NovelToon NovelToon

Girl Love Story'

BAB 1 : Awal dari Sesuatu

Lovely Elvira, sebentar lagi lulus SMP. Sesuai keinginan Mama Papa nya, dia harus masuk SMU Cahaya Pelita. Setiap Senin, Rabu, dan Jumat dia selalu datang ke SMU itu. Bukan untuk hanya sekedar berkunjung tapi sebagai calon murid Lovely wajib mengikuti MOS disana. Sudah 3 bulan dari awal April Lovely mengikuti MOS disana. Mengambil jurusan eskul wajib disana yaitu Badminton.

Ketua eskul Badminton, Ken dan Mark. Dua orang yang sangat bertolak belakang. Mark sangat ramah, baik, perhatian, cara mengajarnya bisa dapat dipahami secara cepat. Beda dengan Ken orangnya sombong minta ampun! Harus dihormati, disanjung, galak, dan tengil. Kalau mengajar yang ada jadi pusing karena kebanyakan dia selalu membanggakan dirinya yang selalu juara dari SD. Selain itu dia juga cowok paling bawel sejagat raya Indonesia. Kerjanya ngomel terus, gak pernah ada manis-manisnya! Puluhan tahi lalat menghiasi wajahnya, apalagi di sekitar bibirnya.

Mengingat nanti setiap hari akan bertemu Ken, membuat Lovely malas menerus kan SMA disana. Tapi mau bagaimana lagi. Papa memerintahkan Lovely untuk masuk sekolah disana. Selain alumni disana, Papa Lovely juga donatur tetap di SMU itu. Papa Lovely sekarang bekerja di sebuah universitas sebagai dosen. Mama nya seorang pelatih renang di sekolah renang. Mereka saling menyayangi dan juga sangat menyayanginya. Tapi masalah pendidikan mereka terlalu memaksakan kehendak.

Lovely ingin sekolah nya di lanjutkan di sekolah renang tempat Mama nya mengajar. Tapi Papa memaksa Lovely untuk masuk SMU berasrama. Lovely juga ingin membawa mobil sendiri ke sekolah. Tapi kata mereka Lovely belum berusia 17 tahun. Lovely di belikan mobil tapi plus dengan seorang supir yang selalu setia mengantarkan Lovely ke sekolah : Mang Kussoy.

Hari ini hari Senin. Lovely sudah muncul di lapangan badminton untuk mengikuti eskul sepulang dari SMP nya. Sudah jam 2 siang tapi Ken dan Mark belum juga muncul di lapangan. Lovely duduk-duduk bersama para calon murid lain nya. Lovely punya dua sahabat yang sudah dekat sejak SD, Angela dan Cecilia.

"Mana sih mereka?! Kok belum muncul juga! Aku malah jadi ngantuk..." kata Cecilia.

"Iya! Aku rela buru-buru pulang dari sekolah cuma untuk eskul disini! Tapi pelatih nya malah gak ada!" timpal Angela.

"Jangan-jangan mereka tidur siang di kasur nya masing-masing" rutuk Lovely.

Tiba-tiba satu ide usil muncul di benak Lovely. Lovely orang nya memang lucu dan selalu ingin merubah suasana membosankan jadi ceria. Maka Lovely langsung bangkit berdiri.

"Teman-teman semuanya! Karena hari ini gak ada pelatih nya, biar aku yang menggantikan Kak Ken untuk sementara!" ujar Lovely.

Teman-teman semua tertawa kecuali Agnes, Syifa, dan Delia. Mereka tidak suka kepada Lovely yang sok cantik. Lovely tak perduli. Ia mengeluarkan satu spidol dan mulai membuat banyak bintik-bintik bagaikan tahi lalat disekitar wajahnya. Teman-teman mulai cekikikan. Lovely lalu naik ke atas kursi tempat umpire dan mulai mengoceh layaknya Ken yang bawel dengan logat Jawa yang sengaja dibuat medok.

