hai Readers tercinta...! kembali lagi sama Othor pemula,, jujur sekarang rada deg-deg'an buat novel baru generasi kedua dari novel yang judulnya Cinta Pertamaku Seorang Bos Mafia.. karna pembacanya banyak banget ya...!!, wah.. wah.. wah.. takut nggak sesuai sama ekspetasi pembaca semuanya...!
Othor berharap kalian semua mengerti kalau penulis juga manusia biasa yang punya kesalahan.. jadi kalau ada kurang memuaskan apalah daya hanya itu kemampuan othor..
hehe... .
Kok nggak ada Visualnya Thor.? \=) belum nemu Visual yang cocok takutnya nggak sesuai, banyak novel Othor yang pakai visual kadang nggak sesuai sama readersnya.. ujung-ujungnya Othor yang disalahkan,, jadi kesimpulannya harap di bayangin sendiri ya..!
novel ini ada rada fantasinya dikit, Othor akan berusaha buat adegan kocak yang pastinya bisa menghibur pembaca tapi emang nggak banyak palingan dikit doang...!
ada yang baik di terapkan kalau ada yang buruk di jauhkan jangan sampai terjadi pada diri kita,
wow kebanyakan curhat ya...!! maaf... maaf..
sudah.. sudah... mari kita mulai menghallu 😊😊😂 !!!
1
2
3
Happy Reading...!!
.
.
Vila megah di tepi pantai,,
seorang pria tampan tengah memejamkan mata di ranjangnya, panggilan negara (telfon) membuat istirahatnya terganggu..
pria tampan itu mengambil ponselnya tanpa melihat layar ponselnya..
"kak Dylann ???" jerit panggilan dari ujung telfon.
Dylan menjauhkan ponselnya, "hmmm?? "
Nova mendengus kesal di ujung telfon,, "hm.. hm. ..hm.. kenapa kakak makin menyebalkan sih? kakak dimana? mommy nyariin nih.. belum lagi Kaisha yang dari tadi nyariin kakak.. " omel Nova dengan nada kesal.
Dylan tersenyum tipis.
"bilang aja sama mommy kakak lagi bersantai dan nggak ada masalah sama sekali alias baik-baik aja"
Nova memutar bola matanya dengan malas,, "kakak yang menyuruh Kaisha dan Keyzo nggak boleh di ketahui publik.. tapi kakak suka ngilang entah kemana..? "
Dylan tertawa kecil
"udah bawel..! kakak mau tidur.. Bye bilang kakak mencintai Kaisha.. "
"kakak cari aja perempuan lain.. Kaisha itu adik kita kak.. " omel Nova
"kakak tau..! tapi nggak ada perempuan secantik Kaisha.. " jawab Dylan
"kakak... Nova juga cantik...! " protes Nova
Dylan tertawa lagi, "udah jangan berisik..!"
Dylan mematikan panggilannya secara sepihak sudah pasti membuat Nova mengomel nggak karuan dikamar nya..
"kak..? " panggil polos Kaisha
Nova mengatup mulutnya dan tersenyum lebar menatap adik kesayangannya..
"kemana kak dylan kak Nov ? " tanya Kaisha penasaran
Nova tersenyum semanis madu,,, "biasalah dek.. kakakmu yang satu itu mengembara entah kemana.. "
Kaisha menyeringai lebar,, "minta kak Dylan belikan Kaisha boneka Boba.! "
Nova tertawa cekikikan,, "dasar ...!! boba dan boba aja pikiran mu dek.. sana belajar sama kak Keyzo.. "
Kaisha mengerucutkan bibirnya lalu meninggalkan kamar kakaknya dengan langkah kaki yang tak bersemangat.
Nova menggeleng pelan kepalanya,, "udah dibelikan daddy, granfa, kakek dan paman Ramzi.. semua membelikannya boneka boba tapi nggak ada puasnya adikku yang satu itu.. "
Nova menatap layar ponselnya,, "ngapain sih kakak suka mengembara". gerutu Nova dengan heran.
