jenny Anatasya seorang pelajar yang sedang duduk di bangku sekolah kelas 6 SD
murid yang pintar, baik, mandiri, pekerja keras,
seorang wanita yang hidupnya jauh dari kemewahan dan kesenangan
Jenny bekerja separuh waktu untuk bisa membantu keluarga bertahan hidup juga membeli kebutuhan sekolannya sendiri,
selain rajin bekerja Jenny juga murid yang pintar
setiap tahunnya mendapatkan ranking 1
karna kecerdasan dan disenangi banyak guru,
Jenny dijahui oleh teman temannya
walaupun banyak Saudara
namun Jenny menjadi tulang punggung keluarga, Saudara saudara Jenny sudah berkeluarga
tinggal Jenny seorang
pada saat Jenny lulus
Jenny memutuskan untuk bekerja
merantau ke luar kota
" mama papa boleh tidak jenny merantau ma pa, " Jenny meminta izin pada kedua orang tuanya"
" mau merantau kemana nak, "tanya ibu Jenny
kesurabaya ma, mungkin Jenny bisa sukses disana ," tapi nak kita tidak punya saudara ataupun kerabat disana, mama papa khawatir Jenny kenapa-kenapa disana takut sakit, terluka, juga kena pergaulan bebas, " tutur mama"
" Jenny bisa jaga diri baik-baik kok ma,
lagian kalau jenny sekolah biaya sekolah banyak ma itupun kalau lulus belom tentu
Jenny dapat pekerjaan, Jenny capek sekolah ma, " tutur Jenny"
Jenny berusaha mengatakan semua itu supaya kedua orang tua Jenny setuju dan tidak khawatir
dengan pendidikan anaknya, padahal dalam hati Jenny ingin sekali sekolah sampai kuliah
namun Jenny memberanikan diri sebab Jenny ingat saat saat susah sampai tidak punya apa apa hanya memakan singkong dan garam,
Jenny selalu mengingat semua itu supaya dia semangat kerja demi orang tuanya
ketika malam mama dan papa Jenny
memikirkan permintaan anaknya
" pa jenny mau kerja mama takut pa Jenny kenapa kenapa ,"
" iya ma papa juga khawatir karna umur Jenny masih 12 tahun, papa takut Jenny disakiti orang tapi ini permintaan Jenny ma, kita tidak bisa berbuat apa-apa hanya doa yang bisa kita berikan buat anak kita"
keduanya pun menangis karna merasa tidak bisa menjadi orang tua yang bertanggung jawab terhadap anak, tidak bisa membuat anak seperti teman teman lainya
keesokan harinya bibi Jenny menelpon
orang tua Jenny
" halo assalamualaikum.
" wa'alaikum salam , " jawab ibu jenny"
" halo mbak, " saya suparmi!!"
" iya dek, gimana kabarnya dek!!"
" Alhamdulillah baik mbak, " tutur Suparmi!!!"
" oiya mbak Jenny kemaren TLP katanya minta di cariin kerjaan ya ? bukanya Jenny masih sekolah mbak??"
" iya dek tapi Jenny minta izin sama saya dan bapak katanya mau berhenti sekolah mau kerja saja, "tutur ibu Jenny!!!"
" wah kebetulan mbak lagi ada yang minta pembantu siapa tau Jenny mau ,
" pasti mau dek cuma kita takut Jenny kenapa kenapa disana, takut dijahati orang karna masih anak anak!!!"
" tenang aja mbak aman kok
jangan khawatir majikanya itu baik,
"jawab Suparmi orang yang dipanggil Jenny seorang bibi,
" Suparmi" adalah seorang makelar
mencari pembantu untuk majikan,
setelah berbincang mama Jenny bertanya lagi sama Jenny, " nak kamu yakin mau kerja saja ?? dengan suara lirih!!!"
" iya ma, jawab Jenny penuh semangat"
mama jangan khawatir Jenny pasti baik-baik saja,"
setelah mama papa Jenny mengizinkan
Jenny sangat senang dan langsung berpamitan dengan teman-temannya
walaupun teman teman nya tidak akrab namun Jenny menyayangi mereka dan wajib pamitan
" saat sedang ngumpul Jenny berpamitan,
"kawan Jenny pamit ya besok mau kesurabaya,
" ngapain kesana jen, "tanya seorang teman yang bernama " Lily,"
" mau bekerja Lily, "jawab Jenny"
" lho emangnya lo mau berhenti sekolah???
