Bereingkarnasi Menjadi Kakak Antagonis Pria
Awal Bukan Akhir
Sore hari di ******'s Academy.
Dreanee
Rania, gue pulang dulu.
Rania
Gue masih ada tugas, jadi gak bisa nemenin. Maaf ya, Beib.
Dreanee
Santai, gue gapapa.
Dreanee melangkah meninggalkan Rania.
Rania tidak tahu, tetapi perasaannya tidak enak saat dia melihat punggung sahabatnya yang kian menjauh....
Dreanee menumbangkan badannya di kasur. Lalu ia menatap langit-langit rumahnya.
Dreanee
Gila sih, tuh Dosen. Emang gue babunya dia kali ya.
Dreanee
Masa disuruh-suruh terus.
Dreanee
Gak tahu apa, gue tuh capek, pengen istirahat gitu, minum yang segar-segar!
Dreanee
Bukannya di suruh beresin lapangan!
Dreanee
Kerajinan amad nyuruh gue.
Dreanee melihat ke perutnya.
Dreanne langsung selesai mengeluh ketika mendengar bunyi perutnya.
Dreanee
Gue laper, masak apa ya?
Dreanee menatap juga mencari ke sekeliling dengan cermat. Tetapi dia hanya dapat menemukan satu kardus stok mie-nya dan satu butir telur tersisa di kulkas.
Dreanee
Aku lupa membeli bahan.
Dreanee menghela napas kasar, bisa-bisanya dia lupa belanja di saat semua mata pelajaran saja bisa diingatnya.
Dreanee
Pasrah saja lah ....
Dreanee mulai memasak mie instan dengan telor ceplok saja. Sekitar sepuluh menit, semua persiapan termasuk minum untuknya sudah beres.
Dia makan dengan tenang sambil membaca novel ditangannya. Yah ... walaupun agak di sayangkan karena ternyata dia secara tak sengaja membeli novel dengan jalan cerita pasaran. Tetapi dia tetap melanjutkan bacaannya hingga akhir.
Dreanee
Hah ... mengecewakan
Dia benar-benar kecewa akan alurnya dan semua sifat-sifat pemeran utama serta antagonisnya.
Dia ingin membersihkan piringnya, tetapi sepertinya dia mencium sesuatu.
Dia menyusuri bau tersebut dengan hidungnya sampai ....
Dreanee
Ah! Kebocoran gas!
Mungkin karena terlalu banyak menghirup asap, dan juga di serang Syok. Mata Dreanee langsung menggelap. Dia terjatuh tak berdaya.
(?)
Baiklah, ayo kembali ke tempat di mana seharusnya kau berada....
Bangun
Dokter
Detak jantungnya telah kembali! Segera lakukan perawatan tingkat lanjut!
Nenek Minna Detha
Bagaimana keadaan cucuku?
Kakek Robert Detha
Tenanglah, semua akan baik-baik saja di dalam.
Nenek Minna Detha
Aku sangat khawatir ... Jika dia mati ....
Kakek Robert Detha
Sst ... Drea akan selamat.
Nenek Minna Detha
Hiks ... aku takut....
Nenek Minna Detha
Jika Drea kenapa-napa apa yang harus ku katakan pada anakku, menantuku, juga cucuku?
Kakek Robert Detha
Tidak akan ada yang terjadi, dia akan bangun.
Kakek Robert Detha
Berhentilah berpikir negatif.
Kakek Robert Detha
Seharusnya kita mendoakan dirinya sekarang.
Nenek Minna Detha
Baiklah ...
Krieet. Pintu ruang operasi terbuka.
Nenek Minna Detha
Dokter! Bagaimana dengan cucuku?!
Dokter
Tuhan masih memberkatinya, dia selamat dan akhirnya melewati komanya.
Derai air mata mengaliri wajah kedua pasangan tua itu.
Nenek Minna Detha
Cucu kita selamat, hiks ....
