Pagi ini, Raina sibuk berlarian kesana kemari mencari perlengkapannya untuk berangkat ngampus ia bangun kesiangan karena teralu asik menonton drama korea kesukaannya hingga ia begadang hingga pukul 03.15 dini hari, ia tampak berlarian mencari kunci mobilnya.
"Kamu cari apa Nak?" tanya Wina sang mama yang sedari tadi berada di depan pintu kamar Raina memperhatikan kebiasaan anaknya yang setiap pagi selalu sibuk mondar mandir mencari barangnya.
"Kunci mobil Ma," jawab Raina sambil mengacak acak barang yang ada di kamarnya.
"Heran deh nih anak cerobohnya gak ilang ilang, yaudah minta anterin abang aja dulu, kalo kamu terus terusan nyari begini yang ada kamu telat," saran Wina yang sangat hafal betul dengan sikap ceroboh anaknya.
"Ah iya, Mamaku emang paling terbaik deh, yaudah aku ke bawah dulu ya Ma," ucap Raina memeluk Mamanya lalu pamit berlarian menuju lantai dasar rumahnya.
Saat sampai bawah Raina berjalan menuju meja makan lalu melakukan kebiasaannya di setiap pagi yaitu menyapa orang yang sudah siap di meja makan.
"Pagi semuaaaaa," teriak Raina.
"Pagi pagi aja lo, orang udah pada kelar makan lo baru turun untung gak diabisin semua nih makanan,"omel Reyhan merupakan abang nomor 2 setelah Reno.
"Ah dia mah ngomel terus kaya ibu ibu, Mama aja yang mama mama gak ngomel ish," ucap Raina cemberut dan Reyhan hanya melirik Raina dengan tatapan malas tanpa membalas perkataan Raina.
"Udah udah guys di meja makan gak boleh ribut, mending sekarang Raina sarapan keburu telat mumpung masih adaa waktu walaupun sedikit sih hehe,"saut Gio sang Papa yang sudah biasa melerai perdebatan di pagi hari yang di buat oleh anak anaknya.
Reyhan dan Raina merupakan adik dan abang yang usianya hanya terpaut satu tahun dan jarang sekali akur meskipun begitu mereka saling menyayangi satu sama lain, bagi mereka satu hari saja tidak ada keributan diantara mereka seperti ada yang kurang berbeda dengan Reno yang sangat dewasa dan bijak usianya terpaut dua tahun dari Raina.
"ohhhh iyaaa, Raina jadi lupa tujuan awal kesini," ucap Raina sembari menepuk dahinya lalu melirik Reyhan sembari memperlihatkan cengiran khasnya di pagi hari.
"Hmmmm, bang Rey ganteng deh baik juga terus kece tapi nomer 3 setelah Papa dan bang Reno," ucap Raina sambil menyengir dengan mata yang dikedip kedipkan berusaha membujuk Reyhan dengan pujiannya berharap Reyhan mau mengantarkannya.
"Udah langsung aja lo mau minta apa, muji kaya gak ikhlas masa gw dijadiin nomer 3 doang," ucap Reyhan ketus melirik Raina malas.
"Udah dipuji puji masih galak aja gimana gak jomblo lo Bang, anterin gw ke kampus plisss, kunci mobil gw ilang gitu aja pergi tanpa pamit, sedih bangetkan Bang," ucap Raina mendramakan ucapannya supaya Reyhan dengan senang hati mau mengantarkannya karena yang searah dengan jalan menuju kampusnya hanya Reyhan.
"Drama queen dasar, yaudah buruan telat nih gara gara lo bayi kambing," ucap Reyhan berjalan mendahului Raina menuju garasi mobilnya.
Reyhan dan Raina kuliah di kampus yang berbeda itu sudah menjadi pilihan mereka masing masing dengan alasan bosan sejak sekolah dasar hingga sekolah menengah atas selalu bersama bagaikan upin ipin, sedangkan Reno ketika ia lulus kuliah ia sudah bekerja di perusahaan milik keluarganya membatu Gio.
************
Sesampainya di depan gerbang kampus Raina berpamitan pada Reyhan lalu membuka pintu mobil dan berlarian memasuki kampus.
Bughhhh.
Terlalu terburu buru membuat Raina tidak memperhatikan sekitar hingga membuatnya menabrak seseorang sampai buku yang dibawa oleh orang tersebut berserakan di lantai.
"Duhh maaf gw gak sengaja, gw buru buru soalnya dikit lagi kelasnya mulai,"ucap Raina terburu buru sembari membantu memunguti buku buku yang berserakan.
"Udah kelar nih, gw duluan ya bye bye udah telat banget soalnya takut dimakan sama singa kelas," ucap Raina berlarian meninggalkan orang yang sedari taadi meneriakinya.
"Eh tunggu," teriak orang yang ditabrak oleh Raina namun Raina tidak mendengarnya.
Seampainya di kelas Raina menatap bingung dan mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut keas yang sangat ramai seperti tidak ada tanda tanda keberadaan singa yang ia sebutkan.
