NovelToon NovelToon

His Love : The Mafia King

Prolog

Jangan baca setengah-setengah, karena tidak akan bisa memahami alur ceritanya dengan baik...

Jika tidak bisa memahami alurnya, maka ceritanya gak bakalan seru untuk dibaca, kalau tidak seru bagaimana mau menikmatinya? 😎

~Krisna24

 

HAPPY READING GUYS

 

______________________

Malam hari tepatnya pukul 22.45 waktu setempat (kota Bangkok, Thailand). Terlihat sebuah mobil sedan berwarna hitam melaju dengan kecepatan tinggi keluar dari areal parkir bandara internasional Bangkok itu menuju jalan raya...

Seorang pria muda yang mengemudikan mobil itu dengan sangat kencang menembus jalan yang cukup sepi malam ini, ia memacu laju kendaraannya dengan semaksimal mungkin, bahkan disaat melewati mobil patroli polisi ia tak sedikitpun menurunkan laju kendaraannya seakan ia akan selalu kebal hukum walaupun melanggar aturan apapun,

Sehingga tak berselang lama terjadilah kejar-kejaran antara pria yang menggunakan mobil sedan hitam itu dengan mobil polisi sampai ke perbatasan provinsi Saraburi... pada akhirnya pria itupun tak dapat melajukan mobilnya lagi saat sudah dihadang barikade polisi di hadapannya...

"Cepat turun dan angkat tanganmu keatas!" Seru dua orang anggota polisi yang sedari tadi mengejar pria itu...

Saat pria itu turun, semua polisi yang tadinya menatap tajam dan sangat kokoh membuat barikade jalan untuk mencegat pria itu tiba-tiba terlihat gugup dan ketakutan...

Sementara para polisi muda yang tak mengetahui siapa yang tengah coba untuk mereka tangkap tetap melanjutkan untuk memborgol pria itu dan membawanya ke sel tahanan di kantor polisi setelah melakukan pengecekan barang bawaan pria itu...

Pria itu ditangkap dengan tuduhan telah mengganggu ketertiban umum, melewati batas kecepatan maksimal di jalan raya, membawa 2 pucuk senjata api dan sebuah senjata tajam berupa pedang, tanpa basa-basi lagi iapun langsung digiring ke kantor polisi, pria itu tetap diam namun tatapan matanya begitu tajam seakan dia bisa membunuh siapapun yang ia mau saat ini...

 

Trankkk.. Trankkk.. Trankkk..

Jeruji besi itu dipukul keras oleh pria itu dengan tangan kosong namun tetap berbunyi dengan nyaring yang menandakan bahwa pukulannya sangat keras...

"Hey! cepat bebaskan aku sekarang atau kalian akan menyesal nanti!" Ancamnya dengan ekspresi dan nada suara yang dingin dan kejam, sepertinya batas kesabarannya telah habis karena pengacaranya belum juga datang,

lalu polisi muda yang tadi menangkapnya itu menghampirinya dan memukul tralis besi tempatnya ditahan dengan begitu arogan,

"apa yang bisa kau lakukan hah? Kau saja masih mendekam didalam sana! Lebih baik kau diam jangan membuat keributan ini sudah malam!" Teriak polisi itu, Lalu dengan cepat seorang polisi yang sudah lebih tua dan juga sebagai seniornya menghampiri polisi muda itu dan berkata,

"Tazo lebih baik kau diam saja! Kau tidak tau siapa yang sedang kau tangkap ini!" Ujarnya berusaha mengingat polisi muda yang ternyata bernama Tazo itu...

"Memangnya dia siapa sampai kalian berkeringat dingin seperti ini senior?" Sahutnya tak menghiraukan peringatan dari seniornya

"kau akan tau siapa aku kawan... segera setelah aku bebas sebentar lagi!" Seru pria itu terdengar sangat dingin dan kejam dengan tatapan nanarnya, Semua yang ada di kantor polisi itu bergidik mendengar suaranya, tak ada yang berani menatapnya secara langsung...

"Aku Zee pengacara dari Kim Hans, dimana Kim Hans ditahan? Cepat bebaskan dia!" Seru seorang pria yang bernama Zee itu terlihat sedikit panik. Semua polisi yang sedang bertugas malam ini tampak bergegas menyelesaikan dokumen pembebasannya karena tau akan ada kejadian buruk menimpa mereka jika mereka tak segera membebaskan pria yang bernama Kim Hans ini....