Nova bangkit dari ranjangnya dan berjalan ke arah kulkasnya, ia makan snack nya lalu melangkahkan kakinya ke meja komputernya..
"membosankan sekali..! udah 10 tahun lebih lamanya laki-laki ini terus aja berusaha mengalahkanku..! apa dia fikir KO bisa dilawan? ". dumel Nova dengan kesal sambil mengunyah snacknya.
Nova menatap biodata online pria yang sejak dahulu selalu mencoba mengalahkannya,
"dia tumbuh dengan baik! ". gumam Nova tersenyum miring.
.
di Vila megah tepi pantai,
Dylan menatap gelombang ombak di pantai, mata biru nya menatap tenang situasi itu,
"seperti biasa..! disini sangat menenangkan". gumam Dylan memejamkan matanya dengan rileks.
"kenapa dunia ini banyak sekali manusia penjilat? apa mereka hanya memiliki muka tembok yang tebal? dasar penghianat." decak pelan Dylan dengan nada beratnya..
"awas aja kalian datang lagi padaku..! aku akan cincang tubuh kalian jadi beberapa potongan"
Dylan mengoceh sambil memejamkan matanya, ponsel Dylan berdering membuatnya membuka mata.
"apalagi sih..! ". Dylan hendak memarahi si penelfon namun melihat siapa yang menelfon membuat seorang Dylan tak berkutik.
"Assalamualaikum..! ". sapa mommy Kaira terdengar datar.
Dylan menjawabnya lalu bertanya,, " ada apa mommy..?? "
"ada apa? kamu tanya ada apa sayang?" pekik Mommy kaira berubah kesal.
Dylan menggaruk tengkuknya yang tak gatal,, "maaf mommy..! Dylan sedang menenangkan diri"
mommy Kaira menghela nafas panjang,, "masalah apa lagi? " tanya nya dengan nada mulai melembut.
"biasa mommy..! " jawab Dylan malas membahasnya
mommy Kaira yang sudah tau apa maksudnya hanya menarik nafas dalam-dalam lalu menghembusnya perlahan,, "penjilat mana lagi? "
"sudah jangan dibahas ya mommy..! dylan udah mengurusnya, besok pagi Dylan akan kembali !! titip salam buat Keyzo dan Kaisha mommy.. i love you mom... bye.. !!" Dylan mematikan panggilannya dengan segera takut mommynya mengomel lebih panjang lagi.
"huuh...!! " Dylan menghembuskan nafasnya dengan kasar.
"jangan melibatkan mommy lagi Dylan..! kamu hanya akan membuat mommy pusing aja" kata Dylan pada diri sendiri.
Dylan mematikan ponselnya supaya nggak ada yang ganggu dirinya yang sedang mencari ketenangan.
Dylan berjalan ke arah kaca dan menatap pemandangan alam tanpa menyibakkan tirai nya..
Dylan mengerutkan keningnya melihat ada perempuan sedang berlari-lari kecil di tepi pantai.
"kenapa bisa ada perempuan disini? apa dia kesasar? " gumam Dylan tak mengerti.
Dylan menaikkan alisnya sebelah melihat perempuan itu melepaskan sepatunya, kaki putih mulus itu langsung kotor bermain di tepi pantai..
"dasar bodoh..! " umpat Dylan langsung memutar tubuhnya kembali ke ranjangnya tanpa peduli apa yang dilakukan gadis itu..
Dylan memejamkan matanya lagi. saat berada di Vila itu, Dylan bisa tenang tak memikirkan masalah seberat apapun itu, Vila itu milik Dylan seorang ia membangun Vila itu beberapa bulan yang lalu, hanya tempat itulah rahasia nya tanpa ada yang mengetahuinya.
beberapa menit Dylan tertidur, ia langsung tersentak kaget saat ingat perempuan di tepi pantai itu..
"Black.. " Dylan berlari ke luar Vila nya dan lega melihat macan hitamnya tengah duduk dengan tampang kucing manisnya..