"Kalian semua tuh harus rajin! Ulet dan sering berlatih! Biar bisa jadi seperti aku! Juara satu dari SD! Pemenang banyak turnamen! Peraih ratusan medali! Jangan main-main! Harus serius dan total!"Lovely sudah hafal betul semua ocehan Ken. Makanya mudah saja ia menirukannya.

Lovely senang melihat teman-teman nya jadi senang dan ceria. "Aku suka badminton dari usia 2 tahun! 3 tahun sudah bisa pegang raket! Umur 12 tahun sudah masuk asrama! kalian baru mau masuk asrama umur 15 tahun?! Benar-benar terlambat toh!" Lovely terus berceloteh menirukan yang selama 3 bulan ini selalu di ucapkan oleh Ken.

Tapi tiba-tiba suasana hening. Wajah teman-teman berubah pucat. Lovely bingung. "Ada apa?" Mata nya berputar-putar sedikit panik.

Cecil tampak menunjuk-nunjuk ke belakang. Spontan Lovely menoleh ke belakang dan.. Oh My God!! Ken ada di belakang! Persis di belakang! Berdiri bertolak pinggang dengan mata melotot dan bibir cemberut.

"Kamu!!!" bentak Ken menggelegar! Jantung Lovely serasa copot. "Turun kamu!!! Anak nakal!!! Beraninya meniru-niru aku dengan logat kampungan seperti itu!!! Aku tidak semedok itu tahu!!! Turun kamu sekarang juga!!!" Ken membentak lagi.

Lovely merasa sekujur tubuh nya lemas. Dengan punggung tangan ia seka segera wajahnya, berharap tahi lalat palsu buatan di wajah nya bisa hilang tanpa dilihat Ken yang nantinya akan membuat Ken tambah marah.

Ken melangkah ke depan tangga dimana Lovely duduk di kursi umpire di atas tangga itu. Matanya melotot memandangi Lovely yang menggosok-gosok sekitar wajah nya dengan punggung tangan.

"Gak usah di seka! Gak akan hilang toh! Aku tahu kamu sengaja bikin banyak tahi lalat spidol buat meledek aku kan! Kamu benar-benar nakal dan harus di hukum!!!" bentak Ken. Ya ampun! Ken melihat banyak tahi lalat palsu di wajah Lovely!

"Mati aku!!" batin Lovely

"Sekarang turun dan terima hukuman!" bentak Ken lagi

Dengan lemas Lovely turun pelan-pelan menuruni tangga, 1...2...3... Lovely menuruni dengan pelan. Tapi pada langkah ke 4 Lovely tidak menginjak bidak tangga. Akibatnya ia jatuh tergeletak di kaki Ken!

"Aduhhhh!!" pekik Lovely. Ya Tuhan sakitnya! Lovely merasa tak sanggup untuk berdiri lagi! Bagaimana ini?!

Seandainya saja tadi saat Lovely jatuh Ken meraih tubuhnya pasti Lovely tidak akan jatuh terbanting. Tapi Ken membiarkan nya jatuh! Kejam sekali Ken! Padahal demi Tuhan wajahnya sangat tampan! Seandainya dia bisa bersikap lebih manis...

"Bangun kamu!!!" bentak Ken lagi. Lovely berusaha duduk pelan-pelan. Ya ampun kaki nya sebelah kiri terasa sakit sekali.

"Berdiri kamu!!!"

"Kak Ken kaki ku sakit sekali... Aku gak bisa berdiri. Aku mohon maaf kan aku..." Lovely meratap meminta sedikit belas kasihan tapi Ken tidak percaya.

"Kamu cuma pura-pura! Iya kan?! Bangun kamu!!! Kamu harus mengerti kalau aku adalah pelatih kamu!!! Kamu sudah bersikap kurang ajar tadi!!! Kamu harus di hukum!!!"

