Dosen Kulkas, I Love U ( Liskook )
episode 1
Hai readers salam hangat selalu ya 😊.
Cerita ini hanyalah karangan belaka murni dari pemikiran author. Jadi mohon maaf apabila ada kesamaan nama tokoh, tempat atau kesalahan dalam penulisan kata ya!
Sekilas info.
(,,,) = ini bearti sedang dilakukan.
*,,,* = ini bearti bicara dalam hati.
Pagi yang sangat cerah, sebuah sepeda motor melaju dengan cepat dijalanan yang ramai. Mungkin sipengendara sedang terburu - buru sehingga dia tidak memperdulikan kondisi disekitarnya.
Naasnya disebuah persimpangan jalan, motor itu menabrak sebuah mobil sedan sport berwarna hitam.
Ciiiittttt,,,,, brukkkk,,,,,
Liliana Ravanda
Aduh,,,, kaki gue. ( Jatuh bersama motornya. )
Ternyata pengendara motor itu adalah seorang gadis berparas cantik dan posisinya saat ini kakinya sedang tertimpa motor yang dikendarainya.
orang
Eh,,, eh,,, disana ada yang kecelakaan tuh. Samperin yuk! ( menunjuk arah kejadian. )
warga
Hah,,, ayok,, ayok,,, ( bergegas )
Kebetulan ada beberapa orang yang lagi nongkrong diwarung pojokan. Mereka beramai - ramai mendatangi tempat terjadinya kecelakaan.
warga
Ya ampun neng. Abang bantuin ya.
salah seorang warga mengangkat motor dan yang lainnya membantu gadis itu berdiri.
orang
Gimana mbak? ada yang luka?
Liliana Ravanda
Kaki gue sakit. ( memegangi salah satu kainnya.)
Rangga Aldhiano
Heh kamu? bisa bawa motor nggak?
Seorang pemuda tampan dengan stelan jas berwarna hitam keluar dari mobil dan menghampiri si gadis. Terlihat jelas diraut wajahnya amarah pria itu.
Liliana Ravanda
Ma,,, af ! ( berbicara pelan dan menunduk. )
Rangga Aldhiano
Maaf,,, maaf,,,, kamu sadar nggak apa akibat dari kecerobohan kamu ini? Kamu nggak hanya bisa terluka tapi kamu juga bisa membahayakan orang lain. ( berdiri tepat didepan si gadis. )
Liliana Ravanda
Iya sekali lagi maaf.
Rangga Aldhiano
Hah,,, dasar bocah. ( berpaling dan melihat sisi mobil yang tertabrak. )
Rangga Aldhiano
Oh ya ampun,,,, ( tangan kanan memegang jidad dan tangan kiri berkacak pinggang. )
Rangga Aldhiano
Lihatlah ini! Gara - gara kamu mobilku jadi lecet kayak gini. ( menunjuk sisi yang tergores. )
Liliana Ravanda
Yak elah,,, itu kan tergores dikit doang sih.
Rangga Aldhiano
Apa katamu? tergores sedikit? kamu tahu nggak berapa harga mobil ini? lecet sedikit aja biaya perbaikannya tuh mahal. Aku nggak mau tahu ya,,, kamu harus ganti rugi. Benerin mobilku seperti semula. ( mengeraskan suarannya. )
Liliana Ravanda
Enak aja ganti rugi. Lo nggak lihat kaki gue nih! ( menunjukkan kakinya yang sakit. )
Liliana Ravanda
Kaki gue sakit ketimpa motor tadi. Belum juga motor gue. Lo juga harus ganti rugi dong! ( nada ikut meninggi. )
Rangga Aldhiano
Heh,,, yang salah tuh kamu ya,,, jadi kamu yang harus ganti rugi!
Liliana Ravanda
Eh tapi gue juga rugi disini jangan seenaknya gitu dong.
warga
Udah,,, udah,,, jangan berantem. Kita selesaikan dengan baik - baik. Mari kita menepi kesana!
