⚠PLEASE ! JANGAN BOOMLIKE UNTUK SESAMA AUTHOR SALING MENGHARGAI. KALAU MEMANG TAK INGIN BACA LEBIH BAIK LIKE 1-2 BAB SAJA. KARENA BOOMLIKE ITU BISA MEMPENGARUHI PENILAIAN KARYA DARI SISTEM YANG MENYEBABKAN KARYA ITU KEHILANGAN HAK PROMOSI DARI NT. TERIMA KASIH.
"Aarrrggggh ! sumpah gila cakepnya gk ada obat !!"pekik seorang siswi.
"Oh..oppaa..culikq!!"
"Jadikan aku pembantumu oppa!'' teriak siswi-siswi Angkasa saat seseorang siswa turun dari motornya.
Tanpa menghiraukan teriakan para ladies. Cowok itu berlalu menuju kelasnya. Meninggalkan hiruk pikuk yang membuatnya jengah. Ia sudah terbiasa dengan teriak-teriak dari para kaum hawa itu. Jadi ia sudah terbiasa melewati mereka begitu saja tanpa menghiraukan sedikit pun.
Ya...siapa lagi yang tak kenal dengan Kenzi Abraham. cowok keturunan korea yang sifatnya dingin tapi baik hati. Multitalenta dan idaman semua wanita. Siapa yang berani menolaknya? Sejauh ini Nothing ! hihi
Kenzi akhirnya sampai di kelas XIIS1. Kelas yang terkenal diisi oleh sekumpulan anak urakan dan badung. Terkenal dengan para siswanya yang berlangganan ke ruang BP (Bimbingan Konseling).
Ya..Kenzi adalah anak sosial. Meski doi anak sosial tapi kepamorannya melebihi anak sains yang notabene cerdas. Mungkin dulu doi salah masuk jurusan. Entahlah salah siapa kenzi tak mempermasalahkan. Baginya semua jurusan sama saja.
Terbukti anak Sosial lebih unggul dari anak Sains dari segala bidang akademik maupun non akademik. Siapa lagi yang bisa mengangkat derajat anak Sosial kalau bukan Kenzi si oppa idola smua siswi-siswi Angkasa. Kali ini merupakan kejadian langka dimana kelas IPS lebih unggul menjadi bintang sekolah daripada kelas IPA. Bahkan para guru-guru pun mengakui itu semua.
Tapi hal itu tak luput membuatnya berbangga diri. Hidup serba terpenuhi, memiliki otak smart dengan segudang prestasi yang orang lain tak bisa memilikinya ternyata tak membuat hidupnya bahagia. Ada ruang kosong didalam dirinya yang membuat hatinya tak merasa cukup puas dengan apa yang ia miliki sekarang. Tapi pemuda blasteran Indo-Korea itu tak mengerti apa yang ia ingin dan butuhkan akan hatinya itu.
##
Dilain tempat ada seorang gadis cantik yang sibuk mengurus surat-surat kepindahannya. Ya..dia akan pindah di sekolah favorit kota ini yaitu Angkasa. Karna hanya disekolah itu yang menyediakan beasiswa untuknya. Bagaimanapun dia bersyukur masih bisa bersekolah dengan keadaan ekonomi orang tuanya yang pas-pasan.
Dia berjanji akan bersekolah sebaik mungkin dan menggapai cita-citanya untuk menjadi seorang dokter. Ya dia sudah bertekat. Semenjak kematian kakanya dia harus bisa menjaga keluarganya.
Hidup pas-pasan membuatnya harus banyak-banyak bersyukur mengingat perjuangan ibunya sebagai single parent untuk membiayai hidup dan sekolahnya seorang diri. Kini mereka hanya hidup berdua saja. Setelah kepergian ayah serta kakaknya tiga tahun silam.
Apa yang ia butuhnya sekarang hanyalah pendidikan yang mumpuni untuk bisa mewujudkan cita-citanya untuk menjadi seorang dokter. Gadis itu mengerti semua itu pasti tak akan mudah baginya yang hanya dari kalangan biasa saja.
Bahkan biaya untuk memasuki fakultas kedokteran itu pasti tidaklah murah. Ia harus lebih banyak bekerja keras dan menabungnya. Meski penghasilan keluarganya saat ini sangat lah pas-pasan jauh dari kata cukup.
