NovelToon NovelToon

CINDERELLA ABAD 21

Permintaan Marina

NovelToon
Thalia Jasmine adalah seorang gadis yang masih duduk di bangku SMA kelas Dua Belas.
NovelToon
Ayah dan ibunya sudah meninggal sejak ia masih kecil.
Saat ini ia tinggal bersama Tantenya Farida, dia adik dari ibunya. Farida seorang single parent ia tidak mempunyai anak, dan Farida sudah menganggap Thalia seperti anaknya sendiri.
Selama ini Farida yang menanggung semua kebutuhan Thalia sebagai ibu sambung dari kakaknya.
Farida bekerja sebagai asisten rumah tangga di kediaman keluarga Tuan Miler Edward. Ia sudah bertahun-tahun mengabdi pada keluarga pemilik Departemen Store sampai sudah di anggap adik oleh Nyonya Marina, majikannya.
Selama ini kebutuhan Farida dan Thalia tercukupi.
Mereka juga sangat rukun dan saling menyayangi layaknya seorang ibu dan anak kandung, hidup mereka juga tenang meskipun dalam kesederhanaan.
Namun...
Pada suatu hari Farida mendapat tawaran menarik dari majikannya.
Saat itu ia sedang memasak nasi goreng di dapur tiba tiba.
NovelToon
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Aku ingin bicara empat mata dengan mu.
Farida
Farida
Baik nyonya...
Farida mematikan kompornya lalu mengikuti majikannya duduk di meja makan.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Kau mempunyai seorang putri bukan?
Marina berkata dengan hati hati.
Selama ini Farida memang selalu berkata jika Thalia adalah putrinya bukan keponakannya.
Farida
Farida
Iya benar
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Boleh aku melihatnya?
Farida
Farida
Untuk apa nyonya?
Farida heran karena sebelumnya Marina tidak pernah tertarik atau ingin tau tentang keponakannya.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Aku ingin menjadikannya pengganti Chelsea, aku ingin dia bertunangan dengan Remeo.
Farida terbelalak tidak percaya dengan ucapan majikannya.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Tolonglah Farida tidak ada lagi orang yang ku percaya selain kau dan putrimu, gadis yang di jodohkan dengan Remeo melarikan diri dengan mantan kekasihnya sementara kabar mengenai pertunangan Romeo sudah menyebar luas.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Aku tidak tau lagi harus bagaimana menghadapi situasi ini, tolonglah...
Marina memasang wajah ibanya.
Farida hanya diam, ia tidak bisa berfikir jernih kali ini.
Bagaimana mungkin ia menyuruh putrinya bertunangan dengan lelaki yang tidak pernah di kenalnya, belum lagi saat ini Thalia masih duduk di bangku SMA.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Aku hanya memintanya bertunangan untuk menutupi kegagalan perjodohan ini dan setelahnya ku serahkan pada putrimu.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Tolonglah Farida... aku dan Miler tidak mau menanggung malu, isu tentang pertunangan Remeo sudah di ketahui semua rekan keja Miler di kantor aku tidak tau harus berkata apa jika mereka mempertanyakan hal itu.
Farida
Farida
Tapi nyonya jika suatu saat Romeo dan Thalia berpisah apakah tidak sama halnya nyonya menanggung malu?
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Setidaknya putrimu tidak melarikan diri dengan lelaki lain, aku yakin putrimu gadis baik baik seperti dirimu? Farida, aku malu jika semua orang mengetahui yang sebenarnya, aku merasa terhina dengan tindakan ceroboh gadis itu.
Farida terdiam lagi.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Kau bisa membantuku kan?
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Aku akan membelikan mu rumah, mobil, dan pekerjaan lain jika kau mau. Kau tidak perlu repot repot bekerja di rumahku lagi, aku akan membuatkan butik untuk mu asalkan kau mau membantuku.
