“Mmm..” sinar mata hari ini benar benar mengganggu sehingga joxi menarik selimutnya dan menutupi kepalanya karena joxi masih malas untuk bangkit dari tempat tidurnya yang begitu empuk ini “sayang bangun lah.. kau gak mau kuliah?” gadis itu menarik selimut sehingga kepala joxi terlihat dengan wajah yang lesu dan rambut yang acak acakan “hei..” joxy menarik lengan gadis itu lalu menciumi wajahnya “kau sangat.. maksudku terimakasih sudah membuatku senang malam ini?” gadis itu langsung tersenyum lalu tangannya menyingkirkan poni joxi dan mengecup keningnya.
“udah sana pulang nanti kau telat kuliahnya?” joxi sebenarnya masih ingin mendekap tubuh gadis itu tetapi bagaimana lagi jika gadis itu terus mengusirnya sehingga dirinya pun beranjak dari tempat tidur.
Gadis itu menatap tubuh joxi yang kekar sungguh dirinya tidak bisa berpaling walau pun sebentar saja karena di akui olehnya selain tampan joxi memang punya tubuh yang sexy “sampai ketemu di kampus” gadis itu membiarkan joxi pergi.
“aku harap kau akan bertanggung jawab?” gadis itu berguma dalam hatinya, sungguh tadi malam dirinya sudah benar benar menyerahkan tubuhnya untuk di nikmati oleh joxi dank arena itulah muncul rasa kuatir dalam hati gadis itu sedang joxi pria muda ini selalu tidak menghiraukan perbuatannya dirinya hanya ingin mencari kesenangan jika sudah mendapatkannya tentu joxi akan dengan mudah meninggalkannya.
“dari mana saja kau?” Tanya ayahnya saat melihat joxi menghampirinya dan terciumlah di hidung ayahnya aroma kuat alcohol “ayah biasa lah aku habis bersenang senang!” selesai mengatakan itu joxi langsung meninggalkan ayahnya yang tampak kecewa itu.
“kalau di biarkan kau akan menjadi seperti apa joxi? Padahal kakakmu tidak senakal kamu, aku memang harus bertindak..” guma ayahnya saat dirinya duduk termenung di ruang tamu, ya memang ayahnya begitu kuatir kepada anak keduanya itu sejak masih SMA dulu joxi sudah sering menghamili anak orang dan kini joxi sudah berusia 21 tahun tetapi sikapnya tidak berubah.
“hari ini kuliah apa sih?” joxi langsung menatap madingnya yang di sana ada kertas tertempel “oh kuliah nada dan melodi..” joxi langsung memasukan buku kedalam tasnya dan setelah itu langsung mandi selesai berpakaian joxi langsung berangkat kekampusnya.
Joxi adalah mahasiswa seni musik semester 7 dan sekaligus atlet karate di kampusnya, joxi tidak pernah merasa kesulitan bergaul dengan siapa pun apalagi bergaul dengan para cewek di kampusnya sehingga joxi selalu merasa bahagia dan tidak pernah merasakan penderitaan selama hidupnya terlebih kesepian pun tidak.
“weh bos kita udah datang..” kata teman temannya melihat joxi menghampiri mereka “hari ini aku teraktir kalian semua, aku sudah berhasil meniduri kembang kampus tadi malam?” tentu teman temannya itu langsung tercengang mendengar perkataan joxi “wah bro kau memang jantan banget ahahaha.. oke setelah kuliah kita kekantin ya?” kata ardi teman dekat joxi yang langsung mendapat anggukan kepala teman temannya dan mereka bertuju pun langsung masuk kedalam kelas.
Kini para pria muda itu sedang berkumpul di meja kantin dengan melahap banyak makanan yang di pesan oleh joxi “drrt drtt..” tiba tiba ponsel joxi bergetar sehingga tangannya pun mengambilnya “sayang nanti malam ikut aku yuk kita main kerumah ku pumpung papah mamah gak dirumah?” joxi langsung tersenyum membaca pesan itu sehingga ardi yang memperhatikannya menatap kelayar ponsel temannya itu “weh diakan sahabatnya kara? Yakin dia juga mau kau embat jox?” Tanya ardi yang langsung mendapat anggukan kepala joxi sehingga ardi tampak terkejut.
