Gadis cantik yang duduk di taman dekat apartment nya kelihatan sangat lelah itu beberapa kali menghela nafas panjang pekerjaannya yang sangat banyak dan di tambah dia adalah penanggung jawab dibagian produksi di salah satu perusahaan terkenal dikota ini dia adalah Tania Dewina..
saat dirinya sedang duduk di salah satu bangku di taman itu tiba-tiba kakinya yang sedang berselonjor ke jalan tertubruk sama anak kecil yang sedang berlari sontak membuat Tania kaget..
" dek kamu gak apa-apa ada yang luka " tanya Tania lalu memangku anak kecil itu..
" gak apa-apa tante cuma lutut aku sedikit sakit " ucap anak kecil itu dengan ciri khas anak kecil..
" mana coba tante liat " ucap Tania
Tania pun melihat lutut anak itu memang sedikit memar..
" nama kamu siapa sayang " tanya Tania sambil meniup-niup lutut anak kecil itu..
" nama aku Dio tante " ucap Dio
" oh Dio kesini sama siapa " tanya Tania
" sendiri " ucap Dio polos
" apa sendiri terus orang tua kamu kemana sayang " tanya Tania kaget
" papi lagi kerja " ucap Dio
" emmm terus mami Dio " tanya Tania
" kata papi mami dah pergi jauh banget kesana " ucap Dio sambil menunjuk ke arah langit sontak Tania mengikuti tangan kecil itu dia cukup paham apa yang di maksud oleh Dio..
" terus kenapa kamu bisa di sini sendirian " tanya Tania
" aku pengen es cream tapi bi Lastri gak ngasih katanya nanti papi marah ya udah aku kabur ajh " ucap Dio polos
" sayang jangan gth kasian bi Lastri pasti khawatir kamu kabur " ucap Tania lembut
" iya tante nanti aku minta maaf sama bi Lastri tapi sekarang tante mau gak beliin Dio es cream " ucap Dio
" iya sayang ayo " ucap Tania
Tania dan Dio pun berjalan beriringan Tania menggandeng tangan kecil Dio menuju supermarket..
setelah sampai di sana Tania pun masuk dan membawa Dio ke stand es cream
" Dio mau rasa apa " tanya Tania
" rasa coklat tante " ucap Dio
" baiklah " ucap Tania
Tania pun mengambil beberapa es cream dengan beberapa rasa dan lalu menggandeng kembali tangan Dio menuju kasir dan membayar setelah selesai Tania pun keluar dari swalayan itu dan memberikan es cream rasa coklat yang sudah dia buka sebelumnya dan di berikan sama Dio..
" ini sayang es creamnya " ucap Tania sambil memberikan es cream ke Dio..
anak kecil itu dengan senangnya memakan es cream tiba-tiba datang seorang laki-laki dan memangku Dio dan menatap tajam ke arah Tania membuat Tania sangat terkejut..
" kamu mau culik anak saya kan mana di iming-imingi makanan lagi " tanya Derian dingin
" eh enak ajh aku bukan penculik ya " ucap Tania
" maling mana ada yang mau ngaku kamu mending ikut saya " ucap Derian sambil menarik tangan Tania paksa
" lepasin woyy gue bukan penculik " teriak Tania tapi Derian malah menulikan telinganya dia membuka pintu mobilnya dan memasuki Tania ke dalam mobilnya sedangkan anaknya yang asik makan es cream dia dudukan di samping kemudi sedangkan dirinya mengemudi..
Mobil Derian melaju menuju kesuatu tempat tak butuh lama mereka sampai di tampat tujuan Tania yang melihat itu sangat kaget..
" kenapa di bawa kesini " tanya Tania
" jangan banyak bicara " ucap Derian dingin
dia pun menarik kembali tangan Tania sambil menggendong Dio sedangkan bocah itu jangan ditanya dia masih asik dengan dunianya yaitu makan es cream setelah sampai di dalam Derian pun langsung menghampiri salah satu polisi di sana..
" ada yang bisa saya bantu pak " tanya polisi itu
" saya mau melapor atas tindakan penculikan yang di lakulan oleh perempuan ini " ucap Derian dingin sambil menunjuk ke arah Tania sedangkan Tania langsung tidak terima dengan tuduhan yang di layangkan Derian..
" eh gila gue bukan penculik ya gue tadi cuma teraktir tuh bocah beli es cream " ucap Tania emosi
" yang kamu sebut bocah itu adalah anak saya " ucap Derian
" ayah macam apa yang ngebiarin anaknya pergi ke taman sendirian " tanya Tania
" dia gak sendiri dia sama pengasuhnya " ucap Derian
" oh pengasuhnya terus dia kemana hah " teriak Tania
pertengkaran mereka berhenti saat polisi di sana menenangkan situasi..
