NovelToon NovelToon

AKULAH WANITAMU

Perjodohan

Malam itu seorang wanita dengan paras yang sangat Cantik, bulu mata yang lentik alami serta tatapan mata yang tajam tapi menghanyutkan, sedang berjalan memasuki Restoran mewah yang sudah di pesan oleh seorang laki-laki yang ingin bertemu dengannya, dialah JASMINE AGATHA NUGRAHA

Sebuah keterpaksaan yang membuat Jasmine kini sudah datang di tempat itu dengan hati yang tidak baik-baik saja, semua dilakukan demi keinginan Sang Ayah RAHMAD HASAN NUGRAHA, Seorang pengusaha yang kini menjadi pemilik perusahaan Nugraha Company

Perjodohan yang ingin di buat ayahnya dengan teman bisnisnya itu membuat hati Jasmine terasa sesak, ini sudah kesekian kali sang ayah memaksakan kehendaknya dan sekarang adalah yang ke lima dirinya di jodohkan, kali ini dengan seorang anak dari pemilik perusahaan Vinan Company yang bernama, AGUNG DWI VINAN

*

Didalam keremangan malam, seorang laki-laki perawakan tinggi, muka yang tegas dan sorot mata mematikan berbalut kesempurnaan wajah yang Rupawan, sedang berada di sebuah ruangan Club Malam melakukan transaksi bisnis dengan koleganya, tampak seringai puas dari laki-laki itu yang tak lain adalah ABRAHAM HANZEL BRIAN, pemilik perusahaan Hanzel Company yang sedang berkembang pesat saat ini

Abraham adalah laki-laki sukses bertangan besi dan sangat dingin dengan siapapun, keberadaannya di dunia yang tidak diketahui siapa orang tuanya menjadikan dirinya berada di sebuah panti asuhan di masa kecilnya

Hingga suatu saat mendapat kesempatan untuk keluar dari tempat itu dan diasuh oleh seorang pengusaha, kecerdasan dan ketangkasan Abraham akhirnya membawanya duduk sebagai pewaris dan pemilik perusahaan Hanzel Company dengan memenuhi permintaan ayah angkatnya, menikah dengan anak semata wayangnya KARTIKA HANZEL

Tiga tahun hidup berumah tangga tidak membuat Kartika berubah, sebagai mantan seorang model, kehidupan malam, pakaian seksi dan bersenang-senang masih belum bisa dia tinggalkan, berulangkali Abraham memperingatkan, namun semuanya percuma, hingga mereka pun terkadang seperti hidup di dunianya sendiri

Beruntung Abraham mempunyai Seorang RAFAEL PRAYUDA, sahabat sekaligus sekretaris pribadinya yang sering menemani kemanapun Abraham pergi, baginya Rafael lebih dari sahabat melainkan Saudara

*

Rahmad malam itu tengah berbicara serius dengan adik tirinya yang selalu menggunakan berbagai cara untuk menguasai perusahaan Nugraha Company, seorang ANTON BUDIARTA memang laki-laki yang tidak tau malu, dia memanfaatkan status sebagai saudara tiri Rahmad untuk menguras harta kekayaan keluarga Nugraha

"Aku sudah bilang padamu Anton, jangan membuat ulah di luar, apa kau masih belum cukup membuat malu keluarga kita ha!" Ucap Rahmad meninggi

"Halah, tidak usah sok melindungi ku, kalau kau menganggap ku saudara, tentu separo saham perusahaan kita ini sudah kau berikan padaku, tapi apa kenyataannya?!" Jawab Anton

"Diam, dan keluar dari ruangan ini, hanya harta yang selalu kau pikirkan, bahkan saat ibu kandungmu sendiri menjemput ajal, kau sama sekali tidak perduli!" Ucap Rahmad

"Tidak usah mengungkit orang yang sudah mati!"

