NovelToon NovelToon

ALUNA

Chapter 1

* * *

Aluna Aiko Hermawan,gadis berusia 19 tahun yang baru saja lulus dari SMA. Harus menerima kenyataan bahwa dirinya sudah di jodohkan oleh kedua orang tuanya dengan laki-laki yang belum pernah dia temui sama sekali..

Aluna sendiri merupakan anak sulung dari dua bersaudara.Ibunya bernama Hana Rei Aiko berdarah asli Jepang dan Ayahnya bernama Dani Hermawan asli dari Bali.Ibu dan ayahnya bertemu saat ibunya Aluna berkunjung ke Bali sebagai turis. Ibunya jatuh cinta pada pandangan pertama pada ayahnya Aluna yang berprofesi sebagai Tour Guide.

Singkat cerita kedua orang tuanya memutuskan untuk menikah,karena mempunyai kecocokan satu sama lain.Hingga akhirnya di karuniai putri bernama Aluna sebagai hadiah pertama di tahun ke dua pernikahan mereka.

Aluna sendiri mempunyai adik laki-laki bernama Kenzo Aiko Hermawan berusia 7 tahun.

* * *

''Kak Luna......'' seru Kenzo di ambang pintu.

''Iya apa Ken?? Pagi-pagi sudah ribut saja....''tutur Ku.

'' Di panggil ayah tuh.....'' tuturnya.

''Hah?? Mau ngapain kok tumben Ken??'' tanyaku penasaran.

''Ya Ken juga nggak tahu kak.Ken hanya di suruh untuk panggil kakak saja sama ayah...'' jelas Kenzo sambil berlalu meninggalkan Ku.

Aku pun langsung menghampiri ayah di ruang keluarga.

''Ayah...''

''Duduk dulu Nak. Ada yang akan ayah sampaikan....'' tutur ayah terlihat serius.

''Apa itu ayah?? Sepertinya hal yang serius.....''

Tiba-tiba ibu datang dan duduk di sampingku.

''Jadi begini Nak.Sebenarnya Ibu dan Ayah ingin membicarakan ini sejak lama.Namun kami menunggu Kamu lulus dari sekolah dulu,supaya tidak memberatkan pikiran Kamu.....'' jelas ibu.

''Apa itu bu?? Luna penasaran,sebenarnya ada apa...?''

''Kamu sendiri sudah tahu akhir-akhir ini kondisi nenek mu di Jepang,kondisinya semakin menurun. Ibu tidak mungkin membiarkan kakek mengurusnya sendirian....'' lanjut ibu.

''Terus.....?''

''Ibu kan satu-satunya anak perempuan di keluarga nenek mu,mau tidak mau ibu harus membantu kakek menhurusnya.Jadi ibu dan ayah bermaksud untuk pindah sementara ke Jepang dalam waktu dekat ini.....'' jelas ibu.

''Ya sudah Luna bisa ikut sama kalian kok,lagian kan Luna bisa saja kuliah di sana....''

''Itu dia masalahnya,kami berencana untuk hanya membawa adikmu Ken....'' ucap ibu pelan.

''Maksud ibu,Aku di tinggal di sini sendirian...?''

''Tidak Luna.....'' sambung ayah.

''Terus...?''

''Sebenarnya ayah sudah menjodohkan Kamu dengan sahabat ayah.....'' tutur ayah terputus.

''Maksud ayah,Aku sudah di jodohkan?? Luna kan baru saja lulus SMA ayah....''

''Nak dengarkan dulu penjelasan ayah. Dulu sewaktu ayah bekerja sebagai Tour Guide.Ayah mempunyai sahabat bernama Beni Ardianto. Ayah sangat berhutang budi sama om Beni,karena dia selalu membantu ayah saat dalam kesulitan.Jadi ayah dan om Beni sudah membuat perjanjian untuk menjodohkan anak-anak kami saat sudah besar nanti.....'' jelas ayah.