"Tapi beneran Kak... Kaki ku sakit..." ratap Lovely. Apa harus Lovely menangis agar Ken mau percaya kakinya sakit sekali. Teman-teman semua diam dan memandang iba pada Lovely. Kecuali Agnes, Syifa, dan Delia. Mereka cuma senyum-senyum.

"Bangun atau aku akan tambah hukuman kamu!!" bentak Ken tanpa belas kasihan sama sekali.

"Ken!! Cukup! Ada apa ini?" satu suara lembut menyejukkan hati terdengar. Lalu seorang cowok muncul dan jongkok di sebelah Lovely.

Mark! Cowok yang sangat tampan dan sekaligus juga pelatih Lovely. Dia memeriksa kaki Lovely.

"Aduh! Sakit Kak..." pekik Lovely saat Mark memijit kaki kirinya.

"Ini kenapa bengkak begini?" tanya Mark lembut. Tapi belum sempat Lovely menjawab, Ken duluan menjawab.

"Ini loh Mark! Anak ini naik ke kursi umpire. Dia meniru-niru logat ku dan juga ocehan ku! Logat nya sengaja di bikin kampungan buat meledek aku! Tuh lihat wajah nya! Penuh tahi lalat palsu buat sengaja memparodikan aku di depan teman-temannya! Memangnya aku ini apa?! Badut?! Lucu?! Benar-benar gak sopan anak ini!!!"

"Udah. lni kakinya bengkak lho." kata Mark sambil melirik wajah Lovely yang penuh tahi lalat palsu. "Kamu iseng ya? Sampai bikin banyak bintik-bintik gitu?" tanya Mark tapi sambil nyengir. Lovely sampai bengong dan sedikit melupakan rasa sakit nya melihat bagaimana ganteng nya Mark.

"Sekarang dia pura-pura gak bisa bangun. Kayaknya dia mau menghindari hukuman deh!" kata Ken lagi yang rupanya masih penasaran ingin menghukum Lovely.

"Gak usah di hukum. Ini kakinya udah cedera. Sampai biru gini lho. Agak nya harus di pijat nih" kata Mark sambil memijat kaki Lovely.

"Aduh! Sakit Kak..." pekik Lovely merasa kakinya mulai sakit lagi.

"Masa sih?" Ken curiga lalu melirik sedikit ke kaki Lovely. Hanya 'sedikit'.

Tiba-tiba tanpa di duga Mark menggendong tubuh Lovely! Lovely langsung panik! "Aduh! Jangan Kak! Turun kan aku! " Lovely merasa risih karena belum pernah di gendong cowok sebelum nya. Wajahnya berada dekat di dada Mark. Bahkan harum ketiak Mark terasa di pernafasan nya! Harum sekali!

"Udah gak papa, ayo kita ke UKS" kata Mark lalu melirik Ken " Ken, kamu latih anak-anak yang lain. Aku bawa anak ini ke UKS"

Mark berjalan sambil menggendong Lovely. Lovely sempat melirik ke arah Ken sambil pasang wajah penuh kesakitan agar Ken kasihan. Tapi Ken hanya mencibir kan bibirnya ke arah Lovely.

Sampai di UKS Lovely segera di obati oleh petugas Fisioterapis di sana. Rasanya sakit minta ampun! Lovely sampai menggigit bibirnya sendiri agar jangan sampai meraung-raung karna malu pada Mark yang duduk sambil memperhatikan. Ajaib! Sesudah di pijit, rasanya agak baikan.

"Gimana kakinya?" tanya Mark pada petugas Fisioterapis disana.

"Salah urat, tapi sudah di betulkan. Jangan dulu latihan seminggu ya"

"Oh gitu, makasih"

Fisioterapis itu membalur kaki Lovely dengan cream hangat lalu pergi meninggalkan Lovely berdua dengan Mark.

"Masih sakit gak?" tanya Mark.

"Sedikit Kak"

"Emang kenapa kamu sampai jatuh sih? Bener kamu abis meledek Ken dengan cara memparodikan nya?"

