NovelToon NovelToon

TRAUMA

episode 1

Meira Anandita
Meira Anandita
Tidak
Meira Anandita
Meira Anandita
Aku tidak melakukan apapun
Meira Anandita
Meira Anandita
Jangan bawa aku ke penjara
Meira Anandita
Meira Anandita
Aku tidak salah apapun
Meira Anandita
Meira Anandita
*Meira memohon sambil menangis
Meira Anandita
Meira Anandita
JANGAN!!!
Keringat dingin membasahi seluruh tubuh Meira. Seperti biasanya, ia akan terbangun di tengah malam karena mimpi buruknya. Mimpi yang tak kenal kata "pergi". Mimpi itu selalu datang, membawa luka lama yang tak pernah mau hilang. Kini Meira sedang berusaha mengatur napasnya dan mencoba menenangkan dirinya. Diraihnya segelas air putih di nakas samping tempat tidurnya. Tangannya gemetar. Sungguh ia sangat ketakutan. Bayangan masa lalu yang selalu hadir dalam mimpinya membuat hidupnya tak tenang.
Meira Anandita
Meira Anandita
Bunda... *lirihnya
Saat ini Meira sedang sendirian di rumahnya. Sebenarnya ia tinggal berdua dengan bundanya, akan tetapi bundanya sedang pergi ke rumah saudaranya karena urusan keluarga. Sang bunda sebenarnya tak tega meninggalkan anaknya sendirian di rumah. Ia selalu khawatir akan kondisi Meira yang sering kali terbangun di tengah malam dan menangis.
Drettt... Drettt... Drettt...
Handphone milik Meira berbunyi
Meira Anandita
Meira Anandita
*Mengambil handphonenya dan mengangkat telpon tersebut
📞Telepon📞
Someone
Someone
Halo
Someone
Someone
Meira
Someone
Someone
Lo nggak kenapa-kenapa kan?
Someone
Someone
Hei...
Someone
Someone
Kok lo diem aja sih
Someone
Someone
Jawab kek
Meira Anandita
Meira Anandita
Iya... gue nggak kenapa-kenapa mal *dengan nada malasnya
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Halah bohong lo
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Kalau lo nggak kenapa-kenapa terus ngapain jam segini bangun?
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Belum tidur lo?
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Nggak mungkin lah, ini kan udah jam 1 pagi. Masa sih seorang Meira jam segini belum tidur? Lo kan *****...
Meira Anandita
Meira Anandita
Bisa diem nggak sih mal... Kamal
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Heh... nama gue Akmal ya, bukan Kamal
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Lo kira gue saudaranya Titi Kamal
Meira Anandita
Meira Anandita
Terserah lo deh mal
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Ya, iyalah terserah gue
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Btw, lo mimpi buruk lagi?
Meira Anandita
Meira Anandita
Iya mal... mimpi itu dateng lagi
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Lo tenang aja ya kan ada gue
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Teman lo yang paling ganteng, pintar, rajin menabung, dan pastinya setia... hehehe
Meira Anandita
Meira Anandita
Basi lo mal. Bilangnya aja setia. Baru liat cewek baru aja langsung melotot matanya, minta keluar.
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Heh... jangan fitnah anda
Meira Anandita
Meira Anandita
Gue itu ngomong berdasarkan fakta
Meira Anandita
Meira Anandita
Tadi siang aja gue liat lo lagi godain mbak-mbak indoapril
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Itu gue bukan godain. Cuma mbak-mbaknya aja yang terpesona sama ketampanan seorang Akmal Hanafi. Jadinya, gue lanjut deh sekalian tebar pesona.
Meira Anandita
Meira Anandita
Gaya lo mal... mal...
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Mei
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Meira
Meira Anandita
Meira Anandita
Hmmm
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Sekarang lo tidur ya
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Udah mau jam 2 pagi
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Gue takut besok kalau ketemu lo, matanya kayak mbak kunti
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Item-item gitu
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Mana rambut lho panjang lagi
Meira Anandita
Meira Anandita
Mal
Meira Anandita
Meira Anandita
Lo itu mau nenangin gue atau mau ngejek sih
Meira Anandita
Meira Anandita
Udah lah... gue mau tidur
Meira Anandita
Meira Anandita
Bye Kamal
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
AKMAL bukan KAMAL *sambil ngegas
Sambungan telepon tersebut langsung di putus oleh Meira.