''Tapi kan Luna tidak pernah sama sekali bertemu dengan keluarga om Beni,bagaimana Luna bisa tahu calon suami Luna ayah.....'' Aku coba meyangkalnya.

''Itu dia,kenapa ayah panggil kamu ke sini....''

''Maksud ayah???'' tanyaku memotong pembicaraan ayah.

''Kebetulan keluarga om Beni minggu ini akan berkunjung ke Bali dan mereka berniat untuk mampir ke rumah Kita.Dan Itu bisa jadi kesempatan buat Kamu bertemu dengan keluarga om Beni dan anaknya.....'' tutur ayah.

Aku hanya terdiam mendengarkan penjelasan ayah.Jujur saja hati aku sekarang rasanya campur aduk,apakah harus menerima begitu saja perjodohan ini atau menolaknya langsung.

''Maafkan ayah,karena baru memberi tahu Kamu sekarang.Sebenarnya ayah ingin membicarakan ini sejak lama,namun ibu menyarankan untuk menunggu Kamu lulus dari sekolah. Supaya tidak mengganggu ujian Kamu.....'' lanjut ayah.

''Terus bagaimana dengan kuliah Luna ayah?? Ayah kan tahu Luna ingin melanjutkan kuliah dulu.....'' tutur Ku.

''Iya ayah tahu. Ayah dan om Beni sudah sepakat untuk menikahkan kalian saat kalian sudah lulus kuliah. Namun sebelum itu,sebagai tanda keseriusan hubungan kalian kami akan mengadakan pertunangan terlebih dahulu.....'' jelas ayah.

''Tunangan???''Aku terdiam beberapa saat dan berpikir sejenak.

''Jadi,maksud ayah minggu ini Luna tunangan dengan anaknya om Beni?? Tapi kan ayah sama ibu akan pindah ke Jepang.Bagaimana dengan Luna.....?''

''Iya minggu ini kalian akan tunangan terlebih dahulu. Dan Luna akan ikut tinggal dengan keluarga om Beni di Jakarta......'' tutur ayah.

''Terus bagaimana dengan rumah Kita?? Apa ayah akan menjual rumah Kita ini...?''

''Tidak... Ayah tidak akan menjual rumah ini,mungkin ayah akan menyewa orang untuk mengurus rumah Kita supaya masih tetap terawat.....''

''Tapi kan Nara bisa saja tinggal sama keluarga dari ayah.Luna juga bisa aja tinggal di sini sendirian,bersama pekerja yang akan ayah sewa nanti.Atau enggak Luna bisa ajak teman Luna untuk tinggal di sini menemani Luna....''

''Luna,saudara-saudara ayah tinggal jauh dari sini dan beberapa sudah pindah ke luar Kota. Ayah tidak yakin meninggalkan Kamu sendirian di sini.Jadi ayah dan ibu sudah sepakat untuk membiarkan Kamu tinggal dengan keluarga om Beni.....''

''Maaf kan kami Nak,bukan kami tidak ingin membawa Kamu bersama kami. Namun keadaan yang memaksa Kita untuk merelakan Kamu tinggal dengan keluarga om Beni.Ibu tahu keluarga om Beni sangat baik-baik semua kok.....'' ucap ibu sambil mengelus rambutku.

''Ayah,tidak bisa meninggalkan Kamu di sini tinggal seorang diri.Meskipun kedepannya akan ada yang mengelola rumah kita.Tapi ayah dan ibu tidak akan merasa tenang di sana,dengan meninggalkan kamu di sini sendirian....'' sambung ayah meyakinkan.

Aku pun berfikir sejenak dan mencoba untuk menelah.Keputusan apa yang akan Aku ambil.

''Baiklah.....!!! Luna akan menerima perjodohan ini.Sebagai tanda bakti Luna sama ayah dan ibu.Luna tidak ingin membuat ayah dan ibu khawatir meninggalkan Luna di sini sendirian.....''