“ada yang bilang kan semakin kita banyak mencoba semakin bagus?” ardi segera menggelengkan kepalanya “kau harus ingat satu hal. Karma pasti berlaku jadi berhati hatilah?” kini giliran kepala joxi yang menggeleng dan matanya yang indah menatap ramah wajah ardi yang tampan “itu gak berlaku untukku!” ardi langsung manggut manggut.
“oke terserah mu tapi kalo suatu saat kau terluka dan menderita karena kelakuan mu yang bejad ini tolong jangan merengek kepadaku!” selesai mengatakan itu ardi kembali memakan nasi uduknya sedang joxi langsung tersenyum penuh makna “kita lihat saja nanti..” kata hati joxi karena sungguh dirinya yakin semua akan baik baik saja, tetapi kini terlihat jelas joxi melupakan sesuatu yaitu doa seorang yang sedang di zolimi itu langsung di kabulkan oleh tuhannya.
Kini siang sudah berganti malam dan benar saja joxi tidak memutuskan pulang kerumah melainkan pulang kerumah seorang gadis yang menghubunginya tadi “kau benar benar datang..” gadis itu langsung memeluk tubuh joxi dan joxi pun membalas pelukannya “aku tahu kau kesepian itulah alasan aku datang kemari?” gadis itu tersenyum dan tangannya mendorong pundak joxi sehingga terlepaslah pelukannya “duduk lah aku akan siapkan makan malam untuk kita?” joxi menganggukan kepalanya sehingga gadis itu langsung pergi kedapur.
“hmm gede juga ini rumah sama seperti milik kara tapi sayang mereka punya orang tua yang sibuk jadi biar aku yang menghiburnya” joxi tersenyum mendengar perkataan dalam hatinya sungguh dirinya memang berjuang menjadi pria yang kuat dan genius supaya bisa mengalahkan kakaknya yang menjadi saingannya untuk meneruskan jabatan ceo di perusahaan ayahnya yang begitu besar itu dan setelah impiannya itu terwujud joxi akan benar benar menjadi seorang penguasa yang bisa membeli semua yang di inginkan hatinya dengan uang yang melimpah ruah itu.
“maaf membuatmu menunggu..” joxi tersenyum saat melihat gadis itu duduk di sampingnya dengan membawa nampan berisi makanan dan minuman “selamat makan..” joxi dan gadis itu mulai melahap makanan itu “mau sambil nonton?” tentu joxi langsung menganggukan kepalanya dan tangan gadis itu memencet tombol remot dan muculah gambar film dewasa di layar tv itu.
“kau suka?” Tanya gadis itu yang membuat mata joxi membara seolah ingin segera memakan gadis di sampingnya itu “jangan buru buru, malam masih panjang..” joxi langsung cemberut saat gadis itu menyuruhnya bersabar “ehehehe wajah mu imut banget kalo lagi ngambek?” kata gadis itu yang membuat joxi semakin kesal sehingga gadis itu tertawa kecil dan meletakan piringnya “berjanji dulu kau hanya boleh jadi milikku..” joxi tanpa berpikir langsung menganggukan kepalanya dan segera lah dirinya memeluk gadis itu.
Malam ini lagi lagi joxi benar benar menjadi liar, rasa candunya sangat besar dan bodohnya para gadis itu tidak menghiraukan akibatnya setelah ini padahal jika mereka tahu bahwa joxi hanya menjadikannya sebagai pemuas napsunya yang besar itu mungkin saja para gadis itu tidak akan terperdaya oleh pesona joxi yang sangat memabukan dan tentu mereka tidak akan terjebak dalam lembah dosa yang besar tetapi nasi sudah menjadi bubur dan sesuatu yang sudah terjadi tidak bisa di ulang atau di perbaiki lagi.
