Berubah 180 derajat
Di sebuah desa terpencil hiduplah seorang remaja berusia 18 tahun, ia tinggal bersama orangtua angkatnya.
Dia adalah Annabella,gadis yang lugu, murah hati tapi kurang cantik. Ia pun hidup dengan keadaan yang pas-pasan, betul-betul pas buat makan aja. Jangankan membeli pakaian bahkan sabun mandi pun jarang kebeli, yang mana mandi aja kurang bersih, sehingga ia tidak menarik dan tidak pernah ada yang menyukainya.
Coba bayangkan saja !! mandi tanpa sabun. hmmmm....
Annabela sering akrab di panggil Anna, ia memiliki seorang sahabat yang sangat cantik, yang mana dia selalu minder bila berjalan berdampingan dengannya.
Anna selalu memimpikan wajahnya bisa secantik sahabatnya, agar ia bisa memiliki kekasih. Karna di kampungnya hampir semua laki-laki menyukai sahabatnya, sampai-sampai dia tidak kebagian bahkan sisanya sekalipun.
Pada suatu ketika dia hendak mengantar sahabatnya pergi ke suatu tempat perbelanjaan, sahabatnya itu bernama Kokom.
"Blugghh" Kokom terjatuh, sepertinya seorang pria sengaja menyenggolnya.
"Aduuuuhh..gimana sih !!! kalo jalan hati-hati dong !!" tegas Kokom.
"Eh nona cantik, maaf ya...emangnya mau kemana nih??? untuk permohonan maaf gimana kalo aku anter aja ketempat tujuannya" ajak pria itu cari-cari kesempatan.
"Gpp..gpp...aku gpp kok, jadi gak usah repot-repot" jawab Kokom.
"Ywd kalo gpp, aku boleh kenalan gak??" tanya pria itu sambil mengulurkan tangan. Ya...itu memang tujuannya sih.
"aku Kokom" jawab Kokom.
" Wah nama yang bagus" ujar laki-laki itu.
Yah namanya orang cantik, mau di kasih nama apa pun pasti bagus bawaannya.
"Kalo aku David" lanjutnya.
"Nih kenalin juga temen aku, Annabella" lanjut Kokom.
"Nah loh, namanya kok cantik gak kaya orangnya" bisik david ke telinga Kokom, yang mana saat itu Anna pun mendenarnya.
Akhirnya David pun ikut gabung dengan mereka dan tidak lama kemudian mereka sampai di pusat perbelanjaan.
"Kom, untuk permohonan maafku, aku traktir kamu makan ya" ajak David.
"Ngomong aja kamu belom makan" jawab Kokom.
"Ihh udah ko, aku cuma gak enak aja udah bikin kamu jatoh, mau kan??? mau lah ya...." David sedikit memaksa.
"Ywd aku mau makan seblak aja" jawab Kokom.
Sepanjang pencarian tempat makan, Kokom dan David terus berbincang, sedangkan Anna hanya menjadi kacung semata, ia ada bagaikan tiada. mereka terlalu asik sehingga mereka tidak menggap keberadaan Anna di sampingnya.
Tidak lama kemudian akhirnya mereka sampai juga di warung seblak.
"Silahkan duduk tuan putri" david mempersilahkan Kokom duduk.
sedangkan Anna, ia kebingungan harus
bagaiamana. Anna merasa bosan dan trauma dengan keadaan dan posisi seperti itu, karna setiap kali Kokom di traktir makan, Anna biasanya hanya bengong aja. Kokom dan laki-laki yang menyukai Kokom selalu mengacuhkannya dan tidak peduli dengan perasaan Anna, dan itu bukan hanya sekali, setiap laki-laki selalu seperti itu.
ternyata begitulah nasib orang yang kurang punya dan kurang cantik.
"Byuuurr" seorang pelayan tidak sengaja menyenggol Anna yang sedari tadi melamun, yang mana tatapannya sangat kosong.
"Heiii kamu, ngapain kamu diam d tengah jalan gitu, lihat nih pesanan nona cantik itu sedikit tumpah" terka pramusaji itu.
"Udah gpp ko, gausah d marahin juga, cuma tumpah dikit kan?" tanya Kokom.
"Iya aduh maaf ya, aku juga kepanasan nih" jawab Anna sambil sedikit mengeluh karna kepanasan juga.
Anna pergi ke belakang sambil membersihkan tangannya yang kena tumpahan air seblak.
Karna Anna gak mungkin ikut makan, Anna gak punya uang buat bayarnya.
Setelah selesai makan, akhirnya David pamit pergi dengan kemenangan, karna dia telah berhasil mendapatkan alamat rumah Kokom.
Sedangkan Anna dan Kokom ia menyelesaikan maksudnya untuk berbelanja.