" pak bu tenang kita bisa bicarakan baik-baik " ucap pak polisi
" ada pak ini sebenarnya " tanya pak polisi yang satu lagi
" perempuan ini menculik anak saya dengan mengimi-ngimi makanan sama anak saya " ucap Derian
" eh gila gue bukan penculik udah syukur gue nolongin anak lu " teriak Tania emosi
" bu apa benar " tanya pak polisi
" ya gak lah pak saya tuh nemuin tuh anak di taman sedang berlari dan gak sengaja kakinya kesandung dengan kaki saya sampai lututnya sedikit memar kalo bapak gak percaya periksa ajh " ucap Tania
pak polisi pun menghampiri anak yang sedang memakan es creamnya dan melihat lutut anak kecil itu memang sedikit memar..
" lalu " tanya pak polisi lagi
" dia merengek katanya pengen makan es cream karena pengasuhnya yang dia sebut namanya bi Lastri gak bakalan ngasih karena PAPINYA gak ngijinin " ucap Tania menekan nama papi membuat Derian menjadi kikuk..
" apa benar pak kalo pengasuh anak bapak namanya Lastri " tanya pak polisi
" iya " ucap Derian datar
" berarti kalian ini salah paham " ucap pak polisi
" bukan saya yang salah paham tapi dia nih " ucap Tania kesal sambil menunjuk kearah Derian sedangkan Derian hanya diam dengan wajah datar dan dingin..
saat mereka sedang serius membicarakan kesalah pahaman mereka tiba-tiba suara anak kecil yang tak lain adalah Dio..
" tente es creamnya Dio mau lagi " ucap Dio
Tania pun melihat ke arah Dio..
" gak boleh nanti perut kamu sakit besok-besok lagi ya " ucap Tania lembut
" tapi tante Dio pengennya sekarang " ucap Dio
" gak boleh nanti Dio sakit terus di suntik deh sama dokter emang Dio mau " ucap Tania menakut-nakuti..
" gak mau tante " ucap Dio sambil menggeleng gelengkan kepala kecilnya membuat Tania gemas..
" ekhemm jadi masalahnya selesai ya pak bu " ucap pak polisi
" iya " ucap Derian singkat
mereka bertiga pun keluar dari kantor polisi Tania yang masih kesal dengan sikap Derian yang menuduh dirinya menculik anaknya hanya diam Tania pun tanpa basa basi dia pun langsung pergi dari sana lalu menyetop taksi yang kebetulan lewat Derian yang melihat Tania semakin menjauh hanya bisa menghela nafas kasar di sangat menyesal telah menuduh orang yang enggak-enggak..
thanks jangan lupa like and komen jangan lupa tambah ke favorite 😍😍
happy reading guys 😘😘
Setelah kejadian di taman dan berakhir di kantor polisi membuat Tania sangat kesal dia tidak terima perbuatan baiknya dianggap salah oleh seseorang apalagi sampai di tuduh sebagai penculik dia sangat tak terima..
" ahhh sial banget gue hari ini " ucap Tania
Tania pun membersihkan dirinya dia ingin berendam merilekskan dirinya..
setengah jam dia baru beres berendam karena ketiduran saat berendam saking nyamannya..
hari sudah mulai gelap Tania pun memutuskan untuk memasak makanan sederhana walaupun apartment nya tak besar tapi itu cukup buat ditinggali oleh satu orang setelah selesai masak dirinya makan sambil menonton drama kesukaannya..
besok dirinya harus bekerja ekstra karena dua bulan lagi pemilik perusahaan akan meninjau anak perusahaannya yang tak lain adalah tempat Tania bekerja hari-hari berat akan Tania jalani dia harus punya ekstra tenaga karena bekerja jadi pemimpin tim produksi dia harus lebih cermat meninjau anak buahnya kinerja Tania tak usah di ragukan lagi selain cantik dia juga cekatan dan pintar..
waktu sudah sangat larut Tania pun memutuskan untuk beristirahat karena badannya sudah sangat lelah..
Derian yang sedari tadi membujuk anaknya untuk segera tidur karena hari sudah malam dan anaknya malah masih asik dengan mainanya dan paling parah nya lagi anaknya selalu merengek setelah pulang dari kantor polisi karena ingin bertemu dengan Tania Dio yang kecil sangat menyukai Tania yang cantik lebih lagi Tania sangat baik karena sudah mau membelikan es cream kesukaannya..