Pada dasarnya anak muda memang lebih memilih cinta palsu demi mengikuti trend tanpa berpikir jiwa dan hatinya bisa saja hancur kapan saja, dan karena cinta itu seperti api yang bisa saja membuat hati terasa panas dan meledak menghancurkan segalanya.
“terimakasih sayang..” gadis itu berguma lirih saat matanya yang berlinang air asin memperhatikan wajah joxi yang terlelap di sampingnya “bagiku kau segalanya” gadis itu benar benar tulus mencintai joxi, karena pria muda ini telah membuatnya bahagia disaat rasa sepinya datang ketika membutuhkan kasih sayang keluarganya tidak kunjung dirinya dapatkan dan sekarang pun gadis ini sama sekali tidak merasa menyesal kesucian tubuhnya di renggut mala mini juga asalkan pria yang di sampingnya tidak akan pernah meninggalkan nya.
“ayah adik belum pulang?” Tanya joko saat melihat ayahnya masih duduk di sofa ruang tamu padahal sudah menunjukan pukul 00:00 dini hari di jam tangannya “ko setuju gak kalo ayah menikahkan hani kepada adikmu?” pertanyaan ayahnya itu bangai bom atom yang meledak di telinga joko sehingga dirinya seolah mati berdiri.
“ko joko?” suara ayahnya langsung membuyarkan lamunannya “ah kalau ayah kira itu baik untuk adik aku iyakan saja” jawab joko yang membuat ayahnya tersenyum puas sedang joko langsung termenung “iya sudah pergi lah kekamar mu ayah akan menghubungi keluarga febri besok pagi..” joko langsung menganggukan kepalanya dan kakinya melangkah menuju kamarnya.
“bukk..” joko langsung membaringkan tubuhnya ketempat tidur “kalo hani menikah dengan adik apakah..” joko langsung memejangkan matanya sungguh tubuhnya begitu lelah karena seharian berkerja di kantor ayahnya yang beroperasi di bidang perdagangan.
“semoga semua akan baik baik saja” joko tidak sanggup memikirkan semua kemungkinan yang akan terjadi jika adik dan gadis yang bernama hani itu menikah karena joko tahu siapa hani gadis yang memiliki kencantikan yang elegan dan adiknya yang tampan tetapi memiliki jiwa penjahat sehingga apa kah mungkin dua insan itu bersatu untuk mengarungi bahtera rumah tangga yang ujiannya jauh lebih berat entah lah joko pun lelah saat memikirkan hal itu.
Pagi pagi sekali hani sudah bergegas pergi keruangan ayahnya “ceklekk...” hani tersentak saat melihat ayahnya bersama sahabat lamanya “duduk lah sayang?” pinta ayahnya yang membuat hani langsung duduk di samping ayahnya berhadapan dengan teman ayahnya itu yang tidak lain adalah tuan indra ayahnya joko dan joxi.
“wah lama tak melihat mu kau ternyata tubuh menjadi gadis yang semakin cantik han..” sanjung tuan indra yang membuat hani tersenyum “sayang ayah sengaja menyuruh mu datang kemari karena ada hal serius yang ingin kami berdua katakan kepadamu?” hani pun menganggukan kepalanya sungguh dalam hatinya memang bertanya Tanya tetapi hani tetap berusaha tenang.
“sayang jadi dulu pas ayah dan paman indra masih muda kami pernah membuat janji bahwa kalau anak kami laki laki dan perempuan kami ingin menjodohkannya!”
“degg..” hati hani bergetar saat mendengar perkataan ayahnya itu sungguh hani pun langsung menggelengkan kepalanya karena tidak setuju “ah jadi hani tidak mau menikah dengan joxi?” Tanya tuan indra saat melihat gadis itu tampak terkejut sedang ayahnya pun tersenyum canggung.
