NovelToon NovelToon

Become A Protagonist 2

Prolog

16 tahun lalu, ketegangan terjadi di seluruh dunia. Munculnya Iblis putih bernama, Shangzhu Shi membuat seluruh dunia menjadi tidak aman apalagi, ia datang dengan membawa seorang pemuda yang diduga adalah muridnya. Iblis putih itu mencuci otak pemuda tersebut dan membuatnya menjadi penjahat yang dibenci oleh semua orang. Murid itu, tidak lain adalah Liu Zhang Chen, Guru besar dari Sekte Pedang Beracun.

Liu Zhang Chen memiliki seorang murid pribadi bernama, Xiao Qing Xuan Putra dari pasangan He Mu'an Qing dan Xiao Lian Lei. Kemunculan Liu Zhang Chen setelah dicuci otaknya menjadi penyebab kesialan semua orang. Liu Zhang Chen bahkan telah membunuh saudara dari Xiao Qing Xuan bernama, Xiao Ruo putra dari Yin Hua.

Tak ada satupun yang bisa mengisi kekosongan dalam jiwanya. Ia adalah Guru pemalas. Ia tidak memiliki tujuan untuk menjadi kepala keluarga berikutnya. Sejak dulu, ia memang ditakdirkan untuk menjadi penjahat yang dijauhi oleh semua orang.

Namun, semenjak pertarungan antara Guru dan muridnya yang diadakan di gunung aktif Meiyou, tiba-tiba saja Liu Zhang Chen mendapatkan ingatannya kembali. Xiao Qing Xuan yang berhasil masuk ke dalam alam bawah sadarnya, bertarung sekuat tenaga melawan sisi tergelap miliknya. Akan tetapi, hal itu menyebabkan kematian Xiao Qing Xuan yang pertama. Rupanya, dengan sengaja ia menusukan pedangnya ke dalam tubuh Xiao Qing Xuan hingga membuatnya kehabisan banyak darah.

Menyadari bahwa semua ini adalah kesalahannya, Liu Zhang Chen yang telah kembali, memutuskan untuk mengakhiri semuanya dengan membayar semua nyawa yang telah direnggut olehnya.

Pertarungan kembali dimulai di puncak gunung Meiyou. Kali ini, Liu Zhang Chen memulai pertarungannya dengan melawan Iblis putih, Shangzhu Shi. Meskipun ia sudah sangat yakin kalau ia bisa mengalahkannya dengan mudah namun, hal itu tidaklah cukup untuk membuatnya terpojok. Liu Zhang Chen terluka parah dan bahkan pedangnya saja sudah patah. Ia hanya bisa bertekuk lutut di dekat kawah gunung yang sangat panas.

Ia merasa putus asa dan kemungkinan besar dialah yang akan kalah dalam pertarungannya sendiri. Namun, belum sempat ia memikirkannya, tiba-tiba saja bayangan hitam itu muncul dan langsung menjatuhkan Shangzhu Shi ke dalam kawah gunung dengan sangat mudahnya. Ia sangat ingat kalau bayangan hitam ini mengakui dirinya sebagai Iblis hitam yang sangat berlawanan dengan Iblis putih Shangzhu Shi. Saat ia melihat wajah dari seorang pemuda yang berhasil mengalahkan Shangzhu Shi, ia pun merasa sangat terkejut ketika ia tahu bahwa laki-laki ini adalah Xiao Qing Xuan.

”Yah, mungkin aku ditakdirkan untuk mati. Lagipula, bukan hanya aku saja yang mati diusia muda.”

Setelah ia mengakhiri kalimatnya, Xiao Qing Xuan langsung menjatuhkan diri dari atas kawah gunung. Namun, Liu Zhang Chen langsung menggapainya saat ia nyaris saja terkena cairan panas di dalamnya. Di saat-saat seperti itu, Liu Zhang Chen berkata, ”Teruslah hidup.” setelah itu, keduanya tak merasakan apapun lagi yang terjadi di sekitar mereka.