Kakek Robert Detha
Iya. Syukurlah....
Pasangan tua itu mengangguk pelan.
Suster yang berada di belakang dokter tadi menghampiri mereka berdua.
Suster
Pasien dapat dikunjungi setelah lima jam operasi.
Setelah mengucapkan itu Suster itu menunduk dan langsung pergi.
Seorang gadis yang tergeletak tak berdaya di ranjang rumah sakit itu membuka matanya secara perlahan.
Gadis itu melihat ke sana dan ke mari.
Terlalu banyak orang di kamarnya.
Dia diam dan tak berbicara. Ini sifat gadis itu ketika bertemu dengan orang yang tak di kenal. Hanya diam dan menunggu lawannya berbicara.
Nenek Minna Detha
Sayang....
Nenek Minna Detha
Sayang, gimana keadaanmu?
Dreanne tak menjawab pertanyaannya dan hanya diam.
Dia tidak tahu, tetapi rasanya matanya saat ini sedang berkaca-kaca melihat wajah wanita tua yang sendu dengan memandangnya.
Nenek Minna Detha
Jangan menangis.
Wanita tua itu memeluk Dreanne dengan pelan.
Dreanne tiba-tiba merasakan kepalanya sangat pusing.
Teriakan dari Dreanne membuat kedua pasang paruh baya di depannya khawatir.
Nenek Minna Detha
Sayang, kamu kenapa?
Pria paruh baya di depannya mencengkram erat kerah baju dokter di sampingnya.
Kakek Robert Detha
Ada apa dengan cucuku?!
Dokter
Itu hanya sedikit kontraksi di kepalanya.
'Kakak' Antagonis
Dreanne saat ini sedang sendiri di kamarnya. Sudah hampir sebulan dia berada di tempat asing ini, dan sudah mulai menyeimbangi mentalnya kembali.
Hampir sebulan yang lalu saat hari kedua dia di tempat asing ini. Dreanne menyadari bahwa dia tak sedang berada di dunianya.
Tetapi dia menjadi Kakak dari Antagonis yang berada dalam novel yang ia baca sebelumnya.
Sebelumnya peran 'Kakak' ini benar-benar tidak ada.
Tetapi tidak tahu, mengapa sekarang ada.
Dia benar-benar yakin pada saat membaca novel itu, tak ada peran 'Kakak' ini di Antagonis.
Jadi sebenarnya dari mana tubuh 'Kakak' ini berasal?
Tetapi sekarang dia tak mempermasalahkannya. Yang penting dia hidup enak!
Nenek Minna Detha
Dreanne, Sayang
Minna menatap sendu cucu perempuan satu-satunya itu.
Nenek Minna Detha
Kamu diminta pulang oleh Ayah dan Ibumu. Apakah kau mau?
Dreanne melihat tubuhnya. Saat ini bisa dibilang dia baru berumur 14 tahun. Alur novel ini belum terjadi, karena dia dan Antagonis hanya berbeda 1 tahun.
Dia memutuskan untuk tidak pulang.
Dreanne
Masih banyak yang harus ku lakukan di sini, juga ... aku masih ingin bersama kalian, bisakah bilang pada Ibu untuk menyuruhku pulang nanti saja? Saat aku berumur 18 tahun!
Nenek Minna Detha
Nenek akan mengatakannya!
Dreanne dapat melihat bahwa Neneknya itu senang dengan perkataannya.
Minna mengelus rambut cucunya pelan.
Nenek Minna Detha
Terima kasih...
Dreanne
Drea menyayangi Nenek!
Nenek Minna Detha
Nenek juga..
Kakek Robert Detha
Kakek gak di ajak nih?
Tiba-tiba si Kakek muncul seperti setan ... eh, hantu!
Dreanne
Drea juga sayang Kakek!
Kakek Robert Detha
Hahaha. Kakek juga menyayangi cucu perempuan kakek satu-satunya!
Kakek Robert Detha
Our Princess Detha.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!