Seorang gadis cantik bermata cerah kecokelatan baru saja menjatuhkan tubuhnya di kursi belajarnya sambil menyalahkan layar laptop. Matanya sibuk mencari sesuatu pada laman website yang baru saja di bukanya. Gadis itu bernama Arisa Naomi usia 18 tahun yang baru saja lulus dari bangku SMA, Saat ini Risa memilih untuk bergabung di kelas penerbangan. Sejak kecil Risa sangat ingin menjadi seorang pramugari dan saat ini gadis pemilik nama panjang Arisa Naomi itu sedang menunggu pengumuman pendaftaran kelas penerbangannya.
Sebuah notifikasi baru saja masuk di ponselnya dan membuat Risa mengecek pesan yang masuk tersebut, Alangkah terkejutnya Risa ketika melihat namanya tertulis di sana yang di mana ia di nyatakan lulus dan harus menjalani serangkaian tes lagi minggu ini. Risa berteriak keras sambil loncat-loncat kegirangan hingga membuat papa dan mama nya muncul dan bertanya-tanya soal keributan yang di buat oleh Putri satu-satunya itu.
" Papa, Mama.., Risa lolos kelas penerbangan. " Seru Risa sembari memeluk mereka dengan penuh kegembiraan.
" Kamu benar lolos seleksi nak? " Tanya Papanya lagi.
" Benar pah. Nih lihat nama Risa ada di dalam daftar peserta yang lolos seleksi. " Seru Risa memperlihatkan kepada mereka soal pengumuman barusan.
" Ya ampun Risa akhirnya ya kamu bisa lolos, Mama do'ain kamu bisa menjadi pramugari ya nak. "
" Iya Ma makasih yah, Risa janji nggak bakal ngecewain kalian berdua. " Tutur Risa sungguh-sungguh.
**
Risa di nyatakan lulus seleksi dan juga tes dengan skor yang cukup tinggi, semua aspek yang di minta pun terpenuhi dan menjadikan Risa satu-satunya peserta di daerah Surabaya yang lolos. Selama 6 bulan kuliah penerbangan dan melanjutkan masa training pramugarinya di Jakarta selama 3,5 tahun, dengan kerja kerasnya selama ini Risa di nyatakan resmi di kontrak sebagai pramugari tetap di salah satu penerbangan dalam negeri.
Waktu terus berjalan dan pengalaman terbang Risa sudah cukup banyak, Risa di kontrak pada salah satu maskapai yang cukup terkenal kedua di penerbangan Indonesia. Hari ini Risa akan berangkat menuju Denpasar Bali yang memakan waktu satu jam empat puluh menit, Sebelum pesawat di nyatakan berangkat semua pramugari berkumpul terlebih dulu mendengar arahan dari sang kapten untuk mengutamakan keselamatan penumpang. Banyak yang mengira kalau tugas seorang pramugari hanyalah menyiapkan makanan dan membantu penumpang menyusun barang-barang, namun sebenarnya itu adalah tugas kedua dari mereka, adapun tugas pertama dari seorang pramugari ialah mengutamakan keselamatan para penumpang selama perjalanan berlangsung.
Setelah melakukan briefing, Semua kembali ke tugasnya masing-masing. Karena Risa masih menduduki jabatan junior ia harus bertugas di kabin khusus penumpang kelas ekonomi, Bagi Risa itu tidak masalah sebab semua butuh proses untuk mendapat pangkat tertinggi sebagai pramugari dan selama itu Risa ingin terus berusaha agar bisa mendapat pangkat tertinggi dari seorang pramugari.
Setelah semua persiapan terbang telah 100 % siap take off, Semua Para penumpang segera memasuki kabin dan mencari kursi mereka masing-masin. Risa yang bertugas di pintu pesawat menyambut mereka satu persatu dengan senyum yang seakan tak bisa pudar, Banyak yang memuji keramahannya saat itu.