***

Era Modern, Tahun 2032 SMA XXX.

”Wah! Edisi revisi novel Came as A villain benar-benar bagus. Aku tidak sabar untuk membaca kelanjutannya saat sampai di kelas!” ucap seorang gadis gemuk berkacamata yang sedang berjalan melewati koridor-koridor kelas yang sedang ramai.

”Xiao Li! Xiao Li!” seru seorang pemuda yang berlari menghampirinya sambil membawa sebuah buku miliknya.

”Lihat itu! Dia adalah kakak Gao!”

”Wah! Belakangan ini, mengapa dia lebih menyukai gadis gemuk dan jelek seperti Xiao Li? Aku jadi penasaran.”

Semua gadis di sekitarnya langsung membicarakan seorang pemuda bernama Yun Gao yang sedang berjalan menghampiri Xiao Li, si gadis gemuk dan jelek. Namun, beberapa dari mereka tampaknya sedang membicarakan hal buruk untuk keduanya.

”Ada apa kakak Gao? Mengapa Kakak terburu-buru?” tanya Xiao Li setelah ia menoleh ke arah Yun Gao di belakangnya.

”Ah! Sebenarnya, aku ingin Li'er mengajariku beberapa soal ujian yang belum aku mengerti.” ucapnya sambil menunjukkan buku tulis miliknya.

Xiao Li mengalihkan perhatiannya sesaat sebelum akhirnya ia menjawab, ”Tapi, jam istirahat nanti aku ingin menyelesaikan buku ini karena aku belum sempat menyelesaikannya.” ucapnya sambil menunjukkan buku novel yang dibawa olehnya.

”Kumohon!” celetuk Yun Gao. ”Aku dengar Li'er mendapatkan peringkat pertama berturut-turut selama dua tahun. Karena itu, aku memintamu untuk mengajariku beberapa materi yang belum ku mengerti.”

Xiao Li tampak ragu untuk menolaknya. Ia adalah seorang penolong yang tidak tega meninggalkan seseorang yang telah memohon padanya. Ia pun menghela nafasnya dan menjawabnya dengan pasrah, ”Baiklah, jam istirahat nanti aku akan mengajarimu.”

Yun Gao tampak bersemangat ketika Xiao Li mau mengajarinya lagi. Ia langsung meraih tangannya dan berkata dengan antusias, ”Kalau begitu, aku akan menunggumu saat jam istirahat di depan ruang perpustakaan!” Yun Gao langsung berlari kembali ke kelasnya dengan perasaan senang.

Saat Yun Gao pergi, tiba-tiba saja suasana tidak nyaman terjadi di sekitarnya. Sekelompok gadis cantik bermuka tebal datang menghampirinya. Terlihat dari ekspresinya, mereka tampaknya sangat tidak senang jika Xiao Li berada di dekat Yun Gao yang terkenal itu.

”Dasar jelek! Beraninya kau mendekati pacarku!” teriak seorang gadis yang menatap Xiao Li dengan tatapan benci.

”Oh. Tapi, bukankah kakak Gao yang mendekatiku lebih dulu? Mengapa kau tidak memarahinya saja? Jangan bilang kalau kau takut dia akan marah padamu dan memutuskan hubungan denganmu?” jawab Xiao Li dengan tenangnya.

”Ohh,... Gadis gemuk ini mulai pandai berbicara?” ucap gadis tadi dengan dingin. ”... Lihat! Apa yang terjadi di luar jendela!”

Mendengar kalimat tersebut, Xiao Li langsung menoleh ke arah jendela. Namun, tak ada satupun yang terjadi di sana. Sekelompok gadis tadi tersenyum seringai dan mereka semua, langsung mendorong Xiao Li ke arah jendela hingga membuatnya terjatuh ke luar. Mendengar suara pecahan kaca, membuat semua orang menoleh ke arah keributan yang sedang terjadi di sana. ”Pembuhunan!” Mereka semua menjadi sangat terkejut setelah melihat tubuh Xiao Li yang terjatuh dari lantai dua.