Ya,itulah Kokom, bunga desa yang cantik yang mana setiap keluar rumah tidak ada pria yang cuek dan menganggurkannya. Semua pria pasti menggodanya dan terkagum-kagum bahkan mereka mendambakan untuk memilikinya. Seperti suatu ibarat 'ada gula ada semut'. Seperti halnya dagangan, laris manis, laku banget. Lain halnya Anna, dia bahkan merasa banyak sakit hati kalo jalan dengan Kokom, bahkan ia menjadi iri di buatnya. Karna kalo ibarat dagangan,Anna sepi banget,tidak ada satu orang laki-laki pun yang mau dengan Anna, bahkan serangga pun lari bila melihatnya.....
Ketika d perjalanan pulang ada sebuah kucing malang yang kucel dan kumel, kucing itu seperti kucing liar yang kelaparan dan teraniyaya.
"Kom, berenti dulu yuk...lihat tuh kucingnya ksihan banget, kita tolong yuk" ajak Anna.
"Iishhh jorok, gak mau ah" tegas kokom.
"Ih tapi aku kasian" Anna memaksa.
"Ywd klo kamu mau urusin tuh kucing urusin aja, aku mau pulang duluan" jawab Kokom.
Tiba-tiba ada cowo idaman Anna, dia mendekati mereka, dia namanya Nuno, Anna sejak lama memendam perasaan padanya.
"Hey Kom..lagi ngapain?"tanya Nuno kepada Kokom,ia menghiraukan keberadaan Anna.
"Tau nih ahh aku mau pulang" jawab Kokom.
"Ywd aku anter ya" jawab Nuno.
"Ayo" lanjut Kokom.
Tanpa basa-basi mereka berdua meninggalkan Anna sendirian di pinggir jalan .
Walaupun kecewa dan cemburu, tapi tidak ada pilihan lain karna Kokom tidak mau menunggu dan Nuno tidak ngajak Anna sekalipun.
Anna pulang sendirian dengan membawa seekor kucing.
Sesampainya d rumah..
"Anna dari mana kamu bawa kucing kumuh itu?" tanya ibunya.
"Dari got mah, got pinggir jalan itu, kasian ini kucingnya terlantar, sepertinya butuh mandi dan butuh makan" jawab Anna menjelaskan.
"Ywd, jatah makan kamu kasih aja ke kucing sana !!!" suruh ibunya dengan nada yang tinggi dan rasa ingin puas.
Tapi Anna tetap membawa kucingnya masuk dan menghiraukan nada bicara ibunya.
"Kamu betul-betul keras kepala banget ya jadi anak. Sekarang terserah kamu, Mamah gak mau lihat kucing itu berkeliaran d ruangan sini, kamu bawa kucingnya ke kamar kamu !!!!" perintah ibunya.
Tapi dengan santainya Anna membawa kucing itu ke kamar mandi untuk di mandikannya.
setelah bersih, Anna obatin kucingnya kemudian Anna kasih makan . Anna makan dan membagi makanannya ke kucing itu sehingga kucing itu bergairah lagi, kucing itu makan dengan sangat lahap, ya walaupun kucing itu di kasih nasi di campur lauknya bukan di kasih makanan kucing. Bahkan itupun nasi jatahnya Anna. kucing dan Anna makan bersama walaupun beda tempat. Anna makan selalu d kasih alas satu piring, jadi jika Anna masih lapar tidak bisa nambah, sekarang aja nasinya d bagi dengan kucing, karna mau tidak mau kucing pun mahluk tuhan yang harus kita jaga sebagaimana kita menjaga perasaan kita sendiri. Utu semua bukan berarti orangtua Anna yang pelit, tapi karna rezki Anna dan keluarganya yang pas-pasan. Karna orangtua angkat Anna hanyalah seorang buruh tani, ia tidak punya lahan untuk dia garap, melainkan ia hanya bekerja di ladang orang dengan gaji yang tidak seberapa.
Setelah makan, barulah Anna membawa kucing yang masih basah itu ke dalam kamarnya. kemudian ia ambil bajunya dan Anna selimutkan ke tubuh kucing itu sambil di gosok-gosok.
Anna begitu tulus dan penyayang, hatinya mudah tersentuh. ia duduk termenung sambil melamun dengan tatapan kosong yang menghadap ke jendela kamar sembari menggendong kucingnya.
Sampai akhirnya malam pun tiba..
Anna pun tidur di kamarnya dan orangtua angkatnya Anna pun terlelap sekali mereka tidur. kebetulan malam itu malam bulan purnama, tepat pada jam 00:00 kucing itu terbangun dan menghampiri gadis yang bernama Anna itu, kemudian menggigit ibu jari kakinya.
