Manis menggeliat , tubuhnya terasa panas , kecupan ringan serasa menguliti tubuh nya . Netranya terpejam . Dia menikmati sentuhan lembut di setiap inci tubuhnya . Merasi hembusan hangat yang menelisik kedalam tubuh nya . Nikmat dunia yang membuat nya merasa diatas awan . Apakah ia bermimpi ? Ini terlalu nyata untuk disebut mimpi , namun bila mimpi pun ia enggan untuk bangun .
Keesokan hari nya .
'' Ma.. Apa kevin pulang semalam??" tanya Manis, sambil membalikkan tempe goreng diwajan.
Tampak seorang wanita paruh baya, memasuki ruang dapur dan mencuci tangan di wastafel,
"Lohh, bukan kah dia suamimu, kok malah tanya mama , dia pulang apa nggak ?? " jawabnya . Mama Rina, ia adalah ibu mertua manis yang baik dan keibuan . Wajahnya ayu, ia masih tampak muda diusianya yg sudah kepala 4 lebih.
Sejenak Manis terdiam,
" Kupikir Kevin pulang semalam . Ahh . Mungkin benar aku cuma mimpi . " Gumam Manis ahirnya. Ia kembali melanjutkan aktifitas memasak nya.
Pagi yang cerah, selalu diawali dengan aktifitas dan obrolan ringan antara menantu dan mertua yang sama cantik nya. Mereka akur dan akrab layaknya seorang ibu dan anak pada umum nya.
Mereka sering memasak bersama, walau sudah ada asisten rumah tangga, bercengkrama di dapur seperti suatu keharusan.
Tak berapa lama menyembul kepala seorang pria dengan tubuh yang proporsional .
Ia melongok ke dapur . Namun Dia hanya berdiri ambang pembatas nya saja .
" Ma , hari ini aku jangan dibikinin kopi ya . " suara Pria itu ,
Mama Rina menoleh kearah nya . Begitu juga dengan Manis .
" Kenapa !? Kok tumben Niel !? " tanya Mama Rina heran .
" Kepala ku pusing . teh Manis aja . "
" Loh biasanya kalau pusing suka minta kopi . "
" Aku kebanyakan minum semalam . " ucap nya , ia melirik Manis sesaat , entah dengan pandangan yang sedikit berbeda . Lalu pergi meninggalkan Dapur .
" Kenapa dia melihat ku dengan tatapan seperti itu .." batin Manis heran . Dia lalu melanjutkan menggoreng tempe .
Pria itu adalah Daniel Arkana adik laki-laki Kevin . Kevin suami Manis yang kini sedang berdinas keluar kota .
▪▪▪▪▪
" Ma, Pa, Manis berangkat kerja dulu ya . " pamit Manis, setelah seluruh aktifitasnya selesai.
" Sore ini Kevin bilang mau pulang , jadu aku jemput dia dulu dibandara. Jadi aku pulang agak telat yaa. Tadi Kevin dah wa aku. " sambung nya sambil mencium tangan papa dan mama nya bergantian.
" Iyaaa . Hati-hati dijalan ya . " jawab Papa Yori singkat .
" Akur-akur ya Nis sama Kevin. " sambung Mama Rina sembari menyungging senyum.
" Selalu Ma, kapan sih kami pernah bertengkar ? "
Manis mulai menghidupkan motor matiknya, mengenakan helm dan membawa satu helm lagi untuk Kevin.
Ia mulai melajukan motornya dengan kecepatan sedang, menuju gedung tempat Ia bekerja sebagai enginering product. Disanalah pula Ia bertemu dengan Kevin, suami nya yg kini tengah dinas keluar kota.
Walau mereka sudah tidak satu kantor lagi, dikarena peraturan yang mengharuskan tidak ada nya pasangan suami istri dalam satu perusahaan. Kevin memilih keluar dan bekerja dibawah anak perusahan ayahnya.
16.45
Tampak seeorang pria bertubuh tinggi 175cm dengan baju kasual yang melekat pas dibadan nya, berdiri diterminal kedatangan bandara SH.
Dia melihat jam ditangan nya, menunggu seseorang menjemputnya . Pria itu mengeluarkan benda pipih dari saku celana, tampak ia tersenyum dan menempelkannya ditelinga kirinya .