"Minggir kau!" Seru Zee sambil mendorong Tazo menjauh dari sel tahanan Kim itu...

Ya... pria yang sedari tadi ditahan ini adalah Kim Hans Suppanad, seorang bos besar mafia yang paling ditakuti di seluruh negara Thailand, saat mendengar namanya saja orang-orang akan bergidik ngeri karena kekejamannya, namun hanya sedikit orang yang mengenali bagaimana rupanya, terlebih lagi beberapa tahun silam ketika terjadi pembantaian besar-besaran di seluruh kota hanya karena perang kekuasaan mafia dan menghasilkan kelompok SDG sebagai pemenang semakin melambungkan nama seorang Kim Hans Suppanad ini...

Menyadari kesalahan besar yang telah ia lakukan Tazo mencoba meminta maaf pada pria yang baru saja ia jebloskan ini yang ternyata adalah Kim Hans Suppanad...

"tuan mohon maafkan aku.. aku tidak tau bahwa itu anda.. mohon maafkan aku tuan, mohon maafkan saya..." pinta petugas bernama Tazo itu sambil bersujud di kaki Kim saat Kim baru saja dikeluarkan dari sel tahanan...

Kim langsung menendangnya dengan sangat keras sampai ia terpental jauh dan terhentak di sebuah meja rekan-rekan polisinya yang lain....

"Kau beruntung masih bisa hidup sekarang, karena aku sedang ada urusan yang mendesak" geramnya membuat semua polisi di sana bernafas lega karena tidak harus membersihkan noda darah ataupun membereskan mayat dari seorang perwira muda yang arogan seperti beberapa tahun silam saat Kim hendak meninggalkan Bangkok kala itu...

"Bos tenanglah semuanya sudah beres, dan semua orang sudah siap menunggu bos di markas pusat Chiang Mai" lapor Zee pada Kim tentang situasi disana...

"ayo segera pergi" sahut Kim sedikit ketus karena masih dalam keadaan kesal...

Mereka pun keluar dari kantor polisi dan masuk kedalam mobil sedang hitamnya, sedangkan mobil yang digunakan oleh pengacaranya tadi dikemudikan oleh bawahannya, mereka pergi begitu saja tanpa menyadari bahwa ada sebuah mobil yang mengintai mereka sejak bos mafia ini ditangkap oleh kepolisian,

“ Dia adalah targetmu Aom, maka secara resmi detik ini 004 diturunkan untuk misi rahasia ini ” ujar pria yang duduk di kursi pengemudi pada seorang gadis cantik disampingnya

" Roger! " sahut gadis itu langsung menerima misi rahasianya

“ Aku tidak mengira bahwa bos besar itu masih sangat muda bahkan mungkin masih seumuran denganku ” gumamnya pada dirinya sendiri,

***

Sesampainya di rumah besar dan megah itu Kim disambut oleh semua anak buahnya yang terbalut pakaian serba hitam dari ujung gerbang sampai kedalam rumah mewah nan megah yang ada di puncak bukit sana...

"Selamat datang bos" seru 2 orang lagi yg menjadi tangan kanan Kim yaitu Nan dan Mario, Kim hanya mengangguk lalu masuk kedalam rumahnya...

"Apa kabar kalian?" Tanya Kim pada dua orang wanita cantik sekaligus asistennya itu...

"Baik bos" sahut kedua gadis yang bernama Tae dan Baifren dengan senyuman manis dan penuh dengan keramahan di wajah cantik mereka itu...

"Bagus, sekarang siapkan semua berkas tentang perjanjian pengiriman serta pengangkutan barang-barang dari jalur laut ke meja kerjaku dalam 10 menit..." ujar Kim memberikan perintahnya...

"Siap bos" sahut mereka kompak, lalu merekapun berlari menyiapkan semua yang diminta oleh bosnya itu...

Sebenarnya Kim sudah hampir 1 tahun menetap di China bersama kakaknya yang tinggal di sana karena suatu alasan... Ia baru kembali setelah mendengar ada beberapa unit khusus yang ditugaskan untuk meruntuhkan kekuasaan dari pihak mafia dibawah kendali satuan khusus pemerintahan setelah ia pergi dari Bangkok 1 tahun silam...