Kadang Tuhan memang tak memberi apa yang kita minta tapi Tuhan memberi apa yang kita butuhkan. Masih mempunyai seorang ibu yang berada disampingnya cukup membuatnya bersyukur ia tak akan melalui kerasnya hidup ini seorang diri. Gadis itu tahu, Tuhan masih menyayanginya hingga membiarkan ibunya masih menetap bersamanya didunia yang fana ini.
Bruukk !!
Kenzi melempar tas kearah teman sebangku nya yang sibuk mengerjakan PR.
"Astajiiim !! Kenzi...bisa jantungan gue !" teriak Darren kesal.
"Cckk..lagian loe serius amat masih pagi juga."
" Berisiikk..loe ! gue lupa ngerjain tugas, gara-gara mabar semalem," seru Darren bersungut-sungut.
"Haahaa...salah sendiri nantangin mabar !" ketus Kenzi mencibir kearah temannya itu.
"Enak..loe ya,bandel kayak gimana pun tetep pinter. Beli dimana sih otak loe ? sumpah gue iri ," gerutu Darren dengan kesal akan kelebihan yang dimiliki oleh teman sebangkunya itu.
"Beli di Korea, mau ??" jawab Kenzi santai.
"Mau kalau ada yang jual mah,"sahut Darren.
"Oke...nanti gue telpon nyokap buat nyisain otak udangnya," balas Kenzi asal sambil nyengir.
"S*alan loe ! loe pikir gue dimsum," umpat Darren godok setengah mati.
Ketika kedua sohib itu sedang asyik mengobrol, tiba-tiba datanglah seorang siswi cantik. Berpostur tubuh tinggi, rambut hitam panjangnya ia biarkan terbawa oleh angin. Parasnya manis semanis kembang gulanya mang Uday yang jualan keliling.
"Pagi Kenzi !" sapa gadis itu.
"Eh...Luna, pagi jga ," jawab kenzi ramah.
"Loe udah sarapan belom? gue tadi bikin sandwich lebih nih buat loe aja," kata Luna dengan suara lembutnya.
Ya Luna seorang siswi cantik idaman seantero siswa Angkasa dari kelas X sudah menyukai Kenzi. Tapi sayangnya Kenzi hanya menganggapnya sebagai seorang teman tidak lebih.
"Makasih Lun, gue udah sarapan tadi. Apa buat loe aja Darr kalau loe mau ? " tawar Kenzi kearah Darren yang terbengong-bengong ria menatap makhluk Tuhan paling cantik yang ada dihadapannya saat ini.
"Mau...gue mau bangeett ! kebetulan gue belom sarapan dari pagi gara-gara PR s*alan ini..heee," sahut Darren cepat sambil nyengir.
Siapa yang tidak menolak pemberian dewi Fortuna sekolah Angkasa kecuali Kenzi seorang.Seketika raut wajah Luna agak kecewa lalu dengan cepat merubahnya dengan senyuman manis ala Luna.
"Ohh..yaudah, gpp deh buat loe aja. Tapi kalau Kenzi mau cicipin dikit aja dijamin nagih deh ," kata Luna dengan riangnya.
"Oke...terima kasih ya Lun !" balas Kenzi diiringi senyum.
"Sama-sama Kenzi, "dibalas senyum termanis Luna.
"G*la lo ndro...cewek secantik, sebening Luna loe cuekin ! Mau loe yang gimana sih !"seloroh Darren disela makannya.
"Gue gak suka yang agresif, cowok itu takdirnya ngejar bukan dikejar. Gue gak suka aja sikap cewek yang seperti itu ,"jawab Kenzi terus terang.
"Terus loe sukanya yang gimana? yang kayak patung manekin gitoh?"cela Darren kesal.
Bagaimana tidak kesal ? Temennya yang satu ini sok kecakepan. Luna yang cantiknya seperti dewi fortuna dan digilai seluruh siswa Angkasa dicuekin oleh Kenzi. Ibarat kucing anggora dikasih makanan steak mintanya ikan asin. Mungkin seperti itu yang cocok perumpamaan untuk seorang Kenzi.
Pelajaran pertama pun berlangsung selama 2 jam. Tiba saatnya jam istirahat pertama. Semua siswa dan siswi Angkasa berlomba menuju kantin tak terkecuali Kenzi dan Darren.
Saat menuju kantin mereka bertemu dengan temannya dari kelas lain.
"Haii...Ken ! bareng yuk ke kantin kan?"tanya Reno teman Kenzi dari XIIA1.
