Menjelang sore hari, seorang wanita berlari dari arah dalam gang menuju keluar. dari dalam sana juga terlihat seorang lelaki sedang mengejarnya. Karena lelaki itu berlari sangat cepat, tertangkaplah wanita itu. Dalam ketakutan wanita itu beringsut turun pada dinding sambil terlihat memohon.
"Tolong mas, beri aku waktu sebentar saja ibuku sedang sakit,aku butuh uang itu untuk membeli obat ibuku" ucap wanita itu dengan tubuh gemetar ketakutan
"Apa peduliku dengan ibumu yang penyakitan itu hah? Ingat Nay ibumu berhutang pada ayahku, bahkan uang yang kamu setorkan itu hanya bunganya saja, aku sudah berkali kali bilang padamu,jadilah istriku dan kamu akan bebas dari hutangmu,sekarang mana uang itu aku butuh sekarang,kamu sudah terlambat dua hari" kata pria tersebut sambil mendekat dan akan mulai menggeledah mencari uang pada pakaian wanita itu.
"Mas Rian,jangan mas,aku belum punya cukup uang saat ini!" lanjut wanita itu sambil menangis dan berusaha menolak tangan lelaki yang mendekat itu.
Pada sebuah warung kecil di tepi jalan,terlihat ada sepasang mata yang mengamati adegan yang membuat hatinya terusik risih. Dalam pikirannya bertanya tanya ada masalah apa di antara mereka.
"Hai Ran apa sich yang kamu lihat, itu bukan urusanmu..kenapa juga harus kamu amati baik - baik?" ucap pria yang duduk di sebelah Randy yang tak lain adalah Nano sahabat Randy.
Baru akan menjawab pertanyaan sahabatnya itu,dengan mata kepalanya sendiri dia melihat pria di seberang sana sedang memukul wanita itu, menarik pakaiannya hingga terlihat sobekan dibagian dada.
Randy yang tak tahan melihat adegan tersebut segera menyeberang jalan sambil melepas jaketnya dan memakaikan jaket tersebut kepada wanita tersebut.
Nano segera ikut menyeberang saat melihat warga yang mulai berkerumun tanpa ada yang membantu sama sekali bahkan dia mulai geram pada beberapa warga yang hanya mengabadikan adegan tersebut pada ponsel tanpa ada yang berusaha menolong wanita malang tersebut.
"Kalau kalian tidak menolong, sebaiknya kalian pergi dari sini.apa begini sikap warga yang baik jika melihat ada warga yang lain tertindas?" ucap Randy geram dan dilanjutkan pembubaran oleh Nano agar situasi tidak menjadi ribut.
-----
"Sebenarnya saya tidak mau ikut campur masalahmu.tapi memukul dan menganiaya wanita juga tidak di benarkan. jangan ganggu dia lagi!" perintah Randy pada laki - laki itu
"Wooww..sok jantan sekali bro..siapa kamu ini berani ikut campur masalahku. dia ini calon istriku jadi menjauhlah" sambar pria itu.
"Calon suami yang amat sangat buruk sekali, kalau kamu tidak sanggup memperlakukannya dengan baik..biar saya saja yang lakukan."
"Oohh..ya.... Saya dengar dia berhutang padamu.. Berapa hutangnya hingga kamu memperlakukannya seperti itu" imbuh Randy
"Haahh..benar - benar sok. 8 juta pokoknya dan bunganya 4 juta, jadi total 12 juta karena dia menunggak 2 hari" jawab pria itu.
"Berapa nomer rekeningmu, saya transfer sekarang juga tapi jangan ganggu dia lagi, sekarang dia tanggung jawab saya dan wanita saya" jawab Randy tegas dengan sorot mata tajam menatap pria kurang ajar itu.
"Ok..XXXXXXX, ini nomer rekeningnya..bank A" jawab si pria itu namun dengan tatapan dan sedikit senyum liciknya.
"Sudah..bisa kamu cek sekarang dan pergi dari hadapan saya" ucap Randy menatap tajam pria tersebut
Setelah pria itu pergi. Randy melihat ke arah wanita yang sedari tadi duduk menutup wajahnya dengan masih gemetar dengan mendekap rapat tubuh yang tertutup jaket yang di berikan pria yang menolongnya tadi. Randy melangkah dan pelan - pelan menyentuh bahu wanita tersebut, wanita tersebut menangis keras karena ketakutan.
