NovelToon NovelToon

GADIS KECIL

Sinopsis

Insiden yang membuatnya mengandung anak dari pria asing yang menggagahi nya di Club. Niat hati ingin menjemput sahabatnya. Justru mendapatkan perlakuan tidak senonoh, mahkota yang selama ini ia jaga hilang dalam sekejap. Setelah digagahi, pria tersebut melemparkan lembaran-lembaran uang ke tubuh wanita yang ia anggap ******, sudah tidak berdaya. Tenaganya seolah habis untuk memberontak dan menangis sejadi-jadinya. Dipandangnya seperti seorang wanita ******. Tanpa ada rasa salah sedikitpun lelaki tersebut meninggalkannya, tidak ada pertanggungjawaban.

GRACIA AZELLA, gadis malang tersebut kerap dipanggil Cia. Gadis ah bukan-bukan maksudnya wanita. Cia selalu dianggap pembawa sial oleh keluarganya. Hanya nenek dan kakeknya yang tulus menyayanginya. Cia selalu dimanfaatkan oleh kedua orang tua serta kakaknya. Cia dituntut untuk menjadi tulang punggung keluarganya. Dia hanya lulusan SMA. Ayahnya seorang penjudi, ibunya suka meminjam pinjaman online dan kakaknya walau lulusan sarjana tetapi dia pengangguran.

Sehingga mengharuskan Cia untuk bekerja 2 kali lebih keras untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. 1 bulan setelah insiden tersebut terjadi, Cia dinyatakan hamil. Kedua orang tua yang mendengar anaknya hamil diluar nikah, sangat malu dan dan mencoret Cia dari daftar kartu keluarga dan tidak mau mengakui ia sebagai anaknya.

6 tahun kemudian Cia mulai menjalani kehidupannya dengan normal dan bangkit dari keterpurukannya. Putranya kini berusia 6 tahun wajahnya berbeda dengan Cia hanya telinga,bibir, dan rambutnya duplikat Cia. Untuk bagian lainnya putranya lebih menduplikat lelaki yang menidurinya. MORGAN AL GARA Walau baru berusia 6 tahun putranya berbeda dengan lainnya. Kecerdasan anak ini diatas rata-rata anak seusianya. Jika bersama mamanya Morgan anak yang ceria tetapi jika diluar lingkungan dia sangat pendiam dan tidak ingin disentuh jika bukan orang yang sering menyentuhnya

Alih-alih Cia ingin memulai lembaran baru dengan kembali ke kota justru itu menjadi pertemuannya kembali dengan ayah kandung putranya.

Lee Ziand Moore lelaki yang memiliki darah Italia dan Jepang ini merupakan duda beranak satu dan juga pengusaha sukses. Siapa sangka lelaki yang mereka anggap ramah dan hangat justru telah menodai gadis yang dia paksa untuk menghilangkan obat perangsang di Club. Lee Ziand duda? iya dia memang duda.

Ziand dijodohkan dengan model terkenal dari Amerika. Setelah pernikahan istrinya selalu menolak untuk memberikannya hak suami. Sedangkan diusianya sudah menginjak kepala 3 menginginkan seorang buah hati.

karena terus dipaksa oleh kedua orang tuanya mereka berdua memutuskan untuk mengikuti program bayi tabung. Usaha tidak akan mengkhianati hasil. setelah kelahiran Putrinya keluarga Ziand mengalami masalah hingga membuatnya bangkrut. Anggelina yang tidak ingin jatuh miskin akhirnya meninggalkan Ziand bersama putrinya yang baru berusia 2minggu. Anggelina memutuskan untuk berselingkuh dengan lelaki tua tetapi kaya raya.

Setelah kepergian Anggelina Ziand berubah menjadi pria dingin dan super cuek, bisnis memang kejam. Menikam Atau Ditikam.

Dengan kerja keras dan perubahan sifat yang sangat dramatis Ziand mulai merintis usahanya. 2 tahun Ziand kembali menjadi sukses kembali, bahkan dia dicap sebagai laki laki penggila kerja.

Ziand tidak menyangka selain memiliki putri yang cantik dia juga memiliki putra yang sangat mirip dengannya sewaktu kecil.

Bagaimana kelanjutannya?

Apakah Ziand akan bersatu dengan Cia?

Bagaimana ujian-ujian yang akan mereka hadapi?

Cerita ini dibuat atas dasar pemikiran sendiri.