PLAK

Rahmad menampar keras Anton dan kemudian mengusir nya dari ruangan kerja yang ada dirumahnya, tak lama kemudian Rahmad terduduk sambil memijit kepalanya

Belum selesai masalah yang satu, tiba-tiba saja terdengar suara handphone yang ternyata panggilan dari pengawal yang di tugaskan untuk mengantar Jasmine menemui seseorang yang akan di jodohkan dengannya

"Bereskan semua kekacauan yang dibuat Jasmine, dan seret anak itu pulang kerumah, selalu saja membuat ulah dengan perjodohannya" ucap Rahmad Emosi

Bagaimana tidak, sudah beberapa kali dirinya berusaha menjodohkan anaknya dengan beberapa laki-laki yang dianggap pantas dan bisa melindunginya, tapi selalu berujung babak belur di hajar oleh Jasmine anaknya

*

Beberapa waktu yang lalu

Jasmine sudah berada di dalam sebuah Restoran mewah, kini dirinya sudah duduk dengan anggun di depan seorang laki-laki, dengan pakaian warna lembut dan lengkap dengan hijab di kepalanya, Jasmine tampak sangat sempurna bagai seorang Dewi yang lemah lembut

"Kau sangat cantik Jasmine" ucap Agung

"Iya terimakasih, sebaiknya saat makan jangan berbicara" ucap Jasmine

Agung hanya tersenyum, kemudian melanjutkan makannya, setelah itu mereka menyambung obrolannya

"Kau tau kalau orang tua kita saling bekerjasama?" Ucap Agung

"Tentu saya tau, lalu?"

"Keluarga ku sangat kaya raya, kau tidak perlu khawatir hidup kekurangan nantinya saat menjadi istriku"

"Oh ya, benarkah, menurutmu pernikahan itu cukup hanya dengan harta?" Ucap Jasmine

"Lalu apalagi, Cinta itu akan datang dengan sendirinya kalau ada harta di dalam hidup kita" sahut Agung

"Aku tidak setuju, Cinta akan hadir saat kedua hati saling menyayangi dan menghargai ,soal harta , itu adalah nomer yang kesekian dalam kehidupan berumah tangga"

"Oh ya, tapi aku melihat sebaliknya, hampir semua wanita yang datang kepadaku bermanis-manis dan rela menyerahkan tubuhnya demi hartaku" jawab Agung

"Sayang sekali, yang sudah kau temui hanya para wanita pemuas nafsu" ucap Jasmine

"Lalu bagaimana denganmu?" Tanya Agung meremehkan

"Aku, tidak ada yang spesial dariku, Aku hanya wanita yang ingin segera menyelesaikan kuliahnya dan tidak lagi di ganggu dengan perjodohan bodoh seperti ini"

"Wah, pedas sekali ucapan mu, aku tidak menyangka, dibalik senyuman manis dan paras yang sangat cantik tersimpan racun yang mematikan" ucap Agung makin penasaran dengan wanita cantik di depannya

"Tenang saja, Racun ku tergantung dengan siapa aku berbicara" jawab Jasmine

Agung tersenyum sambil menyandarkan punggungnya di tempat duduknya, ditatapnya lekat wanita cantik di depannya yang membuat dirinya semakin penasaran, detik berikutnya kakinya sengaja menyentuh dan menggosok lembut punggung kaki wanita yang ada di depannya

Jasmine terkejut saat merasakan kelakuan kurang ajar dari laki-laki yang ada di depannya, dengan tersenyum manis Jasmine menendang kan kakinya tepat di aset berharga milik Agung, hingga membuatnya menjerit kesakitan

"Aah!"

"Bang*sat, apa yang sudah kau lakukan wanita gila,!" Teriak Agung sambil memegangi miliknya

"Itu balasan yang setimpal dengan kelakuan bre*ngsekmu!" Ucap Jasmine sambil tersenyum dan sudah berdiri hampir meninggalkan kursi tempat itu

"Jangan biarkan wanita itu lolos, beri pelajaran!" Teriak Agung

"Heh, terpaksa aku harus bertarung lagi" ucap lirih Jasmine dan kemudian segera menghajar anak buah Agung hingga babak belur

Sang pemilik Restoran dan beberapa pegawai berhamburan melihat Jasmine berkelahi, ada yang teriak, ada yang memejamkan mata bahkan ada bertepuk tangan, saat Jasmine sudah memenangkan perkelahian itu dirinya tersenyum sambil melambaikan tangan ke semua orang

Namun tiba-tiba saja Jasmine di kejutkan dengan kedatangan anak buah Agung lebih banyak lagi

"Astaga, bisa bonyok nih gue kalau ngelawan segini banyak orang" ucap Jasmine lirih dan sesaat kemudian

"Lari!!"