Akmal POV
Jasmirah (Bunda Akmal)
Jasmirah (Bunda Akmal)
AKMAL... TIDUR... *teriak sang bunda dari kamarnya yang berhadapan langsung dengan kamar Akmal
Jasmirah (Bunda Akmal)
Jasmirah (Bunda Akmal)
Jangan teriak-teriak
Jasmirah (Bunda Akmal)
Jasmirah (Bunda Akmal)
Ini itu masih pagi dan kamu itu di rumah bukan di hutan
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Iya bunda... maaf
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Akmal tidur ini bun
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Padahal tadi bunda juga teriak-teriak. Masih aja gue yang disalahin. Nasib... nasib... *gerutunya
Sebelum kembali ke alam mimpi, mulut Akmal tidak berhenti menggerutu karena kesal dimarahi sang bunda. Ya, walaupun dia memang pantas untuk dimarahi sih. Siapa suruh teriak-teriak di pagi hari? Akmal pun juga terus memikirkan temannya... ah tidak... Meira itu sahabatnya atau mungkin sosok adik baginya. Meskipun ia sering bertengkar dengan Meira, dari lubuk hatinya yang paling dalam Akmal sangat menyayanginya. Meira yang sering kali rapuh membuatnya merasa perlu untuk menjaganya.
Meira POV
Meira Anandita
Meira Anandita
Makasih *sambil memandang layar handphonenya yang telah mati, seusai sesi teleponannya dengan Akmal
Meira mencoba memejamkan kembali matanya. Akan tetapi, nihil. Bayangan akan mimpi buruknya terus kembali.
Meira pun mengambil buku diarynya. Ia meluapkan seluruh emosinya melalui rangkaian kata. Bahkan ia sampai menangis ketika menulis. Mungkin karena kelelahan Meira pun tertidur di atas buku diarynya.
*_*Pagi Hari*_*
Meira Anandita
Meira Anandita
*terbangun dari tidurnya
Meira Anandita
Meira Anandita
Aduh... kenapa malah ketiduran di meja belajar sih
Meira Anandita
Meira Anandita
Jadi, sakit semua kan badannya
Meira Anandita
Meira Anandita
*meregangkan otot-ototnya
Meira Anandita
Meira Anandita
Sekarang jam berapa ya?
Meira melihat jam dan ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 06.30.
Meira Anandita
Meira Anandita
Hah...udah jam setengah tujuh?
Meira Anandita
Meira Anandita
Ya ampun Meira, lo bisa kesiangan masuk sekolahnya *menepuk jidatnya sendiri
Meira pun langsung bergegas ke kamar mandi. Tak butuh waktu lama, ia sudah selesai mandi dan berganti pakaian. Saat akan keluar kamar, sudah terdengar suara bel rumah berbunyi.
Ting Tong... Ting Tong... Ting Tong...
Meira Anandita
Meira Anandita
IYA... BENTAR... *teriaknya dari dalam rumah
Meira berlari menuju pintu untuk melihat siapa yang datang ke rumahnya. Sebenarnya ia sudah tahu siapa yang datang. Siapa lagi kalau bukan tuan cerewet, Kamal?
Meira Anandita
Meira Anandita
*membuka pintu
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
*kaget melihat sosok yang membukakan pintu... Terlihat seperti hantu anak sekolah yang putus asa karena nilainya selalu di bawah
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Ha-ha-hantuuu...