"Kok rame banget ya, padahal gw udah telat banget loh apa jam rumah gw eror kali ya," gumam Raina pada dirinya sendiri lalu mengalihkan pandangannya pada kedua perempuan yang sedang meliriknya sembari menahan tawanya.
Raina menghela nafasnya, ia paham bahwa ia sedang di kerjai oleh kedua temannya ia berjalan menghampiri kedua temannya dengan tatapan sebal.
"Heh lo berdua ngerjain gw ya, gak usah sok sok nahan ketawa deh," omel Raina berkacak pinggang saat ia sudah berada di hadapan kedua sahabatnya.
"Muka lo kocak banget sumpah Rain, gw mau ketawa tapi takut dosa kerena ngetawain temen sendiri yaudah deh gw tahan tawa aja," ucap Lala tersenyum lebar sembari menunjuk wajah Raina.
"Oh jadi kalian berdua ngerjain gw, terus sekrang kelasnya bu Tini kosong nih," omel Raina menghela nafasnya berusaha menahan kesal lalu mendudukan dirinya.
"Iya dong, bu Tini lagi ada dinas ke luar kota jadi kita freeeee, asik banget gak tuh," ucap Lala berloncat locatan kegirangan sembari joget joget dan mendapatkan tatapan dari teman kelasnya.
"Kenapa kalian gak bilang sama si teman macam apa kalian ini, gw capek lari larian tausampe nabrak orang gw kira tuh dosen dateng,"omel Raina melempari kedua temannya dengan kertas yang sedari tadi sudah ia ambil dari dalam tasnya untuk dilemparkan pada mereka.
"Lo gak nanya,"ucap Zara dan Lala bersamaan.
"Au ah bodo,"ucap Raina berjalan keluar kelas.
"Riana mau kemana?" tanya Zara.
"Toilet, byee! " ucap Raina ketus.
Setelah selesai dari toilet Raina kembali menuju kelasnya dan melihat kedua sahabatnya sedang asik mengobrol dengan orang yang sepertinya ia kenal tepatnya baru saja ia kenal secara tidak sengaja.
"Itukan orang yang gw tabrak tadi," gumam Raina dan berjalan menghampiri kedua sahabatnya.
"Hai, kamu yang tadi kan?" tanya Aisyah sembari melambai lambaikan tangannya menyapa Raina.
"Kita ketemu lagi, ini kelas kamu juga," sambung Aisyah.
"Iya kelas gw disini, lo mahasiswa baru ya? kita belom kenalan maaf tadi gw buru buru ternyata gw dikerjain sama dua manusia ini, nama gw Raina putri Geraldy pnggil aja Raina," ucap Raina mengenalkan dirinya dengan tersenyum ramah.
"Hmmm, aku Aisyah Erita Rahardian panggil aja sesuka kamu, salam kenal ya semoga kita bisa berteman dengan baik," ucap Aisyah tersenyum, ia sangat nyaman bertemu dengan Raina dan teman temannya.
"Iya Aisyah seneng dapet temen baru, tau gak Ais? gw tuh bosen ngeliat mereka berdua terus gak ada variasinya,"curhat Raina terkekeh ia sengaja menggoda kedua sahabatnya untuk membalaskan keisengan mereka.
"Ohh gituya, awas lo ya nyari nyari kita yuk pindah Zar," ucap Lala meneteng tasnya berniat pergi mencri tempat lain.
"Lo yakin mau pindah, bangku aja penuh semua ogah ah gw males," ucap Zara.
"Ih Zara kan ceritanya kita mau ngambek gitu terus dicegah sama Raina biar gak jadi pindah gak pernah nonton sinetron nih jadinya kudet," ucap Lala gemas.
"Jelaslah gw mah bukan sinteron lovers, lo kebayakan nonton sinetron sih jadinya jiwa jiwa drama sinetron lo tersalurkan di dunia nyata," ucap Zara malas.
Raina menggelengkan kepalanya melihat perdebatan kedua sahabatnya yang amat sangat tidak penting, ia merasakan perutnya keroncongan dan baru ingat ia tidak sarapan karena telat.
"Udah deh kalian mah debat mulu, gw mau ke kantin nih mau ikut gak," ajak Raina berjalan mendahului mereka.
Mendengar kata kantin mata Lala berbinar binar dan berubah menjadi lebih semangat.
"Okeee yukkk kantin dibayarin Raina," ucap Lala semangat menggandeng tangan Zara dan Aisyah.
************
Saat di kantin mereka berempat mengambil tempat duduk lalu memesan makanan dan minuman.
"Aku yang mesen baksonya ya," ucap Aisyah mengajukan diri bergegas menuju kedai bakso Mba Wiwik.
"Lo yang beli jus ya Rain kalo Lala yang bawa bisa abis nyampe sini di minumin sama dia,"ucap Zara sembari melirik Lala yang sedang asik memainkan ponselnya.
"Dasar pemalas, yaudah gw mesen dulu ya,"ucap Raina bergegas menuju kedai jus.