Saat Xiao Li merasa bahwa dirinya sudah mati, ia merasakan detakan jantung yang berada di dalam tubuhnya. Rumput yang sedang berembun dan udara segar di sekitarnya, membuat Xiao Li merasa seperti di rumah.

”Nyaman sekali. Tempat apa ini? Aku merasa sangat mengantuk.” gumam Xiao Li sambil meraba rumput yang ada di sekitarnya. ”Tidak! Aku harus bangun! Aku baru saja terjatuh dari lantai dua dan sudah seharusnya aku bangkit kembali!” Xiao Li langsung terduduk dan mengusap-usap kepalanya yang terasa sakit.

”Uhh,... Apakah mereka juga menusuk perutku? Sakit sekali. Selain itu, mengapa tubuhku terasa sangat ringan dan berisi?” Xiao Li meraba seluruh tubuhnya dari atas hingga bawah. Namun, saat ia memegang dadanya, ia semakin bertambah heran dan merasa bahwa dadanya telah hilang.

”Hanfu pria? Rambut panjang dan lepek lalu, pemandangan kuno yang ada di sekitar sini. Ditambah lagi, dadaku menjadi bidang seperti seorang laki-laki. Coba ku lihat bagian bawahnya.”

”.....”

”.....”

”......”

”Ternyata, betulan tubuh laki-laki!”

Chapter. 01 - Bertukar Dengan Tubuh Laki-laki

”Bagaimana ini! Bagaimana ini?! Jika polisi tahu kalau aku baru saja memasuki tubuh laki-laki, aku akan dianggap telah melakukan pelecehan terhadapnya! Ahh! Kenapa duniaku selalu saja suram seperti ini!” teriak Xiao Li dengan panik sambil menabrakkan kepalanya pada sebuah pohon kokoh hingga membuat dirinya sendiri berdarah.

Beberapa saat setelahnya, Xiao Li akhirnya berhenti menyiksa dirinya. Ia pun bersandar pada pohon tersebut dan mengamati sekitar yang tampak asing baginya. ”Bukankah aku ini tinggal di kota? Mengapa tiba-tiba saja aku terlempar ke hutan belantara seperti ini? Saat aku terjatuh tadi, aku seperti merasa ditarik oleh seseorang. Tidak mungkin jika jiwaku tiba-tiba terlempar keluar dari tubuh aslinya 'kan?”

Sambil memikirkannya, Xiao Li akhirnya memutuskan untuk sekedar berjalan-jalan. Namun, ia tidak menyangka kalau ia akan menginjak sebuah benda keras dan panas dan tergeletak di atas tanah. Langsung saja, Xiao Li melompat dan menghindari benda aneh tersebut. Setelah diamati, ia pun merasa familiar dengan benda yang baru saja diinjak olehnya.

”Benda ini adalah sebuah plat keluarga Xiao? Hmm,... Mengapa aku merasa seperti berada di zaman kuno sungguhan? Tapi, apa yang membuat benda ini menjadi sangat panas seperti terbakar?” pikir Xiao Li yang terus memperhatikan plat tersebut.

Tiba-tiba saja kepalanya menjadi sakit ketika ia memperhatikan plat tersebut. Ledakan ingatan tiba-tiba saja muncul di kepalanya dan membuatnya langsung terduduk saketika. Tak lama setelah ledakan ingatan itu terjadi padanya, Xiao Li baru menyadari bahwa dunia ini bukanlah dunia miliknya namun, ”... Ini adalah dunia dalam novel kesukaan ku sendiri?!”

