NovelToon NovelToon

Cintai Aku Walau Sejenak

Resepsi pernikahan

Hujan deras mengguyur bumi, angin pun tertiup kencang, petir terdengar begitu nyaring di telinga seakan ingin menyambar orang yang mendengarnya. Namun, semua itu tak terasa bagi seseorang yang sedang menangis di tengah derasnya hujan yang mengguyur bumi.

Ia ditinggalkan di tengah jalan karena sang suami mendapat kabar bahwa kekasihnya sedang sakit dan mengigau menyebut-nyebut namanya.

...❤❤❤❤❤...

Gracia Wiratmaja adalah putri dari Ashok Wiratmaja, ia menikah dengan Brian karena perjodohan. Gracia dijodohkan dengan Brian karena orang tua mereka bersahabat sejak duduk di bangku SMA.

Brian Alaska Galaxy Adalah putra dari Aaron Galaxy. Aaron adalah pengusaha properti terkaya se Asia. Aaron menjodohkan Brian dengan anak dari sahabatnya, meskipun awalnya Brian menolak tetapi pada akhirnya Brian menerimanya karena Aaron mengancam tidak akan menganggap Brian sebagai putranya lagi jika Brian tidak menerima perjodohannya dengan Gracia.

Maudy Nugraha adalah kekasih Brian, ia seorang model terkenal, Brian sangat mencintainya dan Maudy juga sahabat dari Gracia. Namun, orang tua Brian tak merestui hubungan mereka dan malah menjodohkan Brian dengan orang lain yaitu Gracia.

...❤❤❤❤❤...

Resepsi pernikahan Brian dan Gracia digelar dengan begitu megahnya, rona kebahagian terpancar dari keluarga kedua mempelai, tetapi tidak dengan kedua mempelai yang sedang menyalami para tamu undangan yang hadir dan memberinya ucapan selamat.

Brian dan Gracia bersikap seolah-olah bahagia karena tidak ingin mempermalukan keluarganya. Mereka tersenyum saat para tamu memberinya ucapan selamat. Walaupun di hati mereka terdapat kekesalan yang tidak dapat orang lain ketahui.

Hari semakin gelap tamu-tamu pun satu persatu mulai bubar, tinggal keluarga Wiratmaja dan keluarga Galaxy saja yang masih berkumpul di gedung dimana resepsinya digelar.

Brian yang sudah kelelahan pamit tidur terlebih dahulu, sedangkan Gracia sudah setengah jam yang lalu pergi dari ruangan tersebut.

Brian membuka pintu kamar hotel yang sudah disiapkan sebagai kamar pengantin untuknya dan Gracia.

Saat membuka pintu, Brian melihat Gracia tidur dengan nyenyak nya, Gracia masih tetap menggunakan gaun pengantinnya tanpa membuka riasannya sedikitpun. Brian tak memerdulikan Gracia yang masih tidur terlentang di ranjang pengantinnya. Brian mengambil handuk lalu bergegas mandi dan tidur di sofa setelahnya.

Gracia sebenarnya sudah bangun sejak Brian kembali dari kamar mandi. Namun, ia lebih memilih memejamkan matanya karena Gracia tidak tau harus memulai pembicaraan dari mana.

Setelah Gracia mendengar dengkuran halus dari suaminya Gracia bangun lalu bergegas pergi ke kamar mandi karena gerah dan acaranya begitu melelahkan bagi Gracia.

Seusai mandi Gracia duduk di ranjangnya kembali sembari menatap orang yang sudah sah menjadi suaminya tersebut. Brian tidak bergerak sedikitpun hanya dengkuran halus yang dapat Gracia dengar. Gracia terus memandangi Brian entah apa yang Gracia pikirkan tidak ada orang yang dapat menebaknya.

"Jangan menatapku seperti itu!" ucap Brian yang masih memejamkan matanya.

Gracia ter lonjak kaget. "Jadi dari tadi kau belum tidur?" ucap Gracia datar.