"Aaaaaaaaaarrrrggggghhhh" Anna mengaung kesakitan.
Seperti biasa posisi tempat tidur memang menghadap ke cermin besar dan Anna replek terbangun dan menghadap ke cermin...tiba-tiba ada pantulan cahaya yang sangat menyilaukan.
Jreng .......Anna menemukan dirinya di depan cermin, ia berasa sedang mimpi, ia melihat wanita yang sangat cantik di cermin itu, ia perhatikan dengan menggerakan anggota tubuhnya, tidak salah lagi gambar di cermin itu adalah Anna, karna gambar cermin itu selalu mengikuti gerakan yang Anna lakukan, kemudian ia menatap dirinya pekat-pekat yang sangat ayu bak bidadari dari syurga.
"Ya ampun ini siapa?" dia beratanya-tanya sendiri tidak percaya.
"Ini luar biasa" dia ngomong sendiri sambil mencubit-cubit pipinya.
"Ini mimpi bukan ya" ujar Anna. Lagi-lagi dia gak percaya.
Setelah berjam-jam mengahadap cermin, akhirnya ia percaya bahwa keajaiban telah datang kepadanya.
Anna yang sekarang sungguh mempesona, ia sangat-sangat cantik, secantik-cantiknya,,cantiknya melebihi kecantikan orang cantik, sampai-sampai Anna sendiri jatuh cinta pada dirinya sendiri, kepada parasnya yang cantik itu.
Sekitar jam 06:00 Anna bangun,ia tersadar atas dirinya yang ternyata ia tidur di lantai di depan cermin, rupanya Anna ketiduran setelah ia mendapatkan keajaiban yang misterius. Efek masih ngantuk ia gak sempet tidur di ranjang tuanya sehingga ia terbangun dengan keadaan menggigil.
Anna penasaran atas kejadian semalam, kemudian ia melihat lagi cermin.
Lagi-lagi cantik, ternyata Anna menjadi kebingungan, kalo ternyata kecantikannya itu permanen tidak hanya sementara.
Akhirnya ia kembali ke tempat tidur untuk menyelimuti tubuhnya yang menggigigil itu. Kali ini Anna cantik dan tetap cantik walaupun keadaannya sedang sakit.
Sejenak Anna berfikir, "kenapa aku bisa cantik?"
Akhirnya ia teringat sesuatu...semalam sebelum ia tersadar atas dirinya yang telah berubah ia merasa ada yang menggigit ibu jari kakinya.
Dia sempet melihat samar-samar...seperti bentuk kucing, kalo dari besar dan warna bulunya.
Ia pun teringat kalo sore harinya ia memang menyelamatkan kucing d gorong-gorong di dalam got .
Kemudian Anna mencari kucing itu di sekitaran kamarnya.
Si kucing itu tertidur d tumpukan bajunya Anna.
Ya..karna Anna memang tidak punya lemari baju untuk menyimpan baju nya yang lumayan itu.
Kemudian Anna menggendongnya dan kucing itupun akhirnya terbangun.
"Mpuuus...apakah semalam kamu yang menggigit aku??" tanya Anna pada kucing itu yang telah ia beri nama Pussy.
"Iya Anna, maafin aku ya" jawab kucing itu yang di telinga Anna bukan seperti itu kedengarannya melainkan hanya "aaoookk aoookk" aja sambil menggesek gesekan kepalanya ke tangan Anna.
Anna menjadi kebingungan, Anna seperti orang gila, ia tiba-tiba malah bertanya kepada kucing yang jelas-jelas gak bisa ngomong sepertinya.
Kemudian ia melamun selama-lamanya, ia bener-bener bingung, heran, bahagia, terharu.
Anna bingung dan heran karna kok bisa tiba-tiba berubah, siapa yang merubahnya seperti itu.
Tapi Anna juga terharu bahagia karna sekarang Anna gak akan minder lagi, Anna tidak akan merasakan sakit hati lagi. Ia berharap akan merasakan bangganya di kagumi kaum laki-laki seperti halnya Kokom yang mana sudah menjadi impian Anna sejak lama.
lagi dan lagi, Anna terus menerus memandangi wajahnya di depan cermin, sungguh eloknya, apa mungkin kucing yang ia tolong adalah kucing ajaib yang bisa merubahnya menjadi cantik? Anna bertanya-tanya lagi dalam hatinya yang mana Anna sendiri ragu pada perkiraannya. Kemudian ia memeriksa jari kakinya yang semalam di gigit.
"Duh semalam jari mana ya yang di gigit???"gumam Anna.
"Rasanya sangat sakit tapi kok gak ada bekasnya?" lanjut Anna dalam hati.
