NovelToon NovelToon

Kebangkitan Istri Tersakiti [Mengejar Cinta Janda]

Part 1 Tersakiti

Entah angin apa yang membuat Leona melangkah kan kakinya untuk keluar rumah dengan membawa mobil sendiri,

Selama ini ia sangat enggan keluar malam setelah menikah dengan sang kekasih yang begitu ia cintai,

Pernikahan yang sudah berjalan 4 tahun harus melewati kehancuran yang tidak bisa lagi di perbaiki.

Malam itu Leona harus menyaksikan percintaan sang suami dengan wanita lain, tepat di depan mata kepalanya sendiri.

Flash Back

Malam itu, Leona sangat ingin mendatangi apartemen suaminya,yang mana sudah 2 tahun ia tinggalkan, karena suaminya Arsa sudah membelikan nya sebuah rumah megah di pinggiran kota,

rasa kesepian nya kini ia rasakan saat dua tahun ini suami nya sibuk dengan pekerjaan nya, Arsa selalu meninggalkan nya dala waktu kadang hampir 2 Minggu lamanya, karena alasan pekerjaan,

Kini Tepatnya pukul 7 malam, Leona sudah mengobrol dengan Arsa melalui ponselnya, setelah obrolannya dengan sang suami selesai,kesepian itu terasa lagi, meski Arsa mengatakan kalau lusa ia sudah akan tiba di kediaman nya.

"Istirahat lah, aku mencintaimu"ucap Arsa

"Aku juga mencintaimu"balas Leona,

Tepat pukul setengah delapan malam, Leona tiba di apartemen suaminya, ia segera mematikan mesin mobilnya dan keluar dari dalam mobil nya.

Ia berjalan seraya melihat sekeliling apartemen itu, tetap bersih seperti masih ada manusia yang hidup untuk merawatnya, namun, betapa terkejutnya Leona saat melihat mobil suaminya yang terparkir di garasi, Saat Leona mendekati mobil itu, ia merasa kan kalau mobil itu tidak lama terparkir,

Leona berfikir mungkin suaminya ingin membuat kejutan untuknya namun... kini ia yang akan mengejutkan suaminya, Senyum Leona terpancar di sudut bibirnya, saat membayangkan suami nya bahagia dengan kedatangan nya,

"Kau pasti kelelahan saat ini, terimakasih atas kejutan yang belum sempat kau berikan padaku" ucap Leona dalam hati.

Namun langkah kali Leona terhenti saat ia mendengar suara irama seorang wanita dari dalam,senyuman nya tiba-tiba menghilang seketika, tangannya gemetar saat ia ingin memegang handle pintu,

Ya, Leona dan Arsa sama-sama memegang kunci apartemen itu, sehingga tidak repot bagi keduanya untuk keluar masuk,

Meski dengan tangan gemetar. Leona tetap membuka pintu apartemen nya, betapa terkejutnya Leona saat mendapati kedua manusia yang bergulat di atas sofa ruang tamu.

Leona mendekati kedua manusia itu seraya menutup mulutnya agar tidak bersuara, air matanya sudah mengalir deras, meski ruangan itu gelap, tapi Leona sangat hafal dengan bentuk tubuh suaminya,

Irama demi Irama semakin membuat dada Leona terasa sesak,

Dengan berusaha memberanikan diri, Leona menghidupkan lampu ruangan itu, seketika dua manusia itu terkejut, begitupun dengan Leona.

Hatinya hancur saat melihat tubuh suami nya yang berada tepat di atas tubuh wanita yang bahkan umurnya jauh di bawah Leona.

Tangisan Leona pecah, saat melihat kedua manusia itu bangkit.

"B*jing*n kau Arsa... "Teriak Leona dalam isak tangisnya,

"Leona, sayang ... aku bisa jelaskan ini"ucap Arsa seraya memakai pakaian nya kembali begitu juga dengan wanita itu.