" hehe iya ly saya mau berhenti sekolah,
" kenapa jen masih muda mending sekolah aja,
ngapain banting tulang kerja keras nikmati aja
masa-masa muda kita, " iya benar Thu Jen jawab teman-teman yang lain"
" Jenny tersenyum dan berkata ini sudah pilihanku, tekatku sudah bulat, aku yakin bisa sukses tanpa ijazah,
" ya sudahlah Jen kalau memang keputusamu begitu kita gak bisa apa-apa hati hati disana Jen jaga diri baik baik"
" iya terimakasih kawan kawan,"
" Lalu Jenny Saliman dan berpelukan dengan teman-temannya"
sampai dimana Jenny akan berangkat Jenny berpamitan dengan keluarganya
" mama papa jenny pamit ya, " tutur Jenny
"iya nak jaga diri baik baik ya nak , " jawab mama papa jenny dengan suara lirih sambil memeluk jenny
" mama papa jangan sedih Jenny bisa kok jaga diri baik, jenny kuat , jenny pasti bisa, " sambil menunjukkan Otot lengannya,
" mama papa jenny tertawa melihat expresi wajah Jenny dan tingkah anaknya yang sangat menggemaskan itu
" dada mama papa assalamualaikum,
" wa'alaikum salam nak, " mama papa tak lupa mencium pipi jenny dengan rasa penuh iba dan sedih, setelah itu Jenny naik ke mobil sambil melambaikan tangannya hingga kedua orang tuanya tidak terlihat lagi
Jenny melihat kekeliling jalan,
" suatu saat nanti saya pasti bisa merasakan udara sejuk ini lagi dan kembali memeluk mama papa ,
setelah perjalanan yang lumayan lama
sekitar 2 jam Jenny bertanya kepada bibi
" bibi apakah perjalanannya masih jauh
" masih jauh jen mungkin 1 jam lagi, "jawab bibi
karna macet jadi memakan waktu lama
" bibi jenny mau muntah bi,
" biasa lah anak desa gak perna naik mobil dan bes 🤭
" bibi hanya memberikan kantong plastik untuk Jenny mengeluarkan semua isi perutnya,
namun kreseknya agak bocor hingga
pakaian Jenny terkena oleh noda tersebut,
bibi acuh tak memperhatikan jenny hanya melirik nya saja
disamping kursi jenny ada 2 orang sepasang suami-istri yang sudah lanjut usia
memberikan 1 pisang besar,
" makan dulu nak pisangnya, " pinta bapak dan ibu tersebut
" terimakasih ibu bapak, " jawab Jenny
setelah Jenny menghabiskan pisang tersebut lalu orang tua itu memberikan obat supaya tidak mabuk perjalanan lagi,
" ini nak minum obatnya supaya tidak mabuk lagi, " jenny mengambil obat tersebut dan meminumnya,
" Jenny sangat terharu Hingga hampir menangis
taklama Jenny dan bibi sudah sampai
" Jenny tak lupa berpamitan dengan beliau (sepasang suami istri)" bapak ibu saya pamit dulu ya, " sambil mencium tangan ibu dan bapak tersebut, " iya nak hati hati dijalan ya nak " jawab bapak ibu tersebut!!!!
"iya bapak ibu terimakasih banyak semoga Allah balas kebaikan bapak ibu terhadap saya,
" dengan suara lirih dan hampir menangis karena terharu
selama Jenny kecil tidak ada yang mempedulikan Jenny seperti bapak ibu tersebut kecuali kedua orangtuanya,
setelah jenny turun dari bis,
" Jenny berdoa " ya Allah semoga bapak dan ibu tersebut diberi kesehatan umur panjang dan rezeki yang berlimpah, semoga selamat sampai tujuan dalam perjalanannya, sungguh baru kali ini saya merasakan kasih sayang dari orang asing seperti ini, yang mana orang terdekaku tidak perna menyangiku dan peduli padaku kecuali mama papaku, semoga suatu saat nanti saya bisa membalas kebaikan beliau
Jenny dan bibi sedang duduk dipinggir jalan
" bibi kita sedang apa disini," tanya jenny!!!
