Belasan tahun sudah berlalu, apa kabar kalian semuanya? Aku akan membawakan kisah ronde kedua dari kehidupan Daniel.
Berbiacara tentang dia, sejak peperangan besar berlalu, Daniel mati namun bisa hidup lagi. Akhirnya ia memantapkan hati pada Alea, dia menikahi perempuan itu dengan haru dan bahagia. benar katanya, sebenci apapun orang pada perempuannya, hati dia tidak akan pernah bisa ikut membenci. Semakin orang-orang tidak suka pada Alea, semakin Daniel memperdalam cintanya untuk perempuan itu.
Singkat cerita, dari pernikahannya, mereka berdua dikaruniai sepasang anak kembar berjenis kelamin laki-laki. Namun suatu kejadian naas terjadi, yang mana itu merenggut salah satu bayi mereka. Selain menikah dan memulai kehidupan dengan bahagia, Daniel juga sudah sepenuhnya mengambil alih pimpinan Lightmoon pack, bersama sang isteri yang menjadi luna dan Zean yang sah jadi beta. Ke tiga orag itu menjadikan Lightmoon pack kembali pada masa kejayaannya. Alpha Dayyan dan luna Kelly sendiri, memilih menjalani sisa kehidupannya dengan menepi dan berbaur di dunia manusia. Intinya semua orang mendapatkan kebahagiannya sendiri.
Ngomong-ngomong soal pernikahan. Saat sudah dinobatkan menjadi alpha baru Blackmoon pack, William langsung mempersunting Azura, kini penyihir itu berubah status menjadi luna dan tinggal di packnya sendiri. Meski ia tak melepas kesetiannya pada Daniel. Serupa seperti Zean, yang enggan menjadi alpha Greenmoon pack setelah menikahi Giselle, dan memilih tetap jadi beta Lightmoon pack. Meski pada akhirnya ia juga tetap mendapatkan dua jabatan itu.
Hal serupa juga terjadi pada Tristan dan Dyra, mereka resmi menikah. Seperti Azura juga, Dyra masih memnyimpan kesetiannya pada Daniel meski ia sudah menjadi luna. Masing-masing dari mereka pun sudah memiliki anak. mari kita berkenalan.
Zean dan Giselle dikarunia seorang anak laki-laki, bernama Jerga. Ia tumbuh dan besar bersama Raizel, anak Daniel dan Alea. Kisah Jerga dan Raizel adalah copyan dari hubungan kedua orangtuanya, yakni Zean dan Daniel. trsitan dan Dyra pun dikaruniai seorang anak laki-laki, bernama Kenzi. Berbeda dengan ketiga temannya, William dan Azura mendapatkan seorang anak perempuan dari pernikahannya. Ia sangat cantik, cerewet dan tegas bersamaan, bernama Kayla. Dan anak mereka semua bisa dibilang sebaya.
Begitulah perjalan singkat keadaan Daniel dan teman-temannya sekarang. Lalu bagaimana keadaan bangsa immortal sekarang? Peperangan pastinya memberikan luka berat bagi sebagian orang, dan mereka yang selamat dalam peperangan pastinya melewati banyak hari-hari berat seusai mempertaruhkan nyawa.
Kita ratakan saja kasusnya seperti ini, bangsa iblis kalah berarti semua rencana jahatnya gagal. Dan semenjak kekalahan perang itu, mereka tidak pernah menampakkan batang hidungnya lagi. Lusi sudah mati dan belum terungkap jelas siapa kandidat yang menggantikannya?
Lalu, ada kabar baik setelah hujan penderitaan itu. Bangunan kerjasama yang dulunya hendak dipakai kejahatan, dan sempat terhenti pembangunannya. Kini berubah menjadi sebuah sekolah bangsa immortal. Kala itu Daniel yang menjadi wajah baru alha Lightmoon pack, seolah membawa angina perdamaian yang didambakan semua bangsa.
