NovelToon NovelToon

Sang Pemilik Hati

Kucing Garing

Jumpa lagi para readers kesayangan di karya kedua ku ini... 😍😍

Jangan lupa ya untuk tetap like, komentar. Gift dan vote seikhlasnya.

Tidak lupa jadikan favorit, biar tak ketinggalan cerita nya dan selalu memberikan rate bintang lima.

Aku tunggu jejak kalian di kolom like dan komentar buat support author receh ini.

Selamat membaca...

💞💞💞💞

Chantika mengerjapkan kedua bola mata nya. Sebuah kamar yang nampak sepi serta asing bagi nya. Gadis itu mencoba mengingat kembali kejadian semalam, sambil berusaha bangun dari tidur nya.

Ya.. mengingat kembali. Apa yang terjadi pada nya, hingga berakhir di tempat yang sepi sunyi ini?. Namun, hingga beberapa menit ingatan nya tak juga kembali.

Chantika menyibakkan selimut tebal yang membalut tubuh nya dan alangkah terkejut nya ada benda berat yang menimpa perut nya. Seketika Chantika berteriak.

"Aaaaaaarrggghh!!" pekik Chantika kencang sembari menatap seseorang yang sedang berbaring tepat berada di sebelah tubuh nya sambil memeluk erat tubuh ramping nya.

Seorang laki-laki yang tidak di kenal nya dengan lelap tidur memeluk Chantika tanpa merasa bersalah.

"Hey.. Bangun! Cepat bangun! Dasar kucing garing! Emangnya tubuh ini guling, apa? Main peluk aja!" pekik Chantika sembari melepaskan tangan pria yang tidur di sebelah nya. Dan terus menggoyang-goyangkan tubuh atletis yang berotot milik pria yang tidak di kenal nya itu. Namun, seakan tuli pria itu tetap saja asik dengan tidur nya.

Lalu, pria itu berpindah posisi tidur dengan tengkurap dan memalingkan wajah nya dari Chantika menghadap arah lain.

Chantika terduduk dan bersandar di sandaran kepala ranjang sambil memeluk lututnya. Pikiran buruk kembali merasuki pikiran nya. Chantika mengedarkan pandangan mata ke segala penjuru ruangan yang bernuansa classic. Namun, sangat terlihat elegan. Ranjang yang super empuk serta king size. "Dibuat tidur berlima pasti muat ini ranjang" bathin Chantika.

Tangan Chantika menyusuri tubuh nya untuk memeriksa dan memastikan apa yang telah terjadi semalam dengan diri nya. Kenapa pakaian nya yang semalam ia kenakan telah berganti dengan kaos putih berlengan panjang yang sangat kedodoran di tubuh nya? Siapa juga yang menggantikan nya? Apakah diriku sudah tak virgin lagi? Chantika terus meraba tubuh nya. Di mana dalaman yang melekat di tubuhku? Ia kini hanya memakai kaos putih yang berlengan panjang. Dan ia sangat yakin. Kalau kaos itu milik pria yang sedang ngorok di samping nya.

Chantika melompat dari duduk nya dan segera memeriksa sprei yang membalut kasur super empuk itu. Yang menjadi alas tidur nya semalam. Pandangan nya terus mengamati sprei putih di atas ranjang. Tidak ada bekas noda darah. Dan dia pun tidak merasakan ada keganjilan pada organ tubuh nya yang sensit1f. Karena seingat dia pernah membaca novel online, orang yang telah melakukan ML itu biasa nya merasakan ngilu, perih atau apalah itu pada organ int1nya. Namun, beda dengan yang Chantika rasakan saat ini. Biasa saja tidak ada yang aneh.

Chantika mencoba berjalan. Terus berlari kecil. Kemudian berjongkok.

"Tak apa-apa, tak ada rasa sakit atau perih? Tapi, kata author yang novel nya Chantika baca itu. Kalau sudah eheem.. Itu jalan nya kayak pinguin" Chantika ngedumel sendiri sambil memperagakan di depan cermin yang ada di ruangan itu.

Chantika berjalan menirukan jalan nya pinguin. Ia tertawa terkekeh sendiri menutupi mulut nya dengan kedua tangan nya.

