Pagi itu seorang wanita sedang berada di sebuah kamar yang lumayan luas, ia tampak duduk manis di depan meja rias dan sedang di rias oleh Rias pengantin karena ini adalah hari pernikahan nya.
Tentu saja ini adalah hari yang paling membahagiakan dalam hidup nya dimana ia akan segera menikah dengan laki-laki pilihan nya dan yang ia cintai.
Farah Adila Susilo.
Farah adalah seorang wanita berusia 25 tahun yang baru saja di lamar oleh kekasih nya Yang bernama Bayu Sumanto. Farah Adila adalah anak kedua dari pak Broto Susilo dan Bu Ayu Ningsih dan memiliki seorang kakak laki-laki bernama Brams Susilo. yah nama belakang mereka di ambil dari nama Pak Broto.
•••
Setelah melakukan akad nikah, Kini Bayu dan Farah Adila sudah resmi menjadi sepasang suami Istri. mereka yang berad di atas pelaminan ini tampak sangat gembira dan bahagia terutama Bagi Farah dan Bayu, mereka sedang menerima Antrian tamu yang datang dan menyalami mereka tiada henti.
Pak Broto dan Bu Ayu pun tampak senang dan bahagia melihat putri mereka kini menikah, meski melangkahi kakak Farah yang masih ingin sendiri. kenyataan memang sangat bahagia, sesekali Bayu dan Farah saling melirik dan tersenyum.
"Aku sangat bahagia Mas."Ucap Farah ada Bayu saat mereka bisa duduk sejenak.
"Aku juga, akhir nya kita bis menghalalkan hubungan kita ini."Ucap Bayu. Farah pun tersenyum melihat laki-laki yang ada di samping nya itu.
•••
Saat Acara sudah selesai.
Farah dan Bayu tampak begitu lelah, kedua nya berbaring di tempat tidur yang di hiasi bunga dan renda putih membuat kamar itu tampak memang seperti kamar pengantin.
Hari yang lelah mereka lalui membuat mereka berdua bersandar di tempat tidur sekedar melepas lelah, tak lepas dari pelukan Bayu yang sudah tak tahan melepaskan kerinduan yang sejak tadi tertahan.
Bayu mencium Farah dan mengecup bibit nya yang basah dan menantang itu. Farah pun hanya diam dan menerima ciuman dari pria yang kini sudah menjadi suami nya. Bayu memperlakukan Farah dengan lembut dan Romantis, 2 Tahun pacaran dan selalu Bayu menjaga kehormatan Farah, kini ia pun sudah menghalal wanita itu.
sudah tidak tahan hingga Bayu pun mencium leher Farah dan membuat Farah mengeliat-geliat, Bayu tersenyum melihat Farah.
Tok
Tok
Tok
Ketukan pintu membuat adegan panas yang baru saja akan di mulai pun tertahan. Bayu menghela nafas, karena merasa orang di rumah nya tak mengerti kalau ini adalah malam pertama nya. Farah yang melihat Bayu mengerutu pun tertawa kecil.
"Kau menertawakan ku, awas ya, nanti akan ku balas."Ucap Bayu sembari tersenyum dan dengan jari nya mengcolek hidung Farah.
"Baiklah akan ku tunggu." balas Farah dan seperti menantang.
Bayu pun tersenyum melihat Farah lalu turun ia untuk melihat siapa yang datang.
"Ada apa Bu?." Tanya Bayu.
"Bayu, Sakit bapak kambuh, apa kamu bisa jemput pak Khaidir datang untuk periksa bapak, kata nya mobil nya rusak?." Tanya Bu Sumi.
Farah yang mendengar pun lekas keluar dan berdiri di belakang Bayu.
"Ya sudah Bu, aku ganti baju dulu."Ucap Bayu yang wajah nya berubah khawatir.
"Maaf ya sayang, aku harus jemput dokter Khaidir untuk periksa bapak."ucap Bayu menatap Farah penuh penyesalan.
"Gak apa-apa mas, Bapak lebih penting. ayo ganti baju mu." Saut Farah, Bayu memejamkan matanya diikuti anggukan kepala, melangkah masuk untuk Menganti pakaian nya.