" papi kapan aku ketemu lagi sama tante yang tadi " tanya Dio polos
" sayang papi gak tau kenapa kamu sedari tadi nanyain terus tante yang tadi kamu tidak mengenalnya sayang " ucap Derian lembut
" emangnya papi gak tau juga sama tante yang baik hati itu " ucap Dio
" gak sayang papi gak tau papi baru bertemu dengan tante itu tadi " ucap Derian
" oh saat papi tuduh tante baik itu menculik aku " ucap Dio polos
Derian yang merasa tersindir akan ucapan polos dari anaknya menjadi sangat bersalah terhadap wanita yang di tuduh olehnya ingin menculik anaknya..
" udah jangan di bahas lagi mending sekarang kamu tidur udah malam besok kamu udah mulai sekolah " ucap Derian
" iya papi tapi bacain dongeng buat Dio " ucap Dio
" iya ayo papi dongengin " ucap Derian
Derian pun menggendong anaknya dan keluar dari ruang bermain dan berjalan menuju kamar milik Dio kamar khas anak laki-laki yang bertema robot dan banyak sekali koleksi mainan robot berbagai versi..
" nah sekarang gosok gigi dulu terus cuci muka, cuci tangan, dan cuci kaki biar bersih dan kuman gak bakalan nempel " ucap Derian
Derian pun membingbing anaknya untuk membersihkan diri dia akan selalu menerapkan kebersihan sejak dini agar kelak Dio akan menjadi laki-laki yang selalu menjaga kebersihan..
setelah beres membersihkan diri Derian menidurkan anaknya dan membacakan dongeng untuk putranya hidup berdua membuat dirinya sangat kesepian apalagi anaknya sedari lahir dia tidak merasakan apa itu kasih sayang seorang ibu selain dari neneknya yaitu ibu dari Derian sendiri dia tidak berminat untuk mencari pengganti almarhum istrinya karena dia masih mencintainya..
setelah menidurkan anaknya Derian pun berjalan menuju kamarnya kamar yang dulu dia tempati dengan almarhum istrinya itu banyak sekali kenangan membuat dirinya amat sangat kesepian saat istrinya meninggalkannya untuk selamanya tawa bahagia istrinya masih melekat dibenaknya Derian sebenarnya dia sungguh tidak kuat karena sebagian belahan jiwanya sudah pergi meninggalkannya kalo tidak ada anaknya mungkin Derian memutuskan untuk mengakhiri hidupnya..
pagi hari..
matahari sudah bersinar malam sudah berganti siang sinar matahari menyelusup disela-sela gorden menyilaukan seseorang yang masih setia tidur dibawah selimut tebalnya siapa lagi kalo bukan gadis cantik yang bernama Tania Dewina..
Tania pun berangsur bangun dari tidurnya dia melihat jam yang berada di atas nakas samping tempat tidurnya jam sudah menunjukan pukul enam lebih berarti dia terlambat bangun..
" aahhh sial kesiangan lagi " gumam Tania sambil beranjak dari ranjangnya dan masuk kedalam kamar mandi..
rutinitas mandinya hanya butuh waktu lima belas menit dengan buru-buru Tania langsung memakai pakaian khas kantor sesekali Tania selalu pakai rok span dan sesekali juga pakai celana kain sederhana tapi membuat dirinya sangat cantik..
Tania terlahir dari keluarga sederhana tempat lahirnya di daerah kota istimewa Yogyakarta dia merantau ke ibu kota mengadu nasib semoga kehidupannya akan berubah dan dewi fortuna sangat mendungkung dia bekerja di salah satu perusahaan proverti terbesar se asia walaupun hanya bekerja di anak cabang tapi gajinya cukup besar sehingga Tania dapat membeli satu units apartment walaupun bukan dikawasan elite tapi Tania sangat bersyukur dan juga dia sudah memiliki satu units mobil sederhana dan tentu saja bisa membiayayai hidup kedua orang tuanya..
thanks jangan lupa like and komen jangan lupa juga tambahin ke favorite 😍😍
Happy reading guys 😘😘
Saat Tania sudah sampai dikantornya dia langsung keruangannya akan ada meating setengah jam lagi jadi dia harus menyiapkan semuanya..
" mba Tania sebentar lagi meatingnya akan segera di mulai " ucap Lira salah satu anak buahnya
" baiklah " ucap Tania
Tania pun keluar dari ruangannya berjalan menuju ruang meating saat dia berjalan dia berpapasan dengan sahabatnya Ririn..