Farida hanya terpaku menatap majikannya, sepertinya Marina sangat membutuhkan bantuannya.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Ayolah Farida aku berjanji tidak akan memaksanya menikah, aku hanya menginginkan pertunangan ini.
Farida menghela nafasnya.
Farida
Farida
Baiklah, akan ku fikiran.
Marina tersenyum, lega.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Besok bawa dia kemari.
Marina bangkit kemudian meninggalkan Farida yang masih mematung.
Farida
Farida
Besok???
Marina menoleh.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Iya, dan aku harap nanti malam kau menceritakan semuanya pada putrimu.
Marina melanjutkan langkahnya.
Farida menghela nafasnya kasar.
Farida
Farida
Sepertinya nyonya tidak mengerti atas ucapanku, aku hanya berkata untuk memikirkannya bukan menyetujuinya.
Farida
Farida
Bagaimana cara aku mengatakannya pada Thalia???
***
Malam harinya...
NovelToon
Farida dan Thalia sedang berada di meja makan.
Farida
Farida
Bagaimana sekolahmu Ta?
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Baik baik baik saja bi.
Thalia masih menikmati makanannya.
Farida
Farida
Oh...
Farida melanjutkan makannya lagi.
Farida ragu untuk menyampaikan keinginan majikannya.
Tapi mau tidak mau ia harus jujur pada keponakannya.
Sedikit banyaknya tawaran Marina menggiyurkan baginya, memangnya siapa orang di dunia ini yang mau terus menerus menjadi pembantu.
Farida percaya Marina akan menepati janjinya jika ia bersedia membantunya, Farida tau betul siapa majikannya ia tidak pernah main main dengan ucapannya.
Farida
Farida
Kau sudah memiliki pacar?
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Hm..!
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Be... belum
Farida
Farida
Sungguh?
Thalia mengangguk.
Farida
Farida
Syukurlah...
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Memangnya kenapa bi?
Thalia sambil menyuapkan makanan kedalam mulutnya.
Farida
Farida
Besok datanglah ke tempat kerja bibi, Marina ingin bertemu denganmu.
Thalia mengerutkan dahinya.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Untuk apa?
Farida
Farida
Marina ingin agar kau bertunangan dengan Remeo, putra bungsunya.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
TUNANGAN!???
Farida
Farida
Iya tunangan.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Akukan masih sekolah bi, lagi pula aku tidak mengenal siapa lelaki itu.
Farida
Farida
Marina hanya memintamu bertunangan tidak menikah, dan setelah itu kalian bisa berpisah.
Thalia mengalihkan pandangannya, ia semakin tidak mengerti.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Untuk apa bertunangan jika untuk berpisah, lebih baik tidak usah.
Farida
Farida
Ini demi kehormatan keluarga Miler, calon tunangan Romeo kabur dengan mantan pacarnya.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Kehormatan? hah... orang kaya memang sulit di mengerti
Thalia menghela nafasnya gusar sambil menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi.
Farida
Farida
Tapi kau mau kan?
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Mengapa harus aku bi, kan banyak wanita lain?
Farida
Farida
Marina hanya percaya padamu, tolonglah bantu mereka.
Farida memasang wajah melasnya.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Thalia tidak mau.
Thalia mengalihkan pandangannya.
Farida
Farida
kau bilang kau tidak memiliki pacar, lalu apa yang meberatkanmu?
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Tapi aku...
Thalia lalu menunduk.
Farida
Farida
Kau berbohong?
Farida
Farida
Apa kau memiliki pacar?
Farida menatap keponakannya penuh selidik.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
tidak, aku hanya menyukai seseorang.
Farida
Farida
Apa dia juga menyukaimu?
Farida
Farida
Apa kau akan segera berpacaran dengannya?
Thalia menggeleng, lalu memasang wajah melasnya.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Aku terlalu miskin untuk lelaki seperti Ariel.
Farida
Farida
Sudahlah untuk apa kau memikirkan lelaki itu, lupakan dia.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Tapi jika aku bertunangan dengan orang lain itu akan membuatnya semakin menjauhiku.
