NovelToon NovelToon

Cinta Dan Sahabat

part 1

Sama seperti biasa setiap pagi jalan kaki menuju ke sekolah aku siswa kelas 2 SMA yang pendiam dan tak banyak memiliki teman hanya dua mereka Fini angganista dan Stevani fransisca.

"pagi tumben udah nongol kesambet apa lo?" Raisa menyapa sahabatnya Fini.

"kesambet jin Tomang kesel gue masa gue di kerjain sama kak Brayen jamnya di cepetin alhasil gue pagi-pagi udah disini mana masih sepi lagi dasar kakak durhaka" omel Fini dengan wajah merah dan kata kesumatnya.

"ambil sisi baiknya,lo sudah belajar"

tanya Raisa.

"belajar apa?emang mau ulangan" kata Fini kaget dengan perkataan sahabatnya.

"Lo lupa hari ini kita kan ulangan sejarah"

ucap santai Raisa yang fokus dengan bukunya.

"apa..kenapa lo baru bilang sekarang kan semalem gue gak belajar"teriak Fini seperti toa untung kelas masih sepi.

"Pipin kemana? kenapa itu anak belum nongol"

tanya Raisa tanpa menjawab pertanyaan Fini.

"paling masih molor tuh anak"

celetuk Fini mencari buku untuk belajar.

Duk..

"aduh sakit siapa nih yang nimpuk gu...e Pipin ....ngapain lo dateng-dateng nipuk orang lo pikir gue kasur main nipuk aja"kata Fini yang kaget dan mengomel sama stepani atau Pipin

" biar otak lo encer kan mau ulang "jawab Pipin santai berjalan kemejanya.

"k***** bener,hah pusing nih gue sa entar bantuin gue ya..ya..Isa sayang"

Fini mencoba merayu Raisa agar mau membantunya.

"gak..belajar masih ada waktu"

kata Raisa.

"bener tuh belajar jangan pacar Mulu, masih sekolah pacaran"

ucap Pipin dengan bijak menyindir sahabatnya.

"iya bunda saya akan belajar jadi bisakah bunda diam"

kata Fini seorang berbicara dengan bundanya 'gak di rumah gak di sekolah ketemunya sama bunda cerewet '.

teetttt tettt.

bel pun berbunyi tandanya kelas akan di mulai.

"selamat pagi"

ucap Bu guru yang masuk ke kelas.

"selamat pagi Bu"

ucap semua siswa.

"Oke siapkan alat tulis dan sebagian silakan keluar kita mulai ulangannya"

kata Bu guru membuat semua siswa kelabakan salah satunya Fini ia yang belum belajar pun pusing apa yang harus ia lakukan.

"duh gue jawab apa nih mana gak ada yang kecantol lagi hahh pusing daku"

ucap lirih Fini yang nelangsa mana lagi sahabatnya keluar semua gak ada yang bareng sungguh malang nasibnya.

setelah beberapa saat kemudian jam belajar pun selesai waktunya istirahat.

"kenapa lo kusut amat mba?"tanya Pipin menggoda Fini.

"pipinn... lo bisa gak sih diem gue lagi pusing nih ahh gimana kalo nilai gue ancur tamat riwayat gue"

keluh Fini yang meratapi nasibnya.

"Haha bye bye pacar haha"

kata Pipin yang bahagia melihat Fini dan Raisa geleng-geleng kepala 'kenapa gue punya sahabat kaya mereka.'

"udah lah fin,mending lo makan nggak usah mikirin yang tadi lo kan udah berusaha"

ucap bijak Raisa ke sahabatnya.

setelah melewati jam belajar akhirnya mereka pulang.

"Lo pada ada acara gak?"

tanya Fini.

"ada"

jawab kompak Pipin dan Isa.

"ya udah bye"

pamit Fini dengan lesu.

"bye fin/bye semoga lo tidur nyenyak haha"

jawab Isa dan pipin tertawa melihat tingkah Fini.

"Lo mau kemana sa?"

tanya Pipin.

"beli buku lo mau ikut kalo mau ayo bareng"

ucap Raisa mengajak Pipin.

"boleh juga sekalian lihat novel mungkin ada yang baru gue chat bunda dulu"

ucap Pipin.

📨me.

Bun aku pergi ke toko buku dulu sama Isa jadi aku pulangnya agak sore.

^^^📩bunda.^^^

^^^ya udah nanti pulangnya jangan ke sorean.jangan lupa makan.^^^

📨me.

iya Bun.

"kita naik apa sa?"

tanya Pipin yang masih fokus ke hpnya.

"naik taksi aja biar cepet "

jawab Raisa.

terima kasih telah membaca jangan lupa like and koment.

part 2

Setiap detik seakan lambat

langkahku berat melangkah

tak pasti ku jalani.

di rumah Raisa.