Ya meski mereka beda kelas tapi mereka tetap sering ngumpul bareng. Sering pula menghabiskan waktu bersama diluar jam sekolah.
"Oke..hayu," jawab Kenzi singkat diikuti Darren dibelakangnya.
Disela-sela perjalanan, Reno menceritakan bahwa di kelasnya ada seorang siswi baru pindah dari kota S.
"Loe berdua pada pengen tau gak?"pancing Reno.
" Pengen tau apa?"jawab Kenzi datar.
"Yaelah...lama loe ! Gak usah bertele-tele dah langsung to the point aja napa ! "sahut Darren kesal.
Teman Kenzi yang satu ini memang gampang sekali tersulut emosinya.
"Tadi pagi ada ssiwi baru euy ! pindahan dari kota S,"cerocos Reno sambil menerawang membayangkan siswi baru itu.
"Namanya siapa?" tanya Darren penasaran.
Kenzi hanya menyimak. Karna dia memang tidak begitu tertarik tentang hal-hal selain pelajaran sekolah.
"Namanya Luthfia Hana," balas Reno dengan senyum-senyum.
"Dasar ! emang stress loe ya senyum-senyum geje dari tadi !" sela Darren kesal lihat muka Reno yang sepertinya ingin ia tampol.
"Serius guys ! Dia itu cantik natural, sederhana, anggun, dan yang pasti senyumnya gak nahan ,"seru Reno gemes sendiri.
Dan dua sahabat itu hanya geleng-geleng kepala menanggapi ocehan temannya yang emang rada lebay.
Saat ketiga cowok cakep itu sampai dikantin. Semua mata siswi tertuju kepada mereka bertiga. Kecuali seorang gadis yang memang sibuk membaca sambil memakan rotinya. Semua siswi nampak berkasak kusuk ria menggibhahi ketiga cogan itu. Sementara mereka bertiga terlihat cuek karena memang sudah biasa dengan pandangan memuja dari para siswi di sekolahnya.
Gadis itu sibuk menghafal sebuah rumus dan materi yang barusan diajarkan pak guru dikelas. Ya...gadis itu adalah Hana. Luthfia Hana lengkapnya. Baginya setiap menit itu sangat berharga. Karna dia sadar cuma dengan beasiswa dari sekolah lah dia masih bisa bertahan sekolah sampai sekarang. Tuhan maha adil meski ekonomi keluarganya pas-pasan setidaknya otaknya pandai. Sehingga dia mampu meneruskan sekolah hingga lulus nanti dengan bekal beasiswa dan kepandaiannya. Dan berharap bisa menggapai cita-citanya kelak.
"Tuh...tuh ! lihat murid baru yang barusan gue ceritain ! benaran cakep kan ?" tunjuk Reno kearah Hana yang sedang duduk tenang ditempatnya.
"Mana ?? itu yang baca buku bukan ?Cakeep sihh, tapi biasa aja menurut gue," sahut Darren yang emang levelnya high tiada yang bisa menandingi seorang dewi fortuna seorang Luna.
Kenzi hanya melirik sebentar, namun matanya seolah terhipnotis oleh kecantikan alami yang terpancar dari seorang Hana.Tapi kemudian buru-buru ditepisnya saat ibu penjual datang.
Hana memang sederhana. Rambutnya panjang dan dikuncir sederhana. Kulitnya putih bersih seputih susu.
Mukanya pun terlihat ayu meski tanpa polesan make up setidikit pun.
"Pesan apa yo le?"tanya ibu kantin dengan logat jawanya.
"Seperti biasa aja bu disamain aja ya ,"sahut kenzi.
Mereka biasa pesan nasi rawon dengan minum es teh manis. Setelah pesanan datang mereka segera menyatapnya karna perut memang terasa lapar.
Jam istirahat pun usai. Dan pelajaran berlalu sebagai mestinya. Sekolah pun tampak terasa hening karna memang jam pelajaran sedang berlangsung.
⚠PLEASE ! JANGAN BOOMLIKE UNTUK SESAMA AUTHOR SALING MENGHARGAI. KALAU MEMANG TAK INGIN BACA LEBIH BAIK LIKE 1-3 BAB SAJA. KARENA BOOMLIKE ITU BISA MENGHANCURKAN KARYA YANG MENYEBABKAN KARYA ITU TAK MENDAPAT PROMOSI DARI NT. TERIMA KASIH.
