Contract Marriage
01.
Kiara sibuk mencerna kata-kata dari sang ayah.
Bel tanda pulang sudah berbunyi, semua murid bergegas untuk pulang.
Tak kecuali dengan seorang murid bernama Kiara Yasmine.
Kiara Yasmine
[membereskan buku]
Duh.. katanya ayah bakal dateng jemput aku. Kalo aku telat sedikit pasti ayah akan marah.
Kiara pun keluar dari kelas dengan langkah tergesa
Kiara Yasmine
Lho.. kakak, kok disini?
Aldery Ferdinan
[Tersenyum]
Iya, kakak mau jemput kamu.
Kiara Yasmine
Jemput aku? Apa gak salah nih?
Aldery Ferdinan
Kenapa? Salah gitu?
Kiara Yasmine
Ya aneh tau, ini kayak bukan kakak aja.
Aldery Ferdinan
Udahlah, yuk cepet masuk.
Keduanya pun masuk kedalam mobil.
Kiara Yasmine
[duduk dengan canggung]
Aldery Ferdinan
[melirik sekilas]
(Kayaknya dia cocok dijadiin istri.)
Aldery Ferdinan
Gimana tadi disekolah?
Kiara Yasmine
[terkejut]
Ah.. tadi ya? Biasa aja sih.
Aldery Ferdinan
Emn, Kiara..
Aldery Ferdinan
Apa Kiara sudah punya pacar?
Kiara Yasmine
[menggeleng pelan]
Belum kak,
Aldery Ferdinan
Baguslah..
Aldery Ferdinan
Nggak apa apa kok.
[senyum]
Kiara Yasmine
[turun dari mobil]
Makasih ya kak! Udah anterin aku.
Aldery Ferdinan
Iya sama-sama, Kiara.
Kiara Yasmine
[masuk ke dalam rumah.]
Aldery Ferdinan
[ikut masuk.]
Bary Bramantyo
[menatap kearah pintu utama, melihat Kiara]
Bary Bramantyo
[senyum,]
Hey, baby..
Kiara Yasmine
Uh.. aku kangen ayah.
[memeluk Bary erat]
Bary Bramantyo
Ayah juga kangen Kiara.
[senyum, mengusap punggung Kiara]
Kiara Yasmine
[mengerucutkan bibir,]
Tapi kenapa ayah tidak menjemputku tadi?
Bary Bramantyo
Ayah masih capek sayang,
Kiara Yasmine
Ya, yang penting ayah sudah pulang.
Bary Bramantyo
[menatap Aldery]
Aldery Ferdinan
[mengangguk,]
Bary Bramantyo
Sayang Ayah mau bicara sesuatu..
[menatap Kiara]
Kiara Yasmine
Eeh? Ayah mau ngomong apa?
Bary Bramantyo
[menghela nafas pelan]
Sebenarnya, tadi Aldery melamar kamu.
Kiara Yasmine
M-Melamar? Apa maksud ayah?
[menatap ayah, terkejut]
Aldery Ferdinan
Tentu maksud aku ingin kamu menjadi istriku.
[senyum manis]
Aldery Ferdinan
Apa kau bersedia?
[senyum]
Senang, Kiara memang senang mendengar Aldery datang untuk melamarnya. Tapi kenapa? Kenapa semuanya mendadak seperti ini.
Kiara Yasmine
Tapi kenapa?
Bary Bramantyo
[menatap Kiara heran,]
Sayang, apa kamu tidak suka?
Aldery Ferdinan
[mengerutkan dahi, bingung.]
Kiara Yasmine
Kia.. Sebenernya, Kia suka tapi.. Kia masih sekolah ayah,
[murung]
Aldery Ferdinan
[mengangguk pelan]
Kia masih bisa sekolah setelah menikah. Kia tenang saja. Kakak tidak akan melarang, sampe lulus S2 pun boleh.
Aldery Ferdinan
Kita akan merahasiakannya sampai Kia lulus nanti. Kakak janji, Kia..
[merayu]
Kiara Yasmine
[merenung]
(Duh, bagaimana ini..)
Bary Bramantyo
Bagaimana Kia?
Bary Bramantyo
Bagaimana Kia?
Aldery Ferdinan
Apa kau bersedia menikah denganku?
Kiara Yasmine
[menatap Aldery ragu,]
Ya, aku bersedia.
Aldery Ferdinan
[menghela nafas lega.]
Terimakasih Kia.
Saat melihat senyuman Aldery, Kiara yakin pria itu mencintai dirinya.
02.
Aldery Ferdinan
Terimakasih Kia.
[senyum]
Kiara Yasmine
Sama-sama kak.