Meira Anandita
Meira Anandita
Lambemu *sambil menoyor bibir Akmal
Meira Anandita
Meira Anandita
*merapikan rambutnya yang masih berantakan
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Lo tuh emang keliatan kayak hantu tau nggak
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Hantu anak sekolah yang putus asa karena ditinggal pacarnya
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Atau mungkin karena gobloknya nggak ketulungan. Jadinya selalu dapat nilai terbawah
Meira Anandita
Meira Anandita
*menatap tidak suka
Meira Anandita
Meira Anandita
Bisa diem nggak lo *ketus
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Sorry mei... gue nggak bermaksud *meminta maaf dengan sungguh-sungguh
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Gue nggak bakalan bahas tentang hantu anak sekolah
Meira Anandita
Meira Anandita
*menatap tajam
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Ups... sorry ya
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
*menampar mulutnya pelan Aduh ni mulut ya lemes banget sih... marah kan jadinya si nyai
Meira Anandita
Meira Anandita
Ngapain lo kesini?
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Jemput lo lah Mei
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Kan mau berangkat ke sekolah
Meira Anandita
Meira Anandita
Tunggu bentar
Meira Anandita
Meira Anandita
Gue ambil tas dulu
...a few moments later...
di dalam mobil Akmal
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Mei
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
benerin kek rambut lo
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
berantakan banget
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
niat nggak sih ke sekolahnya
Meira Anandita
Meira Anandita
ini juga lagi dibenerin kamal
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Akmal ya...
Meira Anandita
Meira Anandita
Iya deh... Akmal
Meira Anandita
Meira Anandita
Lo fokus aja nyetir
Meira Anandita
Meira Anandita
Lagian bentar lagi juga udah mau jam 7
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Lo sih, bangunnya telat mulu
Meira Anandita
Meira Anandita
Nggak segaja juga bangun kesiangan
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Mei, bukain tas gue dong
Meira Anandita
Meira Anandita
Dih ogah
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Buka aja napa sih?
Meira Anandita
Meira Anandita
*membuka tas Akmal
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Ambil tuh kotak makan
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Trs lo makan deh isinya
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Ya kali lo mau makan wadahnya
Meira Anandita
Meira Anandita
Makasih mal
Meira Anandita
Meira Anandita
Tau aja gue belum sarapan
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Bukan gue ya yang buat
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Tapi bunda
Meira Anandita
Meira Anandita
Ya udah... sampein makasih gue sama bunda. Terus bilang kalau Meira anaknya yang cantik ini kangen pingin ketemu.
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
*belagak mau muntah
Saat itu pula Akmal tidak memperhatikan jalan.
Meira Anandita
Meira Anandita
Mal... AWASSS!!!
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
*reflek mengerem mobilnya
'-' TBC '-'

2

Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
*reflek mengerem mobilnya
Brak💥
Meira Anandita
Meira Anandita
*menutupi wajahnya
Meira Anandita
Meira Anandita
Mal... Lo nggak nabrak kan? *suara pelan
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
*berusaha mengatur napasnya
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Enggak kok... Cuma hampir aja nabrak... hehe
Meira Anandita
Meira Anandita
*memukul lengan Akmal
Meira Anandita
Meira Anandita
Dasar lo
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Sakit tau Mei
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Keluar yuk bentar, liat orang yang hampir gue tabrak tadi
Meira Anandita
Meira Anandita
Nggak ah... gue tunggu di mobil aja
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Ya udah. Gue keluar dulu
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
*keluar mobil
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Mas maaf saya tadi agak teledor. Jadi, nggak liat kalau masnya mau belok
Someone
Someone
*berdiri, karena tadi sempat jatuh dari motornya
Someone
Someone
Iya mas, saya juga minta maaf karena saya juga salah. Tadi pas mau belok nggak liat-liat dulu ada mobil atau enggak.
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Tapi beneran nggak kenapa-kenapa kan?
Someone
Someone
Iya mas, saya baik-baik aja kok. Paling cuma lecet doang.
Someone
Someone
Nggak masalah... toh juga saya anak cowok.
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Hehehe *senyum canggung karena masih merasa bersalah
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Btw, kenalin mas saya Akmal *mengulurkan tangannya
Someone
Someone
*menjabat tangan Akmal
Adnan Malik
Adnan Malik
Saya Malik
Adnan Malik
Adnan Malik
*hendak membenarkan posisi motornya yang tadi sempat jatuh
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Saya bantu mas *membantu membenarkan posisi motor Malik
Adnan Malik
Adnan Malik
Panggil Malik aja, lagian kita kelihatan seumuran kok. Tuh liat kita aja masih sama-sama pakai seragam SMA
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Iya Malik. Kalau gitu gue pergi dulu ya. Takut telat ke sekolahnya. Soalnya gue juga harus nganterin adik gue.