”Apa yang terjadi padaku? Mengapa aku bisa terlempar ke sini? Apakah semacam sihir? Atau,... Apakah aku memang tidak layak mati? Lagipula, kenapa jiwaku tiba-tiba pindah ke tubuh seorang penjahat bernama Xiao Qing Xuan?!”

Xiao Li tampak putus asa dan hanya bisa terduduk di tempat yang sama sambil memegangi kepalanya.

Kejadian dalam novel yang saat ini dialami olehnya adalah saat Xiao Qing Xuan dan Liu Zhang Chen menjatuhkan diri ke dalam kawah gunung berapi. Lalu, Liu Zhang Chen menggunakan mantra teleportasi untuk memindahkan keduanya ke tempat yang jauh dari gunung Meiyou.

”Apa yang harus kulakukan sekarang? Aku tidak bisa menjalani hidupku sebagai laki-laki sungguhan. Bukankah ini sama saja dengan tindakan kriminal? Bagaimana jika ada laki-laki lain yang mengajakku mandi bersama? Lalu, bagaimana jika jiwa asli milik Xiao Qing Xuan sebenarnya adalah Raja Harem yang dikelilingi oleh wanita-wanita cantik? Bukankah itu sama saja dengan bercinta sesama jenis? Hehe,... Aku pasti sudah gila.”

Tak lama setelahnya, Xiao Li akhirnya bisa sedikit tenang setelah ia menghirup udara yang masih segar. Ia pun mulai berpikir untuk berpura-pura menjadi Xiao Qing Xuan selama tubuhnya masih dalam keadaan koma di dunia sana.

Baru saja ia merasa tenang, tiba-tiba saja terdengar suara gesekan rumput yang berada tak jauh di dekatnya. Xiao Li menjadi teringat bahwa seharusnya Liu Zhang Chen berada tidak jauh di dekat sini mengingat kejadian yang baru saja terjadi. Dengan percaya diri ia melangkahkan kakinya ke sumber suara. Dan benar saja, ia melihat tubuh seorang laki-laki yang terluka parah, sedang tergeletak di tengah-tengah hamparan rumput.

”Jadi, dia adalah Liu Zhang Chen? Tampan sekali.” gumam Xiao Li. ”... Tunggu! Tunggu! Tidak boleh! Aku yang sekarang adalah laki-laki! Pikiranku harus jernih!”

Tanpa memikirkan apa-apa lagi, Xiao Li segera membawa tubuh Liu Zhang Chen menuju tempat teduh yang mungkin berada di dekat mereka. Xiao Li sudah pernah membaca bagian ini jadi, dia tahu dimana letak rumah kosong yang ada di sekitar sini. Sebelumnya, Xiao Qing Xuan sempat kesulitan saat memapah tubuh Liu Zhang Chen yang terluka parah mengingat dirinya juga terluka karena tusukan pedang. Karena itu, keduanya sempat berhenti di bawah pohon, sekedar untuk beristirahat dan menghentikan pendarahan yang keluar. Sangat sulit untuk menemukan sebuah rumah di sini namun, tak lama setelahnya, keduanya akhirnya bisa menemukan sebuah rumah kosong yang sedikit usang karena sudah lama tidak ditempati.

Xiao Qing Xuan meletakkan tubuh Liu Zhang Chen di dekat perapian. Ia tidak menyangka tahun ini akan menjadi sangat dingin dibandingkan saat ia berada di kota. Apalagi, saat ini Xiao Qing Xuan harus memikirkan bagaimana caranya agar ia bisa menyelamatkan Liu Zhang Chen yang terluka seperti ini. Ia tidak memiliki perban dan obat-obatan. Jika menggunakan jubahnya, ia akan semakin merasa kedinginan.

”Sebelumnya aku tidak pernah mengobati orang yang terluka seperti dia. Apa yang harus kulakukan pertama kali untuk menyembuhkannya?” pikir Xiao Qing Xuan yang memperhatikan benda-benda yang ada di sekitarnya. ”... Jika diingat lagi, Xiao Qing Xuan mungkin akan mencuci tubuhnya lebih dulu lalu, ia akan pergi ke hutan untuk menemukan beberapa jenis tanaman obat. Tapi, aku tidak tahu tanaman apa yang akan diambil olehnya.”

