Anissa Maharani seorang wanita berparas cantik nan anggun, dia lahir dari keluarga yang sangat sederhana kedua orang tuanya telah meninggal semenjak Anissa berusia 5 tahun...
Semenjak di tinggal kedua orang tuanya, Anissa di asuh oleh saudara sang Ayah dan hidup dalam penuh penderitaan...
Semenjak Anissa duduk di bangku SMA Anissa selalu mendapatkan beasiswa dan Anissa juga bekerja paruh waktu untuk mencukupi biaya hidupnya...
Kini Anissa tengah menempuh pendidikan di sebuah universitas ternama di Jakarta, Anissa mendapatkan beasiswa karena prestasinya yang selalu membanggakan..
Semenjak kuliah Anissa juga mengambil part time job untuk bertahan hidup di ibukota..
Anissa adalah sosok gadis yang sederhana dan selalu tampil apa adanya, Anissa juga selalu ramah dan baik dengan semua orang yang dia temui..
Hingga pada suatu hari Anissa berkenalan dengan seorang lelaki bernama Zaky Revandra Wijaya seorang lelaki yang teramat tampan dan juga seorang pengusaha muda yang sangat terkenal..
Anissa yang bekerja paruh waktu di kantor milik perusahaan Wijaya sebagai seorang office girl..
Anissa selalu bekerja dengan sangat rapi dan tanpa perintah Anissa selalu bisa mengerjakan tugasnya dengan tepat waktu..
Anissa bekerja pada siang hari sedangkan pada sore harinya Anissa baru kuliah..
Anissa selalu mendapatkan pujian oleh semua karyawan di perusahaan Wijaya karena Anissa selalu nurut kepada siapa saja yang meminta bantuannya..
Anissa memiliki teman kerja bernama Angga, Angga adalah senior Anissa di kantor tersebut, dan tanpa Anissa sadari Angga pun menaruh hati kepada Anissa..
Seiring berjalannya waktu Anissa tengah bekerja lebih dari tiga bulan di perusahaan Wijaya dan karena kinerja Anissa yang selalu baik Anissa pun kini di angkat menjadi karyawan tetap di perusahaan Wijaya..
Zaky Revandra Wijaya, seorang pengusaha muda yang sangat tampan dan juga mapan. Namun dirinya memiliki kepribadian yang terbilang aneh yaitu tak terlalu suka sama perempuan..
Zaky trauma dengan yang namanya cinta karena dulu Zaky pernah di khianati tepat 1 bulan sebelum pernikahannya.. Dulu Zaky adalah sosok lelaki yang hangat, namun karena rasa kecewanya pada kekasihnya mengubah Zaky menjadi sosok lelaki yang sangat angkuh dan dingin dengan perempuan...
Zaky adalah anak tunggal dari keluarga kaya raya bernama Armando Wijaya..
Armando Wijaya adalah seorang pengusaha yang sangat sukses di masanya..
Setelah Armando Wijaya membuka beberapa cabang perusahaannya membuatnya selalu sibuk dengan urusan bisnisnya begitupun dengan sang istri Cintia Wijaya yang seorang sosialita yang selalu sibuk dengan kegiatannya..
Hari harinya semenjak Zaky kuliah hingga Zaky memegang salah satu perusahaan Zaky selalu di temani Asisten rumah tangganya dan sangat jarang sekali Zaky bisa melihat Ayah dan Bundanya berada di rumah..
Zaky kini menjadi sosok lelaki yang pendiam namun sangat emosional ketika amarahnya terpancing..
Zaky juga berniat ingin memajukan bisnisnya untuk menyaingi sang Ayah agar tak selalu sibuk dengan pekerjaannya.
Zaky juga selalu menjadi lelaki yang sibuk dengan segala urusannya sama seperti sang Ayah..
Semenjak Zaky di khianati Zaky tak pernah melirik wanita yang mendekatinya bahkan sudah beberapa kali sang Bunda berniat untuk menjodohkan Zaky dengan anak teman teman sosialitanya namun Zaky selalu saja menolak..
Zaky lebih memilih sendiri karena bagi Zaky semua wanita sama saja sama sama mahluk penghianat yang tak lain hanya menginginkan hartanya saja..
Bagi Zaky tak ada ketulusan dalam cinta karena Zaky berfikir ketulusan hanya ada untuk orang orang yang menurutnya bodoh sama seperti dirinya yang dulu sangat tulus mencintai namun pada akhirnya terkhianati....