“maaf sayang ini mungkin sedikit membuat mu terkejut, tapi joxi itu sosok pria yang baik walaupun dirinya memang lebih muda 5 tahun dari mu!” tuan indra langsung manggut manggut sehingga hani pun menatap wajah ayahnya dengan tatapan memelas “ayah hani juga baru lulus S2 masak langsung menikah?” Tanya hani berharap ayahnya itu mengerti maksud hatinya.
“karena itu nikah muda lebih baik sayang! Bukan kan begitu paman indra?”
“ayah mu benar hani, baik lah begini saja paman akan membuat janji untukmu bertemu dengan joxi supaya kau bisa mempertimbangkan semuanya dengan matang?” hani tidak punya pilihan lain selain menganggukan kepalanya sungguh sekarang yang terpenting bagi yani adalah membuat ayahnya bahagia sehingga lagi lagi hani mengabaikan perasaan yang ada di dalam hatinya.
“baik lah, nanti akan paman kabari lagi dan sekarang berangkat lah kekampus?” hani pun tersenyum lalu dirinya pun keluar dari ruang kerja ayahnya “ya allah, bahkan aku belum bisa melupakannya tapi aku sudah di paksa ayahku untuk segera menikah!” hani termenung sungguh hani tahu betul semenjak kejadian memilukan itu dirinya belum bisa melupakan sosok pria yang di cintainya “ya sudah lah aku harus kekampus sekarang” pada akhirnya hani lebih memilih tidak memikirkannya lagi dan kembali berusaha mengabaikan perasaannya yang begitu kuat itu.
“handa kau tenang saja joxi pasti bisa merubah sikapnya?” pinta tuan indra supaya sahabatnya itu tidak terlalu panic “aku tahu bagaimana bejadnya perilaku anakmu itu? Tapi aku pun berharap hani bisa menerimanya, harusnya kau jangan membiarkan dirinya senakal itu?” tuan indra hanya tersenyum menanggapi perkataan sahabatnya “aku tahu hidup tanpa ibu dan itu lah alasan caraku membahagiakan anakku?” kini giliran tuan handa yang tersenyum hanya saja matanya sinis menatap wajah tuan indra yang sudah keriput itu “apa kau lupa bagaimana baiknya anak pertama mu? Andai joko belum menikah aku akan menjodohkan hani kepadanya!” tuan indra langsung tertawa kecil.
“kau memang seperti istrimu ya? Hmm tapi tenang lah handa karena kalau joxi masih saja belum berubah kita bisa batalkan perjodohan ini karena aku tahu betul bagaimana baiknya anakmu itu yang berbanding terbalik dengan anakku!” tuan handa langsung menganggukan kepalanya sehingga kini tenang lah sudah hatinya.
Kini hani sudah di kampus dirinya menjadi dosen di falkutas seni “hmm universitas indra family memang gedek dan bagus semoga aku betah kerja di sini?” guma hati hani saat matanya berkliaran menatap bangunan gedung kampus ini lalu kakinya pun melangkah menuju kelas yang akan di ajarnya “wah..” para mahasiswa begitu terpukau saat menatap hani masuk kedalam kelas bahkan mata mereka berbinar melihat wajah hani yang cantiknya begitu elegan dengan sorot mata yang tenang itu membuat siapa pun luluh dengan keanggunan penampilan dan wajahnya.
“halo semuanya nama saya hani febriani, saya mengajar mata kuliah music modern menggantikan pak ari yang sudah pension. Apa ada yang ingin kalian tanyakan?”
tiba tiba seorang mahasiswa pun mengangkat tangannya “rumah ibu dimana?” Tanya mahasiswa itu “rumah ibu ada di daerah teluk dekat pantai, apa ada yang bertanya lagi?”
“cukup bu, tapi apa saya sesekali boleh main kerumah ibu?” hani langsung menatap wajah mahasiswa itu sungguh mata yani tidak bisa berbohong bahwa diakui olehnya mahasiswa itu sangat tampan dan matanya itu benar benar indah “kau boleh bermain kerumah, baiklah mari kita mulai kuliahnya” hani pun akhirnya menyampaikan materi perkuliahan.