Lovely menelan ludah sendiri " Iya... Niatnya cuma mau menghibur temen-temen. Terus Kak Ken nya malah beneran datang. Dia marah lalu menyuruh aku turun. Aku gugup dan akhirnya malah jatuh dari tangga"

Mark nyengir melihat Lovely yang tampak sangat takut. "Jangan gitu lagi ya!"

"Iya Kak... Maafkan aku... Aku janji gak akan iseng lagi sama Kak Ken. Aku sekarang sudah tahu kehebatan nya!"

"Ya udah, aku mau kembali ke lapangan untuk melatih yang lain nya. Kamu istirahat disini saja. Kalau sudah agak baikan kamu pulang. Minggu depan baru latihan lagi, oke?"

"Oke, makasih banyak Kak" Lovely tersenyum. Mark memang sangat baik! Jauh dengan Ken!

"Sama-sama" kata Mark lalu berdiri "Oh ya siapa nama kamu? Lovely kan?"

"Iya Kak, aku Lovely.." Lovely senang sekali Mark sudah ingat namanya padahal baru beberapa kali bertemu saat latihan.

"Kalau mau pulang cuci muka dulu ya?! Itu tahi lalat palsu nya bikin wajah kamu yang cantik jadi kelihatan aneh" kata Mark lalu nyengir lagi. Mark senang sekali nyengir dan cengiran nya benar-benar secerah matahari!

Mendengar kata-kata Mark membuat perut Lovely mendadak mulas! Mark bilang dia cantik?!

"Ah.. Kak Mark juga ganteng!" batin Lovely

BAB 2 : Pertemuan dengan Jo

Seminggu ini Lovely tidak menghadiri eskul Badminton. Mama Papa tahu dia cedera. Tapi tidak tahu masalah keisengan nya pada Ken. Lovely bilang ia jatuh saat latihan.

Kini kaki nya udah sembuh dan ia harus latihan lagi. Tapi jujur saja ia takut bertemu Ken. Apakah Ken masih marah? Apakah Lovely tetap akan di hukum?

Mau tak mau Lovely harus mengikuti latihan itu. Karena kalau tidak Papa akan marah. Sepulang sekolah Kussoy mengantar Lovely ke SMU "Nanti kalau pulang SMS ya Non" katanya.

Sampai disana Cecil dan Angela langsung berlari menghampiri nya.

"Lovely gimana kabarmu?" tanya Cecil.

"Udah baikan. Ini aku mau latihan lagi" kata Lovely.

"Syukur lah. Kita kangen banget" kata Angela seraya memeluk Lovely.

"Oh ya, bagaimana kak Ken? Dia nanyain aku gak? "

"Sempet nanyain waktu latihan hari Rabu. Aku bilang aja kamu gak bisa latihan karena cedera waktu itu" kata Cecil.

"Bagaimana ya dia sekarang? Aku takut ketemu dia" Lovely sedikit cemas.

"Jangan bikin masalah lagi Lovely! Sekarang sebaiknya kamu minta maaf duluan sama Kak Ken. Barusan dia udah ada di ruang pelatih dan Kak Mark" kata Angela.

"Iya, aku kapok. Sekarang aku akan kesana untuk minta maaf. Mumpung ada Kak Mark"

"Oya gimana waktu itu rasanya di gendong kak Mark? Asyik banget ya? Mau dong!!" kata Cecil.

"Rasanya aneh. Aku merinding. Deg degan tapi seneng" kata Lovely polos.

"Hihihi" Cecil dan Angela tertawa.

Lovely segera bergegas ke ruang pelatih. Benar saja. Ada Ken dan Mark disana.

"Selamat pagi" sapa Lovely.

"Pagi, hai Lovely. Gimana udah sembuh kakinya?" tanya Mark seraya pamerkan senyum matahari nya.

"Alhamdulillah Kak" Lovely melirik Ken yang tampak pasang wajah bete sambil menatap nya. "Kak Ken.. Masalah waktu itu.. Aku minta maaf ya..." Lovely memelas mencoba merayu kekerasan hati Ken.