Jasmin mengangkat gaunnya tinggi sambil berlari kencang keluar Restoran itu,

"Lari pak, ikut aku, Bahaya!" Teriak Jasmine ke arah Pengawalnya yang mau masuk ke dalam Restoran dan langsung ikut diseret, berlari bersamanya

Jasmine hampir saja menabrak laki-laki yang baru saja sampai di depan Restoran

"Maaf Tuan, Darurat!"

Teriak Jasmine sambil terus berlari dengan pakaian dan hijabnya yang sudah tidak karuan bentuknya

Laki-laki itu terkejut dan sedikit terdorong hingga membuatnya hampir terjatuh

"Sh*it!, Apa-apaan wanita gila itu, Dasar!" Ucap laki-laki itu

"Hahaha, wanita tadi itu sangat cantik, kau tidak apa-apa Eb?" Tanya temannya sambil tertawa

"Jangan menertawai ku El, dan namaku Abraham, suka sekali kau mengganti namaku dengan sebutan Eb"

"Hei, ayolah, kenapa kau ini, Abraham terlalu panjang, Ebraham atau EB aku lebih suka, kau juga sama memanggil namaku Rafael dengan sebutan EL, apa wanita tadi membuatmu gelisah hem?" Ucap Rafael menggoda Abraham

"Gelisah kepalamu, mana mungkin wanita begajulan mirip orang gila itu membuatku gelisah, yang ada aku pengen mencekik nya, sudah buat keributan"

Rafael terkekeh dan kemudian mengajak Abraham segera masuk ke dalam Restoran

BERSAMBUNG

Author akan UPDATE SETIAP HARI

Jangan lupa Dukung Author dengan

LIKE LIKE LIKE LIKE

KOMEN KOMEN KOMEN

HADIAH HADIAH HADIAH

VOTE VOTE VOTE VOTE VOTE

Rencana Kabur

Sementara itu Agung masih kesakitan memegangi miliknya hingga sang pelayan pun ikut panik

"Apa yang bisa saya bantu tuan" ucap pelayan berniat memapah Agung

"Jangan sentuh, telur ku rasanya mau pecah!"

"Tapi telur tuan sudah habis itu tadi dimakan" ucap polos sang pelayan

"Bukan telur itu bodoh, telur ini!!"

Sontak semua orang yang menyaksikan perdebatan itu langsung tidak bisa menahan tawa, begitu juga pelayan cewek itu tersenyum malu-malu kambing, lah saking jengkelnya

Abraham dan Rafael yang baru saja masuk dan kebetulan duduk sambil memperhatikan kekacauan di sampingnya saling pandang dan penasaran dengan apa yang baru saja terjadi, hingga tak lama kemudian muncullah seorang laki-laki yang masuk dan meminta maaf serta mau mengganti rugi akibat perbuatan majikannya

Saat orang itu yang tak lain adalah pengawal Jasmine hampir keluar, Abraham menanyakan sesuatu padanya

"Apa tuan mu yang membuat kekacauan ini?" Tanya Abraham

"Tepatnya anak dari majikan saya tuan yaitu Nona besar, yang sudah membuat kekacauan di sini" Ucap sang pengawal sambil berlalu pergi

"Hahaha, aku tau Eb, pasti wanita yang menabrak mu tadi sudah membuat kacau dan berulah disini"

"Aish..sudah, jangan ikut campur urusan orang" ucap Abraham masih jengah mengingat wanita yang menabraknya tadi

*

Di tempat lain, kini Jasmine sudah dibawa ke hadapan Rahmad ayahnya oleh para pengawal yang ditugaskan membawa Jasmine pulang

BRAK

"Astagfirullah, kaget gue, nih ayah makin lama makin bikin gue jantungan aja" batin Jasmine, gebrakan meja yang keras membuat dirinya terjingkat

"Kalian semua keluar!" Teriak Rahmad menyuruh semua pengawalnya untuk keluar

"Ayah gak perlu teriak-teriak terus lah, nanti stroke lo" ucap Jasmine enteng

"Masih berani kamu ngomong ha!" Bentak Rahmad

"Nanti gak ngomong salah lagi, kan ayah yang selalu bilang, kalau merasa benar harus berani ngomong, perjuang_"