“wah selain cantik dia pun sangat pintar aku langsung nyambung” guma hati joxi saat matanya tidak beralih dari wajah dosen barunya itu sungguh hatinya bergetar untuk pertama kalinya padahal joxi sering sekali melihat atau bahkan jalan dengan gadis cantik hanya saja melihat wajah dosennya yang begitu cantik dan elegan itu membuat joxi merasakan perasaan baru dalam hatinya “kau harus segera jadi milikku” joxi tersenyum saat hatinya membisikan kelimat itu “baiklah kuliah hari ini selesai, kalian boleh keluar..” pinta hani pada para mahasiswanya tiba tiba joxi langsung menghampirinya.
“ada apa? Apa kau masih belum paham?” Tanya hani yang membuat joxi langsung menganggukan kepalanya “kau bisa tanyakan kepada teman mu!” selesai mengatakan itu hani langsung melangkah kakinya “wah kau sok jual mahal kepada ku lihat saja akan aku buat kau jadi milikku..” guma hati joxi untuk pertama kali dalam hidupnya dirinya di abaikan oleh targetnya sendiri.
“ddrrt drtt..” ponsel hani bergetar sehingga tangannya mengambilnya “sayang nanti bertemulah dengan joxi di hotel ayah” hani langsung tergulai lesu di meja saat membaca pesan ayahnya “jadi cowok tadi yang akan di jodohkan kepadaku?” hani memang mengagumi ketampanan joxi yang begitu memikat itu tetapi hatinya menolak bahkan bergetar saja tidak sehingga hani menyimpulkan dirinya sama sekali tidak mencintai pria muda itu “semoga dia juga gak menyukai ku jadi perjodohan ini gagal” hani berharap dalam hatinya karena hani tidak ingin menyakiti pria muda itu.
“ddrtt dertt..” kini giliran ponsel joxi yang begetar sehingga buyarlah lamunannya tentang dosen barunya itu “ayah ingin kau datang ke hotel paman handa karena anak gadisnya ingin berkenalan dengan mu dan semoga kau suka karena ayah menjodohkannya kepadamu” joxi langsung tersenyum membaca pesan ayahnya.
“ah aku baru ingin mencari cewek ternyata ayah sudah persiapkan, terimakasih yah!” guma joxi sungguh dirinya begitu senang sekarang karena nanti malam joxi akan kembali bersenang senang dan tidak memperdulikan kalimat akhir pesan ayahnya itu “walau pun tidak sekarang tapi segera mungkin aku akan mendapatkan hatimu ibu dosenku..” ternyata suara lirih yang di ucapkan mulut joxi terdengar di telinga teman temannya.
“kau memang ya kalo udah suka sama orang di kejarnya sampai dapet!”
“ardi aku merasa ibu hani gak seperti kebanyakan cewek kau lihat tadi kan caranya berpaling dariku?”
“hmm iya karena mungkin dia udah punya pacar jox?”
“bodo amat yang penting aku bisa dapatkan apa yang aku mau!”
“baik baik, iya udah makan baksonya keburu dingin..” joxi pun langsung tersenyum lalu dirinya pun kembali melahap bakso di mangkuk dan mengobrol ria bersama teman temannya.
Sekarang sudah pukul 7 malam sehingga joxi sudah sampai ke hotel “di ruang VIP..” bibir joxi tersenyum ramah saat berdiri di ambang pintu ruang yang cahayanya terang ini dan perlahan kakinya pun melangkah kearah yang duduk membelakangi dirinya itu “maaf.. Haaa!” joxi tersentak kaget saat kepala hani menoleh kearahnya.
“jadi kau gadis yang di siapkan untuk ku?” hani langsung menggelengkan kepalanya lalu menyuruh joxi duduk di sampingnya “kau pikir begitu? Hmm aku hanya di suruh ayahku untuk menemui mu!” mata joxi berbinar saat menatap wajah hani yang begitu cantik dari kedekatan dan perkataan hani pun tidak di dengarnya sama sekali sehingga jari telunjuk hani langsung menempel di kening joxi lalu di dorongnya supaya wajah pria tampan itu menjauh jadi wajahnya yang cantik.