Sepulang sekolah Hana selalu membantu ibunya berjualan kripik singkong balado. Hana tinggal menjajakannya di warung-warung tetangga. Sesudah itu, Hana membantu bibi nya berjualan di warung nasi milik bibinya adik dari almarhum ayah Hana.
Ya ayah Hana sudah meninggal 3 tahun lalu. Setahun kemudian disusul oleh kakak nya yang mengidap penyakit yang sama yaitu Leukimia.
Penyakit mematikan yang menyerang sel darah putih itu sampai saat ini belum diketahui obatnya.Sedangkan penderita wajib kemoterapi untuk memperlambat/mencegah sel-sel itu tumbuh.
Namun juga bisa mengalami kegagalan seperti ayah dan kakak Hana. Akibat penanganan yang lamban dan tersendat karna terkendala biaya yang mengakibatkan nyawa mereka tidak tertolong.
Hana menyesali semua itu. Karna Hana tak bisa menolong mereka yang Hana sayangi tepat waktu.
Mungkin sudah takdir. Dan Hana pun tak bisa menyalahkan keadaan. Yang bisa dia lakukan sekarang hanyalah bersyukur dan bersyukur. Karna sampai saat ini masih diberi kesempatan untuk melanjutkan pendidikan.
Oleh karna itu Hana bertekat untuk memanfaatkan sebaik mungkin kesempatan yang ada untuk bisa meraih cita-citanya menjadi seorang dokter. Karna Hana tak ingin kehilangan orang terkasih untuk ketiga kalinya. Hana tak akan sanggup.
Sebisa mungkin Hana membagi waktu bersekolah dan bekerja. Hana tak ingin memberatkan ibunya seorang diri. Dan berkat kepandaiannya lah Hana memperoleh beasiswa di SMA Angkasa setidaknya mampu mengurangi beban hidupnya. Hana tak akan menyia-nyiakan kesempatan itu.
Sepulang membantu bibi di warung, Hana menyiapkan makanan untuk makan malam bersama ibunya.Tadi Hana membawa 2 potong ikan cuek dan sayur cap cay sisa jualan bibinya. Syukurlah..setidaknya hari ini ada yang bisa dimakan.
Setelah selesai barulah dia memanggil ibunya.
"Bu..ibu..makan malam sudah siap, mari kita makan bersama nanti keburu dingin ," seru Hana memanggil ibunya.
Dari kamar ibu Hana menjawab panggilan anaknya.
"Iya nak...ibu kesana, tunggu sebentar."
Setelah ibunya duduk makan malam mereka berdua pun dimulai.
"Jangan lupa berdoa ya Hana, rezeki hari ini perlu disyukuri ," ucap ibu Hana mengawali.
"Iya ibu..Hana akan slalu bersyukur ," jawab Hana sambil tersenyum.
Setelah berdoa mereka pun mulai makan dengan lahap. Namun disela-sela makan rupanya ibu Hana terdengar terisak.
"Ibu..ibu kenapa menangis ?" seru Hana mulai panik.
"Udah tenang..ibu gak papa Hana. Ibu hanya merasa bersalah karna ibu kamu harus bekerja keras, maafin ibu ya nak," ungkap ibu Hana pelan dengan penuh linangan air mata.
"Tidak apa-apa ibu, Hana iklas. Hana hanya tidak ingin memberatkan ibu. Mari kita berjuang bersama-sama !" ajak Hana dengan penuh semangat.
Ya keluarga mereka hanya tinggal berdua. Mereka harus berjuang menghadapi kerasnya hidup bersama-sama.
Makan malam pun dilanjut dengan obrolan santai oleh dua ihsan ibu dan anak yang saling menyayangi itu.
"Hana..bagaimana sekolahmu hari ini nak ?" tanya Bu Hesti ibu Hana.
"Syukur lancar kok bu, Meski disana sekolah elit tapi orang-orangnya baik dan ramah kok ," cerita Hana dengan riangnya.
Ya..Hana memang bahagia bisa masuk sekolah favorit. Hanya orang-orang berduit yang mampu memasukinya.Tapi berkat beasiswa Hana bisa menjadi salah satu murid di SMA favorit itu. Sungguh Hana sangat bersyukur.
"Syukur lah...apa kamu betah sekolah disana ?"tanya ibu Hesti lagi.
