NovelToon NovelToon

Ini Bukan Love Bombing

1. Nindya Ending Putri Mahendra

"Ninnnn sudah beres belum?" teriakan mamah Indah di balik pintu kamar mengagetkan Nindya yang sedang beberes.

"Mamah ga usah teriak teriak napa sih, Nindya ga budek rumah juga ga luas." gerutu Nindya saat Mamahnya sudah berada di dekatnya.

"He.. he.... he... perasaan volume mamah juga sudah kecil Nin." jawab mamah Indah sambil terkekeh.

"Mamahmu kan biasa ngusir burung di sawah Nin." sahut papa Mahendra yang berada di luar kamar

"Sembarangan aja papah, itu fitnah Pah yang bener itu mamah ngusir burungnya papah." elak mamah Indah dengan teriakan lagi

"Tuh kan mamah teriak lagi." ucap Nindya dengan lembut sambil tersenyum

"Iya iya itu tadi kalau ga teriak ga denger papahmu di ruang tengah, gimana gimana sayang sudah selesai belum, ga usah bawa baju banyak banyak bawa secukupnya saja yang penting dokumen dokumen ga ada yang tertinggal." ucap mamah Indah dengan panjang kali lebar nya

"Iya mah." jawab Nindya sambil ngemas dokumen dokumen yang akan dibawa besuk pagi, hard dan soft copy juga sudah disiapkan.

"Besok kita berangkat berdua naik kereta api papah ga bisa ngantar ga bisa ijin ga bisa cuti ga bisa ninggalin pekerjaannya." jelas mamah Indah tanpa koma

"Iya Mah, Mah terus besok tinggal dimana sebelum Nindya dapat kost, kita kan ga punya sodara di Yogya." tanya Nindya

"Sementara cari penginapan yang terjangkau kantong, papah sudah browsing browsing tadi dan tiket kereta api juga sudah dipesankan papah, ya sudah nanti kalo sudah selesai segera tidur, jangan begadang mainan hape." kata mamah Indah

'Siyap juragan." ucap Nindya

"Hust." dengus mamah Indah sambil berjalan menuju pintu kamar Nindya.

Nindya tersenyum sambil melihat mamah nya yang menutup pintu kamarnya, Kemudian menaruh berkas berkas dokumennya ke dalam tas. menepati nasehat dari mamah nya Nindya pun kemudian membersihkan diri dan setelahnya merebahkan tubuhnya ke ranjang untuk pergi tidur, walaupun susah mata terpejam karena pikirannya berkelana kemana mana memikirkan bagaimana besuk harus berpisah dengan orang tua nya dalam kurun beberapa waktu dan memulai belajar di luar kota dengan segala hal yang baru.

Nindya Ending Putri Mahendra adalah anak bungsu Pak Mahendra, Nindya anak perempuan satu satunya, dua kakaknya laki laki Alvin dan Tedy, keduanya sedang menuntut ilmu di luar kota, Alvin mendapat biasiswa di luar negeri dan Tedy kuliah di ibukota. Kini Nindya putri bungsunya juga akan mengawali kuliah di luar kota. Pak Mahendra seorang guru Sekolah Menengah di Kota S sedang ibu Indah seorang ibu rumah tangga, kehidupan keluarganya sederhana dan harmonis.

Dertttt... dertttt... dert.... hape Nindya bergetar ada panggilan video dari Alvin, Nindya menggeser tombol hijau nampak wajah Alvin berselang sebentar nampak wajah kakak keduanya, ya mereka melakukan panggilan video bertiga.

"Hai Bon." sapa Alvin

"Hai Tot." sapa Tedy.

Kedua kakaknya menyapa Nindya, mereka mempunyai panggilan sayang buat Nindya masing masing kalau digabung jadi BonTot yang artinya bungsu.