Perkenalan

LEE ZIAND MOORE

Lelaki tampan idaman para kaum hawa, memiliki tubuh atletis dengan sejuta pesonanya. Putra tunggal dari pasangan LUU FERNANDEZ MOORE dan LEE ZAKILLA MOORE. Ia kerap dipanggil ZIAND atau Tuan muda LEE. Ziand memulai karirnya saat menginjak usia 14 tahun, ayahnya sudah mulai mengajarinya berbisnis. Kini ia berusia 31tahun. Ramah,hangat, dan mudah tersenyum menggambarkan sosok Ziand yang dulu. Sekarang? setelah istrinya berselingkuh ia berubah menjadi pria dingin dengan tatapan tajam. Perusahaan yang dulunya bernama F'M Company kini berubah menjadi Z'M Company.

GRACIA AZELLA

Siapa sangka, wanita cantik ini selalu dianggap pembawa sial bagi keluarganya. Walau sudah sering dicaci maki dan mendapatkan perlakuan kasar dari kedua orang tuanya, tidak luntur semangat dan perjuangannya untuk menghidupi keluarganya. Bagaimana perasaannya? tidak perlu ditanyakan lagi, ia sangat iri dengan orang-orang yang mendapatkan kasih sayang lengkap dan keluarga harmonis.

Wanita yang kerap dipanggil Cia ini selalu menunjukkan senyum mengembang di bibir mungilnya. Menutupi segala rasa sakit yang ia pendam. Cia baru berusia 19 tahun. Walaupun tidak sarjana tetapi dia memiliki IQ yang dikategorikan cerdas.

Entah bagaimana tuhan akan mengujinya lagi. Setelah kehidupan kecilnya yang suram ketika tumbuh dewasa dunianya pun gelap. Perlakuan kasar, Cacian, insiden. Apalagi yang harus diuji pada dirinya. Lelah sangat lelah.

MAXIMO STEVANO

Sekretaris pribadi sekaligus sahabat Ziand. Umurnya tidak jauh beda dari Ziand. Dia mengabdi kepada keluarga MOORE sejak menginjak remaja. Sebagai rasa terima kasih telah banyak membantu keluarganya. Bukan hanya Max, kedua orangtuanya juga menghabiskan waktu di dunia bersama keluarga ini.

Ketika keluarga MOORE mengalami kebangkrutan Max juga ikut membantu Ziand untuk membangunnya kembali. Bukan hanya umurnya yang tidak jauh berbeda dari Ziand, Sifat Max bahkan mirip dengan tuannya. Dingin dan tidak tersentuh oleh wanita.

VIANA HANINDIYA

Sahabat seperjuangan Cia dari masa SMP sampai sekarang. Jika Cia memiliki keluarga lengkap, berbeda dengan gadis ini. Orang tua Vivi meninggal ketika kecelakaan mobil, hanya dia yang selamat. Setelah kepergian orangtuanya Vivi dititipkan di panti asuhan. Cantik,bar-bar,ceria adalah sifat yang dimilikinya.

Bagaimana dengan tambatan hati? ah setelah pertemuan pertamanya dengan sekretaris Ziand, dia bertekad untuk memilikinya.

ANGGELINA

Mantan istri Ziand, jika bukan karena paksaan Anggel juga tidak mau menikah dengan Ziand. Dia menikah dengan Lee Ziand hanya untuk menghabiskan dan menghambur-hamburkan uang yang dimiliki keluarga tersebut. Jengah sangat jengah Anggelina dituntut untuk cepat memberikan keluarga itu cucu. Setelah putrinya lahir ke dunia dan keluarga itu bangkrut. Anggelina berpikir lebih baik meminta cerai daripada hidup miskin.

Siapa disangka Ziand yang dulu ia tinggalkan, kini menjadi lelaki yang lebih sukses. Anggelina datang kembali sebagai orang ketiga dengan alasan ingin mengambil hak asuh putrinya.

GRACE DISYA ARABELLA MOOR

Putri pertama Ziand, Disya lebih menduplikat ke ayahnya. gadis kecil imut ini usianya hampir sama dengan MORGAN putra Cia. Setelah Disya lahir ke dunia selang satu Minggu kemudian Morgan pun dilahirkan.

MORGAN AL GARA

Ketika Cia mengandungnya hampir saja ia ingin menggugurkan nya, dengan bujukan dari Vivi beserta nenek dan kakeknya Cia mulai menerima kehadiran Morgan. Ahh bahkan sekarang Cia tidak ingin kehilangan putranya. Diam, susah diajak bicara, dan tidak suka bermain-main dengan temannya. Morgan akan sangat marah jika sang mama terluka.

