Aku Bukan Antagonis
Malam naas
Malam itu adalah malam membahagiakan bagi seorang gadis cantik yang baru saja menerima gajihan pertamanya. Gadis itu berjalan menunggu lampu hijau di perempatan jalan. Dia adalah Seo Yeon, karyawan swasta yang baru saja diterima bekerja di salah satu perusahaan besar di kota Jin-An.
Seo Yeon
"Syukurlah! akhirnya setelah satu bulan lamanya aku menunggu. Aku akhirnya melihat pelangi di masa depanku"
*gumam nya dengan senyuman lebar di bibirnya.
Seo Yeon asyik bermain dengan ponselnya, entah apa yang ia mainkan. Sampai dirinya tak sadar bahwa sebuah mobil truk melaju kencang tanpa kendali ke arahnya.
Bapak 1
Hey! hati-hati Nak! AWAS!!!!
*teriak nya pada Seo Yeon yang sedang menyebrang jalan
Seo Yeon
"Ah Tidak!!"
*Teriak Seo Yeon panik dan kaget melihat mobil truck itu sudah tinggal beberapa inci lagi dari tempatnya berdiri
Seo Yeon
Kata hati Seo Yeon
*"Ya Tuhan, apa ini adalah akhir hidupku? aku masih terlalu muda untuk mati, aku baru saja mendapatkan gaji pertamaku! aku belum menghabiskan nya! aku bahkan belum menyelesaikan akhir game yang sedang ku mainkan! Tuhan! apa ini tidak terlalu kejam??!!"
Mobil truck itu menghantam tubuh Seo Yeon. Gadis itu terjatuh ke aspal dengan tubuh berlumuran darah. Seo Yeon melihat ponselnya yang masih menyala berada di dekatnya. Game yang ia mainkan masih berjalan, Seo Yeon tersenyum pahit menatap layar ponselnya. Game itu berjudul"Love for Stella"
Seo Yeon
"Dasar.. game sialan!"
*Seo Yeon merutuki game yang dimainkannya sebelum nyawa meninggalkan tubuh nya.
Seo Yeon
*Kata hati Seo Yeon
Akhirnya aku mati karena bermain game sialan itu yang bahkan aku tidak tahu bagaimana akhir nya.
Beberapa saat kemudian, seorang gadis berambut merah terbaring di ranjang. Gadis itu di kelilingi oleh beberapa gadis berpakaian pelayan.
Pelayan
"Nona! nona saya mohon sadarlah nona!"
Pelayan
"Bagaimana ini, nona belum sadar juga?"
ucap seorang pelayan lainnya
Luciana
*"berisik sekali, kenapa mereka sangat ribut? aku lelah dan ingin tidur.. tunggu.. bukankah aku sudah mati??"
Luciana membuka matanya perlahan-lahan, Gadis cantik itu terkejut setengah mati saat melihat dirinya berada di sebuah ruangan yang asing.
Luciana
*kata hati Luciana
"Ini dimana? aku dimana? mengapa aku masih hidup? apakah ini surga?lalu.. siapa mereka?!!"
Pelayan
"Nona, syukurlah nona sudah sadar. Saya akan memberitahu pada tuan duke dan duke muda kemari"
ucap si pelayan itu sambil meninggalkan kamar itu
Luciana alias Seo Yeon terlihat bingung dengan apa yang terjadi padanya. Dimana dia, kenapa dia masih hidup, dan siapa orang-orang berpakaian aneh di depannya itu. Banyak pertanyaan di kepalanya itu.
Luciana
"Hei, kau siapa?" tanya Luciana memberanikan diri pada salah satu pelayan itu
Pelayan
"Nona tidak kenal saya? saya maid nona. Nama saya Grethel" jawab Grethel
Luciana
*kata hati Luciana
"Tunggu! seperti nya aku pernah mendengar nama itu tapi dimana ya?"
