NovelToon NovelToon

When A Man Falls In Love

Prolog ....

PROLOG.....

Seorang pria tengah mengendarai mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata kemarahan terlihat jelas di wajah pria tersebut saat ini .

Wajah tampan yang selalu terlihat , kini berubah menjadi wajah garang nan bengis seperti binatang buas yang siap untuk menerkam mangsanya .

Senyum tampan yang selalu beliau ukir di wajahnya kini seolah menghilang setelah kekecewaan yang datang silih berganti kepada nya.

Pria tersebut adalah Bryan Axton seorang CEO muda yang mendirikan sebuah perusahaan kecil sejak ia berusia 23 tahun hingga kini perusahaan tersebut sudah menjadi perusahaan yang sangat besar di negaranya . Dan saat ini pula kekayaannya sudah masuk dalam lima besar di negara tersebut .

Umurnya yang kini beranjak 33 tahun tidak membuat dirinya terlihat tua malah sebaliknya ia terlihat sangat gagah dan tampan dengan badan tinggi dan mata garang yang di hiasi bulu mata lentik seperti wanita , alisnya yang tebal dan di tambah lagi dengan senyum nya yang sedikit kaku namun terlihat sangat tampan di mata para wanita .

Mata merah Bryan menatap kosong kearah jalan dan tiba-tiba saja kenangan lima tahun lalu terlintas di kepalanya saat ini . Kenangan tersebut mengingatkan Bryan dengan seorang wanita yang saat ini tengah menjalani kasih dengan nya , Hubungan Bryan dengan wanita tersebut baru berjalan 2 tahun sejak mereka mengenal Namun naasnya percintaan mereka tidak berjalan mulus seperti pasangan-pasangan lain nya .

Banyak lika-liku yang Bryan hadapi bisakah Bryan memikul lika-liku tersebut .

.

.

.

Bagian 1

Lima tahun sebelumnya ...

Saat itu salah satu kampus ternama tengah mengadakan seminar dan di bintang tamui oleh salah seorang pengusaha muda yang cukup terkenal di negara tersebut beliau adalah Bryan Axton pengusaha muda yang sudah menggeluti dunia bisnis sejak berusia dua puluh tiga tahun hingga saat ini usianya sudah memasuki dua puluh sembilan tahun .

Bryan memberikan sedikit sambutannya di gedung aula kampus untuk para mahasiswa/i yang ada di sana , ia juga menceritakan tentang perjalanannya saat memulai bisnis pertama kalinya . banyak muda-mudi yang menatapnya dengan tatapan kagum kearah Bryan . bukan hanya tampan dan pintar Bryan juga sangat ramah dan sopan pada siapapun walaupun sikap nya agak sedikit kaku tapi ia memiliki pribadi yang baik .

Setelah menyelesaikan seminarnya Bryan berjalan di koridor kampus menuju salah satu ruangan di ikuti oleh salah satu dosen dan beberapa pengawalnya . mata Bryan terus menyusuri sekeliling kampus yang sangat ramai oleh para mahasiswa/i yang tengah berkumpul bersama teman-temannya saat itu dan banyak pula mahasiswa/i yang menatap kagum dan terpesona kearah Bryan hingga membuat senyum tampannya terukir jelas di wajah pria tersebut .

" Lewat sini Tuan " ucap salah satu dosen tersebut dengan sopan

Bryan tersenyum dan mengikuti langkahnya dengan santai hingga tibalah mereka di salah satu ruangan besar itu , sang dosen pun membuka pintu tersebut dan terlihat pria paruh baya di dalam ruangan tersebut tengah berdiri menyambut kedatangan Bryan .

" Silakan duduk Tuan " suruhnya dengan senyum ramah setelah memberi salam

" Terimakasih atas sambutan nya " sahut Bryan sopan setelah menempelkan bokongnya

" Kami yang harus berterimakasih pada anda Tuan karna anda sudah mau datang ke kampus kami ini " sahut sang Dekan sopan

" Dan terimakasih juga untuk sponsor yang anda berikan " sambung nya

" Anda tidak perlu sungkan saya hanya ingin memberikan yang terbaik untuk para mahasiswa/i yang memiliki bakat dan juga potensi " Sahut Bryan sopan

" Ini adalah data-data para mahasiswa/i yang mendapatkan beasiswa tersebut Tuan " ucap Sang Dekan seraya memberikan map nya pada Bryan

Bryan membuka setiap lembar kertas tersebut dan melihat data-datanya dengan santai namun seketika matanya terpaku saat melihat salah satu berkas yang ada di tangannya dan matanya terus tertuju pada salah satu foto disana .

ia menyipitkan matanya dan sedikit memiringkan kepalanya seolah tengah berpikir atau mengingat sesuatu .