Namun saat Arsa mendekati Leona, Leona merasa jijik, ia berlari keluar dari apartemen itu, dan segera melajukan mobilnya.

Leona membawa mobilnya dengan begitu cepat, bahkan Arsa yang mengejarnya pun ikut mempercepat laju mobilnya, mereka seperti balap liar, saling kejar dan tidak ada yang mau mengalah.

Sehingga akhirnya Leona tiba di depan kediamannya, ia langsung berlari dan masuk kedalam kamarnya.

Leona menangis sejadinya, ia melempar semua barang yang ada di kamar itu.

"Leona ... dengarkan aku dulu sayang" teriak Arsa dari depan pintu kamar Leona yang terkunci

"Pergi kau b*jing*n ... aku membencimu ... sangat membencimu ...!!" teriak Leona menumpahkan rasa sakitnya.

"Leona...dia wanita yang baik, dia..."ucap Arsa dari balik pintu,

"Kau brengsek, kau dan dia sama-sama menjijikkan Arsa ... pergi dari sini, aku tidak ingin melihat wajah mu lagi" teriak Leona seraya melempar kan sebuah vas ke pintu, tentu itu membuat Arsa sangat terkejut.

Arsa tau, ia sudah sangat melukai hati istrinya itu, diam mungkin akan bisa membuat istrinya itu lebih tenang.

Leona menangis mengingat masa indah saat bersama dengan suaminya, bayangan kebahagiaan itu menjadi duri dalam hatinya, saat bayangan persetubuhan itu juga melintas dalam ingatannya.

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!"Teriak Leona dalam tangisnya, dadanya terasa begitu sesak, ia menggenggam erat kerah bajunya,menahan sakit yang lebih dalam lagi.

Mungkin malam ini ia akan menghabiskan nya untuk menangis dan menyesali akan sikap bodoh nya, tapi tidak untuk kedepannya ia tidak akan lagi membiarkan air matanya tumpah, hanya demi laki-laki bajingan yang selama ini ia layani dengan sepenuh hati.

Leona pun keluar dari kamarnya tepat pukul 7 pagi, ia sudah rapi dengan stelan jas kerja nya, ia tidak ingin lagi memikirkan pengkhianatan itu, saat Leona keluar dari kamarnya, ia melihat Arsa yang sudah berdiri di depan pintu kamarnya.

"Leona, dengarkan penjelasan ku"ucap Arsa mencegah langkah Leona,

"Tidak perlu penjelasan apapun lagi Arsa, aku akan menunggu surat cerai darimu"ucap Leona melepaskan pegangan tangan Arsa.

"Leona ... aku mohon dengarkan penjelasan ku,dia wanita baik-baik"ucap Arsa

Amarah Leona meradang saat Arsa mengatakan kalau wanita itu adalah wanita baik-baik.

Terlihat Leona tersenyum kecut pada Arsa seraya berkata,

"Jika dia wanita baik-baik,dia tidak akan mengambil kebahagiaan wanita lain, jika dia wanita baik-baik, dia tidak akan menjadi duri dalam rumah tangga wanita lain, jika dia wanita baik-baik,dia tidak akan tergoda sama pria bajingan seperti mu Arsa!!" teriak Leona pada Arsa.

Terlihat nafas Leona yang naik turun karena menahan amarahnya.

"Apakah kau tahu Arsa ... !! di sini aku dengan setia menunggu kedatangan mu, tapi kau ...!! kau malah tega menghabis kan malam panas mu dengan ****** mu!!"teriak Leona.

"Kau ... kau telah menodai pernikahan kita Arsa, kau sangat tahu..aku paling benci dengan pengkhianatan, dan sekarang kau mau aku mendengar kan penjelasan mu, dimana otak mu kau simpan?" ucap Leona dengan penuh emosi.