"Maaf..maaf..jangan takut..aku Randy..siapa namamu? tanya Randy.
"Maaf..maaf..jangan takut..aku Randy..siapa namamu? tanya Randy.
"Namaku Naya" dengan tetap tertunduk. hanya itu reaksi dari wanita itu gugup. beberapa saat Randy melihatnya hingga Nando membuyaran lamunannya.
"Bro..sudah mulai gelap..aku ada janji..kamu selesaikan urusan ini, aku pamit"
"Ya sudah hati - hati, sampai jumpa nanti" kata Randy
Nano melangkah pergi sambil meraba ponsel ingin mengabari Dani sahabat mereka, tapi di urungkan niatnya karena masih ada pekerjaan lain. Nando teringat ucapan Randy saat perdebatan yang tadi terjadi, apa benar Randy sahabatnya itu akan memilih wanita yang baru saja di temuinya untuk menyelesaikan masalahnya.
Randy menoleh pada Naya. Dia melihat wanita itu berwajah sendu mata sembab dan seperti memikul beban pikiran berat. mulailah Randy bicara
"Siapa dia, apa hubungamu dengan dia. Maaf aku harus bertanya karena aku sudah terlanjur masuk dalam masalahmu. aku harap kamu mau bercerita padaku. sekalian ku antar pulang ini mau malam"
***
"Dia Rian, Aku meminjam uang padanya karena ibuku sakit keras, aku tak punya ayah lagi, dia anak rentenir yang mendekatiku sejak dulu tapi aku tidak pernah menanggapinya......hmm..terimakasih banyak bapak sudah mau membantuku.aku akan menggantinya secepatnya" jawab Naya setelah sampai di kontrakannya.
Naya terdiam sepanjang perjalanan di atas motor milik Randy tadi, hingga saat di kontrakan entah kenapa dari mulutnya meluncur kegelisahan selama ini yang ada dalam hatinya.
"iya, santai saja"
"hmm.. bisakah panggil aku mas saja kalau kamu mau, kurasa aku belum terlalu tua untuk dapat panggilan mas" jawab Randy sekenanya karena pikirannya masih kemana mana untuk hari ini.
Naya dan Randy mengobrol ringan basa basi memecahkan suasana. panjang lebar hingga bertukar nomer ponsel. Randy mulai gelisah menatap wajah Naya. Randy juga berpikir untuk segera pamit karena tak enak rasanya jika dia berada di kontrakan seorang wanita yang ternyata hanya berdua ruangan kecil yang lebih pantas disebut kost daripada kontrakan. apalagi posisi mereka berada di dalam yang langsung berhadapan dengan kasur berada di atas lantai.
"Sebaiknya aku pamit pulang sekarang saja. ini sudah malam dan juga kamu bisa segera mengobati memarmu" kata Randy
"iya mas, maaf tak memberimu apa - apa.. terimakasih ya bantuannya hari ini. hmm..mas maaf..apa bisa tinggalkan dulu jaketmu disini? "ucap Naya yang masih menutupkan jaket pada tubuhnya karena bajunya sobek.
"Sudahlah tenang saja. Pakailah jaket itu aku mengerti" jawab Randy
Randi melangkah keluar menuju motornya untuk pulang.dia paham untuk ruangan yang hanya kamar saja tidak mungkin untuk Naya mengganti pakaiannya sedangkan pasti ada bagian tubuh Naya yang memar akibat pukulan Rian yang membuat Naya tidak nyaman mengganti pakaianya walau di kamar mandi sekalipun.
***
Ada rasa kasihan, tidak tega tapi di tepis dari pikirannya. Saat melaju di atas motor pun dia masih terus memikirkan Naya.. entah apa yang berkecamuk di pikiran dan hatinya, yang pasti ada kata "cantik" didalamnya
"deeggg".
"Kenapa ini? Astagfirullah
apa aku harus memilihnya untuk do'aku selama ini? aku akan jalani apapun jika memang ini kehendakMu" ucap Randy sambil mengelus dadanya. segera dia sadar dan melajukan motornya lebih cepat.
Didalam kontrakannya Naya membuka jaketnya,dia merintih kesakitan lengan, bahu dan dadanya memang mulai memar biru. sakit sekali menggerakanya.