''Makasih yah Luna,sudah mau menerima perjodohan ini.Tenang saja ayah dan ibu pasti akan menjenguk mu sesekali.....'' ucap ayah.

''Ibu tahu Luna itu anak yang bijaksana,mandiri dan sekarang sudah dewasa. Ibu tidak akan khawatir meninggalkan Luna di sini bersama keluarga om Beni.....'' sambung ibu.

Aku pun langsung memeluk ibu,rasanya berat sekali menerima perjodohan ini. Namun Aku juga tidak mau egois dengan perasaan Ku dan berusaha menerima keputusan yang di berikan ayah dan ibu.

''Ya sudah sekarang Luna siap-siap.Kita akan pergi ke butik untuk membeli baju untuk acara nanti tunangan.....'' ucap ayah.

''Iya ayah......''

Aku pun langsung beranjak pergi dan masuk ke dalam kamarku.

''Ken?? Sedang apa Kamu di sini???'' tanyaku kaget melihat Ken yang tengah duduk di kursi belajarku.

''Ken sudah mendengar semuanya kak....''

''Hem.....!!Ya mau bagaimana lagi.Kakak tidak mungkin menolak permintaan ayah dan ibu,karena itu sudah menjadi perjanjian mereka dengan keluarga calon suami kakak.....'' jelas Ku.

''Ken pasti akan merindukan kakak.....'' ucapnya sambil memeluk Ku.

''Iya kakak juga pasti akan merindukan Ken....''

''Ya sudah kaka mau siap-siap.Ken mau ikut tidak?? Nanti ayah tinggal lagi....'' lanjut Ku.

Dia pun langsung melepaskan pelukannya dan beranjak keluar dari kamarku.

* * *

''Ibu... Ayo Luna sudah siap....'' seruku menghampiri ibu.

''Ya sudah ayo.Ayah dan Ken sudah menunggu di depan.....''

Kami pun pergi menunju butik yang cukup terkenal di Kotaku.Sesampainya di sana kami langsung di sambut oleh salah satu pelayan kenalan ayah.

''Mari,,,,sebelah sini....'' ajaknya.

Kami pun mengikuti ke arah dia berjalan dan memasuki sebuah ruangan yang di penuhi dengan gaun-gaun cantik dan model yang bermacam-macam.

Chapter 2

***

" Kamu harus terlihat cantik dan anggun......" ucap ibu sambil merangkul tangan Ku.

"Apa adanya aja bu.Aku ingin calon suami Ku,menerima Aku apa adanya diri Ku ini....." balas Ku.

"Setidaknya untuk pertemuan ini,kamu harus terlihat cantik.Ibu ingin memperkenalkan kamu dengan calon keluarga suami nanti dengan penampilan kamu yang terbaik....." lanjut ibu.

"Mari silahkan.Ini beberapa gaun yang di rekomendasikan.Silahkan untuk di lihat dulu sebelum nantinya anda mencobanya....." jelas sang pelayan.

Di ruangan itu terpampang 4 macam dress yang begitu cantik.Model nya yang sederhana,tapi kesan elegannya sangat bisa terlihat.

"Luna,coba lah kamu lihat.Pilih yang menurut kamu bagus....."

Aku pun mulai melihat dengan seksama dan teliti.Meski pun Aku tidak terlalu suka karena harus menggunakan gaun,tapi Aku tidak ingin mengecewakan orang tua Ku di depan keluarga om Beni.

Sedangkan ayah dan Kenzo,berada di ruangan yang berbeda dengan Aku dan ibu.Mereka sedang fitting kemeja dan jas yang akan di kenakan saat keluarga om Beni datang.

Setelah Aku mempertimbangkannya,pilihan Ku jatuh kepada gaun yang berada di urutan ke 3.

"Luna,memilih gaun yang selutut itu....." tunjuk Ku pada ibu.

"Pilihan kamu,tepat sekali.Dari tadi,ibu juga sudah cocok dengan gaun yang kamu pilih...."