Setelah selesai mengantre jus, Raina membawa empat jus menggunakan nampan sedikit lagi ia sampai di mejanya kakinya tersandung bangku yang berada di dekatnya dan jusnya menumpahi orang yang berada di dekatnya.
Arghhhhh.
Raina tecengang melihat seseorang yang berada di hadapannya ia terus menatap lekat lekat dan merasa tidak menyangka bisa sedekat ini dengan laki laki yang sudah lama ia sukai.
"Ganteng banget gilaaaa," gumam Raina dalam hati.
"Duh kak Fathan maaf gw gak sengaja, gw kesandung bangku jadi kalo mau marah lo marahin aja bangkunya suer gw gak sengaja dan gak ada niatan guyur lo pake jus," ucap Raina panik berusaha mengenap baju Fathan yang sudah kotor terkena tumpahan jus.
Fathan menatap Raina jengah ia memutar bola matanya sebal dan menepis kasar tangan Raina yang ingin membersihkan bajunya.
"Berisik!!! kalo jalan tuh mata digunain buat liat, bangku lo salahin dasar cewe aneh,"bentak Fathan.
Raina tercengang ia fikir selama ini gosip tentang Fathan yang galak dan dingin hanya mitos dan ia merasakan sendiri rasanya dibentak oleh Fathan ia bersumpah pada dirinya tidak akan membuat kesalahan seceroboh ini.
"Yaudah gw minta maaf kak lagian emang bener bangkunya yang salah. kalo tuh bangku gak disitu gw gak akan jatoh dan jusnya gak akan melayang ke lo," ucap Raina terus membela dirinya.
Fathan tidak menggubris celotehan Raina ketika ia melihat sang adik yaitu Aisyah membawa empat mangkuk berisi bakso dengan kesusahan berjalan menghampiri Aisyah dan mengambil alih nampan yang dibawa oleh Aisyah.
"Sini Abang yang bawa, kenapa lo bawa bakso sebanyak ini kalo tumpah kena lo semua gimana lumayankan ini panas," omel Fathan mengambil alih nampan berjaan mengikuti arah Aisyah berjalan ia menatap kesal saat Aisyah berhenti di meja Raina kemudian ia meletakan bakso di meja.
"Lain kali bawa makanan masing masing jangan nyuruh nyuruh,"ucap Fathan.
"Siapa yang nyuruh, kita bagi bagi tugas itu tuh jus yang melayang ke baju lo tugas gw jadi gak usah marah marah mulu nanti cepet tua tau rasa, ntar keriput terus gak ganteng lagi deh," ucap Raina.
Fathan tak menggubris ucapan Raina ia berlalu pergi tanpa melihat Raina dan Raina berjalan kembali menuju kedai jus.
"Ais lo kenal sama kak Fathan? kok dia bisa bantuin kamu dia kan cuek banget terus galak lagi," tanya Zara penasaran.
Aisyah tertawa mendengar perkataan Zara mengenai sikap Abang kesayangannya.
"Dia Abang aku Zar," jawab Aisyah tersenyum.
"Serius kak Fathan Abang lo, pantes aja dia perhatian banget sama lo," sambung Lala yang sedari tadi menguping pembicaraan mereka.
"Aslinya gak gitu kok La Zar dia tuh baik banget sayang keluarga juga, kalo sama orang asing emang begitu bang Fath," ucap Aisyah menjelaskan sikap asli Abangnya.
Raina datang membawa nampan dengan 4 gelas jus kali ini ia sampai dengan selamat tanpa adegan tersandung dan meletakan gelas gelas tersebut diatas meja.
"Ngomongin apa si asik banget kayanya," tanya Raina mendudukan dirinya di samping Lala.
"Kepooo lo Rain, gw udah laper yuk makan," ucap Lala mengambil mangkuk yang berisi bakso miliknya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG.......
TERIMA KASIH BUAT KALIAN YANG BERSEDIA MEMBACA KARYAKU YANG RECEH INI DAN BERSEDIA PINDAH LAPAK HEHE, LOVE YOU GAISSSS
Fathan berjalan menuju kelasnya dengan raut wajah yang sangat kesal.
"Kenapa lo, kusut amat tuh muka," ledek Rama salah satu teamn dekat Fatthan.
"Palingan abis ditempelin cewe cewe di kantin terus dia gak suka, udah biasa itu mah lo kaya gak tau kawan kita Ram kaya gak suka cewe dia mah," ledek Raka tertawa terbahak bahak ia sangat senang meledek sahabatnya yang sejak dulu sangat galak terutama dengan perempuan yang mendekatinya kecuali Aisyah dan Bundanya.
Fathan yang mendengar ledekan sahabatnya ia tak menggubris hanya menatap kedua sahabatnya dengan tatapan yang tajam.
"Yaelah gitu doang udah melotot aja tuh mata ilang tau rasa tuh mata. Kenapa si lo bete banget, ceritalah cewe mana lagi yang nembak lo," tanya Rama penasaran hal apa yang membuat sahabatnya sekesal ini.
