Mungkin hari senin pagi ini menjadi hari paling sial yang dialami wanita cantik, putih dan tinggi ini.
ARALECIA TRIANA atau yang biasa disapa Ara.
Sinar matahari pagi yang masuk melalui cela - cela jendela kamar Ara, membuat manik mata coklat milik Ara mengerjab karena silau.
hingga 1..... 2.... 3..... dan..........
"Mamaaaaaaa..........huaaaaa" Teriak Ara seiring melompat dari ranjang ukuran Queen size miliknya.
Ara berlari menuruni anak tangga satu persatu sambil mengucek matanya.
"Ara ada apa? kenapa lari-lari kaya bocah di kejer angsa sih?" ucap Ayu mamanya Ara dengan panik, karena melihat anak nya lari menuruni tangga dengan sangat cepat.
"iihhh mama, kenapa ga bangunin Ara sih ma? Ara ada kelas pagi hari ini" rengek Ara, karena dia bangun jam 7 dan kelas pagi yang dia maksud akan di mulai setengah jam lagi.
"mama tadi udah bangunin kamu, tpi pintunya gak di buka - buka in" ucap mama Ayu.
"Terus abang kelvin mana? jangan bilang abang berangkat duluan ninggalin Ara ?" tanya Ara, karena dia tidak melihat keberadaan mahluk bernama Kelvin disana yang notabennya adalah Abang nya Ara.
"tadi abang Kelvin berangkat pagi banget, karena ada meeting di kantornya. kamu sih kebanyakan nonton drakor jadi kesiangan kan, udah mandi sana" ucap mama Ayu.
Ara langsung melesat naik ke kamarnya dan masuk ke kamar mandi.
Tidak sampai 15 menit Ara sudah siap dengan setelan kasual yang biasa dia gunakan jika pergi ke kampus, dia tidak menggunakan makeup yang berlebihan, karena cuma dengan bedak dan liptint saja di sudah kelihatan cantik.
"maa Ara berangkat ya" ucap Ara seiring keluar dari rumah dan menuju abang ojol yang dia pesan.
Ara menerima uluran helm dari abang ojol dan memakainya.
Disepanjang jalan Ara keheranan melihat orang-orang yang menoleh kemudian tertawa melihat dirinya.
"ini orang-orang pada kenapa sih, gitu banget ngeliatin gue" ucap Ara dalam hati.
setelah sampai di kampus, Ara turun dari motor dan menghadap ke abang ojol untuk menyerahkan helm, "Astaghfirullah neng, itu helm nya kebalik atuh neng" ucap abang ojol sembari tertawa.
Ara kaget dan langsung memutar kaca spion milik abang ojol tersebut "yaaah... pantesan tadi orang-orang di jalan pada noleh semua ke Ara, yaudah deh bang nih ongkosnya" Ara menyerahkan uang 50 ribuan ke Abang ojol dan langsung melesat kearah kelas nya.
"nenggg kembalian nyaaa !!!" pekik Abang ojol.
"ambil ajaa banggg" teriak Ara tak kalah kerasnya.
Ara berlarian di koridor kampus, lalu menaiki tangga menuju lantai 2 dimana kelasnya berada.
setelah sampai di depan pintu kelas, Ara langsung mengetuk pintu ruangan tersebut dan seketika semua yang ada di ruangan itu menoleh ke arahnya.
hawa dingin dan mencekam seolah memenuhi ruangan tersebut.
"permisi pak, maaf saya terlambat" ucap Ara kepada dosen yang sedang berdiri di depan kelas.
"kamu terlambat 10 menit, alasan apalagi yang akan kamu berikan? tanya dosen tersebut.
keringat dingin mengalir di tubuh Ara, pasal nya sudah 3x Ara terlambat di mata kuliah dosen ini.
Dosen yang terkenal galak, yang bernama SEAN ALEXAN WIJAYA, seorang dosen yang tergolong muda di kampusnya.
"tadi dijalan macet pak" jawab Ara sekenanya.
"rumah kamu dimana?" tanya Sean
"di Jalan Cempaka Putih, nomor 15, pagar silver pak heheh" jawab Ara cengengesan.
Sean lalu terlihat sibuk mengotak atik ponsel nya, "tidak terdeteksi kemacetan di sepanjang jalan rumah kamu menuju ke kampus !"
