"Kalau lo nggak tau apa-apa tentang gue, lebih baik lo diam."
"Jangan melihat seseorang dari covernya doang."
"Cinta itu tidak memandang fisik tapi cinta itu menerima semua kekurangan dari orang yang kita cintai."
"Gue akan membuat lo menyesal karena sudah berani main-main dengan gue."
"Aku tidak diajari kasar sama orangtuaku terhadap orang lain. Tapi mereka berkata jika ada yang menginjak kakimu, maka injaklah kepalanya."
"Dari waktu kita bisa belajar.
Mana yang harus di perjuangkan.
Mana yang harus di pertahankan.
Dan mana yang harus di ikhlaskan."
"Ada saatnya lo akan nyesal karena udah nyia-nyiain orang yang udah tulus banget sama lo."
"Karena rasa nyaman yang terlalu berlebihan, membuat kita lupa bahwa kita hanya sebatas teman."
••••••••
Keyra Angelia Alexander adalah gadis yang sangat cantik dan kaya raya. Ia adalah gadis yang penuh dengan sejuta rahasia. Ia jenius sehingga ia bisa loncat kelas karena kepintarannya itu. Selain itu, Keyra juga tumbuh didalam keluarga yang sangat harmonis. Walaupun orangtuanya sangat sibuk bekerja tapi orangtuanya itu tidak pernah melupakan ia karena Keyra adalah anak kesayangan keluarga Alexander.
Suatu hari, ia memutuskan untuk pindah ke sekolah milik orangtuanya karena dia ingin berkumpul bersama sahabatnya lagi. Disekolah barunya ia menyamar menjadi seorang nerd karena ia ingin mendapatkan real friend. Sejak kepindahannya itu, kisah hidupnya yang berbeda dari hari-hari sebelumnya pun dimulai.
Selamat datang di kisah Keyra Angelia Alexander...
♡♡♡♡♡
"Jangan pernah melihat seseorang dari luarnya saja karena belum tentu yang kamu lihat itu nyata."
▫▫▫▫▫▫▫▫▫
Disebuah pagi yang cerah tampaklah seorang gadis cantik yang masih terlelap di dalam mimpi indahnya.
"Bangun, princess!!!" ucap sang mommy--Ara, sambil menggoyangkan badan anak kesayangannya itu. Yah, gadis cantik itu adalah Keyra.
"Princess bangun!! Ini sudah jam 06.20 tahu, nanti kamu terlambat berangkat ke sekolah barumu." teriak Ara lagi.
"Astagfirullah!! Mommy kok teriak-teriak sih? Key kan jadi kaget, mom." gerutu Key, namun ia masih memejamkan matanya karena ia masih sangat mengantuk.
"Cepat bangun!! Ini sudah jam 06.20..." Ara mengingatkan Key lagi.
"Baru jam 06.20, mom. Kok mommy ribet banget sih jadi orang?" Key masih belum membuka matanya karena dia masih belum sadar dengan apa yang diucapkan Ara.
1 detik.....
2 detik......
3 detik......
"What??!" teriak Key membahana di dalam kamarnya, tak menunggu lama, ia langsung meloncat ke lantai dari tempat tidurnya yang sangat nyaman.
"Ckckck... Kebiasaan banget tuh anak teriak-teriak." gumam Ara sambil menggeleng-gelengkan kepala melihat kelakuan anaknya tersebut.
****
"Aduh!! Pakai acara kesiangan segala lagi. Ini semua gara-gara menonton drakor tadi malam, dan sialnya berakhir dengan sad endingnya." gumam Key kesal.
Key menilai penampilan dirinya sendiri lewat cermin yang memantulkan bayangan dirinya.
Rambut yang dikepang dua.
Kacamata bulat yang bertengger dihidung mancungnya.
Make up untuk menutupi kulit putih mulusnya.
Baju kebesaran.
Panjang rok sekitar 10 cm dibawah lutut.
Kaus kaki putih yang panjangnya sampai ke lutut.
Sepatu nike berwarna hitam.
Buku tebal yang berada digenggaman tangan kirinya.
"Perfect!" gumamnya puas saat melihat penampilannya yang tidak seperti biasanya.
"Gue beda banget, pasti jadi sulit mengenali gue. Hm, itu akan memudahkan gue nantinya di sekolah," gumamnya lagi.
