NovelToon NovelToon

Cinta Di Ujung Senja

Bab 1

Nanang termenung di depan clothing store miliknya sembari menyesap sebatang rokok yang menemani kesendiriannya diusia sangat matang.
Meski harus jungkir balik dan mati-matian mempertahankan usahanya, ia kerap kali mendapati manusia yang hilir mudik masuk ke tokonya.
Ada yang membuatnya menahan tawa, penasaran, atau mencibir diam-diam.
Namun malam ini suasananya berbeda.
Ia sendiri, merenung, memikirkan bagaimana masa depannya dalam kesendirian ini.
Apalagi keponakannya sudah dewasa.
Sudah mengenal jatuh cinta dan sejenisnya.
Sementara ia yang jomblo dengan tarif ketampanan maksimal masih saja sendiri.
Bukan karena gak laku-laku. Tapi karena masa lalunya yang masih berlari-lari kecil di hatinya.
Dia adalah kakak iparnya sendiri.
***
Nanang membuang puntung rokok seraya melindasnya dengan sepatunya sebelum melihat tingkah dua remaja tanggung memasuki clothing store-nya.
Nanang
Nanang
"Mabuk cinta..."
Nanang melengos pergi untuk kembali santai-santai.
Sakila
Sakila
Ini tuh toko jadul, yang! Gak kekinian... Aku gak mau ah masuk kesini.
Toni
Toni
Cuma bentar, yang! Cuma lihat-lihat dulu.
Sakila berdecak kesal.
Mahasiswa semester dua ini merajuk dengan wajah cemberut.
Toni
Toni
Udah aku bilang nurut aja!
Sakila
Sakila
Ah...
Sakila mendesah pasrah saat Toni menariknya masuk dengan kasar.
Nanang terus mengamati keduanya dari kejauhan sambil memainkan ponselnya sampai ia harus beranjak untuk memastikan tokonya tidak menjadi tempat pertengkaran Toni dan Sakila.
Sakila
Sakila
Udah dibilang jangan kasar, yang!
Sakila
Sakila
Aku gak suka!
urai Sakila sedih.
Toni
Toni
Aku juga gak suka kalau kamu begini! Gak sabaran.
balas Toni geram.
Sakila berdecak kesal, ia melengos pergi dari rak sepatu tanpa memperhatikan sekeliling.
Sakila
Sakila
Ah...
Sakila mendongkak begitu menabrak tulang punggung Nanang.
Nanang
Nanang
"Ah... Ah... Enak banget suaranya."
Sakila
Sakila
Maaf, Pak. Aku gak lihat. Lagi gak fokus.
ucap Sakila lirih.
Nanang berbalik dan menatap wajah Sakila yang chubby.
Nanang hanya mengangguk sambil tersenyum kaku.

Bab 2

Toni yang melihat Sakila berbicara dengan laki-laki tua meggeram kesal.
Ia benar-benar kesal jika ada laki-laki yang mendekati kekasihnya.
Tak peduli siapapun itu, meskipun hanyalah seorang Nanang yang sudah memiliki uban di rambutnya.
Toni
Toni
Ngapain kamu!
Sakila merengut. Ia menjep dulu sebelum memandangi Toni, senior di kampusnya.
Sakila
Sakila
Gak ngapa-ngapain, cuma nabrak doang.
Toni menatap Nanang tajam sambil mengamatinya baik-baik.
Toni
Toni
Lebih baik om pulang, istri om mungkin sudah nungguin untuk tidur bareng!
cetus Toni sarkas.
Nanang menyunggingkan senyum konyol.
Nanang
Nanang
"Tidur bareng istri? Ckckck... Bareng guling lebih betul anak muda!"
Toni menarik paksa tangan Sakila untuk melihat-lihat lagi koleksi baju-baju pria yang ada disana.
Sakila melempar pandangan frustasi kepada Nanang.
Terlihat seperti pandangan memohon.
Nanang
Nanang
"Pasti cuma relationshit, kata keponakanku gitu kalau lagi curhat."
Nanang melengos pergi lagi ke area favoritnya karena urusan Toni dan Sakila bukan urusannya.
Pikirnya begitu karena sudah banyak ratusan pasangan orang keluar masuk ke tokonya.
Entah bucin akut, entah easy going, entah model beginian yang membuat ia geleng-geleng.

Bab 3

Gadis dengan pipi chubby itu duduk menggelesot di sofa.
Wajahnya benar-benar muram.
Nanang yang masih duduk santai meliriknya sekilas dengan pandangan bertanya.
Ia kepo setengah mati dengan pengunjung tokonya ini.
Dan baru pertama kali, ia tersita oleh atensi seorang gadis menyedihkan hanya karena cintanya kepada Toni.
Nanang
Nanang
Kenapa, sis?
Sakila
Sakila
Sis?
Nanang
Nanang
Iya, sis. Kenapa? Marahan sama pacarnya?
Sakila
Sakila
Bapak sendiri kenapa malam-malam di toko anak muda, mau belanja untuk anaknya?
Nanang dengan refleks menyentuh wajahnya.
Nanang
Nanang
Saya benar-benar kelihatan tua?
Sakila malah mengamati wajah Nanang dengan saksama.
Sakila
Sakila
Iya, kelihatan tua seperti ayahku.
Nanang
Nanang
Ayahmu nikah muda?
Seketika wajah Sakila berubah muram.
Nanang tersenyum maklum.
Dari gesture Sakila, bapak-bapak tanpa anak itu tahu. She's poor girl.
Nanang
Nanang
Maaf.
Sakila mengangguk pelan, ia mendesah sambil menyaut beberapa lembar kertas yang berada diatas meja.
Nanang mengamati baik-baik. Jelas kata maaf tadi sudah membuka segalanya tentang gadis ini.
Nanang
Nanang
Ada lowongan jadi model pemotretan katalog baru. Kalau mau lumayan gajinya.
seloroh Nanang tiba-tiba.
Sakila melirik ke arah Nanang sebentar.
Sakila
Sakila
Bener?
tanya Sakila ragu dengan seulas senyum tipis di bibirnya.
Nanang
Nanang
Bener, ini toko milik saya!
Nanang
Nanang
Kalau mau bisa langsung kirim CV ke saya atau ke siapa saja yang kerja disini.
Sakila menyunggingkan senyum lembut.
Sakila
Sakila
Nanti aku pikir-pikir dulu.
Nanang terbahak ketika pikir-pikir dulu, menjadi alasan gadis itu.
Pikir-pikir risikonya kalau Toni sampai tahu.
Pun dari kejauhan Toni melihat interaksi keduanya dengan amarah yang bergemuruh di dadanya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!