Iyaa, sean sampai rela mengecek maps di ponsel nya untuk membuktikan perkataan Ara.
Ara menunduk, dia takut kasus keterlambatan nya ini berimbas pada nilainya.
"setelah ini temui saya di ruangan saya, sekarang masuk! " ucap Sean.
"Terimakasih pak" Ara melangkah masuk dan duduk didekat teman nya.
Ara langsung mengambil tempat untuk duduk di samping Tita.
***
Setelah mata kuliah pak Sean selesai, Ara dan teman-teman nya berkumpul di kantin kampus.
Ara memiliki 5 teman dekat yang bisa di kategorikan sebagai sahabat di kampusnya, yaitu Tita, Yuki, Bimo, Yuda dan Arsya.
"lu kenapa telat tadi ra? tanya Tita.
"kesiangan gue, abis drama korea yg gue tonton lagi seru banget" jawab Ara
"jangan keseringan lu buat masalah sama pak Sean, dia itu dosen yang suka main-main sama nilai" ucap Yuki.
"iya besok-besok ga telat lagi deh" jawab Ara
mereka berenam larut dalam obrolan, dan sepertinya Ara lupa dengan perintah pak Sean untuk menemuinya di ruangan kantornya setelah mata kuliahnya selesai.
"Ra bukannya lo di suruh nemuin Pak Sean diruangan nya? tanya Bimo
"Astagfirullah gue lupa" pekik Ara.
Ara langsung berlari menuju ruangan Dosen, hingga sampailah di depan pintu ruangan pak Sean.
Ara mengetuk pintu dan perlahan-lahan ia mendorong pintu tersebut hingga nampak wajah pak Sean sedang mengetik di depan laptopnya.
"permisi pak" ucap Ara
pak Sean menoleh sekilas ke arah Ara lalu kembali memfokuskan pandangan nya ke arah laptopnya kembali.
"bapak memanggil saya?" tanya Ara
satu menit, dua menit berlalu namun pak Sean tidak kunjung menjawab pertanyaan Ara.
"Paaak... saya permisi deh kalo bapak ga jadi manggil saya" Ara beranjak akan keluar dari pintu ruangan Sean namun di urungkan nya karena suara Bariton milik Sean menginterupsinya.
"saya menyuruh kamu menemui saya setelah mata kuliah saya selesai, yang itu artinya 1 jam yang lalu.
saya sudah menunggu selama 1 jam tanpa protes , lalu kamu datang dan baru menunggu 3 menit tapi sudah merasa menunggu selama 3 jam !" ucap Pak Sean dengan panjang lebar.
selain dingin, pak Sean juga terkenal dengan mulut pedas nya yang setara, cabe bon level 150.
"maaf pak" cicit Ara merasa bersalah.
"sudah berapa kali kamu terlambat di kelas saya?" tanya pak Sean.
"4x pak" jawab Ara
"sepertinya kamu harus di berikan efek jera, nilai kamu semester ini C !" putus pak Sean.
"jangan dong pak... saya janji ga akan terlambat lagi setelah ini" rengek Ara.
"pak"
"pak"
"paaak" pekik Ara tidak begitu keras, karena Pak Sean hanya mengabaikannya.
"apa? kamu itu berisik sekali" ucap pak Sean.
"pak plis dong nilai saya jangan C" ucap Ara
Ara terus memberikan janji-janji manis kepada Pak Sean supaya nilainya tidak C semester ini.
pada akhirnya pak Sean luluh juga, dia memberikan keringanan kepada Ara.
"baik, saya tidak akan memberikan nilai C, tapi kamu harus mengerjakan makalah minimal 40 halaman, dan di kumpulkan besok pagi di ruangan saya" telak pak Sean.
"APAAA... besok pagi? cepet banget waktunya, saya kaya berasa disuruh bangun candi pak" ucap Ara tidak terima karena tenggat waktu yang di berikan pak Sean tidak masuk akal.
lagipula siapa juga yang bisa mengerjakan makalah minimal 40 halaman dalam semalam, mau minta bantuan Bandung Bondowoso juga percuma, kenal aja enggak.
"ya terserah, yang penting saya sudah memberikan kamu keringanan. kerjakan atau nilai C !" putus pak Sean.
"baik pak, saya akan melakukannya dengan semaksimal mungkin" bila perlu dengan bantuan jin deh" sambung Ara dalam hati.