"Ihh, kayak anak kutu buku aja gue, pakai acara bawa-bawa buku tebal segala." komentarnya pada diri sendiri.
"PRINCESS!!! CEPAT TURUN KE BAWAH!!" teriak Ara dengan suara toanya yang bisa merusak gendang telinga orang-orang.
Key keluar dari kamarnya dengan cepat daripada menerima omelan Ara nantinya. "PAGI, MY FAMILY!!" sapa Key dengan semangat 45.
"Pagi juga, princess--- Ehh lo siapa?" tanya Axel, kakak laki-laki yang sangat di sayanginya.
"Masa nggak kenal sama Keyra yang cantik bin imut ini sih? Apa Key sosok yang sangat mudah untuk dilupakan? Apa Key tidak sepenting itu di dalam hidup kalian?" tanya Key dengan mendramatis sambil memasang wajah terlukanya.
"APA? KOK KAMU JADI NERD GINI? GIMANA CERITANYA??" tanya Axel histeris karena melihat perubahan penampilan adik kesayangannya. Dari Cinderella menjadi upik abu.
"Biasa aja kali, bang. Nggak usah histeris gitu! Kayak cewek aja." kata Key sambil memutar bola matanya malas.
"Hehe.. Tapi kenapa princess dandanan ala nerd gini? Memangnya princess nggak takut dibully?" tanya Axel dengan wajah seriusnya.
"Ngapain takut? Key kan jago bela diri, jika mereka membully Key, yah, tinggal bales aja, bang. Apa susahnya coba?" sahut Key santai.
"Iya sih. Kalau mereka membully kamu, lawan aja princess!" ucap Axel sambil terkekeh.
"Udah ah! Key pergi kesekolah dulu semuanya."
"Kamu nggak makan dulu, princess?" tanya Alex, daddynya.
"Nggak deh, dad. Nanti Key telat ke sekolah."
"Oh. Kalau begitu hati-hati di jalan yah, princess."
"Oke."
Key mencium pipi kedua orangtuanya dan kakak laki-lakinya bergantian.
"Assalamualaikum." salamnya.
Key segera berlari ke luar rumah tanpa menunggu jawaban salam yang di lontarkannya. Ia menaiki lamborghini yang sudah di siapkan oleh satpam rumahnya, kemudian ia mulai melajukannya dengan kecepatan di atas rata-rata.
Setibanya di sekolah, ia langsung memarkirkan lamborghininya di parkiran khusus pemilik sekolah. Key keluar dari lamborghininya, lalu berjalan memasuki sekolah. Di lorong sekolah banyak murid yang menatapnya dengan tatapan menghina, meremehkan, sinis, jijik, benci, dan lain-lainnya.
"Aduh masa nerd nambah lagi sih..."
"Masa orang miskin bisa masuk sekolah ini sih?"
"Beasiswa kali."
"Dia cupu banget, guys."
"Ih, jijik banget gue liatnya."
"Masa sekolah ini nerima nerd miskin sih?!"
"Iuh, gue jadi pengen muntah melihatnya."
"Wah wah wah. Korban Zea selanjutnya nih."
Dan masih banyak lagi lontaran hinaan yang di dengar Key, tapi ia terus melangkahkan kakinya tanpa mempedulikan ucapan sampah yang keluar dari mulut para cewek yang menggosipinya. Setibanya diruang kepsek, Key langsung mengetuk pintu ruangan tersebut.
"Masuk!" perintah kepsek dari dalam, karena telah mendapatkan respon dari sang kepsek, Key langsung membuka pintu tersebut dan mengucapkan salam.
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam. Kamu pasti Keyra Angelia, kan?" tanya pak kepsek dengan ramahnya.
"Iya, pak. Key berada di kelas mana yah, pak?"
"Kamu berada di kelas XI IPA 1."
"Oh. Makasih, pak. Key permisi dulu."
"Iya."
Key keluar dari ruang kepsek, lalu pergi ke kelasnya tanpa bantuan siapapun karena ia sudah mengetahui semua fasilitas di sekolahnya.
Koridor sekolah sangat sepi sebab bel masuk sudah berbunyi waktu ia pergi ke ruang kepsek tadi.
Setibanya didepan pintu kelas, ia mengetuk pintu kelas terlebih dahulu. Tak lama kemudian pintu kelas di buka oleh seorang guru paruh baya.
"Pagi, bu."