" masih pagi muka udah butek ajh " sindir Ririn
" gak usah ganggu deh gue lagi kesel " ucap Tania
" kesel kenapa tumben banget bukannya lu slalu enjoy saat kerja walaupun slalu di recokin sama anak magang " ucap Ririn
" nanti pas makan siang gue ceritain gue mau meating dulu udah di tungguin sama semua orang " ucap Tania
" ok gue tunggu " ucap Ririn yang ditanggapi ancungan jempol oleh Tania..
Tania pun masuk ke ruang meating semua orang sudah berkumpul..
" maaf saya terlambat " ucap Tania
" gak apa-apa Tan santai ajh " ucap sony manager disana..
" ok kita mulai " ucap Tania
anak buah Tania menjelaskan tentang survey di lapangan dimana semua masih terkendali tanpa cacat..
" menurutmu gimana Tan " ucap Sony
" menurut saya udah cukup tinggal kita tahap akhir kita bisa langsung mempromosikannya " ucap Tania
" baiklah meating hari ini cukup sampai disini oh ya saya lupa mau kasih tau kalian kalau minggu depan pemilik perusahaan ini akan datang jadi saya harap kalian bisa bekerja dengan baik " ucap Sony
" baik pak " ucap mereka serempak..
Sony pun keluar dari ruangan dan disusul oleh mereka dan terakhir Tania..
pikiran Tania masih semraut karena dia masih kesal dengan kejadian kemarin bisa-bisanya dia di tuduh sebagai penculik..
Tania pun keluar dari ruang meating menuju ruangannya banyak pekerjaan yang harus dia selesaikan ditambah habis makan siang dia harus mengecek lokasi sebenarnya dirinya itu kepala produksi apa pekerja lapangan sih sampai-sampai survey harus dia juga yang harus menghendle..
waktu pun tak terasa jam makan siang pun sudah datang Tania pun membereskan berkas-berkas yang berserakan di meja nya dan bersiap-siap untuk makan siang..
suara pintu di ketuk Tania pun mempersilahkan masuk dan ternyata sahabatnya..
" sibuk banget bu " ledek Ririn
" cih emangnya lu kerjaannya cuma mondar mandir kagak jelas " ucap Tania ketus
" dih dasar cewe judes " ucap Ririn tak kalah ketus
" biarin judes yang penting cantik " ucap Tania pede..
" ya udah ayo kita makan gue dah laper " ajak Ririn
" ya udah ayo lu yang teraktir ya " ucap Tania sambil tersenyum kecil
" eh enak ajh gue lagi boke " ucap Ririn
" apaan boke baru ajh gajian oneng " ucap Tania
" gue lagi banyak cicilan bege " ucap Ririn
" hadeuhh dasar " ucap Tania
mereka pun berjalan ke arah kantin kantor dan memesan makanan walaupun makanan disana gratis tapi tak semua..
Tania dan Ririn pun memesan makanan mereka masing-masing lalu duduk di bangku disana..
" ceritain dong kejadian yang bikin lu kesel " ucap Ririn disela-sela makannya
Tania pun menceritakan semuanya membuat Ririn melongo syok baru kali ini sahabatnya berurusan sama polisi gara-gara kesalah pahaman..
" gila tuh orang masih untung anaknya lu yang nemuin kalo orang lain udah abis tuh bocah diambil organ tubuhnya " ucap Ririn kesal
" gue juga kesel dan marah sama tuh bapak bocah itu se enak jidat nuduh gue sampe nyeret ke kantor polisi emangnya gue apaan mencemarkan wajah cantik gue " ucap Tania narsis
" eh oneng bisa kagak lu jangan narsis gth jijik gue liatnya " ucap Ririn
" sirik ajh lu jomblo " ucap Tania
" eh jaenab neriakin gue jomblo apa kabar lu yang udah jones lama " ucap Ririn
" Cih dasar bisanya ngolok-ngolok gue " ucap Tania
jadi begitulah kelakuan Tania saat bersama sahabatnya gak ada jaim-jaimnya slalu narsis dan blak-blakan beda dengan dirinya saat kerja akan sangat serius dan plett..
mereka pun sudah selesai dengan makan siang masih ada waktu dua puluh menit lagi buat mereka ngopi cantik sambil melihat anak magang cowo lumayan cuci mata sama dedek-dedek emes..
thanks jangan lupa like and komen jangan lupa juga tambahin ke favorite 😘😘
happy reading guys 😘😘
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!