"mereka pikir bisa menghancurkan mafia hanya dengan kemampuan mereka sekarang? Hahaha mereka sangat lucu!" Seru Kim pada Zee, Nan dan Mario yang tengah melaporkan hal itu padanya...

"Iya bos, tapi aku rasa mereka punya beberapa taktik khusus untuk menghancurkan kelompok mafia lainnya seperti saat mereka berhasil menghancurkan kelompok mafia kapak merah kemarin" sahut Mario

"Mereka menggunakan beberapa taktik licik seperti adu domba bos" seru Nan

"Aku tahu pasti mereka akan menggunakan cara-cara seperti itu untuk menghancurkan kekuatan lawan yang jauh lebih besar daripada yang mereka miliki..." sahut Kim terlihat sedikit berpikir tentang sesuatu,

"Mario bagaimana perkembangan pelatihan anggota kita di pelabuhan?" tanya Kim lagi

"Mereka berkembang sangat pesat bos.. beberapa penembak jitu baru telah terlahir, mereka sangat lihai di berbagai medan..." sahut Mario bangga

"Bagus, lalu bagaimana jalur laut akhir-akhir ini Nan? Apa ada yang bermasalah?" tanya Kim

"Tidak bos, hanya saja pemerintah lebih sering melakukan pengecekan barang sekarang, tapi itu tidak pernah menjadi hambatan untuk kita" sahut Nan

"Zee panggil Tae dan Fern kesini, ada tugas baru untuk mereka" ujar Kim, lalu Zee undur diri untuk segera memanggil mereka berdua...

Permainan Dimulai...!

"Ada tugas apa bos? Kami sudah siap" tanya Tae dan Baifren kompak

"Aku ada tugas khusus untuk kalian.. kalian akan melakukan pengintaian terhadap semua kelompok mafia yang diincar oleh satuan khusus itu, saat mereka bergerak melumpuhkan kelompok mafia manapun itu, kita juga akan bergerak mengambil dan memindahkan semua persenjataan dan persediaan mereka yang tersimpan di gudangnya... Timingnya harus benar-benar tepat" tutur Kim menjelaskan rencananya

"Wow bos kau sangat cerdik" cetus nan

"Mereka bermain dengan licik kita harus dengan cerdik tentunya" sahut Kim sambil sedikit tersenyum menyeringai

"Baik bos kami akan segera kerjakan" Tae dan Fern pun undur diri untuk mempersiapkan pengintaian mereka...

Tak berselang lama pintu ruang kerja Kim kembali terbuka

"Kim ini saatnya kau cek kesehatan" ujar Jeab dokter pribadi Kim

"Aaahhh aku paling malas dengan hal ini" ujar Kim sambil merentangkan kedua tangannya

"ini semua demi kesehatanmu Kim Hans" sahut Jeab

Sebenarnya Zee, Nan, Mario dan Jeab adalah teman-teman Kim sewaktu masih bersekolah dulu, namun saat sudah mulai dewasa Kim yang dari dulu memang sudah seperti pimpinan merekapun diangkat menjadi bos besar dari kelompok mafia terbesar di Thailand ini menggantikan ayahnya yang telah meninggal di China beberapa tahun silam...

Setelah itu mereka berempat bersumpah setia kepada Kim dan bergabung dalam Silver Dragon untuk membantu Kim dalam segala urusannya. Mereka tentu saja memiliki kehebatannya masing-masing hingga mampu menjadi tangan kanan dari bos mafia terbesar di negeri ini,

Mario adalah penembak jitu dan juga sebagai komandan pasukan SDG (Silver Dragon), Nan seorang hacker handal dan bertugas mengurusi semua hal di bidang IT bersama beberapa divisi khusus dibawahnya, Zee sangat ahli di bidang hukum dan menjadi pengacara pribadi Kim, sedangkan Jeab dia adalah seorang dokter ahli dan menjadi dokter pribadi Kim, ia berusaha sangat ketat menjaga kesehatan kim walaupun dia sering berdebat dengan Kim karena hal ini...

