hai ini karya pertama aku..
selamat membaca😊😊😊
🌹🌹🌹
Di sebuah kafe
Bruk!!!
Seorang perempuan menabrak dada bidang cowok karena terburu-buru.
"Maaf Tuan,saya tidak sengaja" ucap Aisyah
"Maaf,maaf,..apa maaf saja bisa membersihkan jas mahal saya!bentak Alex lalu meninggalkan Aisyah sendiri.
Baru beberapa langkah Alex menghentikan langkahnya
" Rio,bereskan!" titah Alex pada asistennya.
"Baik tuan," ucap Rio lalu mengikuti tuannya sambil mengirim pesan pada seseorang.
Alex Wijaya Kusuma seorang CEO muda yang terkenal dengan CEO yang cerdas,tegas namun arogan.siapapun yang yang mengusiknya,akan mendapat pelajaran dari sang big bos.
Aisyah masih di tempat.dikagetkan dengan dering ponsel miliknya.
"Assalamu'alaikum Pak.." sapa Aisyah
"Wa'alaikum salam Syah.. Bisa ke ruangan saya sebentar??" pinta Dion sang pemilik kafe
"Baik pak,saya segera ketempat bapak" jawab Aisyah. Sambungan telepon terputus. Aisyah pun bergegas ke ruangan Dion. Sebelum masuk pun dia mengetuk pintu dahulu untuk menghormati sang empunya ruangan. Dion mempersilahkan Aisyah masuk.
"Assalamu'alaikum pak,ada apa ya memanggil saya??" tanya Aisyah hati hati. Hatinya tiba-tiba merasa tidak enak.
"Duduk dulu Syah" pinta Dion sang pemilik kafe."Dan,kalau lagi berdua begini panggil saya abang saja,kamu sudah aku anggap seperti adikku sendiri" imbuh Dion. Dion merasa seperti bertemu dengan adiknya yang hilang ketika masih kecil,apabila memandang Aisyah.
Aisyah merasa tidak pantas enak hati pun menolak.Dion pun tetap kekeh dengan kemauannya.Akhirnya Aisyah pasrah,dan mau memanggil Dion dengan sebutan abang.
"Baik lah bang..". Dion tersenyum mendengarnya. Dia menghela nafas beberapa kali.
" Sebelumnya,abang mau minta maaf Syah". Aisyah mendengarkan seksama dan dengan sabar menunggu kelanjutan Dion berbicara.
"Abang minta maaf,terpaksa memberhentikan kamu" dengan berat hati dia mengatakannya pada Aisyah.
"Dan ini,gaji kamu untuk bulan ini",ucap Dion sambil menyodorkan amplop coklat.
Aisyah merasa sedih,namun harus tetap legowo menerima semuanya. Mungkin jalan rezeki nya lewat bekerja di kafe hanya sampai disini. Dia masih menunggu kejelasan alasan dirinya dipecat.
" Maaf Ais,kamu pasti berfikir alasan ku memecat mu"ucap Dion seakan tau akan diamnya Aisyah.
"Semua karena seseorang yang berkuasa,dan perintahnya tidak bisa aku tolak".
" Dia juga yang menyuntikkan dana,saat kafe ini hampir bangkrut," imbuh Dion.
"Gak apa-apa bang,Ais ngerti kok" jawab Aisyah lembut.
Dion merasa kagum dengan perempuan di hadapannya. Seseorang dipecat dari pekerjaannya,tapi masih berbicara lembut tanpa ada emosi di dalamnya. Tidak seperti kebanyakan orang,yang akan marah bila dipecat dari kerjaan.
"Bang,saya minta maaf.mungkin selama Aisyah kerja disini pernah menyinggung hati abang. dan makasih untuk semua bantuan abang." Dion mengangguk sebagai jawaban.
"Saya mau minta izin,buat pamit sama semua nya,bang" pinta Aisyah
"Oh ya silahkan,kamu hati-hati ya Syah".