"Diam!" Teriak Rahmad yang semakin pusing dengar ocehan anak gadis satu-satunya yang selalu membuat mumet kepalanya

Jasmine pun yang masih berdiri di depan ayahnya terdiam tanpa kata

"Apa sebenarnya mau mu Jasmine?" Tanya Rahmad

Diluar dugaan Jasmine bukannya menjawab, malah bertingkah aneh dengan menggunakan bahasa isyarat, membuat Rahmad makin menganggap anaknya ini sudah kesurupan

"Jasmine, jawab pakai mulutmu, memangnya kau ini bisu!" Ucap Rahmad

"Tadi katanya suruh diam, sekarang salah lagi, ayah bikin aku tambah bingung ni!"

"Astagfirullah Jasmine, ayah benar-benar gak habis pikir bisa punya anak seperti kamu ini ya"

"Di isi lagi pikirannya biar gak habis yah, susah banget"

"Jasmine!"

"Aku disini yah, gak usah teriak lah, ini anak ayah lama-lama bisa budek tau nggak?!"

"Jawab pertanyaan ayah!"

"Yang mana?"

"Astagfirullah, yang tadi, apa mau mu sekarang?"

"Istirahat yah, ngantuk, udah jam 11 malam"

Emosi Rahmad rasanya sudah di ubun-ubun setiap menghadapi tingkah anak satu-satunya, hingga kemudian dirinya menggunakan tenaga dalamnya untuk menyerang Jasmine dan membuatnya bisa duduk

"Usiamu sudah 22 tahun, dan kau hampir lulus kuliah, ayah ingin kamu segera menikah kalau kamu tidak ingin menjadi presiden direktur di perusahaan Nugraha Company" ucap Rahmad

"Kan masih ada ayah, ngapain sih aku harus memimpin perusahaan, aku lebih suka menikmati kehidupan bebas ku"

"Perusahaan itu di wariskan oleh kakek mu atas namamu Jasmine, saat usia 25 tahun suami kamu harus bisa memimpinnya, ayah tidak ada hak di sana, atau perusahaan itu otomatis akan jatuh ke tangan paman gila mu itu"

"Aku tau yah, tapi gak harus juga ayah maksa Jasmine menikah dengan orang ini itu, pakek acara di jodohkan segala"

"Ya sudah, kalau kamu mau cari suami sendiri silahkan, asal dia bisa memimpin perusahaan, kamu kira mudah cari laki-laki tangguh pemimpin perusahaan!" Ucap Rahmad

"Ya gampang, cari tukang parkir aja"

"Apa!, Jangan ngawur kamu!" Sahut Rahmad

"Tukang parkir sudah biasa ngatur-ngatur yah, tiap hari malah, Jam terbangnya tinggi banget loh yah"

"Jasmine!"

"Salah lagi, iya deh yah, kasih kesempatan Jasmine satu tahun deh, buat cari suami"

"Gak bisa, satu bulan, mulai dari sekarang, atau kalau tidak bisa, kamu harus menikah dengan pilihan ayah lagi, mengerti!"

"Heh, iya iya, satu bulan, untung gak satu hari"

"Memangnya kenapa kalau satu hari?"

"Cari tukang parkir lah!"

"Jasmine!" Teriak Rahmad

"Love you ayah!" Teriak Jasmine sambil berlari kencang keluar dari ruang kerja ayahnya dan segera melesat ke dalam kamarnya

Sementara Rahmad hanya menggelengkan kepalanya sambil menahan amarahnya menghadapi sikap anaknya yang sangat konyol, namun di hatinya selalu menghangat melihat Jasmine selalu merayunya dengan kata-kata sayang dan cinta

*

Didalam kamar Jasmine segera merebahkan tubuhnya setelah membersihkan diri, dia memejamkan matanya sejenak, gambaran wajah bunda nya sekelebat terbayang, rasanya sangat kangen sekali, seandainya bundanya masih hidup, mungkin Jasmine tidak akan tertekan seperti sekarang ini

Jasmine sebenarnya tidak pernah menginginkan perusahaan besar itu jatuh ke tangannya, namun keputusan sang kakek saat meninggal tidak bisa di ganggu gugat, dan hal ini membuat pamannya mati-matian menyerang dan berusaha merebut Nugraha Company dari tangan ayahnya