Farida
Farida
Kau jangan bodoh, dia tidak menyukai mu untuk apa kau berjuang sendirian.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Tapi bi!
Farida
Farida
Besok sepulang sekolah datanglah kerumah Marina, bibi tunggu kau disana.
Farida berdiri lalu membereskan makanan di mejanya.
Farida
Farida
Dan ingat jangan panggil bibi, panggil aku ibu.
Thalia mengerucutkan bibirnya sambil mengaduk aduk nasi di piringnya.
Farida
Farida
Kau tidak dengar apa kata bibi?
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Iya bi...
To Be Continue

Ramalan Wanita Gila

NovelToon
Sepulang sekolah sebelum menemui Marina Thalia mampir terlebih dahulu ke sebuah Caffe bersama sahabatnya.
NovelToon
Jessica
Jessica
Ta aku kemarin sudah bicara dengan Ariel.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Soal apa?
Thalia sambil memasukkan kentang goreng kedalam mulutnya.
Jessica
Jessica
Soal kau yang menyukainya.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Ukhuk... ukhuk...
Thalia meraih orange juice pesanannya dan meneguknya sampai habis.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Apa kau sudah gila?
Jessica
Jessica
Kenapa memangnya?
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Kau sengaja membuatku malu?
Jessica tertawa
Jessica
Jessica
Sudahlah kau tidak perlu munafik jadi perempuan.
Jessica sambil mengotak atik ponselnya.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Mengapa kau tidak memberitahuku dulu?
Jessica
Jessica
Sudah terlanjur.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Terus Ariel bilang apa?
Jessica meletakkan ponselnya.
Jessica
Jessica
Em, katanya...
Jessica
Jessica
Katanya....
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Katanya apa jes?
Jessica
Jessica
Katanya cuma, Oh..
Thalia menunduk sudah menduga jika hal itu pasti terjadi.
Jessica
Jessica
Menurutku Ariel mempunyai gangguan pada matanya.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Kenapa?
Jessica
Jessica
Iya, karena dia tidak bisa melihat jika ada peri berwujud bidadari yang menunggunya.
Thalia melemparkan kentang goreng kearah temannya.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Kau selalu saja seperti itu.
Jessica tertawa.
Jessica
Jessica
Sudahlah lupakan Ariel, atau jika tidak....
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Jika tidak apa?
Jessica
Jessica
Jika tidak kau harus bekerja agar bisa kaya dan mendekatinya, kau hanya kurang beruntung dalam hal ekonomi.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Maksudmu jika aku kaya, Ariel akan menyukaiku?
Jessica mengangguk.
Jessica
Jessica
Wajahmu terlalu cantik untuk di tolak oleh lelaki seperti Ariel, menurutku ia hanya gengsi untuk mendekatimu.
Jessica
Jessica
Yah... kau pasti tau apa alasannya, dia anak sultan.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Kau benar jes.
Jessica
Jessica
Tentu saja.
Jessica lalu bangkit dan menggunakan ranselnya.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Kau akan kemana?
Jessica
Jessica
Aku fikir sampai di sini dulu pertemuan kita, lihatlah Bray sudah menungguku.
Jessica menunjuk sebuah mobil sport yang terparkir di depan Caffe.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Baiklah...
Jessica
Jessica
Sampai bertemu besok.
Pamit Jessica kemudian berlalu pergi.
Thalia lalu beranjak ke toilet untuk memenuhi panggilan alamnya.
Beberapa menit kemudian ia kembali, namun Thalia terkejut saat melihat di mejanya yang semula hanya ada dua gelas juice dan sepiring kentang goreng kini tampak penuh dengan kartu tarot yang entah siapa pemiliknya.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Milik siapa ini?
Madam
Madam
Kau boleh ambil salah satu.
Wanita tak di kenal itu lalu duduk di depan Thalia.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Untuk apa?
