Hot Daddy
Pagi Yang Indah
Author
Note : Biar enak bacanya, tekan dan tahan lama untuk memunculkan semua dialog percakapan..
Adalah Jazlyn, dia anak yatim piatu. Kedua orangtuanya mengalami kecelakaan mobil sehingga menewaskan ayah dan ibunya. Beruntung dalam kecelakaan maut itu Jazlyn bayi bisa diselamatkan.
Jazlyn bayi dirawat dan diasuh oleh Robert ayah angkatnya sejak kedua orangtuanya tiada.
Hari berlalu berganti minggu. Bulan beranjak menyulam tahun. Tidak terasa Jazlyn sudah berusia sembilan belas tahun.
Jazlyn membuka tirai jendela kamar itu lalu berdiri di depan jendela, menatap Kota Jakarta.
Setelah puas menatap keindahan Kota Jakarta di pagi hari gadis itu lalu menghampiri ayahnya yang masih terlelap di atas ranjang.
Jazlyn
Daddy bangun. Ayo bangun, dad.
Ucap Jazlyn sambil menarik-narik selimut yang menutupi tubuh ayahnya.
Robert menggeliat dan tersenyum melihat putri angkatnya tersenyum lebar memintanya untuk bangun.
Bukannya bangun, Robert malah menarik Jazlyn ke atas ranjang dan memerangkap tubuhnya di bawah selimut.
Gadis itu tertawa karena merasa geli terkena bulu-bulu halus di wajah ayahnya.
Jazlyn
Dad ... Boleh tolong lepasin nggak?
Robert
Nggak mau! Daddy masih mau memelukmu sebentar saja sayang.
Robert justru mendekap kepala Jazlyn dan memeluk wajah gadis ciliknya tersebut erat pada dadanya sembari mencium kening sang baby dengan lembut.
Jazlyn
*terdiam kaku membisu.
Jazlyn hanya bisa terdiam dipeluk erat oleh tubuh yang kekar, berotot, dengan perut sixpack itu.
Jazlyn mulai merasa pengap dengan napasnya yang kian memburu.
Robert menyadari detak jantung Jazlyn yang terus meningkat dan dia pun segera melepaskan pelukannya.
Robert
Kamu tidak apa-apa baby?
Maafin daddy ya.
Jazlyn
Aku tidak apa-apa dad.
Jazlyn
Tadi aku mau bangunin daddy. Ehh... Tahu-tahunya daddy menarik aku lagi.
Robert
Hehehe ...
*tersenyum malu.
Robert
Sekarang saatnya kamu mandi. Nanti telat loh ke sekolahnya.
*sambil mencubit hidung mungil Jazlyn.
Robert
Nanti daddy yang antar kamu ke sekolah.
Diantar oleh Daddy
Jazlyn
Kenapa Daddy masih di sini? Segera keluar dad!
Robert
Iya baby. Daddy akan segera keluar.
*sambil mencubit kedua pipi manis milik Jazlyn.
Jazlyn
Sakit dad.
*mengelus-gelus kedua pipinya.
Jazlyn
Kenapa daddy suka sekali main asal cubit aja pipinya Jazlyn?
Robert
Itu karena daddy gemas sama kamu baby.🥰
Jazlyn
hmmm... Kapan daddy keluarnya?
Jazlyn
Nanti Jazlyn bakalan telat ke sekolahnya.
*sambil mendorong keluar tubuh kekar nan tinggi milik Robert.
Robert
Iya. Daddy keluar kok sayang...
Robert
Daddy tunggu di meja makan ya... nggak pake lama!
Jazlyn tidak lagi membalas ucapan dari Robert. Ia segera menutup kamarnya dan menyabar handuk lalu masuk ke dalam kamar mandi.
Jazlyn
~ Lalala...
*bernyanyi di kamar mandi.
Sepuluh menit kemudian Jazlyn keluar di dalam kamar mandi lalu ia memakai seragam sekolahnya.
Jazlyn tak lupa memoles bedak, lipstik berwarna merah muda serta memakai softlens biru untuk melapisi bola matanya yang cokelat gelap.
Jazlyn selalu harus terlihat menawan terutama di depan sang ayah.
Setelah memastikan semua terlihat sempurna di segala sisi.