Daniel bernegosiasi dengan semua pemimpin bangsa immortal, dan mereka sepakat melupakan masa lalu yang kelam dan memulai kehidupan masa depan dengan perdamaian. Mereka tidak ingin menurunkan luka pada anak-anaknya, biarkan jaman mereka sekarag penuh dengan kebahagian. Salah satunya dengan mengenyam pendidikan immortal yang sama.
Kini dunia immortal sudah benar-benar terasa seperti dunia manusia.
Disekolah itu bukan hanya ada serigala dan vampire, namun juga ada bangsa peri, rogue dan lainnya. Meski yang menduduki puncak tetap serigala, vampire dan peri. Tapi setidaknya semua orang mendapatkan pelajaran yang sama, pengetahuan yang sama dan bisa membela diri ketika diterpa kejahatan.
Selesai? Ya ku rasa cukup basa-basi nya soal bangsa immortal. kisah ini akan kita lanjutkan.
Wush!
Wush!
Raizel berlari kesana-kemari mencari dasi sekolahnya yang entah berada dimana? Sudah lima kali kamarnya digeledah, namun tak menemukan benda hitam dengan corak merah dan emas itu dimana pun juga.
Masalahnya Raizel adalah orang yang teliti dan perfect, terakhir kali ia ingat sudah mencuci dasinya yang ia simpan bersama dengan kaos kaki dan seragam sekolah lainnya. Dan semua benda itu ada kecuali si dasi.
“Sayang, kamu belum turun juga ke bawah?” Alea tiba-tiba datang.
“Aku sedang memncari dasi bunda,” jawab Raizel masih anteng mencari benda itu.
“Kamu ingat simpan dimana? Bunda kan sudah sering ingatkan,”
“Aku simpan bersama set seragam sekolah bunda. Anehnya benda yang lain ada, tapi dasinya hilang,” seru Raizel memotong. Alea hanya tersenyum lembut.
“Kamu turun ke bawah, makan bareng ayah. Dasi nya biar bunda yang carikan,” titahnya.
Raizel tak banyak membantah, ia pun segera turun ke bawah dan sarapan. Hari ini terasa cepat sekali, padahal tadi masih pagi, tapi karena dasi terasa jadi sangat siang. Padahal ini hari pertama sekolah setelah satu pecan lamanya libur.
Ngomong-ngomong soal sekolah, Raizel dan yang lainnya saat ini berada di kelas akhir. Beberapa bulan lagi mereka akan melakukan perpisahan dan siap menjadi pangeran dan putri dimasing-masing rumahnya, untuk kemudian menggantikan orangtuanya memimpin.
“Ayah sangat lapar menunggu kamu turun Rai,” ujar Daniel dingin.
“Maaf, lain kali ayah bisa makan lebiih dulu, dasi sekolah ku hilang,” timpal Raizel.
“Kamu bisa meminta bantuan,”
“Tadinya kau hanya tidak ingin merepotkan, tapi baiklah. Kedepannya aku akan bersikap semestinya,” Daniel hanya mengangguk lalu mempersilahkan anaknya itu duduk dan mereka berdua pun makan bersama.
Saat keduanya asik menyantap, Alea turun dengan dasi ditangannya. Pada akhirnya, perkara barang hilang. Ibu lah yang selalu bisa menemukannya, meski tak tahu disimpan dimana sebelumnya benda itu. Alea pun membantu Raizel memasangkan dasinya, setelah selesai ia ikut menyusul sarapan.
“Dimana bunda menemukan benda ini?” tanya Raizel penasaran.
“Jerga yang memberikannya tadi, dia bilang sempat meminjamnya untuk mengukur sesuatu,”
“Oh ****, kenapa aku lupa,” runtuk Raizel.
Benar, kenapa bisa ia lupa jika bebberapa waktu lalu Jerga sempat meminjam dasinya. Dan kenapa juga lelaki itu megukur menggunkan dasi, memangmya bisa? Sarapan mereka pun berlangsug tenang, setelah selesai dengan makanannya. Raizel dan Daniel pamit pergi menjalankan kewajiban sendiri-sendiri. Sang kepala keluarga dengan mencari nafkahnya dan si anak yang menuntut ilmu.