Luciana bingung
Gadis cantik itu berjalan ke arah cermin, ia melihat dirinya di dalam cermin. Betapa terkejutnya dia saat tau bahwa dirinya berada di dalam tubuh orang lain
Luciana
"Ahh!! siapa ini?!!"
Teriak Luciana pada dirinya sendiri
Pelayan
kata hati Grethel
*"Seperti nya ada yang tidak beres dengan nona?"
Pelayan
"Nona Luciana, apa nona baik-baik saja?"
tanya Grethel cemas melihat ke arah nonanya
Luciana
"Kamu bilang siapa? Luciana? siapa Luciana?!!"
Tanya Luciana panik, lebih ke histeris
Pelayan
"Nona Luciana.."
* panggil Grethel cemas
Luciana
*kata hati
"Luciana? tunggu, seperti nya aku juga pernah mendengar nama itu. Lalu, penampilan ini.. seperti.."
Luciana terlihat berfikir keras, ia terus memandangi cermin
Luciana
"Katakan! namaku siapa? nama lengkap ku?!!" tanya Luciana pada pelayannya itu. Matanya memancarkan rasa penasaran
Pelayan
"Nona.. anda adalah nona Luciana Marianne Edenbell"
jawab Grethel
Luciana
"Apa?!!!"
*Luciana tersentak kaget mendengar nya
Hai Readers! ini CS pertamaku, maaf ya kalau kata-kata nya masih berantakan. Please komen, like, favorit ya buat bantu author 🤭
Isekai
Luciana
"Aku? kau bilang siapa namaku?!"
*tanya nya memastikan pada Grethel
Pelayan
"Nona adalah nona Luciana Marianne Edenbell, putri duke Edenbell"
Luciana
*kata hati
"Astaga! apakah aku benar-benar menjadi putri di dalam game itu? aku? Luciana? tidak, tidak! aku harusnya sudah mati. Mungkin saja ini hanya mimpi"
Pelayan
"Nona? apa nona baik baik saja?"
Pelayan
*kata hati
"Seperti nya harus memanggil dokter Erlan lagi kemari"
Pintu kamar itu terbuka lebar, terlihat dua orang pria disana. Mereka kompak menghampiri Luciana dengan wajah cemas mereka.
Duke Edenbell
"Putriku sayang? apa kau baik-baik saja nak?"
*tanya seorang pria yang sudah berumur, wajahnya tampak cemas
Aslan
"Si bodoh ini! apa kau tidak sayang pada hidupmu? mengapa kau bunuh diri hanya karena ingin menikah dengan putra mahkota?! dia bahkan tidak pernah menyukai dirimu!"
*ucap pria itu pada Luciana
Luciana
*kata hati
"Wow.. pria ini tampan sekali? dia seperti Aslan, pemeran pendukung dalam game love for Stella"
Luciana
*melihat Aslan dan Duke Edenbell sampai ternganga
Aslan
"Ayah seperti nya ada yang tidak beres dengannya?"
Aslan
*melihat Luciana dengan mata khawatir
Duke Edenbell
*mengernyitkan dahi
Luciana
*kata hati
"Jika ini benar benar dunia game maka.. ah aku harus cubit diriku dulu.. Siapa tau ini mimpi"
Luciana mencubit pipi dan tangannya, mencoba memastikan ini mimpi atau bukan. Cubitan nya itu terasa sakit. Membuatnya yakin bahwa ini semua bukan mimpi.
Aslan
"Hey! Lucy kau sudah gila ya?! ayah seperti nya kita harus memanggil dokter kemari!"
*ucap nya panik, melihat adiknya mencubit dirinya sendiri
Luciana
"A-aku tidak bermimpi! aku adalah Luciana! aku tokoh antagonis, aku tidak mau jadi tokoh antagonis!!"
*teriak gadis itu histeris, dengan kedua tangan memegang kepala
Duke Edenbell
"CEPAT panggil Dokter!"