Farah pun menemani Bu Sumi dan Suami nya Pak Ramli yang terbaring di tempat tidur, karena kelelahan membuat sakit pak Ramli pun kambuh.
Farah mengantar Bayu sampai di teras rumah. "Mas, hati-hati ya."Ucap Farah pada Bayu yang berdiri di samping mobil.
"Iya, titip Bapak ya, jagain."Balas Bayu tersenyum dan mencium kening istri nya itu sebelum masuk ke dalam mobil. Farah pun menganggukan kepala nya.
•••
setelah 1 jam berlalu.
Farah dan Bu Sumi mulai gelisah karena tak kunjung Bayu kembali pulang bersama dokter Khaidir. sementara kondisi pak Ramli pun tampak semakin tidak baik, padahal ke rumah dokter pribadi keluarga nya hanya 15 menit dan pulang balik hanya butuh waktu setengah jam.
Hingga suara mobil terdengar memasuki halaman rumah dan lekas Farah berlari keluar untuk menyambut suami nya yang kembali. Namun Farah terheran karena bukan mobil suami nya yang datang, tapi mobil Taxi , tampak dokter Khaidir turun dari Taxi itu membuat perasaan Farah semakin kacau.
"Dimana Ayah mertua mu?." Tanya Dokter Khaidir.
"Di kamar dok."Jawab farah dan mempersilakan Dokter itu masuk.
"Dok, kenapa tidak datang bersama Mas Bayu?." Tanya Farah.
"Saya sudah menunggu lama tapi dia tak kunjung datang, takut kondisi Pak Ramli memburuk jadi saya naik Taxi saja." jawab Dokter.
Seketika saja membuat jantung Farah seketika seolah berhenti beberapa detik.
"Coba Hubungin dia nak."Ucap Bu Sumi.
"Iya Bu."balas Farah dan lekas ia berlari ke kamar nya untuk mengambil ponsel nya untuk menghubungi suami nya.
Namun saat Baru saja menelepon ponsel Bayu berbunyi dan ternyata berada di dalam kamar, karena buru-buru Bayu lupa membawa ponsel nya.
"Astaga Mas, kamu dimana, aku jadi khawatir kalau kau tiba-tiba tak bisa di hubungi begini, ponsel juga tidak bawa."Ucap Farah cemas.
Setelah dokter memeriksa pak Ramli dan di beri obat untuk beristirahat, Bu Sumi pun menghampiri Farah untuk menanyakan keberadaan Putra nya.
"Farah, kamu sudah hubungi Bayu?." Tanya Bu Sumi.
"Sudah Bu, tapi mas Bayu gak bawa ponsel nya, seperti nya karena tadi buru-buru."Balas Farah. tampak kegelisahan di wajah nya.
"Semoga saja dia tidak kenapa-napa." Ucap Bu Sumi juga khawatir. Farah mengangguk.
Malam itu Farah tak bisa tidur memikirkan dan menunggu Bayu kembali ke rumah, hingga 2 jam berlalu, 3 jam berlalu namun Bayu tak kunjung juga pulang.
Farah duduk di ruang tamu menunggu Bayu kembali, sementara Bu Sumi yang juga memikirkan Bayu juga tidak bisa tidur dan duduk di samping suami nya.
"Farah, ada kabar??" Tanya Bu Sumi menghampiri menantu nya itu.
Farah mengelengkan kepala nya dengan tak bersemangat, namun tiba-tiba ponsel nya berbunyi.lekas Farah mengangkat tanpa melihat siapa yang menghubungi nya.
"Mas Bayu."
"Selamat malam Bu, kami dari rumah sakit bakti mau mengabarkan Bapak atas nama bayu berada di sini setelah mengalami kecelakaan mobil."Ucap seorang yang adalah petugas rumah sakit.
"Apa?." Farah terkejut mendengar akan hal itu, membuat Bu Sumi pun ikut terkejut.
"Ada apa nak?."
"Mas Bayu di rumah sakit Bu, kecelakaan."ucap Farah.
"Tapi gak apa-apa kan dia?." Bu Sumi.
"Farah gak tahu, Farah ke rumah sakit dulu ya Bu, nanti kabarin, ibu harus jagain bapak."Ucap Farah.
"Iya nak pergi lah, segera kabari ibu." jawab Bu Sumi dan di Angguki Farah.