"sepertinya kau menyukai wanita itu ya? " tebak Dylan melihat gelagat hewan buasnya tak bergerak sedikitpun.
biasa nya kalau ada manusia dipantai ini Black bisa membunuh dan menghancurkan besi kurungannya kini,, itu sebabnya tak ada manusia yang berani datang ke Vila ini kecuali jika dia ingin mati..
"tapi kenapa wanita itu bisa kemari ya? " Dylan bergumam heran.
matanya menatap sekeliling dan nyatanya perempuan itu tak lagi ada di sekitar pantai. Dylan mengangkat bahunya dengan acuh
"mungkin penunggu pantai ini". Dylan menepuk kepala Black lalu berlalu meninggalkan hewan itu..
Dylan menghabiskan waktu 1 hari satu malam di Vila itu, ia tak peduli ponselnya yang tak hidup karna terlalu malas disambut omelan Kaira dan Nova, 2 perempuan yang dicintainya tapi bisa juga membuatnya stress jika sudah memojokkannya.
.
.
Ke esokan harinya Dylan terbangun seperti biasa, ia menjalankan aktifitas kesehariannya seperti biasa,
"hmm... sarapan apa ya? " gumam Dylan
Dylan adalah pria yang dingin dan arogan tapi kalau sendirian di pulau terpencil atau dimanapun maka sisi lainnya akan muncul, seperti berbicara sendiri.
Dylan masak makanan ala paris dan memanggangkan daging mentah untuk black di dalam oven.
.
.
"Come on Black..! kita harus kembali" Dylan membuka kandang hewan peliharaannya.
Black dengan patuh mengikuti Dylan, hewan berbulu hitam itu memasuki mobil Dylan dan duduk manis di bangku belakang mobil dylan.
Dylan masuk ke mobilnya dan menghidupkan mesinnya.
"bersiaplah Black...! kemungkinan akan ada yang mencari masalah dengan kita". Dylan menepuk kepala Black beberapa kali.
Black mengibas-ngibaskan ekornya persis seperti kucing peliharaan.
benar firasat Dylan, baru sebentar perjalanannya ada gerombolan pria berbadan besar menghalangi jalannya.
"ck...! Branz sampai kapan kau mencari masalah denganku? ". desis Dylan dengan wajah datarnya.
Branz adalah psikopat sinting yang terobsesi mengalahkan Dylan, tapi caranya sangatlah pengecut selalu menyuruh orang lain untuk mengalahkannya..
Dylan keluar dari mobilnya bersamaan Black melompat keluar dari pintu keluar Dylan tadi.
orang-orang yang berniat membunuh dylan terkejut melihat hewan buas menyeramkan di samping Dylan, apalagi hewan itu menunjukkan taringnya dan mengeluarkan cakarnya seperti sudah bersiap-siap menerkam.
"kalian seharusnya takut padaku..! bukan pada peliharaanku ". ejek Dylan menepuk kepala Black.
"banyak bacot ...! singkirkan peliharaanmu". teriak salah satu dari mereka.
"ck...! aku nggak membawanya tapi kalian yang memancingnya keluar". kata Dylan dengan santai tanpa merasa bersalah sama sekali telah membuat kaki lawannya gemetar ketakutan.
Dylan menyeringai melihat hal itu,, "hanya badan kalian aja yang besar!" ledek Dylan.
"apa katamu hah? "
"bos.. apa kita bisa menghabisinya.? "bisik rekannya.
Dylan melipat tangannya dengan santai dan bersandar di mobilnya,, "jadi apa enggak? ". tanya Dylan dengan malas.
mereka malah maju dengan ragu-ragu karna hewan peliharaan Dylan benar-benar terlihat menakutkan, black malah mendekat hingga mereka menjerit ketakutan dan lari kocar-kacir memasuki mobilnya lagi..
Dylan menahan tawanya sekuat tenaga, bahkan ada yang sampai terkencing di tempat saking takutnya dengan Black.
"sudah black..! ayo masuk"
Black pun kembali memasuki mobilnya, tanpa melakukan apa-apa lawan Dylan sudah berlarian hanya karna melihat hewan buasnya.