“apa kau tahu kalo kita di jodoh kan?”
“Deg..” jantung joxi langsung berdetak kencang bahkan hatinya pun bergetar hebat seolah kalimat yang di ucapkan mulut hani adalah bom atom yang meledak di tubuhnya sehingga membuatnya meleleh seperti es krim.
“kau masih hidup kan?” Tanya hani saat melihat lawan bicaranya itu melongo sehingga tangannya melambai tiba tiba tangan joxi langsung memegang tangannya itu dan kini mata indah joxi menatap lekat wajah hani yang tempak tenang “aku akan segera menikah dengan mu!” mata hani langsung membelalak karena tidak percaya sekaligus terkejut sedang joxi yang melihat perubahan ekspresi hani hanya tersenyum tipis.
“sebentar lagi kau akan jadi milikku ibu dosen!”
“tidak secepat itu?”
“lah kenapa? Bukan kah aku ganteng dan keturunan keluarga indra yang super ka..”
“aku gak membutuhkan itu! Kalo kau ingin menikah dengan ku berjanji lah jadi orang baik dan berhenti mempermainkan perasaan cewek?”
“itu mudah…” tiba tiba tubuh joxi mulai mendekati tubuh hani dan kini tangannya mengunci pergerakan tubuh gadis itu dengan memegang kedua lengan hani dengan erat dan wajah joxi pun mulai mendekat kewajah hani “aku akan buktikan kepadamu dan setelah itu mau atau tidak kau harus menjadi milikku karena…” joxi hampir keceplosan sehingga kepalanya menunduk bersandar di bahu hani “pokoknya kau hanya boleh jadi milikku!” hani langsung tersenyum karena dirinya yakin joxi yang sudah terlajur menjadi pria nakal akan sangat sulit mengubah segalanya.
“baik lah aku terima, dan saat kau sudah merasa siap datang lah kerumah dengan keluarga mu untuk melamarku?” kini giliran joxi yang tersenyum sungguh hatinya merasa bahagia karena gadis impiannya akan segera jadi miliknya “sudah lepaskan aku, aku mau pulang!” joxi langsung menjauhi tubuh hani lalu bibirnya terus saja tersenyum saat matanya tidak berhenti memperhatikan wajah hani.
“biar aku antar?”
“gak usah aku punya mobil sendiri..” selesai mengatakan itu hani langsung berdiri lalu melangkah kan kakinya meninggalkan joxi di ruangan itu.
“yes.. hmm berarti aku harus jadi baik baru bisa menikahinya, ya allah ngapa gak dari dulu aku bertemu cewek seperti dia yang cantik, cuek pintar pula terlebih caranya berbicara seolah tidak menyukai ku. Itu membuatku penasaran dan entah apa ini dalam hatiku kenapa sejak melihatnya aku selalu bahagia dan ingin terus bersamanya? Hmm paman handa memang jahat karena gak pernah memperkenalkan anak perempuannya itu eh tapi sekarang malah mau jadi istriku deng jadi gak apa apa..”
joxi tidak bisa menggambarkan perasaan yang bercampur aduk dalam hatinya namun yang di pastikan dalam hatinya joxi benar benar telah jatuh cinta pada hani ya sosok gadis yang memiliki kecantikan elegan itu berhasil memikat hati joxi dengan sangat cepat sehingga kini joxi pun merasakan perasaan yang dulu sering di ceritakan teman temannya yaitu perasaan jatuh cinta pada pandangan pertama.