"Pagi juga. Kamu Keyra Angelia murid baru itu yah?"
"Iya, bu."
"Ayo masuk!" Key melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam kelas.
"Mohon perhatian semuanya! Kalian kedatangan murid baru. Silahkan perkenalkan diri kamu, Keyra!"
"Nama saya Keyra Angelia, panggil aja Key. Semoga kita semua dapat berteman baik." ucapnya singkat tanpa ada senyum sama sekali atau flat face.
"Kamu duduk di samping Tasya. Silahkan angkat tanganmu, Tasya!"
Ckckck... Key udah tau kali, bu. Tasya kan sahabatnya Key. Batin Key.
"Hai, Key! Kita satu sekolah lagi." Tasya tersenyum manis, Key hanya membalasnya dengan anggukan dan senyum kecilnya.
"Kok lo juga dandanan ala nerd kayak gue?" tanya Key heran karena Tasya orangnya sangat fashionable.
"Hehe. Gue cuma pengen cari suasana baru aja." sahut Tasya sambil terkekeh pelan.
****
"Ke kantin yuk, Key!" ajak Tasya setelah bel istirahat berbunyi.
"Oke, lagian tadi pagi gue juga belum sarapan."
Mereka pergi ke kantin sambil mengobrol, tak lupa pula di iringi dengan tatapan sinis dan bisik-bisik dari para siswi.
Huft sabar! Jangan sampai gue nonjok mereka satu persatu. Batin Key.
Setibanya di kantin, mereka langsung memesan makanan. Setelah pesanan mereka sampai, mereka melahapnya dengan tenang tapi tak lama kemudian ketenangan itu hilang karena kantin menjadi heboh akibat teriakan histeris dari siswi yang berada di dalam kantin.
Key yang terganggu langsung mengangkat wajahnya. Pemandangan pertama kali yang ia lihat, lima cowok tampan yang berdiri di ambang pintu kantin. Mereka adalah most wanted boys Alexander High School, salah satu dari most wanted boys tersebut adalah abangnya, Axel. Key mengendikkan bahunya acuh melihat para cewek yang histeris lalu ia kembali makan dengan tenang.
Saat sedang asiknya makan tiba tiba........
Brakkk~
Ada yang mengebrak meja Key dan Tasya, mereka berdua langsung menjadi pusat perhatian termasuk dari most wanted boys tersebut.
"Eh, lo nerd! Beliin gue makanan sana!" perintah seseorang dengan angkuhnya.
Key melirik sinis. "Emang gue babu lo apa?" tanya Key dingin.
"Berani banget lo sama gue, nerd." ucap Zea emosi karena baru kali ini ada yang berani melawannya dan itu adalah seorang NERD. Catat! 'NERD' loh!
"Trus gue harus takut gitu sama lo?" tunjuk Key. "Idih, mimpi aja lo." sambungnya dengan nada yang mengejek.
"Sialan lo. Gue akan ngeluarin lo dari sekolah ini." geram Zea.
"Memangnya lo siapa sampai ngeluarin gue dari sekolah ini?" tanya Key dingin. "Pemilik? Bukan. Jadi nggak usah sok deh lo!" tambah Key.
"Gue peringatin ke lo supaya lo jangan macam-macam sama gue atau gue akan kasih pelajaran ke lo." bentak Zea.
"Ih, jangan dong, gue kan udah pintar jadi nggak perlu di beri pelajaran lagi." ucap Key sok polos.
"Lo belagu amat sih jadi orang, habisin dia guys!" ucap Zea pada gengnya.
-Tbc-
"Gue nggak peduli kalian berkata apa. Tapi gue nggak akan tinggal diam saat kalian menghina keluarga gue. Karena bagi gue, mereka adalah segalanya di dunia ini."
_Keyra_
▫▫▫▫▫▫▫
"Eh, jangan dulu deh. Biar gue main-main sedikit sama nerd belagu ini dulu." kata Zea lagi.
Zea berdecih dan menatap Key dengan tatapan merendahkannya. "Gue heran deh, kenapa orang semiskin lo bisa masuk sekolah yang elit ini?" ucap Zea sedangkan anggota gengnya hanya diam melihat kelakuan ketua mereka.
"Tahu apa lo tentang gue? Lebih baik lo berhenti atau lo akan menyesal selamanya!!" kata Key dingin.