"kau membuat mereka ketakutan Black..! apa kau nggak bisa bersembunyi sebentar saja hmm? aku nggak selemah itu untuk kau bantu". Dylan berkata sambil mengusap kepala Black yang terlihat begitu manis tak seperti tadi terlihat menakutkan.
.
.
Dylan tiba di mol kota K,
"tunggulah disini black..! aku keluar sebentar untuk membeli boneka Kaisha..! jangan keluar ok.. " Dylan menutup pintu mobilnya dan menguncinya seperti biasa.
Dylan berjalan santai memasuki gedung mol kota K, walaupun nggak sebesar Mol MattGroup tapi tak membuatnya gentar memasuki mol itu, Dylan dan Nova di latih mommy Kaira supaya nggak pernah menilai rendah orang lain.
"itu.. tuan muda dylan ya? "
"ya ampun.. tuan Dylan sangat tampan dilihat aslinya"
"astagah..! mimpi apa aku semalam? "
"aaahhh...!! "
banyak kata-kata dari pengunjung mol yang syok melihat Dylan ada di mol ini, berita kedatangan Dylan sampai ke direktur utama Mol kota K dan langsung mendatangi Dylan yang ada di toko boneka.
"suatu kehormatan bagi kami atas kedatangan anda tuan muda". ucap semua pekerja tetap di mol kota K.
Dylan melihat sekilas lalu kembali mencari boneka yang cantik menurutnya yang pasti sangat pas dengan adik kecilnya..
"jika kalian menyambutku seperti ini lagi jangan harapkan aku menginjakkan kaki ke tempat ini". kata Dylan dengan dingin.
seketika mereka semua berkeringat dingin, mereka segera menunduk hormat dan membubarkan diri sudah tau maksud kata-kata Dylan.
"ck.. penjilat dimana-mana..! " umpatnya pelan.
Dylan melihat boneka boba kesukaan adiknya dan menemukan yang cantik,
"yang warna ini Kaisha belum punya". batin Dylan langsung mengambil boneka boba itu.
setelah melakukan transaksi, dylan langsung meninggalkan tempat itu mengabaikan tatapan takjub para pengunjung mol. tak ada yang berani memotret Dylan karna itu akan membuat Dylan marah.
Dylan juga membeli daging mentah untuk makanan Black.
.
.
Dylan tiba di mansion Melviano.
"keluarlah Black..! " Dylan membukakan pintu untuk peliharaannya.
"Dylan....!! " suara itu membuat Dylan memejamkan matanya.
"mommy." Dylan memutar tubuhnya dan melihat Kaira tengah berkacak pinggang melihatnya.
"kemari...!! " mommy Kaira mengibas-ngibaskan tangannya.
"nanti ya mommy..! Dylan antar black ke kandang dulu ya..? " bujuk Dylan
"kamu masih sempat bernegoisasi dengan mommy sayang? " bentak Mommy Kaira
"kakak..!! " Keyzo menyapa kakaknya dengan tawa canggungnya
"Keyzo sayang kamu urus hewan peliharaannya" perintah mommy Kaira
"iya mommy". Keyzo langsung berlari ke arah Dylan dan mengusap kepala black.
"kakak buat mommy marah tau! ngapain sih pake kabur segala ". bisik Keyzo
Dylan mengusap kepala Keyzo dan dengan langkah kaki pelan mendekati mommy Kaira.
"ayo black ! tuan mu sedang kena sidang dari hakim besar ". Keyzo berkata ke Black seperti berbicara pada manusia saja.
"kakak...?? " Kaisha ada di lantai atas langsung berlari menuruni tangga dan melompat memeluk Dylan
Dylan tersenyum tipis mengusap rambut panjang Kaisha yang tergerai indah.
"kenapa kakak nggak pulang? " tanya Kaisha dengan rajukan khasnya.
"ehehemmm...!! ". deheman mommy Kaira membuyarkan adegan manis mereka berdua.