“Hati-hati dijalan sayang,” seru Alea.
“Sayang yang mana?” timpal Daniel dan Raizel kompak berbalik. Pasalnya dua orang itu sama-sama dipanggil sayang oleh sang ratu.
“Kalian berdua,” jawab Alea tersenyum. Senyumnya pun turut menular pada kita.
Sebahagia itu kehidupan Daniel saat ini, kita doakan tidak ada lagi masalah yang akan menimpanya. Ya, semoga.
Keluarga Cemara manis banget ya. Mari kita list dulu informasi yang ada di part ini. Yang pentingnya aja ya:) sisanya cari sendiri.
1. Raizel (anak Daniel dan Alea)
2. Jerga (anak Zean dan Giselle)
Catet, jangan sampai lupa. Apalagi lupa vote dan komentar, jangan ya:) mending bantu share cerita ini sebanyak-banyaknya biar orang-orang tahu terus tertarik baca deh🤗
Oke pemanasannya cukup dulu next episode membuat penasaran.
Salam hangat
Resa Novia.
Wush!
Brak!
Raizel berlari dari gerbang sekolah, yang jaraknya cukup jauh dengan kelasnya dalam sekali lesatan. Untung tepat waktu, pada saat lelaki itu mendudukan tubuhnya di kursi, pengajar di jam pertama langsung datang.
Lelaki itu duduk dibangku baris ketiga di jajaran kedua dari pintu kelas, mejanya berseblahan dengan Jerga. Kelas Raizel sendiri mengharuskan anak muridnya duduk berpasangan dengan lawan jenis. Bukan karena maksud lain, akan tetapi demi meminimalisir perselisihan yang sering terjadi antara siswa perempuan dan laki-laki.
Para gadis yang notabenenya cerewet, berisik, sangat tidak menyukai sikap anak laki-laki yang seenaknya, santai dan bebas. Jadi tak jarang mereka acap kali bertengkar, melempar kekuatan, hingga berujung kacaunya kelas dan pembelajaran tak bisa dilanjutkan.
“Tidak biasanya kamu datang dimenit-menit terakhir Rai,” ujar Jerga.
“Dasi, aku lupa jika kamu sempat meminjamnya,” keluh Raizel dengan wajah malas. Jerga hanya tersenyum sekilas seraya menggelengkan kepalanya. Ia pikir cukup aneh seorang Raizel melupakan sesuatu.
“Kamu ada masalah sampai bisa melupakan sesuatu? Istirahat nanti kita akan berbicara panjang lebar pangeran,” ujar Jerga mendapat lirikan malas dari si empunya.
Itu adalah satu sifat Jerga yang dibenci Raizel, entah mungkin karena hubungan keduanya yang sangat dekat. Sudah seperti saudara kandung sendiri, Jerga selalu bisa menyadari perubahan kecil pada diri Raizel. Seperti sekarang misalnya.
Pembicaraan kedua lelaki itu terhenti ketika pak guru mulai menjelaskan materi. Pelajaran kali ini adalah tentang sihir, dan guru yang mengajar mereka juga seorang penyihir.
“Kaum selain bangsa penyihir dan bangsa harimau tidak bisa melakukan sihir, akan tetapi mereka mempunyai sedikit kekuatan sihir didalam tubuhnya, yang biasanya digunakan secara otomatis untuk penyembuhan luka-luka,” jelas si guru.
“Akan tetapi bukan berarti pelajaran kita kali ini tidak berguna, selain penyihir dikelas ini, semua siswa akan belajar macam-macam sihir, guna menghindari atau meminimalisir jika suatu saat kalian mendapatkan serangan magis,” imbuhnya.
“Karena semua siswa yang memiliki darah penyihir maju kedepan, untuk mendemonstrasikan macam-macam sihir yang biasanya digunakan atau ada di dunia umum,”
Para siswa yang dimaksud pun satu persatu mulai berjalan ke depan kelas, tak terkecuali Raizel dan Jerga. Mereka adalah manusia serigala dan hanya diperbolehkan melihat saja.