Aisyah pun beranjak dari duduknya lalu meninggalkan ruangan pemilik kafe. Dia pergi ke dapur dulu untuk pamit. Teman-temannya yang di dapur pun merasa sedih. Sampai ada yang menangis sambil memeluk Aisyah erat.
Mereka merasa kehilangan sosok teman yang ceria,hati lembut dan juga ringan tangan. Aisyah sering membantu di dapur,apabila bagian dapur merasa kerepotan.
Semua yang dilakukan Aisyah dan teman-temanya di dapur pun tak lepas dari mata Dion. Ya,Dion melihat semua dari kamera cctv. Tak terasa ikut meneteskan air mata melihat adegan di dapur.
"Udah ya semuanya.. Aisyah pamit dulu,jaga kesehatan kalian,Assalamu'alaikum.." Aisyah pergi meninggalkan dapur.
Ketika berpamitan di bagian depan pun sama, mereka juga enggan ditinggal Aisyah.
"Udah,jangan pada sedih. aku gak apa-apa kok. kalian yang semangat kerjanya,jaga kesehatan ya.." ucap Aisyah. "Assalamu'alaikum.."
Setelah bersalaman pada semua,Aisyah keluar meninggalkan kafe. Dia harus bergegas menuju ke rumah sakit.
Selamat membaca😊😊
Aisyah menyusuri koridor rumah sakit dengan langkah lebar. Tadi,saat masi di kafe,pihak rumah sakit memberi kabar bahwa sang bunda kritis. Sampai di depan ruangan bunda nya dirawat,Aisyah tidak langsung masuk. Dia mencoba menenangkan hatinya.
"Assalamu'alaikum bun.."ucap Aisyah seraya masuk ke ruangan. Sang bunda hanya menatap lemah putri satu- satunya.
"Maafin Aisy ya bun,datang terlambat"kata Aisyah. "Bunda harus kuat ya,biar bisa terus temani Aisy,"imbuhnya sambil mengusap lembut punggung tangan sang bunda.
Aisyah menceritakan semua yang dilakukannya seharian,kecuali insiden di kafe. Dia tak mau membebani pikiran ibundanya.
Tiba-tiba terdengar suara alarm bahwa nafas dan detak jantung sang ibu sangat lemah. Aisyah bergegas memanggil dokter. Tak lama dokter dan timnya datang,Aisyah diminta menunggu di luar ruangan.
Cemas dengan keadaan ibu,takut kehilangan kini menghantuinya. Hanya do'a yang bisa dilakukannya.
Di dalam ruang rawat,tim dokter berusaha mengembalikan kesadaran pasien. Namun Tuhan berkehendak lain. Sang ibu meninggalkan Aisyah seorang diri. Salah satu dokter keluar menemui Aisyah.
"Bagaimana dok,keadaan ibu saya?"tanya Aisyah dengan terisak.
"Maaf nona,kami sudah berusaha semaksimal mungkin namun Allah lebih sayang pada beliau",jelas dokter.
"Innalillahi wainna ilaihi roji'un.." ucap Aisyah dengan isakan yang semakin kencang.
"Kami turut berduka cita,soga almarhumah husnul khotimah,nona diberi kesabaran dan keikhlasan"imbuh sang dokter.
"Ammiiinnn makasih dok".
Tim dokter pun meninggalkan Aisyah sendiri. Sebelum pergi,semua memberi semangat agar tetap menikmati hidup.
* * *
Bunda dimakamkan di samping makam sang ayah. Kini Aisyah sebatang kara,karena bunda dan ayah tidak mempunyai anak lainnya. Aisyah juga tidak tau saudara dari pihak ayah / ibu. mereka belum pernah bertemu meski hanya sekali.
Beberapa menit di makam orang tua angkatnya,Aisyah pun beranjak meninggalkan area pemakaman.