Kaisha melepaskan pelukannya dari Dylan dan mengerjab polos ke Kaira dan Dylan
"nanti lanjutkan sayang..! mommy mau bicara empat mata dengan kakakmu"
Kaisha akhirnya mengerti dan dengan terpaksa membiarkan mommynya menarik lengan kakaknya..
"ck.. kakak sih pake kabur-kaburan terus..! udah berapa kali kena marah sama mommy tetap aja di lakukan ". dumel Kaisha yang tak habis fikir kelakuan kakak tersayangnya..
Kaisha sangat lengket dengan Daddy dan kakak nya Dylan, karna kedua pria itu sangat mencintainya selalu menuruti kemauannya.
Keyzo masuk ke dalam mansion dan melihat Kaisha tengah mengerucutkan bibirnya..
"kenapa dek? " tanya Keyzo meledek
"kakak...!! " bentak Kaisha yang tau kakaknya yang satu itu mengejeknya.
Keyzo tergelak langsung lari meninggalkan Kaisha yang tengah mengeluarkan tanduknya.
"lebih baik cek mobil kak dylan aja deh". Kaisha berlari ke luar mansion mencari sesuatu yang bisa membuat moodnya membaik.
mommy Kaira membawa Dylan ke ruangan pribadi suaminya..
"kenapa kamu selalu kabur tanpa izin sama mommy hmm? sampai kapan kamu selalu buat mommy khawatir? ". mommy kaira berkacak pinggang menatap putra sulungnya.
"maaf mommy..! dylan bisa jaga diri mom" bela Dylan
Kaira menghela nafas panjang.
"kamu yakin hanya masalah penjilat hmm? apa kamu sedang berusaha menutupi sesuatu yang lain dari mommy? "
"nggak ada yang di tutupi mommy..! dylan hanya mencari ketenangan seperti biasa". jawab Dylan sejujur mungkin.
Mommy Kaira menghembuskan nafasnya dengan kasar,, "kamu pintar berakting sekarang Sayang..! mommy nggak tau lagi kamu ini sedang berbohong atau sungguh-sungguh.. "
Dylan tersenyum tipis,, "dylan berkata jujur mom"
"kamu bisa bebas dari sidang mommy tapi belum lagi kena sidang granma mu..!". peringatan mommy Kaira.
"kalau granma di senyumin aja semua beres mom" gumam Dylan
"apa katamu sayang? ". tanya Kaira tak mendengar apa perkataan Anaknya tadi.
Dylan menggeleng sekali kepalanya dengan wajah polos tak tau apa-apa nya..
Dylan sudah pantas mendapatkan penghargaan dengan kemampuan aktingnya didepan Kaira..
.
.
Dylan akhirnya terbebas dari hukuman Kaira, ia berjalan tenang keluar dari ruangan kerja Pasha.
Kaira duduk di bangku kebesaran suaminya..
"hubby.. aku rindu..! " gumam Kaira dengan putus asa.
Pasha sedang mengurus pekerjaannya di luar negri dengan segala kekuatannya pasha meninggalkan keluarga tercintanya..
Kaira memejamkan matanya meredakan rasa penasarannya apa yang terjadi dengan putranya..
"kenapa anakku yang satu itu suka kabur? dan parahnya nggak pernah bilang pergi kemana..?" gerutu Kaira dengan heran.
.
Dylan di hadang oleh Kaisha,, "kakak..? "
Dylan beralih ke Kaisha dan tersenyum melihat boneka yang ia beli sudah ada ditangan adiknya..
"kamu suka dek? ". tanya Dylan dengan senyuman hangatnya.
"suka..! sangat suka,, makasih ya kakak! Kaisha sayang kakak". dengan manja Kaisha memeluk kakaknya..
Dylan tersenyum lebar.
"kamu harus belajar menembak Kaisha..! kakak nggak mau kamu jadi gadis lemah"
Kaisha mengerucutkan bibirnya, "Karna Kaisha cantik dan imut? ".
"hmmm...! ". balas Dylan dengan deheman sambil melangkahkan kakinya menuju kamarnya.