"Tau ah males,"ucap Fathan malas mengingat kejadian di kantin.
**********
Jam kuliah sudah selesai Raina dan teman temannya berjalan menuju parkiran.
"Rain, Ais, La gw duluan ya, udah dijemput nih bye bye," pamit Zara melambaikan tangannya menghampiri supir yang sudah menunggunya
"Rain lo baliknya gimana, gw ga balik dulu nih ada urusan bentar," tanya Lala.
"Dijemput bang Rey, tapi dari tadi bang Rey gak ada kabar lo duluan aja gw nungguin bang Rey disini, hati hati di jalan ya jangan ngebut rumah sakit mahal,"ucap Raina terkekeh.
"Ais masih kook masih disini, belom dijemput apa gimana," tanya Raina tersenyum memandang Aisyah.
"Aku nungguin Abang, sekalian nungguin kamu sampe Abang kamu dateng kan gak enak nunggu sendirian Rain,"jawab Aisyah.
"Ih baik banget si temen baru gw ini, tapi gapapa kok kalo mau pulang duluan yaudah duuan aja kasian abang lo nungguin, abang lo dimana Ais? dia satu kampus juga sama kita?"tanya Raina.
"Hehe bisa aja kamu Raina, iya abang aku satu kampus sama kita ddan kamu tau kok orangnya," ucap Aisyah sembari terkekeh membayangkan kembali kejadian di kantin dan memikirkan reaksi Raina saat tau Abangnya adalah orang yang ia guyur oleh jus yang dibawa Raina dna berjalan menuju dalam kampus mencari keberadaan abangnya.
Raina terus menghubungi Reyhan tetapi tidak ada kabar dari Reyhan Raina berfikir dan merasa bingung ia harus apa jika ia menunggu abangnya datang maka ia tidak akan sampai rumah sampai subuh.
"Rain belum dijemput juga, kamu bareng aku aja yuk udah sore mau hujan juga nanti kamu gak bisa pulang," ajak Aisyah menarik paksa Raina berjalan menuju mobilnya yang sudah ada Fathan di dalamnya.
Fathan yang berada di dalam mobil menggelengkan kepalanya melihat tingkah Aisyah yang suka memaksa.
"Yuk Rain masuk," ucap Aisyah membukakan mobil ia sangat senang Raina mau ikut bersamanya.
"Lo ngapain disini," ucap Fathan menatap Raina dingin.
"I...itu hmm apa yaa kan jadi bingung mau ngomong apa, lo liatinnya bisa ajalah Kak bikin takut aja,"ucap Raina.
"Abang kok gitu sama temen Ade, Raina itu teemn aku jangan galak galak sama teemn aku,"omel Aisyah memasuki mobil.
Fathan yang tidak ingi berdebat dengan adik kesayangannya ia lebih memilih diam dan mengalah lalu menjalankan mobilnya.
*************
Sesampainya dikediaman keluarga Rahardian Raina melihat sekeliling dengan terkagum kagum.
"Raina mampir dulu yuk kerumah aku tenang aja nanti pulangnya dianterin sama bang Fath,"ucap Aisyah santai sembari melirik Fathan yang dilirik hanya mendengus kesal berjaan mendahului mereka masuk ke dalam rumah.
Aisyah masuk ke dalam rumah bersama dengan Raina, ia mengucapkan salam dan mencium tangan Bundanya.
"Eh anak buna udah pulang, ini siapa Nak abangmu mana, kamu pulang sama Abangmu kan," tanya Wina cemas dan memastikan putri bungsunya pulang bersama Abangnya.
"Tadi ada di belakang Bun aku balap, dia lagi ngobrol sama kura kuranya, oh iya kenalin Bun ini temennya Aisyah namanya Raina," ucap Aisyah melirik Raina dengan senyuman lebarnya.
Raina sedari tadi terlalu asik memperhatikan seisi rumah keluarga Aisyah dan tersadar dari lamunannya saat Aisyah menyikut lengannya.
"Raina sapa Bunda aku kali aja kamu direstuin pacaran sama kak Fathan." bisik Aisyah terkekeh.
"Hmm maaf Tante aku terlalu terbawa suasana asik ngeliatin rumah Tante hehe," ucap Raina merasa tidak enak dengan Ita.
"Iya tak apa Nak, Tante seneng banget loh Aisyah bawa temennya ke rumah Aisyah ini jarang ngajak temennya main kerumah Nak, anggep aja rumah sendiri ya Tante ke dalam dulu," ucp Ita tersenyum ramah.
"Iya Tante, maaf ya Raina ngerepotin Tante," ucap Raina.
"Engga ngerepotin kok Tante malah seneng rumah jadi rame, Tante tinggal yaaa," ucap Ita berjalan menuju dapur.
"Bunda lo ramah banget ya Ais." puji Raina sembari menatap Ita yang perlahan tidak terlihat.
"Hehe Bunda emang begitu orangnya baik banget makanya aku bangga banget sama bunda,"ucap Aisyah tersenyum.