Ya,Aisyah seorang anak yang dirawat sepasang suami istri dari kecil hingga dewasa seperti anak kandung sendiri.
Tiba di rumah..
"Nak Aisy, yang sabar ya..percayalah bahwa ini yang terbaik untuk ibumu.Allah sayang pada beliau. Selalu doakan ibumu semoga diberi tempat terindah di sisi Allah,diampuni segala khilaf dan dosa serta diterima semua amal kebaikannya" ucap bu Niken sambil memeluk Aisyah.
"Ammiiinn,, makasih bu..."
***
Diruangan Dion
"Lex,apa kamu gak berlebihan?? hanya karena Aisyah menabrak kamu,lalu memerintahkan ku untuk memecatnya!! ucap Dion geram. Dia tak habis pikir dengan sahabatnya
"Itu wajar,dia telah membuang waktu ku hingga telat datang di meeting penting" jelas Alex dengan tiada rasa bersalah dihatinya.
Dion menyugar rambutnya kasar.
"Kamu tidak tau,Aisyah itu karyawan terbaik aku!"
"Kamu kan bisa cari lagi"potong Alex
"Dia itu anak yatim dengan tinggalan hutang yang sangat banyak pada rentenir,dan ibunya juga sakit- sakitan.Aku hanya berfikir darimana Aisyah akan melunasi hutangnya kalau tidak bekerja?" ucap Dion panjang lebar sembari menahan amarahnya.
Alex terdiam mendengar penuturan Dion.
"Apa aku sudah keterlaluan?" tanya Alex dalam hati.
...Bip bip bip (anggap saja itu suara hp Dion)....
^^^(Dion,ibu Aisyah meninggal dunia tadi sore)^^^
bunyi pesan dari teman Dion yang kebetulan satu desa dengan Aisy.
"Innalillahi wa inna ilaihi roji'un.." ucap Dion lirih.
Dion kali ini benar-benar marah.mukanya sampai memerah.
"Puas kamu Lex!! Kamu tau,Aisyah baru saja kehilangan ibunya,siang tadi kehilangan pekerjaannya" imbuh Dion dengan masih emosi yang meluap luap.
"Arrgh..maafin abang dek!"
Dion pergi meninggalkan Alex sendiri lalu pergi untuk takziah ke rumah Aisyah.
Hati Alex mulai tersentuh. "apa aku sudah terlalu kejam.." batinnya
Alex kemudian menyusul Dion menyambangi rumah Aisyah.
"Rio,ikuti mobil Dion,"titah Alex.
"Baik bos," sang asisten pun menjalankan titah atasannya.
Di dalam mobil mewahnya,Alex hanya diam saja. Rio iseng- iseng menyalakan radio
*"musuh terbesar kita sebenarnya adalah diri kita sndiri.Saat amarah dan nafsu yang lebih dominan,maka kita sudah kalah pada diri kita . Maka kita harus bisa menahan nafsu dan amarah kita" ucap penyiar itu sebelum memutar lagu.
Alex terhenyak mendengar rangkaian kata sang penyiar radio. Sang bos mulai meresapi kalimat tersebut. Dan itu tak luput dari pandangan sang asisten yang melihat Alex dengan ekspresi yang tidak dapat diartikan.
🌷🌷🌷
mohon kritik&sarannya ya..
dimohon bijak dalam berkomentar..
Di kediaman Aisyah
"Aisyah,abang turut berduka cita atas meninggalnya ibu kamu. Semoga almarhumah husnul khotimah"ucap Dion.
"Amin,makasih bang".
"Nona,saya turut berbela sungkawa atas meninggalnya ibu anda," kata Alex
"Non Aisy,saya juga turut berbela sungkawa. semoga almarhumah husnul khotimah diterima semu amal baiknya,diampuni segala dosa dan diberikan tempat terindah di sisi Allah. Dan non Aisyah di beri kesabaran serta keikhlasan"ucap Rio panjang.