Adnan Malik
Adnan Malik
Oh... *melihat ke arah mobil Akmal
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Nanti sore jam 4, temuin gue di Cafe Matahari ya
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Gue pergi dulu
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Bye Malik *pergi meninggalkan Malik dan menuju mobilnya
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Jangan lupa dateng! *sedikit berteriak
Adnan Malik
Adnan Malik
*tersadar dari lamunannya karena teriakan Akmal
Adnan Malik
Adnan Malik
I-iy-iya
Adnan Malik
Adnan Malik
*terus memperhatikan mobil Akmal yang sudah pergi meninggalkan tempat tersebut
~Di dalam mobil Akmal~
Akmal mulai menjalankan mobilnya dengan perlahan
Meira Anandita
Meira Anandita
*hanya diam dan masih sedikit ketakutan
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
*menyadari Meira yang takut
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Mei... Meira *memanggil dengan suara yang lembut dan tangannya terulur untuk mengguncang tubuh Meira
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Gue baik-baik aja kok. Orang yang tadi juga baik-baik aja
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Lo tenang aja ya
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Nggak usah khawatir
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Ntar sore juga gue bakal ketemuan sama tuh orang. Gue bakal tanggung jawab kok kalau misalnya dia kenapa-kenapa
Meira Anandita
Meira Anandita
I-iy-iya *jawabnya dengan terbata-bata
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Lo baik-baik aja kan?
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Nggak luka?
Meira Anandita
Meira Anandita
Iya Mal, gue baik-baik aja kok
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Kalau lo baik-baik aja, jangan masang muka ketakutan gitu dong. Ntar dikira gue ngapa-ngapain lo lagi. Ogah banget gue ngapa-ngapain lo. Mending sama tuh kakel atau adkel yang cakep tuh.
Meira Anandita
Meira Anandita
Bawel lu mal *muka malas untuk meladeni kecerewetan Akmal yang melebihi ibu-ibu komplek kalau lagi berghibah ria
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Yee... gue ini perhatian ya.
Meira Anandita
Meira Anandita
Nyenyenye
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Ih... mulut lo pingin gue sumpel deh
Meira Anandita
Meira Anandita
Yang ada tuh, gue mau nyumpel mulut lo
Meira Anandita
Meira Anandita
Cerewetnya minta ampun
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Gitu dong... Ini tuh Meira yang gue kenal. Judesnya minta ampun.
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
(Gue lebih suka liat lo marah-marah ke gue Mei, dibandingkan harus liat muka ketakutan lo)
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Jangan tunjukkin muka lo yang ketakutan lagi ya. Gue nggak suka.
Meira Anandita
Meira Anandita
Hmmm
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Lo nanti jangan cerita masalah ini sama bunda ya
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Gue nggak mau bikin bunda khawatir
Meira Anandita
Meira Anandita
Iya, gue nggak bakal cerita kok
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Sippp deh kalau gitu
-Skip-
Setelah perjalanan panjang yang melelahkan dan dipenuhi drama khas di pagi hari, akhirnya Akmal dan Meira sampai juga di sekolahnya. Sebenarnya nggak panjang sih, cuma butuh waktu sekitar 15 menitan. Tapi karena pagi ini terlalu banyak drama, jadi terasa lebih lama. Mereka berdua beruntung, meskipun telat 2 menit pintu gerbangnya masih belum ditutup.
~Di parkiran sekolah~
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Mei, cepetan
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Ini guru gue killer soalnya
Posisinya Meira masih di dalam mobil dan Akmal menunggunya di luar mobil.
Meira Anandita
Meira Anandita
Bentar mal
Meira Anandita
Meira Anandita
Ini gue lagi nyari handphone
Meira Anandita
Meira Anandita
Kayaknya tadi sempet jatuh waktu lo mau nabrak
Meira Anandita
Meira Anandita
*sibuk mencari handphonenya
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Gue itung sampai 3 nih. Kalau lo nggak keluar juga, gue tinggalin lo disini.