Xiao Qing Xuan seketika terdiam sambil memikirkannya. Seolah ia menjadi abai, Xiao Qing Xuan mengambil sebuah baskom air yang berada di dekat pintu masuk. Setelah itu, ia pun pergi ke hutan untuk menemukan sungai dan tanaman obat yang dimaksud.

Dua hari kemudian, Liu Zhang Chen akhirnya terbangun kembali setelah luka yang ada di seluruh tubuhnya mulai pulih. Ia pun memandangi sekitar dengan bingung dan perhatiannya seketika tertuju pada Xiao Qing Xuan yang sedang duduk bersandar di sisi ruangan. Ia tampaknya sedang tertidur setelah ia mengobati luka Liu Zhang Chen dengan caranya sendiri.

”Apakah kami berdua benar-benar selamat? Sepertinya aku terlalu memaksakan diriku hingga tubuhku hampir saja hancur berkeping-keping.” gumam Liu Zhang Chen sambil mencoba duduk di tempatnya. ”Basah? Kenapa lantainya begitu basah? Apakah semalaman turun hujan deras?” Liu Zhang Chen tampak terkejut dan heran sambil memperhatikan sekitar.

Xiao Qing Xuan langsung terbangun saat ia mendengar suara percikan air yang datang dari luar. Saat terbangun, perhatiannya langsung tertuju pada Liu Zhang Chen yang sedang terduduk di tempat yang sama. Ia pun merasa sangat terkejut karena tidak percaya kalau pengobatannya berhasil.

”Li— Guru besar Chen sudah sadar?! Bagaimana keadaan Guru? Apakah Guru membutuhkan sesuatu?” tanya Xiao Qing Xuan dengan antusias.

Liu Zhang Chen tampak bingung dan heran. Ia pun kembali menatap sekitar dan bertanya kembali, ”Apa yang terjadi selama aku tidak sadarkan diri?”

Xiao Qing Xuan tampak terkejut. Ia pun langsung menjelaskan, ”Saat Guru tidak sadarkan diri, Guru mengalami luka cukup parah. Jadi, aku membawamu kemari. Rencananya, aku akan membasuh darah kering milik Guru besar tapi, baskom air yang ada di sini ternyata sudah berlubang. Jadi, aku menenggelamkan Guru besar Chen ke dalam sungai dan mengambilnya lagi nanti.”

Liu Zhang Chen tidak berekspresi setelah Xiao Qing Xuan selesai menjelaskannya.

”Lalu, bagaimana denganmu? Bukankah kau juga terluka?”

Xiao Qing Xuan tertegun saat Liu Zhang Chen bertanya tentang dirinya. Ia langsung memegang dadanya dan menjawab, ”... Aku baik-baik saja. Entah kenapa luka itu langsung tertutup. Tapi, terkadang aku merasakan sakit ketika sedang tertekan.”

”Kapan itu terjadi?”

Xiao Qing Xuan mengalihkan pandangannya dan berkata dalam benaknya, ”Mengapa dia terus saja bertanya? Aku seperti sedang di introgasi. Aku tidak bisa menjawab kalau aku merasa tertekan saat aku membuka pakaian. Dia pasti akan sadar kalau aku bukanlah Xiao Qing Xuan yang asli.”

”A~ aku merasa tertekan kemarin. Saat aku melihat Bayi rusa yang mati karena tenggelam.” jawab Xiao Qing Xuan dengan terpaksa.

Liu Zhang Chen menjadi tidak berekspresi dan terdiam begitu ia selesai mendengarnya.

”Maaf. Aku sudah membunuh semuanya. Semua yang kau miliki selama ini. Jika kau merasa dendam padaku, kau bisa menggunakan pedangmu untuk membunuhku.” ucap Liu Zhang Chen dengan merendah.