"nunggu majikanmu, " jawab bibi
setelah menunggu 30 menit akhirnya majikan Jenny datang,
"bibi langsung menghampiri beliau dan berbincang, " sedangkan Jenny masih duduk di kursi, namun majikan tersebut pergi meninggalkan bibi, jenny bingung kenapa dia pergi tanpa membawa jenny????
" bibi kenapa dia pergi bi??? " tanya jenny
" teman bibi gak mau Nerima kamu
karna kamu masih kecil takut gak bisa ngurus rumah, " lalu bibi menelpon seseorang lagi,
"hall ibu, " ibu masih cari pembantu kah ibu???
" iya masih, ada tha yang mau kerja? " tanya orang tersebut yang entah siapa ditelpon bibi,
" ada ibu sekarang lagi di Surabaya ibu,
kalau ibu berkenan bisa jemput kesini ibu,
" oke saya otw kesana sekarang!!! "
lalu telpon pun dimatikan
bibi menyuruhku untuk menunggu lagi
35 menit lagi
setelah sekian lama menunggu akhirnya orang tersebut datang, dan bibi menghampirinya dan berbincang dengannya, agak lama
namun lagi lagi orang tersebut meninggalkan bibi dan Jenny,
" Jenny merasa sangat sedih,
bibipun belom menyerah dan menelpon seseorang lagi,
Jenny berdoa
" ya Allah tolong beri Jenny jalan,
tolong beri Jenny pekerjaan, Jenny ingin membahagiakan orang tua Jenny, Jenny pengen membuat orang tua Jenny bangga, Jenny ingin memberikan apa yang orang tua Jenny mau, membelikan makanan yang enak buat mama papa juga keluarga Jenny yang lain,
supaya tidak makan singkong dan garam lagi,
air mata Jenny mengalir mengingat kesulitan dan kesedihan yang di alami selama hidupnya
"Jenny" adalah seorang gadis yang sedang duduk di bangku kelas 6 SD, ia adalah seorang murid yang pintar dan berbakat,
Selain dirinya pintar Jenny juga seorang anak yang berbakti pada orang tua, pekerja keras,
Separuh hari Jenny harus bekerja untuk mencukupi kebutuhan dirinya juga keluarganya,
Sisanya ia habiskan untuk mencari ilmu, bersekolah dan mengaji
Jenny wanita yang malang, pada suatu ketika keluarga itu kehabisan beras tidak memiliki uang sama sekali hingga hanya memakan singkong rebus, Jenny sangat bertekat untuk merantau mencari rezeki untuk keluarga tercintanya
Beberapa bulan setelah kejadian itu Jenny akhirnya lulus sekolah dan mencari pekerjaan lewat bibiknya yang merupakan seorang makelar
Jenny berpamitan pada orang tuanya, memeluk erat kedua orang tuanya,
walaupun orang tua Jenny sangat takut akan terjadi apa-apa pada Putri bungsunya tetapi itu sudah tekat Jenny tidak ada yang bisa merubahnya,
sesampainya di kota Jenny sangat susah mendapatkan pekerjaan, beberapa orang yang di temui menolak Jenny dengan alasan Jenny masih anak-anak
walaupun begitu Jenny tidak putus asa dan terus berdoa agar Tuhan memberinya jalan untuk membantu keluarganya,
Dengan air mata yang mengalir Jenny terus berdoa agar dirinya tidak pulang ke kampung halaman lagi, Teringat dengan perekonomian yang sulit,
beberapa menit kemudian Jenny dan Bibik janjian dengan 1 orang lagi, menunggu sangat lama hingga akhirnya mereka bertemu,
" Hallo, maaf ya menunggu sangat lama" sapa wanita yang ditunggu oleh Bibik yang bernama "Elis"
" Iya Jeng gak apa-apa kok" Jawab bibik"
" Ini ya yang mau kerja sama saya" sambil tersenyum ke Jenny"
" Iya Bu " jawab Jenny dengan malu-malu"
" Cantik, masih sangat muda, umurnya berapa ??" tanya Elis dengan lembut"
" Masih 12 tahun Jeng Tapi pandai kerja kok dia Jeng" jawab Bibik sambil meyakinkan Elis"