Tae dan Baifren juga memberikan sumpah setianya pada Kim setelah Kim membebaskan mereka dari kekejaman kelompok mafia king kobra yang ingin menjadikan mereka sebagai budak **** kelompok itu...

Awalnya kedua wanita ini hanyalah wanita dari keluarga biasa yang telah dibantai oleh kelompok mafia itu, namun setelah mereka bersumpah setia pada Kim mereka dilatih tanpa paksaan menjadi pengintai dan penyusup yang luar biasa indahnya,

Sedangkan Kim apa masih perlu dipertanyakan apa keahliannya? Tentu itu sebenarnya tidak perlu karena apa? Kim layaknya sebuah mesin perang sempurna yang sangat pintar dalam segala bidang, tangguh dalam segala jenis bela diri, dan ahli dalam semua senjata membuatnya tak perlu diragukan lagi kompetensinya menjadi seorang pimpinan tertinggi suatu kelompok mafia terbesar di Thailand ini...

*Di ruangan rapat satuan khusus...

"semua unit bersiagalah kita akan melumpuhkan kelompok mafia harimau putih sore ini, persiapkan semuanya dengan matang dan pastikan tidak ada kesalahan sedikitpun.. karena jika kalian melakukan sedikit saja kesalahan maka nyawa kalian semua akan melayang" seru kapten Mike kepada semua pasukannya

"Siap Kapten!" Seru pasukan itu kompak, mereka memang tampak memiliki penampilan yang biasa-biasa saja tanpa seragam apapun hanya karena satu alasan yaitu, mereka adalah pasukan rahasia tanpa identitas publik yang jelas, bukan karena mereka orang-orang yang tinggal secara ilegal maupun tanpa status kewarganegaraan... Akan tetapi semua status sosial mereka sengaja dihapuskan demi kepentingan misi rahasia yang selalu mereka lakukan setiap ada perintah dari atasan yang diturunkan untuk mereka selesaikan secara rahasia tentunya,

"Dan kamu ingatkan tugasmu ini yang paling penting 004... kamu harus bisa mengintai dan berusaha menyusup ke kelompok mafia terbesar itu, aku percayakan tugas besar ini padamu Aom, dan akan aku tegaskan sekali lagi! Berhati-hatilah!" ujar kapten Mike kepada seorang wanita cantik yang kemarin malam duduk disampingnya, ia tampaknya sedikit mengkhususkan bawahannya ini karena hanya wanita cantik ini yang ia panggil langsung dengan namanya, tidak seperti bawahannya yang lainnya yang hanya ia panggil dengan kode name angka seperti 001, 002 dan yang lainnya,

"Siap laksanakan" sahutnya kemudian langsung mempersiapkan segala rencananya,

***

Di dalam ruang kerja Kim di pelabuhan,

Kriiiiing... Kriiiiing... Kriiing...

Telepon kantor itu berbunyi dan langsung diangkat oleh Kim yang sedang memeriksa laporan alur perdagangan laut yang menumpuk di atas mejanya,

"Hallo..." sapanya dengan suara khasnya yang sangat dingin yang terkesan acuh tak acuh saat ini,

"Kim.. ini aku Tao..aku perlu bantuanmu.." ucap pria yang bernama Tao itu dari seberang telepon langsung to the point

"Oo ternyata kakak sepupuku yang telepon... Apa ada yang perlu aku bantu sekarang kak?" Tanya Kim santai meskipun lawan bicaranya terdengar sangat kacau dan tegang saat ini,

"Harimau putih akan menjadi target sasaran operasi pasukan khusus itu besok, aku perlu back up darimu kim, kekuatan kami sudah diketahui, tapi mata-matanya sudah berhasil aku singkirkan tadi, hanya saja operasi besok masih menjadi ancaman besar bagiku" ujar Tao memaparkan keadaannya tanpa melewati detail kecil apapun,

"Hmmm baiklah kakak sepupu, tunggu di dermaga aku akan menyiapkan yang terbaik untukmu nanti" sahut Kim masih sangat santai

"Oke Kim aku mengandalkanmu.. terimakasih banyak" sahut Tao penuh hormat

"Santai saja kak, ini bukan hal besar" sahut Kim lalu menutup telponnya dan menyambungkannya ke Mario dan Zee