Usia Zaky kini telah menginjak 29 tahun, sebagai seorang pengusaha yang sangat tampan dan mapan seharusnya Zaky telah memiliki pendamping hidup namun Zaky justru memilih menutup pintu hatinya dan menjalani hari harinya sendiri.
Kembali ke cerita...
Anissa kini telah menempuh pendidikan di universitas dan karena keterbatasan biaya untuk bertahan hidup Anissa terpaksa bekerja paruh waktu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya..
Anissa mencari pekerjaan paruh waktu dan karena memang prestasi Anissa yang bagus membuat Anissa di terima bekerja di perusahaan besar milik keluarga Wijaya sebagai office girl..
Awalnya Anissa ragu menerima pekerjaan tersebut dengan dalih malu jika teman teman kampusnya tahu jika Anissa hanya seorang office girl, namun Anissa berfikir ulang jika kesempatan itu tak Anissa ambil entah Anissa harus mencari dimana lagi..
Anissa mengatur ulang jadwal kuliahnya, Anissa mengambil jam sore untuk kuliah sedangkan jam pagi Anissa pergunakan untuk bekerja..
Anissa adalah sosok wanita yang sangat disiplin dengan semua pekerjaannya sehingga Anissa menjalani semuanya dengan suka cita.
Anissa yang seorang anak yatim piatu membuatnya terbiasa hidup sendiri dan hidup seadanya. Tak ada kemewahan untuk Anissa, bagi Anissa bisa makan saja dia sudah bersyukur..
Anissa atau yang akrab di sapa Nissa baru saja selesai membersihkan ruangan para staf kantor karena Nissa masih harus membersihkan ruangan anak dari pemilik perusahaan yang kebetulan hari ini baru sampai Jakarta setelah tiga tahun menetap di Italia..
Nissa tak pernah tahu tentang siapa anak dari sang pemilik perusahaan besar tersebut...
"Nissa, setelah kamu selesai tolong bersihkan ruangan Tuan Zaky ya di lantai dua." ucap Farida salah seorang staf yang bekerja di perusahaan besar itu..
"Baiklah Bu." ucap Nissa tanpa bertanya lagi..
Nissa pun naik ke lantai dua dan kemudian memasuki sebuah ruangan dengan tulisan "Ruang Direktur"
"Mungkin ruangan ini yang di maksud Bu Farida?" gerutu Nissa dalam hati..
Tanpa berfikir lagi Nissa langsung masuk ke ruangan tersebut dan mulai membersihkan ruangan itu..
Ketika Nissa sedang asik membersihkan ruangan tersebut tiba tiba ada suara seorang laki laki yang mengejutkan Nissa..
"Siapa kamu berani sekali kamu masuk kedalam ruangan saya." ucap seorang lelaki yang sangat tampan nan rupawan..
Nissa kaget mendengar suara seseorang kemudian Nissa menatap ke arah lelaki tersebut..
"Maaf Pak saya nama saya Nissa, saya cleaning service dikantor ini." ucap Nissa sembari menunduk.
Zaky menatap kearah Nissa sembari memandangi wajah Nissa yang menurutnya lumayan manis..
"Siapa yang mengizinkanmu memasuki ruangan saya, dan satu lagi jangan pernah berani masuk ke ruangan ini kecuali saya yang menyuruh. Paham!" ucap Zaky setengah membentak..
Nissa diam dan merasa syok menghadapi lelaki yang berada di hadapannya sekarang..
"Iya Pak maafkan saya." ucap Nissa sembari pergi meninggalkan ruangan Zaky..
Setelah Nissa keluar dari ruangannya, Zaky menggumal kesal karena ada yang berani memasuki ruangannya..
"Sial, siapa yang berani menyuruh Ob itu memasuki ruangan ku,apa sudah bosan bekerja di perusahaan ini." gerutu Zaky kesal..
Nissa masih syok setelah bertemu dengan Zaky, hatinya merasa sedih karena tanpa tahu apa kesalahannya dirinya dimarahi tanpa alasan..
"Dasar lelaki aneh, kamu memang tampan dan kamu juga anak pak bos tapi kenapa sikap kamu begitu menyebalkan.." gerutu Nissa dalam hatinya..
🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤
Setelah selesai bekerja Nissa bersiap untuk pulang, namun Zaky ternyata mempersulit dirinya..
Nissa baru saja sampai di lobby kantor untuk segera kekampus, namun Nissa bertemu dengan Zaky di lobby sehingga Nissa harus mendapatkan kesulitan..