"saya permisi pak" pamit Ara
"emm" jawab pak Sean hanya dengan dahaman.
Setelah Ara beranjak pergi, Sean langsung mengemasi barang-barang yang ada di atas mejanya dan keluar dari ruangannya.
***
"Sialan, emangnya harus besok banget ya ngumpulin nya" umpat Ara.
sepanjang jalan di koridor Ara terus mengumpat karena kesal dengan keputusan pak Sean yang seenaknya memberikan tugas yang tidak manusiawi menurut Ara.
"Raa..." panggil Arsya. "lo kenapa? kayanya kesel banget setelah keluar dari ruangan pak Sean? tanya Arsya.
"Arsya.. lo belum pulang?" Ara kaget dengan kedatangan Arsya yang tiba-tiba, karena seingatnya setelah dia pamit keruangan pak Sean teman-temannya juga ikut pulang.
"belum, gue nungguin lo tadi" jawab Arsya.
Ara tau kalau Arsya ini memiliki perasaaan kepada dirinya, tapi Ara memilih untuk berpura-pura tidak tau, agar pertemanan mereka tidak terasa canggung.
"Ra"
"Ra"
"Araa.." panggil Arsya, karena sedari tadi Ara melamun.
"ehh.. iya kenapa sya?" Ara tersentak kaget, saat Arysa melambai-lambaikan tangannya tepat di depan wajah Ara.
"Are you okay?" tanya Arsya
"sure" jawab Ara dengan pasti.
"mau makan siang bareng gue gak?" tawar Arsya
"enggak deh sya, gue mau buru-buru pulang. soalnya mau ngerjain tugas dari pak Sean" tolak Ara secara halus.
karena Ara harus benar-benar pulang untuk mengerjakan tugas nya.
"yaudah kalo gitu gue anter lo pulang dan lo gak boleh nolak" putus Arsya.
"yaudah deh kalo lo maksa, kan gue jadi enak gak ngeluarin ongkos muehehehe" jawab Ara dengan cengengesan.
15 menit berlalu mereka sampai dirumah Ara.
"mau mampir dulu gak?" tawar Ara pada Arsya.
"lain kali aja ra, lo kan juga harus ngerjain tugas dari pak Sean yang banyak banget itu" tolak Arsya, Ara sudah cerita di atas motor kalau pak Sean memberikan dia tugas yang cukup menguras emosi jiwa dan raga (lebay banget wkwk).
"yaudah lo hati-hati ya di jalan, dahhh" Ara melambaikan tangan nya ke arah Arsya.
setelah motor Arsya sudah tidak terlihat lagi, Ara segera masuk ke rumah nya.
Ara tidak sadar kalau ada mobil selain mobil keluarganya yang terparkir di pekarangan rumahnya.
"Assalamualaikum... Bonjour..., Ni Hao... Ara cantik, sexy, dan molek pulanggg" teriak Ara.
sudah jadi kebiasaan bagi Ara kalau pulang pasti teriak-teriak membuat seisi rumah jadi kesal.
"ARAA... gue tabok lu ya, berisik banget si lu jadi cewek !" ucap Kelvin, abangnya Ara.
Ara kaget karena di ruang tamu tidak hanya ada Kelvin yang ada di sana, tapi ada teman-teman Kelvin juga.
mata Ara tertuju pada seseorang yang sangat Ara kenal duduk di antara kelvin dan teman-temannya.
"PAK SEANNN !!!!" pekik Ara saat melihat Sean duduk dan menatap tajam ke arah Ara berdiri.
Ara langsung melesat berlari menaiki tangga menuju kamarnya.
DUUAARRRR..... bunyi pintu kamar yang di banting oleh Ara.
Teman-teman Kelvin terkikik geli melihat tingkah adik Kelvin.
"Adek lo kenapa vin, ngeliat Sean kaya berasa ngeliat Setan" tanya Vino salah satu teman Kelvin.
"Sean tuh dosen nya Ara, jadi mungkin dia kaget ngeliat dosen dia ada di rumah ini" jelas Kelvin pada Vino
"tapi adek lo boleh juga vin" sela teman Kelvin yang lain, dan mendapat delikan tajam dari Kelvin.
sementara Sean menyunggingkan senyuman yang hampir tidak bisa di lihat oleh teman-teman nya, entah apa yang ada di pikiran Sean saat itu, hanya dia dan Tuhan yang tahu.
***
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!