Brian membuka matanya tanpa menjawab pertanyaan Gracia, lalu duduk menghadap Gracia yang sedang duduk di ranjang pengantinnya.

"Ada yang ingin ku bicarakan denganmu!" Brian menatap Gracia tajam. Namun, Gracia tidak gentar dengan tatapan Brian, Gracia melangkah mendekati Brian lalu duduk di sebelah suaminya.

"Apa yang ingin kau bicarakan," ucap Gracia menatap Brian datar sambil menyilang kan kedua kakinya.

"Aku harap kau tidak mengharapkan ku lebih, karena aku mencintai orang lain. Aku terpaksa menikahi mu karena daddy memaksa dan mengancam tidak akan menganggap ku putranya lagi, jadi aku tidak punya pilihan lain selain menikahi mu," ucap Brian.

"Baiklah, apakah ada lagi?" tanya Gracia datar.

"Jangan pernah mencintaiku! Karena aku tidak mungkin membalas perasaanmu sampai kapanpun. Dan dengan mencintaiku, kau hanya akan menyakiti dirimu sendiri," ucap Brian.

"Malam ini kau tidur di sofa, karena aku yang akan tidur di ranjang. Aku tidak mau satu ranjang denganmu." Brian berdiri lalu melangkah pergi menuju ranjang pengantinnya dan melempar bantal pada Gracia tepat pada wajahnya.

Gracia tidak bereaksi apapun, dia hanya mengambil bantal yang dilempar oleh Brian, lalu tidur di sofa sambil ber sedekap dada dan memejamkan matanya tanpa memerdulikan wajah kesal Brian.

...💋💋💋💋💋...

...TBC...

Selamat datang Readersku sayang 🥰

Aku menyambut kedatangan kalian ❤️

Sahabat lama

Keesokan harinya Brian bangun terlebih dahulu, lalu ia pergi setelah mandi dan berpakaian rapi. Brian tak memperdulikan Gracia yang masih tidur nyenyak, ia meninggalkan wanita itu tanpa berniat ingin membangunkan istrinya tersebut.

"Ryan, apa saja jadwalku hari ini?" tanya Brian pada sekretarisnya setelah sampai di depan pintu dan melihat Ryan sedang menyambutnya.

Ryan membacakan jadwal Brian mulai dari pagi hingga sore. Setelah itu Brian melangkah terlebih dahulu dan diikuti Ryan dari belakangnya.

...❤❤❤❤❤...

Gracia mengerjapkan matanya lalu menatap sekitarnya yang terasa asing. "Oh iya aku lupa, aku kan sudah menikah. Tetapi dia kemana sepagi ini? Apakah dia meninggalkanku di sini? Tapi ya sudahlah, kenapa aku harus memikirkannya, toh dia tak menganggap ku sebagai istrinya, masa bodoh dia meninggalkanku atau tidak, mending aku ke butik saja.

Setelah mandi, Gracia mengganti pakaian, ia sengaja menyuruh asistennya untuk membawakannya baju seusai resepsi.

Gracia melangkah menuju lift untuk pergi ke butik. Namun, langkahnya terhenti saat ada seorang pegawai hotel yang memanggil dirinya. Gracia menoleh lalu mengerutkan kening dan menatap orang yang menghampirinya itu.

"Kenapa kau memanggilku?" tanya Gracia.

"Maaf Nona muda. Tuan muda menyuruhku untuk memberikan ini," pegawai tersebut menyodorkan selembar kertas pada Gracia.

"Apa ini?" tanya Gracia.

"Itu alamat Mansion 'Tuan muda' Nona," ucap pegawai hotel itu sambil menundukkan kepalanya.

"Aku sengaja memberikan alamatku, aku takut kau nyasar jika lupa alamat mansion," pesan Brian di balik kertas yang tertera alamat pria tersebut.