"Tetap aja, tak ada rasa yang mengganjal? Bagaimana rasa nya mengganjal itu, ya?" Chantika mendongak kan wajah nya ke arah cermin dan menaruh tangan nya ke dagu.

Tanpa Chantika sadari. Gerak gerik nya sedari tadi di perhatian oleh pria itu. Sambil menahan tawa nya, pria itu berpura-pura masih tertidur pulas.

Sesaat Chantika berpikir haruskah ia berterimakasih atau malah melabrak pada pria yang tertidur pulas di atas ranjang king size itu, untuk menuntut penjelasan sejelas mungkin. Kenapa bisa dia berada di sini pagi ini dan tidur seranjang pulah. Perlu di perjelas lagi seranjang dan satu selimut juga.

"Hadeeeh... Ya Tuhan.. Bagaimana kalau Ibu dan Ayah masih hidup. Mengetahui anak gadis nya ini, sedang tidur di ranjang pria asing! Bahkan kalau semalam terjadi gempa lokal dan sesuatu menimpa diri nya dengan pria itu. Pasti Ayah mencincang kecil-kecil tubuhnya di jadikan campuran perkedel yang ibu masak. Di pecat jadi anak dan di hapus dari daftar KK. Tapi aku masih bersyukur karena kedua orang tuaku tidak melihat itu semua. Dan Alhamdulillah semalam tidak terjadi apa-apa antara aku dan si kucing garing itu" guman Chantika dengan pikiran buruk yang menggelayuti nya.

Namun, beberapa detik kemudian, rasa penasaran itu kembali hadir

"Ohh.. Tidak.. Tidak mungkin. Aku pasti masih virgin. Masih virgin.." teriak Chantika tanpa sadar sembari memegangi pipi nya.

"Hei.. Pria kurang ajar. Bangun kamu, cepat bangun! Kasih penjelasan padaku. Apa yang terjadi semalam hingga aku terdampar di dalam ruangan yang menakutkan ini?" teriak Chantika yang terus memukul pria asing itu dengan bantal dan guling bertubi-tubi.

💞💞💞💞

Bersambung....

Kau..

Jumpa lagi para readers kesayangan di karya kedua ku ini... 😍😍

Jangan lupa ya untuk tetap like, komentar. Gift dan vote seikhlasnya.

Tidak lupa jadikan favorit, biar tak ketinggalan cerita nya dan selalu memberikan rate bintang lima.

Aku tunggu jejak kalian di kolom like dan komentar buat support author receh ini.

Selamat membaca...

💞💞💞💞

"Hei.. Pria kurang ajar. Bangun kamu, cepat bangun! Kasih penjelasan padaku. Apa yang terjadi semalam hingga aku terdampar di dalam ruangan yang menakutkan ini? Jangan-jangan kau adalah pria tukang culik para gadis untuk kau jadikan mesin pencetak uang" tuduh Chantika yang terus memukul pria asing itu dengan bantal dan guling bertubi-tubi. Agar segera bangun.

Lima menit kemudian. Sayup-sayup terdengar lirih isak tangis yang memiluhkan dari bibir ranum seorang gadis duduk di samping tubuh Rendy yang polos bertelanjang dada.

Kini, pria itu telah berhasil membuka mata nya karena suara berisik seseorang. Ia mencari di mana asal suara misteri itu.

Pemilik tubuh kekar yang atletis itu di penuhi otot bidang yang sangat nyaman untuk di peluk setiap saat. Menjadi sandaran di kala bermanja. Atau pun bisa menghangatkan siapa pun yang berada dalam dekapan pelukan hangat nya.

"Ah.. Kau kenapa berisik terus dari tadi. Ada apa sih? Seperti kebakaran jenggot saja! Kau tidak lihat ini, masih pagi! Aku baru bisa tidur satu jam yang lalu. Dan kini, kau membuat ambyar mimpi indah ku! Dan satu lagi, aku tidak akan pernah melakukan nya dengan orang yang sedang pingsan!" ucap pria tersebut dengan suara serak khas orang bangun tidur.

"Haah" Chantika melototkan mata nya ketika pria itu menggeliatkan tubuh nya yang hanya bertelanjang dada di depan wajah nya.