"kau sudah pulang?"

kata seorang pemuda di hadapannya.

"iya,kakak udah makan?"

jawab Raisa.

"belum kau sendiri ?"

ucap pemuda yang dipanggil kakak.

"sama,kakak akan memasak"

ucap pemuda itu.

"sa bisakah kau seperti dulu,Raisa yang selalu ceria dan periang apa kamu belum bisa berdamai dengan masa lalu"

kata pemuda tadi dia kakak Raisa namanya felik Adipati putra.

"bisakah kakak tak membahas itu,aku tak ingin mengingatnya biarlah waktu yang kan mengubah semua mengubah kehidupan kita.biarlah aku seperti ini dulu"

jawab Raisa menahan air matanya agar tak keluar.

"maaf kalo kakak belum bisa menjadi kakak yang baik buat kamu..kak"

perkataan kak felik di potong oleh Raisa.

"aku tak ingin mendengarnya please biarkan aku seperti ini"

ucap Raisa memohon ke sang kakak.

"baiklah tapi kamu jangan terlalu menutup diri"

ucap kak Felix menepuk kepalanya.

"iya"

jawab Raisa mengatur napas.

bagi seorang kakak kebahagiaan adik adalah yang utama sama seperti felik ia ingin Raisa berdamai dengan masa lalunya dan dia bisa hidup seperti yang lain.

bruukk.

"hati-hati dong kalo jalan gak lihat orang Segede ini apa"

omel seorang pemuda yang tanpa sengaja tersenggol oleh Raisa yang melamun.

"sorry gue gak sengaja"

Raisa berkata dengan tatapan datar dan ia melanjutkan perjalanannya.

"tuh cewe kenapa ya? kesambet atau gimana sih dingin banget"

pemuda itu terus melihat Raisa tanpa mendengar panggilan dari sepupunya.

"dan..Dani ..dan.. dadangggg"

teriak pemuda di belakangnya.

"heh jeruk mangga apel nama gue Dani bukan Dadang kebiasaan banget ganti nama orang sembarangan"sewot Dani Alves pradipta.

"hehehe lagian gue panggil-panggil nggak nyaut, lo lihat apa sih"

kata Alex Cleo pradipta,m menengok mencari tahu.

"bukan apa-apa udah balik"

ucap Dani melangkah pulang.

"dasar di tanyain malah pergi,woy Dadang tungguin gue"

teriak Alex yang ditinggal Dani.

"alangg jangan panggil gue Dadang gue akan kasih lo makan tahu rasa lo"

ucap kesal Dani ke Alex yang selalu memanggil dia Dadang.

"hehe jangan gitu dong nanti sepupu mu yang tampan ini lewat gimana kan gak seru"

ucap bercanda Alex dengan konyol.

"biarin!,sepupu gue masih banyak ini bukan cuma lo"

teriak kesal dani.

"dasar dadangg durhakaaaa"

teriak Alex mengejar dani.

setelah sampai di depan rumah Dani mamanya Dani hanya geleng-geleng kepala melihat dua orang beradu mulut

"kalian udah besar masih aja kaya anak kecil bikin pusing kepala"

ucap Mama dani yang memegang kepalanya.

"jangan di ambil pusing Tante berat mending ambil air minum aja Tante haus"kata Alex cengengesan.

"ambil sendiri sana Tante sibuk"

ucap Mama dani menolak permintaan Alex.

"ya udah kok sepi banget,pada ke mana Tan"

tanya Alex yang masuk kerumah Dani.

"belum pada pulang Lex kamu sendiri nggak pulang?"

jawab Mama dani.

"nanti Tan,aku ada urusan sama Dani kalo gitu ku ke kamar dulu Tan"

ucap Alex

.

"iya hati-hati"

ucap Mama dani.

"hati-hati kan nggak jauh Tan"

kata Alex yang heran dengan perktaan bibinya.

"iya takutnya nanti kamu kejedot "

kata Tante bercanda.

"hehe Tante bisa aja"

ucap cengengesan Alex.

"Dadang buka pintunya dong woy Dadang"

teriak Alex dari luar kamar.

"heh nama gue bukan Dadang alang-alang lama-lama gue bisa darah tinggi ngadepin lo"

gerutu Dani setelah membuka pintu.

"hehe slow aja kali besok kita kan sekolah gimana perasaan lo?"

ucap Alex yang tidak berfaedah.

"biasa aja kan udah sering"

"iya juga sih kita sekelas gak ya?"

"gue harap gak"

teriak dani menolak untuk satu kelas dengan sepupunya yang rada.

"kenapa kan enak kita akan selalu bersama hehehe"

"ogah bosen gue lihat muka lo"

"tadi ngapain lo lihat cewe?"

ucap Alex serius.