"Kevin alwiyadi !! " suara seseorang diseberang sana.
Yaa, diseberang sana nampak Manis dengan ponsel ditelinganya, melambai dengan riangnya.
Tanpa menyia-nyiakan waktu Kevin bergegas menghampiri ,
" Kangen aku kan ?!" seru Kevin dengan senyum nakal khasnya, begitu tepat didepan Manis.
" Enggak !!! " jawab Manis sok cuek sambil berbalik.
Jawaban itu tentu membuat Kevin kesal . Karna pasangan nya tak merasakan hal yang sama..
Sepersekian detik ekspresinya berubah kala dilihatnya Manis mengangkat tangan nya, tampak jari telunjuk dan jari tengah bertaut dan terkait pertanda ia sedang berbohong.
" Salah !!! " sambung Manis sembari berbalik dan memisahkan jari telunjuk dan jari tengah nya hingga membentuk V .
" Nakal " jitak Kevin dengan senyum sumringah nya .
" Awas aja ntar malam , ku bikin minta ampuunnn !! " geram Kevin
" Siapa yang minta ampuunn ???!! " Balas Manis menggoda . " Kamu paling !! "
▪▪▪▪▪
.
.
.
.
~ berhubung bentar lagi mau End , tinggal beberapa bab lagi . Mampir juga yuk di karya ku yang lain . Gelora cinta gadis desa .. Atau bagi yang suka Action berbau Mafia . ada juga kok, masih bab kecil Balas dendam gadis mafia . ~
18.18
Lampu-lampu taman mulai menyala satu persatu, membuat yang gelap menjadi sedikit lebih terang. Teras yang cukup luas dengan pot pot tanaman menghias dibeberapa sisinya.
Mama Rina dan Papa Yori sepasang paruh baya yang duduk dikursi teras tampak sibuk dengan obrolan ringan dan riangnya, terhenti melihat anak kesayangan nya telah memasuki areal ruang taman rumah itu. Memarkirkan motor matiknya tepat diteras samping.
Manis melangkah lebih dulu menghampiri Mama Rina dan Papa Yori menyalami dan mencium tangan keduanya bergantian. Sementara Kevin mengekor dibelakang dengan menggeret koper medium size .
" Anak sulung mama dah pulang... " ucap Mama Rina mengelus kepala Kevin yg tengan menyalami dan mencium tangan nya..
" Gimana? Lancar Vin? " Tanya Papa Yori..
" Lancarlah pa,, Kan Kevin yg handle ! " balas Kevin dengan percaya diri...
" Dah !! Sana mandi dulu , terus kita diner bareng . " ucap Papa Yori.. " Mumpung personil dah komplit . Adekmu dah balik tu dari New york . "
" Siyap bozz !!! " seru Kevin dengan mengangkat tangannya hormat . " Kapan Daniel balik !? "
" Dah lama , cuma mampir dulu dia ke kota Sb . baru seminggu ini dia dirumah " jelas Mama Rina .
Kevin memalingkan kepalanya kesamping tepat dimana Manis berdiri.
" Mandi bareng yuukk yank !! " ajak nya nyengir.
Manis hanya melempar senyum tipis nya, dan berjalan melenggang masuk kedalam rumah.
" Apa itu artinya setuju??" goda Kevin mengekor dengan tawa kecilnya. " Dah lama kita gak mandi bareng kan ?!! Aku gosokin punggung mu deh . "
Tanpa jawaban lagi Manis hanya sedikit melebarkan senyum nya, melepas kardigan yang dia kenakan dan melemparnya tepat dimuka Kevin. Ia tersenyum menggoda , dan berlari kecil menaiki anak tangga menuju kamar atas.
Kevin menyibakkan kain yang dilempar Manis dari wajah nya . Tampak senyum mengembang diwajah tampannya . Ia mengejar istrinya dengan langkah kecil .
Rumah itu memiliki 2 lantai, lantai atas dengan 3 kamar tidur, 1kmr mandi dan ruang kluarga yang cukup luas dengan balkon yang menghadap ke belakang rumah.
Terdapat kolam renang minimalis dan sedikit tanaman hias tumbuh di skitar, dan sebuah gasebo di ujung pekarangan belakang.