"Semoga saja bu, sejauh ini belum ada kendala apapun. Niat Hana juga untuk menuntut ilmu. Hana gak mau main-main terus. Bagi Hana waktu adalah ilmu. Dan tidak boleh tersia-siakan. Apalagi Hana masuk kesana cuma berbekal beasiswa Hana gak berani aneh-aneh bu," terang Hana dengan tenang.
"Iya,..ibu percaya kok, anak ibu ini pasti gak neko-neko.Fokus belajarnya ya Hana kita hanya orang biasa,kesempatan kali ini hanya datang sekali seumur hidup,jadi gunakan sebaik mungkin ," nasihat ibu Hesti.
"Iya bu, Hana akan pergunakan waktu sebaik mungkin. Hana juga ingin bisa meraih cita-cita Hana untuk bisa menjadi dokter."
"Ibu hanya berharap semoga ibu masih bisa mendampingimu nak, ibu hanya ingin melihat anak ibu bisa berhasil dan sukses," senyum mengembang di wajahnya yang penuh dengan guratan-guratan halus.
"Amiin, doakan Hana ya bu, Hana akan berusaha membanggakan ibu dan almarhum ayah dan mewujudkan cita-cita kakak Citra," sahut Hana sambil terisak.
"Pasti..pasti ibu akan mendoakan anak ibu, kamu yang kuat ya nak. Ibu akan slalu mendukungmu ," ungkap Bu Hesti dengan tulus.
"Terima kasih ibu, Hana sayang ibu."
Ruangan keluarga itu kembali terasa sendu. Hana dan ibunya berpelukan lama untuk saling menguatkan satu sama lain.
Dilain keluarga terlihat kakak beradik sedang asyik bersenda gurau.
"Hei ! dek btw cewek adek orang mana sekarang ?" tanya kakak Kenzi yang bernama Kanza.
"Kakak apaan sih, sekarang Kenzi lagi fokus sekolah aja gak ada waktu buat mikir gituan !"
"Ahh..yang bner ? adek kakak yang cakepnya hampir mirip Song Kang ini masa gak laku dah ?" ejek kak Kanza.
"Jangan-jangan adek maho ya ?"tanya Kanza lagi penuh selidik.
"Yang bner aja masa Kenzi maho kak ! kalau Kenzi mau juga satu sekolah bisa Kenzi pacarin tuh dah," ujar Kenzi menyombongkan diri.
"He..hee..sorry dek, habis adek gak pernah ngenalin temen cewek lagi ke kakak, barang kali adek nyimpang gtu," ucap ka Kanza sambil nyengir.
Kenzi hanya geleng-geleng kepala..
"Gak kak...Kenzi pengen fokus sekolah dulu bentar lagi ulangan kenaikan kelas, lagian Kenzi belum nemu juga yang cocok sama Kenzi," ujar Kenzi kalem.
"Oke..kakak setuju, adek mah sekarang fokus aja sekolah dulu biar bisa nyusul kakak ke Korea nanti ya," pesan kak Kanza seraya beranjak dari hadapan pemuda maskulin itu.
Kenzi pun membalas dengan anggukan.
Ya...kak Kanza saat ini tengah menikmati libur dari kuliahnya di Korea. Disana Kak Kanza mengambil jurusan Kecantikan dan Tehnik Kosmetik. Karena memang selepas lulus kuliah dia bakal nerusin perusahaan keluarga yang bergerak dibidang Kecantikan di Korea.
Kenzi tinggal dengan mamanya, sedangkan papanya tinggal diKorea bersama kakak dan kakeknya. Karena memang papa Kenzi asli Korea sedangkan mamanya hanya keturunan orang Korea. Keluarga Kenzi bukan sebuah keluarga yang brokenhome, akan tetapi memang begitulah rutinitas mereka.
Papa Kenzi sibuk mengurus perusahaan kosmetik yang ada di Korea. Sedangkan mamanya mengurus perusahaan kosmetik di Indonesia.Tiap akhir pekan weekend papa Kenzi pasti pulang ke Indonesia sekedar untuk menikmati qualitytime dengan keluarga mereka.
Malam pun semakin larut. Kantuk pun mulai menyerang. Waktunya memasuki kamar karna memang udara diluar mulai terasa dingin. Begitu pun dengan Hana dan Kenzi ditempat mereka masing-masing.
Lampu tidur pun mulai dimatikan. Saatnya mengarungi dunia mimpi dan berharap hari esok akan lebih baik daripada hari ini. Tanpa menunggu lama kedua ihksan itu pun sudah terlelap didunia mimpi masing-masing.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!