"Sekarang datangi ****** mu, aku akan menemui kalian nanti"ucap Leona seraya berlalu dari hadapan Arsa,

Arsa seakan melihat sisi Leona yang berbeda, sosok Leona yang lemah lembut kini menjadi sosok yang penuh amarah, ya...siapa yang tidak akan marah saat melihat suami yang begitu ia cintai dan begitu ia percaya dengan tega mengkhianati nya.

Leona melangkah kan kaki nya, menuju mobilnya, saat itu sopir nya datang, namun Leona kali ini ingin membawa mobil sendiri

"Aku bawa mobil sendiri pak, sekarang bapak bisa mengurus kebun belakang"ucap Leona dengan masih menampilkan senyum seperti biasanya,

Leona memang tidak memperkerjakan pembantu ataupun penjaga di rumahnya, hanya saja pak Ilham yang tinggal di samping rumah mewah nya yang menjadi sopir sekaligus tukang kebun rumah nya.

Leona pun mengemudi mobilnya menujunya ke perusahaan tempatnya bekerja, Sedangkan Arsa terlihat murung, iapun masuk kedalam kamarnya yang terlihat begitu berantakan.

Leona sangat gila akan kebersihan,jelas Arsa tahu itu, tapi egonya selalu berkata bahwa hubungan gelapnya dengan wanita simpanan nya tidak akan pernah tercium oleh istrinya.

Menyesal sudah tidak berguna, Arsa hanya bisa menggunakan egonya untuk menekan Leona untuk tetap di sisinya, bahkan jika Leona akan membencinya ia tidak perduli asalkan wanita itu tetap berada di sisinya.

"Bagaimana,Apakah istri tuamu itu menangis?"tanya wanita yang semalam bercinta dengan Arsa.

"Kau tidak mengenalnya, ia bahkan akan mendatangi mu siang nanti"ucap Arsa seraya mengacak rambutnya,

"Aku akan lihat bagaimana ia akan bereaksi padaku"ucap wanita itu,

"Kau jangan melewati batasan mu, dia istriku,dia wanita yang aku cintai"ucap Arsa memperingati wanita simpanan nya,

"Lalu bagaimana dengan ku, apa arti hubungan kita selama dua tahun ini, kau anggap apa aku ini!!" teriak wanita itu.

"Aku juga mencintaimu, aku harap kau bisa menahan emosimu sayang, kau tidak ingin hubungan kita hancur kan?" rayu Arsa pada wanita simpanan nya.

Part 2 Menemui Pasangan Tak Tahu Malu

Siang ini Leona sangat di sibukkan dengan urusan pekerjaan nya, banyak laporan yang harus ia serahkan pada kepala devinisi,namun karena ingin menemui pasangan yang menjijikkan itu, ia berusaha menyelesaikan nya lebih cepat.

"Leona... seperti nya kau sangat terburu-buru, apakah ada masalah"ucap salah satu rekan kerja Leona.

"Siang ini aku ada urusan, tapi..kau lihat sendiri... pekerjaan ku sangat lah menumpuk"ucap lesu Leona.

"kau tenang lah, Presdir tidak jadi kemari siang ini, kemungkinan ia akan datang besok siang, jadi kau punya waktu"ucap rekan kerja Leona,

"Benarkah?..."

"Itu aku dengar dari bu Tantri tadi, apa beliau tidak memberi kabar?"tanya Rekan kerja Leona,

"Aku tidak bertemu dengan bu Tantri sama sekali pagi ini, baiklah... terimakasih Ven...."ucap Leona seraya tersenyum pada temannya Veni.

Jam istirahat pun telah tiba, yang lainnya pergi untuk mengisi perutnya yang kosong, tapi lain dengan Leona, ia segera bergegas pergi untuk menemui suami dan gundik nya.

"Nana... tenang kan hatimu, kontrol emosimu, kau harus bisa mengendalikan semua amarahmu, energi mu tidak pantas kau keluar kan hanya untuk mereka"begitulah Leona menyemangati diri sendiri.

tidak butuh waktu yang lama Leona sudah tiba di depan apartemen yang semalam sudah membongkar kebusukan suaminya.