“Kata ayah ku, alpha Daniel bisa menggunakan kekuatan sihir, bagaimana kasus seperti itu bisa terjadi?” gumam Jerga.
Ya benar juga, Raizel pernah mendengar berita soal kekuatan ayahnya. Namun ia tidak tahu pasti, dan selama ini lelaki itu juga tidak pernah melihat sang ayah bermain sihir.
“Pak guru. Katanya alpha Daniel bisa melakukan kekuatan sihir. Dia kan manusia serigala,” celetuk seorang siswa lelaki langsung menarik perhatian semua orang termasuk Raizel.
“Apa dia manusia serigala jadi-jadian?”
“Pasti dia serigala yang haus kekuatan kan, jika tak salah itu ayah mu Raizel,”
“Ya katakanlah, ayah mu pasti menyeramkan bukan karena mempunyai kekuatan sihir?”
“Apa dia pernah mengutuk mu jadi katak?”
“Hahaha!”
Orang-orang mendadak menggunjing Raizel, jadi verita soal ayahnya juga sudah menyebar ya? Namun sayang, lelaki itu hanya bisa diam tidak membantah, itu karena ia juga tidak tahu kebenaran pastinya.
“Jangan dipikirkan Rai, ayah mu tidak menyeramkan sama sekali. Dia sangat ta-“
“Ayah ku sangat tampan, dia juga baik. Dia tidak pernah mengutuk ku jadi apapun,” suara Raizel memotong ucapan Jerga dan membungkam semua teman-temannya.
“Tidak seperti orangtua kalian, yang masih suka marah-marah, membentak atau menyalahkan,” imbuhnya tersenyum miring.
Wow haha, seketika lelaki yang tadi mengkompromi terdiam sembari mengepalkan tangannya. Melihat adanya percikan panas antara muridnya, sang guru penyihir tadi pun mencoba melerai.
“Sudah kalian semua kembali fokus ke depan, kita akan mulai dengan sihir jenis pertama,”
Jerga sempat melihat kearah Raizel, tak lama kemudia jempolnya terangkat memberikan like.
Ya begitulah kehidupan pangeran besar serigala, Raizel Rex. Menjadi anak seorang Daniel merupakan anugrah yang besar, namun hal itu juga setimpal dengan cercaan, hinaan, dan pujian yang ia dapat. Tak sedikit orang memandangnya sebelah mata, menyepelekan kekuatannya, membandingkan kekuatannya dengan sang ayah, dan menyebarkan rumor jika anak lelaki tampan itu menumpang nama dari sang ayah. Orang-orang menganggap Raizel bukan apa-apa tanpa Daniel.
Jahat memang.
Ditempat lain, Daniel sendiri terlihat sibuk dengan tumpukan berkas dimejanya. Hari ini akan terasa melelahkan baginya. Semua itu bukan tanpa alasan, perusahaannya mendapatkan kerjasama besar yang mana kegiatan itu bukan hanya memiliki dampak bagi perusahaan saja, melainkan juga mempererat hubungan antar dua negara.
“Sepertinya malam ini kamu tidak akan mendapatkan jatah lagi alpha,” Zean tiba-tiba datang sembari membawa dua cangkir kopi ditangannya.
“Seperti yang kamu lihat, aku juga akan membuat mu tidak menerima jatah mala mini,” timpal Daniel menerima minuman dingin itu.
Zean yang tadinya tersenyum tiba-tiba saja ingin melemparkan kopi ditangannya pada Daniel, apa-apaan pernyataan alphanya itu.
“Alpha jangan macam-macam,” gumam Zean.
“Apa?” tantang Daniel akhirnya tertawa.
“Yasudahlah, bagi dua semua berkas ini. Mana mau aku ikut lembur dengan mu,” ujar Zean dengan nada kesal. Dan ya tawa Daniel lebih pecah lagi saat itu. Padahal dirinya hanya berniat bercanda, namun Zean menganggapnya serius.
“Terimakasih Ze, tapi taka pa. aku bisa menyelesaikan ini sendiri. Tadi itu hanya candaan,” ujar Daniel.