Rangga Aldhiano
Hah,,, buang - buang waktu saja.
Disaat mereka ingin menuju ke warung pojokan tadi, tiba - tiba ponsel pria yersebut berbunyi. Diapun menghentikan langkahnya untuk mengangkat telpon yang berdering.
Rangga Aldhiano
Tunggu sebentar! Aku harus mengangkat telpon ini.
Rangga Aldhiano
📞Hallo,,, ( menempelkan ponsel ditelinga dan pipinya )
Rangga Aldhiano
📞 Hmmm ya maaf ada sedikit insiden dijalan. Baiklah,,,, aku akan segera kesana. ( menutup panggilannya )
Rangga Aldhiano
Aku nggak bisa lama lagi disini, tapi aku nggak akan melepaskan kamu begitu saja gadis kecil! ( mengacungkan jari telunjuknya ke arah si gadis. )
Liliana Ravanda
Hah,,, apa maksud lo?
Rangga Aldhiano
Berikan ponsel dan juga SIM kamu! ( menengadahkan telapak tangan kananya. )
Liliana Ravanda
Untuk apa?
Rangga Aldhiano
Cepatlah,,, aku harus segera pergi !
Liliana Ravanda
Baiklah. ( merogoh dompetnya dari tas.)
Si gadis mengeluarkan SIM dari dompetnya lalu mengambil posel yang ada didalam sakunya. Lalu memberikan benda - benda itu kepada si pria. Namun saat pria itu hendak menerimanya, gadis itu malah menarik kembali tangannya.
Liliana Ravanda
Ini nggak diambil kan! ( nggak rela melepas kedua benda yang sedang dipegangnya. )
Rangga Aldhiano
Aku mau mengeceknya. ( mengambil paksa ponsel dan SIM si gadis. )
Rangga Aldhiano
Buka ponselmu! ( menyodorkan ponsel. )
Liliana Ravanda
Hmm,,, ( mengambil ponselnya. )
Si gadispun menuruti apa yang dimau pria tampan itu lalu memberikannya kembali.
Si pria mengambil ponsel itu lalu mengutak - atiknya sebentar.
Rangga Aldhiano
Ini ponselmu dan untuk simnya,, aku akan sita sementara sampai urusan kita selesai. ( memberikan ponsel lalu memasukan sim gadis itu ke saku jasnya. )
Liliana Ravanda
Eh,,,, mana boleh begitu. Ntar kalo dijalan gue ketemu polisi bisa - bisa gie ditilang dong.
Rangga Aldhiano
Itu bukan urusanku. Jangan harap kamu bisa lolos dariku gadis kecil. ( pergi begitu saja. )
Liliana Ravanda
Aaaaa,,,, ( menjerit keras. )
warga
Eh,,, eh,,, kenapa neng? Mana yang sakit neng? Apa perlu kita kerumah sakit?
orang
Iya,,, iya,,, biar lukanya cepet diobati.
Liliana Ravanda
Ng,,, nggak bang. Makasih,,, gue mau pulang aja.
warga
Eh tapi itu katanya kakinya sakit?
Liliana Ravanda
Iya sih bang, tapi nggak apa - apa kok. Gue mau pulang aja.
warga
Beneran nggak apa - apa? Apa abang anterin aja ya! Takutnya neng nggak bisa bawa motornya sendiri.
Liliana Ravanda
Sekali lagi makasih bang, gue bisa sendiri kok.
Liliana Ravanda
Makasih udah ditolong bang, maaf ya sudah merepotkan.
warga
Ya sudah,, hati - hati ya neng! Bawa motornya pelan - pelan aja.
Liliana Ravanda
Iya bang,, permisi.