------
"Aku belum membahas dengan benar masalah uang mas Randy yang di berikan pada mas Rian. bagaimanapun caranya aku harus segera menyelesaikannya" batin Naya dalam hati sambil melangkah menuju kamar mandi, dia ingin membersihkan diri, makan malam juga istirahat.
***
"Kamu darimana Sertu Randy.Hari ini ada apel khusus dan kamu tidak di tempat" Bentak seorang perwira
"Kamu darimana Sertu Randy.Hari ini ada apel khusus dan kamu tidak di tempat" Bentak seorang perwira.
Perwira bernama Agus itu membentak Randy karena Randy telah melanggar aturan. Randy mendapatkan hukuman push up dan membantu membersihkan barak selama seminggu. Ya..Randy memang seorang anggota tentara. saat kejadian tersebut sebenarnya Randy sedang dalam tugas dengan tidak berpakaian dinas. Setelah selesai bertugas, beribadah dan makan malam Randy merebahkan tubuhnya yang terasa lelah.
"Bagaimana tadi,aku dengar dari Nando ada sedikit keributan"tanya Dani pada Randy.
"Sudah beres, aku sudah mengantarkan Naya pulang dia sudah lebih tenang dan aku menyuruhnya menghubungiku kalau terjadi sesuatu" jawab Randy
"Naya?? Namanya Naya? Hmm..gerak cepat juga yee sob, dapat nomer ponsel pula. saluut..hahahahaha"kata Dani menertawai sahabatnya
"Eehh sob jangan main - main sama anak orang ya. mintalah orang tuamu bersabar sedikit lagi saja. ingat sob kita ini laki laki, harus mencari yang terbaik agar anak cucu kita setingkat lebih baik dari kita, se b*****t nya kita tak mungkin khan kita cari wanita b*****t pula?" kata Dani sambil menepuk bahu Randy dan beranjak pergi ke kasurnya sendiri.
Randy menyandarkan tubuhnya pada tempat tidurnya,menghembuskan napas dengan frustasi,memegang kepalanya dan mengingat kejadian yang di alaminya dua minggu yang lalu.
flasback
Saat Randy sedang libur, dia sengaja ingin memberi kejutan pada Alana, gadis yang di cintainya. Setibanya di rumah Alana.. Randy tidak melihat motor terparkir dirumah Alana tapi ia melihat ada sandal laki laki di sana
"Mana mungkin papa Alana pulang, papa Alana sedang ada di Kalimantan dan baru kecelakaan dan kakinya patah jadi tak mungkin pulang lalu siapa di dalam sana" batin Randy sambil melangkah masuk. Sayup sayup terdengar suara yang tidak mengenakan hati. Randy menuju sebuah kamar yang ia tahu itu adalah kamar Alana.
Kamar Alana cukup besar karena Alana memang anak orang mampu,ya..bisa di bilang kaya. Gagang pintu itu di buka dan ia melangkah masuk perlahan tanpa menimbulkan suara, saat melangkah di lihatnya pakaian dalam wanita, juga ada pakaian pria.
"Astagfirullahaladzim Alana" pekik Randy sambil menutup mata dan membalikan badan. Randy tersandar pada tembok memegang dadanya menahan keterkejutannya, ingin rasanya memukuli pria itu tapi disini Alana juga salah. Dengan menahan amarah dan sakit hati yang teramat sangat,Randi keluar dari kamar itu.
Alana yang melihatnya segera memakai baju tidur kimononya dan melangkah dengan santai menghampiri Randy diluar kamar
"Kamu marah sayang? ayolah honey..aku hanya bersenang senang sebentar saja, hanya selingan"
"Apa kamu bilang? Senang senang? Selingan?? Bisakah kamu menghargai perasaanku Alana? itu dosa, itu zina. Apa jadinya kalau aku pergi di tugaskan jauh dari batalyonku untuk berbulan bulan.apa kamu akan mencari kehangatan dari pria lain? sudah Alana, mulai sekarang, detik ini juga tidak ada hubungan lagi di antara kita. lupakan kalau kita pernah saling kenal dan menjalin hubungan" kata Randy dengan marah dan segera pergi melajukan mobilnya dengan cepat, Randy memukul kemudi mobilnya dengan kencang,jantungnya berdetak cepat karena frustasi.
kembali pada keadaan semula
Randy beringsut di ranjangnya menghela napas panjang berusaha menepis sakit hatinya. Randy mulai memejamkan mata dan tidur karena kegiatan esok hari pasti sangatlah padat.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!