" Baiklah , untuk selanjutnya semua akan diurus oleh anak buah ku " sahut Bryan seraya menutup map tersebut dan menaruhnya di meja

Setelah membicarakan beberapa hal penting Bryan pun akhirnya meninggal kampus tersebut , sepanjang perjalanan menuju kantor Bryan hanya terdiam seolah tengah memikirkan sesuatu .

" Apa ada yang mengganggu pikiran mu " tanya Lukas Antonio asisten pribadi sekaligus sahabat Bryan

Lukas merasa heran karena sejak tadi Bryan hanya menatap kearah samping jalan dan mengerutkan keningnya seolah tengah berpikir .

" Entahlah , tiba-tiba aku teringat pada gadis yang pernah kita tabrak tempo lalu , bagaimana keadaannya saat ini ? " tanya Bryan

" Keadaannya sudah membaik , dan aku mendapat kabar dari rumah sakit bahwa beliau akan keluar besok " ucap Lukas santai seraya menatap jalan

" Putar balik mobilnya , kita akan ke sana sekarang " suruh Bryan hingga membuat Lukas bingung namun hanya bisa mematuhi nya

Lukas pun membawa mobilnya dengan kecepatan sedang menuju rumah sakit tersebut .

" Seharusnya kau tidak perlu repot-repot untuk menjenguknya , aku sudah menyuruh seseorang untuk mengurus semuanya di sana " ucap Lukas santai

" Aku hanya ingin memastikan keadaannya saja " ucap Bryan tanpa mengalihkan pandangannya

" Baiklah " sahut Lukas santai

" Bagaimana kabarmu adikmu ? , apa dia betah di sana " tanya Bryan seraya mengalihkan pandangannya kearah Lukas yang saat itu tengah menyetir

" Ini sudah dua tahun berlalu bro , kemungkinan dia sudah sangat nyaman untuk tinggal di sana " ucap Lukas sambil tersenyum lucu diikuti oleh Bryan

" Kau ingat saat pertama kali kita mengantarkan nya ke bandara ? " Tanya Bryan sambil tersenyum lucu

" Ya tentu . dia bahkan menangis seperti anak kecil yang kehilangan ibunya " ucap Lukas lucu hingga membuat keduanya tertawa pelan

" Bryan terimakasih " sambung Lukas sambil melihat temannya melalui cermin

" Hey kau ini , aku sudah memperingatkan mu untuk tidak bersikap seperti ini . dia juga adik ku , aku akan melakukan yang terbaik untuk nya " ucap Bryan membuat Lukas merasa terharu

Lukas merasa sangat senang memiliki sahabat seperti Bryan . Lukas sangat mengenal Bryan pria yang memiliki bulu mata lentik itu memang mudah tersenyum pada siapapun namun sesungguhnya Bryan adalah pria yang paling menyedihkan yang pernah Lukas temui . Bagaimana tidak saat Bryan berusia 16 tahun ia harus kehilangan ibu dan adiknya karna kemiskinan yang membuat sang ibu meninggalkan Bryan pada sang ayah dan sampai saat ini pula Bryan tidak bisa menemukan mereka , setelah satu tahun ibu dan adiknya pergi kini ia harus menerima kenyataan bahwa sang ayah meninggal dunia karna bunuh diri akibat syok dan depresi . dan belum lagi para depkolektor yang selalu datang kerumahnya untuk menagih semua hutang-hutang keluarganya di saat saat berkabung belum hilang di dalam dirinya .

Saat berusia 16 tahun Bryan harus mati-matian bekerja paruh waktu di beberapa tempat sambil meneruskan sekolah nya untung saja beliau memiliki otak yang sangat cerdas tidak seperti lukas hingga akhirnya Bryan bisa mengikuti ujian terlebih dahulu dan lulus lebih dulu saat itu . ia juga menjual rumahnya untuk melunasi semua hutang-hutang keluarganya setelah rumahnya terjual Bryan tinggal di rumah Lukas untuk sementara waktu sampai hal buruk terjadi pada keluarga Lukas . saat itu

Kedua orang tua Lukas bekerja di salah satu kantor pemerintah di kota mereka dan orang tua Lukas terlibat kasus korupsi hingga membuat kedua orang tua Lukas bunuh diri karna takut dan tega meninggalkan Lukas dan adiknya yang saat itu masih berumur sekitar tujuh tahunan . Lukas juga harus kehilangan semua aset berharganya karna harus di sita termasuk rumah tersebut .

