Apakah Aku Tokoh Utama?
Prolog
Casa
tolong kartu Identitasnya
Seorang ketua OSIS menengadahkan tangannya
Casa
baik, boleh masuk
*melihat
Niana
(dasar sekolah kolongmerat! lewat pintu gerbang saja butuh identitas, memang wajahku mirip *******?)
Gadis itu bernama Niana Anastasia, seorang yang sangat biasa-biasa saja tidak terlalu cantik serta tidak pula jelek, benar-benar biasa saja
Lalu kehidupannya yang biasa-biasa saja itu berubah drastis karena sebuah kejadian yang awalnya ia anggap biasa-biasa saja
Niana mengayuh sepedanya dengan kecepatan tinggi
Niana
(sial! aku bisa kelewatan diskon harian toko swalayan jaya)
/mengayuh semakin cepat
tidak disangka saat melewati sebuah tikungan, sebuah mobil melaju cepat dari arah berlawanan
Dengan sigap, Niana mengerem sepedanya
Mobil yang hendak menabraknya pun berhenti disaat yang tepat pula
Niana
(bikin kaget saja)
/mengelus dada
Niana turun dari sepedanya
Niana
maaf ini kesalahan saya
/membungkuk didepan mobil
seorang pria yang nampak lebih tua keluar
Rudi
tidak apa-apa nak, untung saja tidak ada yang terluka
*senyum
Niana
(whut?! om ini keren sekali! sudah tua tapi aura kerennya tidak hilang, waktu masih muda pasti kerja jadi model)
Niana
ah tidak! maaf sekali lagi om
/membungkuk
Rudi
lain kali hati-hati nak
Niana kembali menaiki sepedanya dan pergi
Niana
(semoga masih sempat untuk diskon hari ini)
Niana
(Ranz sangat ingin makan omelet)
hanya mengingat bagaimana ekspresi adiknya yang akan makan omelet membuat semangat Niana semakin menggebu
dan hanya hari ini toko swalayan jaya memberikan diskon telur secara besar-besaran, tidak mungkin Niana akan melewatkannya
Nenek Tua
aduh aduh bagaimana ini
Niana memberhentikan sepedanya
kini didepannya seorang nenek sedang memunguti jeruk yang menggelinding
tanpa pikir panjang Niana kembali turun dari sepedanya
Niana
nenek biar kubantu
/ikut memunguti jeruk
Niana
anu... ini dimana kantong plastiknya?
/mendekap jeruk
Nenek Tua
kantong plastiknya sobek, tadi tidak sengaja tersangkut pohon
Niana
ah.. begitu
/mengangguk
Niana
kira-kira bawa pakai apa ya
*celingukan
ide yang dimiliki Niana adalah membawa jeruk itu dikeranjang sepedanya
tapi... dia tidak akan kebagian diskon toko swalayan jaya incarannya
melihat Niana yang hanya diam, membuat nenek paham kalau sebenarnya gadis itu sedang sibuk
Nenek Tua
tidak apa-apa nak, nenek akan membawanya begini saja
Niana
tapi tangan nenek nanti capek
Niana
sini nek, masukkan keranjang sepedaku
Nenek Tua
sekitar dua blok dari sini nak
Niana akhirnya berjalan pelan disamping nenek sembari menuntun sepedanya
Yoga
kenapa papa diam saja? ayo cepat masuk mobil lagi, aku hampir telat untuk bertemu teman-temanku!
Rudi
sabarlah
*melihat Niana dari jauh
Rudi
(anak itu baik sekali, padahal tadi terlihat terburu-buru tapi malah membantu nenek-nenek)
Rudi
dasar anak cerewet!
/masuk kedalam mobil
Setelah mengantarkan nenek kembali kerumahnya, Niana memutuskan untuk pulang juga dengan tangan kosong
PANTI ASUHAN CERIA BERSAMA
Niana sempat berhenti sebentar dan menatap plang didepan rumahnya
setelah itu masuk dengan menuntun sepedanya
Ranz
kakak sudah pulang?
