NovelToon NovelToon

Legenda Darah Phoenix

Ch. 1 — Kekacauan

Kota Musim Semi. 

Boom … Boom …

Suara dentuman yang sangat dahsyat tiba-tiba menggelegar di pusat kota. 

Suara ledakan itu berasal dari sebuah pusat perbelanjaan yang kala itu dipenuhi para pengunjung karena di sana sedang ada acara akbar menyambut hari jadi Kota Musim Semi. Namun, siapa yang bisa menebak jika dalam acara dengan pengamanan seketat itu masih bisa disabotase oleh orang-orang jahat.

Ledakan yang sangat dahsyat itu membuat seluruh gedung pusat perbelanjaan rata dengan tanah!

Semua pengunjung pusat perbelanjaan tak ada satupun yang selamat. Termasuk tiga orang pelaku bom bunuh diri yang menyamar menjadi petugas keamanan.

Seketika, semua penduduk yang tinggal di Kota Musim Semi menjadi panik. Mereka semua berlari berhamburan menjauhi area pusat perbelanjaan menuju ke tempat yang lebih aman.

Sesaat kemudian, kebakaran hebat terjadi di samping pusat perbelanjaan yang saat ini telah rata dengan tanah. Sebab, di samping pusat perbelanjaan terdapat gudang penyimpanan batu bara yang saat itu juga terkena dampak ledakan. 

Langit Kota Musim Semi yang tadinya sangat cerah, seketika berubah menghitam akibat kepulan asap tebal yang berasal dari kebakaran gudang batu bara.

Keadaan Kota Musim Semi yang selama ini selalu damai, seketika itu juga berubah menjadi begitu mencekam.

Para penyihir yang menguasai kekuatan elemen air segera bergegas menuju ke lokasi untuk memadamkan kebakaran tersebut sebelum menghancurkan pemukiman para penduduk dan beberapa gedung penting di pusat kota.

**

Sementara itu, di atas puncak sebuah menara yang ada di bagia belakang gedung utama satu-satunya akademi sihir yang ada di Kota Musim Semi.

Seorang pria yang mengenakan jubah berwarna putih dengan simbol Burung Phoenix Emas di bagian punggungnya sedang mengamati kekacauan yang ada di seluruh kota. Pria itu bernama Wave.

Dia adalah pemimpin seluruh penyihir yang ada di Benua Empat Musim, sekaligus kepala sekolah dari akademi sihir terkuat di Benua ini.

Tujuannya mendirikan sekolah sihir adalah untuk mencari bibit-bibit unggul dari para penduduk di seluruh Benua lalu menjadikan mereka semua penyihir yang sangat kuat agar mempu melindungi Benua ini dari bencana besar yang sudah diramalkan seribu tahun yang lalu.

Dan ... Tahun ini adalah tahun dimana bencana besar yang telah digambarkan dalam ramalan itu akan muncul dan mengancam kehidupan semua makhluk hidup yang tinggal di Planet ini.

Dengan menggunakan kemampuan sihirnya, dia berusaha mencari jejak siapa dalang sebenarnya di balik semua kekacauan yang terjadi di Kota Musim Semi.

“Sial … !! Berani sekali kalian membuat kekacauan di kotaku. Jangan panggil aku Wave jika aku tidak dapat menemukan kalian.”

Wave membuat puluhan cermin dengan kemampuan sihirnya dan segera memindai setiap sudut dari Kota Musim Semi.

Instingnya mengatakan jika pelaku utama dari kekacauan ini sebenarnya masih bersembunyi di Kota Musim Semi.

**

“Gunakan seluruh kemampuan kalian untuk memadamkan kebakaran ini secepat mungkin. Jangan sampai kebakaran ini menjalar ke pemukiman penduduk.”

Seorang penyihir senior sedang memberikan arahan pada para penyihir junior agar bekerja lebih keras untuk memadamkan kebakaran ini karena letak pusat kebakaran ini sangat dekat sekali dengan pemukiman para penduduk.

Namun, api yang membakar tempat ini terlalu ganas!

Sudah hampir lima belas menit para penyihir ini menggunakan kemampuan sihir elemen air mereka. Akan tetapi, api yang ada di hadapan mereka sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda akan padam.