Xiao Qing Xuan tampak terkejut setelah mendengarnya. Ia pun terdiam sambil mengeraskan kepalan tangannya. ”Jika aku berniat untuk membunuh guru, mengapa aku harus repot-repot membawa Guru ke tempat ini? Seharusnya, aku membiarkan Guru tetap di tempat yang sama dan membiarkan Guru menjadi bangkai manusia di sana. Bukankah yang aku katakan saat ini sangat mudah untuk dimengerti? Sekarang kita tahu siapa yang tidak memahami situasinya saat ini.”

Liu Zhang Chen menjadi sangat terkejut dan bertanya kembali, ”Apakah kau marah?”

Xiao Qing Xuan menggeleng-gelengkan kepalanya. ”... Aku tidak memiliki alasan lain untuk tetap hidup meskipun keadaan semakin menyiksaku bahkan hampir merenggut nyawa ku berulang kali. Aku akan tetap hidup sebagai Xiao Qing Xuan.”

Liu Zhang Chen terdiam dan menahan ekspresinya yang tampak terkejut dengan ucapan yang dikatakan oleh Xiao Qing Xuan.

”Berhasil! Inilah dialog yang kusukai! Akhirnya sifatku mulai terbentuk sempurna!” batin Xiao Li yang merasa kagum dengan seluruh dialog Xiao Qing Xuan.

Chapter. 02 - Keracunan Ular Hijau

”Ini adalah pertama kalinya aku memiliki tubuh laki-laki. Tidak! Seharusnya hal ini tidak pernah terjadi! Sekarang, aku harus mengubah takdir seorang penjahat di dalam novel! Yang bisa ku lakukan saat ini hanyalah menunggu tubuh asliku sadar dari koma. Selain itu, dunia ini bukanlah dunia biasa! Aku harus berhati-hati menjaga tubuh ini.”

***

Di dalam semak-semak hutan, Xiao Qing Xuan bersembunyi di dalamnya sambil memegang sebuah anak panah yang ditemukan olehnya di dekat sungai. Saat ini, tepat di depannya, telah ada seekor kelinci putih yang sedang memakan rumput. ”... Uhh, hari ini aku lapar sekali. Biasanya aku akan memakan tiga porsi nasi dalam sekali suap. Tapi, baru kali ini saja, aku merasa sangat kelaparan.” gumam Xiao Qing Xuan yang menjadi tidak fokus karena rasa laparnya

Saat Xiao Qing Xuan kembali melihat ke depan, kelinci putih itu tampak sedang menatapnya. Mereka berdua sempat saling bertatap tatapan sebelum akhirnya, kelinci putih itu pergi melarikan diri dari genggaman Xiao Qing Xuan.

”Berhenti!”

Xiao Qing Xuan juga ikut mengejar kelinci tersebut dengan tetap membawa busur panah miliknya. Ia belum terbiasa dengan tubuh barunya. Baginya, tubuh ini terlalu ringan bahkan kedua kakinya seperti melayang. Pada akhirnya, ia pun terjatuh karena tidak bisa mengendalikan kedua kakinya sendiri.

”Ahh,... Memalukan sekali. Bagaimana bisa aku kalah dari seekor kelinci kecil?!” gumam Xiao Qing Xuan yang mencoba untuk berdiri kembali.

”Hei! Anak muda. Kau ingin memakan hewan peliharaanku?” ucap seorang pemuda yang saat ini telah berdiri di depannya.

Begitu ia mendengar suara ini, Xiao Qing Xuan langsung mengangkat kepalanya dan menatap seorang pemuda berambut putih yang sedang berdiri di depan wajahnya. Pemuda ini memiliki mata berwarna hijau zamrud dan di tangannya saat ini telah berada seekor kelinci putih yang menjadi hewan buruannya tadi.