"Hallo bos ada apa?" Sahut mereka berdua dari ujung telepon

"Mario siapkan 4 orang sniper andalan kita dengan kamuflase sebagai para gamers Bangkok tempatkan mereka di setiap poin terbaik pada gedung disekitar markas harimau putih, lalu Zee cepat cek keadaan para aparat sipil agar tidak mendengar apapun tentang pertempuran kecil antara harimau putih dengan unit khusus itu besok karena akan ada baku tembak antara mereka yang cukup intens, aku akan mengerahkan seperempat anggota kita untuk membantu mereka secara grilia besok... aku yakin kau bisa mengurusnya dengan cepat Mario..." ujar Kim panjang lebar memberikan arahan pada mereka berdua...

"Baik bos, semua akan segera beres" sahut mereka lalu Kim menutup telponnya

"Mereka mulai bermain-main rupanya.. aku yakin sebentar lagi pasti SDG yang jadi sasarannya hahaha..." Ucap Kim nampak tak sabar menunggu unit khusus itu mendekati dirinya....

Kenapa Kim tidak takut? Tentu saja karena ini bukan pertama kalinya terjadi... ia bahkan sudah sering berhadapan dengan para agen internasional yang berupaya menghancurkan kekuatan mafia-mafia besar internasional, baginya ini hanyalah permainan kecil....

--------------------------------------

jangan lupa tinggalkan like dan komennya guys...

karena like, kritik dan saran kalian sangat berarti untuk pembelajaran bagi author kedepannya...

Pengaruh dan Kekuasaan di Dunia Gelap

Keesokan harinya semua perlengkapan dan anggota SDG sudah siap untuk ikut melindungi harimau putih bersama Tao

"Kim sekali lagi terimakasih atas bantuanmu ini.. aku berhutang padamu Kim.." ujar Tao sambil membungkukkan badannya

"sudahlah kak.. ini tidak seberapa, kau itu saudaraku juga.. kita harus saling menjaga kan?" Sahut Kim

"tentu Kim.. aku berharap bisa membalas semua pertolonganmu padaku selama ini Kim.." ujar Tao

"lain kali lebih selektif lagi dalam memilih anggotamu kak.. tidak semua orang bisa menjadi setia.. apalagi di dunia seperti ini kak" ujar Kim mengingatkan

"iya Kim, aku tidak akan mengulangi kesalahan yang sama tentunya.. ayo semuanya berangkat" seru Tao bersemangat

"bos apa kita akan mengawasi seperti biasanya?" tanya nan dan Mario

"tentu saja kawan.. ini sangat menarik untuk disaksikan bukan? hahaha.." sahut Kim langsung masuk ke dalam mobilnya

"bos, aku rasa sudah ada pergerakan dari mereka untuk mendekatimu.. dari mata-mata yang ada disana aku dapat informasi bahwa sudah dirancang sebuah rencana untuk menaklukkanmu bos.." ujar Nan serius

"menaklukkanku? Yang benar saja hahaha.. itu tidak mungkin nan" sahut Kim

"iya nan kau ini ada-ada saja" ujar Mario

"maksudku itu kita juga perlu mencari tahu apa yang mereka rencanakan" ujar Nan pada Mario

"lalu tunggu apalagi? Segera lakukan apapun yang bisa kau kerjakan untuk mendapatkan informasinya nan" perintah Kim

"itu sudah pasti bos!" Seru nan gembira dengan reaksi kim lalu merekapun pergi menuju lokasi permainan akan dimulai.

"Sudut yang pas.. kau memang hebat Mario.." puji Kim

"makasi bos!" Sahut Mario senang

"Nan sambungkan pada semua penembak jitu kita" perintah Kim

"sudah bos"

"test.. kalian bisa mendengarku?" Tanya Kim pada semuanya

"siap dengar bos..." sahut mereka semua

"berikan padaku pertunjukan yang menarik!" Seru Kim mendapat senyuman bangga dari semua anggotanya

"inilah akibatnya kalau kalian berani bermain-main dengan SDG" ujar Mario bangga

Pertempuran sengit terjadi disana namun kemampuan dari personil khusus itu sungguh jauh dari kemampuan pasukan Kim yang telah membantu harimau putih itu, bahkan tak satupun anggota harimau putih yang dapat dilumpuhkan oleh unit pasukan khusus itu...