“Dan apa kamu pikir tawaran ku tadi adalah candaan?” timpal Zean.
“Aku sudah berjanji tidak akan meninggalkan mu Daniel, dan akan selalu membantu mu meski dalam kesulitan yang kecil,” imbuhnya.
Oh sungguh manis sekali pertemanan mereka, sisakan satu untuk ku orang seperti Zean
Kembali ke sekolah, singkat cerita jam pelajaran pagi berakhir. Waktu istirahat pun akan berlangsung satu jam lamanya kedepan. Sesuai dengan perkataannya sebelumnya, Jerga menarik Raizel pergi guna menuntut penjelasan darinya.
Sret!
Namun pada saat itu gangguan muncul, lelaki yang tadi menjadi dalang keributan di kelas, menghadangnya. Bersama dengan ketiga temannya.
“Roman,” gumam Jerga.
“Picisan,” imbuhnya tersenyum mengejek.
Lelaki bernama Roman itu adalah seorang pangeran vampire, namun ya seperti yang kalian lihat, sikap dan sifatnya agak melenceng dari gelar yang dia emban. Roman memang sedikit tidak menyukai Raizel, entah apa alasannya, namun dalam beberapa kesempatan ia selalu suka mencari masalah dengan pangeran serigala itu.
“Aku tidak ada urusan dengan mu,” ujar Roman pada Jerga.
“Dan kakmi juga tidak mempunyai urusan dengan kalian,” timpal lelaki itu seraya menarik Raizel pergi. Meski terkadang sikapnya terlihat kasar, namun Jerga tidak pernah sekali pun mau terlibat masalah. Ia selalu berusaha menghindarinya, apalagi ketika bersama teman terbaiknya itu. Hal lain lagi yang disukai Raizel.
Sret!
Namun lagi-lagi langkah keduanya dicegat, kali ini oleh teman-teman Roman. Yakni Celsie si peri, dan Seandra si penyihir. Ketiga orang itu sudah seperti trio pembuat onar disekolah, namun ya bisa dikatakan otak dan kemampuan mereka pantas disombongkan juga.
“Kenapa kamu selalu ikut campur urusan pangeran Raizel,” gumam Seandra mulai mengeluarkan kekuatannya. Celsie pun menurutinya dengan ikut memojokan Jerga.
Kini kedua orang itu berdiri dihadapan Jerga yang sedang mencoba menghalangi Raizel.
Grep!
Namun beberapa detik kemudian, dua orang siswa lainnya, ikut bergabung ke acara mereka. Mereka sepasang anak laki-laki dan perempuan, yang langsung mengalengkan tangannya ke leher Seandra dan Celsie.
“Kenapa kalian tidak pernah mengundang kami ketika bermain,” ujar si perempuan bername tag Kayla.
“Aku dan Kayla menjadi tim Raizel,” timpal yang satunya. Bernama Kenzi.
Mereka adalah teman Raizel. Tepatnya, Kayla adalah anak dari William dan Azura, sedangkan Kenzi adalah putra mahkota ayah Tristan dan mamah Dyra. Mereka berempat pun berteman, layaknya orangtua mereka mereka yang masih berhubungan baik sampai sekarang.
Cih!
Melihat dekeng Raizel datang, Roman hanya bisa berdecih, ia tak suka. Lagi-lagi ia dengki dengan apa yang dimiliki Raizel, menurutnya lelaki itu terlalu sempurna karena mendapatkan semua kebahagian di dunia. Contohnya sperti teman-teman yang baik dan kuat seperti Jerga dan yang lainnya.
“Kita pergi, anak ini masih manja ternyata,” gumam Roman sembari menatap Raizel, yang ditatap justru bersikap acuh tak peduli.
Setelah ketiga anak nakal itu pergi, mereka berempat pun melanjutkan kembali langkahnya. Semuanya pergi ke kantin bersama-sama dan menjadi pusat perhatian sepanjang perjalanan.