"K-Kau..!!"

Sejenak Chantika terpesona dengan ciptaan Tuhan. Pahatan yang indah. Mahakarya yang tidak ada cacat nya. Sangat menggoda keteguhan iman seorang Chantika. Mata polos yang di suguhi perut rata six pack yang menyejukkan mata bagi kaum hawa di pagi hari.

"Andaikan, pria yang di hadapan ku ini adalah pasangan halalku. Pasti dengan ikhlas tanpa penolakan aku akan jatuh dalam pelukan hangat nya. Mencari pahala di pagi hari. Hehehehe" gimana absurd Chantika dan segera membuang jauh-jauh pikiran yang bisa terkena polusi si kucing garing itu.

Rendy.. Ya nama pria itu adalah Rendy. Ia beranjak dari ranjang, dengan cepat menyambar kaos berwarna hitam yang ada di ujung ranjang.

Rendy yang hanya memakai celana boxer ketat yang berhasil mencetak lekuk tubuh bagian bawah yang tertangkap jelas oleh kedua manik mata indah si Chantika. Membuat wajah nya memerah merasa malu. Lalu, reflex Chantika menutup matanya dengan kedua tangan nya. Namun, masih mengintip di sela-sela jari yang terbuka.

"Ya.. Tuhan.. Godaan apalagi ini? Bisa runtuh juga jiwa jomblo ku! ini nama nya buah simalakama. Di lihat bikin tak tahan. Tapi, jika di tatap terus akan mematikan saraf kesadaran ku ini. Ya Tuhan. Berikan hamba mu ini pegangan yang kuat agar tak khilaf. Bego kamu Chantika! Cari pegangan di kamar ini. Yang ada hanya tiang listrik yang berdiri kokoh di hadapan mu. Dengan sengatan yang maha dashyat kata author-author di novel online" bathin Chantika terus meronta sembari menelan saliva nya dengan susah payah.

"Kenapa kau menangis, Nona? Apa kau mau makan ice cream sepagi ini? Atau kau telah menyesal dengan apa yang telah kau berikan pada ku semalam?" tanya Rendy sembari tersenyum smirk khas seorang Rendy penakluk wanita.

"Apa, kau bilang?" ucap Chantika reflex memajukan tubuh nya kehadapan Rendy yang sedang duduk di sofa.

"Sans saja, Nona cantik! Kita kan sudah merasakan bersama, semalam!" goda Rendy yang melihat reaksi Chantika yang semakin panik.

"Rasa apanya? Aku tidak merasakan apa-apa! Kata mu tadi tidak akan melakukan nya dengan orang yang sedang pingsan!" sungut Chantika.

"Kan lebih leluasa dengan orang yang pingsan" Rendy semakin bersemangat membuat penasaran Chantika.

"Jangan bohong, kamu. Kucing garing! Tidak terjadi apa-apa, semalam! Tidak ada gempa lokal juga di sini!" kata Chantika yang mulai terisak karena ketakutan akan hal itu.

"Maka nya, sini. Aku jelaskan! Duduk di samping ku, sini! Masa iya, kamu tidak mengingat sama sekali"

Chantika menggeleng kan kepala nya dengan lesu. Tanpa jawaban hanya isak tangisan nya terdengar perlahan. Ia mendekat dan duduk diam di samping Rendy.

Kini, mereka telah duduk berdampingan. Sesaat Rendy hanya terdiam memandang ke arah Chantika yang menundukkan kepala nya tak berani melihat ke arah Rendy.

Rasa antara malu bercampur takut. Karena sesuatu hal yang tak layak di lakukan sebelum ijab qabul di ucap kan oleh pengantin lelaki. Dan kata SAH yang terdengar oleh para saksi.

Chantika hanya bisa berduka dalam hati, mudah-mudahan semalam benar-benar tidak terjadi apa-apa antara diri nya dengan pria asing yang kini duduk di samping nya.

"Walaupun dia tampan, tak pantas aku melakukan itu semua dengan nya. Meskipun sekarang zaman semakin modern, semua serba canggih. Aku tetap harus bisa menjaga akhlak dan mahkota satu-satu nya yang aku punya. Ya Tuhan.. Lindungi, aku dari godaan setan yang berbentuk manusia setampan dia. Aamiin" Do'a Chantika dalam hati nya.