Dan Sejak saat itu Bryan dan Lukas menjalani masa-masa sulitnya bersama mereka harus menyewa apartemen kecil untuk mereka bertiga tempati saat itu . karena minimnya uang yang mereka punya mereka harus banting berulang untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari hingga

Lukas juga harus berhenti sekolah karena ia ingin fokus mencari pekerjaan tetap untuk menghidupi adiknya saat itu .

.

.

.

Bagian 2

Lukas memarkirkan mobilnya dan mereka pun masuk kedalam rumah sakit tersebut . banyak mata yang menatap kagum kearah Bryan dan juga Lukas mereka sangat tampan hingga membuat para wanita di rumah sakit itu terpesona saat melihat mereka . Lukas berjalan santai diikuti oleh Bryan menuju salah satu ruangan

Tok...Tok..tok

Seorang wanita paruh baya membukakan pintu tersebut dan saat pintu terbuka Bryan dan Lukas melihat seorang wanita muda tengah setengah terduduk di atas ranjang rumah sakit dengan wajah sedikit pucat .

" Selamat Siang nyonya " Sapa Lukas sopan pada ibu dan anak tersebut di ikut boleh Bryan

" Siang " Sahut wanita paruh baya tersebut dengan ramah

" Maaf karena sudah menggangu kalian kami datang untuk melihat kondisinya saja " ucap Lukas

" Tidak masalah , masuklah " suruh wanita paruh baya tersebut dengan ramah

Bryan berjalan masuk mendekati ranjang gadis tersebut ia menatap lekat wajah gadis tersebut . meskipun tengah sakit dan sedikit pucat wajah gadis kecil tersebut masih terlihat sangat cantik dengan bulu mata yang lentik dan pipi yang sedikit chubby di tambah dengan bibirnya yang mungil membuat Bryan tak bisa mengalihkan pandangannya pada gadis tersebut .

" Siapa namamu ? " tanya Bryan

" Arianna Swift " ucap Arianna dengan suara pelan

" Bagaimana keadaannya mu ? " tanya Bryan lembut

" Aku sudah merasa lebih baik , terimakasih karna sudah membiayai rumah sakit ku " ucap gadis cantik tersebut

" Itu sudah kewajiban kami karna Kamilah yang membuat mu menjadi seperti ini dan aku pribadi ingin meminta maaf secara langsung pada mu dan keluarga mu " ucap Bryan seraya sedikit membungkukkan tubuhnya

" Tidak perlu minta maaf karna aku juga bersalah saat itu " ucap Arianna canggung

Setelah berbincang-bincang dan melihat keadaan Arianna Bryan dan Lukas pun berpamitan karna ada pekerjaan yang harus Bryan kerjakan di kantor . sepanjang perjalanan Bryan hanya terdiam menatap kosong kearah depannya .

" Apa yang sedang kau pikirkan ? " tanya Lukas langsung yang sudah sangat mengenal Bryan

" Tidak ada " sahut Bryan santai

" Benarkah ! " ucap Lukas seolah tidak percaya

" Heem " ucap Bryan meyakinkan Lukas

_____

Hari pun berlalu saat ini Bryan tengah terduduk sendiri di salah satu caffe seraya menikmati minuman nya .

Bryan sengaja melarang Lukas untuk ikut bersama dengannya saat ini karna Bryan ingin menghabisi waktunya sendiri , Bryan juga sadar bahwa Lukas pasti memiliki kesibukan lain selain pada dirinya saja .

Bryan meneguk minumannya dengan santai seraya menikmati alunan musik yang di putar di caffe tersebut dan tiba-tiba seorang wanita datang menghampiri Bryan dan langsung menyentuh pundak Bryan hingga membuat Bryan menatap kearah wanita tersebut .