" Maaf Ibu bisa lihat nomor kursinya. " Ucap Risa dan wanita itu langsung menyerahkan secarik kertas kepada Risa.
" Baik ibu silahkan kursinya F12 ada di sebelah kanan kedua dari sini yah. " Lanjut Risa mempersilahkan dengan sangat ramah.
" Terima kasih mbak. " Jawab ibu itu dengan senyum yang merekah.
Di dalam maskapai itu Risa memang menjadi satu-satunya pramugari yang menarik banyak perhatian, Tak sedikit yang memuji kecantikannya serta keramahan Risa dalam mengatur para penumpang. Saking baiknya dalam bekerja, salah satu penumpang memberikan Risa sekotak kue untuk di makan saat jam istirahat nya tiba nantim Risa merasa senang dan mengucapkan banyak terima kasih kepada wanita yang memberikannya kue tersebut.
Sudah 3 setengah tahun Risa menjadi seorang pramugari ia sudah membuat pramugari senior merasa cemburu, bahkan Pusher atau FA 1 di maskapai itu pun merasa iri dengan Risa. Jabatan pramugari tertinggi atau biasa di sebut FA 1atau pusher merupakan kepala pramugari yang posisinya selalu berada di kabin depan dekat dengan kokpit dimana posisi itu yang sampai saat ini ingin di raih oleh Risa. Sarah menatap Risa dengan tajam saat mendapati Risa di puji atas sikapnya, Melihat hal itu tentu membuatnya kesal, sebab selama ini dia lah yang selalu mendapatkan pujian dan bukannya orang lain apalagi pramugari junior seperti Risa.
" Risa, kamu kembali ke bagian galley (dapur) biarkan Monika yang menggantikan mu menyambut penumpang. " Sahut atasannya itu dan langsung di turuti oleh Risa.
Risa pun pindah ke bagaian galley dan mulai menyusun kotak makanan para penumpangnsesuai pada tempatnya, Risa tidak sendiri sebab ia di bantu oleh rekan kerjanya yang bernama Lina. Keduanya cukup akrab karena sama-sama pernah sekolah di institut penerbangan yang sama walaupun beda kelas.
Setelah semua beres, Pengumuman keberangkatan mulai terdengar dan semua pramugari stand bye di posisi masing-masing. Hal yang paling membuat Risa senang berada di pesawat ialah ketika pesawat mulai take off dan berada di ketinggian 10 ribu kaki di mana ia bisa melihat luasnya langit yang di sertai awan putih lembut serta perairan yang di lihat dari atas sana semua tampak indah, dan inilah kehidupan baru Risa di mulai.
Seminggu, dua minggu bekerja tampaknya membuat Risa sudah terbiasa dengan jam terbang yang banyak dari bandara ke bandara. Dan hampir semua tempat di Indonesia telah di kunjungi oleh Risa, Tentu ini merupakan pengalaman tersendiri untuk Risa. Sayangnya hari ini ia harus libur karena ada pergantian jam kerja antar pramugari, Risa harus pulang ke Surabaya menemui kedua orang tuanya namun saat melapor ke perusahaan menyangkut waktu liburnya ia tak sengaja mendapat sebuah informasi tentang promosi yang di adakan di oleh perusahaan di setiap maskapai.
Dalam selebaran yang di cantumkan pada papan bulletin mengumumkan bahwa tahun ini ada promosi kenaikan pangkat untuk Pilot dan pramugari, Risa langsung tertarik untuk ikut promosi itu dan membatalkan kepulangan nya untuk dapat belajar.
Karena pangkat Risa sekarang hanyalah Junior dimana itu adalah pangkat yang paling rendah dari seorang pramugari, dengan begitu Risa bisa naik pangkat menjadi senior agar dapat mengejar pangkat Maitre D'cabin atau asisten FA 1. Jabatan itu bisa membawa Risa menjadi pramugari tetap atau bahkan bisa membawa Risa pada penerbangan Internasional nantinya dan Risa berharap ia bisa naik pangkat agar bisa memberikan yang terbaik untuk kedua orang tuanya.