Anna lupa jari yang di gigitnya sebelah mana, tapi ia di kejutkan dengan Ibu jari kaki sebelah kanannya. Sebelumnya Ibu jari kaki kanan Anna lebih gede, warna kukunya pun hitam beda dengan Ibu jari dan kuku kaki kiri, Ibu jari kaki kiri normal pada umumnya.
"Apa mungkin gigitan itu merubahku segalanya?" fikir Anna.
Anna terus-menerus kebingungan,ia bingung untuk mempertanyakan hal itu kesiapa, gak ada yang bisa di ajak ngobrol di kamar itu.
Setelah sekian lama ia kebingungan ahirnya ia punya ide, ide untuk bersyukur aja ketimbang memikirkan hal yang gak jelas. ya, memang gak jelas, karna yang sudah jelas adalah sekarang Anna sudah cantik.
Kemudian ia menguatkan diri untuk bangkit dari ranjangnya, dan melepaskan selimutnya, juga memindahkan kucing yang tertidur di pangkuannya ke ranjangnya.
Akhirnya ia pergi ke pojokan tempat dimana terdapat tumpukan bajunya yang masih d ruangan kamarnya juga.
ia mengambil baju yang lebih pantas dengan wajahnya yang cantik itu. untung sekali Anna selalu menyimpan baju yang masih bagus pemberian tetangganya, karna Anna yang selama ini selalu mendahulukan memakai baju yang lebih jelek.
Setelah Anna selesai mengganti baju tanpa mandi terlebih dahulu, tiba-tiba...
"Tok..tokk..tok..."pintu kamar Anna ada yang ngetok.
"Anna,,kamu kenapa belum keluar?" tanya ibunya.
"Anna,,kamu gak apa-apa kan??" tanya ibunya, ibunya Anna bertanya terus tanpa memberi kesempatan Anna untuk menjawab.
"Anna ini udah jam 10 loh.." lanjut ibunya.
Anna terkejut mendengarnya.
"Wah pantes aku laper, ternyata udah siang juga" gumam Anna.
"Anna,,mama boleh masuk gak?" tanya ibunya yang mana Anna tidak nyaut sedikitpun sedari tadi
"Iya mah masuk aja, gak d kunci kok" jawab Anna.
akhirnya ibu Anna masuk ke dalam kamar Aimana Anna berada. ia kebingungan setelah melihat sosok gadis cantik di hadapannya.
"Kamu siapa??? Anna kemana?? lihat Anna tidak???" tanya ibunya bertanya-tanya.
"Mah...ini aku Anna" jawab wanita cantik itu.
"Kamu jangan bohong, kemana anak saya?" tanya ibunya tidak percaya atas apa yang ia lihatnya.
"Mah...ini Anna, masa mamah gak hafal suaranya" jawab Anna meyakinkan ibunya.
"Iya sih suaranya kenal, tapi kok bisa jadi secantik ini?" tanya ibunya kebingungan.
akhrinya Anna menjelasakan apa yang terjadi pada dirinya semalam, sebetulnya ia juga heran dan belum tau apa yang telah menggigitnya dan membuatnya menjadi sangat cantik.
Setelah mendengar penjelasan anaknya, ibunya pun mengangguk dengan rasa yang penuh dengan ketidak yakinan.
"Mamah hari ini gak kemana-mana?" tanya Anna mengalihkan.
"Tidak, mamah gak ada yang nyuruh hari ini" tegas Ibunya.
"Kalo bapak ada di rumah juga?" tanya Anna.
"Tidak, bapak kamu kerja hari ini" jawab Ibunya.
"Mah...aku mau makan, tapi aku minta jatah buat kucingnya ya" pinta Anna memelas.
"Makannya cuma ada buat kamu, kalo kamu mau urus itu kucing, kasih aja jatah kamu" jawab Ibunya.
Ibunya Anna keluar kamar di ikuti dengan Anna. Dia mengambil makan kemudian ia kembali ke kamar untuk membawa kucingnya, tapi setelah di kamar kucingnya tidak ada.
Akhirnya Anna makan sendiri, ia makan sangat lahap sehingga ia lupa menyisakan untuk kucingnya.
Hari ini, seharian Anna mengurung diri di kamarnya, ia bingung, ia tidak tahu cara mengawali harinya dengan wajah barunya yang sangat cantik. Ia belum bisa memberanikan dirinya bertemu dengan orang-orang yang rata-ratanya tidak memiliki hati nurani, karna di desa itu semua laki-laki tidak pernah menghargai orang yang jelek dan miskin.
"Bluggghhh..." seekor kucing loncat masuk jendela, kucing itu mengagetkan Anna yang sedang melamun. sepertinya, kucing itu keluar lewat jendela juga ketika Anna sedang sibuk melamun.