❤❤❤❤

Bersambung....

Bercinta

Jumpa lagi para readers kesayangan di karya kedua ku ini... 😍😍

Jangan lupa ya untuk tetap like, komentar. Gift dan vote seikhlasnya.

Tidak lupa jadikan favorit, biar tak ketinggalan cerita nya dan selalu memberikan rate bintang lima.

Aku tunggu jejak kalian di kolom like dan komentar buat support author receh ini.

Selamat membaca...

💞💞💞💞

FLASHBACK

Degg..

Suara jantung seseorang berdebar cepat dari balik pintu. Ia mendengarkan semua percakapan yang sangat menjijikkan dan mengelihkan di gendang telinga nya. Semua telah terekam bak CCTV yang terpasang di pojok ruangan tertutup itu. Tanpa sensor sama sekali apa yang telah mereka lakukan di dalam sana.

Bahkan kini, ia terpaksa harus mendengar dan melihat kelakuan bejat sahabat dan calon suami nya dengan jelas. Bagaimana kedua nya menghianati kepercayaan nya selama ini. Adegan yang sangat menjijikkan itu nampak jelas dari celah pintu di mana Chantika berdiri saat ini.

Suara ecapan dan orang yang seperti kepedasan itu keluar secara bersahutan begitu lantang seperti kicauan burung di pagi hari. Memaksa nya untuk mendengarkan semua itu.

Chantika tak bisa membayangkan hal itu akan terjadi dalam hidup nya. Orang yang begitu ia cintai dan kasihi telah menghancurkan harapan masa depan nya yang bahagia bisa menua bersama. Kini tulang-tulang di dalam tubuh nya seolah remuk terhempas berserakan tak bertenaga. Tapi, untung lah kesadaran nya masih bisa mengendalikan emosi yang telah membakar hati dan jiwa nya.

"Bagaimana bisa ini terjadi, Ya Tuhan? Sejak kapan mereka menghianati aku? Bercinta! Ya.. Di dalam sana. Di dalam kamar laknat itu, kedua insan yang tak bermoral telah mempermainkan kepercayaan ku! Mengapa ini harus terjadi pada saat hari pernikahan kita sudah dekat?" Itu lah pertanyaan yang terus berkecambuk dalam pikiran nya saat ini.

Tanpa terasa cairan bening yang sedari tadi di tahan nya. Kini berhasil lolos menerobos membasahi kedua pipi nya. Air mata yang kian deras keluar dari sudut mata. Dada nya yang terasa sesak. Chantika merasa tak kuat lagi untuk melihat mendengar kedua orang yang sangat di percayai itu.

Betapa terkejut nya Chantika melihat bayangan tubuh calon suami nya tanpa sehelai kain pun yang menempel di tubuh nya sedang berada di atas tubuh seorang wanita. Sedangkan wanita itu adalah Aleta sahabat nya sendiri. Chantika membalikkan badan dan dengan cepat keluar dari rumah Roy. Tepat nya rumah yang akan di persembahkan untuk hadiah pernikahan nya. Tanpa menimbulkan bunyi karena sekarang ini, ia memakai flat shoes jadi memudahkan langkah nya dari rumah terkutuk itu.

Hati nya serasa di tusuk berjuta jarum. Sambil memegangi dadanya yang terasa semakin sesak. Air mata yang menetes deras di pipi putih mulus nya. Tanpa polesan berlebihan. Ia terus merutuki diri nya sendiri. Kenapa dia terlalu percaya dengan sahabat nya itu. Yang tak akan menusuk nya dari belakang. Aleta yang selama ini menjadi sahabat Chantika, tempat buat sandaran hidup nya semenjak kedua orang tua nya meninggal dunia. Membuat nya yakin bahwa persahabatan nya murni dan tulus. Tapi, kejadian tadi tidak semudah yang dapat ia kira dan tidak bisa di sangkal nya lagi. Sudah cukup menjelaskan di mata Chantika bahwa hubungan kedua nya adalah satu pria bej4t dan wanita yang sangat murahan saling bertukar gelora nafsu yang di tunggangi setan di dalam nya. Ya setan berbentuk manusia tak berakhlaq.