"Bisa apa lo? Anaknya aja kayak gini, apalagi bonyoknya. Apa jangan-jangan ibu lo menjual diri untuk membiayai hidup kalian?" ejek Zea dan perkataan Zea kali ini sangat menyakiti hati Key.
"Nyindir diri sendiri yah? Lo yang harusnya tahu diri. Lo mau sekolah atau pergi ke club malam sih? Lihat baju lo! Kayak orang yang mau pergi ke club malam." cetus Key dengan nada sinisnya. Key ingin sekali rasanya melayangkan bogeman mentahnya ke wajah Zea yang di lapisi oleh bedak yang sangat tebal itu.
"Jaga omongan lo!!" bentak Zea dengan wajah yang sudah mulai memerah karena menahan rasa malu dan marahnya.
"Harusnya yang jaga omongan itu LO. Seenaknya aja lo ngatain nyokap gue."
"Emang gitu kan kenyataannya?" tanya Zea lalu tertawa sinis.
Plakk~
"Ini akibatnya karena lo udah berani ngerendahin nyokap gue." ujar Key marah. Hancur sudah rasa kesabarannya kali ini.
Murid yang ada di kantin hanya memandang Key dengan tatapan sinis, benci, tertarik, dan ada juga yang menatap Key dengan tatapan kagum. Contohnya geng most wanted boys sekolah.
'berani banget tuh nerd' batin Rafa.
'queen bulliying vs nerd girl..menarik' kagum Mike.
'besar juga nyalinya' batin Kelvin.
'wow.hebat' kagum Aji.
'adik gue emang the best' batin Axel bangga.
Zea menjambak rambut Key dengan kuat karena Key menampar pipinya. Rasa perih itu masih terasa jelas di pipinya.
Axel yang melihat adik kesayangannya di jambak oleh Zea merasa marah, tapi ia berusaha memendam kemarahannya karena ia tahu bahwa adiknya itu tidak akan menyerah dengan mudah bahkan ia akan membalasnya dengan yang lebih kejam.
Key mencengkram tangan Zea dengan mudahnya, lalu ia memelintir tangan Zea sehingga Zea mengerang kesakitan.
"Makanya lo jangan berani-beraninya sama gue. Apalagi kalau lo sampai merendahkan keluarga gue. Gue nggak akan segan-segan membuat hidup lo sengsara. Ngerti lo?!" kata Key dingin lalu pergi keluar dari kantin dengan acuhnya. Ia mengabaikan tatapan sinis, benci, dan tatapan tak percaya yang mengarah kepadanya.
Tasya mengejar sahabatnya itu. Dia sangat kenal dengan sahabatnya yang satu itu, Key memang paling tidak suka kalau keluarganya di rendahkan oleh orang lain. Sedangkan teman Zea atau lebih tepatnya dayang-dayang Zea mengantarkan Zea ke UKS. Kenapa dayang-dayang? Karena mereka mau saja di suruh ini itu oleh Zea. Jadi, anggap saja mereka dayang-dayang Zea. Kalau Most wanted boys malah terbengong-bengong, kecuali Axel tentunya.
"Gila, gila, gila, tuh cewek berani banget sama Zea." ucap Mike histeris.
"Iuh kok lo jadi histeris kayak cewek sih?" tanya Kelvin dengan ekspresi jijiknya.
"Hehe.. Gue kaget aja melihat tuh nerd." cengir Mike.
Axel, Aji, dan Rafa cuma diam karena kelakuan sahabatnya yang satu itu memang lebay.
"Udah deh. Mending kita memesan makanan aja. Nanti jam istirahat keburu habis." kata Axel.
"Hm."
****
"Huft! Baru hari pertama sekolah aja gue udah di bully. Gue harus menghilangkan bully di sekolah ini." gumam Key kesal.
Sekarang ini, Key berada di ruang khusus pemilik sekolah karena ia malas untuk kembali ke kelas, sekali-kali bolos nggak papa lah. Kan nggak asik kalau menjadi murid teladan terus wkwk.
Key mengambil handphonennya yang berada di dalam saku rok. Saat ia membuka handphone, ternyata sudah banyak sekali notif dari Tasya.
Tasya: Eh, lo dimana?
Tasya: Kok nggak balik ke kelas?
Tasya: Gue kesepian nih😢
Tasya: Key!
Tasya: Hello Key sayangku!😘
Tasya: Where are you?