Para penyihir ini mulai kebingungan. Sebab, ini adalah pertama kalinya kekuatan sihir elemen air yang mereka miliki gagal untuk menjinakkan sebuah api. Padahal api yang ada di hadapan mereka terlihat biasa-biasa saja dan tak ada sedikitpun jejak keanehan.

Sampai sebuah suara misterius tanpa wujud terdengar di atas langit.

“Satukan kekuatan sihir elemen air kalian dengan sihir elemen angin! Api yang ada di hadapan kalian itu adalah inti dari semua api yang muncul dari Dunia Bawah. Karena itu, kalian semua tidak bisa memadamkan api itu dengan cara biasa.”

Suara ini terdengar sangat familiar di telinga para penyihir dan mereka semua mengenali siapa pemilik dari suara ini.

Suara misterius ini tidak lain adalah suara milik Wave. Dari hasil pengamatannya, dia akhirnya menemukan bahwa ada sebuah lubang rahasia di bawah pusat perbelanjaan itu.

Dan penyebab kebakaran hebat di Kota Musim Semi ini sebenarnya bukanlah karena ledakan bom atau ledakan gudang penyimpan batu bara karena ke-dua benda itu tidak akan pernah bisa memunculkan api yang sekuat ini.

Penyebab utama dari kebakaran hebat ini adalah rusaknya sebuah formasi sihir yang menyegel portal dimensi antara Dunia ini dengan Dunia Bawah.

“Baik, Master!! Kami semua akan melakukan sesuai dengan instruksi yang Master berikan.”

Semua penyihir yang ada di tempat ini langsung terbagi menjadi dua kelompok dan segera mengarahkan tongkat sihirnya ke satu titik sambil mengucapkan sebuah mantra secara bersamaan.

Kelompok yang ada di sebelah kiri menggunakan kekuatan sihir elemen air dan kelompok yang ada di sebelah kanan menggunakan kekuatan sihir elemen angin.

Sebuah diagram sihir raksasa dengan dua warna berbeda di ke-dua sisinya seketika terbentuk di langit. Aura yang sangat kuno juga memancar dengan kuat dari formasi sihir ini.

Para penyihir ini ternyata menggunakan mantra sihir kuno warisan dari para leluhur mereka setelah mendapat peringatan dari Wave.

'Segala sesuatu yang berasal dari dunia bawah tidak bisa dianggap remeh.' Kata-kata telah terpatri di dalam pikiran setiap penyihir sejak mereka mulai belajar ilmu sihir. Karena itu mereka semua segera menggunakan mantra sihir terhebat yang mereka miliki untuk memadamkan api ini.

...“Diagram Sihir Badai Langit.”...

Para penyihir itu akhirnya menyatukan semua kekuatan yang tersisa di dalam tubuh mereka. Mereka telah siap mengorbankan diri asalkan kekacauan yang terjadi di kota ini dapat diatasi sebelum memakan korban jiwa yang jauh lebih besar.

Seketika, setiap garis yang ada ada dalam diagram sihir tersebut menjadi semakin terang dan kekuatan dari diagram sihir itu menjadi berlipat ganda hingga membentuk sebuah formasi sihir berukuran besar.

Langit mulai bergemuruh seakan-akan mau runtuh akibat tekanan kekuatan dari diagram sihir. Angin yang sangat kencang seketika menyerang dari segala arah.

Badai yang sangat dahsyat akhirnya turun di kota ini dan menyerang kobaran api aneh yang berasal dari Dunia Bawah.

Air hujan yang mengandung kekuatan yang sangat kuno, berusaha keras untuk menekan kekuatan kuno lainnya yaitu kobaran api yang berasal dari Dunia bawah.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Salam hangat untuk para pembaca 😊.

Novel ini adalah karya pertama saya di NovelToon. Terimakasih banyak karena telah mampir membaca dan Jangan lupa tinggalkan jejak setelah membaca.

Ch. 2 — Sang Penolong

Semua berjalan lancar pada awalnya. Hal ini sesuai dengan rencana para penyihir dan juga Wave.

Kobaran api berwarna hitam pekat yang berasal dari Dunia Bawah itu secara perlahan berhasil ditekan oleh kekuatan dari Diagram Sihir Badai Langit.