"hah lo tau"

jawab Dani kaget.

"iya lah gue tahu gue kan punya mata"

ucap Alex seenaknya yang membuat Dani semakin kesal di jaili oleh Alex walau pun mereka tetep akur.

terima kasih sudah baca jangan lupa like and koment.

part 3

Hujan turun begitu deras

seakan bertanda

ku harus berhenti

dan berlanjut

seperti pelangi

apakah aku bisa melewati krikil ini Tuhan aku tahu semua ini adalah rencanamu berikanlah aku jalanmu.

satu dua tiga dorr..

"semangka nangka nanas lo pada ngapain disini?"

kata Raisa yang bingung melihat duo sahabat.

"kita lagi nyari buaya"

jawab asal Fini.

"buaya?"

ucap Raisa semakin bingung dan duo sahabat itu hanya geleng-geleng kepala 'sungguh terlalu'.

"buaya darat isa ku sayang"

gemes dengan tingkah Raisa yang polos membuat Pipin ingin rasanya menelan batu tapi gak jadi mending nelen jelly.

"kalian ini ada-ada aja gimana Fin baik-baik aja?"

tanya Raisa ke Fini.

"ya begitulah yang penting uang jajan gak lenyap"

ucap Fini.

"hahaha makanya belajar Fini ku sayang jangan pacaran Mulu"

kata Pipin yang bahagia.

"gue gak punya pacar Pipin yang manis kaya gula gosong"

gerutu Fini yang kesal dengan sahabatnya itu. kenapa gue punya sahabat kaya gini bikin stresss' ucap Fini dalam hati.

"sudah pin kasian nanti Fini guling-guling kan nggak lucu tapi malu-maluin"

dengan muka polos Raisa berkata dan membuat Fini semakin sakit.

"bener juga sih,sa ngapain kamu di sini gak bosen apa cuma liat langit sama awan gak ada yang berubah itu itu aja deh"

mencoba melucu tapi tak ada yang tertawa mereka hanya diam memandang Pipin.

"garing kerupuk kerupuk"

ucap santai Fini.

"beli satu Bu yang pedess"

kata Raisa menimpali Fini membuat mereka berdua tertawa dan pipin cemberut kesal.

"kalian mah begitu sakit dedek mas"

ucap Pipin ngelwak.

"hahaha"

"sa lo belum bisa ngelupain masa lalu lo?"

ucap pipin hati-hati melihat wajah Raisa.

"gue cuma mau bilang buka hati lo lihat ke depan pasti ada pelangi"

kata Fini.

"iya gue tahu,tapi gue belum ketemu aja"

ucap Raisa.

"makan yuk laper nih kenapa sepi amat nih taman biasanya ada yang lewat"

ucap Fini liat kanan kiri mencari orang jualan.

"apa yang lewat laler"

kata Pipin yang tak fokus.

"orang jualan Pipin gue laper"

gerutu Fini yang kesal.

"ya udah beli online aja kan lo punya hp"

jawab Pipin seenaknya.

"tuh ada yang lewat soto mau gak?"

ucap Raisa menuju tukang penjual soto.

"mana ahh iya mau bang bang soto"

teriak Fini manggil penjual soto.

"pin lo mau gak?"

tanya Raisa.

"satu yang pedes"

jawab Pipin.

"Mba mau berapa?"

tanya penjual soto.

"satu pedes yang dua sedeng dan campur semua"

ucap Fini menjelaskan pesanannya.

"baik tunggu sebentar"

ucap penjual soto lagi.

"iya"

jawab Fini.

beberapa saat kemudian pesanannya datang mereka pun makan.

"kenyang"

ucap Fini mengelus perutnya.

"Alhamdulillah Fin"

ucap Raisa.

"iya Alhamdulillah terima kasih ya Allah atas nikmat yang kau berikan untuk kami"

ucap Fini.

"Fin nih bayar"

perintah Pipin memberikan mangkoknya.

"uangnya mana?"

tanya Fini menjulurkan tangan meminta uang.

"hehe lo bayarin dulu,ya gue nggak bawa uang.Fini yang baik cantik dan suka menabung"

ucap pipi cengengesan muji-muji Fini.

"kebiasaan lo kalau ada maunya aja muji-muji dasar Pinokio"

gerutu Fini yang membayar soto 2 porsi.

"mau ke mana lagi gak mungkin kan disini Mulu"

tanya Raisa yang mulai bosan.

"ke perpus aja belajar biar printer"

ajak Pipin.

"ya udah yuk"

timpal Raisa.

"gak ada tempat lain apa bosen gue"

keluh Fini.

"kapan lo pergi ke perpus baca buku aja jarang let's go"

ajak Pipin menyeret Fini yang misuh-misuh sumpah serampahnya.

terima kasih sudah baca jangan lupa like and koment.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!