Si gadispun berjalan dengan sedikit pincang menghampiri motornya. Lalu dia pergi sambil mengendarai motornya itu.
episode 2
Kampus itu adalah salah satu kampus tersohor di negara ini. Banyak kalangan elite yang kuliah disini. Para bangsawan, pengusaha, artis, altlit, dan yang lainnya. Ada juga yang dari kalangan biasa, tapi rata - rata mereka adalah yang mendapatkan beasiswa.
Liliana Ravanda
Huh,,, hari ini gue bener - bener sial. Udah tadi dibela - belain dari rumah nggak sarapan biar nggak telat. E,,, taunya telat - telat juga. Hah,,, menyebalkan!? ( berjalan sambil menyeret kakinya karna sakit )
Anggap aja itu bunyi perut yang lagi kelaperan ya gengs.
Liliana Ravanda
Aaaa,,, laper. Hmm mending gue ke kantin aja deh. Mau masuk juga telat. Daripada kena hukuman dari dosen, mending gue makan aja lah.
Akhirnya si gadis muda itu melangkahkan kakinya menuju kantin kampus.
Liliana Ravanda
Nasi goreng spesial satu ya mbak! yang pedes trus minumnya jus melon.
Pelayan
Eh non Lili,,, baik non tunggu sebentar ya nanti saya antarkan kemeja yang biasanya kan.
Ternyata nama gadis itu adalah Lili.
Liliana Ravanda
Hai,,,
Nama gue Liliana Ravanda.
Gue 19 tahun.
Hobby gue makan, nonton, jalan" dan baca novel juga.
Salam kenal ya,,,, 😊
Pelayan
Ini mbak pesanannya, selamat menikmati!
Liliana Ravanda
Makasih ya mbak.
Pelayan
Tumben non kok pagi - pagi udah kesini aja? Telat lagi ya non?
Liliana Ravanda
Hehehe,,, iya mbak. ( nyengir. )
Pelayan
Haduh non,,,, kok ya nggak bosan - bosannya ya telat melulu.
Liliana Ravanda
Kali ini beda mbak.
Pelayan
Beda apanya non? Telat ya telat aja sih nggak ada bedanya.
Liliana Ravanda
Beda lah mbak,,, kali ini gue tuh telatnya karna habis kena musibah.
Pelayan
Hmm,,, palingan juga musibah bangun kesiangan.
Liliana Ravanda
Eh bukan mbak. Seriusan tadi gue habis dapat musibah.
Pelayan
Emang musibah apa sih non?
Liliana Ravanda
Tadi itu gue habis,,, ( belum selesai ngomong tapi udah terpotong)
Pelayan
Eh bentar ya non. Mbak dipanggil sama ibu kanyin tuh. Saya permisi kesana dulu ya non.
Si mbaknya sudah berlalu. Kini tinggalah Lili yang sedang duduk sendiri menikmati nasi goreng yang dipesannya tadi dengan lahapnya.
Cukup lama Lili berdiam diri ditempat itu. Hingga yak terasa tibalah waktu kelas berikutnya. Diapun bergegas menuju kelasnya.
Liliana Ravanda
aaahhh si@l,,, gara - gara kaki gue sakit gue jadi terlambat masuk kelas deh. ( berjalan sambil menggerutu. )
Lili berhenti sejenak tepat didepan pintu kelas yang tertutup. Dia menghirup udara dari hidungnya panjang - panjang dan melepaskannya lewat mulutnya.
Liliana Ravanda
Tenang,,, tenang,,, Lili. Apapun yang terjadi hadapi saja! ( memberikan semangat kepada dirinya sendiri )
Liliana Ravanda
Bissmilah,,,,
Terdengar suara dari dalam ruangan. Dengan pelan Lili membuka pintu itu lalu masuk kedalam.
Liliana Ravanda
Maaf pak, saya terlambat.
Lili mendekati Dosen pria yang sedang berbicara dimimbar.
Rangga Aldhiano
Hah,,, kamu!? ( kaget setelah melihat Lili. )
Liliana Ravanda
Yak lo!? ( nggak kalah kagetnya. )
Rangga Aldhiano
Haish,,, keluar kamu dari sini!