************
Raina dan Aisyah sedang asik berbincang bincang di dalam kamar Aisyah lalu Raina merasa tenggorokannya kering berniat mengambil air minum di dapur tidak sengaja ia bertemu dengan Fathan di dapur ia mengembangkan senyumnya saat Fathan menoleh ke arahnya.
"Hai kak Fathan," sapa Raina tersenyum seramah mungkin.
Fathan melihat Raina malas dan tidak menjawab sapaan Raina berniat melangkah meninggalkan dapur.
"Disapa bukannya jawab, minimal senyum gitu kek dikit ini mah berasa kaya gak ada orang aja disini," gerutu Raina yang merasa tidak dihiraukan oleh Fathan.
Fathan mendengar celotehan Raina hanya mengernyitkan dahinya dan mengangkat bahunya tidak peduli melanjutkan kembali langkahnya meninggalkna dapur.
"Kak....... Kak....Kak Fathan ish bolot banget si kak Fathannnnnn."teriak Raina yang merasa kesal karena Fathan tak menanggapinya lalu menyusul Fathan.
"Kak serius ilah, gw mau nanya gelasnya dimana haus banget nih gw." ucap Raina memelas saat sudah sampai di hadapan Fathan.
Fathan menghela nafasnya berjalan menuju dapur menunjuk tempat gelas dengan tatapan sebal.
"Nyusahin banget jadi orang,"ucap Fathan.
"Maaf Kak gw kan gak tau gelasnya dimana jangan galak galak jadi orang nanti cepet tua terus jadi jomblo seumur hidup tau rasa,"ucap Raina senbari mengambil gelas.
"Berisik! minggir gw mau lewat," usir Fathan yang merasa Raina menghalangi jalannya untuk keluar dan Raina refleks menggeserkan tubuhnya.
Sedari tadi Aisyah memperhatikan perdebatan antara Abangnya dengan Raina dari kejauhan lalu Aisyah menghampiri Abangnya sembari berkacak pinggang.
"Bang Fath kok gitu banget si sama Raina kan dia gak salah apa apa kenapa bang Fath galak banget sama dia, bang Fath ada masalah apa sama dia,"tanya Aisyah penasaran.
"Gak ada cuma sebel aja sama masalah tadi pagi pas di kantin, temen lo itu berisik banget terus nyusahin De,"ucap Fathan.
"Bang kata orang orang gak baik teralu membenci orang nanti lama lama jadi suka sama orang yang dibenci tau," ucap Aisyah terkekeh.
"Amit amit suka sama cewe kaya begitu, lo kalo ngomong yang enakan dikit kek Aisyah jadi Ade seneng banget liat Abangnya sengsara,"ucap Fathan bergedik ngeri mengacak gemas rambut Aisyah.
Aisyah tertawa melihat perubahan wajah Fathan lalu pergi meninggalkan Fathan dan kembali ke kamarnya.
"Ais gw pulang ya udah sore banget nih, takutnya nanti dicariin sama Mama gw,"pamit Raina.
"Yah kok pulang sih padahal aku maunya kamu nginep disini besok besok ajak Lala sama Zara jugabiar kita nginep bareng, kamu pulangnya dianter sama bang Fath aja ya," ucap Aisyah cemberut ia tidak rela Raina pulang.
Mereka turun ke bawah berpamitan dengan bunda Ita dan menghampiri Fathan.
"Bang Fath anterin Raina gih," ucap Aisyah santai.
"Gak ah, pulang aja sendiri yang ngajak dia kesini siapa kok jadi gw yang nganterin," tolak Fathan ia enggan sekali mengantar Raina.
"Yaudah gapapa Ais gw pulang sendiri aja," ucap Raina meraas tidak enak ketika melihat ekspresi Fathan yang menahan kesal.
"Engga Raina kan aku yang aja kamu, Bundaaaaa bang Fath gak mau nganterin Raina Bun," teriak Aisyah mengadu pada Ita menurutnya ini senjata yang sangat ampuh membuat Fathan tidak dapat menolak.
"Oke, buruan!" ucap Fathan ketus berjalan mengambil kunci mobilnya lalu mendahului mereka dengan tatapan kesalnya.
***********
Dimobil suasan sangat canggung dan sepi, Raina ingin sekali memulai pembicaraan namun ia takut Fathan akan marah melihat raut wajahnya yang sangat tidak bersahabat Raina memutuskan untuk menyimpan topik pembicaraannya di dalam hati, namun beberapa menit ia berdiam diri lama kelamaan ia merasa bosan akhirnya ia memutuskan untuk memulai pembicaraan tidak peduli dengan Fathan yang akan marah padanya.
"Maaf ya Kak jadi ngerepotin, tapiiiii...." belum selesai Raina berbicara sudah dipotong terlebih dahulunoleh Fathan karena Fathan tau Raina akan menucapkan hal yang membuatnya jengkel.
"Diam! ngomong lagi gw turunin lo disini," ancam Fathan dan memandang Raina dengan tatapan tajam.