"Hai juga kakak kakak jelek." ucap Nindya

"Bon besok berangkat ke Yogya ya?" tanya Alvin

"He em, doain ya Kak." jawab Nindya

"Pasti, semoga selamat, lancar dan sukses, yakin pasti semua berjalan baik." ucap Alvin

"Aaminnnn." Nindya dan Tedy mengamini bersamaan

"Jangan terlalu sering makan gudeg ya Tot." ucap Tedy sambil tersenyum

"Emang kenapa?" tanya Alvin

'Entar jadi hitam.. huahaaa...ha... ha....ha." jawab Tedy sambil tertawa

"Hust.. sembarangan, ga ada hubungannya" elak Alvin

"Emang." jawab Tedy

"Habis makan gudeg makan geplak kak jadi pelangi." sahut Nindya

"Betul betul betul cerdas kamu." kata Tedy

"Kalian berdua sama aja, ga lucu tahu, udah sekarang kamu tidur Bon biar besuk seger nyaman dalam perjalanan, sudah ya aku tutup sambungan ....eh kalo urusan sudah selesai jangan lupa kirim bakpia ya Bon." kata Alvin dan langsung menutup panggilan videonya.

Nindya meletakkan hapenya di nakas dan akhirnya bisa memejamkan matanya, dia merasa tenang karena termotivasi kakak kakaknya yang kuliah di kota yang lebih jauh bisa menjalani dengan baik baik.

Di pagi harinya Nindya bangun lebih pagi dari biasanya, setelah mandi dan menunaikan ibadah Nindya beberes berganti baju dan merias wajahnya tipis tipis kemudian keluar kamar, di lihat nya mamah indah dan papa Mahendra sudah rapi di meja makan.

"Selamat pagi sayang, kau pun sudah siap ayo kita sarapan lebih awal setelah itu nanti papa antar ke stasiun." ucap papa Mahendra kepada putri bungsunya

"Pagi papah pagi mamah." salam Nindya ke papa mama nya bergantian kemudian duduk di kursinya

"Mamah dah siap mah?" tanya Nindya ke mamahnya sementara mamah Indah sedang sibuk melayani suaminya mengambilkan nasi dan lauk pauknya.

"Maksud kamu apa heh?" tanya balik mamah indah tanpa menoleh ke Nindya

"Harusnya yang tanya itu mamah ke kamu" lanjut mamah Indah

"He he maksudnya mamah sudah siap rindu sama papah ga selama di Jogja dan siap rindu sama Nindya ga setelah ninggalin Nindya." ucap Nindya sambil tersenyum dan mengusap usap pundak mamahnya.

"Kan ga lama ninggalin papah paling cuma beberapa hari, cuma memang harus siap kesepian di rumah kalau semua anak keluar kota, tapi gimana lagi ya pah demi masa depan anak anak iya kan." ucap mamah Indah

"He em." jawab papah Mahendra sambil menganggukkan kepala

Akhirnya acara sarapan selesai kemudian mereka pergi ke stasiun kereta. Hanya butuh waktu 15 menit mereka sampai ke stasiun, papah Mahendra membuka bagasi mobil mengeluarkan tas anak dan istrinya

"Nin papah ga usah masuk ke dalam stasiun ya karena harus langsung kerja, kamu hati hati jaga diri baik baik ya, kalau ada apa apa langsung hubungi orang tua. "pesan papah Mahendra.

"Iya pah, doain lancar semua ya pah." ucap Nindya sambil salam dan cium tangan papahnya

"Pasti , doa papah selalu menyertaimu." kata papah Mahendra sambil memeluk Nindya dan mencium kening Nindya

"Dan kamu mah sama hati hati selesai urusan langsung pulang." pesan papah Mahendra pada mamah Indah sambil mengulurkan tangannya

"Siap bos." jawab mamah Indah sambil menerima tangan suaminya untuk memberi salam dan cium tangan ke suaminya.

Papah Mahendra kembali masuk ke mobilnya tak lupa membuka kaca jendela dan menatap anak istrinya kemudian mereka saling melambaikan tangan, papah Mahendra kemudian melajukan mobilnya menuju tempatnya bekerja.

Sementara itu Nindya dan mamah Indah berjalan menuju ke dalam stasiun, setelah check in mereka masuk ke ruang tunggu dan menunggu kereta tiba.