*mengintip keranjang
Niana
maaf, kakak tidak kebagian diskonnya
Ranz
yahh
/berjalan ke kamar
Niana menuju dapur tempat ibunya memasak
Niana
ibu
/membuka pintu dapur
Niana
sepertinya Ranz marah karena aku tidak mendapatkan diskon swalayan itu
/duduk di kursi
Ibu Asuh
kamu tidak kebagian diskon? padahal sudah berangkat awal ya
Niana
tadi... Niana bantu nenek-nenek yang kesusahan
Ibu Asuh
ibu tau, anak ibu semua baik
/mengelus kepala Niana
Ibu Asuh
nanti ibu yang akan bilang sama Ranz
Ibu Asuh
kamu ga perlu minta maaf Niana
Ibu Asuh
sana mandi, setelah itu bantu ibu menyiapkan makan malam
Niana dengan gembira memasuki kamarnya dan bersiap untuk mandi
dan setelah mandi, Niana lanjut membantu ibunya memasak
akhirnya waktu makan malam tiba, dan total 6 anak makan dengan lahap dengan lauk seadanya
Ibu Asuh
Ranz, kenapa tidak makan?
Ibu Asuh
jangan begitu, makan dulu apa yang ada
Niana
besok kakak akan membuatkanmu omelet
Niana
janji jari kelingking
Niana
tapi kamu harus makan dulu malam ini, syarat untuk omelet besok
*senyum
Ranz
baiklah
/mengambil sendok
karena hari libur, Niana ingin pergi pagi ke tempat kerja sambilannya menjaga toko roti
Ibu Asuh
Niana
/membuka pintu kamar Niana
Ibu Asuh
masih pagi kenapa sudah rapi?
Niana
hari ini aku akan mencoba meminta gaji lebih awal pada boss
Niana
kemarin Widya juga meminta gaji lebih awal dan diperbolehkan
Niana
siapa tau Niana juga boleh
*senyum
Ibu Asuh
apa ini untuk Ranz?
Ibu Asuh
jika tidak bisa jangan memaksakan diri Niana, nanti ibu yang akan bilang sama Ranz
Niana
Niana berangkat dulu
Ibu Asuh
hati-hati dijalan
Niana segera mengambil sepedanya dan mengayuhnya dengan semangat ke toko roti
Pemilik Toko
apa kau bilang?! ingin meminta gaji lebih awal?!
Pemilik Toko
tidak bisa!!!
Pemilik Toko
Widya? kau ingin setara dengan dia?
Pemilik Toko
bahkan aku kasihan dengan Widya harus mempunyai teman seperti dirimu
Niana
(hah?! apa-apaan pak tua ini? jadi maksudnya aku lebih buruk?)
Pemilik Toko
akan kukasih 2 pilihan
Pemilik Toko
gaji akan kuberikan tapi kau dipecat
Pemilik Toko
atau lupakan soal gaji lebih awal
Niana
(dasar kikir, lebih baik aku tidak bekerja denganmu lagi)
Niana
saya ingin gaji saya
pemilik toko mengambil uang di mesin kasir dengan emosi
Pemilik Toko
ini ambil uangmu!!!
/melempar uang ke wajah Niana
Pemilik Toko
jangan injakkan kaki ditokoku lagi!!!
Niana hanya memunguti uangnya setelah itu pergi
ditengah jalan Niana terus mengumpat tidak jelas
Niana
lihat saja nanti kalau aku kaya! akan kuhancurkan tokomu itu!
Niana
ngomong-ngomong kapan aku kaya?
Niana sempat berhenti di toko sembako untuk membeli telur, setelah itu kembali mengayuh sepedanya pulang
saat sampai di gerbang rumahnya Niana dibuat heran dengan mobil yang terparkir didepan rumahnya
Niana
(kayak pernah lihat)
Niana segera memasuki rumah
Ibu Asuh
Niana kau sudah pulang nak
Niana
(gawat! ngapain nih om-om dateng ke rumah? jangan-jangan minta ganti rugi? emang lecet mobilnya ya? perasaan nggak nabrak)
Ibu Asuh
keputusan akan saya serahkan kepada Niana sendiri
Ibu Asuh
Niana pak Rudi ingin mengadopsimu
Ingin Mengadopsi
Rudi
saya tau kamu pasti terkejut mendengarnya nak
Rudi
tapi saya harap kamu menerima ajakan ini
Niana
(tidak! aku tidak ingin berpisah dengan ibu dan adik-adikku)
Niana
(17 tahun aku hidup disini dan tiba-tiba harus pergi?)