Air dan angin yang berasal dari diagram sihir itu terus menekan kobaran api hitam bak sebuah ombak yang menggulung tepi pantai.

Sampai sebuah kejadian yang tak terduga terjadi …

Ledakan yang sangat dahsyat kembali terjadi dalam kobaran api hitam pekat itu dan membuat api itu semakin berkobar hingga hampir menyentuh lanjut.

Hawa panas yang sangat menyengat seketika menyerang seluruh bagian dan membuat suhu udara di tempat ini naik hingga berkali-kali lipat.

“Apa yang sebenarnya terjadi?”

“Aku juga tidak tahu. Mungkin saja kekuatan elemen angin yang ada di dalam diagram sihir yang kita gunakan telah membuat kobaran api itu semakin kuat.”

“Hal seperti itu rasanya tidak mungkin. Dunia manusia dan Dunia Bawah memiliki karakteristik Mana yang berbeda. Jadi tidak mungkin sihir kita bisa menyatu dengan sihir yang berasal dari Dunia Bawah.”

“Lalu bagaimana jika kobaran api itu sebenarnya bukanlah sihir elemen api dari Dunia Bawah. Tapi suatu makhluk yang berasal dari Dunia Bawah.”

Para penyihir berdebat satu sama lain karena fenomena aneh seperti ini baru pertama kali terjadi di seluruh Benua Empat Musim. Akan tetapi, mereka semua tidak menemukan jawaban pasti mengenai kejadian yang ada di hadapan mereka.

Sampai akhirnya …

Kobaran api berwarna hitam pekat itu kemudian berubah menjadi sosok Naga raksasa yang sangat menakutkan.

Naga raksasa itu berwarna hitam pekat dengan panjang sekitar dua puluh meter. Ia juga memiliki sepasang tanduk yang juga diselimuti dengan api berwarna hitam. Sorot matanya yang tajam dan haus darah bak seekor binatang buas kelaparan yang merindukan mangsanya selama ribuan tahun.

Naga raksasa ini juga memiliki sepasang sayap yang terbuat dari api neraka. Suhu udara di sekitar tempat ini seketika naik hingga berkali-kali lipat sejak kemunculan naga ini.

“Roar ….”

Suara raungan seekor naga menggelegar di seluruh penjuru Kota Musim Semi saat naga raksasa ini membuka mulutnya untuk pertama kali. Suaranya yang sangat khas menyebabkan ketakutan tersendiri pada setiap orang yang mendengar suara ini, seakan-akan hidup mereka akan segera berakhir.

“Ma-Makhluk apa itu? Apakah dia adalah iblis yang berasal dari Dunia Bawah,” ucap seorang penyihir dengan suara bergetar karena terkejut.

“Aku juga tidak tahu. Tapi, makhluk itu pasti sangat berbahaya. Sebab, sesuatu yang berasal dari Dunia Bawah bukanlah sesuatu yang baik,” jawab pemimpin rombongan para penyihir berpikir keras namun dia juga tidak berhasil menemukan jawaban.

Naga berwarna hitam pekat kemudian terbang ke langit dan mengelilingi tempat rombongan para penyihir yang bertugas memadamkan kebakaran.

Warna langit tiba-tiba berubah menjadi gelap gulita bagaikan malam tak berbintang karena aura yang dipancarkan oleh Naga Hitam ini. Selain kuat, aura dari Naga Hitam ini juga mengandung energi kegelapan yang sangat murni.

Para penyihir ini merasakan respon yang tidak begitu menyenangkan saat aura energi kegelapan yang memancar dari tubuh Naga Hitam ini menyentuh permukaan kulit mereka.

Kulit para penyihir ini menjadi kesemutan karena merasakan sensasi ketidak nyamanan yang sangat luar biasa. Aura energi kegelapan ini bagaikan ribuan jarum yang menusuk permukaan kulit.

...“Formasi Sihir Kubah Emas.”...

Tiba-tiba sesosok suara datang dari arah belakang tempat para penyihir itu berdiri dan sebuah formasi pelindung berwarna emas langsung muncul di sekitar mereka. Formasi pelindung ini mampu menghalau aura energi kegelapan yang menyerang ke arah mereka.