*teriak duke Edenbell
Pelayan
"Baik tuan besar"
*jawab Grethel patuh
Gadis itu tidak sadarkan diri, kepalanya berdenyut-denyut kesakitan. Semua ini bukanlah mimpinya melainkan kenyataan. Dirinya telah memasuki karakter game, dimana dirinya menjadi pemeran pendukung tokoh antagonis yang jahat. Bernama Luciana Marianne Edenbell, yang berakhir di bunuh oleh putra mahkota yang sangat ia cintai.
Dokter sudah selesai memeriksa kondisi Luciana, dokter itu mengobrol dengan ayah dan kakak Luciana.
Luciana
*kata hati
"Aku tidak percaya ini, kenapa bisa.. apa ini benar-benar isekai? kenapa harus jadi tokoh antagonis! kenapa bukan jadi pemeran utama?!"
*mendengus kesal
Aslan
"Hey, kau baik-baik saja?"
*tanya nya cemas
Luciana
"Iya bapak Aslan, maksudku tuan Aslan.. saya baik-baik saja"
*jawab nya dengan senyuman ramah
Aslan
"Seperti nya kepalamu terbentur dengan keras"
*menggelengkan kepalanya
Luciana
*kata hati
"Baiklah tidak apa-apa, jika ini kesempatan dari Tuhan agar aku bisa hidup kembali. Aku akan memanfaatkan nya! aku bukan antagonis, aku akan mengubah takdir ku ! menghindari kematian"
Duke Edenbell
"Nak, tolong jangan lakukan hal seperti ini. Ayah akan usahakan agar kau bisa bertunangan dengan putra mahkota"
ucap pria tua itu pada putrinya
Luciana
"Tidak perlu tuan, aku tidak mau bertunangan dengannya!"
*kata Luciana tegas
Aslan
*kata hati
"Sebelumnya dia sangat ngotot ingin bersama putra mahkota sampai mencoba bunuh diri, mengapa dia seperti ini sekarang?"
*heran menatap Luciana
Duke Edenbell
*kata hati
"dokter bilang kalau Lucy hilang ingatan, seperti nya itu benar. Kasihan sekali putriku"
batinnya sedih
Luciana
*kata hati
"Tidak apa Seo Yeon, kamu hanya perlu mengubah takdirmu! kamu bisa seo Yeon! kamu adalah Luciana, tapi kamu bukan antagonis, karena aku akan mengubahnya. Aku harus bertahan hidup"
Saat sedang berkumpul di kamar Luciana, seseorang berteriak dari balik pintu mengatakan bahwa putra mahkota dari kerajaan Gamar datang berkunjung kesana.
Semua orang memberi hormat saat kedatangan nya. Termasuk Duke Edenbell dan Aslan.
Aslan
"Hormat saya yang mulia putra mahkota"
*Aslan membungkukkan setengah badannya
Mikhael
*melihat ke arah Lucy dengan mata yang dingin
Luciana
DEG DEG
*kata hati
"Mendadak jantungku berdebar saat melihatnya. Dia sangat tampan di aslinya, pantas saja Luciana yang asli jatuh cinta padanya"
Mikhael
*kata hati
"Wanita gila dan menyebalkan ini lagi-lagi menimbulkan masalah! "
gerutunya dalam hati
Luciana
kata hati
"Luciana jangan terpesona padanya! kau harus menghindari nya, menghindari kematian mu"
Mikhael
*menatap marah tanpa senyum pada Luciana
Luciana
*memperhatikan putra mahkota dengan seksama
Luciana mengambil kesimpulan kalau Mikhael membencinya. Tentu saja karena dalam game nya, setelah kejadian bunuh diri Luciana, ia terpaksa bertunangan dengan Luciana dan menghalangi hubungannya dan Stella.
Mikhael
"Tuan Duke, duke muda, bolehkah saya bicara berdua saja dengan nona Luciana?"
*lirik ke arah Aslan dan duke Edenbell meminta persetujuan
Duke Edenbell
"Lucy, jangan katakan yang macam-macam ya"
bisiknya pada Luciana
Kini langkah pertama pertahanan hidup Luciana akan diuji.