Jazlyn kemudian keluar dari kamarnya yang berada di lantai dua, lalu langsung turun menuju meja makan yang berada di lantai satu.
Jazlyn
Daddy...
*memanggil Robert yang sedang sarapan.
Robert
Iya sayang. Kita breakfast dulu ya sebelum berangkat.
Mereka berdua menikmati makanannya dalam diam.
Beberapa menit telah berlalu.
Jazlyn mengambil sepatunya, lalu segera berlutut, dan memakainya.
Usai terpakai sempurna, dia menyambar backpack-nya, lalu berjalan keluar.
Robert
Daddy segera datang.
Jazlyn
*masuk ke dalam mobil.
Robert
Sayang. Jangan lupa pake sabuk pengamannya ya!
Jazlyn
Iya daddy ku sayang...
Jazlyn
Iya. Aku sudah siap dad.
Lalu, tak lama, kendaraan itu pun melaju di jalan raya.
Beberapa saat kemudian...
Mobil itu menepi tepat di gerbang sekolah.
Robert
*mengusap kepala Jazlyn.
Jazlyn
Daddy... Jazlyn malu, nanti dilihatin sama orang-orang.
*tersipu malu.
Robert
Biar mereka pada tahu kalau kamu putri kesayangannya daddy.
*sambil mencubit kedua pipi gemas milik Jazlyn.
Jazlyn
Dad... berhenti ah!
Robert tersenyum pelan melihat tingkah nan mengemaskan dari Jazlyn.
Robert
Kamu belajar yang rajin ya sayang.
Robert
Nanti daddy jemput atau daddy suruh om William untuk menjemput mu.
Robert
Sampai jumpa lagi nanti.
Robert
*melambaikan tangan.
Masa Lalu (part 1)
Suara ponsel milik Robert berdering nyaring dan layarnya menunjukkan bahwa panggilan tersebut datang dari kantornya.
Robert
( mengangkat telepon ) 📞 Halo..
Sekretaris William
📞 Selamat pagi, tuan Robert.
Sekretaris William
📞 Saya mau mengingatkan tuan lagi. Bahwa pagi ini, pukul sepuluh tepat, tuan ada janji meeting dengan klien baru kita.
Robert
📞 Iya saya ingat. Saya sedang dalam perjalanan menuju ke kantor, Mungkin saya akan telat tiba di kantor.
Robert
📞 Tolong kamu urus dulu klien kita, nanti saya akan menyusul.
Sekretaris William
📞 Baik, tuan.
Tut📞... ( sambungan telepon dimatikan )
Robert pun mempercepat laju kendaraannya.
Tiga puluh menit kemudian.
Robert baru saja memakirkan mobilnya di depan lobby kantor.
Robert langsung pergi ke lantai 25 karena meeting atau pertemuan antar kliennya dijadwalkan di sana.
Robert berpapasan dengan sekretaris William di lantai 25 yang telah menunggunya di depan pintu lift.
Sekretaris William
Mettingnya akan dimulai lima menit lagi, tuan.
Robert
Berkas-berkas yang dibutuhkan sudah disiapkan semua?
Sekretaris William
Sudah, tuan.
Sekretaris William
Kedua klien kita sudah ada di ruang meeting.
Robert
baiklah, kita segera ke ruang meeting sekarang.
Robert dan William berjalan menuju ruang meeting di mana para staf dan tentunya kedua kliennya menunggu.
Sesampainya di ruang meeting Robert mengambil posisi meeting agar dapat segera di mulai.
Robert
Selamat pagi, maaf sudah membuat kalian menunggu lama. Tadi saya harus mengantar putri saya ke sekolahnya, dan jalanan sudah mulai padat dengan kendaraan.
Robert
Sekali lagi maafkan saya.
Ujar Robert membuka percakapan lalu berjabat tangan dengan kedua kliennya.
Ketika Robert berjabat tangan dengan perempuan yang berjarak dua meter darinya.
Robert sungguh terkejut. Wajah perempuan itu sangat amat tidak asing baginya, bahkan sangat familiar.
Robert
*menatap wajah gadis itu.
Tanpa di sadari senyuman tipis terutas di bibir gadis itu.
...
*tersenyum memandangi Robert.😊
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!