Thalia menatap wanita itu bingung.
Madam
Madam
Duduklah...
Thalia lalu duduk.
Madam
Madam
Ambil
Wanita itu menyuruh Thalia untuk mengambil salah satu kartu yang memenuhi mejanya.
Thalia lalu mengambil salah satu dari kartu itu.
Madam
Madam
Berikan padaku.
Dengan ketidak mengertiannya Thalia memberikan kartu itu.
Madam
Madam
Takdir yang baik.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Maksudnya?
Madam
Madam
Kau akan menjalani hubungan yang serius bukan?
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Hah..!
Madam
Madam
Dia sudah menunggumu.
Wanita itu berkata dengan wajah datarnya, dan itu sangat sulit di percaya.
Madam
Madam
Kaulah Cinderella itu.
Thalia semakin tidak mengerti dengan perkataan wanita aneh itu.
Tak lama kemudian datanglah seorang lelaki yang mendekati wanita itu lalu duduk di sampingnya.
Daniel Edward
Daniel Edward
Kau disini rupanya?
Daniel Edward
Daniel Edward
Aku mencarimu sejak tadi.
Madam
Madam
Pergilah kau mengganggu konsentrasiku.
Daniel Edward
Daniel Edward
Kau harus bertanggung jawab atas nasip yang kau buat.
Madam
Madam
Aku tidak bisa membuat nasip, aku hanya meramal.
Daniel Edward
Daniel Edward
Terserah apa pun itu.
Peramal itu mengemasi seluruh kartu tarotnya.
Daniel Edward
Daniel Edward
Kau mau menghindariku lagi?
Daniel Edward
Daniel Edward
Ke belahan bumi manapun kau pergi aku tetap akan menemukanmu.
Madam
Madam
Diamlah, kau temani saja dia.
Peramal itu kemudian pergi.
Daniel melirik gadis cantik di sampingnya.
Daniel Edward
Daniel Edward
Apa dia taget baru mu?
Daniel Edward
Daniel Edward
Apa kau akan membuat nasipnya mengenaskan seperti ku?
Peramal itu tak bergeming dan terus melangkah menjauh.
Daniel Edward
Daniel Edward
apa yang wanita gila itu katakan padamu?
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Apa wanita itu gila?
Daniel Edward
Daniel Edward
Tidak tau, tapi jika aku bertanya pada orang orang yang sering berada di Caffe ini mereka pasti tau jika yang ku maksud adalah wanita itu.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Oh...
Daniel Edward
Daniel Edward
Apa wanita itu mengatakan hal buruk padamu?
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Tidak
Daniel Edward
Daniel Edward
Apa yang dia katakan?
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Wanita itu berkata akulah Cinderella itu.
Daniel Tertawa
Daniel Edward
Daniel Edward
Kau boleh percaya boleh tidak.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Mengapa?
Daniel Edward
Daniel Edward
Karena dia hanya meramal.
Thalia mengangguk.
Kemudian ia merasakan ponselnya bergetar.
Thalia mengambil ponselnya, ternyata itu panggilan dari Farida.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Sepertinya aku harus segera pergi.
Thalia bangkit lalu mengunakan tas selempangnya.
Daniel Edward
Daniel Edward
Kau mau pergi kemana?
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Aku ada janji dengan ibuku.
Daniel turut bangkit lalu mengulurkan tangannya.
Daniel Edward
Daniel Edward
Aku Daniel, Daniel Edward.
Terpaksa Thalia menyambut uluran tangan itu.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Panggil saja Thalia.
Daniel mengangguk lalu tersenyum.
Daniel Edward
Daniel Edward
Kau cantik Thalia.
Thalia tersenyum malu.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Terimakasih tuan Daniel.
Daniel Edward
Daniel Edward
Aku harap bisa bertemu denganmu lagi.
Thalia mengangguk.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Aku pamit.
Thalia kemudian melangkah pergi.