Sepertinya ada yang aneh dari orang ini.

”Mengapa dia dikelilingi oleh hewan-hewan berkaki empat?! Apakah dia itu sejenis kebun binatang berjalan?” batin Xiao Qing Xuan yang merasa heran setelah melihat hewan-hewan besar yang berada di sekitar pemuda tersebut.

Di leher pemuda itu terdapat seekor ular hijau yang sedang melilitnya. Ia juga menunggangi seekor serigala putih yang dikawal oleh lima rusa tanduk panjang. Lalu, di atas kepala mereka saat ini sudah ada beberapa burung hias dan salah satunya adalah burung elang yang sedang berterbangan di sana.

”Heh! Apa-apaan kau ini! Ular! Di lehermu ada ular! Dia akan membunuhmu!” ucap Xiao Qing Xuan dengan waspada namun, sedikit takut dengan ular yang melilit leher pemuda tersebut.

Pemuda itu tertegun dan langsung melihat ke arah ular miliknya. ”Tidak apa-apa. Ular ini cukup jinak pada pemiliknya.”

”Benarkah?! Biar ku pegang!” ucapnya dengan antusias.

”Jangan! Ular ini—

KRAUKK!

Ular hijau itu langsung menggigit jari Xiao Qing Xuan tanpa aba-aba peringatan darinya. Racun pun menyebar ke seluruh tubuhnya dan ia pun mulai merasa pusing setelah darah keluar dari jari-jarinya.

”Tadi aku ingin bilang kalau ular ini sangat tidak ramah dengan orang asing.” lanjut pemuda dengan ekspresi datar.

Xiao Qing Xuan menoleh ke arah pemuda dengan wajah yang terlihat menahan sakit. ”... Kenapa tidak mengatakannya begitu cepat? Apakah racun ini mematikan?” ucapnya dengan bibir yang gemetar.

Pemuda itu berpikir sebelum menjawabnya dengan wajah yang terlihat senang, ”Tidak begitu mematikan. Seluruh alat gerakmu akan mati rasa lalu kau akan mengalami pusing yang luar biasa. Selain itu, organ dalammu juga akan membusuk dan sistem pencernaanmu akan sangat kacau. Setelah itu, kau akan—

BLEK!

”Huh? Sudah mati dengan tenang?” gumam pemuda sambil menatap Xiao Qing Xuan yang tergeletak di tanah dengan heran. ”... Tuan ular! Apakah kau memiliki penawar racunnya?” tanya pemuda sambil menatap ke arah ular.

Ular itu menggeleng-gelengkan kepalanya seakan ia tidak ingin memberitahukan penawar racun miliknya.

Sementara ini, di dalam sebuah rumah tua yang dipenuhi dengan tanaman-tanaman liar. Liu Zhang Chen yang sedang memulihkan Kultivasinya kembali, mendadak merasakan sesuatu yang terjadi di dalam hutan sana.

”Perasaan apa ini?! Dingin,... Qing Xuan, apakah dia baik-baik saja di sana?” gumam Liu Zhang Chen sambil memperhatikan apa yang terjadi di dalam hutan tersebut.

***

”Ahh! Menyebalkan! Lepaskan beruang ini dariku!” teriak Xiao Qing Xuan setelah ia kembali terbangun dalam keadaan sesak karena seekor beruang raksasa mendekapnya dengan sangat kuat.

”Aduh,... Kau ini sangat tidak sopan. Beruang itu yang sudah menyelamatkan hidupmu dan kau sangat berhutang budi padanya. Kau tahu apa akibatnya jika beruang itu marah 'kan?” tanya pemuda sambil tersenyum mengejek pada Xiao Qing Xuan.

Xiao Qing Xuan menatapnya dengan heran dan bertanya kembali, ”Mengapa aku berhutang budi pada beruang ini? Apakah sesuatu terjadi padaku?”