Liliana Ravanda
Lhah kok keluar sih?
Rangga Aldhiano
Kamu sudah terlambat mengikuti kelas saya. Sebagai hukumannya kamu keluar sekarang!
Liliana Ravanda
Eh tapi kan gue terlambat sebentar doang. Itu juga gara" lo tadi.
Rangga Aldhiano
Heh,, saya ini adalah dosen kamu ya, jadi kamu harus panggil saya bapak. ( mendekati Lili dan berbicara dengan jarak yang sangat dekat. )
Liliana Ravanda
Hah,,, lo,,, dosen? ( terbengong. )
Rangga Aldhiano
Haish,,, baiklah karna ini hari pertama saya masuk jadi kali ini kamu saya maafkan. Pergilah duduk!
Liliana Ravanda
... ( masih terdiam ditempat. )
Rangga Aldhiano
Heh,,, tunggu apa lagi? Cepatlah duduk sana!?
Liliana Ravanda
Eh iya pak,, ( tersadar dari lamunannya. )
Dengan terpincang - pincang Lili jalan menuju kursinya. Sang dosen menatap cara jalan Lili yang tak normal itu.
Rangga Aldhiano
Baiklah semua,,, kita lanjut perkenalan kita.
Rangga Aldhiano
Nama saya Rangga Aldhiano
usia 27thn
Rangga Aldhiano
Status saya?
Rangga Aldhiano
Hmmm status saya disamakan sajalah seperti kalian.
Fiola
Yak,,, kok gitu sih? Maksudnya tuh single apa udah ada gandengan gitu pak?
Rangga Aldhiano
Saya masih single.
Fiola
Asik,,, boleh dong pak deket? ( senyum genit. )
Fiola
Idih,,, sirik aja lo,,, palingan mau juga.
Rangga Aldhiano
Sudah,,, sudah semua diam. Kamu,,, silahkan perkenalkan diri kamu.
Fiola
Baik pak. ( berdiri. )
Fiola
Nama : Fiola.
usia : 19 thn.
Hobbi : Jalan - jalan, nonton, ....
Rangga Aldhiano
Sudah cukup! Sebaiknya kita langsung mulai saja kelasnya.
Amelia
Pak,,, Saya belum kenalan lho pak. ( mengankat tangannya tinggi. )
Rangga Aldhiano
Haish,,, baiklah silahkan.
Amelia
Nama : Amelia.
Biasa dipanggil Meli.
Usia sama kayak Fio.
Hobi juga sama karna kita bestie,,,
Rangga Aldhiano
Ada lagi yang memperkenalkan diri?
Talita
Saya dong pak. ( berdiri. )
Talita
Nama : Talita
Mereka biasanya panggil Tata.
Usia 19 thn. Masih belia dong pak.
All : Huu,,,,, ( bersorak barengan. )
Talita
Heh,,, apa kalian? awas kalian ya! ( duduk. )
Rangga Aldhiano
Masih ada lagi?
Liliana Ravanda
Semuanya ajalah pak satu per satu gitu! ( nyeloteh. )
Rangga Aldhiano
Kamu,,, ( menunjuk Lili. )
Rangga Aldhiano
Perkenalkan diri kamu!
Rangga Aldhiano
Iya kamu!?
Liliana Ravanda
Duh kalau itu sih bapak tinggal lihat aja sim saya pak. Nggak perlu kenalan juga kan.
Rangga Aldhiano
Hah,,, kamu!?
Liliana Ravanda
Wle,,, ( menjulurkan lidahnya sedikit. )
Rangga Aldhiano
Kamu,,, berani - beraninya kamu ya. Awas saja kamu tunggu pembalasan dariku. ( berguman. )
Rangga Aldhiano
Baiklah,,, sekarang kita mulai saja kelasnya! ( mulai mengajar. )
episode 3
Bell jam istirahat berbunyi.