Niana
(dunia ini tidak adil)
melihat ekspresi Niana, Rudi menebak kalau dia akan ditolak mentah-mentah
Rudi
menjadi anakku bukan berarti kamu tidak bisa kemari lagi
Rudi
kamu bebas ingin berkunjung kapanpun kamu mau
Sekretaris Tylor
baik tuan
Sekretaris Tylor
ini adalah rencana kami untuk panti asuhan mendatang
/memberikan sebuah berkas
Niana coba ikut membaca berkas ditangan ibu asuhnya
Rudi
saya secara berkala akan memberikan donasi 30 juta per bulan sampai waktu yang belum ditentukan
Rudi
saya tau itu masih belum cukup, jadi saya berinisiatif untuk membangun tempat ini jauh lebih besar dan memberikan beberapa fasilitas seperti perpustakaan, kolam renang, dan lain-lain
Rudi
saya juga akan menyekolahkan anak-anak yang sudah memasuki usia sekolah
Niana
(om ini sekaya apa?!)
Rudi
kehidupan Niana nantinya juga akan terjamin, dan saya akan memindahkannya ke sekolah internasional
Niana
(tunggu... jangan tertipu Niana!!!)
Niana
(dia pasti orang jahat! karena jika dia ingin berdonasi ya tinggal donasi saja, kenapa seolah-olah membuat ini agar aku ikut dengannya)
Niana
(dia pasti om-om cabul)
Rudi
dan... Niana kan namamu?
Rudi
Niana, jika kamu tidak ingin ikut dengan saya tidak apa-apa, tapi saya tetap akan berdonasi
Rudi
tapi jika kamu mau menjadi anak saya, maka ini akan menjadi kado terindah
Rudi
bolehkah saya sedikit bercerita?
Rudi
sebenarnya dari dulu saya sangat ingin memiliki seorang anak perempuan
Rudi
tapi kehendak Tuhan berbeda
Rudi
saya diberikan seorang anak laki-laki yang tampan
Rudi
tak lama setelah anak saya lahir, istri saya meninggal dunia
Rudi
dan akhirnya saya menjadi orang tua tunggal
Rudi
saya sejak awal tidak berniat untuk mencari istri lagi karena jujur saja saya sangat menyayangi istri saya yang sudah meninggal
Rudi
dan keinginan saya untuk memiliki anak perempuan harus pupus
Rudi
kemarin, saat saya melihat Niana tiba-tiba keinginan itu timbul kembali
Rudi
apalagi melihat sifat Niana yang baik
Rudi
setelah saya usut ternyata Niana adalah seorang yatim piatu yang tinggal di panti asuhan, jadi saya ingin mengadopsinya
Ibu Asuh
apakah tidak apa-apa? anda sudah memiliki seorang putra
Rudi
putraku memang sedikit nakal
Rudi
setiap hari hanya berfoya-foya dengan uang saya, tidak pintar dalam pelajaran sekolah, dan sering bolos sekolah
Niana
(dan masih dibilang SEDIKIT NAKAL?!)
Rudi
saya pikir jika dia memiliki seorang adik yang bersifat baik mungkin dia akan ikut bersifat baik juga
Niana
(hah?! jadi aku harus membuatnya jadi baik?! dengan sifat awal yang seperti itu? mustahil!)
Ibu Asuh
untuk urusan ini...
Ibu Asuh
Niana bagaimana keputusanmu?