"Ya udah, aku maafin. Tapi kamu jangan ulangi lagi ya! Itu akhirnya kamu jatuhkan? Gak bisa jalan? Gak bisa latihan? Itu kualat namanya karena kamu kurang ajar sama aku!" dan bla bla bla masih banyak yang di katakan Ken. Lovely cuma mengangguk-angguk dengan patuh. Lovely benar-benar di buat seperti anak kecil nakal yang sedang di marahi gurunya. Kadang dia melirik Mark yang cuma senyum-senyum.

Sekitar 15 menit akhirnya Ken berhenti memarahi nya. Ini lebih baik dari pada harus di hukum.

"Ya udah sekarang kamu kumpulin temen-temen kamu di lapangan! Sebentar lagi mau latihan. Tapi aku dan Mark gak akan datang. Kami ada latihan bersama pelatih di klub. Nanti ada Joshua yang akan melatih kalian" kata Ken.

"Kak Joshua?" tanya Lovely.

"Iya! Joshua! Kamu bisa panggil Kak Jo! Udah sana pergi! Jangan banyak tanya!" Ken marah lagi! Ya ampun tengil nya! Siapa yang banyak tanya coba?

Lovely segera bersiap angkat kaki dari sana tapi terdengar suara Mark "Dah Lovely..."

Lovely melirik lalu balas berkata "Dadah..."

"Udahlah Mark! Junior jangan di manja!" rutuk Ken.

Lovely hentakan kakinya dengan kesal lalu bergegas pergi dari sana. Tetapi, masih terdengar suara Mark oleh telinga Lovely. "Anaknya cantik lho!"

Ken dan Mark sudah jadi atlet nasional dan diam di klub berasrama yang terletak di sebelah SMU Cahaya Pelita. Kalau nanti Lovely jadi bersekolah disana dan menunjukkan bakat yang baik ia bisa masuk juga di klub dan jadi atlet nasional juga.

Ken dan Mark sama gantengnya. Sama-sama berwajah oriental. Tapi kenapa sifat nya sama sekali berbeda seperti bumi dan langit?

Andai mereka tahu Lovely anak salah seorang donatur disana! Mungkin Ken akan berfikir seribu kali untuk berbuat kasar pada Lovely. Baru jadi atlet junior saja sombong nya minta ampun! Lovely saja yang anak pelatih senior merahasiakan hal ini pada siapapun. Karena dia tidak mau hidup di sekolah di bawah bayang-bayang kebesaran nama Papa nya.

Lovely kembali ke lapangan dan mengumpulkan teman-teman nya. Lovely katakan pada mereka kalau hari ini akan dilatih oleh kak Joshua.

"Kak Joshua!? Aduh dia kan ganteng banget! Juara kejurnas tahun ini! Asyik!!" seru Agnes centil. Sementara Lovely sama sekali tak tahu tentang Joshua. Dia selama ini berkutat dengan dunia renang.

Tepat pukul 13:30, muncul seorang cowok bertubuh atletis. Lebih tinggi dan lebih kekar dari Ken dan Mark. Suasana mendadak hening karna semua mulut terbuka tanpa suara. Semua mata memandang lurus pada cowok itu!

Bagaimana tidak? Bukan cuma atletis tapi dia juga berkulit amat putih bersih! Wajahnya juga tercetak dengan amat sempurna! Mata oriental, hidung tinggi mancung, dan bibir nya yang tipis semerah darah. Apalagi ada lesung pipit di pipinya. Dan dia bukan hanya ganteng! Tapi dia lebih cocok di sebut cantik!

Siapa dia? Dia kah Joshua? Kemana dia selama ini? Kenapa menyembunyikan diri? Apa dia seorang pangeran Korea yang nyasar ke Jakarta?

Cowok itu tersenyum manis agak malu-malu, "Hai..." sapanya.

"Hai..." semua menjawab lemas karena masih tersihir oleh pesonanya.