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
1
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
2
Someone
Someone
AKMAL
Pak Guru Killer
Pak Guru Killer
Sini kamu...
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
(Mati gue. Ini semua gara-gara lo Mei)
Pak Guru Killer
Pak Guru Killer
Sini cepet.
Pak Guru Killer
Pak Guru Killer
Ngapain masih di situ?
Pak Guru Killer
Pak Guru Killer
Nggak bisa jalan kamu?
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Iya pak bentar *berjalan gontai ke arah guru killer
Pak Guru Killer
Pak Guru Killer
Kenapa kamu masih di parkiran, hah? Nggak mau ikut kelas saya?
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Maaf pak, saya masih mau kok ikut kelas bapak. Cuma...
Pak Guru Killer
Pak Guru Killer
Cuma apa? Ayo Jawab!
Tiba-tiba dari dalam mobil Akmal keluar Meira
Meira Anandita
Meira Anandita
MAL HPnya udah... *berteriak dan kemudian suaranya memelan setelah melihat ada guru killer
Pak Guru Killer
Pak Guru Killer
Oh... jadi, kamu juga telat Mei?
Meira Anandita
Meira Anandita
(Udah tahu telat, masih aja nanya)
Pak Guru Killer
Pak Guru Killer
Sini kamu! *menyuruh Meira mendekat
Sebenarnya Meira malas untuk mendekat ke guru killernya. Akan tetapi, ia tetap harus kesana. Bagaimanapun juga Meira masih tetap menghormati gurunya itu. Ya, walaupun kadang ia membicarakan guru itu di belakang.
Pak Guru Killer
Pak Guru Killer
Kalian berdua kenapa bisa telat?
Pak Guru Killer
Pak Guru Killer
Ini udah yang ke berapa kalinya kalian telat?
Pak Guru Killer
Pak Guru Killer
Mau jadi apa kalian? Kalau ke sekolah saja malas-malasan seperti ini.
Pak Guru Killer
Pak Guru Killer
Kenapa diam? Ayo jawab!
Meira Anandita
Meira Anandita
Maaf pak
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Iya pak kita minta maaf
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Kita juga nggak sengaja kok telatnya
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Perlu kita ceritain semuanya pak? Biar bapak juga paham kondisi kita pagi ini.
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Sebenarnya kita tadi pagi itu... *mulai menjelaskan kepada gurunya
Pak Guru Killer
Pak Guru Killer
Sudah-sudah. Siapa juga yang mau mendengar bualanmu itu?
Pak Guru Killer
Pak Guru Killer
Sekarang kalian berdua bapak hukum. Kalian tinggal pilih mau bersihin toilet lantai satu atau nyapu di taman belakang sekolah atau berdiri di lapangan selama 1 jam pelajaran atau lari keliling lapangan 10 kali.
Pak Guru Killer
Pak Guru Killer
Ayo cepat kalian pilih!
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Pak, nggak ada hukuman yang lebih elit dikit?
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Suruh ke perpustakaan misalnya
Pak Guru Killer
Pak Guru Killer
Gayamu mal... paling kalau saya suruh ke perpustakaan kamu malah tidur disana
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Tau aja nih si bapak *tersenyum tanpa dosa
Meira Anandita
Meira Anandita
Gini aja deh pak... Kita berdua nyapu halaman belakang aja
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
WHATTT???
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
KITAAA?
Pak Guru Killer
Pak Guru Killer
Akmal jangan berisik
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Nggak deh Mei. Mending lo sendiri aja yang bersihin tuh taman belakang.
Meira Anandita
Meira Anandita
*menginjak kaki Akmal
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
auu... auu... auu... *Mangap-mangap kayak ikan karena menahan sakit dikakinya yang diinjak Meira
Meira Anandita
Meira Anandita
udah diem aja napa sih *berbisik-bisik
Pak Guru Killer
Pak Guru Killer
Malah bisik-bisik
Pak Guru Killer
Pak Guru Killer
Ya sudah sekarang kalian berdua ke taman belakang. Kalau sudah selesai hukumannya langsung pergi temui saya. Saya akan cek hasil dari hukuman kalian.