1ruang tidur ditempati Kevin dan Manis berada di sisi kanan tangga. Cukup luas dengan kamar mandi dalam. Satu ruang di dekat balkon milik adiknya Daniel dan satu ruang lagi dibiarkan kosong dengan kamar mandi yang mengapit diantara keduanya.
Sementara Mama dan Papa nya menempati kamar di lantai bawah .
Kevin yang menyusul menaiki anak tangga, tepat saat Ia sampai dilantai atas dilihatnya Daniel tengah duduk merokok dibalkon. Dia letakkan semua bawaan nya didepan pintu kamar nya, dan menghampiri adiknya.
" Kapan balik dari New York? " sapa nya membuka obrolan. Daniel menoleh dan hnya menatap kakaknya sekilas . Dan kembali memandang dilangit. Kevin mengambil rokok yang masih bertengger. dimulut Daniel, berganti menghisap nya dalam dalam.
" Nikmat nyaa... Lama banged gak ngrokok... " Ucap Kevin dengan menyembul asap rokok dari mulutnya keudara.
" Bagaimana udara disini ?? "
" Panass ...."
"Hahahah.... " tawa Kevin menggelegar.. " Se enggaknya disini lebih adem hati dan pikiran nya .. Deket keluarga... Dirumah sendiri.. "
Kevin menyelesaikan hisapan rokok nya lalu mematikan dan membuangnya di asbak dekat pintu balkon.
" Nikmati aja suasana disini. Kamu bakal betah nanti... " tutupnya, melangkah masuk menuju kmarnya.
Malam semakin larut, Mama Rina dan Papa Yori telah terlelap di kamar bawah. Daniel masih asik dengan hisapan rokok nya dibalkon atas.
Sementara sepasang lainnya bercengkrama dan bercinta , setelah satu minggu tak bertemu. Mereka luapkan rindu dan hasrat yang bergejolak dalam diri.
Dalam dekapan Kevin , Manis yang dipeluk dari belakang oleh suami nya , bercerita tentang yang Ia rasakan dimalam sebelumnya.
" Ku pikir kamu pulang semalam Vin.. " ucap Manis pelan, ia mulai bercerita . sementara Kevin sibuk mengecup bahu Manis yang terbuka .
" Kenapa? " balas Kevin masih dengan aktifitasnya.
" Tapi kupikir itu hanya mimpi.. " lanjut Manis menggeliat , ia sangat menikmati setiap sentuhan kevin di tubuhnya.
" Coba cerita , Biar aku yang mencerna untukmu.. " sambung Kevin lembut . ia menatap lekat pada wajah ayu istri nya dari samping .
" Semalam aku merasa sedang diatas awang .." ucap Manis lagi
" Aku merasa kamu menyentuh setiap inci tubuhku.. Menciumku, dan aku menikmati malam itu.. Seperti malam ini. Tapi saat aku membuka mata pagi hari nya,, kamu gak ada. Dan aku masih memakai piyama yang sama.." lanjut Manis sembari mengingat kejadian semalam.
" hmmmm... Kamu pasti kangen banget sama aku kan ?! " Goda Kevin menghentikan aktifitasnya, dan mengeratkan dekapan nya.
" Kamu bau rokok.. " sungut Manis, menatap wajah suami nya dari samping .
"Nggak ada sebatang kok.. "
" Bukan.. maksudku semalam .. Dan ada bau alkohol.." ucap nya , ia mulai mengingat kejadian semalam . Memang aneh ia juga bisa mencium aroma rokok dan alkohol dalam mimpinya .
Kevin terdiam dengan tatapan yang sulit diartikan.. Ia tertawa kecil ..
" Kamu pasti bermimpi " Kevin mengeratkan kembali pelukannya.. " Tidak mungkin ada seorang pria yang tiba-tiba masuk dan memperkosa mu . "
Manis tertawa geli , ia juga sedikit lega .
" benar ! "
ia mengecup bibir suami nya dari samping , yang lalu disambut dengan sesapan dari mulut Kevin . sekali lagi , mereka melanjut kan ritual hubungan suami istri ..
▪▪▪▪▪
Pagi yang cerah menyambut hari baru dengan cahaya mentari yang menyinari setiap sudut kota Jx .