[senyum]
Seperti biasa, Kiara bangun pukul 5 pagi.
Namun tidak seperti biasanya. Ada yang aneh dengan rumahnya.
Kiara Yasmine
[Mengerutkan dahi]
Aneh, kenapa rame banget..?
Bary Bramantyo
[Berjalan naik ke lantai 2]
Bary Bramantyo
Eh? Kia sudah bangun?
[menatap Kiara lembut, senyum]
Kiara Yasmine
Iya ayah.. tapi..
Bary Bramantyo
Ada apa?
[merasa heran]
Kiara Yasmine
Kenapa rumah kita rame banget ayah?
[mengerutkan dahi bingung]
Bary Bramantyo
Lho, Kia lupa ya?
[terkekeh, pelan]
Kan Kia mau nikah, kita lagi siapin persiapannya.
Bary Bramantyo
Hm? Beneran lupa ya?
Kiara Yasmine
Enggak, Kia nggak lupa ayah. Tapi.. Kia pikir tidak secepat ini.
[kebingungan]
Suara ketukan sepatu membuat ayah dan anak itu menoleh ke asal suara.
Aldery Ferdinan
Aku yang memintanya Kia.
[senyum tipis]
Apa kamu keberatan, Kia?
Kiara Yasmine
[menatap Aldery terkejut]
Kak Al? Ah.. aku..
(Bagaimana mungkin, aku melakukannya?!)
Aldery Ferdinan
Kamu tenang saja, aku yang akan mengurus semuanya.
[senyum]
Kiara Yasmine
Lalu.. kapan ijab kabulnya?
Aldery Ferdinan
Jam 9 pagi.
Kiara Yasmine
Mak-sudnya hari ini?
Aldery Ferdinan
Kenapa? Kelamaan ya?
Kiara Yasmine
[meringis.]
(Itu kecepetan kak..)
Bary Bramantyo
Oh iya, ayah tinggal dulu ya? Kalian silahkan lanjut ngobrol.
Aldery Ferdinan
Nggak deh, Yah. Saya harus siapin yang lainnya. Dan Kia pun.. harus siap-siap juga.
[senyum, mengedip nak al]
Bary Bramantyo
Kia, kalo ada apa apa. Bilang ke ayah ya?
Aldery Ferdinan
Sampe ketemu nanti, calon istri.
[kedip]
Bary Bramantyo
[menggeleng pelan sambil senyum, pergi]
Aldery Ferdinan
[beranjak pergi]
Kiara Yasmine
Duh.. gawat, aku memang setuju. Tapi ini mah kecepetan.
Kiara Yasmine
Gimana dong...
[memutar otak]
Kiara Yasmine
Ah! Yang penting sekarang izin dulu!
[menelpon Zevanya]
Zevanya Bilqis
Astaga.. kau bikin aku kaget.
Kiara Yasmine
Hheehe.. sorry Va,
Zevanya Bilqis
Kenapa telpon? Bukannya kita mau ketemu di sekolah?
[heran]
Kiara Yasmine
Nah.. justru itu Va! Aku mau ijin hari ini. Tolong ijinin aku ya Va?
Zevanya Bilqis
Lho? Kok mendadak banget sih Ra?
Zevanya Bilqis
Kamu kenapa?
Kiara Yasmine
Aku gak apa apa kok Va, tolong ijinin ya? Sehari aja. Please...
Zevanya Bilqis
Oke oke, ntar aku ijinin. Yang penting ntar masuk kamu traktir aku.
Kiara Yasmine
Oke, setuju.
Zevanya Bilqis
Tapi kok disitu rame banget, kamu lagi dimana sih?
Kiara Yasmine
[deg. Berdebar]
Di.. aku dirumah kok, beneran!
Kiara Yasmine
Aku tutup dulu ya.. dadah
Sambungan telepon terputus.
Kiara Yasmine
Untung cepat dimatikan.. bisa-bisa Zevanya curiga sama aku lagi.
[menghela nafas lega.]
Masha Aurora
Ayo cepat siap-siap!
Kiara Yasmine
Tante yang ba-
Masha Aurora
Iya, udah gak ada waktu lagi. Ayo Kia..
Kiara Yasmine
Baik tante!
[senyum]
Mereka berdua pun pergi ke kamar Kiara.
Tanpa tahu seseorang mengepalkan tangannya karena kesal.
03.
Acara pernikahan Kiara dan Aldery digelar secara sederhana di rumah Bary Bramantyo.
Dan hari ini, Kiara sudah sah menjadi istri Aldery.
Mobil yang ditumpangi Aldery dan Kiara kini memasuki rumah mewah dikawasan elit tersebut.