"Kok pada lemes sih? Kenalin, aku Joshua. Panggil aja Kak Jo ya?!" sapanya.

Oh jadi ini Joshua? Tunggal putra no 1 Jakarta. Ya ampun ganteng nya cowok ini!

Ken dan Mark ganteng tapi Joshua ternyata lebih manis.

"Ganteng banget Kak!" seru Syifa.

"Iya cakep banget! Anak siapa sih?" celetuk Agnes.

"Boleh minta No hp nya gak Kak?" tanya Delia.

"Ih amit- amit! Dasar trio gak tahu malu!" batin Lovely.

Jo melirik mereka tapi tidak menjawab. Dia cuma lintang kan jari telunjuk di bibir dan berdesis "St....!" anggun sekali.

Jo memandangi mereka satu persatu sampai pada wajah Lovely. Lovely melihat mata Jo yang bening menatap mata nya. Lovely merasa satu panah menusuk jantung nya!

"Aduh! Aku kenapa?" batin Lovely

Jo mengambil raketnya lalu maju ke tengah lapangan "Sekarang aku akan ajari kalian servis backhand, lihat seperti ini"

Jo mencontohkan cara servis "Sekarang kalian praktek kan ya! Ayo maju satu persatu, yang pertama Agnes..."

Jo memanggil sambil membaca papan absen yang ada di tembok agar bisa memanggil satu persatu.

Satu persatu mulai maju. Memperlihatkan servis yang mereka mampu. Jo mengomentari semua nya. Yang kurang sempurna dia evaluasi. Misalnya kurang keras pukulan nya atau kurang pas posisi nya.

Lovely deg degan menunggu giliran nya. Hingga akhirnya Jo memanggil nya. "Sekarang Lovely"

Lovely maju memegang raket di depan perut dan siap memukul kok. Tapi Jo berkata "Love, itu kakinya kurang tegas! Berdiri nya agak kencang kan sedikit!"

Rasanya tubuh Lovely jadi lemas. Jo memanggilnya dengan sebutan 'Love'. Mama Papa nya saja belum pernah memanggil nya seperti itu!

Lovely coba tegaskan dua kakinya agar lebih tegak dan kaku. Tapi kaki kiri nya malah berdenyut sakit " Aduh... Gimana ini? Kak Jo gak tahu kondisi ku" batin Lovely.

"Masih kurang tegas Love. Nanti servis kamu bisa eror" kata Jo. Tapi kaki Lovely lemas... Entah karena kakinya yang masih sakit atau karena Jo memanggil nya 'love'?

"Iya Kak" kata Lovely lalu coba menegakkan kakinya. Tanpa di sangka Jo menghampiri nya. Berdiri di belakangnya. Tangan kanan nya memegang pergelangan tangan kanan Lovely, dan tangan kirinya memegang pergelangan tangan kiri Lovely. Seolah Jo sedang memeluknya dari belakang.

"Gini Love..." kata Jo dekat di telinga Lovely, lembut sekali.

Tanpa sadar Lovely menengok kebelakang. Wajah Lovely berhadapan dengan wajah Jo. Amat dekat sampai-sampai nafas wangi Jo serasa berhembus di wajah nya. Bibir Jo yang merah sedikit terbuka... Basah... Mata Jo yang menatap mata Lovely terlihat berputar-putar. Beberapa detik mereka saling menatap. Jo malah menatap nya lembut. Mata nya... Hidung nya... Bibir nya... Dekat sekali dengan wajah Lovely!

" Ya Tuhan tolong aku!!!" pekik Lovely dalam hati.

"Kak Jo! "

"Kak Jo!"

Teman-teman yang lain memanggil mengagetkan Jo dan Lovely.

"Oh maaf!" seru Jo lalu dua tangan nya membantu menggerakkan dua tangan Lovely melakukan servis.