Kenalan yuk sama anak-anak canteq manis, guanteng. Catet lagi nih:)
1. Kayla (anak William dan Azura)
2. Kenzi (anak Tristan dan Dyra)
3. Roman (si pangeran vampir jaman now)
4. Celsi (temannya dek Roman, peri jaman now)
5. Seandra (cowok, temannya dek roman dan Celsi, penyihir jaman now)
Udah ya, ada lagi? Cari tahu sendiri aja🤣
“Ayah ku sangat tampan, dia juga baik. Dia tidak pernah mengutuk ku jadi apapun,”
“Tidak seperti orangtua kalian, yang masih suka marah-marah, membentak atau menyalahkan,”
Pas Raizel ngemeng gitu langsung keluar bekson blackpink SAVAGE~
Jangan lupa vote, komentar dan bantu share cerita ini agar semakin banyak orang membacanya.
^^^Salam hangat^^^
^^^Resa Novia.^^^
Tidak terasa hari sudah gelap. Bulan terlihat malu-malu menampakka dirinya, dan justru malah bersembunyi dibalik awan. Angin-angin kecil berusaha meniupnya, namun tetap saja itu tak cukup kuat untuk menyibak sinar rembulan.
Raizel sedang berada di balkon kamar, tempat tidurnya itu berada di lantai tiga, yang membuatnya lebih dekat menjunjung langit. Ini adalah salah satu kebiasan sang pangeran. Mata hitam beningnya bak boba yang dijual manusia, sangat manis turunan dari ibunya. Dan kelereng hitam itu sangat menyukai rupa langit ketika malam hari. Meski kadang kala rupanya sedang hujan, penuh petir, kosong, kelabu dan lainnya, Raizel tetap menyukai itu.
Menurut dia, langit malam ditemani terpaan angin kecil adalah tempat healing ternyaman, setelah seharian otaknya bekerja menuntut ilmu, raganya lelah bersekolah. Lalu pada saat menatap langit yang dingin, semua itu seolah hilang seketika.
Tok!
Tok!
Tok!
Saat sedang asik-asiknya menikmati suasana, tiba-tiba seseorang terdengar mengetuk pintu kamarnya. Mau tidak mau Raizel berhenti sejenak dan menjawab panggilan itu.
“Masuk saja, pintunya tidak ku kunci,” seru Raizel.
Dan ternyata yang datang adalah Alea, perempuan itu meminta anak semata wayangnya untuk turun dan makan malam bersama.
“Ayah?” tanya Raizel.
“Dia akan lembur, tapi tenang saja, bunda sudah menyuruh penjaga mengantarkan makanan ke kantornya,” jawab Alea tersenyum lembut.
Raizel mengangguk sekilas, ia pun akhirnya mengikuti sang bunda turun ke bawah. Tapi sebelum itu ia menutup terlebih dahulu pintu balkonnya.
Sring!
‘Bintang jatuh?’ baatin Raizel ketika melihat sesuatu berwarna kuning menyala melintas turun. Namun tak lama kemudian ia tersadar dan langsung turun ke ruang makan.
Singkat cerita, Raizael dan Alea makan malam bersama. Terlihat kursi khusus sang alpha masih kosong. Senyum lelaki itu pun terbit sesat, Raizel tidak bisa bohong pada dirinya sendiri jika ia bangga pada ayahnya. Dia adalah sosok panutan yang sempurna, pekerja keras, baik dan selalu dicintai oang-orang.
‘Tapi apa aku bisa menjadi seperti ayah?’ batin Raizel.
Tapi jujur, anak itu juga merasa tidak pantas dan ragu, perasaannya kembali murung, ia jadi teringat percakapan dengan Jerga dan teman-temannya disekolah tadi.
Flashback.
Tring!
Tring!
Tring!
Saat kedua temannya lahap menyantap makanan, Raizel hanya diam dengan pandangan melamun menatap langit-langit kantin. Hal itu jadi membuat nafsu makan Jerga tak menentu.
“Ceritakan apa masalah mu,” sampai akhirnya lelaki itu memilih menyudahi makannya dan fokus pada temannya itu.