To Be Continue

Pertemuan Pertama

NovelToon
Thalia berdiri di depan pintu rumah milik Marina.
NovelToon
Sayangnya Thalia tidak mempunyai keberanian untuk sekedar mengetuk pintu atau memencet bel.
Pada akhirnya Thalia memilih menelpon Farida.
Farida
Farida
Dimana kau? aku sudah menunggumu sejak tadi, kau melupakan pesanku semalam? kau...
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Aku sudah di depan rumah bi.
Farida
Farida
Benarkah???
Farida
Farida
Baiklah tunggu sebentar, bibi akan segera kesana.
Thalia mematikan ponselnya.
Tak lama kemudian pintu rumah terbuka.
Farida
Farida
Ku pikir kau tidak datang, kau membuatku cemas.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Maaf, tadi aku ke Caffe sebentar.
Farida
Farida
Masuklah Marina sudah menunggumu.
Thalia melangkah memasuki rumah itu, mengekori Farida.
Farida
Farida
Berbicaralah sesopan mungkin jangan banyak bertanya dan ingat jaga sikap mu.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Baiklah ibu Farida...
Thalia tak menganggap berarti perkataan bibinya.
Farida
Farida
Buanglah jauh jauh kebiasaan buruk mu itu, di saat seperti ini kau jangan main main.
Thalia mengangguk.
Farida berhenti di depan pintu kamar.
Farida
Farida
Nyonya Thalia sudah datang.
kemudian terdengar suara sahutan dari balik pintu
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Masuk.
Farida
Farida
Masuklah.
Farida
Farida
Ingat apa pesan bibi tadi.
Farida berbisik pada Thalia
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Baiklah...
Thalia nyengir seakan meremehkan Farida.
Farida menghela nafasnya kemudian membuka pintu kamar.
NovelToon
Thalia melangkah hati hati mendekati wanita paruh baya yang tengah berdiri membelakanginya.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Duduk...
Thalia menurut dan duduk di kursi.
Marina berputar arah menatap gadis yang baru saja datang.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Siapa nama mu?
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Thalia Nyonya, Thalia Jasmine
Thalia berbicara dengan hati hati sesuai perintah ibunya.
Marina manggut-manggut seraya menatap gadis cantik di depannya.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Kau cantik sekali bahkan lebih cantik dari Chelsea calon tunangan putraku.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Terimakasih Nyonya.
Thalia tersenyum lalu menunduk memberi hormat.
Marina duduk di samping Thalia.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Kau sungguh mau bertunangan dengan putraku?
Thalia terdiam sejenak.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Sungguh.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Baiklah, sebelumnya aku sangat berterimakasih padamu.
Thalia mengangguk paham.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Sedikit banyaknya mungkin ibumu sudah menceritakan pada mu tentang putraku tapi aku tetap ingin menjelaskan lagi agar kau tidak salah faham.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Aku harap kau tidak keberatan?
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Tentu saja tidak.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Kau gadis yang santun sekali, sepertinya putraku akan menyukaimu.
Thalia tersenyum tipis.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Sepertinya Nyonya berlebihan.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Aku sungguh, jika nanti dia benar menyukaimu aku yakin kau tidak akan di lepaskan.
Thalia mengangguk, sebenarnya ia bingung harus bersikap bagaimana.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Ah maaf, aku malah menceritakan hal yang tidak seharusnya.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Tidak papa Nyonya.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Oh iya kembali lagi pada pembicaraan kita sebelumnya.
Marina memperbaiki posisi duduknya.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Sebenarnya pertama kali Chelsea bertemu dengan Romeo dia menyukainya, tapi sayangnya menurut Chelsea Romeo tidak bisa memperlakukan dirinya dengan baik.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Maksud Nyonya?