Pernikahan

California city, California

Hari ini tiba saatnya hari yang ditunggu-tunggu oleh keluarga MOORE. Pernikahan digelar secara besar-besaran, tamu-tamu berdatangan.

Setelah mengucapkan janji suci dialtar, kini kedua pasangan yang telah sah menjadi suami istri sedang menyalami para tamunya.

"Mom sangat bangga, akhirnya putra ku ini menikah dihadapan momy." wanita paruh baya menjeda ucapannya. "Ah bahkan momy sempat berfikir jika momy tidak akan menyaksikan pernikahan mu ini." lanjutnya dengan diakhiri kekehan kecil.

"Mom, sudah berapa kali Ziand bilang. Jangan terus-terusan membahas tentang kematian." LEE ZIAND MOORE yah putra tunggal dari keluarga MOORE yang kini sudah menjadi seorang suami.

"Momy tidak terus-menerus membahasnya hanya kepikiran saja son." bantahnya

"Sudah-sudah lah mom kalian ini suka sekali berdebat." ucap Fernand dengan menggelengkan kepalanya. Setelah mendengar ucapan ayahnya ibu dan anak itu tertawa.

Tamu-tamu yang melihat keharmonisan keluarga tersebut merasa iri, berlanjut setelah semuanya mengucapkan selamat kepada kedua mempelai. Hari menjelang malam pesta pernikahan sudah selesai.

Skip malan pertama?

Ceklek!

"Lelah sekali ya tuhan." gumam Ziand memasuki kamar pengantinnya dan melihat Anggelina yang kesulitan membukakan gaun pengantin.

"Butuh bantuan?" tanyanya.

"Bukakan resleting belakang gaunnya Zi."

Deg

Setelah membukakan resleting, Ziand terpesona dengan punggung putih milik istrinya. Sebelum tangan Ziand menyentuh punggung indahnya, Anggelina segera menepis kasar tangan Ziand dan berlari memasuki bathroom.

Ziand yang mengetahui istrinya menolak hanya mengembuskan napasnya pelan.

Pintu bathroom terbuka, Anggelina kembali dengan menggunakan baju tidur pendek.

"Emm nggel bolehkah aku meminta hak ku sekarang?"

"Cih, meminta hak? Tidak sudi aku memberikannya, asalkan kau tau Ziand aku menikah dengan mu atas dasar paksaan dan uang." jawabnya dengan nada tinggi

Ziand yang mendengarnya naik pitam, berdiri dan mencengkram kuat leher istrinya.

"Jadi kau mau menikah dengan ku hanya karena uang hah!" teriaknya, suara Ziand tak kalah tinggi dari istrinya. Untung saja kamarnya itu kedap suara.

"Iya memangnya kenapa." Anggelina berucap lirih, cengkraman Ziand sangat kuat hingga membuatnya sesak.

Arrrgggghhhh

"Terserah!" berlalu keluar untuk menyurutkan emosinya jika dia terus-terusan berada dikamar bisa-bisa istrinya yang akan kena imbas melampiaskan emosinya

Skip pagi hari

Ziand tidak tidur dikamar bersama istrinya justru ia memilih tidur dikamar tamu dan berpindah jika hari menjelang pagi sebelum ketahuan oleh orang tuanya. Setelah mendengar ucapan Anggelina membuat pikirannya terganggu, ucapan istrinya masih terngiang-ngiang di otaknya.

Tap

Tap

Tap

Suara langkah menuruni tangga. Ternyata Dady dan Momynya yang menuruni tangga.

" Morning,mom dad."

"Morning son, bagaimana malan pertamanya?" Tanya Fernand dengan menaik turunkan kedua alisnya.

" Hus, dady ini ~~~"

Belum sempat momy melanjutkan ucapannya, berhenti ketika melihat menantunya datang.

"Pagi mom,dad."

"Pagi juga sayang." jawab momy Killa

"Pagi my husband."

Hanya deheman yang Ziand berikan, menatap istrinya saja membuatnya malas. Fernand yang melihat Ziand acuh terhadap menantunya merasa curiga.

"Apa kalian berdua sedang memiliki masalah?" Fernand merasa bingung dengan tingkah putranya.

"Tidak, sudahlah tidak perlu dibahas. Ziand sudah sangat lapar." ujarnya mengalihkan pembicaraan.