Leona keluar dari mobilnya, seraya berjalan dengan anggun, wajah tenang nya sangat terlihat, saat ia ingin membuka pintu nya, pintu itu sudah ada yang membukanya, benar saja, Suami nya sudah berdiri tepat di hadapan nya.

Tanpa menyapa Arsa, Leona berjalan melewati Arsa, ia melihat semua sisi apartemen itu yang dulu nya tersimpan begitu banyak kenangan manis namun saat ini, ia bahkan jijik meski hanya menatap nya.

"Dimana dia?"tanya Leona pada Arsa tanpa melihat kearah nya sana sekali.

Leona semakin jijik saat melihat pintu kamar terbuka sedikit, dan terlihat beberapa pakaian yang berceceran, tiba-tiba dadanya terasa begitu sesak, namun ia berusaha menguatkan hatinya, agar air matanya tidak tumpah saat ini.

Dasar pasangan tidak tahu malu, sempat-sempatnya mereka bercinta sebelum kedatangan Leona.

"Dia masih di kamar mandi,kau duduklah,Kita bicarakan ini baik-baik"ucap Arsa hendak mendekati Leona,Namun... dengan tegas Leona mengangkat tangannya, memberi isyarat agar Arsa tidak mendekat ke arahnya.

Terlihat senyum mengejek di bibir Leona, seraya berkata,

"Tidak ada yang harus kita bicarakan baik-baik Arsa, kau sudah tidak memiliki hak untuk bicara dengan ku, dan juga... apakah kalian tadi meneruskan apa yang belum selesai tadi malam? iss... " terdengar Leona mendengus jijik seraya menatap pintu kamar yang sedikit terbuka, dengan segera Arsa menutup kamar itu.

"Arsa .. aku tidak punya waktu banyak hanya untuk menunggu wanita murahan itu, cepat panggil dia!!"teriak Leona.

Yang mana bersamaan dengan keluarnya Wanita itu dari kamar yang baru saja Arsa tutup, awalnya Wanita itu ingin terlihat keren dengan berpura-pura berani,namun... melihat aura Leona, nyalinya menciut, ia hanya bisa memegang ujung baju bawahnya dengan rambut basahnya.

Leona ingin duduk di sofa,namun mengingat kejadian semalam, Leona seakan ingin membuang sofa itu.

"Sudah berapa lama kalian menjalin hubungan, oh sebentar biar ku tebak, apakah sudah 2 tahun belakangan ini?"Ucap Leona menatap kedua pasangan pengkhianat itu secara bergantian.

"Sayang...aku bisa jelaskan, ayo duduklah"ucap Arsa,

"Jangan menyentuhku Arsa!!!!" bentak Leona dengan suara yang menggema di ruangan itu, wanita itu juga terperanjat kaget.

Arsa pernah mengatakan kalau Leona adalah wanita yang lembut dan penurut, namun... sekarang yang wanita itu lihat malah sebaliknya.

Leona wanita yang menyeramkan baginya.

"Jika sudah lama menjalin hubungan tidakkah kalian merasa bosan selalu main kucing-kucingan, kalau begitu... aku akan memberi kalian kebebasan, dan kau...."ucap Leona seraya mendekati Wanita itu.

"Arita salsabila, anak seorang pengacara terkenal, bagaimana jika sampai skandal mu dengan suamiku aku beberkan ke media? apakah... papa mu yang hebat itu bisa mengatasi nya?"ucap Leona dengan lembut namun penuh ancaman.

"jangan bawa papa ku dalam hal ini, ia tidak tahu apa-apa tentangku"ucap Arita.

"Benarkah? kalau begitu...akan tambah seru jika aku menuntut kalian ke hukum atas hubungan gelap kalian selama ini"ucap Leona seraya berjalan mengelilingi Arita.

