Pertemuan Yang Tak Terduga
Part 1
Hari ini ada kejadian yang tidak terduga di sebuah apartemen
Vania Clarista Mauren
Anda mau apa?
[ berjalan mundur ]
Vania Clarista Mauren
Jangan macam-macam atau saya akan teriak
Someone
Teriak saja! Ga bakalan ada yang mau tolongin kamu dari luar
Someone
Orang-orang di apartemen ini semuanya sedang sibuk dengan kerjaan mereka
Someone
[ berjalan maju ke arah vania ]
Vania berlari menuju dapur untuk mengambil pisau
Vania Clarista Mauren
Lo jangan mendekat 🔪
[ menodongkan sebuah pisau ke someone ]
Someone
Ayolah sayang kita bermain sebentar saja
[ tersenyum jahat ]
Vania Clarista Mauren
Ga! Gue ga mau
Vania berlari menuju pintu untuk kabur tapi sayangnya pintunya terkunci
Vania Clarista Mauren
TOLONG
[ teriak sambil menggedor-gedor pintu ]
Someone
Ga bakalan ada yang mendengar kamu sayang
[ berjalan menuju ke arah vania ]
Vania Clarista Mauren
Lo jangan mendekat
Vania berlari lagi menuju ruang tamu dengan pisau yang masih ditangannya
Someone
Sudah dong lari-larinya sayang
Someone
Emangnya kamu ga capek
[ tersenyum jahat ]
Kaki vania tidak sengaja tersandung meja yang ada di ruang tamu dan tangannya tidak sengaja terkena pisau yang dia pegang
Vania merintih kesakitan karena jatuh dan darah yang terus mengalir ditangannya karena teriris pisau, dia berusaha menahan sakitnya sambil terisak tangis
Vania Clarista Mauren
Jangan mendekat ku mohon😭
[ menangis ]
Someone
[ terus saja berjalan mendekat ke vania ]
Vania Clarista Mauren
Hiks😭
[ terus menangis ]
Someone
[ meraih tubuh vania untuk semakin dekat dengannya ]
Tiba-tiba saja ada seseorang mendobrak pintu apartemen someone itu dan munculah 4 orang lelaki yang memasuk ruangan.
Someone dan vania terkejut dan menoleh ke arah 4 lelaki tersebut
Part 2
4 lelaki terkejut melihat kejadian yang mereka lihat di ruangan tersebut
Lelaki 4
Apa-apaan ini! Lo mau apain cewe itu?
[ bertanya kepada someone ]
Lelaki 2
Lo mau macam-macam ke cewe itu?
[ menatap tajam someone ]
Someone
Ga! gue gak mau macam-macam kok
[ merasa gugup dan takut ]
Vania Clarista Mauren
[ berlari ke salah satu lelaki ]
Vania Clarista Mauren
Tolongin gue😭
[ menangis ]
Lelaki 1
Deghh~
[ merasa hatinya sakit melihat vania menangis ]
Lelaki 1
Apa ini kenapa hati gue sakit pas liat cewe ini nangis *Batin
Lelaki 1
Udah kamu jangan nangis
Lelaki 1
Kan udah ada kita di sini jadi dia ga bakal berani macam-macam lagi
Lelaki 1
[ menenangkan vania dengan memeluknya ]
Lelaki 1
Kenapa lo gugup gitu? ❄
[ bertanya ke someone ]
Lelaki 1
Terus kenapa tangan cewe ini sampai berdarah gini? ❄
Lelaki 1
Kalo ditanya tuh dijawab
[ sedikit membentak someone ]
3 lelaki lain terkejut melihat sikap temannya yang biasanya tidak peduli dengan masalah orang lain tiba-tiba saja dia mulai peduli dan bahkan dia lembut kepada seorang wanita
Kejadian itu adalah sebuah kejadian langkah bagi mereka melihat teman mereka yang terkenal dingin dan anti wanita tiba-tiba saja lembut dan perhatian.
Lelaki 3
Dia teman kitakan?
[ bertanya ke kedua temannya ]
Lelaki 4
Kayanya dia lagi kerasukan jin baik
Lelaki 2
Mulut lo
[ memukul mulut lelaki 4 ]
Lelaki 3
Bisa jadi dia benar-benar kerasukan
Lelaki 3
Buktinya waktu dia dengar cewe itu teriak sambil gedor-gedor pintu tadi dia langsung dobrak pintunya
Lelaki 2
Tapi kenapa gue tadi ga dengar cewe itu teriak-teriak
Lelaki 3
Itu karena kalian berdua asik ngobrol tadi
Lelaki 1
Kalian bertiga udah selesai ngobrolnya?