Setelah menunggu beberapa menit kereta yang akan ditumpangi mereka datang, mamah Indah dan Nindya bangkit dari kursi yang diduduki dan akan berjalan menuju kereta yang telah berhenti di jalurnya.

"Ga ada yang ketinggalan kan Nin?" tanya mama Indah sambil melihat di sekitar tempat duduknya

"Enggak mah." jawab Nindya sambil berjalan mendahului mamahnya

Mamah Indah berjalan mengikuti Nindya tapi akhirnya berjalan bersejajar dengan Nindya. satu tangannya memegang travel bag satu tangannya menggandeng tangan Nindya. Sedang Nindya tangan hanya memegang hapenya, semua barangnya berada di punggungnya di dalam tas ranselnya.

Akhirnya mereka berdua sampai di kursi tempat duduknya.

"Mah Nindya di dekat jendela ya?" pinta Nindya

"Okey sayang." jawab mamah Indah sambil menunggu Nindya berjalan masuk menuju tempat duduk di dekat jendela dan kemudian Nindya menduduki kursinya. Dan setelahnya mamah Indah menjatuhkan pantatnya di kursi samping Nindya.

"Berdoa Nin, semoga selamat sampai tujuan." ajak mamah Indah diangguki kepala Nindya. Mereka berdua memejamkan mata berdoa dalam hati masing masing.

Tidak lama kemudian kereta berjalan menuju kota tujuan. Mamah indah dan Nindya ngobrol sambil ngemil di dalam perjalan sesekali mereka melihat ke luar kereta. Namun lama kelamaan mereka berdua tertidur di dalam kereta.

...🎀...

...Reader tersayang, author ucapkan terimakasih atas kesediaan reader telah meluangkan waktu dan kuotanya untuk hadir di novel ku ini 🙏...

...Okey selamat membaca 🙏 Semoga reader selalu diberi kebahagiaan, kesehatan dan rejeki lancar. 🙏...

...Biji berduri buah kedondong...

...Bagi like nya dong 🤭😁✌...

2. Yogyakarta

Kereta sudah memasuki kota Yogya, mama Indah sudah terbangun beberapa waktu lalu, Nindya masih terpejam matanya.

"Nin, bangun sudah sampai Yogya" kata mamah Indah dengan suara dan sentuhan lembut membangunkan Nindya

"Eeeemmm " gumam Nindya sambil membuka matanya dan mengubah posisi tubuhnya

"Sudah sampai ya Mah" lanjut Nindya sambil mengerjap ngerjapkan matanya

"Iya, ayo siap siap " jawab mama Indah. Kemudian mereka berdua berkemas, siap siap untuk turun dari kereta.

Akhirnya kereta berhenti di stasiun. Mama Indah dan Nindya keluar dari kereta dan berjalan menuju pintu keluar.

"Sebentar Nin jangan keluar stasiun dulu kita duduk duduk dulu" kata mama Indah sambil menarik tangan Nindya dan mereka berjalan menuju salah satu outlet makanan minuman di depannya. Nindya hanya mengikuti mamanya. Setelah masuk dan mengambil tempat duduk, mereka memesan minuman dan makanan.

"Mah ..." panggil Nindya pelan

"Hmmm" jawab mamah Indah sambil sibuk mengusap usap hape

"Cari penginapan yang kayak kayak losmen Bu Broto itu ya Mah" pinta Nindya

"Terus kamu mau cari Tarjo gitu?" ucap mama Indah balik bertanya tetapi tangan dan pandangannya masih fokus di hapenya.

"Mamah..... aku serius maksudku yang Jawaisme gitu loh" ucap Nindya sambil memperhatikan mamahnya

"Jawaisme apa omong ga jelas?"

"Arsitektur Jawa, perabot Jawa, gaya bahasa pegawainya Jawa pokoknya yang Jawani he...he... apa itu istilahnya mah?" ucap Nindya

"Iya iya.. berkonsep Jawa papah sudah kasih beberapa rekomendasi kemarin, mamah sedang cari yang paling dekat dengan kampusmu biar mudah kita survei kost kostan buat kamu"

"Sip.. mamah memang oke" puji Nindya sambil memberikan ibu jarinya

Pesenan minuman dan makanan mereka sudah datang, setelah mengucapkan terimakasih pada pelayan, mereka berdua menikmati pesanannya. Namun tiba tiba mama Indah teringat belum memberi kabar suaminya.

