Pernikahan Anjing Dan Kucing
Episode 1
Semua berawal dari sebuah pernikahan, acara pernikahan yang di hadiri oleh para pembisnis dan tamu-tamu VIP.
Acara pernikahan ini baru saja selesai beberapa saat yang lalu, dan kini para tamu mulai naik keatas panggung dan mengalami kedua pengantin sambil membawa hadiah yang mereka bawa, dan tentu saja hadiah-hadiah itu bukanlah hadiah biasa, melainkan bahan mahal dan impor.
Orang
Selamat untuk pernikahan Putri nya jeng Nita. [ Memberikan memberikan kota mewah di tangan nya ]
Anita Donita
Terimakasih jeng Ani, terimakasih hadiahnya. [ Menerima hadiah tersebut ]
Orang
Jeng Nita mah mau ngadain nikahan gak bilang-bilang dulu, saya kemarin sampai harus terbang ke Australi buat beli hadiah deh. ( bicara Ala-ala ibu Socialita )
Anita Donita
Oh, ke Australi? ( Pura-pura terkejut )
Anita Donita
Duh, maaf ya kalau sampai buat kalian repot. Sebenarnya kalian gak bawa hadiah juga tidak papa kok bu. ( nada tidak enak )
Orang
Hahaha gak apa bu, kalau buat keluarga kalian inimah bukan apa-apa.
Begitu lah obrolan para ibu-ibu kaya yang naif, membuat Rara sedikit jenguh mendengar nya.
Ny. Devina Arina
Oh ya bu, bisa langsung jalan?, antrian nya masih panjang loh. ( senyum terpaksa )
Orang
Oh iya, maaf Bu Vina. Kalau gitu kami permisi ya bu.
Anita Donita
Oh iya bu, silakan.
Dan dengan itu para ibu-ibu rempong itu pun turun meninggalkan altar setelah menyalami Rara dan Haikal sebentar.
Ralin Prima Azia
{ Mama emang yang terbaik kalau soal ngusir hama. }
Acara itu masih berlangsung panjang, karena tamu yang di undang juga bukanlah sedikit.
Pas banget orang nya Live kemarin.
Episode 2
Hari sudah malam, dan kedua pasangan suami istri yang baru saja sah itu kini tengah berada di kamar.
Keduanya baru memasuki kamar dan sudah di suguhkan dengan pemandangan kamar yang di penuhi lilin dan juga kasur dengan penuh bunga yang di bentuk menajadi bentuk hati.
Kedua nya hanya terdiam diambang pintu, mereka melihat kamar dengan penerangan lilin tanpa lampu itu. Mereka terdiam, sunyi bahkan suara jangkrik pun terdengar di dalam kesunyian itu.
Haikal Rafiko
Jhahaha kamarnya banyak lilin. ( tertawa ngakak )
Haikal Rafiko
[ Masuk lebih dalam ]
Haikal kembali ingin tertawa ketika melihat foto pernikahan mereka, bukan foto romantis seperti pernikahan pada umumnya. Tetapi foto malah seperti Anjing yang sedang memcekik seekor kucing.
Foto itu adalah foto pernikahan mereka, dimana di dalam foto itu terdapat Rara yang merangkul leher Haikal dari belakang, itu semua juga karena Haikal yang selalu tertawa setiap akan foto, dan Rara pun membuat gaya yang cukup unik supaya Haikal tidak tertawa, yang meski jadinya Haikal terlihat sesak nafas dalam foto tersebut.
Ralin Prima Azia
Kehabisan lampu kalik ya mereka, buat apa coba mengidupin lilin banyak gini. [ menghampiri saklar lampu dan menghidupkan nya ]
Rara mulai mematikan lilin yang ada di sana satu persatu.
Haikal Rafiko
Lah, napa di matiin. Kan bagus ada lilin nya gitu. [ Berbaring di atas kasur sambil menatap Rara yang tengah memadamkan Lilin ]
Rara tidak menyahuri laki-laki yang baru saja menjadi suaminya itu, ia lebih memilih fokus untuk memadamkan semua lilin yang ada di sana.
Haikal Rafiko
Ye,,, kumat lagi bisunya.
Haikal Rafiko
Dasar mbak bisu. ( cibir nya kemudian membalik badan dan tidur terlentang di atas kasur )
Haikal memandangi langit-langit kamar nya. Tiba-tiba ia mengingat bagaimana ia pertama kali bertemu dengan Rara beberapa hari lalu.
Episode 3
Hari itu adalah hari Rabu, hari pertama Rara pindah sekolah si SMA Anak Cerdas.
Sebuah mobil mewah berwarna merah baru saja memasuki pelataran sekolah dan berhenti di parkiran.
Setelah mobil itu berhenti, turun lah seorang gadis dengan rambut pendek sebahu berwarna coklat menyala.
Ralin Prima Azia
[ Menutup pintu mobil, kemudian berjalan sambil menggendong tas berwarna hitam di pundak kanannya ]
Dia adalah Ralin atau yang sering kita sapa Rara, hari ini adalah hari pertama ia bersekolah di SMA Anak Cerdas.
Rara berjalan menyusuri Koridor sekolah, awalnya ia ingin pergi menuju ruang kepala sekolah, tetapi sebuah suara mengalihkan gadis itu.
Haikal Rafiko
"Bwahahaha kasihan banget lo!"
Suara yang Rara dengar itu berasal dari ruang basket, dan disana terdengar suara beberapa orang yang tengah tertawa sembari bermain basket.
Ralin Prima Azia
Gue jadi tertarik. ( senyum miring )
Tampak pikir panjang lagi, Rara pun memasuki ruangan tersebut. Dimana di sana ada beberapa anak yang tengah berlatih basket.
Di dalam sana Haikal dan teman-teman satu tim nya tengah berlatih basket, tapi Jino -Salah satu dari mereka- tidak sengaja hampir merobohkan tiang Ring saat hampir memasukan bola kedalam Ring.
Mahen Jounit
Tangan lo itu emang bener-bener tangan ajaib No. ( ngakak guling-guling di lantai )
Para anggota yang lain juga sudah tertawa terbahak-bahak di lantai sana, apalagi Mahen dan Haikal yang memang suka receh.
Jino Aksara
Itu bukan salah gue kalik, Tiangnya aja tuh yang kurang kokoh. ( bantahnya )
Raditia Azam
Tiang nya yang kurang kokoh, apa lo nya yang kebanyakan tenaga!! ( sewot nya )
Jino Aksara
Ya tiangnya lah, gue kan emang gini. Hanya manusia biasa dengan tenaga pas-pasan.
Mendengar jawaban Jino membuat mereka semua terdiam, kemudian menatap sinis laki-laki itu.
Hey!! ini bukan yang pertama atau kedua, melainkan sudah yang kesekian kalinya Jino merusakkan barang, untung saja tiangnya kuat untuk menghadapi Jino yang selalu menggunakan kekuatan dalam.
Rara yang sejak tadi memperhatikan mereka pun memasang muka sinis.
Ralin Prima Azia
Latihan kok kebanyakan bercanda. ( sinis nya )
Sial nya kata-kata Rara itu sampai di telinga Mahen walau jarak mereka yang cukup jauh.
Maaf kalau kurang seru 😓😩
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!