"Leona kau jangan membesar-besarkan masalah!!" ucap Arsa yang kini mulai meninggi kan suaranya.

"Hah... aku membesar-besarkan masalah? lalu... kalian yang membuat masalah bagaimana?"ucap Leona yang menatap lekat pada manik mata Arsa dengan penuh amarah.

"Leona... kau jangan besar kepala, kau fikirkan tentang ibumu yang sudah sekarat di rumah sakit, apa kau fikir tanpa uangku, pengobatan ibumu akan terus berjalan sampai sekarang, lalu... apa salah nya aku bersenang-senang dengan Arita"ucap Arsa dengan tidak tau malu, membuat Leona makin merasa jijik pada suaminya.

Ia tidak tahu benarkah ini suami yang empat tahun yang lalu ia nikahi, Benarkah ini Arsa yang ia kenal begitu lembut dan penuh cinta padanya.

"Ckkkk... kau bilang apa tadi.. , hanya bersenang-senang? kau dengar Arita..., kau hanya barang yang di buat senang-senang olehnya,anak pengacara terkenal, hanya di jadikan budak nafsu oleh suamiku?"ucap Leona tepat di telinga Arita yang kini sudah meneteskan air matanya.

"Leona....!!" bentak Arsa,

"Jaga ucapan mu"ucap Arsa lagi.

"Kalau kau ingin aku menjaga ucapan ku, segera ceraikan aku Arsa...!!!" ucap Leona dengan suara yang lebih tinggi dari Arsa.

"Ceraikan aku atau kau dan wanita murahan mu ini akan bersiap-siap menghadapi ku di rana hukum, dan kau Arita... bersiaplah untuk menghadapi ayahmu sendiri, dan kau Arsa, siapkan pengacara terbaikmu untuk melawan calon mertuamu"ucap Leona seraya melangkah kan kakinya ingin meninggalkan kedua manusia yang benar-benar membuat emosi Leona semakin memuncak.

"Leona... dengarkan aku, aku.. Arsa tidak akan pernah menceraikan mu..!!" teriak Arsa yang mana membuat Leona menghentikan langkah nya, seraya berkata

"Aku tahu kau akan mengatakan hal itu Arsa,"ucap Leona dengan senyum mengejek nya.

Setelah mengatakan hal itu, Leona langsung melangkah kan kakinya kembali, saat ia sudah berada di dalam mobilnya.

Dadanya yang naik turun karena menahan Emosi, kini ia luapkan, ia berteriak seraya membawa mobilnya entah kemana.

Tidak ada suara yang Leona keluarkan, hanya tangisan yang tidak bisa ia tahan lagi, sesak, sakit dan perih menjadi satu menghantam hati dan perasaan nya.

Saat ia sampai di sebuah taman yang tidak terawat, ia memarkirkan mobilnya,ia masuk ketaman itu, banyak bunga yang sudah kering, namun masih ada sedikit yang mempertahankan kesegarannya.

"Aaaaa..... kenapa.. kenapa sakit begini ..., Arsa... kenapa kau lakukan ini padaku ..., kenapa kau tidak mengatakan kesalahanku dimana? kenapa Arsa .. dua tahun.. itu usia pernikahan kita yang masih penuh cinta, dan ternyata saat itulah kau mengkhianati pernikahan itu, mengapa Arsa .. mengapa....??!!!" teriak Leona dengan memegang kerah bajunya menahan sesak di dadanya, tiba-tiba dering ponsel nya berbunyi.

Awalnya ia mengabaikan nya, namun setelah panggilan ke 3 kalinya, Leona pun mengangkatnya.

"Hallo.."

Part 3 Mendatangi Ibu Mertua

Dengan isak tangisnya, Leona mengemudi kan mobilnya,

"Hallo.."ucap seseorang dari balik ponsel.