Pertunangan
Di kediaman Edenbell..
Pintu kamar Luciana tertutup rapat, semua orang keluar dari sana. Hanya tinggal Mikhael dan Luciana yang berada disana.
Luciana
*kata hati
"Apa dia akan membunuhku sekarang? tidak mungkin! dia akan membunuhku kalau aku menghalangi kisah cinta nya kan? tapi disini aku belum melakukan itu"
Mikhael
"Kau wanita menyebalkan, kau berhasil membuatku kehilangan muka dan kata-kata"
Mikhael
"Haah.. aku akan bertanggungjawab padamu, kita akan bertunangan. Apa kau puas?"
*tanyanya sinis
Luciana
"Bertunangan?"
*kaget dan tidak senang
Mikhael
"Kenapa wajahmu begitu? bukankah ini yang kau inginkan?"
ucap nya sinis
Luciana melamun, kepalanya menggeleng geleng tidak karuan. Entah apa yang dipikirkan nya.
Luciana
*kata hati
"Gila!! aku masih tidak percaya! aku berada di dalam game sebagai Luciana? lalu kata kata si putra mahkota ini juga persis seperti yang ia katakan pada Luciana yang asli di dalam game"
Mikhael
*kata hati
"Apa apaan dia? kenapa dia terlihat tidak senang? bukankah ini yang dia inginkan? dia sampai bunuh diri bahkan menghancurkan reputasi nya di mata semua orang demi bertunangan dengan ku"
Luciana
"Maaf tapi aku tidak mau bertunangan denganmu, kau tidak perlu bertanggung jawab"
jawab nya tegas
Mikhael
"Trik apa lagi yang sedang kau mainkan nona Edenbell?!"
*wajahnya dingin dan matanya menatap tajam ke arah Luciana
Luciana
"Aku serius, kita kan tidak saling cinta. Kita tidak bisa bertunangan"
*Luciana nyengir
Mikhael
"Apa kau sedang bercanda? setelah semua yang kau lakukan kau bilang tidak perlu ada pertunangan?!"
*suaranya meninggi
Luciana
*kata hati
"Gila kali ya? bertunangan? kecuali jika aku mau mati dua kali, mungkin aku akan mengambil pilihan ini. Tapi, aku tidak mau mati! aku mau hidup lebih lama. Dan menikmati hidupku. Namun, sayang sekali aku menolak pria setampan ini"
Mikhael melihat ke arah Luciana dengan kesal. Matanya penuh amarah. Ia tidak mengerti dengan sikap Luciana.
Mikhael
"Seperti nya kau terbentur cukup keras. Karena kau sudah membuatku malu, maka kita harus bertunangan"
ucapnya tegas
Luciana
"Tidak aku tidak mau mati! aku tidak mau bertunangan denganmu!"
*teriak Luciana
Luciana
*kata hati
"Tidak! di game nya, seharusnya dia menolak pertunangan ini. Kenapa dia malah ngotot ingin bertunangan? lalu bagaimana dengan akhir hidupku kalau aku bertunangan dengannya?"
Mikhael
"Kau pikir aku mau bertunangan denganmu? aku juga terpaksa! jika bukan karena kau bertingkah bodoh, aku tidak akan mau tuh bertunangan denganmu. Wanita jahat dan kejam suka menindas orang"
*mengejek Luciana
Luciana
"Hah? lalu apa kau pikir kau sempurna hanya karena kau tampan dan kau adalah putra mahkota? cuih.. kau tidak lebih hanya karakter dalam sebuah game!"
*tatapan tajam pada Mikhael
Mikhael
"Game? apa maksudmu?"
*mengernyitkan dahi
Mikhael
*menatap marah ke arah Luciana
Luciana
*kata hati
"Sial! aku keceplosan!"
Putra mahkota dari kerajaan Gamar itu menatap Luciana dengan tatapan mata yang tajam. Sementara Luciana, terdiam melihat Mikhael.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!