Rainapun memilih diam karena ia takut diturunkan ditengan jalan oleh Fathan.
" Rumah lo dimana,' tanya Fathan malas namun tidak ada jawaban ia menolehkan kepalanya melihat Raina yang asik memainkan ponselnya.
" Budek ya lo, buruan jawab rumah lo dimana," ucap Fathan kesal.
" Tadi suruh diem giliran diem malah dikatain budek heran orang ganteng kenapa sikapnya aneh aneh ya," gerutu Raina sembari mengetik alamatnya karena ia tidak mau berbicara dengan Fathan.
Fathan menghela nafas sebal saat melihat layar ponsel Raina yang bertulisan alamat rumah Raina, ia menjalankan mobilnya menuju rumah Raina tanpa banyak berbicara.
"Udah sampe, turun lo." ucap Fathan dan Raina membuka pintu mobil bergegas keluar dari mobil Fathan.
"Makasih ya kak, sampai........" belum selesai Raina berbicara Fathan sudah melajukan mobilnya meninggalkan Raina.
Raina tercengang ketika melihat mobil Fathan berjalan sebelum ia selesai berbicara ia mendengus sebal dan menghentakan kakinya membuka pagar rumah terus bergerutu.
" Ish nyebelin banget si dua kali gw diginiin awas aja ya kapan kapan gw bales," gerutu Raina menghentak hentakan kakinya sebal.
********
Sesampainya di dalam rumah Raina melihat keluarganya sedang berkumpul termasuk Reyhan disana, Raina mengerutkan alisnya ia menghampiri keluarganya.
"Hallooo semuaaa, ada apa nih ngumpul ngumpul ada pembagian THR ya." ucap Raina semangat namun keluarganya hanya diam dan menatapnya penuh introgasi.
Raina mengerutkan alisnya heran melihat keluarganya mendiamkannya secara bersamaan.
"Perasaan ini bukan tanggal ultah gw dah gak mungkinkan mereka ngeprank gw." ucap Raina sembari berfikir ada apa dengan keluarganya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG............
Sesampainya di dalam rumah Raina melihat keluarganya sedang berkumpul termasuk Reyhan disana, Raina pun menghampiri mereka.
"Hallo semuaaaa, ada apa nih ngumpul ngumpul ada pembagian THR yaaa," ucap Raina dengan semangat tetapi semuanya hanya diam menatap Raina seolah olah sedang mengintrogasi.
Raina menatap heran melihat semuanya mendiamkannya secara bersamaan.
"Perasaan ini bukan tanggal ultah gw dah gak mungkinkan mereka ngeprank gw,"gumam Raina sembari mikir ada apa dengan keluarganya.
"Raina kamu kemana aja ditelpon gak ada responya hm,"tanya Wina cemas.
"Maaf Ma tadi Raina pulang bareng temen Raina terus Raina mampir ke rumahnya hp Raina di dalem tas, gara gara bang Rey ga ada kepastian nih aku nungguin dia lamaaaa banget, udah gitu ditelpon gak diangkat sedihkan jadi aku Ma,"ucap Raina mengadu supaya tidak diamuk Wina.
Reyhan yang mendengar aduan sang adik tak terima dan berusaha membela dirinya supaya tak kena jeweran Mamanya.
"Dih enak aja lo, tadi gw dateng ke kampus lo terus kata satpamnya lo udah pulang duluan,"ucap Reyhan melototi Raina.
"Kapan lo ke kampusnya? subuh? ya jelaslah gw gak ada disitu lo kata gw penunggu kampus,"omel Raina tidak mau disalahkan.
"Sudah sudah ribut terus kalian ini, itu yang ngater kamu siapa De?"tanya Wina menaik terunkan alisnya sembari tersenyum menggoda Raina.
"Oh itu Abangnya temen aku Ma, ganteng tapi galak kaya monster ishhh," ucap Raina bergedik ngeri membayangkan Fathan berubah menjadi monster.
"Masa? pacar kamu kali De."ledek Reno ikut nenimpali Raina dengan menggodanya sembari tersenyum.
"Bukanlah, Papa diem aja nanti kesambet loh,"ucap Raina berusaha mengalihkan pembicaraan.
"Papa lagi mikir gaisss, kok bisa ya Raina dianterin cowo selain Reyhan sama Reno, Papa kira si Raina gak suka cowo haha,"ucap Gio tertawa.
"Mungkin itu taksi online Pa, kebetulan ganteng terus dia ngaku ngaku itu kakaknya temen dia hahaha."ledek Reyhan.
"Bodoamat ah, Semuanyaa Raina ke atas yaa bye byee, oh iya aku udah makan di rumah Ais,"pamit Raina berjalan menuju kamarnya.
"Kan songong main kabur aja,"omel Reyhan.
Mereka hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Raina dan Reyhan yang selalu saja membuat rumah ramai dengan keributannya.
****
Raina baru saja kelar mandi dan mencari keberadaan ponselnya, terdapat banyak sekali panggilan tak terjawab dan pesan masuk dari keluarganya yang sedari tadi heboh mengkhawatirkan Raina.