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Romeo terlalu dingin padanya, bahkan cenderung tidak perduli.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Mungkin karena itu Chelsea lebih memilih mantan kekasihnya dari pada Romeo.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Tapi aku berharap kau bisa menghadapinya, dia sebenarnya lelaki yang baik.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Aku akan mencobanya Nyonya.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Semoga kau berhasil.
Thalia mengangguk, sebenarnya ia berharap ia tidak berhasil supaya ia tidak terjebak dalam pertunangan konyol itu terlalu lama.
Kemudian masuklah seorang lelaki dan menghampiri Marina.
Tn. Miler Edward
Tn. Miler Edward
Siapa gadis jelita ini?
Lelaki itu memperhatikan setiap inci dari Thalia.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Dia yang semalam ku ceritakan padamu.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Bagaimana? apa menurutmu dia cocok dengan Romeo?
Tn. Miler Edward
Tn. Miler Edward
Cocok, sangat cocok.
Tn. Miler Edward
Tn. Miler Edward
Dia cantik dan imut sekali, bagaimana bisa ada gadis secantik dia.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Kau dengar sendirikan kan Thalia kau sangat cocok dengan putraku
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Iya Nyonya.
Thalia mengangguk kaku.
Tn. Miler Edward
Tn. Miler Edward
Baiklah lanjutkan saja perbincangan kalian, aku hanya ingin mengambil berkas.
Miler bergeming kearah lemari kemudian mengambil sebuah map disana lalu melangkah pergi.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Thalia tunggulah disini sampai Romeo pulang, nanti akan ku perkenalkan kau dengan putraku.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Baik Nyonya...
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Mari ku antar pada ibumu.
Marina bangkit dari kursi.
Thalia menurut dan mengikuti langkah Marina.
Tak lama kemudian sampailah mereka di sebuah kamar.
NovelToon
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Kau tunggu saja Farida di sini, sebentar lagi dia datang.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Tapi siapa pemilik kamar ini Nyonya?
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Ini kamarmu.
Thalia mengerutkan keningnya.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Kamar ku?
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Iya tentu saja, setelah kau nanti bertemu dengan Romeo kau akan tinggal di sini.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Bagaimana, apa kau menyukai kamarnya?
Thalia seakan tidak percaya, ia hanya menganga seraya menatap kearah Marina.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Kau tidak menyukainya ya?
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Aku sudah menduga kamar ini terlalu kecil untukmu.
Marina berkeliling mengamati tempat itu.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Seharusnya aku membuatkan kamar yang lebih layak dari pada ini.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Kamarnya ini bagus aku menyukainya.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Tapi...
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Tapi apa?
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Tapi mengapa aku harus tinggal di sini?
Marina tersenyum lalu mendekati Thalia.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Tentu saja, kau dan Romeo kan tidak saling kenal.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Romeo setiap harinya sibuk di kantor dan kau, aku yakin kau setiap harinya selalu sibuk dengan aktifitas di sekolah, jadi maksudku dengan kau tinggal di sini kau masih bisa sering bertemu dengan Romeo.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Owh.. em.. baiklah Nyonya.
Tok... tok... tok...
Pintu kamar di ketuk.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Masuk...
Farida membuka pintu kemudian melangkah mendekati Marina.
Farida
Farida
Ada telpon dari Tuan Miler Nyonya?
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Memangnya ada apa?
Farida
Farida
Berkas yang tuan Miler ambil tadi salah, Tuan meminta agar Nyonya yang mencarinya.
Marina berdecak sebal
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Dia selalu saja merepotkan.
Marina melangkah keluar kamar.
Setelah kepergian Marina Farida buru buru menutup pintu.
Farida
Farida
Bagaimana?
Farida
Farida
Apa yang Nyonya katakan padamu?
Farida
Farida
Apa dia menyukaimu?
Farida
Farida
Apa kau membuat kesalahan?
Farida
Farida
Dia tidak mengatakan hal yang menyakitkan atau menyinggung perasaamu kan?
Thalia menghela nafasnya lalu menghempaskan tubuhnya di kasur.