Rangga Aldhiano
Untuk hari ini pembelajaran kita akhiri sampai disini. Sampai jumpa dikelas berikutnya dan selamat siang.
All : Baik pak,,,, Selamat siang. ( jawab serentak. )
Semua siswa berhamburan keluar ruangan kecuali Lili dan ketiga kawannya.
Fiola
Eh gue kesana dulu ya! ( meninggalkan teman - temannya. )
Talita
Lhah tuh anak mau kemana sih?
Liliana Ravanda
Iya,, main ngibrit aja tuh bocah.
Fiola
Pak Rangga,,, ! ( mendekati Rangga. )
Rangga Aldhiano
Ya,,, ( sibuk membereskan buku dimeja. )
Fiola
Makan siang bareng yuk!
Rangga Aldhiano
Maaf saya tidak bisa.
Fiola
Yah bapak,,, saya traktir deh sebagai tanda perkenalan kita. ( merayu manja. )
Rangga Aldhiano
Maaf saya harus permisi dulu ya! ( pergi meninggalkan Fio begitu saja. )
Fiola
Bagaimana kalo ntar sore pak? ( berteriak )
Rangga Aldhiano
... ( tetap berjalan tak melengos sama sekali. )
Lili, Amelia dan Talita tertawa terbahak - bahak melihat Fiola diacuhkan oleh Rangga.
Fiola
Huh,,, kenapa ketawa - ketawa? Dah kayak mak lampir aja kalian. ( berdecak kesal. )
Talita
Si@lan lo,,, malah ngatain kita mak lampir. Kita bukan mak lampir tau,,,!?
Fiola
Kalau bukan terus apaan dong?
Liliana Ravanda
Buyutnya mak lampir hahaha. ( berdiri dan beejalan kearah pintu keluar. )
Fiola
Eh kok lo jalannya gitu sih? ( melihat car berjalannya Lili yang pincang. )
Liliana Ravanda
Kaki gue sakit.
Fiola
Kenapa? ( jalan beriringan dengan Lili. )
Liliana Ravanda
Habis kecelakaan tadi pagi. ( terus berjalan. )
Amelia
Itu udah diobatin belum? ( jalan dibelakang Lili. )
Liliana Ravanda
Belum. ( menggeleng. )
Amelia
Kok belum diobati sih? berdarah nggak tuh? Sini deh gue lihat! ( menghentikan langkah Lili )
Liliana Ravanda
Halah nggak usah, paling juga lebam sedikit. Ntar juga sembuh sendiri. ( melanjutkan jalannya. )
Talita
Emang ceritanya gimana sih kok bisa luka gitu?
Liliana Ravanda
Oh tadi dijalan pas gue buru - buru mau kesini kan gue ngebut tuh. Gue nggak lihat deh kalo dipertigaan ada mobil yang melintas. Gue kaget dong ya. Gue mencoba menghindar, tapi,,,,
Talita
Tapi kenapa? trus lo tabrak tuh mobil?
Liliana Ravanda
Nggak nabrak sih, cuma nyenggol dikit aja. Jadinya gue oleng deh dan trus akhirnya jatuh. Nih kaki ketimpa motor.
Talita
Hiihh,, lo sih ngebut segala.
Liliana Ravanda
Ya kan gue buru - buru beib.
Fiola
Helleh,,, dah kebiasaan telat sih lo.
Liliana Ravanda
Huh kayak lo kagak pernah telat aja.
Fiola
Tapi kan nggak keseringan kayak lo beib.
Amelia
Makanya kalau tidur tuh jangan pagi biar bangunnya nggak kesiangan!
Liliana Ravanda
Helleh jangan sok nasehatin deh lo. Yang keseringan ngajakin gue begadang sampai pagi kan lo sendiri. Curhat ini curhat itu apalah itu.
Amelia
Hehehe,,, tapi kan gue nggak terlambat beib.