"Nin foto dulu nanti di kirim ke group chat keluarga sebagai bukti kita sudah sampai" kata mama Indah sambil mengarahkan ponsel kamera pada dirinya dan Nindya, Nindya hanya nurut dan memasang ekspresi imutnya Kemudian cekrek cekrek. Dan setelahnya mamah Indah mengirim foto mereka ke group chat keluarga . Tak lama kemudian beberapa pesan masuk ke hape mamah Indah dan Nindya, yang pertama dari papah Mahendra.

Papah : "Alhamdulilah sudah sampai dengan selamat"

Alvin : "Belum percaya kalau sudah sampai Yogya sebelum ada bakpia di mulutku 😋😁"

Tedy : "Belum percaya sebelum ada foto mamah di atas tugu Yogya 😎✌🙏"

Mamah : "Anak kurang ajar"

Nindya senyum senyum membaca pesan di grup chat keluarga. Dia melihat mamah nya meletakkan hape dan melanjutkan menikmati minuman dan makanannya.

"Mamah sudah dapat informasi penginapan yang sesuai kriteria?" tanya Nindya

"Sudah, kalau makan dan minumnya sudah selesai kita pesan taxi ke penginapan" jawab mamah Indah

"Mah, apa lebih baik setelahnya kita sewa motor aja biar fleksibel kita survei survei kost nya" usul Nindya pada Mamahnya

"Iya kamu bener juga, coba mamah cari cari informasi tempat sewa motor" jawab mamah Indah sambil mengusap usap hape

"Wah kebetulan Nin ada tempat sewa motor di dekat penginapan yang sesuai kriteria"

"Ya sudah mamah buruan aja pesen tempat sekarang takutnya kalau nanti nanti keburu penuh"

"Mamah sudah pesen dari tadi sayang" jawab mamah Indah sambil menoel pipi Nindya

"Mamah memang top markotop dech" puji Nindya sambil memberi dua jempol nya disertai dengan senyum merekah di bibirnya.

Setelah selesai makan dan minumnya dan tentu saja sudah membayar, mereka keluar stasiun dan menunggu taxi yang sudah dipesannya. Tidak lama kemudian taxi datang dan membawa mereka ke tempat tujuan, penginapan. Di dalam perjalanan Nindya melihat keluar jendela mobil, mengedarkan pandangannya melihat suasana kota Yogya di siang hari. Saat melewati Tugu Yogya Nindya spontan terkikik ingat pesan text kakaknya Tedy di group chat keluarga tadi.

"Ngapain kamu cekikikan?" tanya mamah Indah sambil melihat Nindya.

"Ga apa apa Mah, cuma ngebayangin mamah foto di situ" jawab Nindya sambil nunjuk in puncak Tugu

Namun seketika pahanya mendapat cubitan dari mamah nya.

"Aduh sakit mah" keluh Nindya sambil mengusap usap pahanya bekas cubitan Mamahnya yang tidak keras.

Beberapa menit kemudian taxi telah sampai di depan penginapan yang dituju. Nindya begitu senang karena sesuai dengan keinginannya. Setelah membayar taxi mamah Indah dan Nindya keluar dari taxi dan berjalan menuju pintu masuk penginapan.

"Selamat datang sugeng rawuh Bu, mbak.." sapa pegawai penerima tamu penginapan dengan ramah dan sopan. Pegawai perempuan tersebut memakai baju sopan dengan nuansa tradisional, baju atasan model kebaya lengan pendek dari bahan kain jumputan dengan bawahan rok jarik batik.

"Terima kasih selamat siang mbak, saya sudah memesan kamar atas nama Indah " jawab mamah Indah sambil menunjukkan kartu identitasnya.