"Ya sudah.Ayo di coba dulu......" lanjut ibu.

"Mari ikut saya...." tutur salah seorang pegawai.

Aku pun masuk ke dalam bikik yang hanya di tutup kain.Pegawai itu pun meninggalkan Aku sendiri,untuk mencoba gaun yang tadi Aku pilih.

Ukurannya sangat pas sekali dengan badan Ku.Tidak ada yang harus di perbaiki.Kemudian setelah itu,Aku di bawa ke ruangan make up,untuk di beri riasan.

"Mba,riasannya jangan tebal-tebal yah.Aku minta natural aja....." pinta Ku.

"Baiklah......"

Pegawai itu pun mulai memoles wajah Ku dengan lembut.Tidak butuh waktu lama,hanya membutuhkan waktu 20 menit saja.Riasan Ku sudah selesai.

Pegawai itu pun langsung membawa Ku keluar dari ruangan itu untuk menunjukannya kepada ayah dan ibu.

"Wah......" seru Kenzo.

"Ya ampun,kamu cantik sekali sayang....." tutur ibu sambil tersenyum.

Sedangkan ayah sendiri,dia hanya tersenyum tanpa sepatah kata pun.Namun,Aku bisa melihat dari raut wajahnya.

***

Setelah semuanya selesai,kami pun langsung pulang untuk beristirahat.

Sesampainya di rumah Aku langsung mandi dan berganti pakaian.

"Kak Luna.....!" seru Kenzo langsung masuk ke dalam kamar.

"Iya,kenapa Ken....?"

"Itu ada kak Vivi di depan....."

" Bilang sama kak Vivi,sebentar lagi kakak ke luar......"

"Oke......"

Kenzo pun langsung berlari keluar untuk menghampiri Vivi.

Vivi sendiri,dia merupakan sahabat Ku sejak kami kecil.Aku dan Vivi sudah layaknya saudara,karena sejak dari kecil Aku selalu bersama dengan dia.

Saat masih SD,Aku juga satu bangku dengan dia.Hingga kemarin kami lulus SMA,tidak pernah Aku jauh dari dia.Kami bahkan sengaja mengambil jurusan yang sama supaya bisa bareng-bareng.

Sebenarnya teman Ku tidak hanya dia saja,yang lain pun ada.Namun,tidak sedekat dengan Vivi.Bahkan tidak hanya itu,rumah kami pun berdekatan hanya di batasi dinding pagar saja.

Aku langsung meraih jaket yang menggantung di balik pintu dan langsubg keluar dari kamar.

"Bu......" ucap Ku pelan.

Beliau tengah,fokus pada komputernya di ruang kerja.

"Iya kenapa sayang....?"

"Aku mau keluar dulu sebentar,di luar sudah ada Vivi yang menunggu Ku....."

"Ya sudah.Jangan pulang terlalu larut yah,besok kita akan pergi......" balas Ibu.

"Iya bu......"

Aku pun langsung berlari menuju pintu depan untuk menghampiri Vivi.

"Kakak mau kemana? Kok pakai jaket...." tanya Kenzo yang tengah nonton TV di ruang keluarga.

"Kakak mau pergi dulu sebentar dengan kak Vivi.Nanti pulang kakak bawain cemilan kesukaan kamu deh......"

"Asik.Benar yah,kak.....?"

"Iya.Ya udah kalau gitu,kakak berangkat yah...."

"Iya hati-hati kak......"

Setelah itu,Aku langsung menghampiri Vivi yang tengah fokus dengan ponselnya.

"Vivi....." seru Ku dari dalam rumah.

"Ya ampun Luna......"

"Kamu lama banget,Aku sampai kesal tahu dari tadi hanya sendirian saja di sini....." lanjutnya.

"Maaf yah.Tadi Aku pamit dulu sama ibu....."

"Ya udah yuk......" ajaknya.