Pak Guru Killer
Pak Guru Killer
Dan untuk kamu Meira
Meira Anandita
Meira Anandita
Iya pak
Pak Guru Killer
Pak Guru Killer
Sebelum kamu menjalankan hukuman pergi dulu ke kelas kamu dan bilang ke guru yang mengajar kalau kamu lagi saya hukum
Meira Anandita
Meira Anandita
Baik pak
Pak Guru Killer
Pak Guru Killer
Tunggu apa lagi? Sekarang kalian berdua cepat lekasanakan hukuman.
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Iya pak
Meira Anandita
Meira Anandita
Siap *menjawab dengan penuh semangat
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Semangat banget lo Mei mau dihukum
Meira Anandita
Meira Anandita
Syuttt *memberi isyarat kepada Akmal untuk diam
Seperti yang diperintahkan oleh gurunya, Meira pergi ke kelas untuk memberi tahu gurunya bahwa ia dihukum untuk membersihkan taman belakang. Sedangkan Akmal, ia langsung pergi ke taman belakang.
Akmal POV
Sudah sekitar 15 menit ia menunggu Meira datang. Akan tetapi, tetap tak ada batang hidungnya.
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Ini si Meira kemana sih?
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Udah 15 menit juga
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Ini juga kenapa tamannya lebar banget?
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Jadi, males kan gue
Si guru killer datang menemui Akmal yang tengah beristirahat setelah 15 menit membersihkan taman.
Pak Guru Killer
Pak Guru Killer
AKMAL *dengan nada tinggi
Pak Guru Killer
Pak Guru Killer
Kenapa kamu malah duduk-duduk disitu?
Pak Guru Killer
Pak Guru Killer
Mau saya tambah hukumannya?
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Nggak pak... nggak
Dengab terpaksa Akmal melanjutkan untuk membersihkan taman.
Pak Guru Killer
Pak Guru Killer
Oh ya, saya mau memberitahu kamu kalau Meira tidak akan membantu kamu membersihkan taman ini. Meira saat ini sedang ada ulangan. Jadi, gurunya sendiri yang akan kasih hukuman karena telat.
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
HAHHH... *melongo mendengar ucapan si guru killer
Pak Guru Killer
Pak Guru Killer
Sekarang kamu lanjutkan hukuman kamu!
Pak Guru Killer
Pak Guru Killer
*pergi meninggalkan Akmal
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
dasar nggak setia kawan
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
pantesan aja tadi dia semangat banget
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
tau-taunya malah kabur dari tanggung jawab
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
awas aja lo Mei kalau ketemu
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
gue bejek-bejek lo
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
*menyapu sambil mulutnya komat-kamit mengucapkan sumpah serapah terhadap Meira yang dengan teganya meninggalkan ia sendirian di taman belakang, lebih parahnya lagi ia harus membersihkan semuanya sendirian
Meira POV
Saat ini Meira sedang berhadapan dengan kertas ulangan. Sebenarnya ia merasa bersalah pada Akmal karena harus meninggalkan ia sendirian untuk menjalankan hukuman. Akan tetapi, ia juga cukup senang karena bisa mengerjai si tuan cerewet Akmal. Kapan lagi ia bisa mengerjai Akmal? Kalau kata pepatah "mengambil kesempatan dalam kesempitan"🤣
Meira Anandita
Meira Anandita
(Sorry ya Mal)
*_* TBC *_*

3

Bel istirahat pun berbunyi. Meira segera bergegas menemui Si Akmal. Ia takut, kalau saja Akmal pingsan karena terlalu kelelahan.
Meira Anandita
Meira Anandita
*berjalan cepat menuju kelas Akmal
Sesampainya disana, ternyata Akmal tidak ada. Alhasil Meira pun dibuat sangat kebingungan.
Meira Anandita
Meira Anandita
Ini Kamal kemana sih?