Dibelahan bumi lainnya

Gadis cantik sedang merenung didepan jendela kamarnya. Gracia Azella menghembuskan nafas panjang. Lelah ia lelah dengan semua ini, bayang-bayang ibu dan ayahnya yang memperlakukan kekerasan padanya terus berputar di otaknya.

"Anak tidak tau diri."

"Dasar anak pembawa sial."

"Mengapa kau harus lahir di dunia."

"Jangan pernah memelukku."

"Pergi dan cari pekerjaan sana, jangan pulang sebelum mendapatkan uang!"

"Aku bukan ayah mu."

Sedari kecil ia sudah mendapatkan perlakuan kasar dari kedua orang tuanya. Sejak sd saja ia dipaksa berjualan koran untuk mendapatkan uang biaya sekolahnya.

"Nenek Cia kangen hikkss." gumamnya

"Cia woe ngapain nangis huhu." mendengar suara sahabatnya secepat mungkin Cia menghapus air matanya.

"Siapa yang nangis yeee, ini mah cuma ada kotoran masuk." disertai tawanya.

"Iyaya deh, siap-siap kerja yuhu. Nanti kalo telat bisa-bisa dimarahin bu bos ini hahaha."

"Ya tuhan Vi kamu belum mandi apa. Dari tadi Cia udah tungguin juga."

"Mager Ci beneran, mandiin napa."

"Boleh, gimana kalo kita nyari selokan dulu buat jadi bathub." tawarnya dengan wajah yang dibuat sepolos mungkin.

"Ah ga asik lu." katanya berlalu pergi dengan wajah cemberutnya. Cia yang melihat wajah sahabatnya terkikik geli.

Tempat kerja

Mereka berdua bekerja ditempat ini setelah lulus sma. Sebenarnya mereka ingin sekali memasuki jenjang pendidikan lebih tinggi lagi. Tapi apalah boleh buat keadaan keluaiyang memaksa ia untuk bekerja keras.

"Ehh Ci, nanti malem aku ada undangan dari temen kecilku buat party."

"Ya udah berangkat aja si Vi." Ucapnya tak lepas dari kegiatan merapihkan buku-buku yang berserakan.

"Yeee ga gitu loh Ci, masalahnya party nya itu di Club. Kau kan tahu aku belum pernah masuk tempat terkutuk itu, membayangkannya saja sudah cukup membuatku merinding."

Cia tampak berfikir dengan menempelkan ibu jari kanan di dagunya. "Kalo menurut Cia sih, terserah kamunya aja Vi. Kalo emang mau berangkat ya pakai pakaian yang tertutup lah intinya, gimana?"

"Eummm.... boleh juga saran mu. Nanti kupikirkan lagi lah, kita fokus kerja saja dulu."

Kembali ke keluarga MOORE

"Anggel apa kau dengar apa yang tadi diucapkan momy ku?"

FLASHBACK ON

Setelah selesai melakukan sarapan pagi bersama kini mereka semua duduk diruang keluarga sembari melihat televisi.

"Rasanya momy tidak sabar ingin menggendong cucu."

"Anggel momy minta tolong ya, jangan menggunakan alat kontrasepsi. Bagaimana pun juga kami sangat mengharapkan seorang cucu penerus keluarga MOORE."

Anggelina yang mendengar ucapan mertuanya memandang jengah, hak saja ia tidak memberikan apalagi anak.

"Iya mom." daripada tidak ditanggapi lebih baik iya kan sajalah.

FLASHBACK OFF

"Ya, aku mengingatnya. Tapi itu tidak aka pernah terjadi Ziand, aku masih ingin melanjutkan karir ku kau tau itu bukan?"

"Aku bahkan tidak sudi memiliki anak darimu. Tapi mau bagaimana lagi hah, jika terus-terusan begini kedua orang tuaku bisa curiga."

"Program bayi tabung. Yah, program bayi tabung saja bagaimana?" Usul Ziand

"Tidak buruk, tapi jika mom dan dad tau?"

"Itu masalah nanti nantian, sekarang kita pergi saja dulu ke rumah sakit spesialis."

Selesai melakukan program bayi tabung sekretaris Max menelpon tuannya untuk acara party di Club malam ini. Dadakan sekali bukan? Jika bukan karena kedatangan musuh bebuyutannya Ziand tidak ingin menginjakkan kaki ditempat sialan itu.