" Ammiiin amiin,,ya robbal 'alamin.. terima kasih tuan".balas aisyah
" Silahkan sambil diminum,maaf saya mau kebelakang dulu,"imbuh Aisyah
Mereka bertiga hanya mengangguk sebagai balasannya.
Keheningan terjadi di dalam ruangan. Tiada yang berbicara, mereka sibuk dengan pikiran masing - masing. Alex asyik memandangi rumah Aisyah." Rumah yang sangat sederhana,namun terlihat nyaman" batin Alex.
Lamunan mereka terganggu saat ada yang mengetuk pintu rumah Aisyah
"Assalamu'alaikum nak Aisy..." sapa pak rt
Aisyah yang mendengar pun menghampiri pak rt.
"Wa'alaikumsalam pak.. ada apa ya??"
"Maaf nak,tempat untuk mengaji kayaknya tidak muat menampung semua yang hadir. Bisa minta tolong tamu nak Aisy buat mindahin mobilnya. supaya nanti yang ngaji bisa satu tempat"
"Oh iya pak bisa,bisa. biar asisten saya yang mindahin mobilnya," sela Alex
"Mohon maaf tuan,karena yang yang datang untuk mendoakan ibunya nak Aisyah banyak sekali,terpaksa mobil tuan harus di pindahin." ucap pak rt merasa tidak enak. Karena beliau tahu,sekarang sedang berhadapan dengan siapa.
"Iya pak,tidak apa - apa.."jawab Alex.
"Kalau begitu,saya permisi ya tuan - tuan.. Assalamu'alaikum"
"iya pak,wa'alaikumsalam.."jawab mereka serentak.
Aisyah merasa senang,mendengar bahwa banyak orang yang turut mengaji mendoakan ibunya. Untuk urusan di dapur pun banyak juga yang membantu tanpa di minta. Orang tua angkat Aisyah dulu di kenal orang yang suka membantu tetangga. Meski mereka bukan dari kalangan orang berada. Aisyah merasa bahwa dia tak sendiri.
"Non Aisyah,saya minta maaf soal tadi siang di kafe" ucap Alex. Penuturan Alex membuat kedua sahabatnya bengong. Seorang Alex yang arogan,mau minta maaf terlebih dahulu. sesuatu yang langka.
"Tidak mengapa tuan,mungkin memang rezeki saya bukan di kafe lagi," kata Aisyah.
"Anda bisa kembali bekerja setelah anda siap " pinta Alex.
Dion dan Rio bertatap muka. Mereka heran dengan Alex,tidak biasanya sahabatnya seperti ini.
"Dion bisa menggaji kamu dengan gaji yang lebih tinggi dari yang kamu dapat sebelumnya," tambah Alex. Dion melotot tak percaya,dan sang asisten malah tersenyum.
"Maaf tuan,bukan saya bermaksud menolak rezeki,namun saya sudah berjanji pada teman saya bahwa saya akan membantu usahanya" jelas Aisyah. Jawaban Aisyah membuat Alex terkejut. Seorang wanita yang tidak terlalu tergiur dengan uang, namun lebih memilih menepati janji. Adalah suatu hal yang jarang terjadi di jaman sekarang.
"Saya sudah berjanji,dan tidak bisa mengingkarinya".
"Bagi saya,seseorang akan di hargai dan dipercaya apabila kita bisa menepati janji kita dan ucapanpun juga harus bisa di pegang" jelas Aisyah dengan lembut.
Alex,Dion,dan Rio pun tersentak mendengar jawaban Aisyah. Mereka terdiam. dalam hati mereka membenarkan ucapan Aisyah,bahwa janji dan ucapan harus bisa di tepati dan dibuktikan.
"Aku heran,jaman sekarang masih ada orang yang nolak gaji besar. tapi aku salut padamu Syah," batin Alex tanpa sadar melengkungkan bibirnya. Dan itu tak luput dari pandangan Rio.