Tapi karena dua tangan Lovely sudah lemah jadi kok nya menyangkut di net. Jo melepaskan tangan Lovely lalu memungut kok nya. Lovely malu sekali! Belum pernah servis nya menyangkut di net! Padahal Papa nya sudah ratusan kali mengajari nya!

Jo serahkan kok itu. "Sekali lagi, coba Love" Kata Jo. Tapi tak bisa! Lovely tak bisa melanjutkan ini.

"Kak Jo... Maaf kaki ku sakit..."

"Oh, memang nya kenapa?"

"Cedera Kak, baru sembuh"

"Kenapa ikut latihan? Sini kak Jo lihat"

Jo jongkok di hadapan Lovely. Spontan Lovely langsung mundur. "Gak papa Kak"

Jo berdiri lagi. Matanya menatap lembut. Ada sesuatu yang seperti nya terlintas di matanya. Ada kilatan suka! Apa Lovely yang ge-er?

"Ya udah, duduk sana. Jangan latihan dulu ya" kata Jo. Lovely menarik nafas lega lalu langsung kabur ke kursi penonton.

Jo masih melatih yang lain. Sementara Lovely menenangkan jantung nya yang sedari tadi berantakan. Lovely melihat beberapa teman nya salah melakukan servis tapi tak mencontohkan seperti padanya tadi.

Ya Tuhan... Apa pertemuan pertama harus memalukan seperti ini?

BAB 3 : Tentang Jo

Latihan hari ini akhirnya selesai. Jo menghampiri Lovely yang masih duduk di kursi penonton. "Ih mau apa sih dia!" batin Lovely.

"Love.." sapa Jo lalu duduk di sebelah Lovely.

"Please Kak... Jangan panggil aku seperti itu!" kata Lovely.

"Kenapa? Nama kamu Love kan?"

"Lovely, Kak"

"Kenapa emang nya? Aku juga Joshua di panggil nya Jo kan?"

"Tapi aneh kedengeran nya"

Jo senyum. Senyum yang beda dengan senyum Mark. Mark senyum ramah. Kalau Jo senyum nya seperti yang menyanjung Lovely. Matanya juga terus menatap dengan tatapan yang tidak lepas-lepas dari wajah Lovely.

"Apa dia suka sama aku? Lalu apa aku juga suka sama dia?" batin Lovely.

Sebentar lagi usia Lovely 15 tahun. Selama sekolah di SMP rasanya Lovely melihat cowok-cowok sekelasnya masih kecil-kecil. Selama di SMU inilah Lovely mengenai Ken, Mark, dan Jo. Tapi Jo beda, matanya selalu menatap tanpa lepas.

"Pokoknya aku mau panggil Love" kata Jo tegas. Lovely cuma angkat bahu.

"Kaki kamu cedera kenapa?" tanya Jo lagi.

"Aku jatuh waktu Minggu kemarin. Katanya seminggu bisa latihan lagi. Tapi ternyata tadi masih sakit"

"Jangan dulu latihan kalau masih sakit. Oh ya aku sebenarnya pelatih anak putra, cuma hari ini Ken meminta ku untuk menggantikan nya melatih anak putri. Gimana menurut kamu? Nyaman gak latihan sama aku?"

"Asyik sih... Kak Jo ramah. Tapi tadi aku gak bisa ikut latihan. Maafkan aku..." pinta Lovely menyesal.

Jo menyentuh tangan Lovely "Gak papa Love... Aku juga minta maaf tadi waktu kamu menoleh kebelakang, wajah kita begitu dekat. Aku gugup... Sampai-sampai bengong menatap kamu. Kamu pasti merasa gak nyaman. Maaf ya..."

Wajah Lovely langsung memerah "Iya Kak. Gak papa kok..."

"Habis kamu cantik banget Love..."

Lovely memang cantik. Banyak sekali sedari kecil yang bilang ia cantik. Tapi mendengar kata-kata itu keluar dari bibir Jo, rasanya begitu berbeda.

"Ah bisa aja Kak Jo" kata Lovely malu.

