NovelToon NovelToon

CINTA SENDIRI

part 1.Meta dan kampus

 

Perkenalkan namanya Rahmeta Putri biasa dipanggil Meta mahasiswa jurusan komunikasi disalah satu universitas di jakarta. Selain cantik ia juga di kenal aneh dan kocak tak jarang juga ia digelari meting meta sinting oleh teman-temannya, meta menanggapinya dengan santai sesantai kehidupan baginya.

 

Pagi ini gadis bertubuh mungil itu terlihat kelabakan seperti orang lagi linglung entah apa gerangan yang membuatnya seperti itu.

" Risa, sepatu aku mana?!" Suara meta terdengar begitu lengking menggema memenuhi kos-kosan dua tingkat yang di sewanya. Seorang gadis bertubuh tinggi dan berkulit kecoklatan terlihat keluar dari kamar mandi dengan wajah kesal menatap meta penuh amarah.

" Bisa ngak kalau ngomong tu lembut sedikit." Gadis yang bernama Risa itu masih terlihat kesal

" Maaf, lagiankan aku buru-buru." Ucap meta dengan wajah cecengesan tanpa perasaan bersalah

" Kamu lupa ya, sepatu yang kamu cari kan udah dilempari ke anjing yang ngejar Kita kemarin sore." Ujar Risa sembari mengeringkan rambutnya mengunakan handuk

"Terus aku pakai apa dong?" Meta bertanya dan terus memperhatikan kegiatan Risa mengeringkan rambut.

Sejenak Risa menghembuskan nafas pelan, sebagai sahabat ada perasaan iba pada gadis cantik di depannya bagaimanapun Meta tetaplah sahabatnya dari kecil.

" Ya udah kamu pakai aja sepatu aku dulu." Ucap Risa lembut, Meta tersenyum pada gadis didepannya sembari mengucapkan terima kasih dan berlalu pergi.

Meta berasal dari keluarga sederhana, memiliki orang tua yang tidak berada tetap membuat Meta semangat dalam menjalani hidup. Ibunya seorang pedagang di pasar.

Berkat kegigihan dan ketekunannya dalam belajar Meta berhasil meraih beasiswa mahasiswi berprestasi, baginya inilah awal dari kesuksesan yang sesungguhnya.

Hanya membutuhkan waktu 3 menit untuk perjalanan menuju kampus dengan berjalan kaki itupun ia harus melalui anjing galak milik salah seorang warga dekat ia tinggal, dan Untungnya hari ini hewan kurang olahraga itu diajak berburu oleh pemiliknya, ya bagi meta anjing dengan nama Axel itu merupakan hewan kurang olahraga sebab suka mengejarnya kala ia jogging bersama Risa di sore hari. Sesampai dikampus terdengar teman-teman Meta menyapa dengan ramah tentu saja dengan panggilan meting dan Meta membalas dengan ramah tanpa perasaan marah sedikit pun.

Meta memilih duduk di tempat biasa ia duduk yakni di depan meja dosen apalagi hari ini waktunya dosen muda yang biasa ia sapa dengan panggilan pak Reza untuk mengajar dikelasnya dan itu semakin membuat Meta bersemangat sebab selain cerdas dosen muda itu juga tampan dan ramah, wajahnya yang blasteran membuat banyak kaum hawa memuja nya dikampus.

"Kira-kira pak Reza naksir aku nggak ya, aku kan udah gak telat lagi hari ini dan tampil wow, aku yakin dia bakalan naksir terus ngasih nilai A+, wahhh bahagia nya kalau begitu." Meta terlihat menghayal kala ditaksir oleh dosen muda itu, wajahnya tampak memerah dengan ukiran senyum yang indah terukir di bibir tipisnya.

"Woiiii ngelamun aja kau, lagi mikirin pak Reza kau ya dasar gadis aneh." Niko mahasiswa asal Medan seperti biasa sudah hapal bagaimana Meta, dengan logat Batak, pria bertubuh gemuk itu membuat Meta kesal lantaran menganggu mimpi indahnya.

" Pergi kau sana." Ucap Meta berdiri dari duduknya dan mendorong pelan tubuh gemuk Niko untuk menjauh darinya.