Chantika berlari dan terus menangis sepanjang trotoar yang ia lewati. Hingga melemah langkah kaki nya semakin tertatih. Tanpa ia sadari, ia sudah berjalan sejauh ini. Hujan yang turun dengan derasnya seakan tau hati Chantika saat ini. Hati yang sakit begitu dalam oleh satu penghianatan yang nyata di hadapan nya tanpa ada rekayasa di buatnya untuk menjadikan sebuah drama. Dan semua itu akan membuat trauma dalam hidup Chantika. Apa arti sahabat dan cinta bagi Chantika semuanya, Bulshit! Manis di bibir saja untuk penambah rasa hambar.

"Apakah aku seburuk itu, Tuhan? Apa masih ada yang kurang dalam diriku ini hingga dengan mudah nya dia berpaling ke sahabat ku sendiri? Hanya karena aku tidak mau di ajak bercinta oleh dia! Apakah aku gadis yang jadul, kuno di zaman yang serba modern ini. Zaman yang semakin maju teknologi nya. Namun, mini akhlaq nya! Sehingga dengan mudah nya pria yang ku cintai, bahkan sahabatku sendiri mengganggap aku sebagai gadis culun, bego yang tak menganut *** bebas yang semakin hari semakin tak tabu kata itu di sebut lagi" Chantika bermonolog sendiri.

"Gila? Iya. Aku gila! Kamu baru tahu kan? Hahahah! Seorang Chantika memang sudah gila. Dia pantas di sebut gila hanya karena berpegang teguh dengan prinsip hidup nya. Dia tidak akan pernah menyerah kan mahkota satu-satu nya yang ia punya kecuali hanya untuk pasangan halal nya. Yaitu suami yang telah mengucapkan ijab qabul di hadapan penghulu dan para saksi dengan satu tarikan nafas"

Dengan mata sembab di bawah guyuran air hujan yang semakin deras. Chantika berlari kencang ke jalan raya tanpa melihat ada mobil yang melintas. Ia merasakan pusing yang amat sangat di kepala nya. Dan penglihatan nya mulai kabur.

Dari arah yang berlawanan. Di dalam sebuah mobil mewah. Rendy melajukan mobil nya sambil menggerutu karena ulah papa dan mama nya yang akan menjodohkan diri nya dengan gadis yang tidak di kenal nya.

"Zaman sudah pada main gadget masih saja pemikiran nya sama seperti zaman bahula. Masih saja menerapkan perjodohan Siti Nurbaya. Di kira putra nya enggak laku apa, pakai di jodoh-jodohkan. Aku sudah seganteng dan sekeren ini. Kalau hanya mencari wanita cantik banyak. Bisa selusin lebih aku bisa merentengi nya. Dengan gampang aku dapatkan, sekali kedip kan mata sudah pada nemplok itu cewek-cewek mata duitan. Hanya memandang Sultan apa enggak"

"Huuhh.. Mama.. Papa. Ini Zaman mbah goggle. Aku bukan anak PAUD lagi yang selalu di atur-atur hidup nya. Aku juga punya pandangan hidup sendiri tentang jodohku. Siapa wanita yang pantas mendampingi hidup ku kelak. Wanita yang akan menjadi ibu dari anak-anak ku. Wanita yang bisa merawat dan membesarkan anak-anak ku dengan cinta dan kasih sayang nya yang tulus. Bukan hanya memandang aku sebagai pewaris tunggal dari Keluarga Suryodinata" kesal Rendy.

"Sialan semua nya" teriak Rendy sembari memukul setir bundarnya. Hingga tidak konsen lagi dengan kemudi. Dia tidak melihat ada cewek yang akan melintas di jalan raya.

Hingga terjadi...

Cekiiitttttt..

"Aaaaaaaaaaa" jerit Chantika sekencang-kencang nya.

💝💝💝💝

Bersambung....

Gimana dengan kondisi Rendy dan Chantika?.

Ikuti terus yuk kisah mereka..

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!