" Gak apa-apa kok Jeng, masih muda juga gak masalah yang penting mau bekerja" jawab Elis"
Jenny sangat senang dengan apa yang didengarnya akhirnya Tuhan mengabulkan doa Jenny, keduanya pun berangkat ke tempat tujuan sedangkan Bibik pergi ke tempat temannya,
Jenny akan bekerja di sebuah restaurant milik Elis, membantu Elis menyelesaikan pekerjaan di Restaurantnya
" Ini kamar kamu, semoga betah ya"
" Iya Bu pasti saya betah disini" jawab Jenny dengan penuh semangat"
" Kamu mandi dulu langsung istirahat, pasti kamu capek Habis mudik" tutur Elis"
" Iya Bu Terimakasih "
Elis pun pergi dari kamar Jenny segera Jenny mandi dan istirahat
Dipagi hari Jenny bekerja dengan giat
bangun sangat pagi rapi-rapi kamar tidurnya dan mandi lalu bergegas ke restauran,
merapikan meja-meja membersihkan seluruh ruangan, hingga sangat bersih
dan membantu melayani pelanggan,
pukul jam 8 :25 seorang pelanggan datang
"Namanya "Jimmy Alexander"
seorang pengusaha kaya raya, baik, dan ramah,
selain itu Jimmy pria yang sangat tampan, dan sederhana, walaupun hartanya berlimpah namun dia lebih suka berpenampilan biasa-biasa saja
setiap hari Bryan membeli makanan direstaurant dimana Jenny bekerja
"Jenny menghampiri Briyan"
" selamat pagi tuan ada yang bisa saya bantu?"
tanya Jenny dengan wajah ceria dan senyuman yang memikat hati siapapun yang melihatnya"
" iya saya pesen makanan!!!"
setelah Bryan menyebutkan makanan yang dipesan Jenny langsung bergegas kedapur untuk memberikan catatan pesanan tersebut ke koki dan karyawan di dapur"
" ini pasti tuan Bryan yang pesan, "jawab Susanti yang kerja sudah lama dan hafal pelanggannya"
" kok tau mbak ??" jawab Jenny"
" iya dia langganan disini tiap hari kesini beli makanan untuk dibawa pulang"
setelah makanan tersebut selesai Jenny memberikan makanan tersebut kepada Bryan
" permisi tuan ini makanan, yang anda pesan
sambil tersenyum ramah_"
" iya terimakasih!!!" Bryan membalas senyuman Jenny dengan sangat manis hingga ketampanannya terpancar diwajahnya".
tak lupa Jenny membukakan pintu untuk pelanggannya tersebut
Jenny menjalankan hari demi hari seperti biasa dengan ceria dan penuh semangat
melayani pelanggan dengan baik sopan dan ramah,
5 bulan berlalu Jenny bekerja
tak terasa hari sangat cepat
Jenny memberikan semua hasil kerjanya kepada keluarga, Jenny jarang jajan bahkan membeli kosmetik dan pakaian Jenny membeli yang murah murah dan terkadang tidak membelinya,
kariawan restaurat ada yang cuti
ada yang sakit jadi kekurangan pelayan
" Jenny Jenny, " panggil Susanti"
" Iya mbak, ada yang bisa saya bantu??? " tanya Jenny
"Jen tolong belikan kebutuhan dapur ya, "sambil menyodorkan catatan dan uang belanja"
" iya mbak baik, " jawab Jenny"
Jenny segera mengambil catatan tersebut dan berangkat, untungnya swalayan tidak jauh dari Restaurant jadi Jenny berjalan kaki menuju tempat tersebut,
sampainya di swalayan Jenny sangat
takjub dengan tempat tersebut
indah dan megah, Jenny tidak pernah masuk hanya lewat saja dan Setiap temanya mau berbelanja pasti kesana, Jenny masih melihat tempat-tempat tersebut, swalayan yang indah kebutuhan rumah tangga ada disana semua dari ikan, daging, sayur-sayur dll,
saking banyaknya barang Jenny merasa Bingung hingga bertanya kepada beberapa orang di swalayan itu,
" mbak permisi" tempat bahan-bahan dapur dimana ya ??" tanya Jenny"
" oh disana mbak sambil menunjukkan arahnya".