"Bentar deh,memangnya kita mau ke mana sih.....?"

"Udah lah ayo ikut aja.Nanti juga kamu tahu...."

"Oh iya,hari ini kamu yang bawa motor yah.Soalnya motor Ku ban nya bocor,belum sempat Aku bawa ke Bengkel....."

"Ya udah ayo......"

Aku pun langsung meraih kunci motor yang di gantung di tempatnya.Setelah itu langsung berangkat bersama Vivi.

Sepanjang perjalanan,Vivi dan Aku banyak bercerita tentang hal-hal kecik namun buat kami tertawa lepas.

***

Sampai akhirnya kami pun tiba di tempat yang di maksud Vivi.

"Ini dia tempatnya,bagus kan.....?"

"Aku tahu tempat ini,karena salah satu teman kita pernah ke sini dan mempostingnya di sosial media....." lanjutnya.

"Memang nya siapa yang udah ke sini....?"

"Daren sama pacarnya si Kila....." balas Vivi.

"Ah anak itu....." timpal Ku.

"Ya udah yuk masuk....." ajaknya.

Kami pun langsung masuk ke dalam cafe,tempatnya sangat luas dan pemandangan nya langsung menghadap ke laut.Apalagi saat malam hari,pemandangan nya jauh lebih bagus.

Aku dan Vivi pun sengaja memilih duduk di bagian outdor nya,supaya kami bisa melihat pemandangannya.Untung saja,Aku mengenakan jaket,malam ini anginnya cukup kencang.

"Kamu tunggu di sini yah,Aku mau pesan dulu makanannya....." ucap Vivi langsung beranjak dari duduknya.

***

Tidak menunggu lama,makanan yang di pesan Vivi pun datang.Kami pun langsung bersiap untuk langsung memakannya.

"Lumayan lah....." ucap Ku setelah mencoba makanannya.

"Kamu mau cobain nggak,spagheti nya enak loh....."

"Masa sih,emangnya se-enak itu....?" Aku pun mengambil satu supan dan langsung memakannya.

"Ya enak sih.Lumayan lah dari pada punya Aku....."

Vivi pun penasaran dengan makaroni scotel mikik Ku.

"Iya ih,nggak se enak punya Ku....."

"Kan kamu yang pesan ini......" tutur Ku.

"Aku kan hanya main pesan saja.Aku hanya melihat dari tampilan gambarnya saja....." balasnya.

"Oh iya,tiga hari lagi kita harus segera daftar kuliah tahu......"

"Gimana,kamu sudah menyiapkan semuanya bukan? Kita jadi kan,kuliah di U**D....?" tanya nya.

"Itu......."

Aku merasa bersalah dan sedih sama Vivi.Selama ini kami selalu bersama-sama dan sekarang Aku malah yang akan meninggalkannya di sini sendirian.

"Kamu kenapa? Kok malah diam saja.Apakah terjadi sesuatu sama kamu....?" tanya nya sambil menatap Ku tajam.

"Sebenarnya,orang tua sudah menjodohkan Aku......" ucap Ku pelan.

"Hah.....?" dia sedikit berteriak.

Chapter 3

***

"Jadi maksud kamu,kalian di jodohkan atas dasar keinginan orang tua kalian? Luna,yang benar saja......"

"Lalu,kenapa kamu begitu saja menerima perjodohan itu? Kamu juga punya hak untuk memilih sesuai keinginan kamu....." lanjut Vivi.

"Cerita nya panjang......"

"Sampai akhirnya Aku bisa memutuskan untuk menerima pertunangan ini......" lanjut Ku.

"Ya ampun Luna......"

"Apakah,kamu pernah bertemu dengan pria yang akan menjadi calon tunangan mu nanti....?" tanya Vivi.

"Belum....."

"Luna....." ucap Vivi sedikit meninggi.