"Hallo kak"ucap Leona,

"Tadi pagi kau mengirimkan aku pesan, kau ingin menggugat cerai Arsa, kenapa Leona? apa yang terjadi?"tanya orang itu, yang sangat tahu akan cinta Leona dan Arsa, yang begitu indah menurut semua orang.

"Ya, Arsa selingkuh di belakang ku dan itu sudah dua tahun kak,"ucap Leona yang tidak bisa lagi mempertahankan air matanya.

"Itu tidak mungkin Leona, aku sangat mengenal suamimu, bahkan akhir-akhir ini ia sering berkunjung kerumah"ucap orang itu yang tidak lain lagi adalah ayah dari selingkuhan suaminya, Leona tersenyum nyaris tertawa dengan air mata yang terus mengalir,

"Mengapa kau malah tertawa Leona, aku sangat yakin jika Arsa tidak mungkin melakukan hal itu padamu, dia bahkan selalu bilang kalau dia sangat mencintaimu"ucap orang itu lagi,

"Mungkin jika orang lain yang mengatakan aku juga tidak percaya kak, hanya saja aku melihat sendiri bagaimana Arsa dan wanita murahan itu sedang melakukan penyatuan tubuh mereka di apartemen...!"ucap Leona dengan nada berteriak marah, karena harus mengingat kejadian itu kembali, rasa jijik makin di rasa, sedangkan orang yang di balik ponsel, terkejut mendengar apa yang di katakan Leona,

"Kurang ajar Arsa, baiklah Na... kau jangan cemas, kau pasti punya bukti perselingkuhan itu kan? aku akan mengurus kedua bajingan itu"ucap Orang itu, yang masih belum tahu siapa yang menjadi selingkuhan Arsa,

Leona tersenyum mendapati perkataan itu, air mata ia biarkan terus mengalir,menjadi saksi betapa ia sangat membenci kedua pasangan tadi.

Leona mematikan ponselnya secara sepihak, karena ia kini masih ada di tengah jalan.

Sedangkan arsa langsung menghubungi pengacara yang selalu menjadi pengacara Leona,

"Hallo Arsa, jangan bilang kau juga ingin memakai jasaku untuk berpihak padamu" ucap Orang itu yang ternyata adalah Candra, ayah dari selingkuhan Arsa,

"Candra, aku tahu..Leona sudah menghubungi mu, jangan kau terima pekerjaan darinya, kalau kau terima kau akan hancur sendiri Can,"ucap Arsa.

"Bukan aku yang hancur, tapi kau...., kenapa kau lakukan ini pada Leona Arsa!! kurang apa dia dimata mu, dia sudah menjadi istri yang sangat patuh untukmu, istri yang setia, bahkan... dia pernah memberikan nyawa nya untukmu, ini kah balasan darimu untuk nya"ucap Candra.

"Aku tahu aku salah Candra, aku masih mencintainya, masih sangat mencintainya, tapi... hatiku juga menginginkan wanita lain, Aku tahu Leona sudah menjadi istri yang sempurna, maka dari itu aku ingin mempertahankan nya, Candra... mundur dari pertikaian kami, atau ... kau akan menghancurkan nama baik mu sendiri" ucap Arsa seraya mematikan ponselnya.

Terlihat Arita masih menangis di sofa, Arsa mendekati nya dan memeluknya,

"Kau jangan khawatir, aku tidak akan membiarkan Leona membawa masalah ini ke jalur hukum"ucap Arsa seraya membelai rambut gadis selingkuhan itu.

"Kalau begitu, kenapa tidak kau terima permintaan nya, ceraikan dia, dan kita bisa menikah"ucap Arita, yang mana sangat di tolak oleh Arsa,

"itu tidak mungkin Arita, Leona adalah kehidupan ku, mengertilah..."ucap Arsa dengan serakah.

Ingin mempertahankan Leona, tapi masih mau bermain dengan Arita, begitulah seorang pria jika sudah di kuasai oleh nafsu nya.