Raina tersenyum saat membaca pesan dari Reyhan.
"Woy kemana lo"
"Eh lo diculik"
"Masa si diculik siapa yang ikhlas nyulik lo"
"Rainaaaaa"
"Lo seneng banget si liat gw dijewer Mama, minimal kasih kabar kek"
"Eh curut dimana lo"
"Eh kalo lo curut gw juga curut dong gak jadi deh, adenya cowo terkece kemana si ilang kaya di telen bumi"
"Raina sumpah gw nyerah, maafin gw ya telat jemput lo soalnya ada urusan"
"Kalo lo pulang gw beliin es krim sepuas lo dah, buruan balik dicariin mama"
"Minimal respon chat gw lah, lelah abang de dianggurin begini huhu"
Setelah membaca pesan terakhir Reyhan, Raina tersenyum berniat membalas pesan Reyhan.
"Okayyy nih gw respon chat lo dan gw udah balik juga jadi lo harus beliin gw eskrim sepuasnya"
Raina tertawa setelah membalas pesan Reyhan lalu melihat pesan lainnya ia membuka pesan grup yang berisi Zara dan Lala sekarang bertambah satu dengan kehadiran Aisyah.
"Ada apa nih rame bener, welcome Ais," Raina.
"Budayakan scroll tuan putri,"Zara.
"Hehe iya Rain, kamu dianterin sama Bang Fath sampe rumah kan gak diturunin di jalan,"Aisyah
"Gilaaa Raina dianterin sama kak Fathan, jadi pengen dianter juga,"Lala.
"Centil banget jadi cewe ewh, iya Ais makasih ya"Raina.
*******
Dirumah keluarga Rahardian.
Suasana disana sangat ramai dikarenakan Aisyah yang sangat histeris videocall dengan Abangnya Farhan Rahardian yang berada di Sydney.
"Bang Han aku kangennnn, kapan pulang si betah banget disitu gak kangen sama aku ya,"ucap Aisyah mengerucutkan bibirnya.
"Kamu liat Fathan aja kan kita sama,"ledek Farhan tertawa.
"Bedaaa aku maunya kalian berdua ada disini, nanti bang Han kesini Bang Fath pergi gitu aja terus bikin sebel,"omel Aisyah.
"Bang Han aku mau cerita deh, masa bang Fath galak banget sama temen aku,"adu Aisyah pada Farhan yang merupakan kembaran dari Fathan.
Fathan yang sedari tadi membaca buku melirik sekilas Aisyah dan kembali membaca bukunya.
"Iyakah? kamu kan tau abangmu itu kaya apa sayang hahaha,"Farhan terus tertawa melihat tingkah Aisyah yang sangat menggemaskan.
Aisyah yang melihat Fathan hanya diam melempar Fathan dengan bantal sofa.
Arghhhhhh
Fathan melototi Aisyah dan menghampirinya yang sedang asik bercerita dengan kembarannnya.
"Iseng banget tangannya ya heum,"omel Fathan mencubit pipi Aisyah gemas.
"Lagian bang Fath baca buku mulu si, sini dong ikut ngobrol sama bang Han udah lama banget gak ngobrol gini sama bang Han,"ajak Aisyah menarik tangan Fathan.
"Kamu laling bisa ya maksa abangmu itu gak pacaran terus sama buku ya Ais hahah,"Farhan terus tertawa melihat ekspresi wajah Fathan yang menampakan wajah kesalnya.
"Woy twins bagaimana indonesia, masih jomblokah kau abangku yang hanya berbeda 1 menit hahah,"ledek Farhan ia sangat senang meledek Fathan hingga membuat Fathan jengkel.
"Durhaka lo sama abang lo ini, gapapa jomblo dari pada lo bucin gak bisa move on terus kabur ke Sydney hahah,"ledek Fathan yang sangat mengetahui mengapa kembarannya bisa sampai di Sydney.
"Bang Fath gak boleh gitu, walaupun begitu bang Han suka sama perempuan aku curiga bang Fath gak suka perempuan,"ucap Aisyah dengan polos tanpa sadar Fathan sedang menatapnya jengkel dan Farhan tersenyum kikuk melihat perubahan wajah Fathan.
Aisyah yang melihat raut wajah Farhan yang berubah pun bingung dan menolehkan kepalanya kearah Fathan.
"Hehe bang Fath ganteng deh, Aku becanda kok gak serius."ucap Aisyah menyengir, Fathan tidak menghiraukan ucapan adik perempuannya.
"Bang Han tau gak, Bang Fath tadi ngaterin perempuan loh sampe rumah lagi,"pamer Aisyah dengan senyum bangganya.
"Seriuss De, siapa orangnya keren sekali dia bisa membuat abang kita yang terkenal dingin dan galaknya mau mengantarnya sampai rumah,"ucap Farhan bangga dan bertepuk tangan.
"Ehhh jangan nyebar gosip, lo yang maksa nganterin tuh cewe aneh yaa sampe ngadu segala ke Bunda,"ucap Fathan kesal.
