Misteri Bunga Mawar
Prolog
Di pagi yang cerah, dengan deru kendaraan di Kota yang bernama Kota koinoin. Di gegerkan oleh seorang warga yang menjerit dengan keras kala melihat mayat yang begitu mengerikan
Bunga mawar tertancap tepat di dada sang mayat
Para polisi yang mengetahui ada korban dengan kasus yang sama langsung meluncur dengan cepat menuju TKP
ketua polisi
Kasus yang sama lagi * menghela nafas
ketua polisi
Apa kalain sudah menemukan sidik jari atau bukti?
Sekelompok polisi
Belum ketua, pelakunya sudah menghilangkan semua buktinya dengan cara di bakar *salah satu polisi berujar
ketua polisi
Ah begitu sadis *mengusap wajahnya dengan kasar
Di saat para polisi yang sedang menyelidiki korban, seorang gadis masuk dengan santai dan menuju korban
Alesha
Wow kematian yang begitu tragis *syok
Brian
Alesha sudah ku bilangkan jangan masuk sembarangan *seraya berlari kecil
Alesha
Kau begitu lamban Al * berkecak pinggang
ketua polisi
Kalian ini siapa?. Berani-beraninya masuk kedalam ini. Bukannya sudah ada batas polisi di sekeliling *menahan amarah
Brian
Maaf ketua polisi. Kami di utus oleh komandan Marcel untuk membantu para polisi mengungkapkan kasus kematian yang semarak ini *menjelaskan
ketua polisi
Apakah kalian punya bukti?
Alesha
Kami ada bukti *menunjukan lencana detektif
ketua polisi
Tunggu sebentar, biar ku tanyakan kepada komandan Marcel. Takutnya kalian hanya anak-anak yang sedang bermain-main detektif *mengeluarkan ponsel
ketua polisi
*mengetik nomor komandan marcel
Marcel
Hallo ketua ada apa *di seberang
ketua polisi
Aku mau nanya, apakah kau mengutus ketiga anak remaja untuk menyelidiki kasus yang merajalela saat ini?
Marcel
Iya ketua, Mereka ialah trio Detektif yang terlatih. Ketuanya ialah Brian dan anggotanya Alesha dan Alex
ketua polisi
*Mematikan ponsel lalu menoleh kearah mereka
ketua polisi
Apa kau yang bernama Brian? *matanya menatap kearah Brian
Brian
Iya benar ketua, ini identitas saya *memberikan identitas kepada ketua
ketua polisi
Baiklah. Kalian bertiga ayo ikut saya *Berjalan menuju mobil yang terparkir di seberang jalan
Ketiga remaja itu langsung mengikuti ketua polisi menuju mobil.
Alesha
Sudah ku duga kantor polisi begitu membosankan
Alesha yang baru saja masuk langsung berkomentar tentang kantor polisi
bagaimana tidak membosankan, warna dindingnya sahaja berwarna coklat tua
Brian
Kalian berdua kalau bosan boleh pergi beli makanan *memberikan Black Card
Alesha
Baik bos. Terima kasih *menarik tangan Alex
Chapter 1
Alesha dan Alex kini telah berada di depan toko es krim yang begitu besar
Alesha
Ayo masuk tunggu apa lagi *menarik tangan Alex
Alex
Tunggu *mata yang masih tertuju dengan seorang pria yang mengenakan topeng khas jepang
Alex
Aneh *gumaman di dalam hati
Alex yang masa bodoh dengan pria itu langsung masuk kedalam toko es krim bersama Alesha
Alex
Aku seperti biasa rasa vanila
Alex
*Berjalan menuju tempat duduk yang kosong
Tidak lama setelah itu, Alesha sudah berada di depan Alex dengan dua magkuk besar yang penuh es krim
Alex
Ini banyak kali, apa tidak di marahi Bang Brian?