 

Sepeninggalan Niko menuju mejanya, gadis cantik itu kembali duduk kali ini tidak menghayal lagi melainkan bersiap-siap untuk belajar karena dosen sudah masuk tanpa ia sadari, hari ini pak Reza tidak datang karena ada kesibukan yang menghalanginya untuk datang, ia digantikan Asistennya. Meski kecewa Meta tetap menjalani kuliahnya hari ini dengan semangat

 

part 2. Pak Reza

Mata kuliah telah usai dan berjalan lancar, Meta Memutuskan untuk singgah sebentar di kantin sebelum merebahkan diri di kasur empuk yang telah menanti pelukan hangat dari Meta tapi sepertinya impiannya untuk bersantai-santai ria harus dikubur dahulu sebab banyak barang yang harus ia packing sebelum dikirim ke pelanggan, ya selain sebagai mahasiswi gadis cantik ini juga mencari kesibukan dengan berjualan online hitung-hitung menambah uang saku dan tidak membebankan orang tua katanya.

" Met,hai melamun aja kamu?" Meta dihampiri seorang gadis sebayanya sembari menguyah kerupuk gadis tersebut juga ikut memperhatikan kegiatan fokus meta pada segelas es teh yang diminumnya dengan begitu fokus.

" Haus ya neng, begitu amat minumnya "

" Berisik ka, aku tu lagi mikir tau ganggu aja kamu." Meta tampak kesal

"Mikir apaan, alla paling juga mikir pak Reza, aku saranin ya mending kamu lupain tu dosen karena menurut gosip yang beredar pak Reza akan segera menikahi kekasihnya yang konon sudah ia pacari selama 6 tahun." Gadis yang bernama Tika itu berbicara dengan lantang di telinga Meta.

" Iya aku tau." Ucap Meta santai

" Kok kamu gak terkejut?" Tanya Tika heran

" Tika, yang namanya jodoh itu sudah diatur masing-masing kalau pak Reza memilih nikah sama pacarnya berarti dia rugi gak ngedapetin aku yank muda bin cantik dan pintar ini." Meta berbicara lantang dan percaya diri.

" Uhh kepedaan kamu." Tika mengolok Meta yang tertawa cekikikan.

 

Tak bisa dipungkiri bagi Meta, ia cukup mengagumi dosen muda itu tapi pak Reza bukan lah tujuan utama hidupnya bagi Meta sekolah adalah fokus utama hidupnya urusan cinta bisa dikemudian hari, ia harus fokuspada sekolah dulu barulah mencari pria yang baik nantinya.

Pria bernama Ahmed Faruq Syahreza pria kelahiran Turki 30 tahun silam memiliki paras Arab yang kental dengan hidung yang mancung, kulit putih dan mata biru yang indah. Siapa yang tidak terpesona pada pria ini. Paras tampan nya ia dapat dari sang ayah yang merupakan pria asli Turki dan ibunya asli Jawa Timur.

Selain Dosen juga merupakan seorang model yang cukup tersohor Di Indonesia namun karena sebuah alasan ia memilih mundur dari dunia model dan memilih menjadi Dosen di jakarta. Tidak ada yang tau alasan pasti kenapa Pak Reza memilih menjadi dosen dan meninggalkan karier cemerlang nya di industri hiburan

Indonesia.

puas mengisi perut di kampus serta mendapatkan ejekan dari temanya, Meta memilih pulang untuk melanjutkan pekerjaan nya, berlama-lama di kampus hanya akan membuatnya sama gila dengan orang-orang yang selalu mengolok-oloknya.

'kalian lihat saja nanti bagaimana aku mendapatkan cinta pak reza.' pikir meta sembari menyusuri jalan menuju kostnya, belum sampai di kost ia singgah sebentar di toko untuk membeli sepatu karna tak mungkin ia selalu memakai sepatu Risa.

sepatu dengan harga murah kini berhasil ia dapatkan setelah merayu sang penjual dengan keras untuk memberi diskon padanya. bukan apa-apa bagi meta ia harus berhemat untuk bulan ini. sebentar lagi adiknya akan masuk sekolah menengah atas dan ia telah berjanji pada ibunya untuk membantu biaya, maklum sang ayah sibuk dengan istri muda nya. begitulah hidup harus dijalani bagi meta, tidak ada yang perlu tau luka terdalam di hatinya biarlah mereka mengira ia gadis aneh atau sinting yang penting ia harus selalu tersenyum meski senyumannya itu berbuat luka yang hanya dirinya lah yang tau.

Part 3. Bertemu pak Reza

Langit Jakarta terlihat gelap menandakan hujan akan segera turun, seorang gadis dengan rok abu-abu panjang dan kemeja senada berdiri di sebuah halte. Matanya celingukan kekiri kanan menunggu bis untuk mengantarkan nya pulang, ada perasaan risau dan kesal dihati menunggu bis yang tak kunjung datang.