[ bertanya ke ketiga temannya ]
Lelaki 3
Eh maaf! Kita malah ngobrol
Lelaki 4
Lo kenapa ditanyain malah diam ga bisa ngomong lu
[ bicara ke someone ]
Jadi posisinya sekarang mereka sudah pada duduk di sofa kecuali someone.
Vania masih dipeluk sama lelaki 1
Someone
Eeenggak
[ sangan takut ]
Someone
[ berlari menuju pintu untuk kabur ]
Lelaki 1 mengambil pisau yang tadi di pegang vania lalu melemparnya ke arah kaki someone dan tepat sasaran pisau itu menancap pas di paha someone
Someone
[ terjatuh karena pisau yang menancap di kakinya ]
Vania Clarista Mauren
[ pingsan karena melihat adegan tersebut ]
Yang lain biasa saja melihat adegan tersebut karena mereka sudah terbiasa melihatnya
Lelaki 1
[ melihat vania yang pingsan dipelukannya ]
Lelaki 1
Kalian urus dia gue mau bawa cewe ini ke apartemen gue
Lelaki 1
[ meninggalkan ruangan tersebut sambil menggendong vania ala bridal style ]
Lelaki 4
Yoo bro belom juga sempat main tapi udah dapat karmanya aja lo
[ bicara ke someone sambil ketawa jahat ]
Lelaki 2
Mending lo main sama kita aja
Lelaki 2
Main secara laki-laki
Lelaki 2
[ mengambil pistol yang ada di sakunya dan menodongnya pas di kepala someone ]
Dorrr suara tembakan dari lelaki 2🔫
Maaf yaa kalo ceritanya kurang jelas😁😁
Part 3
Lelaki 3
Kenapa lo langsung tembak kepalanya
Lelaki 3
Kita jadi ga bisa lama-lama main sama diakan
Lelaki 3
Dianya udah mati gitu
[ menunjuk kearah mayat someone ]
Lelaki 2
Gue lagi males main lama-lama
[ menyimpan kembali pistolnya ]
Lelaki 4
Sudahlah mending kita telpon mafoy buat beresin mayatnya
Lelaki 3
[ menelpon mafoy ]
Lelaki 3
📞 Kalian kesini sekarang beresin mayat di apartemen D'Xury kamar 6##
Lelaki 4
Yuklah ke apartemen siapa tau para ladies udah pada dateng
3 lelaki meninggalkan mayat someone itu dan pergi ke kamar apartemen lelaki 1
Lelaki 1
[ menidurkan vania di sofa ruang tamunya ]
Lelaki 1 pergi mengambil kotak p3k lalu kembali ke ruang tamu.
Duduk disamping vania lalu dia mengobati luka ditangan vania akibat terkena pisau tadi
"Ceklek" Pintu kamar apartemen terbuka dan masuklah 3 perempuan
3 perempuan itu terkejut melihat apa yang dilakukan lelaki 1 di ruang tamu
Yah hampir sama dengan 3 lelaki yang terkejut dengan perubahan sikap temannya
Ladies 3
Dia siapa?
[ bertanya ke lelaki 1 ]
Lelaki 1
[ mendongak melihat 3 temannya ]
Lelaki 1
Nanti aja dijelasin sama 3 sekawan
[ lanjut mengobati tangan vania ]
Ladies 1
Emang lo bukan teman mereka?
[ bicara dengan nada judesnya ]
Lelaki 1
[ menatap sinis ladies 1 ]
Ladies 1
[ menatap sinis balik ]
Ladies 2
Kalian berdua berantem mulu udah kaya tom & jerry aja
Ladies 3
Merekakan memang tom & jerry versi manusia kak
[ tertawa ]
Lelaki 1
Terserah
[ melanjutkan kegiatannya ]
Lelaki 3
Ouh kalian sudah sampai
[ bicara ke para ladies ]
Lelaki 2
Kalian udah lama datangnya?