♡♡♡♡♡
Semua orang terpana
Pada sore hari Bapak Anna pulang dari ladang, ia melihat sosok gadis yang teramat sangat cantik. Gadis itu duduk di ruangan keluarga sambil menggendong seekor kucing.
"Mah...siapa gadis cantik itu?" tanya bapaknya. Bapak Anna menatapnya tanpa berkedip tanpa sepengetahuan yang di tatapnya.
"Itu Anna Pak" jawab Ibunya singkat.
"Ya tuhan...kamu berbohong ya?" tanya bapaknya tidam percaya.
"Sungguh pak, ia menjadi cantik dari semalam, Mamah pun tidak mengerti" ungkap ibunya.
"Bapak jangan kaya gitu juga meliriknya, jangan-jangan Bapak menjadi jatuh cinta pada anak sendiri" ibunya mengomel sambil cemberut.
Bisa bahaya,karna Anna memang bukan anak kandungnya bisa saja suaminya menyukai Anna.
"Ahh Mamah gimana sih, suka sih iya karna Anna sekarang sangat cantik, tapi Bapak tidak jatuh cinta, Bapak jatuh cinta berulang kali hanya kepada Mamah dan selalu Mamah" jelas suaminya.
Kemudian Anna menyadari kalo bapaknya sudah pulang, karna sedari tadi mamah dan bapaknya berbincang dari suara pelan sampe setengah berteriak. Anna pun menghampiri mereka .
"Bapak udah pulang?" tanya Anna basa-basi.
"Iya kamu cantik sekali Nak" ungkap bapaknya dengan tatapan yang takjub.
"Iya Pak, aku juga tidak mengerti" jawab Anna.
Akhirnya mereka pun berkumpul di ruang keluarga, mereka bersenda gurau sampai tidak di sadari akhirnya malam pun telah tiba .
Keluarga kecil itu akhirnya terlelap tidur setelah makan malam beberapa jam sebelumnya.
Keesokan harinya, Anna memberanikan dirinya untuk keluar rumah, ia hendak mengantarkan baju tetangganya yang sudah ia jahit. Ya itulah pekerjaan Anna di rumahnya. Ia membuka pekerjaan menjahitnya dengan upah apa saja, terkadang Anna di kasih uang, bahan pokok makanan, bahkan adapula yang memberinya baju bekas. Lumayanlah untuk menyambung hidup. Daripada hidup tiada arti yang hanya menyusahkan orang tua angkatnya doang.
Anna keluar rumah, kebetulan ternyata baju jahitannya itu milik laki-laki yang ia dambakan, yaitu Nuno.
Sesampainya di rumah Nuno.
"Tok..tok..tok...permisi" Anna mengetok pintu.
"Iya iya iya.....sebentar" jawab Nuno.
Nuno tinggal seorang diri di rumahnya, bapaknya meninggal dan ibunya bekerja di luar kota.
Ketika Nuno membukakan pintu, Nuno langsung terpana melihat sosok gadis itu. ia langsung jatuh cinta pada pandangan yang pertama.
"Ini jahitan kamu" pungkas Anna.
"akamu siapanya Anna??cantik-cantik mau aja di suruh-suruh" jawab Nuno.
"Aku Anna" jawab Anna.
Nuno melongo tidak percaya, dia benar-benar tidak percaya.
"Kenapa kamu melihatku seperti itu? ayo cepat sini upahnya" jawab Anna.
"Ywd kamu masuk dulu, nanti aku kasih upah" jawab Nuno.
Anna merasa aneh, ia merasa di istimewakan, biasanya tidak seperti itu, ini kali pertama anna di perlakukan dengan baik, terlebih oleh orang yang ia sukai sejak lama.
Anna pun masuk dan duduk di atas kursi yang telah Nuno persilahkan.
"Kamu mau minum apa?" tanya Nuno.
"Hmmm...aku aku, emmm aku minum yang biasa aja" jawab Anna terbata-bata, ia betul betul terkejut atas perilaku laki-laki itu. Akhirnya laki-laki itu menganggapnya dia ada, dan menghargainya. Mungkin karna Anna sudah cantik sekarang.
"Emang biasa minum apa Nona cantik?" jawab Nuno sambil tersenyum simpul yang membuat Anna semakin salah tingkah.
"Duhh...melihatnya aja udah suka, apalagi di kasih senyuman, gimana ini" gumam Anna.
"Hey...ayolah" lanjut Nuno yang sedari tadi menunggu jawaban Anna.
"Ya air putih aja" jawab Anna spontan.
Setelah itu akhirnya mereka ngobrol dengan sangat akrab seolah-olah mereka sudah biasa seperti itu.
"Ann...." sapa Nuno dengan lembut.
"Iya ada apa?" jawab Anna sambil salah tingkah, karna Nuno menatapnya begitu dalam.