Zaky menatap kearah Nissa kemudian menghentikan langkah Nissa..
"Eh kamu mau kemana? Bukankah ini masih jam kerja." tanya Zaky sembari melirik arloji yang melingkar di lengannya..
Langkah Nissa pun terhenti dan kemudian menatap kearah Zaky..
"Maaf Pak Zaky saya mau pulang karena pekerjaan saya telah selesai." ucap Nissa tanpa mengurangi rasa hormatnya.
"Apa kamu mau makan gaji buta?" tanya Zaky sembari menatap tajam kearah Nissa..
Nissa terdiam tanpa menjawab pertanyaan Zaky..
"Maaf Pak tapi jam kerja saya telah selesai dan saya harus ke kampus untuk kuliah.." ucap Nissa sembari menunduk..
"Apa kuliah? Hei kamu di sini untuk bekerja bukan untuk makan gaji buta, jadi aku minta kamu taati peraturan kantor." ucap Zaky sembari berlalu meninggalkan Nissa di lobby utama..
Dengan langkah lesu Nissa kembali lagi ke pantry untuk melanjutkan pekerjaannya..
"Sabar Nissa semua akan berbuah manis." ucap Nissa dalam hatinya..
Nissa melanjutkan pekerjaannya karena waktu itu jam masih menunjukan pukul 15.30 Wib..
Bu Farida yang melihat Nissa masih bekerja pun menegurnya..
"Niss kenapa kamu belum pulang?" tanya Bu Farida sembari mendekati Nissa yang sedang membersihkan ruangan..
Nissa menatap ke arah Bu Farida dan kemudian tersenyum..
"Belum Bu, tadi ketemu Pak Direktur dan dia bilang aku harus bekerja hingga jam kantor usai." ucap Nissa dengan lembut..
Bu Farida yang masih kerabat dekat Tuan Wijaya pun merasa tak enak hati karena semenjak awal Nissa masuk ke perusahaan Nissa di beri kebijakan untuk pulang lebih awal karena Nissa masih kuliah..
"Maafkan Pak Zaky ya Niss, mungkin dia belum tahu tentang kebijakan kantor yang kami kasih untun kamu." ucap Bu Farida..
Nissa pun tersenyum..
"Tidak perlu Bu, gak apa apa biar nanti saya bicarakan dengan dosen Nissa untuk mengubah jadwal kuliah Nissa saja. Nissa gak mau dapat masalah Bu karena Nissa sangat membutuhkan pekerjaan ini." ucap Nissa dengan penuh kebijakan..
Setelah Nissa menyelesaikan pekerjaannya Nissa langsung pergi menuju kampus untuk kuliah..
Rasa lelah dan letih sudah tak di hiraukan nya lagi bagi Nissa pendidikan adalah yang terpenting..
"Aku harus semangat untuk meraih cita citaku." ucap Nisaa sembari tersenyum..
Sahabat dekat Nissa yang bernama Fenny pun terkejut yang melihat Nissa baru datang ke kampus tepat pukul 18.00 wib..
"Niss kamu baik baik sama kan? Kenapa jam segini kamu baru sampai? tanya Fenny yang sengaja menunggu kedatangan Nissa..
Nissa pun hanya tersenyum kemudian duduk di sebelah sang sahabat..
"Aku kan kerja Fen, dan aku tadi kena marah sama bosku karena aku mau pulang lebih awal, jadi daripada ribut aku mengambil jam pulang kerja menurut jam kantor." ucap Nissa menjelaskan..
Fenny merasa iba terhadap perjuangan Anissa, Nissa wanita yang sangat tangguh gak seperti dirinya yang masih bergantung kepada kedua orang tuanya.
"Aku salut sama kamu Niss, kamu hebat kamu bisa mengurus diri kamu sendiri gak seperti aku yang masih bergantung kepada kedua orang tuaku." ucap Fenny sembari menunduk..
Nissa tersenyum kemudian menatap sang sahabat.
"Fen kamu salah kamu juga hebat, walaupun kamu anak orang yang serba berkecukupan tapi kamu gak malu mempunyai teman sepertiku, dan kadang aku merasa iri sama kamu Fen,tapi aku juga bersyukur dengan aku bekerja keras aku jadi tahu bagaimana susahnya kehidupan ini." ucap Nissa sembari mencubit pipi Fenny..
Fenny adalah anak orang yang lumayan berada namun Fenny tak pernah sombong dan selalu baik terutama terhadap Nissa.