Ladies 1
Enggak kok kita baru aja nyampe
Ladies 3
Hmm~ Baru nyampe terus di suguhkan dengan adegan langkah kaya gini
[ menunjuk ke arah lelaki 1 ]
Lelaki 4
Tadi juga ada adegan langkah
Ladies 3
Wah adegan apa? Cerita dong aku jadi kepo
Ladies 2
Mending kalian jelasin semuanya
Ladies 2
Kenapa tiba-tiba ada cewe disini terus kenapa dia pingsan, kenapa juga tangannya bisa luka kaya gitu?
Lelaki 2
Tanyanya satu-satu ngapa kak lov
Jadi mereka ber7 itu temenan dan sekaligus mereka juga orang berpengaruh didunia
Justin Hale Grover
Lo kaya ga kenal lov aja ken
Justin Hale Grover
Dia tuh tingkat keponya 11 12 sama lea
Vania Clarista Mauren
Emhh~
Vania terbangun gara-gara suara ribut dari 7 sekawan itu
Dexter Luxury Artorius
Kamu udah sadar
Dexter Luxury Artorius
Masih ada yang sakit ga selain tangan kamu?
Vania Clarista Mauren
Euh~
[ masih mengumpulkan kesadarannya ]
Vania Clarista Mauren
Gue dimana?
Vania Clarista Mauren
Ahkk~
[ teriak karena teringat kembali tentang kejadian tadi ]
Vania Clarista Mauren
Jangan mendekat
[ menjauh dari dexter ]
Vania Clarista Mauren
Jangan apa-apain gue😭
[ menekuk lututnya dan menangis ]
Alexa Olivia Artorius
Dia kenapa sih?
Azalea Alana Jhonson
Kalian apain dia?
Alvaro Bardy Ozzy
Kita ga apa-apain dia kok
Azalea Alana Jhonson
Terus kenapa dia kaya git--
[ omongannya dipotong oleh dexter ]
Dexter Luxury Artorius
Kalian bisa gak sih diam dulu
Dexter Luxury Artorius
Kamu jangan nangis lagi ya
[ bicara ke vania ]
Dexter Luxury Artorius
Ada kita kok disini yang jagain kamu orang tadi juga udah mati
[ berusaha menenangkan vania ]
Aurora Lovania Andersen
Mati?. Kalian tadi main lagi?
Justin Hale Grover
Main bentar doang sayang
Justin Hale Grover
Tadi juga aku ga main gara-gara kenzo
Alvaro Bardy Ozzy
Kalo tadi kenzo ga langsung tembak kepala orang itu kita pasti bisa main juga iyakan kak hal
Justin Hale Grover
Hmm
[ ngangguk ]
Clyde Kenzo Kingsley
Udah sih udah lewat juga
Alexa Olivia Artorius
Terus mayat orang itu dimana sekarang?
Clyde Kenzo Kingsley
Biasalah ay di urus sama mafoy
Dexter Luxury Artorius
[ memeluk vania untuk menenangkannya ]
Dexter Luxury Artorius
Udah yaa jangan nangis lagi
[ mengusap air mata vania ]
Vania Clarista Mauren
[ mendongak melihat dexter ]
Dexter Luxury Artorius
Udah tenangkan?
Vania Clarista Mauren
[ mengangguk ]
Dexter Luxury Artorius
Lea tolong ambilin dia minum dong
Azalea Alana Jhonson
Okeyy
Aurora Lovania Andersen
[ menghampiri vania ]
Lo ga apa-apakan?
Aurora Lovania Andersen
Ga ada yang sakit lagikan selain tangan lo?
Vania Clarista Mauren
Kaki gue lumayan sakit kayanya terkilir pas gue kesandung meja tadi
Aurora Lovania Andersen
Coba gue liat
[ melihat kaki vania yang merah gara-gara kesandung meja ]
Aurora Lovania Andersen
Beneran merah ini
Aurora Lovania Andersen
Lo kok bisa ga liat sih dex
Dexter Luxury Artorius
Gue cuma fokus ke tangan dia doang yang udah ngeluarin banyak darah tadi
Dexter Luxury Artorius
Ohiya tolong telponin dokter dong buat ngobatin tangan dia takutnya lukanya dalam
Clyde Kenzo Kingsley
Tumben lu peduli sama orang
Dexter Luxury Artorius
Ck~
Cepetan telpon
Clyde Kenzo Kingsley
Iyeiye gue telpon
Clyde Kenzo Kingsley
[ mengambil ponselnya dan menelpon dokter ]
Thanks udah mau baca yaa🤗🤗
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!