Risa segera menuju ruang pendaftaran promosi tersebut dan tak lupa untuk menghubungi teman-teman nya yang lain untuk mengikuti promosi ini, Setibanya di sana Risa tak sengaja bertemu dan saling berhadapan dengan anak pemilik perusahaan atau direktur Pelayanan Penerbangan. Dia merupakan seorang pria tinggi dengan senyum manis serta berperawakan ramah itu membuat Risa menyapanya dengan sopan.
Usia mereka tidak beda jauh, Anak pemilik perusahaan itu bernama Dimas di mana dia memperkenalkan dirinya langsung kepada Risa. Setelah itu Risa ikut memperkenalkan dirinya dan percakapan antara mereka terjadi cukup lama hingga Risa menjelaskan maksud dan tujuannya datang tak lain adalah untuk mengikuti Promosi kenaikan pangkat tersebut.
" Beri dia formulir promosi. " Perintah Dimas pada resepsionis dan langsung di laksanakan.
" Terima kasih pak. " Ucap Risa tersenyum manis.
" Jangan berterima kasih, Kami memang butuh orang-orang sepertimu. Yang gigih dan bertanggung jawab, Aku harap kamu bisa lolos promosi ini yah. " Ujarnya dengan lembut.
" Baik pak. " Lanjut Risa tersenyum senang.
Setelah Risa meninggalkan ruangan itu ia tiba-tiba di kejutkan dengan suara teriakan beberapa orang yang bergema di seantero gedung, Risa mengedarkan pandangannya ke arah barat dan mendapati kerumunan orang-orang yang membuat barisan sepanjang jalan di mana seorang pria dengan seragam pilot nya berjalan di tengah-tengah mereka bak seorang aktor hollywood yang datang ke tanah air.
Risa heran dan juga penasaran seperti apa pria yang membuat semua wanita itu berkumpul hingga berteriak histeris memanggil nama seseorang, yang dapat Risa dengar saat itu hanyalah nama Juan dan Juan, ia tidak sempat melihat wajahnya sebab pria itu sudah meninggalkan gedung dengan menaiki sebuah mobil yang sudah menunggunya di luar.
" Aku baru tahu kalau seorang Pilot bisa populer seperti seorang aktor Korea." Ucap Risa hanya geleng-geleng, Ia melirik formulir nya dan kembali tersenyum, Mulai hari ini Risa akan belajar sungguh-sungguh.
**
Matahari bersinar cerah pagi ini secerah hati Risa yang saat ini sedang dalam proses belajar untuk naik tingkat dari junior ke senior, Hal itu memang tidak mudah tapi ia ingin berusaha sekuat mungkin untuk mencapainya. Di hadapannya kini sudah ada beberapa buku pelajaran mengenai tata cara menjadi pramugari senior hingga maitre D' cabin, Matanya fokus membaca sementara tangannya sibuk menyeruput segelas coklat dingin.
Setelah membaca cukup banyak Risa merasa lelah, Ia menyandarkan tubuhnya di kursi panjang yang di duduknya sejak satu jam yang lalu. Pandangan nya terpusat pada langit biru yang cerah, tangannya berusaha meraih langit hingga seolah-olah menyentuh gumpalan awan putih di atas sana. Risa benar-benar sangat menyukai warna langit yang cerah seperti itu dan entah kenapa setiap melihat langit biru hatinya menjadi tenang.
Dering ponselnya baru saja membuat Risa bergeming dan melirik ke arah meja, Ia dapat melihat ponselnya baru saja mendapat panggilan dari seseorang yang tidak di kenalinya. Risa mengerjap melihat nomor yang asing itu dan dengan ragu-ragu mulai menjawab panggilan tersebut.
" Haloo.. " Ucap Risa pelan.