Niana
ini terlalu mendadak
Rudi
dan ini kartu nama saya, saat kamu bersedia saya akan menjemputmu
Niana menerima sebuah kartu nama yang amat bagus dari om itu
Rudi
dan ini sedikit oleh-oleh
Rudi
maaf atas kunjungan mendadak ini
Sekretaris Tylor
kalian, bawa kemari
beberapa orang mulai masuk sambil membawa berbagai macam makanan
Sekretaris Tylor
/membungkuk dengan profesional lalu mengikuti tuannya
Rudi dan banyak orang yang datang membawa makanan akhirnya pergi
Niana
ibu
/terduduk lemas diatas lantai
Ibu Asuh
nak, pilihlah apa kata hatimu, ibu tidak akan mengatakan apapun untuk saat ini
adik-adik Niana yang sedari tadi hanya mengintip akhirnya mulai mengrumuni makanan yang dibawa orang-orang asing tadi
sekarang perasaan Niana campur aduk
Ranz
kak lihat ada burger, makanlah dulu
Niana
kakak masih kenyang
/terus berjalan
akhirnya Niana sampai dikamarnya
ia membanting tubuhnya keatas kasur dan menghela nafas panjang
Niana
aku tidak ingin pergi
/memeluk bantal
Niana
aku kasihan sama om itu
/mengubah posisi
Niana
arghh!!!
/mengacak-acak rambut
Niana
yang membuatku penasaran adalah kenapa om itu sangat kaya
Niana mengambil kartu nama yang ia dapat sebelumnya
Niana
namanya singkat sekali
Niana
aduh Niana... bukankah namamu juga singkat? hanya dua kata
tiba-tiba Niana memiliki ide
Niana
jika om itu orang yang sangat kaya, pasti data dirinya ada di internet
Niana mengambil ponselnya dari dalam tas dan mulai mengetik nama Rudi Laksana
Niana
baru kali ini aku melihat CEO, biasanya hanya baca di komik
Niana
tunggu apa ini
*kembali membaca
Niana
hah?! kekayaannya Rp 203,5 triliun
Niana
dan dia ingin aku menjadi anaknya?
Niana
bantal mana bantal, aku ingin pingsan
Anak perempuan Rudi Laksana
Niana
sadarlah Niana! bagaimanapun keluarga lebih penting!
Niana
itu hanya uang, sementara keluarga tidak bisa dibeli dengan uang
Ibu Asuh
Niana, boleh ibu masuk?
Ibu Asuh
ibu tau kamu sedang bingung sekarang nak
/duduk ditepi kasur
Ibu Asuh
ibu hanya bisa mendoakan yang terbaik untukmu
Ibu Asuh
ibu bukanlah ibu kandungmu
Ibu Asuh
dan meskipun kamu tidak pernah cerita, tapi ibu tau kamu sebenarnya ingin memiliki seorang keluarga bukan?
Ibu Asuh
jika menurutmu om Rudi tadi itu pantas makan kau bisa pergi
Ibu Asuh
bukan berarti ibu mengusirmu sayang
Ibu Asuh
jika kamu tidak ingin juga tidak apa-apa
Ibu Asuh
hanya saja kelak, semua anak disini pasti akan pergi dan memiliki keluarga masing-masing
Ibu Asuh
kamu hanya sedikit lebih cepat dari mereka
Ibu Asuh
ingat kata om Rudi tadi? kamu bisa kemari kapanpun kamu mau sayang
Ibu Asuh
jadi apapun keputusanmu, ibu akan setuju
Niana
apakah ibu menyayangiku?
Ibu Asuh
tentu saja, ibu sangat menyayangimu
/memeluk Niana
Niana
bisa ceritakan kenapa aku disini?
Niana
siapa orang tuaku sebenarnya?
Ibu Asuh
ibu tidak tau nak, kamu dititipkan oleh seseorang saat masih bayi
Ibu Asuh
dia hanya bilang ayah dan ibumu sudah mati karena kecelakaan
Ibu Asuh
orang itu tidak sanggup merawatmu jadi menitipkanmu disini
Ibu Asuh
awalnya dia bilang hanya untuk beberapa hari, tapi dia tidak pernah kembali sampai sekarang
Niana semakin mempererat pelukannya
Ibu Asuh
sekarang bukankah kamu memiliki ibu?
*senyum
Ibu Asuh
saat perasaanmu sudah membaik keluarlah untuk makan dengan adik-adikmu
Ibu Asuh
mereka sangat khawatir
akhirnya ibu asuh keluar dari kamar Niana
Niana
ibu... dia merawatku meski tidak tau siapa aku sebenarnya
*menatap telapak tangan
Niana
aku ingin menjadi seperti ibu
Tiba-tiba Niana teringat om Rudi
Niana
apakah... harus kuterima?
Ranz
aku ingin makan yang ini!