Sebenarnya Jasmine adalah gadis yang sangat cantik, memakai hijab dan berkulit putih bersih, bahkan banyak yang menyangka dia adalah seorang model, hingga Jasmine sering berpenampilan se sederhana mungkin agar tidak tampak menyolok

Namun bagaimana pun pesona kecantikan nya akan tetap terpancar nyata, hal itulah yang membuatnya bertemu banyak laki-laki yang hanya menginginkan fisik nya saja, pernah Jasmine beberapa kali menerima laki-laki untuk menjadi kekasihnya, namun saat Jasmine tidak mau berpegangan dan berciuman, semuanya mundur teratur dan bahkan ada yang berselingkuh di belakang nya

Hal inilah yang membuat tingkat kepercayaan Jasmine kepada kaum Adam itu semakin menipis, dan saat ini dia mencari sosok kekasih yang mencintai dirinya seutuhnya, bukan cuma fisik dan harta saja

Jasmine segera mengambil handphone dan menghubungi sahabatnya yang bernama Risma

"Halo" suara Risma yang terdengar berusaha sadar dari tidurnya

"Bangun Risma!" Teriak Jasmine

"Anjir ini bocah, kaget gue Jas" ucap Risma

"Ya lagian enak aja loe udah molor sementara gue di sini menderita!" jawab Jasmine

"Ya itu masalah elo lah, loe yang menderita ngapain juga gue mesti repot" ucap Risma kesal

"Ye, malah ngomel, buka gerbang kontrakan loe!" Ucap Jasmine lirih

"Apa!, jangan gila lagi ya loe, terakhir loe minggat ke rumah gue, udah mati-matian gue di interogasi sama ayah kamu, gak mau lagi aku kena imbasnya, bisa-bisa aku mati beneran bantu kelakuan loe Jas"

"Ya udah, kalau gitu aku mau pergi jauh, biar gak ketemu loe lagi, puas loe!"

"Eh tunggu-tunggu, apaan sih loe Jas, ngapain juga pakek acara kabur-kaburan segala, udah deh, jadi wanita itu yang kalem gitu loh, gak usah macem-macem"

"Bodo, gue ketempat loe sekarang, kalau loe gak mau, gue mau cari tempat lain"

"Iya iya, sini loe sekarang!, gue buka lebar-lebar ni pintu kontrakan gue buat loe, dasar, sukanya ngancem yang enggak-enggak, untung loe cantik, kalau enggak, udah gue tendang" ucap Risma

"Hahaha, makasih sayang, muach muach muach" jawab Jasmine

"Ih jijik gue, dasar semprul " ucap Risma

Jasmine segera melancarkan aksi kaburnya untuk yang kesekian kalinya, dan tentu saja Risma ikut mumet dengan aksi gila sahabatnya

BERSAMBUNG

Author akan UPDATE SETIAP HARI

Jangan lupa Dukung Author dengan

LIKE LIKE LIKE LIKE

KOMEN KOMEN KOMEN

HADIAH HADIAH HADIAH

VOTE VOTE VOTE VOTE VOTE

Pilihan Sulit

Jasmine sampai juga di kontrakan Risma tengah malam, dengan langkah pelan dirinya segera membuka pintu gerbang sambil mengendap-endap, kebetulan sekali ada satpam komplek yang melihat gerakan mencurigakan dari Jasmine hingga kemudian berteriak

"Berhenti! Maling!" Teriak pak Satpam

Sontak Jasmine langsung lari terbirit-birit memutari rumah kontrakan Risma hingga melihat jendela kamar Risma belum tertutup, sekali meloncat Jasmine langsung masuk dan sudah berada di dalam kamar sahabatnya

"Anjir Jasmine!, Ngagetin gue aja, ngapain loe loncat lewat jendela, pintu udah gue bukain buat loe noh!"

"Diam, aku lagi di kejar hansip Risma, teman cantik loe ini diteriaki maling sama satpam komplek loe, anjir!"