" Duh gimana aku mau pulang kalau gini caranya, mau hujan lagi." ia memberengut kesal

Meta, ya gadis itu meta usai mengantar pesanan temannya ia memutuskan untuk berkeliling mall sendirian untuk menyegarkan pikirannya yang sembarawut dengan tumpukan tugas dari dosen meski sekedar cuci mata tanpa membelinya, bukan tidak mampu membeli tapi bulan ini ia harus berhemat untuk biaya masuk adiknya ke SMA, jika mengharapkan sang ayah rasanya percuma karena pria itu bagi Meta tidak perduli lagi pada mereka, sang ayah sibuk dengan istri barunya setelah memutuskan menikah lagi 5 tahun yang lalu. Sang ibu harus berdagang setiap hari ke pasar dan pulang jika senja mulai naik ke permukaan, Meta berasal dari Sumatera barat tepatnya di Payakumbuh dan ia harus merantau sejauh ini demi mengejar cita-cita nya bersama Risa ia memberanikan diri pergi dan meninggalkan kampung halaman.

Ditengah lamunannya tanpa ia sadari hujan turun begitu deras membasahi bumi, Meta terkejut dan berusaha melindungi diri dari percikan air yang tampak sedikit membasahi bajunya.

" Ya Tuhan mana hujan lagi, bagaimana aku mau pulang sepertinya bis takkan lewat lagi, apa aku minta di jemput Risa aja ya? eh tapi tak mungkin aku sudah terlalu menyusahkan anak itu."

Meta terduduk menyandarkan tubuhnya di kursi halte berharap ada taxi atau mobil yang lewat dan mengantarkannya pulang.

" Hai, sedang apa kamu disitu?" sebuah mobil berhenti didepan meta terlihat seorang pria tampan menyapanya.

" Pak, antar aku pulang." Meta tampak girang setelah tau orang tersebut adalah dosen kesayangannya tanpa tau rasa malu ia berlari menerjang hujan dan memasuki mobil Reza, duduk tepat disamping Reza yang lagi mengemudi. Reza tercengang dan menggeleng heran melihat tingkah laku muridnya satu ini.

" Aku hanya menyapa mu dan tidak mengajak mu pulang apalagi harus putar arah mengantarmu kerumahmu." Reza terlihat kesal

' gadis ini tak tau malu' pikir Reza

"Ayolah pak aku mohon, kali ini aja sekarang kan udah mau malam aku takut nanti ada yang mau menculik dan membunuh ku."

" pede sekali kamu, siapa yang mau menculik gadis aneh seperti mu, yang ada mereka akan rugi sendiri."

" bapak bagaimana pun kan aku ini perempuan." Meta terlihat manyun

" nah itu tau kamu perempuan ngapain kamu berkeliaran di tempat seperti ini?"

" cerita nya panjang pak, yang jelas sekarang aku mau pulang atau bagaimana kalau aku ikut bapak kerumah bapak saja dan menginap di sana." Meta tersenyum manis menatap Reza yang semakin kesal, ia memasang wajah seimut mungkin agar pria itu luluh padanya.

'cih dia pikir cantik apa dengan tampang seperti itu' pikir Reza

"Aku akan mencarikan taxi untukmu, keluar dari mobilku."

" tak mau pak, aku akan pulang bersama mu." Meta bergelayut erat di lengan Reza.

' aku harus memohon pada pak Reza, kalau aku diantar pulang lumayan bisa ngirit ongkos, tak apalah aku tampak murahan asal aku pulang' pikir meta dengan senyum cengingisan

" apa yang kau rencanakan, kenapa kau tersenyum seperti itu." Reza menatap Meta heran

" ayo pak jalan."

" kamu pikir aku supirmu, enak saja memerintahku."

" aku mohon pak, antar aku pulang sekali ini saja, setelah ini aku janji gak akan menyusahkan bapak lagi ataupun mengejar bapak lagi." Meta terlihat menatap Reza dalam sementara Reza seakan iba pada gadis didepannya, ada perasaan aneh dalam dirinya ketika ia mendengar kalimat terakhir dari meta.

" oke aku akan mengantarmu pulang, tapi berjanji lah jangan menganggu ku lagi, dan fokus lah belajar." Reza ikut memberi penawaran dan memilih mengantar Meta pulang. Meta hanya mengangguk.

" aku berjanji pak, lagian masih banyak yang mau padaku, aku kan masih muda." ucap Meta percaya diri. Reza hanya diam dan tanpa pikir panjang ia melajukan mobil tanpa ada suara lagi diantara mereka.

*******

terima kasih telah membaca, tinggalkan jejak ya dan jangan lupa like

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!