"Aku tidak habis pikir dengan kamu.Bisa-bisa nya kamu menerima perjodohan ini.Padahal kamu sendiri tidak tahu laki-laki yang akan menjadi tunangan mu nanti seperti apa....." lanjutnya.

" Bukan kah,cinta akan datang dengan sendirinya.Meskipun sekarang antara Aku dan dia tidak saling mengenal satu sama lain.Tapi,Aku yakin saat waktunya tiba antara Aku dengan dia pasti akan menjadi kita......"

"Luna....."

Vivi pun beranjak dari duduknya dan langsung memeluk Ku.

"Maafkan Aku,karena sempat membentak mu tadi.Aku sangat peduli dan sayang sama kamu,ini pasti berat buat kamu kan.....?"

Aku pun terisak di dalam pelukannya,Aku sendiri tidak pernah menyangka akan mengalami ini semua.

Setelah kami meras tenang,Vivi pun kembali duduk di kursinya kembali.

"Oh iya,tadi siang ibu Ku cerita....."

"Tentang apa....?" tanya Ku.

"Tentang kepindahan keluarga mu ke Jepang.Awal nya Aku sangat kaget dan tidak percaya,namun pada akhirnya Aku juga harus mempercayainya juga....."

"Lalu,setelah pertunangan ini kamu akan tinggal di mana...?"

"Aku akan ikut dengan keluarga calon tunangan Ku......"

"Di mana...?" tanya nya kembali.

"Jakarta....."

"Aku sudah mengira,pada akhirnya semua ini akan terjadi.Aku hanya berharap,kamu bisa tinggal di sini lebih lama......"

"Aku juga inginnya begitu....."

"Padahal,kamu bisa tinggal di rumah Ku.Keluarga kita itu sudah sangat dekat......" timpal Vivi.

"Itu sudah menjadi keputusan keluarga Ku...."

"Ya Aku bisa apa.Selain Aku mendukung apa yang akan kamu lakukan.Satu hal yang pasti,Aku akan tetap menjadi teman dan saudara untuk kamu......" tutur nya.

"Aku tahu itu......"

"Gimana,kalau sekarang kita pulang saja.Tadi,ibuku berpesan supaya Aku tidak pulang terlambat....."

"Ya udah yuk....."

Vivi pun tidak lupa untuk membayar dulu makanan nya dan setelah itu,kami baru pulang.

Tapi,saat di perjalanan Aku mampir ke mini market untuk membeli cemilan kesukaan Kenzo.

Setelah mengantar Vivi pulang ke rumahnya,Aku pun langsung pulang ke rumah dan mengunci gerbang terlebih dahulu.

Setelah itu,Aku baru masuk ke dalam kamar.Ternyata Kenzo menunggu Ku sambil belajar.

Meski pun Kenzo,anaknya tidak banyak bicara dan pendiam.Tapi,sebenarnya dia sangat perhatian dan peduli terhadap orang di sekitarnya.Dia sendiri termasuk murid yang pintar dan rajin di sekolahnya,meskipun dia tidak gampang berteman dengan anak sebayanya.

Hari-harinya banyak menghabiskan waktu dengan belajar di rumah,meski pun sesekali dia juga suka bermain dengan teman-teman yang tinggal di dekat rumah.

Namun,dia lebih suka menyendiri dan menghabiskan waktu bersama Aku.

"Ken.....!" seru Ku.

"Kakak udah datang juga.Aku sudah menunggu kakak dari tadi....." ucap nya langsung menutup bukunya.

"Iya,maafin kakak yah.Karena pulangnya telat...."

"Oh iya,nih cemilan yang kakak janjikan tadi....." ucap Ku langsung memberikan satu kantong penuh cemilan yang dia suka.

"Makasih ya kak....."

Dia pun mulai membukanya dan melihat apa saja cemilan yang Aku belikan untuknya.Aku pun menaruh jaket Ku di balik pintu,setelah itu Aku mencuci dulu tangan dan kaki Ku.

"Sekalian kakak,gosok gigi.Kan mau tidur...." suruh Kenzo.