Seperti hari hari biasanya, aktifitas Manis dimulai dari dapur. Hanya, kali ini ia sendiri memanggang roti untuk senwich nya.. Mama Rina tidak terlihat karna pergi kepasar dengan asisten rumah tangga pagi itu..
" Ada kopi ngak? " tanya Daniel memasuki dapur tiba tiba, tentu saja membuat Manis sedikit kaget akan kemunculan mahkluk tersebut..
" Kaget aku.. Untung nggak latah.. " seloroh Manis tanpa menjawab pertanyaan Daniel..
" Kalau latah?''
" Nihh.. Dah melayang dimukamu.. " seru Manis menunjuk kan pisau dapur yang ia ambil dari tempat nya tak jauh dari ia berdiri .. Daniel tertawa kecil .
" Mana kopi? " Daniel mengulang ucapannya.
" Kamu kan yang lebih lama tinggal disini, harusnya lebih tau dimana.. " ucap Manis sembari mengeluarkan kaleng kopi dari lemari atas..
" Sejak ada kamu tatanan rumah ini banyak yang berubah.. "
" Kamu mau bilang kalau aku mengacau? " seru Manis meletakkan kaleng kopi ke meja dekat Daniel berdiri yang terus menatap nya lekat .
" Gula sama kreamer ?! "
Dengan menghela nafas panjang Manis mengambil gula dan kreamer di rak yang sama dan lalu meletakkan nya di atas meja
" Ini gula
dan ini kreamer " ujarnya,, " Ada lagi? Perlu kuambilkan cangkir Tuan muda? " sambungnya kesal..
" Nggak perlu.. Aku dah punya. " ucap Daniel geli, Ia meracik kopi kedalam cangkir, dan menuang air panas kedalamnya sambil bersenandung kemudian berlalu pergi . Tak lupa Ia menyomot sanwich yang sebagian telah siap dibuat, yang membuat Manis makin kesal.
Setelah semua siap Manis mulai menata roti panggang dan sanwich nya di meja,, berikut dengan teh hangat serta susu dan juga kopi . Sementara Daniel terus memperhatikan aktifitasnya .
" Sarapan apa kita pagi ini.. " ucap Papa Yori sambil menarik kursi dimeja makan nya lalu duduk.. Manis menyambut nya dengan senyuman.
" Sanwich yaa?? " seru Kevin menyusul menatap meja makan ,
" Keknya enak nihh... " ia menyomot satu sanwich dimeja dan langsung memakannya..
" Sanwich nya nggak enak ! " celetuk Daniel yang sudah lebih dulu duduk disana .
Sabar, sabar niss.. Batin Manis kala mendengar ucapan adik iparnya. Yang memang sedari tadi sudah membuatnya kesal .
" Enak kok sayang.. " ucap Kevin menghibur, diciumnya puncak kepala istri tercintanya.. " Ada lebih ngak? Nanti mau aku bawa ke kantor . "
'' Papa sekalian Nis !! '' timpal Papa Yori
" Periksa lidah mu deh kak.. Kamu dah mati rasa ya.. ?! " seloroh Daniel lagi..
Senyum Manis yang semula dikembangkan suamimya,, kini berubah karna selorohan Daniel.. Kevin tersenyum gemas melihat perubahan suasana hati istrinya tergambar jelas diwajah cantiknya.
Dikecup nya bibir merah Manis dengan lembut.. Ia tau dia harus memenangkan hati istri tersayangnya...
" Beneran enak kok.. Tuuhh,, bibirmu aja manis kek gula.. " rayu Kevin..
" Sudah.. Sudah.. Mama lagi nggak ada nihh.. Jangan pamer terus ah.. " Papa Yori geleng geleng melihat kelakuan anak-anak nya..
Sedikit banyak.. Manis kembali mengembangkan senyum.. Yang lebih manis dari namanya.. Dari kejauhan disudut meja Daniel hanya menatap yang entah apa yang ia pikirkan..
Hari berlalu begitu cepat.. Dan berganti menjadi minggu.. Minggu kedua setelah kepulangan Kevin,
tgl 13 hari sabtu.. Pagi itu Manis agak kesiangan karna ia melewati malam yang panjang bersama kevin semalam. Cukup membuatnya kelelahan..