Jenny sedang memilih-milih dengan sangat serius takut salah ngambil,
tak lama kemudian ada suara
bruukkkkkkkk brukkkk brukkkkkkk
suara benda-benda jatuh Jenny kaget dan membantu orang tersebut ternyata.........
dia adalah Bryan Alexander yang tidak sengaja menyenggol dan menjatuhkan benda-benda
Jenny membantunya merapikan kembali benda itu,
"Ya Tuhan pria tajir seperti Bryan kenapa mau belanja sendiri? bukanya dia banyak anak buah? pembantu dll " Gumam Jenny dalam hati"
Bryan Alexander memang orang yang suka berbelanja sendiri juga menyetir mobil sendiri
pria yang cerdas, tampan, baik, kaya raya, mau berbelanja juga, " emmmm sepertinya Tuan Bryan Alexander idaman cewek-cewek banget dechhhh".
Setelah Jenny membantu merapikan barang-barang tersebut Bryan berterimakasih"
" terimakasih ya sudah membantu saya, "tutur Bryan !!!
" Iya tuan terimakasih juga," jawab Jenny"
" Jenny sedang belanja ya? sudah selesai Jenny belanjanya?"tanya Bryan"
" sudah tuan, " jawab Jenny sambil menunduk"
" ayo Jen kita ke kasir, " pinta Bryan"
"iya tuan mari, " lalu berjalan menuju kasir!!!''
keduanya pun membayar pesanan
setelah selesai Jimmy mengajak Jenny untuk pulang bareng
" ayo Jenny saya antar kamu, " pinta Bryan"
" tidak usah tuan nanti ngerepotin tuan"
" ayolah Jenny tidak apa-apa kok saya antar kan
lagian sekalian lewat, kebetulan searah"
Jenny terpaksa ikut karna sungkan untuk menolak terus, Jenny dan Bryan menaruh belanjaan mereka di bagasi mobil, lalu masuk ke dalam mobil, di perjalanan Bryan mengajak Jenny ngobrol,
" Jenn kamu sudah berapa lama kerja direstaurant, " tanya Bryan"
"Baru 5 bulan tuan , " jawab Jenny"
" Masih baru ya Jen, umur kamu berapa Jenny,
sambil menoleh ke arah Jenny karna memang Jenny terlihat masih kecil,"
" baru 12 tahun tuan hampir 13 tahun,
Bryan kaget dengan usia semuda Jenny sudah pandai bekerja cari uang, mandiri sekali gadis ini, " gumam Jimmy dalam hati"
" kenapa kerja Jenny ????
kenapa gak sekolah saja, usiamu masih sangat muda, supaya kelak kamu bisa mengejar impianmu"
Jenny hanya tersenyum mendengarnya,
Bryan pun mengerti kenapa Jenny tidak menjawabnya
mobilpun berhenti sampai di restaurant tempat Jenny bekerja,
" Terimakasih ya tuan sudah mengantarkan saya"
" iya sama sama jenny!!!"
" Jenny melambaikan tangannya sambil tersenyum"
sepanjang jalan perjalanan pulang Bryan
berkata-kata dalam hati, masih kagum dengan sosok Jenny, Jenny berbeda sekali dengan istrinya yang sibuk dengan dunianya sendiri, tidak mau membersihkan rumah takkala pembantu dll cuti atau pulang kampung, hanya suka berbelanja dan tidak terlalu mementingkan suami dan anak
ya Tuhan seandainya istri saya seperti Jenny
seandainya aku punya istri seperti Jenny
yang sangat baik, cantik dan mandiri
dekk Bryan tersadar dari lamunannya
"bicara apa sih kamu ini Bryan,"keluh Bryan terhadap dirinya sendiri".
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!