“hani..” suara pria itu tidak asing di telinga gadis yang hendak masuk kedalam mobilnya itu “joko kau juga di sini?” hani langsung menghampiri pria yang berbadan kekar itu “ah iya aku hanya ingin memastikan apa kau sudah bertemu dengan adikku?” kepala hani langsung mengangguk lalu mata hani yang ramah menatap wajah joko yang tidak kalah tampan dari wajah adiknya “aku sudah katakan sesuai apa yang minta, kalo dia berhasil jadi pria yang baik aku akan menikah dengannya!” joko tersenyum ketir saat mendengar perkataan hani lalu matanya membalas tatapan mata hani.
“tapi han bukan kah kau hanya mencintainya?” kini giliran hani yang tersenyum ketir karena dirinya juga merasa kebingungan “kau tahu butuh waktu seumur hidup untukku bisa melupakannya! Tapi tenang lah joko seandainya aku benar benar menikah dengan adikmu aku akan berusaha keras menjadi istri yang baik untuknya?” joko menganggukkan kepalanya lalu tersenyum ramah kepada hani.
“baik lah, iya sudah pulang lah han kau butuh istirahat”
“aku pergi dan jangan terlalu kau pikirkan?”
“siap boss ehehehe..” hani tersenyum kepada joko sebelum masuk kedalam mobilnya “aku ingin sekali membantu tapi aku gak tahu harus melakukan apa?” bisik hati joko merasa frustrasi dengan keadaan yang semakin rumit terlebih ini tentang adiknya yang nakal dan teman kuliahnya yang belum bisa melupakan masa lalu kelamnya.
“joxi harusnya kau gak memilih hani karena dia gak mungkin memberikan segalanya kepadamu..” joko tidak tahu bagaimana memberitahu adiknya itu tentang cintanya yang mungkin saja salah walau pun joko tahu adiknya itu bisa berubah menjadi lebih baik tetapi apakah siap jika adiknya itu menerima kenyataan pahit yang mungkin saja akan menghancurkan hatinya untuk pertama kalinya ya lagi lagi joko hanya bisa berdiam diri memikirkan hal itu.
Kini hani sudah sampai di rumahnya dan di ruang tamu hani sudah di tunggu oleh ayahnya “bagaimana bukan kah joxi sangat tampan?” hani menganggukan kepalanya lalu duduk di samping ayahnya itu “tapi dia Cuma menang di kaver saja ayah faktanya dia sangat nakal..” ayahnya langsung tertawa kecil lalu matanya kembali menatap wajah hani yang tampak lesu.
“kau tahu dari mana di..”
“dari kakaknya sendiri” mulut ayahnya langsung terbungkam karena melupakan hal yang begitu penting bahwa hani adalah teman kuliah joko ketika sama sama menempu pendidikan di luar negeri “tapi hani mau kan nikah sama joxi?” kini mata hani bisa melihat mimic wajah ayahnya yang tampak serius “hani mau menikah dengannya kalo di berubah jadi baik!” selesai mengatakan itu hani beranjak dari tempat duduknya dan setelah sampai di kamar hani pun membaringkan tubuhnya yang kurus di tempat tidur.
“ayah kalo saja bukan karena ingin berbakti kepadamu aku gak mungkin mengabaikan perasaan ku lagi dan lagi..” kata hati hani sungguh semua yang di inginkan ayahnya sudah di penuhi hani dan dalam hatinya pun sudah pasrah tetapi menikah di usia muda membuat hani sedikit frustrasi Karena baginya menikah bukan lah hal yang sepele “ah aku jadi rindu adik kan” hani berguma saat matanya tidak sengaja menatap bingkai foto keluargannya, ya setiap kali hani merasa lelah dan stress seperti sekarang dirinya akan menghubungi adiknya itu yang tinggal di bandung bersama ibunya.
“andai kalian gak putuskan pisah mungkin aku dan adik bisa tinggal bersama dasar orang tua…” hani kesal jika teringat kejadian di masa kecilnya saat ayah dan ibunya memutuskan cerai sehingga hani terpisah dengan hana adiknya yang tidak kalah cantik “semoga allah kembali mempertemukan kita ya dik?” kata hati hani berharap kepada tuhannya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!