Kevin yang masih terlelap diranjang Ia tinggalkan . Memasuki kamar mandi dan membersihkan diri . Lalu berjalan menuju dapur dengan balutan dres selutut dengan bagian bawahnya yang melebar berwarna silver , yang melekat pas ditubuhnya.. Membuat ia seperti boneka .
" Loohh.. Mama Rina mana mba? " tanya Manis saat dilihat nya hanya ada Mbak Ida didapur..
Mbak Ida adalah asisten rumah tangga dirumah Mama Rina, walau dipanggil mbak , ia sudah tak muda lagi, memiliki umur hampir sama dengan Mama Rina , hanya Dia lebih muda 3 atau 4tahun .
" Joging tadi sama Bapak... " jawab Mbak Ida, masih dengan aktifitasnya memasak . " Bentar lagi paling juga pulang.. "
" Hmmm... Masak apa Mba? " sambung Manis melongok Mbak Ida yang sibuk membolak mbalikan masakan diwajan.
" Tumis kangkung, sama sop buntut gorengannya tempe sama bandeng.."
" Sop sama gorengannya dah siyap? "
" Udah . Tinggal tumis aja ini sama bikin sambel."
" Sini Mbak, kubantu kupas bawang sama cabe . " tawaran Manis tentu disambut baik oleh Mbak Ida.. Dikeluarkannya seperangkat bumbu dari kulkas dan meletakkannya di meja dapur ..
" Aku mau kewarung dl sebentar kamu tolong lanjutin ya . Nggak ada 10 menit aku balik kok.. " kata Mbak Ida,, " Ini cuma tinggal bikin sambel aja, tumisannya dah mateng.. "
" Siap Mbak " seru Manis riang..
Sepeninggalan mbak Ida kewarung, Manis sibuk mengupas bawang sa mbil bersenandung. memilah milah cabe dan tomat.
" Bikin apa Kak? " suara Daniel cukup membuat Manis menoleh.. Tampak Daniel menyandarkan tubuhnya menyamping pada tembok pembatas antara dapur dan ruang makan.
" Sambel.. " jawab Manis tanpa menghentikan aktifitasnya,
" Jangan pedes pedes Kak.. "
" Nggak akan sepedes lidahmu deehh.." ejek Manis sambil menjulurkan lidah nya..
" Hahahahah.. " tawa Daniel meledak.. " Coba aja deh lidah ku sepedes apa .."
Manis hanya mengangkat alis nya..
" Kamu ngapain kesini ? Nyari kopi? "
" Enggak ."
" Nyari mama ?"
" Enggak juga ! "
" Nyari makan? "
" Enggak juga "
" Nyari aku ?? " celetuk Manis sembarangan
" Ge er !"
" Terus ?? nyari bini ?! "
" Iya "
Manis menghela nafas kesal, karena meladeni Daniel yang kini tampak tertawa menang..
" Taik lah kau !!" umpat Manis melempari Daniel dengan bawang yg ia kupas.
" Hahahah... Nggak kena ! " ejek Daniel girang sembari menghindar dari hujaman bawang merah.. Membuat Manis makin kesal .
" Ya aaamm.. Apa nii, bawang dilempar lempar !!" suara Mama Rina melihat keributan didapur.
" Daniel tu ma, gangguin orang masak.. " gerutu Manis mengadu.
" Kamu jangan nakal Daniel.. " bela Mama Rina sambil menarik telinga Daniel..
" Ampun ma, Ampuunn.. Aaa aaaa " ucap Daniel kesakitan, Ia gosok-gosok telinganya yg masih merah bekas jeweran mamanya.
" Syukurin ... "
10.10
Pagi itu selesai sarapan penghuni rumah berkumpul diruang kluarga lantai atas. Mama Rina dan Papa Yori duduk bersisihan dikursi panjang menikmati acara tivi kala itu. Kevin hanya lesehan dilantai sibuk dengan laptop didepannya.
Sementara Daniel masih setia dengan rokoknya dibalkon menatap lautan awan dilangit dan genangan air kolam yang jernih.
Tak ada Manis disana.. Diruangan itu hanya berisi anak laki-laki dan sepasang suami-istri paruh baya.
Lalu, dimana Manis Anjani?
Diujung belakang rumah, tampak wanita cantik tengah bermain main dengan seekor anak kucing barlarian kesana kemari dengan riangnya hingga ketepian kolam. Dialah Manis. Menantu pertama dalam keluarga Yori Raharja.