"Aku suka sama kamu..." jawab Nuno berterus terang, dari tatapannya sepertinya Nuno begitu tulus ungkapkan isi hatinya.
"Aku mau kamu jadi pacarku" lanjut Nuno.
Anna begitu salah tingkah, jantungnya berdegup sangat kencang, ia semakin salah tingkah yang membuat lidahnya menjadi kelu dan bibirnya membuangkam.
"gimana, mau gak???" tanya Nuno akhirnya.
"Hmm...aku....aku..aku fikir-fikir dulu" jawab Anna terbata-bata.
"Ywd kalo kamu gak nerima cintaku, aku gak akan bayar upahnya" lanjut Nuno mengancam.
"Bukannya kamu sudah punya kokom?" tanya Anna kemudian, ia menghiraukan ancaman Nuno.
Kali ini Anna memberanikan diri untuk menatap Nuno.
"Hahahahhahaha....kata siapa? aku cuma berteman biasa aja ko" jawab Nuno.
"Tapi kamu suka kan sama Kokom??" tanya Anna.
"Yaaa...itu sih dulu,sekarang aku sukanya sama kamu" jawab Nuno sambil menggoda dengan membelai rambut Anna.
Jantung Anna berdebar sangat kencang, ia merasakan getaran asmara. ini kali pertama dia di belai seorang laki-laki terlebih yang ia kagumi.
"Hmm...ywd Aku mau" jawab Anna spontan.
"Waaahhh....makasih ya" Nuno kegirangan,ia Spontan peluk Anna yang sedari pagi belum mandi. Anna memejamkan matanya menerima pelukan dari Nuno, ia merasakan hangatnya pelukan orang yang ia cintai untuk pertama kalinya.
"Hmmm...kamu mandi belum?" tanya Nuno sambil melepaskan pelukannya.
"Hehehe...belom" jawab Anna malu-malu.
Nuno langsung masuk ke kamarnya, ia memberikan upah yang ia janjikan. cukup lumayan besar, itu adalah upah paling besar yang ia terima selama ini, selama ia menjahit.
"niih upahnya, aku minta nanti siang kita keliling ya, kita jalan-jalan cari angin" ajak Nuno.
"Hmm iya oke" jawab Anna bahagia.
"Tapi kamu harus mandi dulu, biar nanti kalo aku cium kamu wangi" jawab Nuno menggoda.
Anna langsung membayangkan hal itu yang mana membuat Anna menjadi gemetaran.
"Pulang dulu ya, mandi...ntar aku kerumah buat jemput kamu" suruh Nuno.
Nuno meraih jemari tangan Anna yang kemudian ia mengantarnya keluar.
Setelah di perjalanan Anna teringat bahwa di rumahnya tidak ada sabun mandi, sudah satu bulan ia tidak membeli sabun, sehingga membuatnya menjadi malas mandi. Anna pun berniat pergi ke warung untuk membeli sabun, dan terlihat dari jauh banyak sekali pemuda yang sedang nongkrong demi sekedar minum kopi. Anna ragu, ia merasa malu dengan wajahnya, ia takut dengan keadaan dia yang baru para pemuda menjadi geger membully dan mempertanyakan perubahannya. Anna ingin sekali mengurungkan niatnya untuk membeli sabun, tapi tidak bisa karna ia harus mandi untuk kencan siangnya dengan Nuno cinta peratamanya.
Akhirnya Anna memberanikan diri.
baru saja datang, Anna langsung di sambut.
"Wah ada nona cantik nih, hay cantik...kamu rumahnya dimana?? aku baru lihat kamu selama ini" tanya salah satu pemuda.
Kemudian seluruh pemuda itu meliriknya, Anna menjadi tersipu malu di buatnya.
"Hey kamu siapa namanya?" sahut pemuda lainnya.
"Kamu orang baru ya disini?" terpa yang lain.
Anna hanya terdiam dan menunduk, ia sangat malu, hatinya sangat menyesal...ia menyesal buru-buru ke warung, tapi ia bolak balik berfikir, kalo di nanti-nanti gimana kalo Nuno segera menjemput? lagipula cepat atau lambat warga sekampung memang harus tau perubahan Anna sekarang, Anna tidak mungkin hidupnya di lalui dengan mengurung sendiri di rumah.
Akhirnya Anna memberanikan diri untuk menjawab.
"Aku Anna" jawab Anna datar.
seteh itu Anna langsung berbelanja dan tidak memperhatikan lagi pemuda itu.
"Wah keren" jawab salah satu pemuda.
"Waw kebetulan nih aku masih singgle" goda seorang pemuda.
"Nanti aku maen ya ke rumah" sahut yang lain.