“Maafkan aku Jer, tapi sepertinya benar kata Roman. Aku ini anak manja, tidak berguna,” gumam Raizel terdengar putus asa. Sontak hal itu mengundang perhatian teman-temannya yang lain. Mereka semua kompak menatap ke arah Raizel.
“Kalian bahkan sampai berhenti makan karena aku,”
“Apa maksud mu manja?” tanya Kayla.
“Aku keberatan dengan pernyataan ‘tidak berguna’ mu,” timpal Kenzi.
“Kamu tidak seperti itu Raizel,” ujar Jerga.
“Aku seperti itu dibandingkan ayah ku,” sela Raizel.
“Ayah ku sangat sempurna, dan benar kata orang aku hanya beruntung terlahir menjadi anaknya. Ayah ku sangat kuat, tapi aku? Dia ramah dan dicintai banyak orang, berbeda dengan ku yang dibenci banyak orang. Aku ini hanya menumpang nama padanya,” imbuhnya dengan perasaan kesal tertahan.
Jerga dan yang lainnya tak habis pikir mendengar penuturan Raizel. Bagaimana bisa dia memiliki waktu untuk berpikiran hal tidak berguna seperti itu?
“Ayah mu sangat menyayangi mu, dan kamu akan kuat seperti dirinya suatu saat nanti, kamu juga akan dicintai banyak orang,” ujar Kayla.
“Bersyukur saja, untuk saat ini kamu baru mengumpulkan tiga cinta dari kami,” timpal Kenzi langsung mendapatkan pukulan dari Kayla.
Plak!
“Sebaiknya kamu diam saja Kenzi,” ujar perempuan itu.
“Aku tidak akan bisa melakukannya,” ujar Raizel.
“Bodoh, kamu tidak berkaca selama ini Rai? Daripada mengurusi orang-orang yang iri pada mu, lebih baik waktu itu kamu pakai untuk mencintai dan menyayangi ayah ibu mu,” timpal Jerga.
Tring!
Saat ketiganya siap berdebat lagi, bel masuk berbunyi. Mau tak mau mereka menghentikan perdebatannya da masuk kelas. Ngomong-ngomong Kayla dan Kenzi berada di kelas yang berbeda dengan Raizel juga Jerga. Jadi mereka semua berpisah dikantin.
“Sayang,” lamuna Raizel hilang dalam sekejap ketika suara sang bunda terdengar lebih tegas.
“Ada apa? Kenapa makanan mu tidak dihabiskan, kamu sakit?” tanya Alea mendapatkan gelengan keras dari Raizel.
“Makanannya tidak enak?” lelaki itu menggeleng lagi.
“Maaf bunda, aku melamun tadi,” ujar Raizel menundukkan kepalanya.
Duar!
Saat Alea hendak bertanya lagi, tiba-tiba saja terdengar suara ledakan yang cukup mengagetkan mereka semua. Seorang penjaga terlihat berlari ke arah ibu dan anak itu, tak lama setelah kejadian.
“Maaf luna, pangeran. Sesuatu dari langit terlihat jatuh dibagian barat pack,” ujarnya.
“Benda jatuh apa itu?” tanya Raizel.
“Dari pasukan sensor, katanya benda itu seperti capung besi. Meledak karena menghantam tanah cukup keras,”
Raizel langsung melihat kearah sang bunda.
“Bunda aku akan pergi, kamu tunggu disini,” ujarnya.
“Tidak. Bunda mau ikut, ini adalah tanggung jawab ku ketika alpha tidak ada,”
“Aku mohon bunda, kamu bisa pergi setelah mendengar kabar dari ku, jangan khawatir semua akan baik-baik saja. aku juga pangeran pack, menjaga rumah ini juga kewajiban untuk ku,”
Perdebatan kecil dimenangkan oleh sang pangeran, Alea akhirnya menunggu dengan harap-harap cemas di Mansion. Sedangkan Raizel pergi bersama beberapa prajurit guna memeriksa langsung keadaan dilapangan. Sang luna juga sudah sigap menelpon alpha dan beta, dan untungnya mereka sedang dalam perjalan pulang.
Wush!