Alex dan Alesha berusia tujuh belas tahun dan Bria berusia sembilan belas tahun. Mereka hanya berbeda dya tahun sahaja
Alesha
Tidak usah takut, Bang Brian banyak uang-nya. Kalau tidak percaya coba cek berapa nominal yang ada di card ini *menunjukan Black card
Alesha
Jadi kita bisa puas makan es krim *memasukan sesuap es krim kedalam mulut
Alesha
Nikmatnya *perasaan senang
Di kantor polisi Brian sedang mengisi identitas Alesha dan Alex
Brian
Ini ketua sudah selesai *memberikan tiga lembar kertas yang telah tertulis identitas
ketua polisi
Baik, terima kasih. Kamu boleh pergi main dulu karena ini akan sedikit lama *menerima kertas dari Brian
Brian
Baik ketua, saya izin pamit *membungkuk lalu berjalan keluar dari dalam ruangan
Brian langsung mengeluarkan handphonenya untuk melacak kedua anak itu
Brian
Ketemu *seraya berjalan
Toko es krim yang di tuju oleh Brian tidak terlalu jauh dari kantor polisi. Jadi dalam sekejap Brian langsung menemukan ketiga anak itu
Brian
*Duduk di kursi yang masih kosong
Alesha
Macam mana bang, apa sudah selesai? *masih fokus dengan es krim
Brian
Sudah *berjalan menuju kasir
Tidak lama kemudian, Brian kembali ke tempat duduk yang ia duduki tadi dengan satu mangkuk es krim rasa blubbery yang di campur dengan rasa anggur
Alesha
Ini bang Black card nya *memberikan Black card
Chat story ini akan update satu hari, satu chapter ya
minimal satu chapter itu kurang lebih 300 kata
Brian
Sampai jumpa di lain hari. Jangan lupa tinggalkan like komen dan vote ya *Mode tampan
Chapter 2
Di saat trio itu sedang memakan es krim yang mereka beli
Mereka terkejut bukan main, karena berita menyiarkan bahwa jatuhnya korban lagi dengan kasus yang sama
Brian
Alesha kamu bayar pesanan kami ya. Ini Black card nya
Alesha
Baik bang *menerima
Brian
Ayo Al. Kita harus melihat mayatnya *menarik tangan Alex
Brian
Ah sadis sekali *memalingkan wajah
Tubuh korban di cin**ng - cin**ng. Walaupun cin**ngan-nya tidak terlalu kecil-kecil
note : Chat story ini mengandung hal - hal yang mengerikan, jadi harus menyikapi dengan baik 🙏🙏
Alex
Eh sebentar. Bukannya ini tempat pria aneh berada ya *seketika syok saat tau wilayah TKP
ketua polisi
Maksud kau apa? *memengang kedua bahu Alex
Alex
Tenang pak, saya akan memberitahu apa yang saya lihat *terkejut saat kedua bahunya di pegang
ketua polisi
Baiklah, sebaiknya kau bicarakan di kantor sahaja
ketua polisi
Apa yang kau ketahui anak muda *memengang bolpoin dan note book
Alex
Sebelum terjadinya insiden. Saya melihat seorang pria yang mengenakan topeng khas jepang di sekitar TKP *mengingat apa yang di lihat
ketua polisi
Memakai topeng khas jepang *menulis
ketua polisi
Bukan itu hal yang aneh. Memakai topeng khas jepang di indonesia
ketua polisi
Seperti orang aneh
Brian
Sepertinya itu penyamaran yang ia kenakan
ketua polisi
Ada lagi tidak?
Alex
Ada di saku kanan celananya terdapat setangkai bunga mawar hitam
ketua polisi
Hah....mawar hitam *terkejut
Brian
Alex apa kau tau wajahnya?
Alex
Tidak, saat aku memperhatikannya Alesha menarik tanganku untuk masuk kedalam tokok es krim
Pintu terbuka dengan kasar
Di depan pintu terdapat wanita yang menahan amarahnya sedari tadi. Ia adalah Alesha
Alesha
Apa kalian melupakan aku hah. Aku mencari - cari kalian sedari tadi tahu *nada suara mulai meninggi
Brian
Maaf, kami tadi buru-buru *menenangkan
Alesha
Ini bang *menyerahkan Black card
Alesha
hah huh hah huh *nafas yang tidak beraturan
Alesha
*Duduk dengan ekspresi wajah marah
Alesha
Sampai jumpa di lain hari, jangan lupa tinggalkan like komen dan vote ya *mode mempesona
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!