♡♡♡♡♡
Kencan pertama kalinya
"Tok..tok..tok" pintu rumah Anna ada yang ngetok, sepertinya Nuno.
Nuno yang mau menjemput Anna untuk keliling, atau istilah lainnya ng'date.
"Ehh kamu, silahkan masuk" jawab Anna sambil membukakan pintu.
"Pada kemana nih sepi?" tanya Nuno.
"Biasa ke ladang" jawab Anna.
"Ohh iya ya" jawab Nuno mengangguk.
"Sebentar ya, masih ada yang mau aku beresin" lanjut Anna.
Kemudian Anna pergi meninggalkan Nuno, tanpa dia sadari Nuno mengikutinya dari belakang, kemudian Nuno memeluk Anna dari belakang. Tiba-tiba jantung Anna berdegup lebih kencang dari biasanya, dia merasa darahnya mengalir begitu cepat. Dia betul-betul di kejutkan oleh Nuno, ia menjadi tidak karuan namun di waktu itu juga ia menikmati kehangatan yang di berikan oleh Nuno. Tidak pernah di sangka dan terfikirkan, secepat itu Nuno jatuh cinta padanya, walaupun sudah cantik tapi buktinya kebiasaan buruknya masih dia lakukan, yaitu jarang mandi. Saking cintanya Nuno kepada Anna, sampai-sampai ia mau menerima kekurangannya itu. Tapi tidak selalu demikian, Anna pun telah berjanji ia akan lebih rajin mandi, karna pada alasan yang paling mendasar, Anna jarang mandi bukan karna malas melainkan tidak punya perlengkapan mandinya, jangankan lulur & condotioner, bahkan sabun mandi aja gak kebeli.
"Blughhhhh" itulah suara kucing. mereka tersentak kaget, tidak disadari ternyata mereka lama sekali berpelukan, mungkin mereka sedang di mabuk asmara.
Untung saja ada kucing yang mengagetkan mereka, yang mana kucing itu menjadi orang ke tiga. kucing itu telah memecahkan suasana. Ia tiba-tiba datang dari luar jendela dengan caranya yang sudah biasa yaitu loncat.
"Ehhh ternyata kucing, bikin kaget aja" ujar Nuno.
Sedangkan Anna membisu, ia hanya haha hehe salah tingkah, kemudian ia langsung pergi.
"Tidak usah di ambilkan minum, kita minum di luar aja" ucap Nuno tiba-tiba.
Padahal Anna pergi bukan untuk ambilkan minum, karna memang tidak ada niat untuk ambilkan minum, melainkan mau siap-siap.
"Anna...ayo cepat" teriak Nuno tidak sabaran.
"Iya iya...baru aja mau siap-siap" jawab Anna.
tidak lama kemudian...
"Ayo" ajak anna.
Mereka pun keluar menyusuri jalan yang belum tau arah dan tujuan.
Di sepanjang jalan semua orang terutama para laki-laki pada melirik Anna, mereka yang melirik tidak menghargai Nuno yang ada di samping Anna, yang membuat Nuno menjadi cemburu di buatnya.
"Anna, kita makan dulu yuk" ajak Nuno tiba-tiba.
"ayo" jawab Anna singkat.
"Mau makan apa?" tanya Nuno.
"Apa aja terserah kamu" lanjut Anna.
mereka pun sampai ke tempat makan, mereka Memesan makanan.
"wah ..banyak sekali kamu memesan, emang kamu bakal habis??" tanya Nuno terheran-heran.
Anna memesan makan memang sangat banyak sekali, dari mulai nasi dan berbagai lauk, macam - macam makanan ringan, disert dan minumannya, hanya minum saja yang cuma memesan satu, yaitu lemon tea.
"Hehehe...maaf ya, kalo gak abis bungkus aja" jawab Anna sambil tersenyum malu-malu.
Ya, berhubung Anna sudah cantik, apapun yang ia lakukan tidak membuat semua orang ilfeel, melainkan gemes.
"Hmm ywd lah iya...terserah kamu aja" ucap Nuno.
Kemudian mereka makan, Anna memang aji mumpung, karna dia kali pertama merasakan makan diluar, sehingga belum pernah nyoba makan di luar sehingga ia memborongnya untuk mencoba-coba. kebetulan sekali kekasih Anna orang kaya, dia ternyata memiliki ternak sapi.
"Setelah makan, kita belanja yuk" ajak Nuno.
"hmmm...ok ayo" jawab Anna.
"Kalo kamu butuh baju baru, make up atau oleh-oleh tinggal bilang aja ya, nanti aku yang bayar" jelas Nuno.
Anna tersendak, ia kaget..nuno yang selama ini arrogant kepadanya, pelit, tidak pernah menghargainya, kini ia begitu perhatian dan sangat baik, spontan Nuno pun berinisiatif memberikannya air minum.
dan makan pun akhirnya selesai...