Singkat cerita Raizel sampai ditempat. Dan capung besi yang dimaksud pasukan sensor adalah sebuah helicopter.
“Ini namanya helicopter, para manusia sering menggunakan ini sebagai alat transportasi udara. Pantas meledak, badannya juga hancur menghantam tanah,” ujar Raaizel mulai menelisik tempat sekitar.
“Kecepatan jatuhnya pasti kencang sekali,” imbuh lelaki itu seraya mengendus udara sekitar yang masih berasap. Namun ia seperti mencium sesuatu yang aneh.
Tap!
Tap!
Tap!
Raizel berjalan kearah badan helicopter yang rusak.
“Pangeran ada orang disini!” namun seruan salah satu penjaga menarik perhatiannya.
Lelaki itu berjalan mendekat, dan bisa ia lihat seorang lelaki tak sadarkan diri, tergeletak disemak-semak yang lebat.
Sret!
Sret!
Raizel mencoba menyentuhnya menggunakan kaki, sampau membuat tubuhnya bergoyang. Namun tak ada pergerakan apa-apa. Barulah setelah itu mereka semua tahu jika lelaki itu sudah tak sadarkan diri.
“Dia terluka pangeran,” ujar salah seorang penjaga yang melihat darah merembes dari pinggang orang itu. Maklum, tubuh nya serba mengenakan pakaian hitam, jadi sulit diteliti keadaannya.
Grep!
Raizel mencoba memeriksa denyut nadi orang itu, dan masih terasa meski lemah.
Uhuk!
uhuk!
Crat!
Saat hendak di tegapkan, tiba-tiba saja orang itu terbatuk dan memuntahkan banyak darah dari mulutnya, wajah Raizel yang cukup dekat bisa melihat gurat kesakitan orang itu. Dan entah ada angin apa juga darimana, dia mengangkat tubuh orang itu dan membawanya ke pack.
Wush!
Kedatangan Raizel bertepatan dengan kepulangan sang ayah, Alea juga menunggu diluar mansion kala itu, dan mereka semua terkekjut melihat Raizel bersama seorang lelaki tak sadarkan diri dipangkuannya.
“Dia terluka ayah, kita bisa kan membantunya,” ujar Raizel.
Tak memberikan jawaban pasti, sang alpha mempersilahkan dulu Raizel masuk. Zean yang kala itu juga ikut pulang ke Lightmoon pack, langsung memanggilkan dokter pack.
Sret!
Ditidurkannya sosok itu diatas tempat tidur milik Raizel, entah kenapa juga anak itu berpikir untuk membawanya ke kamar pribadi. Tak lama kemudian dokter datang, ia langsung menyibak pakaian yang dikenakan orang itu.
Sret!
Dan lagi-lagi semuanya dibuat terkejut. Orang itu memiliki luka besar di perut kanannya. Seperti luka tusuk dan tembakan yang menjadi satu. Darah juga terus keluar dengan deras.
Grep!
Grep!
Dokter mencoba menekan-nekan luka itu guna mengurangi pendarahan. Tangannya mulai mengeluarkan cahaya dan seketika luka itu mengering.
“Lalu untuk apa kamu menekan pendarahannya?” gumam Zean tidak mengerti, pada akhirnya dokter pack menggunakan kekuatan penyembuhannya untuk menyembuhkan.
“Maaf tuan. Aku melihat adegan itu di televisi hehe,” jawab si dokter membuat dongkol.
Setelah dirasa beres, dokter itupun pamit pergi. Tersisalah keempat orang itu didalam kamar, meneliti lelaki yang baru saja ditolongnya.
“Dia tampan sekali,” gumam Daniel, Alea dan Zean berbarengan. Tak sadar jika Raizel sudah mendelik tajam kearah mereka.
Gais ternyata punya orang tua cakep-cakep, kuat, digilai banyak orang, bisa bikin kena mental😭 Raizel yang cakep tiada tara aja insekkyur epribadeh.
Jangan lupa vote dan komentar, bantu share cerita ini agar semakin banyak orang membacanya.
Salam hangat
Resa Novia.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!