" Ini benar dengan Arisa Naomi kan ?" Sahut seseorang di seberang sana.
" Iya benar, kalau boleh tahu ini siapa yah? " Tanya Risa penasaran.
" Ini aku Dimas, Kamu pasti masih ingat kan kita ketemu di kantor dua hari yang lalu. " Jelasnya sukses membuat Risa heran kenapa seorang anak pemilik perusahaan penerbangan sampai menghubungi nya.
" Tentu saya masih ingat pak, ada perlu apa yah nelpon saya, terus bapak kok bisa punya nomor saya? " .
" Jangan panggil pak lah, saya masih 27 kok. Panggil Dimas aja atau nggak Kak Dimas, Soal nomor aku dapat dari resepsionis kantor. "
" Iya Pak.. Eh Kak. " Ulang Risa.
" Bagaimana Ris kamu udah persiapin promosi kenaikan pangkat belum.? "
" Ini lagi belajar Kak, Kebetulan libur dua minggu jadi bisa belajar dulu sambil nunggu tes nya di mulai. "
" Kamu nggak usah khawatir, Selama ada aku kamu bisa naik pangkat dengan mudah kok. "
" Maksud Kak Dimas apa yah, kok saya nggak ngerti.?"
" Nanti kamu bakalan ngerti kok, Ya udah belajar yang rajin, maaf kalau aku ganggu. "
Setelah panggilan tadi berakhir, Risa menatap layar ponselnya dengan wajah kebingungan. Ucapan ambigu yang di katakan oleh Dimas barusan membuatnya benar-benar kebingungan. Risa tak ingin ambil pusing dan segera melanjutkan pelajarannya.
Hari pelaksanaan tes pun di mulai tiga hari sebelum Risa kembali bertugas, setelah menjalani serangkaian tes hari ini ia akan di nyatakan lolos ketika para petinggi perusahaan penerbangan menyatakan dirinya lolos untuk ujian kenaikan pangkat ini. Karena dulu nya Risa bersekolah di FAAST ( Flight Attendant & Airline Staff Training) semua orang memandangnya berbakat, mulai dari penampilan Risa merupakan wanita yang sangat cantik, memiliki Tinggi 170 dan mahir berbahasa inggris. Selain itu Risa tercatat oleh dokter tidak memiliki penyakit apapun dan di nyatakan sehat walafiat.
Dalam hal beladiri mungkin Risa tidak terlalu mahir namun ia masih bisa melindungi dirinya sendiri jika suatu saat dalam bahaya, Simulasi kecelakaan pesawat, penyelamatan hingga sesuatu yang lain yang tiba-tiba terjadi di pesawat pun telah di lalui nya, Semua petinggi memberikan respon yang baik untuk Risa.
Risa berdoa kepada tuhan semoga dengan mengikuti ujian ini ia bisa lolos dengan nilai terbaik, Sehingga ia bisa merasa bangga pada dirinya selama ini. Selepas mengikuti semua tes tiba giliran Risa untuk bersiap-siap pulang. Tiga hari lagi ia harus kembali bekerja, tentu banyak persiapan yang harus di bawa.
Ketika meninggalkan ruangan tes, tiba-tiba saja Risa bertemu dengan Dimas yang sudah menunggunya sejak tadi. Dimas juga ikut dalam menyaksikan tes kenaikan pangkat tadi dan ia benar-benar bangga kepada Risa yang sudah bekerja keras.
" Selamat yah, ini buat kamu. " Dimas memberikan sebuket besar bunga Mawar pada Risa dan membuat nya terkejut bukan main.
" Terima kasih Kak, Gimana tadi tesnya memuaskan nggak? " Tanya Risa begitu keduanya kembali melangkah meninggalkan tempat itu.
" Puas dan bangga aku lihat kamu di tes, kamu emang yang terkeren di antara yang lain" Balas Dimas membuat Risa merasa semakin bersemangat.