Arsa mencium seluruh tubuh Arita, karena Arsa tahu cara membujuk gadis kecil ini, Arita gadis kecil yang selalu haus akan sentuhan seorang pria, yang selalu dan selalu ingin bercinta dan bercinta,

Inilah yang Arsa suka darinya, karena meski Terkadang Arsa kelelahan, Arita lah yang mengambil alih semua permainan ranjang itu,

Bahkan Arita tidak sungkan mengajak Arsa melakukan hal itu di kantor nya, dimana pun ada kesempatan, Arita pasti akan melakukan hubungan badan itu, bahkan pernah di dalam mobil sungguh seorang gadis Maniak S*x.

Leona kini sedang menuju ke rumah orang tua Arsa, ia sangat tahu....jika ia menceritakan ini, mungkin saja mereka akan terkena serangan jantung, tapi... kedatangan Leona kemari bukan untuk menceritakan kebusukan sang anak, hanya sana ia ingin melihat keadaan mertuanya,untuk terakhir kalinya.

"Leona akhirnya kau datang sayang"sambut sang papa

"Untuk apa kau datang kemari lagi, apa ada hal yang ingin kau minta!!" ucap sinis mertua perempuannya yang memang dari awal tidak menyukai Leona, beda dengan mertua lelaki nya, yang begitu menyayangi nya seperti anak sendiri.

Leona tersenyum dengan hati yang sakit.

"Mama... sudah cukup, Leona sudah baik mau datang menjenguk kita orang tua ini, sedangkan putra mu, mana ada dia menanyakan kabar tentang kita"ucap tegas sang papa mertua.

"Mana ada waktu untuk Arsa datang kesini, bukankah bulan lalu, Arsa bilang akan menginap di sini selama tiga hari, jadi semua itu juga adalah kebohongan nya" gumam Leona dalam hati.

"Bukan kah bulan lalu Arsa kemari ya pa..."ucap Leona

"Tidak sama sekali Leona, suamimu itu benar-benar melupakan orang tua kandungnya, dan malah kau yang menantu kami yang selalu memantau kesehatan kami"ucap sang papa,

"Mungkin Arsa sibuk dengan wanita-wanita pa"ucap Leona, yang mana membuat papa nya terkejut, tapi..tidak dengan Mamanya.

"jika Arsa memang memiliki wanita lain, berarti guna-guna yang kau berikan pada Arsa sudah luntur, dan aku akan merayakan jika kabar itu benar"ucap sang mama mertua dengan nada bahagia,

Benar-benar wanita yang tidak berperasaan.

Leona tersenyum nyaris tertawa,

"Mama jangan khawatir, selama ini mama ingin kami berpisah kan, sebentar lagi ulang tahun mama, bagaimana kalau Leona kasih mama kado surat perceraian ku dengan Arsa, apakah mama akan bahagia?"ucap Leona telat di dekat telinga mama nya Arsa, membuat bulu kuduk Mamanya berdiri.

"Kalau itu benar,maka saat surat perceraian itu ada di tanganku, aku kana memeluk mu penuh terima kasih"ucap Mama mertua Leona dengan ucapan sinis nya.

"Leona...mama...apa yang kalian bicarakan"ucap papa mertua nya Leona dengan emosi.

Leona mendekati papa mertuanya dan berdiri tepat di belakang nya.

"Leona harap,papa bisa menjaga kesehatan papa selama ini, Leona juga akan mengirimkan beberapa suplemen untuk papa,maafkan Leona karena selama ini belum bisa menjadi menantu yang baik untuk papa"ucap Leona.

"Doa kan Leona pa"ucap Leona seraya menggenggam tangan mertuanya,

Sedangkan mama mertuanya terus memandang Leona, ini bukanlah Leona yang ia kenal, Leona yang dulu akan menangis jika di ungkit dengan hal perceraian, tapi... saat ini bahkan ia sendiri yang bilang akan memberikan surat perceraian itu ke tangan sang mama.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!