Liliana Ravanda
Iya karna rumah lo kan deket - deket sini. Coba kalau jauh kayak gue.
Talita
Apanya yang jauh? 30 menit paling juga dah sampai lo. Dasar lo aja yang suka telat.
Liliana Ravanda
Ya jauh lah,,, diantara kalian kan gue yang paling jauh wle.
Talita
Hih dasar ya. Kita ke klinik yuk! obatin luka lo tuh.
Liliana Ravanda
Ogah ah jauh,, males gue.
Talita
Trus kaki lo mau dibiarin gitu aja? ntar kalo tambah parah gimana?
Amelia
Iya lho,,, tambah parah trus diamputasi trus lo nggak punya kaki mau lo?
Liliana Ravanda
Heh,,, lo ya ngomongnya jangan gitu dong. Jangan nakut - nakutin gue gitu.
Amelia
Habisnya diobatin nggak mau.
Liliana Ravanda
Iya deh ntar dirumah gue obatin.
Rangga Aldhiano
Ekhem,,, ekhem,,, ( tiba - tiba nongol dari belakang. )
Fiola
Eh pak Rangga,,, kita jadi makan siangnya ya? ( kecentilan )
Rangga Aldhiano
Kaki kamu gimana?
Amelia
Kasihan deh lo dicuekin hihihi,,, ( bisik ke Fiola. )
Fiola
Huh,,, ( kesal karna diledek Amelia )
Liliana Ravanda
Ya sakitlah...
Rangga Aldhiano
Sudah diobatin?
Liliana Ravanda
Apa peduli anda? yang anda perdulikan kan hanya mobil mahal anda itu kan? ( berjalan melewati Rangga begitu saja )
Rangga hanya terdiam melihat cara jalan Lili yang nggak biasa itu.
Talita
Dia nggak mau diobatin pak.
Mendengar Talita bicara, Rangga bergegas menyusul Lili dan tanpa permisi langsung membopong Lili layaknya kuli memikul beras dipasar.
Liliana Ravanda
Eh eh,,, lepasin pak turunin saya! ( berontak minta turun. )
Rangga Aldhiano
Diam atau saya jatuhkan kamu!
Liliana Ravanda
Tapi pak,,,
Rangga Aldhiano
Dimana kliniknya?
Liliana Ravanda
Disana, eh tapi saya bisa jalan sendiri kok pak. Nggak perlu diginiin juga.
Rangga Aldhiano
Diam dan tunjukan saja arah kliniknya!
Lili tak berkutik dan hanya bisa menuruti perkataan Rangga.
Semua mahasiswa dan mahasiswi yang dilewatinya tercengang melihat aksi dosennya itu.
Cewek 1 : Aaaa mau juga dong pak digendong.
Cewek 2 : Aku juga mau dong.
Cowok : Sini yuk gue gendong yuk!
Cewek 1 : Idih ogah deh gue digendong lo.
Cewek 2 : Gendong aja tuh ondel - ondel.
Dan masih banyak lagi celotehan - celotehan para mahasiswa.
Sesampainya diruang periksa, Rangga mendudukan Lili ditempat tidur. Lalu jongkok tepat didepan kaki Lili.
Liliana Ravanda
Eh mau ngapain pak?
Rangga hanya terdiam dan memegang kaki Lili yang sakit. Dinaikannya celana berbahan kain Lili dan mengamati luka lebamnya.
Liliana Ravanda
Aduh sakit pak. ( reflek mengangkat kakinya yang dipegang Rangga. )
Rangga Aldhiano
Aduh,,,,, kok kamu malah menendang saya sih? ( memegangi hidungnya yang terkena kaki Lili. )
Liliana Ravanda
Maaf namanya juga nggak sengaja.
Rangga berdiri dan mengambil sebuah salep dilemari obat yang berada nggak jauh dari tempat tidur itu. Lalu dia kembali keposisinya tadi untuk mengoleskan salep itu ke kaki Lili.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!