Sejak hari dimana mereka bertemu, Risa dan Dimas jadi dekat dan sering jalan bersama hingga membuat Risa mulai merindukan sosok Dimas jika sedang tidak ada. Begitu pun dengan Dimas yang selalu mengatakan hal yang membuat Risa berdebar.
Setelah menjalani tes itu, Dimas berencana mengajak Risa untuk makan malam bersama dan Risa pun menerima tawaran tersebut dengan senang hati.
**
Risa bejalan dengan penuh percaya diri menuju pesawat berada sambil menarik koper bawaannya, hari ini Risa akan terbang dari Jakarta menuju Yogyakarta. Setelah itu beberapa kota lainnya yang ada di Indonesia, Tampaknya pekerjaan kali ini akan memakan waktu jam terbang yang cukup banyak dan Risa sudah siap akan hal itu.
Di penghujung pintu memasuki pesawat, Risa bertemu dengan seorang pria yang membuatnya tersenyum senang. Pria itu menghampiri Risa dan memeluknya erat, tanpa Risa sadari sebuah kalung sudah melingkar Indah di lehernya hingga ketika Dimas melepas pelukannya Risa pun di buat kaget dengan benda itu.
" Ini cantik banget Kak. " Gumam Risa tersenyum senang.
" Nggak kalah cantik sama kamu kok, Ini hadiah buat kamu yang sebentar lagi akan bekerja keras, Biar kerjanya jadi semakin semangat juga. " Balas Dimas mengelus kepala Risa dengan lembut.
" Terima kasih ya kak." Ucap Risa pelan.
Dimas mengangguk pelan sambil tersenyum, Beberapa pramugari lain yang baru saja tiba melewati mereka sambil tersenyum ramah kepada Dimas. Bahkan Sarah si kepala pramugari lagi-lagi di buat kesal dengan kedekatan Risa dengan anak pemilik perusahaan, Melihat semua teman-teman nya sudah masuk ke dalam pesawat membuat Risa pun pamit dan mengakhiri perpisahan nya bersama Dimas dengan memberikan cubitan lembut di pipi Dimas hingga membuat pria itu tersipu malu.
" Hati-hati, Kabari aku kalau kamu sudah sampai di tempat tujuan." Sahut Dimas dan di balas anggukan mantap dari Risa.
**
Saat sedang asyik mengatur makan siang untuk para penumpang, Risa dan Lina tidak sengaja mendengar percakapan dua pramugari di balik tirai di mana mereka terdengar sedang menceritakan Risa dan Dimas.
Walaupun Risa mendengar semua percakapan mereka ia tetap diam dan melakukan tugasnya dengan benar. Risa tahu kalau keduanya bukan tidak sengaja menceritakan dirinya, Mental Risa benar-benar di latih saat ini.
" Ssttt., Kamu beneran pacaran sama anak direktur penerbantan.?" Bisik Lina yang ikut penasaran.
Risa terdiam sejenak, ia bingung harus menjawab apa selain itu selama ini keduanya cukup dekat dan bisa di katakan sudah seperti sepasang kekasih. Namun hal itu juga tidak bisa di katakan pacaran sebab Dimas belum pernah mengatakan ajakan untuk berpacaran sehingga Risa bingung harus menjawab apa.
" Kok diam aja, Jawab dong. " Sambung Lina membuat Risa tiba-tiba tersadar.
" Aku nggak tau harus jawab apa, Kita berdua cukup dekat, itu saja. " Jawab Risa sukses membuat Lina melongo heran.
Karena pesawat sebentar lagi akan take off semua pramugari di minta ke tempatnya untuk stand bye, Saat Risa berjalan menuju tempatnya ia berpapasan dengan Kepala pramugari. Risa tersenyum sembari menunduk hormat dan melewatinya begitu saja, Risa tak tahu kalau saat ini dia benar-benar tidak di sukai oleh wanita itu.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!