/mengambil kentang goreng
Vivia
tapi aku melihatnya lebih dulu!
Ega
ini punyaku tau!
/merebut kentang goreng
Ibu Asuh
sudahlah... ini kan masih banyak yang lain
Niana
kalian jangan bertengkar
Ranz
kak Niana lihatlah! itu kentang gorengku!!
Ega
itu sebenarnya milikku!
Niana
baiklah kalian bertiga hompimpah
Ibu Asuh
Niana bagaimana perasaanmu? sudah baikan?
Niana
iya ibu, sudah lebih baik
/ikut duduk
Ranz
kak Niana katanya mau jadi anak orang kaya ya?
Ega
kalau jadi anak orang kaya Ega bisa makan kentang goreng yang banyak!!!
Ibu Asuh
kalian jangan begitu
Niana
jika kakak jadi orang kaya, apapun yang kalian mau akan kakak berikan
sontak adik-adik Niana bersorak gembira
Niana
ibu aku sudah memutuskannya
Niana
mulai besok aku akan menjadi anak dari seorang Rudi Laksana
Niana
tapi aku akan kesini sesering mungkin, jadi kalian jangan bosan ya
/memeluk Ranz
Niana
(ibu dan adik-adikku, maaf aku akan pergi dari sini)
Niana
(karena jika aku tidak pergi pun aku tetap tidak akan berguna disini)
Niana
(tidak bisa mendapat pekerjaan yang bagus, dan pada akhirnya hanya akan mengandalkan donasi dari om Rudi setiap bulan)
Niana
(tidak, aku tidak ingin menambah bebanmu ibu)
Niana
(aku akan bersekolah di sekolah Internasional itu dan bekerja dengan layak)
Niana
(setelah itu, aku akan membuatmu bahagia ibu)
Sesi makan malam yang panjang berakhir
Niana kembali ke kamarnya
Niana
harus mengabari om Rudi
/memegang ponsel
Niana
bagaimana mengabarinya?
Niana
kata-katanya seperti apa?
Niana
aku mau jadi anak om?
Niana
tidak, itu tidak bagus
Niana
om kuterima tawarannya?
Niana
tidak, itu juga tidak bagus, kesannya lagi bisnis
Niana
arghh!!! tidak ada ide!!!
/berguling diatas kasur
Niana
hmm... mungkin begini saja
/mengetik
di tempat lain, disebuah rumah mewah yang sepi
seorang Rudi Laksana tengah berjalan mondar-mandir sambil sesekali mengecek ponselnya
Rudi
tunggu... kamu mau kemana jam segini Yoga?
Rudi melihat dari atas hingga bawah baju yang dikenakan anaknya
Yoga
papa tidak perlu khawatir Yoga sudah besar
/mengambil kunci mobil
Rudi
teman macam apa yang minta bertemu malam-malam begini?
Yoga
sejak kapan papa menjadi tukang tanya begitu
Yoga
sudahlah! aku mau pergi
Yoga
bye pa
/melambai sambil berjalan
suara notifikasi ponsel Rudi berbunyi
"om yang baik, terimakasih sudah memberikan Niana kesempatan untuk memikirkan tawaran om tadi. Dan jawaban Niana adalah Iya setuju. Niana akan menjadi anak perempuan om"
tanpa Rudi sadari ia melompat-lompat kegirangan
Rudi
waaaa!!! bikin kaget saja
/seketika berhenti melompat
Rudi
oh iya Tylor, tolong suruh orang bersihkan kamar didepan kamar milik Yoga
Rudi
dan hias ala anak remaja perempuan
Rudi
oh ya! dan jangan lupa beli pakaian yang sedang trend dikalangan anak perempuan jaman sekarang
Rudi
boneka! jangan lupa beri boneka yang besar!
Sekretaris Tylor
tunggu tuan, tenanglah
Sekretaris Tylor
saya akan menyiapkan semuanya, tuan jangan khawatir
Rudi
aku terlalu senang Tylor
Sekretaris Tylor
saya juga ikut senang
Sekretaris Tylor
selamat atas anak perempuannya tuan
(...) bicara dalam hati
/... melakukan sesuatu
*... ekspresi
jangan lupa Like, komen, dan vote
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!