Waktu berlalu begitu cepat jam telah menunjukan pukul 4.00 pagi, setelah Nissa melaksanakan sholat subuh Nissa langsung membuat sarapan untuk dirinya sendiri dan untuk Nissa bekal ke kantor..
Tepat pukul 06.30 Nissa telah sampai di kantor, Nissa memang paling rajin ketika berangkat bekerja..
Nissa mulai membersihkan setiap ruangan yang ada dan setelah selesai Nissa pun menyiapkan minuman..
Kala itu tepat pukul 7.30 Zaky telah sampai di kantor dan melihat Nissa telah melakukan semua pekerjaannya..
"Eh kamu sini bersihkan ruangamku." ucap Zaky tanpa tersenyum sedikitpun...
"Baik Pak,saya permisi izin memasuki ruangan anda." ucap Nissa dengan sopan nya..
Zaky hanya diam saja lalu mengikuti Nissa dari belakang..
"Cepat sedikit membersihkannya karena aku sibuk." ucap Zaky sembari duduk di atas kursi kebesarannya dan mulai menyalakan laptopnya..
"Baik pak." ucap Nissa dengan sopan..
Nissa mulai mengerjakan tugasnya sementara itu Zaky mulai mengerjakan pekerjaannya tanpa sadar terkadang Zaky menatap kearah Nissa..
"Manis juga cewek ini." ucap Zaky dalam hatinya..
Setelah selesai membersihkan ruangan Nissa berpamitan untuk keluar meninggalkan ruangan sang bos..
"Pak ruangannya sudah selesai saya bersihkan, kalau begitu saya permisi." ucap Nissa sembari mengemasi perlengkapan kerjanya..
Zaky tak menjawab ucapan Nissa..
Nissa pun langsung keluar namun sebelum Nissa sampai di amabang pintu Zaky kembali memanggilanya..
"Mau kemana kamu? Tolong buatkan kopi untukku dan bawa kemejaku segera.." ucap Zaky tanpa menoleh kearah Nissa..
Nisaa pun tak menjawab perintah Zaky hanya anggukan yang mewakili ucapannya..
Sepuluh menit kemudian Nissa kembali mengetuk pintu ruangan Zaky dengan pelan..
"Iya masuk..." ucap Zaky tanpa menatap Nissa..
Nissa pun masuk dan kemudian meletakan secangkir kopi diatas meja dan kemudian berpamitan keluar kembali..
Zaky tak bergeming dari layar laptopnya dan tanpa jawaban apapun hanya anggukan yang Zaky lakukan..
Nissa keluar dari ruangan Zaky dan kemudian kembali melakukan pekerjaannya..
Setelah Nissa keluar dari ruangannya kini Zaky menghentikan aktifitasnya dan menatap kearah pintu ruangannya namun Nissa sudah tak nampak lagi..
Zaky pun menikmati secangkir kopi yang Nissa hidangkan kemudian dalam hatinya memuji..
"Sangat enak, takaran kopi dan gulanya sangat pas."ucap Zaky sembari tersenyum...
Nissa pun kembali melanjutkan pekerjaannya, banyak karyawan yang menyuruh Nissa ini dan itu tapi Nissa selalu melakukannya dengan senang hati..
"Mbak Nissa bisa minta tolong foto kopiin berkas ini gak? ucap salah seorang karyawan yang bernama Lula..
Nissa tersenyum kemudian mengangguk..
"Baiklah Bu Lula, Nissa kerjakan sekarang.."ucap Nissa yang kala itu sedang membersihkan ruangan..
Zaky yang sedang kebetulan lewat pun menghentikan langkahnya kemudian menegur Lula..
"Lula bukankah itu pekerjaan kamu? Kamu kan bisa turun sendiri kenapa harus menyuruh orang lain." ucap Zaky sembari menatap Lula dengan tatapan yang menakutkan..
Lula nampak kaget melihat keberadaan Zaky..
"Iya Pak Zaky maafkan saya, Nissa biar aku kerjakan sendiri saja."ucap Lula sambil mengambil alih kembali berkas dari tangan Nissa..
Nissa hanya mengangguk lalu menatap Lula yang pergi begitu saja..
"Kenapa masih disini? Lanjutkan pekerjaanmu?" ucap Zaky sembari menatap Nissa..
"Iya Iya Pak.." ucap Nissa sembari berlalu pergi dari hadapan Zaky kemudian melanjutkan pekerjaannya..
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!