Pada akhirnya kapten Mike pun mengambil keputusan untuk menarik semua pasukannya karena tau semua yang mereka lakukan akan berakhir sia-sia bahkan dapat memakan korban jiwa dari pihaknya...

"Hooiiih.. serius hanya segitu saja? Haaaah padahal aku sudah bersemangat" ujar Kim melihat semua pasukan itu mundur

"tentu saja mereka akan sangat kewalahan menghadapi ketangkasan pasukan kita bos" ujar Mario

"Zee bagaimana? Semua aman kan? Tidak ada masalah hukum yang bisa terjadi?" Tanya Kim

"semua aman terkendali bos.. tidak ada yang berani macam-macam bos.." sahutnya

"kalau begitu mari kita pulang" ujar Kim sambil melangkah menuruni tangga gedung itu...

Sudah sangat malam ketika mereka akan pulang kerumahnya dan tiba-tiba saja ditengah perjalanan ada sebuah mobil silver yang menabrak pembatas jalan di depan mereka

"astaga apa pengemudinya mabuk.. ada-ada saja" ujar nan

"bos sepertinya pengemudinya seorang wanita, apa kita harus menghentikan mobil kita? setidaknya untuk memeriksa keadaannya" tanya Zee

"iya lihatlah apakah dia baik-baik saja" ujar kim, lalu nan menepikan kendaraannya.

Wanita itu keluar dari dalam mobil dan sedikit muntah didekat mobilnya

"hey kau tidak apa-apa?" Tanya Nan padanya, wanita itu menoleh

"aku sedikit pusing tuan.. karena tadi dipaksa minum oleh temanku.." ujar wanita itu, sejenak Kim memandangi wajahnya lalu

"kau.. apa kau bisa pulang sendiri? Aku rasa kau tidak akan mungkin bisa menyetir lagi, bisa-bisa kau masuk ke jurang" ujar Kim

"iya tuan.. tapi temanku yang lain tidak ada yang bisa aku hubungi untuk minta bantuan untuk menjemputku sekarang" sahut wanita itu lesu

"oo iya aku sampai lupa tuan.. namaku Aom Sushar Manaying" ujarnya sambil mengulurkan tangannya kepada Kim

"aku Kim Hans nona.." sahut Kim santai,

"tampannya.. jadi dia ya.." batin aom

"wow nama yang tidak asing.. sangat indah.." sahut Aom

"kalau begitu biar aku yang mengantarmu pulang Aom.. aku sedang tidak ingin malam ini ada yang mengalami kecelakaan" ujarnya langsung masuk kedalam mobil Aom

"bagaimana dengan kami bos?" Tanya Mario

"kalian ikuti saja dari belakang" ujar Kim

"baik bos" sahut Nan Zee Mario

"ayo cepat naik, aku tidak punya banyak waktu Aom.." ujar Kim sambil mencoba menghidupkan mobil itu

"baik tuan terima kasih banyak atas bantuannya" sahut Aom

Setelah Aom memberikan alamatnya, Kim langsung melajukan mobilnya menembus jalanan itu dengan sangat cepat diikuti oleh ketiga anak buahnya itu...

"nah sudah sampai" ujar Kim

"sekali lagi terima kasih banyak tuan Kim" ujar Aom sambil membungkukkan badannya saat mereka sudah keluar dari mobil itu

"lain kali kalau tidak bisa minum jangan dipaksakan.. atau jangan mau dipaksa" ujar Kim lalu langsung masuk kedalam mobilnya dan meninggalkan apartment itu bersama kedua anak buahnya itu

"sepertinya ini akan sangat sulit.." gumam Aom pada dirinya sendiri saat mobil itu sudah jauh.

Setelah sampai di rumahnya jam sudah menunjukkan pukul 12 pas tengah malam, Kim pun menyuruh Zee dan Nan untuk istirahat lalu iapun masuk ke kamarnya. Setelah selesai mandi iapun bersiap untuk tidur juga...

jangan lupa tinggalkan like dan komennya guys...

karena like, kritik dan saran kalian sangat berarti untuk pembelajaran bagi author kedepannya...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!