Kembali ke ruang keluarga lantai atas,
" Nggak biasanya kita bisa kumpul seperti ini dihari libur, " ucap Mama Rina membuka obrolan, " Kenapa kita nggak agendakan untuk liburan. Nggak usah jauh jauh kepantaipun jadilah." ajak Mama Rina lagi.
" Gimana Vin? " tanya Papa Yori merespon ajakan istrinya,
" Ayo aja sih. Manis juga suka mantai kok ! " balas Kevin masih tak lepas dari leptop nya.
" Gimana Niel ? " suara Papa Yori agak lebih keras, agar didengar Daniel yang asyik di balkon.
Daniel hanya mengacungkan jempol tanpa menoleh tanda setuju..
Mama Rina mencoba menghampiri anaknya yang asyik dibalkon dengan ududnya, namun blm sempat ia mendekat, tiba tiba ia dikejutkan Daniel yang melompat terjun dari balkon kearea belakang rumah . Membuat Mama Rina histeriiss..
" DANIIEEELLL !!! " jerit Mama Rina berlari menuju balkon . Sontak itu membuat Papa Yori dan Kevin kaget dan ikut berhambur ke balkon.
Mama Rina tampak menutup mulutnya dengan kedua telapak tangan nya, menyaksikan adegan dibawah sana .
Dari atas balkon terlihat Manis tengah berjuang keluar dari air kolam yang mencoba menenggelamkannya, tampak pula Daniel yang berenang dengan lincahnya mendekat menolong Manis yg sudah kehabisan tenaga .
Kevin langsung berlari menuruni anak tangga disusul Mama Rina dan Papa Yori.
sesampainya ia dipintu belakang, langkah Kevin terhenti . Ia hanya menatap Daniel yg menekan-nekan perut atas Manis dan memberinya nafas buatan beberapa kali .
Walau ia sangat tau itu adalah pertolongan pertama bagi korban tenggelam, namun hati dan jiwa nya seolah meronta . memberontak tak terima..
Manis mulai memuntahkan air yang tertelan oleh nya, berkat perjuangan Daniel . Tampak ada kelegaan diwajah Daniel hingga ia terduduk kebelakang.
Kevin mendekat dan mengangkat tubuh istrinya tanpa kata lalu berbalik masuk kedalam rumah . Terdengar lirih isak an tangis Manis . Dia syok , merasa hampir mati .
Dilain sisi Daniel menatap kedua kakak yang menjauh dengan tatapan yang sulit diartikan . Nafasnya masih tertengah tengah.
" Ganti pakaianmu dulu nak ." Papa Yori menepuk pundak Daniel dengan senyum kebijaksanaan nya.
Hari itu suasana rumah sedikit berbeda, Manis masih enggan keluar kamar sejak Kevin membawa nya setelah ia tenggelam . Hingga makan malam pun Mbak Ida yang membawakan nya kekamar lantai atas . Kevin pun hanya sesekali keluar saat mengambilkan apa yang Manis butuhkan .
23.45
Dapur tampak sepi,, hanya terlihat Daniel tengah menikmati segelas minuman keras dengan es batu didalam nya . Sekonyong konyong Kevin muncul..
" Kamu belum tidur Niel ? " tanya Kevin kepada adiknya, ia membuat secangkir teh hangat dengan sedikit gula.
" Jangan kebanyakan minum. Nggak baik buat kesehatan . " lanjutnya sambil berlalu .
" kak ! "
suara Daniiel menghentikan langkahnya, lalu berbalik.
" Aku nggak bermaksud apa apa.. " ucap Daniel , ia masih memegangi gelas yang berada diatas meja lalu menuangkan sebotol miras kedalam nya.
" Aku hanya... " Ia tak melanjutkan kata-kata nya dan langsung meneguk minumannya sampai habis.
Melihat adiknya seperti itu , Kevin menghela nafas,
" Aku tidak keberatan.. Kamu hanya, mencoba menyelamatkan kakakmu . Aku yang seharusnya berterima kasih . " Kevin tersenyum . Sebuah senyum yang damai .
" Jangan kebanyakan minum..!! " Tutup Kevin yang berlalu pergi kelantai atas..
▪▪▪▪
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!