Sontak saja semua penyihir itu langsung menoleh ke belakang dan merasa sangat bersyukur karena sosok penolong yang sudah mereka tunggu-tunggu akhirnya datang.

Ya! Sosok yang baru saja datang dan membuat format pelindung untuk para penyihir itu adalah Wave.

“Dasar Naga terkutuk!! Beraninya kau muncul di kota kelahiranku dan membuat kekacauan di sini. Kau mau kembali ke tempat asalmu dan membawa semua api neraka ini kembali ke Dunia Bawah, atau aku akan memusnahkanmu.”

Tentu saja amarah Wave langsung meledak saat melihat Naga dari Dunia Bawah ini dan sangat ingin membunuhnya karena kota tempat kelahirannya telah dirusak sampai seperti ini.

Namun, dia tidak bisa bertindak secara brutal karena untuk memadamkan api hitam yang berasal dari Dunia Bawah bukanlah perkara yang mudah. Jadi Wave harus memilih cara yang terbaik untuk mengurangi dampak kerusakan dan korban jiwa.

Naga raksasa itu menatap Wave dengan remeh karena sifat alami seekor naga adalah Angkuh dan Sombong. Mereka semua merasa bahwa mereka adalah makhluk terkuat dan terhebat di seluruh alam semesta.

“Aku tidak datang ke tempat ini untuk berdagang dengan kalian, para manusia!! Jadi tidak ada gunanya tawar menawar denganku. Tujuanku datang ke tempat ini adalah untuk menguasai Planet ini. Dan yang seharusnya memberikan kalian pilihan adalah aku. Sebab, aku lebih kuat dari kalian semua. Kalian memilih tunduk dan menjadi budakku atau mati!”

Suara naga ini membuat tubuh semua orang yang ada disekitar tempat ini menjadi bergidik ketakutan kecuali Wave dan para penyihir. Ancaman ini terdengar seperti suara Dewa Kematian yang siap mencabut nyawa siapapun yang tidak patuh pada kata-katanya.

Wave sama sekali tidak menghiraukan ancaman Naga Hitam ini. Dia tidak takut sedikitpun karena dia percaya bahwa kemampuan sihirnya akan mampu membunuh Naga Hitam ini meskipun harus melalui pertarungan yang cukup sengit terlebih dahulu.

Wave lalu mengeluarkan tongkat sihirnya dan mulai membaca mantra sihir dengan bahasa yang terdengar sangat kuno. Bahkan para penyihir yang ada di sekitarnya tidak mengenali setiap kata-kata yang terucap dari mulut Wave.

Dengan seluruh kekuatannya, Wave mulai menggerakkan tongkat sihirnya ke langit. Dan sebuah diagram sihir raksasa seketika tercetak di langit. Luas diagram sihir ini hampir setara dengan luas Kota Musim Semi.

Para penyihir yang ada di dekat Wave langsung terkejut karena sihir yang digunakan oleh Wave ini seharusnya telah hilang sejak ribuan tahun yang lalu.

Di dalam perpustakaan akademi sihir memang ada beberapa buku yang memperlihatkan bentuk dari diagram sihir ini, tapi tak ada satupun buku yang menuliskan tentang mantra sihir untuk mengaktifkan diagram sihir ini. Sebab, sihir ini termasuk salah satu sihir terlarang yang memiliki kekuatan untuk menghancurkan Dunia.

“Pantas saja kau memiliki keberanian untuk melawan perkataanku. Ternyata kau memiliki sedikit kemampuan.” Naga raksasa itu menatap Wave dengan dingin. Keinginannya untuk membunuh Wave menjadi semakin besar karena Wave adalah penghalang baginya untuk menguasai Planet ini.

\=\=\=\=\=\=\=\=

Jangan lupa tinggalkan like dan komen setelah membaca. Terimakasih

Ch. 3 — Serangan Telak

Naga hitam raksasa itu tiba-tiba merasakan adanya ancaman pada diagram sihir yang di buat oleh Wave.

Awalnya dia hanya berpikir bahwa diagram sihir yang dibuat oleh Wave adalah teknik sihir biasa seperti yang digunakan oleh penyihir Bangsa Manusia para umumnya. Namun ternyata, ada aura energi yang sangat kuno dan murni memancar dari diagram sihir ini. Dan aura itu mampu menekan energi kegelapan yang memancar dari tubuhnya.