Farida
Farida
Kau belum menjawab pertanyaan bibi?
Farida
Farida
Ayolah Thalia bibi penasaran.
Farida mengguncang guncangkan tubuh Thalia supaya bangkit.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Ya begitulah...
Farida
Farida
Itu bukan jawaban yang bibi inginkan.
Tiba-tiba datanglah seorang dan memasuki kamar.
Jane
Jane
Farida Tuan Muda sudah datang.
Farida
Farida
Benarkah?
Farida
Farida
Baiklah aku akan menyusulmu.
Wanita itu lalu pergi.
Thalia bangkit dari tidurnya
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Dia rekan mu?
Farida
Farida
Iya.
Farida
Farida
Kau tunggu di sini saja jangan kemana mana.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Boleh aku ikut saja dengan mu, aku pasti bosan jika hanya berdiam diri di sini.
Farida
Farida
Baiklah.
Farida
Farida
Ayo ikut aku...
Thalia melangkah mengikuti Farida.
Sesampainya di dapur.
Farida
Farida
Apa semuanya sudah siap Jane?
Jane
Jane
Belum, aku masih menyiapkannya makanan penutup untuknya.
Jane sambil membuat minuman.
Jane
Jane
Kau bisa antar makanan itu di ruang kerjanya?
Jane menunjuk nampan berisi makanan.
Farida
Farida
Baiklah.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Ada yang bisa ku bantu?
Farida menoleh pada Thalia.
Farida
Farida
Tentu.
Farida
Farida
Jika kau benar menawarkan jasa maka aku harap kau tidak membuat masalah.
Thalia mengalihkan pandangannya malas, bibinya selalu saja menganggapnya biang masalah.
Farida
Farida
Antarkan ini di ruang kerja Tuan Miler.
Farida mendorong nampan kearah Thalia.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Bukankah Tuan Miler tadi pergi?
Farida
Farida
Aku hanya menyuruhmu mengantarkan makanan itu ke ruangan Tuan Miler bukan berarti Tuan Miler yang memakannya.
Farida
Farida
Tuan Miler mempunyai dua orang putra Romeo dan Daniel, jadi bisa saja yang kau temui di sana adalah salah satu dari mereka.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Benarkah, lalu bagaimana jika itu Romeo?
Farida
Farida
Sepertinya bukan karena Romeo biasanya pulang lebih larut.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Baiklah ibu.
Farida
Farida
Jika dia bertanya siapa dirimu, jawab saja jika kau adalah calon tunangan dari Romeo, mengerti.
Farida
Farida
Dan satu lagi, jangan bicara jika ia tidak menanyakan apa pun padamu, dan apabila dia bertanya jawab saja sesuai dengan yang ia minta.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Apa semua orang kaya harus di perlakukan seperti itu?
Farida
Farida
Thalia!
Farida melotot.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
baiklah ibu...
Thalia mengalah lalu meraih nampan di depannya.
Jane
Jane
Setelah ini kau harus kembali untuk mengambil dessert pesanan Tuan.
Thalia mengangguk
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Tapi dimana letak ruang kerjanya aku tidak tau?
Farida
Farida
Kau naik saja ke tangga kemudian belok kiri, pintu pertama itulah ruangannya.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Baiklah, do'akan saja agar makanan ini sampai dengan selamat.
Thalia kemudian melangkah pergi.
Farida
Farida
Thalia kau jangan main-main!
Jane tertawa.
Jane
Jane
Putrimu lucu sekali...
Farida
Farida
Dia selalu pandai meledekku.
Thalia menarik handle pintu lalu masuk kedalam ruangan yang dimaksud oleh Farida.
NovelToon
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Permisi Tuan...
Thalia meletakkan nampan itu di meja.
Lelaki yang semula fokus pada berkas berkas di mejanya lalu menoleh.
Romeo Cristian Edward
Romeo Cristian Edward
Siapa kau?
NovelToon

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!