Meira Anandita
Meira Anandita
Kok nggak ada
Meira Anandita
Meira Anandita
Apa jangan-jangan bener lagi dugaan gue, si Kamal tadi pingsan
Meira Anandita
Meira Anandita
Kalau gitu gue lihat ke UKS aja deh
Meira Anandita
Meira Anandita
*menuju UKS dan sedikit berlari
~Di UKS~
Tanpa mengetuk pintu, Meira langsung menerobos masuk. Ia benar-benar khawatir tentang kondisi Akmal. Beruntungnya disana sedang tidak ada petugas jaga. Kalaupun ada sudah habis waktu Meira untuk mendengarkan ceramah.
Meira Anandita
Meira Anandita
Mal... Kamal... Lo disini atau enggak?
Meira Anandita
Meira Anandita
*celingak-celinguk mencari Akmal
Setelah menelusuri seluruh rungan UKS, ternyata Akmal juga tidak ada disana. Meira dibuat semakin bertanya-tanya tentang keadaan Akmal.
Meira Anandita
Meira Anandita
Ini gue mesti cari kemana lagi?
Meira Anandita
Meira Anandita
Aduh... mana haus lagi
Meira Anandita
Meira Anandita
Ke kantin dulu aja deh
Meira Anandita
Meira Anandita
Siapa tau nanti ketemu sama Akmal
~Di Kantin Sekolah~
Meira tak sengaja melihat Akmal yang sedang asyik menikmati minumannya. Meira segera datang menemui Akmal dan lupa tentang tujuan awalnya untuk membeli minum.
Meira Anandita
Meira Anandita
Woy... Kamal...
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Apaan sih?
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Siapa ya anda?
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Kita kenal?
Meira Anandita
Meira Anandita
*menghiraukan pertanyaan Akmal dan mulai menyalurkan emosinya
Meira Anandita
Meira Anandita
Eh... Kamal. Asal lo tau aja ya gue tadi udah muter-muter nyariin batang hidung lo. Eh ternyata lo malah enak-enakan disini
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Heh... Meira. Harusnya gue yang marah bukan lo
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Harusnya tadi gue nggak ngikut pendapat lo
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Mending tadi gue lari keliling lapangan. Itung-itung olahraga
Meira Anandita
Meira Anandita
*menoyor kepala Akmal
Meira Anandita
Meira Anandita
Yak... Lo itu ya
Meira Anandita
Meira Anandita
Kenapa malah ikutan marah sih
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Harusnya gue yang ngomong gitu bukan lo
Meira Anandita
Meira Anandita
Ngalah aja kenapa sih mal
Meira Anandita
Meira Anandita
Udah tau cewek itu selalu benar
Meira Anandita
Meira Anandita
Jadi, lo nggak usah cari pembenaran deh
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Hmmm *menjawab dengan malasnya
Meira Anandita
Meira Anandita
Mal... gue itu sebenernya tadi mau minta maaf sama lo
Meira Anandita
Meira Anandita
Maaf ya
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Y
Meira Anandita
Meira Anandita
Yang ikhlas dong mal
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Iya Meira Sayang
Meira Anandita
Meira Anandita
Ieu... jyjyk
Meira Anandita
Meira Anandita
Btw, lo tadi beneran bersihisn semua taman belakang sendirian?
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Udah lah males gue bahas masalah yang tadi
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Unfaedah tau nggak
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Mending bahas masa depan gue sama kakel atau adkel yang cantik itu
Meira Anandita
Meira Anandita
Emang kita punya kakel?
Meira Anandita
Meira Anandita
Orang kita aja udah kelas 12
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Bodo banget sih... Alumni sini kan juga berarti kakel kita
Meira Anandita
Meira Anandita
Ya enggaklah
Meira Anandita
Meira Anandita
Itu mah namanya alumni bukan kakel lagi
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Iyain aja biar seneng
Akmal Hanafi
Akmal Hanafi
Capek debat sama lo terus
Meira Anandita
Meira Anandita
Kalau capek ya istirahat
Meira Anandita
Meira Anandita
Sok kuat sih lo

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!