"Iya......."

Setelah itu,Aku langsung menghampirinya dan duduk di samping Kenzo yang tengah sibuk dengan iPad nya.

"Kak......"

"Iya kenapa Ken....?"

"Kakak,habis nangis yah? Kenzo perhatikan mata kakak sembab......" ucapnya sambil melihat ke arah Ku.

"Apa yang buat kakak sedih....?" lanjutnya.

Aku pun tidak bisa menahan tangis Ku dan langsung memeluk adik Ku satu-satunya.Aku pasti akan merindukannya suatu saat nanti.

"Kenapa kak.....?" tanyanya kembali.

"Kakak sedih,karena harus berpisah dengan kamu dan kak Vivi....." ucap Ku lirih.

"Pasti ini berat sekali buat kakak.Maafin Kenzo,karena tidak bisa melakukan apa-apa untuk kakak....."

"Tidak apa-apa.Yang terpenting kamu sayang sama kakak......" balas Ku.

"Aku akan selalu menyayangi kamu kak....." dia pun mempererat pelukannya.

"Kak,malam ini Aku ingin tidur bersama kakak......"

"Boleh,kakak tidak akan melarangnya....."

Dia pun melepaskan pelukannya dan langsung menyimpan buku dan iPad ke atas meja belajar.

***

Pagi harinya Aku dan Kenzo terbangun,karena seruan ibu membangunkan kami berdua.

Aku pun langsung beranjak untuk membuka pintu yang sedari tadi tidak henti-hentinya di ketuk oleh ibu.

"Iya bu......"

"Luna......"

"Kenzo tidak ada di kamarnya...." ucap ibu khawatir.

" Ya ampun.Kenzo ada di kamar Ku,semalam dia tidur sama Aku....."

"Syukurlah,ibu sangat khawatir......" ibu pun melihat ke arah ranjang Ku.

Sedangkan Kenzo masih tertidur pulas sambil memeluk guling kesayangannya.

"Ya sudah.Nanti kalau dia sudah bangun,minta dia untuk segera mandi.Karena kita akan pergi......" jelas ibu.

"Iya......"

***

Pukul 08.00,Kenzo pun baru bangun dari tidurnya.Sedangkan Aku sudah selesai mandi dan berganti pakaian.

"Akhirnya kamu bangun juga....." ucap Ku melihat ke arah Kenzo yang tengah menggeliat.

"Kakak mau ke mana? Kok sudah dandan....."

"Hari ini kita sekeluarga akan pergi......" balas Ku.

"Kemana...?" tanya nya.

"Kakak juga tidak tahu,soalnya ibu tidak memberitahu kakak......"

Dia pun langsung turun dan berdiri di samping Ku yang tengah memoles wajah Ku dengan make up.

"Jangan dandan yang cantik,nanti calon tunangan kakak langsung suka lagi......"tuturnya sambil memandangi Ku di cermin.

"Ih Kenzo apaan sih....."

Dia pun langsung berlari keluar kamar dengan terbirit-birit.

"Ya ampun anak itu.Tapi,ada benarnya juga apa yang dia katakan...."

Aku pun langsung menghapus make up Ku dan hanya memakai riasan tipis-tipis saja.

Setelah di rasa semuanya selesai.Aku langsung membuka lemari untuk memilih baju yang akan Aku kenakan nanti.

Dan pilihan Ku jatuh pada mini dress motiv kotak-kotak kecil berwarna biru muda.Aku pun langsung meraihnya dan memakainya langsung di kamar mandi.

Setelah itu,Aku langsung keluar untuk menghampiri ibu dan ayah di ruang makan.

"Pagi......!" seru Ku.

"Ayo duduk,kita sarapan bersama......" ajak ayah.

"Kenzo mana? Apa dia belum selesai mandi nya.....?"

"Baru aja selesai.Mungkin lagi memakai baju....." timpal ibu.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!