Kaisha mengekori kakaknya dengan memeluk boneka barunya,, "kenapa Kaisha harus berlatih? hanya karna Kaisha cantik dan imut? "
"karna gadis cantik dan imut banyak didekati laki-laki hidung belang ". jelas Dylan dengan santai merebahkan tubuhnya di atas ranjang.
"kan ada kakak sama daddy belum lagi ada kak Keyzo dan kak Nova..! " elas Kaisha
Dylan mengusap kepala adiknya yang tengah menyandarkan dagunya di tepi ranjangnya.,, "nggak ada alasan dek..! kamu mau kena marah granfa? "
Kaisha lagi-lagi pasrah sambil menekuk wajah cantiknya..
"iya.. Kaisha akan belajar menembak terus belajar beladiri ya..! biar kakak senang"
Dylan tersenyum puas,, "bagus dek..! kamu harus bisa beladiri setidaknya mengulur waktu sampai bantuan datang"
Kaisha memaksakan diri untuk tersenyum.
"apa kamu kesal karna dunia nggak tau siapa kamu dek? ". tanya Dylan serius.
Kaisha menatap mata kakaknya yang biru laut sama seperti dirinya.
"hmm?? "
"kamu kesal bilang sama kakak! ". tanya Dylan sekali lagi.
Kaisha menggeleng kepalanya dengan pelan,, "Kaisha tau kakak maupun daddy akan melakukan yang terbaik untuk melindungi Kaisha..! lagian Kaisha nyaman kok hidup tanpa di ketahui publik dan hidup tentram dengan topeng wajah yang kakak berikan"
Dylan tersenyum mengacak rambut adik terbungsu nya..
"kak Nova ngapain? ". tanya dylan
"biasa kak..! kak Nov kan emang suka main komputer, matanya ke komputer terus...! " jawab Kaisha dengan nada jengkel.
Dylan terkekeh,, "itu sebabnya kamu harus jadi komputer dulu baru dilirik kakakmu yang satu itu.. "
Kaisha melototkan matanya,, "nggak mau..! "
"kenapa? " tanya Dylan gemas mencubit pipi Kaisha.
"nanti yang perhatikan Kaisha cuma kak Nova bukan kak Dylan, kak Keyzo atau daddy, mommy ". jawab Kaisha mulai membayangkan kalau dirinya jadi komputer.
Dylan tergelak, adiknya yang paling kecil itu emang polos dan menggemaskan berbeda dengan Nova yang selalu mengomel dan mengomelinya persis seperti Kaira, tapi rasa sayang Dylan pada nova juga sama, malah lebih suka menggoda Nova dibanding Kaisha yang lebih di manja..
"kakak ngapain sih kabur terus? " tanya Kaisha penasaran.
Dylan memejamkan matanya,, "kakak hanya mencari ketenangan"
kaisha mendengus mendengarnya,, "udah kebas telinga Kaisha mendengar alasan kakak... mungkin mommy bosan mendengar penjelasan kakak"
Dylan tersenyum, Kaisha yang melihat kakaknya memejamkan mata nya pun menarik nafas panjang. Kaisha bangkit dan mengecup kening kakaknya.
"kakak tidurlah..! Kaisha keluar... ". seru Kaisha dibalas anggukan oleh Dylan yang tersenyum sambil memejamkan mata.
Kaisha keluar dari kamar Dylan dan berlari masuk kekamarnya sambil memeluk boneka bobanya dikamar Kaisha sudah penuh dengan aneka macam boneka boba yang berbeda warna..
Dylan berusaha untuk tertidur tapi bayangan gadis yang tengah bermain di tepi pantai langsung muncul dibenaknya..
Dylan membuka matanya dengan kaget,, "kenapa lagi? aku nggak membunuhnya kan? kenapa aku teringat padanya? "
Dylan bangkit memijit pelipisnya sendiri, ia langsung beranjak masuk kekamar mandi dan banyak berpikir di bawah pancuran shower nya..