"Eeh bengong....kamu lagi mikirin apa?" tanya Nuno mengagetkan lamunan Anna.
"Ehh iya iya, nanti aku mau beli baju dan makeup ya" pinta Anna spontan.
Setelah semianya selesai, mereka pergi ke tempat perbelanjaan.
Sampailah mereka ke sebuah toko.
"Aku mau yang ini" pungkas Anna.
Anna langsung tertarik pada suatu baju.
"Yang ini pun aku suka, bolehkan??" tanya Anna.
"Boleh kok, borong aja" jawab Nuno dengan santai.
Akhirnya Anna benar-benar memborongnya.
"Anna, ini belanjaan kamu banyak sekali, kita pulang dulu aja nanti kita jalan-jalan lagi ya" ajak Nuno.
"Ayo siap" jawab Anna.
Setelah Anna beli ini itu akhirnya mereka pun pulang, Nuno membawakan belanjaan Anna. di sepanjang jalan keamana pun arah mereka berpapasan, Anna tidak henti-hentinya di perhatikan . Ia bagaikan primadona, bahkan seperti halnya ratu yang sangat di hargai oleh masyarakat, semua mata tertuju kepadanya. Anna tersipu malu,ia hanya bisa senyum-senyum sambil menunduk.
"Habis darimana cantik??" tanya seorang Bapak-bapak.
"Habis belanja Pak" jawab Anna.
Kampung halaman Anna emang pedesaan yang masih sangat asri, sehingga jalannya pun masih setapak dan tidak ada alat transportasi.
makanya, orang-orang di desa itu pada sehat, rumah sakit pun pada kosong. Karna udaranya masih sangat segar, dan kemana-mana selalu jalan kaki. jalan kaki adalah sebagian dari olahraga juga .
"Aduh neng meni gelis pisan, rumah na dimana atuh eta teh?" kata seorang petani.
"Di depan pak, permisi ya" jawab Anna.
Nino yang sedari tadi membisu sepertinya lesu.
ia seperti halnya pelayan Anna, ia cuma mengiringi Anna layaknya tuan putri.
"Anna, berenti dulu yuk" ajak Nuno.
ya wajar saja Nuno kelelahan seperti itu, belanjaan Anna sangat banyak, uang yang di bawa Nuno sudah hampir habis saja, karna segala macam yang sudah Anna beli, sampe-sampe lemari lipat pun Anna beli. Nuno benar-benar di mabuk cinta, Anna yang begitu mempesona membuat Nuno lupa segalanya, yang ia berikan sangat tulus sekali untuk Anna.
setelah berhenti sejenak kemudian mereka melanjukan lagi perjalanannya, Anna yang cantik ia sangat mudah memposisikan dirinya, dia sadar dia cantik yang membuat semua orang mengaguminya, dia pun sadar sekarang dia bukan Anna yang dulu yang tidak pernah dihargai. Jadi, segala macam rasa minder dan sakit hati di masalalu dia hilangkan dengan menumbuhkan rasa percaya diri dan juga maaf. Anna hidup di hari ini bukan di hari kemarin, sehingga ia menikmati setiap detik kehidupannya.
Tidak terasa, meraka pun sampai di rumah Anna.
Ibu dan Bapaknya nampak belum pulang dari ladang.
Anna membuka pintu, dan mereka pun akhirnya masuk.
Nuno sangat kecapean, ia kemudian duduk di sebuah kursi sambil menyender.
kemudian Anna mengambilkan minum untuk Nuno.
Yang awalnya mau ngdate, alhasil jadi shoping-shoping dan makan-makan saja. Dan sepertinya Nuno mengurungkan niatnya untuk keluar rumah lagi, karna hari ini Nuno benar-benar kecapean sudah keliling-keliling pusat perbelanjaan untuk mengayomi Anna.
Anna duduk di samping Nuno.
"Makasih ya, kamu udah belanjain aku" kata Anna sambil tersenyum dan menatap Nuno.
sekarang mereka menjadi tatap-tatapan, dan Nuno memegang telapak tangannya Anna kemudian menciumnya.
"Iya sama-sama sayangku" jawab Nuno dengan keadaan mata yang berbinar-binar penuh cinta.
setelah itu Anna nyender di pundak Nuno.
Nuno yang masih memegang telapak tangan Anna kemudian semakin erat dia memegang.
"Aku sayang kamu, jangan pernah berpaling dariku" ungkap Nuno.
"Iya tidak akan" ungkap Anna.
kemudian mereka bercakap-cakap panjang lebar sambil diiringi dengan ketawa-ketawa kecil...mereka nampak bahagia.
♡♡♡♡♡
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!