"Apa, hahaha, Rasain loe, siapa suruh hobi kabur kok di pelihara"

PLAK

Jasmine langsung menabok tangan Risma

"Apaan sih Jas, sakit tau, resek deh, main tabok orang aja" ucap Risma

"Mangkanya diam, berisik aja loe ngatain gue ini itu"

Keduanya kini mengintip sekitar dari balik jendela, dirasa sudah aman, Jasmine segera masuk ke kamar mandi lalu membersihkan dirinya, sesaat kemudian Jasmine sudah merebahkan tubuhnya di samping Risma, keduanya kini tertidur lelap

*

Keesokan paginya keduanya segera bangun dan sholat subuh berjamaah bersama, setelah itu Jasmine berniat membantu Risma untuk memasak, dirinya bingung celingukan tidak mendapati apapun yang bisa diolah menjadi menu sarapan pagi

"Ngapain loe celingukan?" Tanya Risma

"Mana yang mau gue masak, cuma ada garam doang ini" ucap Jasmine

"Ya emang, pagi ini kita sarapan oseng garam, asik kan?"

"Dasar semprul, emang loe pikir gue ikan asin, mana ada makan cuma pakek garam doang" jawab Jasmine

"Hahaha, loe bukan ikan asin, tapi ikan terbang, suka kabur kemana-mana" Jawab Risma

"Udah ah, ini kita masak apa ni, lapar gue" ucap Jasmine

"Ya cari bahan dulu lah buat di masak"

"Kemana?" Tanya Jasmine

"Ke kuburan"

"Loh kok ke kuburan, masak kita mau jadi kanibal" ucap Jasmine

"Ya ke pasar dodol, mangkanya gak usah sok bisa hidup susah pakek acara kabur dari rumah, belanja bahan makanan aja gak ngerti mau ke mana" sahut Risma

"Ih udah deh loe, gak usah nyinyir mulu, aku antar loe ke pasar, cepet!"

"Emang bisa loe bawa motor?"

"Ya bisa lah, gampang itu mah"

"Oke, jangan ngebut, awas saja sampek loe tubrukin gue" ucap Risma

Kini mereka berdua sudah berboncengan menuju ke sebuah pasar untuk belanja bahan makanan yang akan di masak

Kebetulan Jalanan di pasar hari ini sangat ramai, hingga Jasmine sedikit agak grogi dan kemudian terjadilah sebuah insiden

BRAK

"ADUH!!"

Jasmine dan Risma langsung panik setelah ikut terjatuh dari motornya, dan ternyata mereka berdua baru saja menabrak seorang ibu yang sudah tua, itu semua terjadi karena kesalahan mereka yang terlalu asik mengobrol dan bercanda saat berkendara

Jasmine yang memang jarang menaiki motor tidak cukup handal membawa motor yang dibawa nya, hingga tidak bisa ngerem mendadak saat menyadari ada seorang ibu tua tengah berjalan di depannya

"Sialan loe Jas, habis dah kita" ucap Risma

Jasmine segera berlari dan menghampiri ibu tua itu sambil membantunya terbangun, Risma menepikan sepeda motornya terlebih dahulu, kemudian ikut mendekat dan membantu Jasmine, kejadian kecelakaan itu begitu cepat

Jasmine sendiri tidak percaya baru saja menabrak seorang ibu yang sudah tua, Tubuh dan tangan Jasmine masih bergetar saking shock nya dengan kejadian barusan, terlihat beberapa luka lecet di tubuh wanita tua yang di tabrak nya

"Ibu gak papa?" Tanya Risma panik

Dilihatnya semua barang belanjaan ibu tua itu sudah tidak berbentuk dan berserakan di pinggir jalan, telur yang sudah pecah, kentang yang menggelinding kemana-mana, sayuran yang bertebaran tak tentu arah

"Gak apa-apa gundul mu, ini badanku sakit semua, kamu itu nyetirnya gimana sih, ngebut pasti kan ya?"

"Enggak kok Bu" ucap Jasmine

"Kalau sampai kaki saya patah, saya gegar otak, dan Koma terlalu lama, gimana?" Sembur wanita tua itu ke Risma

"Maaf Bu, ini kesalahan teman saya tuh yang gak bisa kendalikan motornya" ucap Risma tidak mau di salahkan

Tatapan tajam ibu tua itu langsung beralih ke Jasmine, seumur hidup baru kali ini ibu tua itu di tabrak hingga mendelosor di aspal, tubuhnya terasa remuk dan luka lecet di kakinya nyeri luar biasa

"Oh jadi kamu yang nabrak?, Mangkanya jangan ngebut seenaknya, dasar bocah Sableng, sengaja mau buat aku celaka?" Ibu itu berkata dengan penuh emosi dan mencubit tangan Jasmine dengan keras