"kenapa gadis itu bisa ada di situ? apa sebenarnya yang terjadi? apa gadis itu memang kesasar? atau memang penunggu pantai? tapi kenapa terlihat sangat nyata?? " batin Dylan mengusap rambutnya dibawah pancuran showernya.
.
.
ke esokan harinya Dylan pergi lagi ke kota K mencari gadis yang menjadi beban fikirannya tadi malam. walaupun Dylan pria arogan dan tak peduli tapi di tempatnya yang sepi ada perempuan membuatnya penasaran apa yang terjadi..
biasanya tak ada perempuan atau pun laki-laki yang masuk ke kawasannya itu, terlebih lagi Black tak menyerang perempuan itu..
"benar-benar penunggu pantai? kenapa nggak terlihat lagi? " gumam Dylan mencari sosok gadis itu..
cukup lama Dylan berkeliling akhirnya ia kembali dengan tangan kosong tak menemukan gadis itu..
Dylan menatap datar lampu merah di depannya kini,, "bukan salahku...!! kalau terjadi sesuatu padanya bukan salahku "
Dylan berusaha menenangkan diri seolah menasehati diri bukan dialah yang salah jika perempuan itu dalam masalah.
.
.
"kamu kemana lagi sayang? " tanya mommy Kaira dengan wajah datarnya.
"mommy..! ". cengir Dylan menyalami Kaira dan melebarkan senyum nya yang menawan.
"hai.. cucu granma...? " Mely merentangkan tangannya ke Dylan
"Granma? granfa? kok cepat baliknya.. " Dylan memeluk Mely dan matt bergantian.
Nova dan Kaisha yang sedang mengunyah snack menatap kakak sulung dan mommynya yang sedang perang tatapan mata tapi Dylan terlihat seperti tak tau apa-apa..
"sudah lah kak.. dek.. Kak dylan emang suka gitu kan? lagian kak dylan kan jago beladiri.. " kata Keyzo membuat kakak beradik yang memiliki kecantikan yang khas itu menoleh padanya..
"kamu juga jangan balapan muluk..!" Nova melempar kacang polongnya ke Keyzo.
Keyzo menangkapnya dan mengunyahnya dengan santai membuat Kaisha tertawa cekikikan, Nova melempari lagi adiknya yang suka balapan itu..
"udah kak..nanti habis Kaisha masih mau". Kaisha merebut kacang polongnya dari Nova.
Nova menarik nafas panjang,, "awas aja kalau udah dimarahin daddy baru tau.. "
"Keyzo ngapain lagi coba kak? Keyzo kan udah belajar giat bisa menguasai ilmu beladiri kakek dan daddy bahkan bisa menjinakkan bom.. apalagi masalahnya? boleh kan Keyzo bersenang-senang sedikit...! lagian nggak akan ada yang ngenalin Keyzo kok selagi pakai topeng wajah.. "
"terserah kamu dek...! kalau mommy tau habis kamu". celutuk Nova dengan kesal.
"mommy nggak akan tau kalau kakak nggak ngasih tau..! lagian daddy dukung Keyzo yang penting bisa jaga diri.. "
"ck...! " decak pelan nova.
"hello kak..!! Keyzo udah besar..! bisa dong bermain-main, kan guru privat kami lagi libur". bela Keyzo dengan santainya.
"kenapa sih kak Nov dan kak Keyzo selalu berantem kayak tom and jerry.. " celutuk Kaisha
Nova menatap kaget adiknya,, "siapa tom nya..? "
"kak Nov...! ". jawab Kaisha membuat senyum Nova mengembang..
"bagus dek..! dia tikusnya.. " tawa menggelegar Nova
Keyzo mendengus sambil memutar bola mata dengan malas.
Kaisha hanya fokus makan snacknya sambil memperhatikan tawa kakaknya yang sangat cantik bagi Kaisha nova lah yang tercantik tapi bagi keluarganya Kaisha lah yang tercantik walaupun mereka mengakui Nova memang cantik dan manis..
mereka tak terlibat dengan percakapan Dylan dan yang lainnya karna sang kakak yang belum memiliki pujaan hati..
.
.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!