Dia percaya bahwa suatu saat nanti sang big bos hatinya akan kembali menghangat. Dan mungkin nanti hanya Aisyah yang bisa mencairkan si gunung es. Karena jika di lihat,mulai ada ketertarikan sang bos pada Aisyah.
Rio bisa tau karena setiap saat disitu ada Alex pasti ada Rio di dekatnya.Dan mereka bersahabat sudah sejak SMP. Jika Alex sedang berhadapan dengan wanita,dia akan cuek. berbeda dengan sekarang saat berhadapan dengan Aisyah.
***
Jam sudah menunjukkan pukul 20.00
Alex,Dion,Rio pamit pulang. Mereka sebelumnya mengikuti acara kirim doa untuk ibunda Aisyah. Orang - orang kagum dengan Alex cs karena mau berbaur dengan mereka,tanpa rasa risih duduk beralaskan tikar.
Mereka berfikir bahwa orang kaya tidak mau berbaur dengan kalangan bawah.ternyata mereka salah. buktinya Alex cs tadi ada di tengah - tengah warga.
"Aisy, abang pamit pulang ya. Kalau ada apa - apa jangan sungkan untuk bilang sama abang," ucap Dion
"Nona Aisyah kami mohon pamit. Sekali lagi kami minta maaf atas kejadian tadi siang di kafe," kata Rio sang asisten.
Ketika Alex mengulurkan tangan untuk bersalaman,Aisyah membalas dengan menangkupkan kedua tangan di depan dada.
"Benar - benar perempuan yang bisa menjaga batasan"batin Alex. "Semoga saja jodohku" doa Alex dalam hati. ammiinn...
"Assalamu'alaikum.." ucap ketiga sahabat serentak. Seraya meninggalkan rumah Aisyah.
Dion memasuki mobil nya sendiri. Alex dan Rio memasuki mobil,dengan Rio sebagai sopirnya.
Saat di dalam mobil Alex melamun,tidak seperti biasanya yang selalu pegang gawai nya untuk mengecek pekerjaan yang belum rampung.
"Rio,tolong kamu cari informasi tentang yang akurat,"pinta Alex. Rio bengong,baru kali ini si bos bilang minta tolong. Merasa tak ada respon,Alex memukul pelan bahu Rio.
"Eh iya bos,, siap laksanakan!!
"Kamu kalo lagi bawa mobil jangan melamun ya,,aku masih belum punya anak.."
"cari bini dulu bos,baru punya anak.."potong si Rio
"maksud aku juga gitu,cari bini baru dapet anak,, lo sih,orang belum selesai ngomong kok main potong aja!! sungut Alex.
"He he he peace bos,gitu aja marah."
"Maaf ni bos,aku masih kepo, emang masih ada cinta buat si Cintya,"tanya Rio.
Alex menatap Rio,merasa tak suka dengan pertanyaan yang Rio lontarkan.
"Yaelah bos,aku kan cuma nanya.. Kalau sama non Aisyah,emang si bos nggak tertarik?? pancing Rio. Alex diam tanpa menjawab pertanyaan asistennya.
Semenjak penghianatan kekasihnya dulu,Alex memang terkesan menghindar dari kaum hawa. Waktunya hanya di habiskan di kantor dan club malam untuk minum namun,tidak sampai mabuk.
"Aku berharap suatu saat nanti ada seseorang yang bisa menerima segala kekurangan aku, dan mau mengerti aku"gumam Alex yang masih bisa si dengar Rio.
"ammiiinnn..." Rio mengamini dalam hati.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 1 jam, kini mobil yang mereka tumpangi memasuki halaman mansion milik keluarga kusuma.
Alex dan Rio keluar dari mobil, lalu berjalan memasuki rumah mewah tersebut dengan Rio di belakang Alex.
🌺🌺🌺
maaf ya kalau ceritanya gaje.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!