Aldery Ferdinan
[menghentikan mobil]
Turun, kita sudah sampai.
[menatap Kiara datar]
Kiara Yasmine
[deg, tersentak ]
Ah? Baik!
[turun dari mobil]
Kiara Yasmine
[menatap Aldery bingung.]
(Apa hanya perasaanku saja? Tapi sepertinya kakak sedang marah?)
Rhea Shifany
[menyambut kedatangan keduanya]
Al kau sudah pulang..
[senyum]
Aldery Ferdinan
Kakak, kenapa kakak disini?
Rhea Shifany
Kau jahat adikku, kau menikah tapi tidak mengundang kakakmu ini.
[merengut kesal]
Aldery Ferdinan
Aku pikir kakak akan sibuk, jadi.. aku hanya meminta paman sebagai saksi.
Rhea Shifany
Oh, inikah istrimu?
[senyum manis]
Aldery Ferdinan
[melirik Kiara, malas]
Ya, Kia sini..
Kiara Yasmine
[berjalan menuju Aldery]
Aldery Ferdinan
[memeluk pinggang Kiara,]
Kak, kenalkan dia istriku. Kiara Yasmine Ferdinan.
Kiara Yasmine
Halo kak,
[senyum]
Rhea Shifany
Duh manis banget,
[mengernyit]
Tapi dia seperti... masih muda ya Al..?
Aldery Ferdinan
[senyum kaku,]
Ya kak, dia masih muda.. baru 17 thn
Rhea Shifany
Al kamu.. menikah dengan seorang gadis kecil?
Aldery Ferdinan
Tidak, dia sudah dewasa dan bisa mengambil keputusannya sendiri.
[membawa Kiara masuk kerumah]
Rhea Shifany
Apa ini.. aku pikir dia akan membawa gadis yang seumuran dengannya.
[menggumam]
Kiara Yasmine
Kak, itu.. kakaknya kak Al.
Aldery Ferdinan
Jangan pikirkan dia. Kamu disini hanya tinggal denganku dan beberapa pelayan. Dia tidak tinggal disini.
Kiara Yasmine
Lalu dimana?
Aldery Ferdinan
Dia sudah punya keluarga sendiri Kia, kamu gak perlu takut sama dia.
Aldery Ferdinan
Sekarang kamu istirahat, pasti kamu capek.
Kiara Yasmine
Oke deh, kakak juga istirahat ya!
[senyum]
Aldery Ferdinan
[mengangguk pelan, bersiap ingin pergi.]
Kiara Yasmine
Lho kakak mau kemana?
[bingung]
Aldery Ferdinan
Kakak ada urusan pekerjaan, jadi harus pergi sekarang
Kiara Yasmine
Baiklah, hati-hati ya kak!
Aldery Ferdinan
Ya, sayang..
[senyum, berbalik pergi]
Kiara Yasmine
[melihat Aldery pergi.]
Kupikir kakak akan tinggal, syukurlah... setidaknya aku dan dia tidak canggung sekarang.
Kiara Yasmine
Ah.. Enaknyaaa..
[Tiduran dikasur]
Aldery Ferdinan
[masuk ke ruangan]
Samuel Adrian
Kenapa baru datang kak?
[ menepis tangan Aldery, cemberut begitu saja]
Aldery Ferdinan
Maaf sayang, aku harus mengantar dia kerumah dulu.
[senyum]
Samuel Adrian
Jadi dia akan tinggal dirumah kakak?
[tidak suka.]
Aldery Ferdinan
Tenanglah, hanya kamu yang aku cintai.
[memeluk Samuel]
Samuel Adrian
[senyum, canggung]
Baguslah, aku bisa tenang
Samuel Adrian
Oh ya, tadi ada yang mencarimu.
Samuel Adrian
Retha..
*lirih
Aldery Ferdinan
Kau... cemburu?
[tersenyum, smirk]
Samuel Adrian
Huhh.. tidak.
Aldery Ferdinan
Oh ayolah, pipimu merah.
Samuel Adrian
Kenapa kau selalu dikelilingi wanita cantik..?
[menatap jengkel]
Aldery Ferdinan
Pfft.. itu hanya untuk menutupi hubungan kita saja sayang. Percayalah!
[mengusap pipi Samuel.]
Samuel Adrian
Dan aku akan bersabar..
Aldery Ferdinan
Bagus itu,
Samuel Adrian
Lalu bagaimana dengan gadis itu..?
Aldery Ferdinan
Aku akan menceraikan dia setelah mendapat keturunan darinya. Itu pasti.
[menggumam lirih]
Aldery Ferdinan
Ssst.. diamlah.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!