"Pasti banyak kan yang bilang kamu cantik. Tapi kalau aku baru kali ini lho bilang cantik ke cewek"

"Masa sih... Emang belum pernah ketemu cewek cantik?"

"Selama empat tahun di asrama, seperti nya belum pernah lihat yang cantik"

"Yang cantik memang nya seperti apa?"

"Seperti kamu Love..."

Perlahan rasa gugup Lovely pada Jo berkurang. Lovely sudah mulai bisa bicara banyak pada Jo. Lovely harus berani! Seganteng apapun Jo, Lovely harus bisa mengendalikan dirinya.

Tapi masalah nya Jo bukan Ken yang tengil, atau Mark yang ramah. Tapi dia Jo. Yang baru saja tadi ia kenal, tapi sudah intens merapat pada Lovely.

"Rumah kamu dimana Love?" tanya Jo tiba-tiba.

"Rumah ku di Duren Sawit"

"Oh. Nanti kalau sudah lulus SMP mau sekolah asrama di sini?"

"Iya mau"

"Seneng dong ya? Bisa ketemu kamu setiap hari!" wajah Jo tampak ceria sekali. Lovely cuma tersenyum sambil mengangguk.

"Kapan-kapan aku traktir jajan mau ya? Kapan mau eskul lagi?" tanya Jo.

"Eng... Rabu Kak"

"Nanti Rabu abis latihan aku traktir ya? Sekarang aku harus melatih anak-anak putra dulu"

"Oh ya, boleh silahkan"

Jo sekali lagi menyentuh tangan Lovely dengan duduk nya yang makin merapat pada Lovely. Sungguh saat ini Lovely merasa sangat gugup. Lovely tak pernah duduk serapat ini dengan seorang cowok. Apalagi Jo memandang tak lepas-lepas dari wajahnya.

Lovely melirik sekitarnya. Teman-teman masih ada di sekitarnya. Mereka beristirahat dan duduk-duduk tak jauh dari nya. Malah Agnes, Delia, dan Syifa tampak memperhatikan dengan wajah yang tampak sangat sebal!

Di sebelah sana ada Angela dan Cecil juga tampak memperhatikan sambil senyum-senyum. Tak malu kah Jo duduk bersebelahan dengan nya seperti saat ini? Malah harum tubuh Jo sampai tercium jelas oleh Lovely. Wangi nya lembut, wangi segar buah jeruk.

Tangan Jo yang menyentuh tangan nya tiba-tiba terangkat ke wajah Lovely. Lalu dengan lembut Jo membelai pipi Lovely. Lovely sampai menahan nafasnya karena tercekat!

"Sampai ketemu lagi ya cantik" bisik Jo amat lembut di telinga Lovely.

Jo bangkit berdiri. Melambaikan tangan lalu melangkah pergi. Lovely sampai tak mampu membalas lambaian tangan Jo saking tegangnya.

Tangan Lovely malah meraba pipinya sendiri yang tadi di belai Jo. Jantung nya berantakan.

Apa yang terjadi barusan? Mimpi atau nyata? Apa ini suatu kebetulan atau memang awal memasuki dunia baru yang di sebut 'Cinta'

Lovely tidak tahu apa itu cinta. Bagaimana rasanya, apalagi memulainya.

Sedari kecil ia hidup di lingkungan renang. Cuma satu cowok dewasa yang di kenal nya, Ricky. Ricky adalah salah satu atlet renang nasional yang jadi pelatih renang pribadinya. Khusus di pilihkan oleh Mama nya untuk melatih renang Lovely.

Hanya saja beberapa bulan terakhir ini Lovely agak jarang bertemu Ricky. Karena Ricky juga sudah mulai sibuk ikut kompetisi renang. Tapi Lovely sama sekali tidak ada perasaan pada Ricky apalagi sampai membuat jantung nya berantakan seperti ini.

Lalu apa namanya perasaan yang di rasakan pada Jo saat ini?

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!