"Ok! Thank you." Gracia melanjutkan langkahnya, ia melangkah keluar dari hotel tersebut. Saat sampai di parkiran Gracia bingung, haruskah ia pergi ke Mansion Brian atau tidak? Sedangkan Brian tidak menginginkan kehadirannya.

"Masa bodoh dengan pria itu, malam ini aku akan tidur di butik saja, biar mommy dan daddy tidak curiga kalau hubunganku dengan Brian tidak baik."

"Oh iya aku lupa, aku kan tidak bawa mobil, aku pesan taksi online saja deh." Gracia mengambil ponselnya. Namun, sebelum Gracia memesan taksi, tiba-tiba ia di panggil seorang perempuan dan ternyata yang memanggilnya adalah sahabatnya sendiri.

"Cia...!"

Gracia menoleh dan menatap sahabatnya yang berlari mendekati dirinya. "Cia, aku merindukanmu." Maudy memeluk Gracia erat.

"Maudy, kapan kau balik ke Indonesia? bukankah kau menjadi model di London dan menetap di sana?" tanya Gracia.

"Ceritanya panjang, ayo kita ke cafe dulu! Aku mau cerita banyak tentangku padamu." Maudy menarik lengan Gracia menuju cafe sebelah hotel tersebut.

Gracia dan Maudy duduk bersebrangan dan saling menanyakan kabar masing-masing.

"Kamu masih menjadi model 'kan disana?" tanya Gracia pada Maudy yang tersenyum menatap ke arahnya.

"Iya, aku mendapatkan banyak penghargaan di sana. Namun, aku merindukan kekasihku di sini, sudah 2 tahun aku tak menemuinya. Dan kita juga jarang komunikasi akhir-akhir ini, aku ke sini karena ingin memberinya kejutan. Mumpung aku tidak mempunyai jadwal yang padat," ucap Maudy tersenyum.

"Owh, pacar kamu orang Indonesia? Aku pikir kau sudah menikah di London." Gracia tersenyum kaku.

"Enggak, pacarku orang Indonesia dan dia juga yang membantuku sampai aku seperti sekarang ini. Berkat dia, aku bisa mengejar impianku. Aku beruntung memilikinya." Maudy tersenyum mengingat wajah kekasihnya.

"Kamu sendiri bagaimana? Apakah kau sudah menikah dengan James?" tanya Maudy.

"Iya, aku sudah menikah tapi bukan dengan James," jawab Gracia.

"Apa? Jadi kalian udah putus?" tanya Maudy kaget.

"Iya, aku memutuskannya karena aku sudah dijodohkan oleh orang tuaku dengan putra sahabatnya," jawab Gracia datar.

"Terus, James sudah tau jika kau sudah menikah?" tanya Maudy lagi.

"Iya dia tau, karena aku mengundangnya ke resepsi pernikahanku kemarin."

"Jadi, kau baru nikah? Dimana suamimu sekarang? Bukankah kalian seharusnya masih mesra-mesranya dan tak terpisahkan gitu?" tanya Maudy bingung.

"Aku kan sudah bilang, kita menikah karena dijodohkan," ucap Gracia datar.

...💋💋💋💋💋...

...TBC...

Thank you Readersku sayang...

Jangan pernah bosan ya untuk mengikuti ku.

Jika males komen cukup like aja.

Bye bye Muachhh.... 😘

Penghalang

"Kejutan..." Maudy membuka pintu ruangan Brian tanpa mengetok pintu terlebih dahulu.

Maudy langsung menghambur memeluk Brian yang sedang duduk di bangku kebesarannya sambil duduk dipangkuan Brian dengan mengecup seluruh wajahnya menyalurkan rasa rindu yang lama tertahan.

"Honey, kapan kau pulang dari London? Mengapa kau tak mengabari ku? Jika saja kau mengabari ku, aku pasti akan meluangkan sedikit waktuku untuk menjemputmu." Brian tersenyum menatap kekasihnya yang duduk manja di pangkuannya.

"Aku sengaja tak mengabari mu karena ingin memberimu kejutan," ucap Maudy tersenyum, lalu menyandarkan kepalanya di dada bidang milik Brian.