"Iya emang tadi Aisyah yang paksa, tapi biasanyakan bang Fath bakal nurunin cewe yang bang Fath anter karena paksaan Bunda ditengah jalankan tapi tadi aku tanya Raina katanya engga,"ucap Aisyah.
"Wawwww kayanya kita bakal dapet kakak ipar De, aku jadi ingin cepat cepat pulang tunggu aku ya bulan depan,"ucap Farhan heboh saat mendengar perkataan Aisyah ia sangat senang mengetahui Fathan yang mulai menyukai perempuan.
"Berisik banget si dua orang itu, siapa juga yang mau sama cewe aneh kaya gitu bikin pusing doang,"gerutu Fathan dalam hati dan pergi meninggalkan kedua adiknya yang sedang asik menertawakannya.
"Udah malem bang Han aku ngantuk, bang Han cepet pulang biar kita bisa ngobrol sepuasnya,"ucap Aisyah yang sudah menguap berkali kali karena menahan kantuknya.
"Oke baiklah, tunggu aku pulang ya bye bye,"pamit Farhan melambai lambaikan tangannya.
*****
Pagi hari dikediaman keluarga geraldy.
"Pagi semuaaaa,"teriak Raina dengan semangat.
"Tumben kamu bangunnya pagi,"tanya Reno heran karena ia sudah terbiasa dengan adiknya yang muncul setelah semuanya sudah kelar makan.
"Iya dong bang Ren hehe 2020 bikin resolusi baru, bang Rey mana tumben banget dia gak keliatan apa dia punya resolusi baru jadi tukang telat sekarang, aku mau ke kamarnya ah bangunin dia,"ucap Raina berniat pergi ke kamar Reyhan.
"Reyhan udah berangkat duluan De, percuma aja kamu nyamperin dia ke kamarnya lagian resolusi macem apa bikin diri sendiri jadi mundur,"ucap Reno merasa aneh dengan pemikiran adik perempuannya.
"Hehe yang pentingkan ada perubahan Bang Ren,"ucap Raina tertawa.
"Sudah sudah buruan makan ntar telat pamali di meja makan ngobrol kata nenek moyangmu,"ucap Wina.
Mereka menikmati sarapan dengan khimat tanpa obrolan hanya ada suara denting sendok yang beradu dengan piring.
"Aku udah kelarrr, bang Rey gak ada terus aku berangkatnya sama siapa Papa keluar kota yaudah deh bang Ren anteri aku yuk,"pinta Raina memelas.
"Rey ada urusan katanya gak bisa ditinggal, yaudah kamu bareng Abang aja kebetulan gak ada jadwal penting,"ucap Reno santai.
"Yeayyyy supirku gantiii horeee,"teriak Raina sembari joget joget.
Reno hanya menggelengkan kepala melihat tingkah adik perempuannya yang terkadang suka aneh.
"Ma, Reno berangkat ya,"pamit Reno mencium tangan Wina.
"Raina juga berangkat bye bye Mamaku,"pamit Raina mencium tangan Wina.
******
Sesampainya di kampus Raina menjadi pusat perhatian karena Raina turun dari mobil yang berbeda dengan orang yang berbeda.
"Ehh ganteng banget yang bareng sama Raina, pacarnya dia kali ya terus abangnya kemana,"
"Raina diem diem aja gandengannya banyak banget,"
"Ngapain si diliatin suka suka dia lah hidup hidup dia"
Raina pamit pada Reno mencium tangannya lalu pergi meninggalkan Reno berjalan menuju kelasnya.
"Raina itu bang Reno abang lo yang kalem adem ayem itu yaa, makin ganteng aja dia,"ucap Zara heboh.
"Lebaynya mulai,"sindir Lala.
Ketika mereka bertiga sedang asik mengobrol terlihat Aisyah yang sedang berjalan berdampingan dengan Fathan membuat seisi kampus heboh membicarakan mereka status mereka belum ada yang mengetahui hanya Raina, Zara dan Lala yang mengetahui bahwa mereka kakak beradik.
"Ais... Aisss siniii,"teriak Zara melambaikan tangannya memanggil Aisyah.
"A... A..aisyahhh ku jatuh cinta pa.. pa.. pada jamileh,"Lala bernyanyi dan berjoget saat Aisyah dan Fathan sudah berada di hadapannya.
Aisyah tertawa mendengar dan melihat Lala yang berjoget ia tidak menyangka Lala sereceh itu.
"Zara, Lala, Raina kok kalian gak masuk ke kelas," tanya Aisyah melirik mereka bergantian.
Disela obrolan mereka tanpa disadari Fathan dan Raina saling menatap satu sama lain, Raina tersadar refleks dengan cepat memalingkan wajahnya.
"Apa liat liat, mulai naksir gw kan lo,"ucap Raina menatap Fathan.
"Siapa juga yang mau naksir sama cewe aneh kaya lo,"ucap Fathan cuek berjalan meninggalkan mereka.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung.......
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!