Lucky Guy
1
Di rumah kediaman Budiarto
Budiarto
Kemari kamu anak nakal!!
Tante Rini
Sayang,,, tenanglah,,
Budiarto
Kalian semua!!! Paksa anak itu masuk kemari!!
Budiarto menyuruh beberapa bawahannya membawa seseorang masuk secara paksa
Ferdi
Lepaskan! aku bisa sendiri!
Dengan tegas Ferdi menolak bawahan Budiarto untuk menyentuh dirinya
Budiarto
Dasar bocah tengil!
Tante Rini
Sayang tenanglah,,
Tante Rini
Ada Ivan disini.
Budiarto
Biarlah, karena memang tujuanku adalah itu.
Budiarto memandangi Ferdi dari atas ke bawah
Ivan
Memang kejahatan apalagi yang ia perbuat ayah?
Ivan, kakak angkat Ferdi angkat bicara
Tante Rini
Tidak ada kok, iya kan sayang?
Ferdi
Cih wanita licik, tak perlu sok baik di depanku.
Ferdi
Hal itu malah membuatku mau muntah.
Ferdi
Hahahaha, itu kenyataannya kakak ku yang paling tidak aku sayangi.
Budiarto
Semakin lama, kamu semakin brutal Ferdi!
Budiarto
Tak ku sangka aku bisa melahirkan anak sepertimu!
Semua orang kaget mendengar ucapan Budiarto
Tante Rini
Sayang,, tarik kembali ucapanmu.
Ferdi
Kamu pikir aku sudi dilahirkan olehmu!
Ferdi
Bahkan jika kamu bisa menjaga nafsu dan pandanganmu, ku yakin aku tidak lahir.
Ferdi
Setidaknya ibuku bisa hidup bahagia, tidak dengan pria pemerkosa sepertimu!
Budiarto
Dasar anak kurang ajar!
Dengan sedikit isyarat dari Budiarto, seorang bawahannya langsung menonjok Ferdi tanpa sempat ia hindari
Sebuah darah segar mengalir di hidung Ferdi
Budiarto
Kamu! akan menjalankan hukuman!
Ferdi
Tidak akan ada lagi hukuman atau apapun perintah darimu yang akan kulakukan mulai detik ini!
Tante Rini
Maksud kamu apa?
Ferdi
Maksudku, dengan ini aku memutuskan hubungan dengan keluarga ini, keluarga Budiarto.
Ferdi
Namaku bukan lagi Ferdianto
Budiarto
Jika itu mau mu, Keluar dari rumah ini dan jangan pernah menginjakkan diri lagi di sini!
Kemudian tanpa berkata-,kata dia pergi meninggalkan kediaman Budiarto
2
Masih dalam kediaman Budiarto
Tante Rini
Sayang apa kau yakin?
Ivan
Akhirnya, beban nama keluarga ini pergi.
Tante Rini
Jangan begitu, Ivan.
Ivan
Begitu kenyataannya, Ma. Dia selalu membuat masalah.
Tante Rini
Sudahlah, Ivan. Lebih baik kamu lanjut belajar sama pak Bas, agar bisa memimpin perusahaan.
Ivan keluar dari ruangan itu mengikuti perintah ibunya
Kini diruangan itu hanya tersisa Budiarto dan Rini, istrinya
Tante Rini
Kamu serius mengusirnya?
Budiarto
Iya, dia sudah kelewatan kali ini.
Tante Rini
Tapi kamu tahu kan potensi anak itu?
Budiarto
Hhhhmmmm tentu aku tahu.
Budiarto
Tapi kasus beberapa jam yang lalu dan kelakuannya barusan membuat aku begitu marah.
Tante Rini
Ayolah kasus itu bisa kamu tutup dengan uang.
Tante Rini
Masalah akhlak tidak terlalu penting.
Tante Rini
Kamu pikir siapa yang bisa membuat perusahaan begitu maju sampai saat ini?
Budiarto terlihat termenung memikirkan ucapan istrinya
Tante Rini
Orang itu adalah Ferdi.
Tante Rini
Dengan kemampuannya, dia bisa membuat perusahaan milik mu yang awalnya skala daerah bisa terkenal ke luar daerah, sayang.
Budiarto
Tapi masih ada Ivan.
Tante Rini
Ivan? Bukan maksudku menjelekkan anak kandungku sendiri,
Tante Rini
Tapi kemampuan Ivan tak sebanding dengan Ferdi.
Budiarto tersadar dan menyetujui ucapan istrinya
Budiarto
Tapi aku sudah terlanjur mengusirnya.
Tante Rini
Dan mohon padanya untuk kembali.
Budiarto
Tak, aku tak mau memohon padanya.
Tante Rini
Ayolah turunkan gengsi mu sedikit demi kelangasungan hidup keluarga ini.
Budiarto berpikir sejenak
Budiarto
Baiklah, akan ku cari dia dan ku paksa untuk kembali.
3
Ferdi langsung menyalakan mesin motornya dan langsung meninggalkan kediaman Budiarto
Tanpa mempedulikan pengguna jalan yang lain, ia menancapkan gas motornya sambil menyalip semua kendaraan yang menghalanginya
Dalam keadaan kacau di kecepatan tinggi ia membuka kaca helmnya
Teriakan kencang miliknya mengundang perhatian kendaraan di sekitarnya
Ferdi
Kenapa?! Kenapa hidupku seperti ini,,,
Sampai pada kecepatan yang mulai turun ia kehilangan kesadaran dan hampir menabrak trotoar
Dia menghentikan motornya dan memarkirkannya tepat di sana
Dia terduduk di trotoar dengan menangis memeluk lututnya
Ferdi
Gua bukan cowok lemah.
Ferdi
Gua gak boleh sedih.
Ferdi
Ayo semangat diri gua!
Dirinya mencoba memberi semangat untuk dirinya sendiri
Akhirnya ia kembali memacu motornya dan menghiraukan teriakan orang-orang yang menyebutnya gila
Motor yang ia kendarai berhenti di sebuah gedung apartemen
Setelah memarkirkan motornya, ia langsung menuju sebuah kamar yang kenali
Amel
Maaf, saya tidak memesan Layanan.
Ferdi
Tapi tadi resepsionis bilang anda memesan.
Ferdi
Lima menit yang lalu.
Di dalam nampak orang sedang berdiskusi tentang sesuatu
Pintu pun dibuka oleh Evin
Evin
Gua kira pelayan beneran.
Ferdi
Hahahaha,,, selamat anda kena prank.
Evin
Untung temen gua, kalo gak udah gua usir lu.
Mereka berdua pun masuk ke dalam apartemen itu
Evin
Kenalin mel, ini sahabatku, Ferdi.
Amel
Oh, jadi sekarang manggil nama gitu ya?
Evin
Gak, gak gitu maksudnya, sa,,,
Ferdi
Vin, ternyata lu normal ya?
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!