"Honey, aku sangat merindukanmu. Kita jalan yuk!" ajak Maudy penuh harap.

"Tentu saja, apapun untuk kebahagiaanmu aku akan laksanakan Honey." Brian mencubit hidung Maudy yang selalu tersenyum sejak kedatangannya.

"Apaan sih Honey, pasti hidungku merah deh sekarang." Maudy pura-pura cemberut.

"Nggak apa-apa aku suka," ucap Brian tersenyum.

"Tapi sakit...!" Maudy memegang hidungnya.

"Ya udah ayo! Katanya mau jalan-jalan." Brian mengajak Maudy.

"Ya udah ayo!" Maudy berdiri, lalu menarik lengan Brian.

"Sebentar aku mau membereskan berkas-berkas dulu," ucap Brian.

"Enggak usah. Kan ada Ryan, biar dia saja yang beresin semua ini nanti," ucap Maudy.

"Kamu ini, dia teman kamu loh. Masak kamu perlakukan dia seperti pelayan saja," ucap Brian.

"Loh, bukankah memang tugas Ryan seperti itu sebagai sekretaris mu, letak kesalahanku dimana?" ucap Maudy cemberut

"Terserah kamu deh." Brian menjawab Maudy sambil membereskan berkas yang berantakan.

Brian memang seseorang yang baik hati. Namun, karena menganggap Gracia sebagai penghalang kebahagiaannya dengan Maudy, sikap baiknya menjadi dingin dan sedikit kasar pada Gracia.

...❤❤❤❤❤...

Gracia duduk melamun di ruang kerjanya, memikirkan masa depan hubungan pernikahan yang akan ia hadapi dengan Brian, Gracia hanya berpikir akan seperti apa nantinya jika di antara keduanya tidak saling mencintai, bahkan orang yang menikahinya membentengi hatinya agar tidak jatuh cinta pada Gracia bahkan melarang Gracia untuk mencintainya. Mampukah Gracia bertahan dengan pernikahan yang seperti itu.

Tok tok tok...

"Masuk!" perintah Gracia.

Rany membuka pintu ruangan Gracia lalu melangkah mendekati Gracia yang sedang duduk menatap kedatangan Rany.

"Silahkan duduk!" ucap Gracia.

"Terima kasih Mbak." Rany tersenyum lalu duduk di sebrang Gracia.

"Mbak Cia, apakah Mbak Cia sudah selesai mendesain Gaun milik nyonya Abraham? Soalnya tadi beliau nelpon, gaunnya akan segera dipakai di acara makan malam bersama keluarganya minggu depan. Aku hannya takut mengecewakannya Mbak jika kita tak menyanggupinya, soalnya dia adalah pelanggan tetap kita. Maafkan aku yang telah lancang menyanggupi permintaannya." Rani menunudukkan kepalanya.

"Nggak apa-apa Ran, nanti malam aku akan segera menyelesaikan desainnya. Besok pagi pasti sudah siap untuk di rancang," ucap Gracia.

"Oh iya Mbak, nanti siang Mbak Cia ada Meting dengan pak Handoko, beliau ingin membicarakan kerja sama dengan kita," ucap Rany.

"Terima kasih Ran..., nanti siang kau temani aku ke sana, sekalian kita makan siang," ucap Rani.

"Baik Mbak, hanya itu yang mau saya sampaikan pada Mbak Cia, kalau begitu saya permisi ke ruanganku dulu." Rany berdiri lalu membungkukkan badannya dan tersenyum pada Gracia.

"Silahkan." Gracia menjawab Rany dengan senyum manisnya.

Setelah pintunya ditutup kembali oleh Rany, Gracia kembali menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang terbengkalai karena sebelum menikah, Gracia dipingit oleh keluarganya selama beberapa hari sampai pada acara pernikahannya dengan Brian digelar.

...💋💋💋💋💋...

...TBC...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!