" Apa yang kau lakukan sendirian di sini ? " tanya wanita tersebut seraya menempelkan bokongnya di samping kursi Bryan

" Siapa yang memberi tahukan nya pada mu tentang keberadaan ku ? " tanya Bryan mengalihkan pembicaraan

wanita tersebut pun tersenyum miring seraya menatap kearah Bryan yang tak menatap kearah nya

" Tidak susah untuk menemukan mu Bryan " ucap wanita tersebut seraya meminum minuman yang telah ia pesan tadi

" Aku sedang ingin sendiri Jenny " ucap Bryan sedikit angkuh seraya memainkan minuman buang ada di tangannya

" Ayolah , aku hanya ingin menemanimu minum saja " ucap Jenny santai dengan sikap angkuh Bryan

Jenny adalah teman sekolah Bryan dan Lukas saat mereka duduk di bangku sekolah menengah atas dan kini ia juga salah satu investor di perusahaan Bryan . Jenny sangat menyukainya Bryan sejak mereka masih duduk di bangku sekolah , maka dari itu jenny selalu menempel pada Bryan walaupun Bryan selalu bersikap dinging pada itu tidak membuat Jenny menyerah .

" Terserah kau saja " ucap Bryan seraya bangkit dari duduknya

" Kau mau kemana ? " tanya Jenny yang melihat Bryan sudah berdiri

" Toilet " sahutnya Santai seraya berlalu

Jenny memiringkan senyumannya seraya menatap punggung Bryan yang semakin menjauh dari pandangan nya .

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Bryan berjalan menyusuri lorong caffe yang terlihat sedikit sepi ia berjalan santai menuju toilet namun tiba-tiba langkah nya terhenti saat melihat seorang wanita yang tengah bersitegang dengan dua orang pria yang memiliki badan lebih besar dari wanita tersebut . karena tidak ingin ikut campur Bryan akhirnya meneruskan langkahnya namun saat beberapa langkah terdengar suara Isak tangis dari tempat tersebut hingga membuat Bryan menghampiri asal suara tersebut dan menyipitkan matanya untuk memperjelas penglihatannya .

" Apa yang kalian lakukan " ucap Bryan tiba-tiba saat melihat tangan wanita tersebut di genggaman oleh pria berbadan besar itu

" Kau tidak perlu ikut campur Tuan " Sahut salah satu pria tersebut

" Kau melakukan kekerasan pada wanita di tempat umum , bagaimana aku tidak ikut campur " Sahut Bryan menentang

Kedua pria berbadan besar tersebut tidak terima dengan ucapan dan sikap Bryan yang menurutnya sangat menggangu hingga terjadilah baku hantaman antar Bryan dan dua orang tersebut Bryan memukul kedua orang tersebut hingga tersungkur ke lantai dan dengan cepat Bryan menarik tangan wanita tersebut yang sejak tadi berdiri di pojok dinding karna merasa sangat takut , ia membawa wanita tersebut keluar dari caffe itu .

" Sepertinya mereka sudah tidak mengejar mu ". ucap Bryan seraya mengatur nafasnya dan menatap kearah wanita tersebut

" Kau " sambung Bryan kaget saat melihat wajah wanita tersebut

Namun wanita tersebut hanya terdiam karena sejak tadi ia sudah mengetahuinya dan Arianna hanya menatap kearah Bryan dengan mata sembab nya .

" Maafkan aku tuan karena sudah melibatkan anda " ucap wanita tersebut merasa bersalah seraya membungkuk sopan

" hey ..hey ... Arianna , kau tidak perlu melakukan hal seperti ini " tolak Bryan seraya memegang kedua pundak Arianna

" Apa yang kau lakukan disana dan Ada masalah apa kau dengan dua orang tadi ? " tanya Bryan penasaran

" Itu hanya masalah pribadi saja Tuan , terimakasih karena sudah menolong ku " ucap Arianna sopan

Bryan hanya terdiam dan menatap bingung kearah gadis tersebut .

" Kalau begitu aku permisi , dan sekali lagi aku sangat berterimakasih " ucap Arianna seraya membungkuk sopan dan membalikkan badannya

" Hey tunggu " panggil Bryan hingga membuat Arianna kembali melihat kearahnya

" Aku akan mengantarkan mu pulang " ucap Bryan

" tidak perlu tuan , Terimakasih " tolak Arianna sopan seraya membungkuk kembali dan berlalu

Bryan hanya menatap punggung Arianna yang semakin menjauh dari pandangannya saat ini .

.

.

.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!