"Vi kamu yakin pakai pakaian ini?" tanya Cia, tertutup memang dengan celana jeans hitam dipadukan dengan kemben yang tidak terlalu tertutupi oleh jaket levis nya. Memperlihatkan sedikit kulit putih hingga leher jenjangnya.

"Yakin ga yakin sih Ci, kalo aku pake hoodie kan ga mungkin. Lah adanya ini."

"Iya juga sih, baik-baik disana Vi. Kalo ada apa-apa cepet telepon aku oke."

"Siap deh, ya udah aku berangkat dulu." berlalu keluar dari kos-kosannya.

11.25 pm

"Sial, pasti baj\*\*\*\*n itu mencampuri obat perangsang pada minmumanku. Arrrgggghhhh panas sekali rasanya, jika aku pulang dengan keadaan seperti ini bisa dibunuh ayah."

"Mencari pelampiasan, iya mencari pelampiasan huhh tahan." Ziand ya laki-laki tersebut memang dia. Setelah bertemu dan berbincang dengan rekan bisnis yang diundang dalam party. Musuhnya menjebaknya dengan kedok untuk taruhan. Minuman milik Ziand dicampuri obat.

Drrttt drrttt

Ponsel milik Cia berdering, ternyata sahabatnya menelpon. Apa terjadi sesuatu.

"Hallo, kenapa Vi?"

"Ci jemput gue sekarang, sumpah gue takut banget. Banyak laki-laki hidung belang disini."

"Tunggu-tunggu sejak kapan jadi lo gue, bukannya aku kamu."

"Bahas itunya nanti aja ya Ci, buruan kesini."

Tutt tutt tut

Panggilan suara diakhiri sepihak, Cia saja belum menjawab ucapan sahabatnya. Sebenarnya ia lelah, karena besok libur dan demi sahabatnya dia bergegas menuju Club.

"Mana sih, ini tempat gede banget lagi. Masa iya harus nyari disetiap sudut." gerutunya

"Emm tuan mau tanya, ruangan untuk party \*\*\*\*\* disebelah mana ya?" bartender itu mengerutkan keningnya heran dengan pakaian Cia, tidak biasanya ada gadis memasuki Club dengan celana tidur dan hoodie kebesaran.

"Tuan? Heyyy."

"Ah iya nona, ruangannya ada di lantai 3. Silahkan menggunakan tangga itu." jedanya dengan menunjuk arah tangga. "Ruangan nomor 2B cari saja di pintunya berwarna coklat."

"Baiklah terimakasih, lantai 3 ruangan nomor 2B dengan pintu berwarna coklat." Cia terus merapal kalimat tersebut sembari menaiki tangga. Sampai dilantai 2 baru saja dia ingin menaiki tangga berikutnya, Cia melihat laki-laki bertubuh tinggi dengan pakaian dan rambut yang sudah acak-acakan. Dilihat dari jalannya saja merasa iba, dengan segera Cia membantu lelaki tersebut tidak berfikir apa yang terjadi kedepannya.

"Mari tuan saya bantu." ucapnya dengan meletakkan tangan kanan pria itu ke pundaknya untuk menopang.

Ziand yang melihat ada gadis menolongnya menyeringai.

"Antarkan saya kekamar yang bercat putih itu."

"Baiklah, mari."

Setelah tepat didepan pintu Cia membukanya dan meletakkan Ziand dengan hati-hati di kursi yang terdapat diruangan itu. Saat Ziand melihat Cia ingin keluar, dengan segera Ziand berjalan cepat dan mengunci ruangan.

"Tuan, saya ingin keluar untuk mencari sahabat saya." ucapnya kaget.

Tersenyum miring hanya itu yang Ziand perlihatkan.

"Tuan biarkan saya keluar!" katanya dengan nada tinggi. Ziand yang mendengar nada tinggi gadis didepannya, semakin tidak tahan lagi. Diangkatnya tubuh Cia seperti karung beras dan dilemparkan ke ranjang ruangan tersebut.

"Bermainlah dengan ku gadia kecil, bantu aku menghilangkan obat sialan ini." pelan tetapi menekan, Cia yang mengerti apa maksud pria tersebut memberontak sekuat tenaga. Apalah daya, kekuatan Cia tidak ada apa-apanya dengan pria ini.

INSIDEN→

TBC☺️

KRITIK DAN SARAN UNTUK BAHASANYA:)

MAKLUM BARU PERTAMA BUAT DI PLATFORM😁

Tinggalkan jejak sebagai apresiasi kalian

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!