"O.. njihhh coba saya cek sebentar" kata petugas penginapan sambil menerima kartu identitas mamah Indah dan kemudian melihat lap topnya

"Oooo iya Bu, ini kuncinya.. monggo nanti di antar teman saya " katanya selanjutnya sambil memberikan kunci kamar dan kartu identitas Mamah Indah. Setelahnya memberi kode pada temennya seorang pria yang berdiri tidak jauh darinya. Kemudian pegawai pria tersebut berjalan menuju pada mama Indah .

"Monggo Bu mari saya bisa bantu bawakan tasnya" ajak pegawai penginapan sambil menawarkan bantuan

"Ohh terima kasih mas" jawab mamah Indah sambil menyerahkan travel bagnya

Kemudian mereka berjalan mengikuti pegawai penginapan tersebut. Mata Nindya berbinar saat melihat setiap sudut penginapan tertata apik dengan nuansa jawa, tadi dia juga sempat melihat seperangkat alat musik jawa di serambi depan.

"Mas apa ada hiburan musik jawa di penginapan ini" tanya Nindya pada petugas penginapan

"Iya mb, kalau saat tamu sedang ramai tapi kalau tamu hanya sedikit tidak kecuali ada request dari tamu" jawab pegawai penginapan dengan ramah dan sopan

"Ooo" ucap Nindya, dalam hati sedikit kecewa sebab sepertinya saat ini tamu tidak begitu ramai kalau request pasti tambah biaya

Setelah sampai di depan pintu kamar yang di maksud pegawai penginapan berhenti di depan pintu kamar.

"Ini kamarnya Bu, selamat beristirahat kalau ada perlu apa apa bisa hubungi kami" kata pegawai penginapan

"Iya mas. matur nuwun" jawab mamah Indah sambil tersenyum

Pegawai penginapan berlalu pergi setelah membalas dengan sopan ucapan terima kasih mamah Indah. Kemudian Nindya dan mamah Indah membuka pintu kamar dan memasukinya.

"Bagus mah kamarnya sederhana tapi keren" ucap Nindya dengan senyum merekah.

"Ya sudah syukur kalo kamu suka, sekarang kamu istirahat nanti kita cari motor sewaan, terus muter muter di sekitar kampusmu, syukur syukur bisa segera dapat kost" kata mamah Indah

"Mamah ga istirahat?" tanya Nindya sambil berjalan menuju kamar mandi

"Mamah mau nelpon papah dulu mumpung jam istirahat papah" jawab mamah Indah, dan kemudian pencet pencet hape menghubungi suaminya dan berlanjut mereka berkomunikasi membicarakan urusan orang tua.

Sementara Nindya mengatur barang barang dan otw rebahan.

Tak terasa waktu berjalan hingga hari menjelang sore, sinar matahari sudah tidak begitu terik. Mamah Indah dan Nindya melanjutkan kegiatannya hari itu menyewa motor dan melihat lihat lingkungan sekitar kampus untuk mencari kost kostan. Tidak lupa malamnya mereka mencari makan malam sekalian jalan jalan menikmati suasana kota Yogya di malam hari. Setelah dirasa cukup mereka kembali ke penginapan untuk beristirahat.

3. Belajar Mandiri

Sudah dua hari mamah Indah menemani Nindya. Mereka sudah mendapatkan kost untuk Nindya. Tiba saatnya mamah Indah akan kembali ke rumahnya dan meninggalkan Nindya. Dirasa semua kebutuhan Nindya sudah dipenuhi.