"Ampun Bu Maaf, Ampun, tolong lepasin Bu sakit!" Jasmin berteriak berharap ibu tua itu segera melepaskan cubitannya

Tak lama kemudian sang ibu melepaskan Jasmine dengan wajah yang puas

"Ini kakiku sakit, dan luka-lukanya juga sangat perih, kamu harus tanggung jawab" ucap sang ibu

"Iya Bu, kita tanggung jawab kok, yok saya bawa ke klinik terdekat Bu" ucap Jasmine

Akhirnya ketiganya menuju ke klinik terdekat dengan naik bemo karena kaki sang ibu sangat sakit saat digerakkan, rupanya ada luka memar yang membengkak di pergelangan kakinya, setelah dari klinik, dokter memberitahu bahwa satu hingga satu bulan kedepan kaki ibu tua harus di hentikan dari aktifitas yang berlebihan

"Aku gak mau tau, pokoknya kalian harus ikut ibu untuk menggantikan pekerjaan yang tidak bisa ibu lakukan" ucap sang ibu

"Maksudnya?" Tanya Jasmine

"Panggil namaku mbok Darmi, kebetulan mbok ini pekerjaannya Asisten rumah tangga, mbok harus tetap kerja karena punya banyak utang di kampung, dan kalau mbok cuti, itu berarti bayaran mbok harus di potong, mbok gak mau kalau sampai itu terjadi!"

"Lalu, maksud mbok Darmi gimana?" Tanya Risma

"Salah satu dari kalian harus menggantikan ku sebagai asisten rumah tangga di rumah itu"

"APA!!" teriak keduanya sama-sama terkejut

"Mbok serius? Gak ada permintaan lain apa gitu mbok?" Tanya Jasmine

"Nggak ada, cepat tentukan siapa yang akan ikut denganku hari ini juga!"

"APA!!" teriak keduanya lebih terkejut lagi

Jasmine dan Risma saling beradu pandang, berusaha untuk ngomong dari hati tapi tetap tidak bisa dan akhirnya merekapun segera menjauh dari mbok Darmi untuk berdiskusi

"Karena loe yang udah cari masalah, jadi harus loe juga yang harus menyelesaikannya" ucap Risma

"Eh, gak bisa, gue gak biasa melakukan pekerjaan rumah, mana bisa gue kerja yang begituan, loe tau sendiri kan?" Ucap Jasmine

"Gak bisa, enak aja loe mau lari dari tanggung jawab" sahut Risma

Sejenak Risma terdiam, kemudian mendapat ide cemerlang hingga membuatnya senyum-senyum sendiri

Jasmine terkejut melihat Risma dan menatapnya aneh

"Perasaan yang gue tabrak mbok Darmi, ngapain loe yang gegar otak?!" Ucap Jasmine

"Diam loe!, Gue gini juga gara-gara loe semprul, sekarang dengerin baik-baik saran gue" ucap Risma

"Mana?" Ucap Jasmine

"Sabar, ngomong juga belum gue, gini, elo kan niatan minggat nih dari rumah, gimana kalau kita manfaat kan momen ini, loe ikut mbok Darmi sekalian melarikan diri, dijamin deh gak ada yang tau keberadaan elo, gue janji akan merahasiakan semua ini, bagaimana ?" Kata Risma

Sejenak Jasmin terdiam, dalam hati dia sebenarnya bisa saja nyuruh mbok Darmi cuti dulu dan gaji bulanannya dirinya yang membayar, dari pada harus menggantikan mbok Darmi sebagai asisten rumah tangga walaupun cuma sementara

Namun bayangan perjodohan yang akan dilakukan oleh ayahnya lebih mengerikan dari pada dia harus menjalani hari-hari nya menjadi Asisten rumah tangga yang belum pernah dia lakukan

Dan akhirnya, Jasmine pun setuju dengan ide dari Sahabatnya Risma, keduanya segera kembali mendekat kearah mbok Darmi

BERSAMBUNG

Author akan UPDATE SETIAP HARI

Jangan lupa Dukung Author dengan

LIKE LIKE LIKE LIKE

KOMEN KOMEN KOMEN

HADIAH HADIAH HADIAH

VOTE VOTE VOTE VOTE VOTE

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!