Naga Hitam ini tidak berani lagi meremehkan kekuatan sihir yang digunakan Wave. Ia segera melindungi seluruh permukaan tubuhnya dengan sisik naga yang telah diperkuat dengan sebuah teknik sihir iblis.

“Siapa kau sebenarnya manusia? Apakah kau benar-benar manusia yang berasal dari Planet ini?”

Naga raksasa itu sedikit tertarik dengan identitas Wave. Sebab, teknik sihir dengan kekuatan sebesar ini seharusnya tidak bisa dijumpai di Planet ini meskipun di Planet ini terdapat beberapa penyihir dengan kekuatan yang cukup tinggi.

Wave hanya meliriknya sebentar lalu menjawab dengan dingin. “Untuk apa aku menjawab pertanyaan seekor Naga yang sebentar lagi akan berubah menjadi sebuah Naga Panggang.”

Naga Hitam itu terlihat geram mendengar jawaban Wave. Dia lalu memusatkan kekuatannya pada kedua tanduknya yang sejak tadi selalu diselimuti dengan kobaran api berwarna hitam.

...“Badai Api Neraka.”...

Pusaran angin tornado api seketika terbentuk dari api hitam yang selalu menyelimuti sepasang tanduk Naga Hitam.

Pusaran Api Neraka adalah salah satu sihir tingkat tinggi yang berasal dari Dunia Bawah. Sihir ini memiliki kemampuan untuk menarik api yang berasal dari Dunia Bawah melalui sebuah diagram sihir yang tertanam di dalam sepasang tanduk Naga yang berasal dari Dunia Bawah.

Api yang berasal dari Dunia Bawah adalah api terkuat dan terpanas di seluruh alam semesta. Api ini bisa menghancurkan benda apapun yang dilewatinya hingga menjadi abu. Konon hanya api burung phoenix yang berasal dari Alam Dewa saja yang mampu melawan api ini.

“Hump!!” Naga Hitam mendengus kesal. “Beraninya manusia rendahan sepertimu mengancamku!! Mari kita lihat siapa yang akan hangus terbakar lebih dulu.”

Naga Hitam lalu menembakan tornado api hitam ke arah Wave. Amarahnya telah memuncak dan hanya bisa diredam dengan kematian Wave.

Akan tetapi, Wave tidak tinggal begitu saja. Dia segera mengaktifkan kekuatan sihir yang tersimpan di dalam diagram sihir yang ia buat.

...“Cahaya Surga Menembus Langit.”...

Dari atas langit, tiba-tiba turun cahaya yang memancarkan aura yang sangat agung. Cahaya itu langsung mengarah lurus ke dalam diagram sihir buatan Wave dan menyatu. Cahaya itu mengubah diagram sihir buatan Wave menjadi seperti sebuah matahari.

Hawa panas yang memancar dari diagram sihir ini mampu menandungi hawa panas yang memancar dari tornado api hitam sekaligus menekan energi kegelapan yang menjadi sumber dari kobaran api hitam itu.

Secara perlahan tornado api hitam itu mulai melemah dan menghilang tanpa jejak setelah disinari dengan kekuatan cahaya yang berasal dari diagram sihir cahaya surga menembus langit.

“Ternyata sihir yang kau gunakan itu benar-benar berasal dari Alam Dewa. Namun sayangnya, kau tidak mampu mengeluarkan seluruh kemampuan dari diagram sihir itu. Aku akan membunuhmu lalu melihat isi pikiranmu dan mencuri rahasia teknik sihir itu.”

Naga Hitam seperti mendapat panen besar mengetahui sihir apa yang digunakan Wave. Sebab, sihir ini adalah salah satu sihir tingkat tinggi di Alam Dewa. Meskipun dia tidak dapat mempelajarinya. Tapi, seharusnya dia dapat menemukan rahasia untuk mengalahkan teknik sihir ini.

Wave hanya bisa menggunakan sebagian kecil dari kekuatan diagram sihir cahaya menembus langit karena dia bukanlah seorang Dewa. Lain ceritanya jika yang menggunakan diagram sihir ini adalah seorang Dewa, sudah pasti Naga Hitam itu akan benar-benar berubah menjadi seekor Naga Panggang.