Tasya: Jawab dong, Key!😐
Tasya: Jangan buat gue khawatir deh.
Tasya: Gurunya udah masuk nih. Mending lo cepat-cepat deh ke kelas.
Key: Gue di ruang khusus.
Key: Males😪😪
Key: Makanya cari pacar sana, biar nggak kesepian wkwk.
Key: Bilangin aja gue lagi di UKS ke guru yang sedang mengajar yah.
Tasya: Oh, oke. Gue belajar dulu, bye!
Key menghela nafas karena Key merasa sangat bosan sekali. Akhirnya ia memutuskan untuk tidur sebentar untuk menghilangkan rasa lelahnya.
****
"HELLO!!!!! KEY YANG CANTIK DAN IMUT SUDAH PULANG!!! MANA RED KARPETNYA?" teriak Key yang membahana di dalam rumah megahnya.
"Aduh princess, nggak usah teriak-teriak gitu deh." protes Ara.
"Hehe.. Key ke kamar dulu yah, mom."
Key langsung berlari ke kamarnya untuk menghindari omelan Ara. Setibanya di dalam kamar, lagi-lagi ia mendapatkan pesan dari Tasya.
Tasya: Main ke mall yuk!
Key: Oke.
Key langsung bersiap-siap, memakai baju kaos yang berwarna abu-abu, rambut yang awalnya ia kepang langsung di gerai dan tak lupa juga untuk menghapus make up yang menutupi wajah cantiknya.
Inilah Key yang sebenarnya. Cantik. Putih. Rambut panjang bergelombang. Dan warna mata biru laut.
Tak lama kemudian terdengar teriakan Ara. "PRINCESS!!! CEPAT TURUN KE BAWAH!! TASYA SUDAH DATANG."
"IYA, MOM." balas Key tak kalah kencang.
Skip--
Setibanya di mall mereka berdua langsung menjadi pusat perhatian.
Siapa sih yang nggak terpesona sama Keyra Angelia Alexander? Bukannya Key bermaksud sombong, tapi begitulah kenyataannya.
'Ihh siapa tuh cewek? Cantik banget.'
'Dua bidadari turun dari langit kayaknya nih.'
'Mereka cantik sekali, apalagi yang memakai baju berwarna abu-abu.'
'Bodynya goals banget.'
'Nggak kuat aku melihatnya.'
'Perfect.'
'Eh? Mereka kan keluarga Alexander dan keluarga Leonardo.'
'Mau nggak jadi pacar abang?'
Dan lain lainnya.
Banyak sekali tatapan memuja ke arah nereka. Key dan Tasya risih sih sebenarnya tapi itu kan hak mereka.
"Lo mau beli apa, Key?"
"Gue pengen beli make up dan pewarna rambut aja."
"Gue juga deh, setelah itu kita ke cafe yah."
"Oke."
Akhirnya mereka membeli make up dan pewarna rambut, setelah itu mereka langsung pergi ke cafe.
Key memesan nasi goreng seafood dan jus strawberry sedangkan Tasya memesan spagetti dan jus mangga.
Sambil menanti pesanan, Key memainkan ponselnya dan mencari tahu tentang Zea. Ternyata perusahaannya bekerja sama dengan perusahaannya.
Tunggu saja pembalasan gue kalau lo membully gue lagi, Zea. Batin Key. Ia tersenyum devil.
"Ehh, Key jangan senyum kayak gitu dong! Gue takut nih. Emang lo lihat apaan tuh?"
"Haha. Cuma mencari data orang yang sudah bermain-main dengan gue." ucap Key sambil tersenyum sinis.
"Ohh." ucapnya mengangguk mengerti.
"Ini pesanannya, nona." ucap pelayan.
Oh ya, cafe ini adalah milik Key makanya mereka memanggil Key nona sebab Key nggak suka dipanggil nyonya, serasa gimana gitu hehe.
"Iya, thanks." sahut mereka berbarengan.
Setelah pelayan itu pergi, Key kembali mengeluarkan unek-uneknya kepada Tasya. "Huft.. Gue kesal banget, baru hari pertama udah ada yang bully gue."
"Haha yang sabar, biar mereka bermain-main dulu baru kita yang main."
"Betul tuh."
Tiba tiba ada yang menghampiri mereka serta menyapa mereka. "Hai!!"
-Tbc-
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!