"Nin berusaha masak sendiri yang praktis dan sederhana yang penting sehat, jaga kesehatan itu penting, ingat ada suatu ungkapan you are what you eat, kamu adalah apa yang kamu makan" jelas mamah Indah

"Artinya apa mah?" tanya Nindya

"Apa yang masuk ke dalam tubuhmu mempengaruhi kesehatanmu, Kalo yang kamu makan makanan sehat kamu juga akan sehat, untuk lebih jelasnya kamu browsing browsing sendiri " jawab mamah Indah

"Ooooo kirain kalau makan ayam aku jadi ayam" ucap Nindya sambil tertawa

"Nin sudah ada magic com ada panci elektrik, mamah sudah bilang sama ibu kost kamu boleh menggunakan alat alat tersebut" jelas mamah Indah

"Masak mie instan boleh ga Mah, kan masak sendiri" lanjut tanya Nindya sambil tersenyum dan menjulurkan lidah

"Boleh kalau dalam kondisi darurat, itupun harus ditambah sayur dan protein, lihat di kemasan kan ada gambar saran penyajian. Pokoknya harus itu sayur, buah dan protein" ucap mamah Indah panjang kali lebar

Saat Mamah Indah masih memberi nasehat tiba tiba ada suara ketukan pintu kamar kost Nindya. Nindya yang masih membantu menata barang barangnya disuruh mamah Indah untuk membuka pintu. setelah pintu dibuka nampak seorang gadis seumuran Nindya.

"Maaf mengganggu" ucap gadis tersebut

"Tidak kok " jawab Nindya

"Kenalkan saya Lilian penghuni kost kamar di ujung, tadi ibu kost bilang ada penghuni baru anak tekhnologi pangan" kata gadis tersebut sambil mengulurkan tangan kanannya

"Oo iya saya Nindya, apa Lilian juga anak teknologi pangan" jawab dan tanya balik Nindya sambil menerima uluran tangan Lilian mereka berjabat tangan

"Iya semester awal juga" jawab Lilian

"Ooo ayo masuk aku sedang berbenah kamar, maaf ya aku penghuni baru belum mengenalkan diri lebih dulu, malah keduluan kamu" kata Nindya sambil mengajak masuk kamar pada Lilian

"Iya ga apa apa" jawab Lilian sambil mengikuti Nindya

"Mah kenalin ini lilian tetangga kost dan juga teman kampus" ucap Nindya

"Saya Indah mamah nya Nindya, senang berkenalan dengan Lilian, Lilian dari kota mana?" ucap mamah Indah

"Saya dari Yogya saja Bu" jawab Lilian

"Panggil aja Tante biar akrab, loh dari Yogya kok kost?" tanya mamah Indah

"Yogyanya kemringet Tante" jawab Lilian

"Maksudnya gimana?" tanya mamah Indah dan Nindya bersamaan

"Rumah saya Yogya tapi di Kulonprogo masih 20 km lebih dari kota, jadi kalau jalan pasti keluar banyak keringat" jawab Lilian sambil tersenyum

"Waduh kalau jalan kaki sudah bukan lagi keringat yang keluar Li" ucap Nindya

"He he iya Nin, makanya aku kost kalo naik motor bolak balik capek juga ga bisa konsentrasi belajar bawaannya ngantuk kalau capek" jelas Lilian

"Dan tua di jalan" lanjut Nindya

"Ha ...ha... ha..." Mereka bertiga tertawa

"Tante berapa hari di sini?" tanya Lilian

"Siang ini tante pulang, sudah dua hari di sini sepertinya perlengkapan dan kebutuhan Nindya sudah cukup untuk sementara" jawab mamah Indah

"Kalau boleh nanti Lilian ikut ngantar ke stasiun , biar nanti pulang nya Nindya ada teman" tanya Lilian menawarkan diri

"Boleh boleh Li, boleh banget" saut Nindya

"Dengan senang hati Li" jawab Mamah Indah

"Ya sudah Lilian pamit dulu tante, Nin nanti kalo mau ke stasiun panggil aja.. ingat ya aku di kamar paling ujung" kata Lilian kemudian berdiri dan keluar dari kamar Nindya

Mamah Indah dan Nindya melanjutkan berbenahnya untuk urusan mereka masing masing Nindya membereskan kamar, mamah Indah membereskan barang barang bawaannya tidak lupa membawa makanan khas Yogya untuk oleh oleh dan bakpia kering yang siap dikirim untuk dua anak lelakinya.