Naga Hitam langsung bergegas terbang ke langit untuk menabrak diagram sihir buatan Wave. Meskipun ia sendiri tidak yakin bisa menghancurkan diagram sihir itu tapi dia cukup yakin dengan kekuatan fisik Bangsa Naga yang cukup mengesankan. Setidaknya kekuatan fisiknya pasti mampu untuk membuat celah pada diagram sihir itu.

“Boom ....”

Suara ledakan terjadi saat tubuh seekor naga yang lebih keras dari baja apapun di Alam Semesta ini menabrak diagram sihir itu secara langsung.

Retakan-retakan dalam jumlah yang cukup banyak langsung muncul di bagian tengah diagram sihir itu dan membuat pondasi diagram sihir itu menjadi semakin rapuh.

Cahaya pada diagram sihir itu juga langsung meredup dan diagram sihir itu mulai kehilangan kekuatannya.

Naga Hitam itu lalu menghancurkan diagram sihir itu dengan kedua cakarnya yang sangat tajam dan diselimuti dengan kekuatan petir berwarna hitam.

Tidak butuh waktu lama untuk menghancurkan diagram sihir ini, kira-kira hanya membutuhkan waktu sekitar sepuluh nafas saja.

Raut wajah Wave langsung berubah menjadi gelap saat melihat sihir terkuat yang dia miliki berhasil dihancurkan dengan sangat mudah oleh Naga Hitam yang berasal dari Dunia Bawah ini.

Meskipun Wave bukanlah seseorang Dewa. Tapi, setidaknya dia telah mengeluarkan hampir enam puluh persen dari kekuatan diagram sihir itu. Lalu bagaimana bisa diagram sihir itu dihancurkan dengan sangat mudah? Apakah mungkin dia yang telah meremehkan kekuatan musuhnya?

Naga Hitam tidak membuang banyak waktu, dia segera menghantamkan cakarnya ke arah Wave saat menyadari bahwa Wave sedang dilanda kebimbangan dan pikirannya sudah tidak lagi fokus dengan apa yang terjadi disekitarnya.

“Bang …!!”

Suara benturan yang sangat keras terdengar saat cakar naga raksasa menghantam tubuh Wave dengan telah.

Tubuh Wave langsung terpental sejauh sepuluh meter. Dia mengalami rasa sakit yang sangat luar biasa di tubuhnya karena tidak sempat membuat sebuah medan pelindung untuk melindungi tubuhnya dari serangan ini.

Tubuhnya serasa dihantam oleh sebuah ombak yang sangat besar tiba-tiba hingga beberapa tulang yang ada di tubuhnya patah. Aliran Mana yang ada ada di dalam tubuhnya juga ikut menjadi kacau sehingga dia tidak dapat lagi menggunakan sihirnya dengan baik.

Naga Hitam menyeringai dan tersenyum licik saat melihat tubuh Wave yang tergeletak tak berdaya di atas tanah. “Hehe … Bagaimana sekarang? Apakah kau masih memiliki kekuatan untuk membuatku menjadi Naga Bakar? Beraninya serangga kecil sepertimu menyombongkan kekuatan di hadapan Bangsa Naga.”

Wave tidak menjawab tapi dia berusaha meraih kembali tongkat sihirnya yang kebetulan hanya terjatuh sekitar beberapa centimeter saja dari tempatnya berada. Dia berniat untuk menggunakan sebuah sihir terlarang warisan dari gurunya yang selama ini telah tersegel di dalam tongkat sihir itu.

Naga Hitam itu lalu turun dan hanya mengamati setiap gerakan Wave. Dia belum berniat untuk membunuh Wave karena apa yang dilakukan oleh Wave terlihat sangat lucu dihadapannya.

“Ternyata kau sangat gigih. Namun, apa yang akan kau lakukan dengan keadaan yang terluka parah seperti itu? Bagaimana jika kau bersumpah setia padaku dan mengabdi sebagai budakku. Aku pasti akan membiarkanmu hidup dengan nyaman karena kekuatan yang kau miliki pasti banyak membentuku untuk mengendalikan Planet ini.”

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!