”Hah? Jadi kau sudah lupa kalau Tuan ular baru saja menggigit jarimu?” tanya pemuda.

Xiao Qing Xuan tertegun dan berpikir sejenak, ”Jadi,... Aku betulan digigit olehnya? Pantas saja aku merasa mual. Tapi, aku tidak yakin kalau perasaan mual ini berasal dari racun ular.”

Pemuda itu melipat tangannya dan berkata dengan senang hati, ”... Ya! Beruang itu memberikan susunya padamu sehingga semua racun dalam tubuhmu bisa dinetralisir. Hanya saja, akan timbul rasa mual dalam dirimu. Karena itu, aku menyuruh seekor beruang jantan untuk memelukmu seperti ini sampai kau sadar.”

Wajah Xiao Qing Xuan seketika berubah ungu pucat. Ia menahan perasaan ingin muntah dalam dirinya. Saat ini ia seperti telah menyembuhkan racun dengan racun yang lebih berbahaya bahkan mematikan. ”... Haah, seharusnya aku meminta seorang dokter untuk menyembuhkan ku dan bukannya penjaga kebun binatang. Kalau seperti ini, tampaknya penjaga kebun binatang ini ingin membunuhku secara perlahan.” batin Xiao Qing Xuan sambil menutup mulutnya karena tak tahan dengan rasa mual di dalam perutnya.

”Kau sangat beruntung karena bisa selamat dari racun Tuan ular. Selama ini, belum pernah ada yang selamat dari racun mematikan miliknya.” ucap pemuda yang berhasil mengundang perhatian Xiao Qing Xuan.

”Apa maksudmu aku sangat beruntung? Aku hampir tidak merasakan pencernaanku bekerja!” ketus Xiao Qing Xuan sambil menatap heran dirinya.

”Susu beruang akan menetralisir racun dalam dirimu sekitar satu sampai dua jam. Saat itulah kau harus menahan rasa mual dalam dirimu. Itulah yang dinamakan membuang racun.” singkat pemuda dengan mudahnya.

”Dia ini benar-benar mulut besar!” batin Xiao Qing Xuan yang merasa jengkel padanya.

”Oh, iya. Namamu pasti Xiao Qing Xuan. Putra dari seorang praktisi Iblis sekaligus jenderal Istana langit bernama He Mu'an Qing dan seorang pengecut berhati mulia bernama Xiao Lian Lei. Apakah aku benar?” ucap pemuda yang berhasil mengejutkan Xiao Qing Xuan dalam sekali ucap.

Xiao Qing Xuan menatapnya dengan serius dan bertanya kembali, ”Jika yang kau katakan benar lalu, siapa kau ini?”

”Aku adalah mantan pejabat istana langit yang memiliki tugas sebagai penyeimbang alam sehingga manusia bisa menyerap energi yang ada di sekitarnya. Perkenalkan namaku, Zhi Shuang, pengendali bumi.” jawabnya diakhiri dengan senyum seringai yang membuatnya merasa curiga.

”Qing Xuan? Apa yang kau lakukan di sana? Kemarilah!” ucap seorang pemuda berbaju putih yang berada di sebelah pohon besar dekat mereka berdua.

”Liu Zhang Chen? Bagaimana dia bisa ada di sini?” batin Xiao Qing Xuan yang sangat terkejut dengan keberadaan Liu Zhang Chen yang tampak marah pada Zhi Shuang.

Zhi Shuang menatap dingin ke arah Liu Zhang Chen dan menjawab, ”Kebetulan sekali, Zhang Chen. Ternyata kau benar-benar datang kemari. Tidak sia-sia aku menyandera anak ini sejak tadi.”

”Jadi, beruang jantan ini tidak berfungsi untuk menetralisir racun dalam diriku melainkan, dia berfungsi sebagai alat untuk menyandera ku? Sudah kuduga, dia memang bermulut besar.” batin Xiao Qing Xuan yang keheranan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!