Siang harinya mereka bertiga berangkat ke stasiun untuk mengantar mamah Indah. kemudian pulangnya ke kost Nindya dan lilian naik bis, Nindya banyak mendapat informasi tentang Yogyakarta baik tentang transportasi umum, tempat wisata, fasilitas umum dan lain lain. Nindya sangat bersyukur di saat Mamah nya pulang sudah ada Lilian sebagai teman.

Sore harinya setelah mandi dan menjalankan ibadah Nindya membuat nasi sekalian mengukus sayuran dan telur., nanti tinggal mengaplikasikan dengan bumbu kacang yang sudah dibelinya. Sambil menunggu nasi matang dia bermain ke kamar lilian.

"Sudah mandi Nin?" tanya Lilian

"Sudah" jawab Nindya

"Li kamu kalau makan beli apa buat sendiri?" tanya Nindya kemudian

"Kadang beli kadang buat, kenapa?" jawab lilian dan balik bertanya

"Aku baru buat nasi dan ngukus sayuran dan telur ada bumbu kacang, kalau kamu mau nanti makan bersama" kata Nindya

"Okey, kebetulan banget tuh makanan favoritku itu gado gado, pecel, lotek, etc" jawab Lilian

"Syukurlah kalau suka" ucap Nindya

Kemudian mereka berdua ngobrol

Setelah beberapa menit kemudian

"Ayo Li ke kamarku paling sudah matang" ajak Nindya

"Ayo" jawab Lilian dan merekapun keluar kamar menuju kamar Nindya.

Setelah sampai di kamar Nindya, Nindya membuka majic com nya tetapi ....

"Loh kok masih mentah" gumam Nindya

"Astaga. naga berkepala naga" teriak Nindya

"Ada apa Nin" tanya Lilian

"Belum kupencet tombol on nya " jawab Nindya sambil nyengir

Keduanya tepuk jidat

Kemudian Nindya menekan tombol on nya. Sementara itu

Dertttt dretttt drettt hape lilian bergetar ada panggilan, lilian menggeser tombol hijau

"Kamu dimana aku sudah di depan pintu kost mu" suara dari hape Lilian

"Aku di sini" jawab Lilian sambil melengokkan kepala keluar pintu

"Hai" teriak Lilian selanjutnya sambil melambaikan tangannya.

Tak berselang lama muncul sosok laki laki seumuran Tedy kakak ke dua Nindya

"Buku pesenanmu kutaruh di depan pintu kamarmu" kata laki laki tersebut

"Iya mas, terima kasih ,nih kenalin teman baruku" kata Lilian pada laki laki itu sambil menarik tangan Nindya agar keluar kamar. Dan akhirnya mereka bertiga di teras depan kamar Nindya

"Nin kenalin ini mas bram kakak kelasku sma dan mahasiswa tepag juga semester 5" kata Lilian pada Nindya

Nindya dan Bram saling berjabat tangan

Mereka kemudian ngobrol ngobrol di teras depan kamar Nindya setelah beberapa menit terdengar suara "klek" dari dalam kamar Nindya pertanda nasi matang. Nindya kemudian masuk ke dalam kamar untuk mengeceknya.

"Sekarang sudah bener bener mateng Li" kata Nindya berdiri di depan pintu sambil tersenyum

"Sip" ucap Lilian

"Mas Bram sudah makan belum?" tanya Nindya pada Bram

"Kebetulan belum" jawab Bram sambil tersenyum nyengir

"Ya sudah makan bertiga saja tetapi telurnya cuma 2 gimana nich dibagi 3 ya" ucap Nindya

"Aku yang satu kamu berdua separo separo" usul Bram sambil tertawa

"Enak aja " jawab Nindya dan Lilian bersamaan

"Bagi tiga nih separo separo dulu, kemudian yang separo dibagi 3" jelas Nindya

"Rumit amat, yang separo ga usah dibagi 3 bagi berdua buat kalian aja" kata Bram

"Tunggu sebentar, kalian jangan makan dulu" kata Bram lalu pergi keluar kost

Nindya dan Lilian saling pandang.

"Mau kemana dia?" tanya Nindya pada Lilian

"Entahlah, tunggu aja nanti sebentar juga balik" ucap Lilian

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!