Tampak Wajah Farah begitu khawatir di dalam Taxi memikirkan keadaan suami nya.
"Pak cepat sedikit pak."Ucap Farah pada supir Taxi.
"Baik mba."
saat sampai di rumah sakit ia lekas turun dari Taxi lalu ia berjalan dan sedikit berlari untuk menggapai meja informasi untuk menanyakan ruangan mana suami nya berada. baru saja bertanya di mana suami nya berada seorang tiba-tiba datang menghampiri nya. Farah sedikit heran saat Seorang polisi menyapa nya.
"Selamat malam, dengan keluarga saudara Bayu sumanto ?." Tanya polisi itu pada Farah.
"Iya, saya istri nya."Balas Farah.
"Mari ikut saya keruangan Saudara bayu berada."Ucap Polisi itu.
Sedikit terheran dan bertanya dalam hati nya, namun ia lekas menepis nya, tak begitu penting, yang penting Ia segera menemui suami nya.
Saat sampai di sebuah ruangan Farah agak terkejut. "Maaf pak kita seperti nya salah ruangan."Ucap Farah menahan kaki nya untuk masuk.
"Tidak Bu, Suami ibu ada di dalam, Kecelakaan itu membuat nya meninggal di tempat."Ucap Polisi.
Kamar mayat, ruangan tempat Andini kini sedang berdiri, ia mengeleng-gelengkan kepala nya tak percaya.
"Tidak pak, ini pasti salah, ini bukan suami saya."Ucap Farah.
"Silakan masuk untuk memastikan nya Bu."
Farah perlahan melangkahkan kaki nya masuk ke dalam ruangan itu, kamar itu tampak teranh namun tampak hanya ada satu orang yang terbaring dan di tutupi kain putih di sana, Farah pun mendekati dengan ragu. Ia masih berharap kalau itu bukan lah suami nya.
saat seseorang membantu Farah membuka kain putih yang menutupi jenazah yang sudah terbujur kaku itu, air mata pun tumpah saat Farah melihat Itu benar adalah Bayu.
"Mas... Mas Bayu..., Bangun Mas..."Panggil Farah pada suami nya.
"Ayo mas bangun Mas..."Panggil Farah mengoncangkan tubuh laki-laki itu yang sudah terbujur kaku.
Tangis Farah pun pecah memanggil-Manggil suami nya itu untuk bangun, namun Bayu sudah tak bergerak lagi dengan senyuman di wajah nya. Pak Broto dan Brams serta Bu Ayu yang baru datang masuk dan menghampiri Farah, melihat Bayu sudah tidak lagi ada.
Brams segera mendekati adik nya, Bu ayu tak kuasa menahan perasaan nya, menangis ia melihat suami yang baru menikahi putri nya sudah pergi secepat ini.
"Mas, Suruh mas Bayu bangun mas, kenapa dia diam aja."Ucap Farah pada kakak nya.
Brams pun hanya bisa diam sejenak, ia sedih melihat keadaan adik nya. mengelus kedua pundak adik nya.
"Sabar Farah, Bayu sudah tidak ada." Ucap Brams dengan berat.
"Mas Brams ngomong apa sih, ayo dong mas."Ucap Farah dan menangis tersedu.
Brams pun memeluk adik nya itu ke dalam pelukan nya. Farah hanya bisa menangis sejadi-jadinya di pelukan sang kakak, hingga membuat basah baju Brams.
Bu Sumi yang mendapatkan kabar itu saat Histeris mendengar putra tertua nya meninggal dunia. begitu juga pak Ramli yang mendengar kabar itu pun menangis.
Keluarga semua tampak berduka akan kabar ini, baru saja mereka melakukan acara dan berbahagia berselang beberapa jam saja sudah mendengar kabar duka dari orang yang sama yang memberikan kabar bahagia pernikahan tadi pagi.
Farah memeiliki 2 sahabat menghampiri nya yaitu Windi dan Sisil.
"Farah sabar ya, kita turut berduka."Ucap Windi.
"Sabar ya Far, masih ada kita, kamu harus kuat."Ucap Sisil. Farah hanya menoleh dan tersenyum kecil pada kedua sahabat nya itu dengan air mata yang masih membasahi pipi.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!