Hujan perlahan membasahi tanah, aroma tanah yang diguyur hujan perlahan memasuki indra penciuman seorang pemuda yang duduk terdiam di taman. Wajahnya tampak begitu tertekan setelah melihat kertas kecil ditangannya, sebuah tagihan rumah sakit dengan nominal yang begitu besar tertulis berwarna merah cerah.
“Apa yang harus kulakukan untuk membayar tagihan ini?”
Dia berbicara kepada dirinya sendiri, tidak ada satu pun seseorang berada di taman itu setelah rintik hujan kecil berjatuhan. Hujan itu membasahi seragam sekolahnya. Rasa frustrasi yang menumpuk dipikirannya perlahan menjalar ke tubuhnya, kepalan tangannya yang begitu erat telah siap untuk dilampiaskan keluar tetapi sebuah bayangan senyum adik manisnya terlintas dibenaknya hingga dia melepaskan semua rasa frustrasi itu pada dirinya. Tidak ada yang lebih baik selain memukuli diri sendiri dalam keadaan seperti ini.
Hujan yang makin deras dan kilatan cahaya yang bermunculan membuat pemuda itu bangkit dan berjalan mencari perlindungan dari hujan itu.
“Akan terlalu berbahaya ditempat terbuka seperti ini, apalagi jika aku masuk rumah sakit karena kejadian konyol tertimpa pohon tumbang atau tersambar petir-”
Kilatan cahaya putih yang cukup cepat memasuki pandangan matanya, kilatan putih yang bergerak tiba-tiba itu membuatnya terkejut dan dengan cepat menutup telinganya.
Kali ini, gemuruh suara yang membengkak tepat di atas kepalanya dapat dirasakan sepenuhnya. Suara itu bergetar mengguncang tubuhnya bahkan dia bisa merasakan betapa paniknya jantungnya memproses adrenalin yang datang tiba-tiba itu.
Dengan tenang pemuda itu berjalan menjauhi wilayah taman dan menyusuri pusat perbelanjaan untuk berteduh.
Dia mengelus dadanya untuk menenangkan jantung kecilnya yang masih memberikan dorongan adrenalin yang cukup cepat.
“Walaupun aku sudah menutup telingaku tetapi tetap saja suara itu masih bergetar ke tubuhku, untung saja cahaya bergerak lebih cepat dari suara."
"Apa seperti ini rasanya saat menyelam dan bertemu kapal selam yang menyalakan sonar aktif?”
Saat ini pemuda itu berjalan tanpa arah dan membiarkan kakinya mengambil alih tujuannya sembari pikirannya melayang mencari jawaban yang memungkinkan dari pertanyaan kecilnya itu.
Langkah kakinya terhenti saat dia melihat sebuah poster promosi yang menampilkan sebuah game daring bernama Isekai Online. Promosi itu bertujuan untuk menawarkan paket penjualan Isekai Online yang disertai dengan perangkat game yang mendukung teknologi Deep-Dive Virtual Reality.
\=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-
[ Isekai Online + DDVR : Rp.2.500.000,00 ]
[ Isekai Online + DDVR PRO : Rp.5.000.000,00 ]
[ Isekai Online + DDVR ULT : Rp.7.500.000,00 ]
\=-=-=-=-=-=-=--==-=-
Pemuda itu tersenyum kecut melihat perbedaan harga berdasarkan perlengkapan pendukung yang ditawarkan.
“Bagaimana bisa perbedaan harga ini terjadi hingga dua kali lipat?”
Tepat setelah itu, pemuda itu melihat layar LED televisi yang menampilkan adegan pertempuran yang cukup brutal untuk dilihat.
“Oh...!”
“Ah...!”
“Aku paham sekarang, perbedaan perlengkapan berperang memengaruhi performa pertarungan.”
“Apa tidak ada sesuatu yang lebih friendly daripada Pay to Win?”
Saat pertempuran itu selesai, sebuah QR-code terpampang dengan jelas.
“Apa pun itu, aku sudah bisa menebak ke mana tujuannya QR-code itu."
Pemuda itu mengambil ponselnya dan membersihkan layarnya yang basah lalu memakai aplikasi scanner untuk membaca QR-code yang ditayangkan.
“Tepat seperti dugaanku, website resmi untuk sebuah game. Jika tidak salah teman sekelasku dahulu memainkan game ini. Ah! Mereka pernah membahas penghasilan tambahan mereka di dalam game itu. Begitu rupanya, pantas saja pemainnya ramai."
Pemuda itu menggerakkan jarinya dan matanya sibuk mencari informasi hingga dia menemukan apa yang dia cari.
“Mengapa aku baru memikirkannya sekarang? Ah... mengingat harga peralatan yang cukup mahal wajar saja teman sekelasku memainkan versi rental, apa ada rental seperti itu di sekitar sini?”
“Kurasa aku harus mencobanya, setidaknya ini bisa membantu untuk mencari biaya tambahan tagihan rumah sakit adikku. Aku cukup kesal dengan pelaku yang pergi begitu saja tanpa bertanggung jawab tetapi apa boleh buat jika nasi sudah menjadi bubur. Jika saja polisi cukup berguna untuk mencari pelakunya, aku tidak akan kerepotan seperti ini."
Tepat di halaman web yang dikunjunginya terdapat sebuah forum yang melakukan aktivitas jual-beli mata uang dan item di dalam game Isekai Online.
Pikiran pemuda ini tertuju pada sebuah kemungkinan yang bisa diperoleh dengan memainkan game itu. Dia memberikan sebuah penanda catatan kecil pada aplikasi ponselnya.
\=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-
Minimum Exchange
[ 1 Koin Tembaga: Rp. 1.000,00 ]
[ 1 Koin Perak: Rp. 100.000,00 ]
[ 1 Koin Emas: Rp. 1.000.000,00 ]
[ 1 Koin Isekai Online Insignia: Rp. 10.000.000,00 ]
Game Currency
[ 1 Koin Perak = 100 Tembaga ]
[ 1 Koin Emas = 1.000 Perak ]
[ 1 Koin Isekai Online Insignia = 10.000 Emas ]
\=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-
“Kurasa harga market di dalam game itu sedikit kacau tetapi ada baiknya untuk dicoba."
Api semangat kecil yang muncul dimatanya bagaikan secercah harapan yang mungkin bisa dilakukan untuk mengurangi biaya perawatan adiknya yang merupakan korban tabrak lari.
“Kurasa, sudah waktunya aku turun tangan untuk menyelesaikan masalah ini."
“Lagi pula ini hanya awal tahun pembelajaran dan setidaknya membolos sedikit tidak akan membuat banyak masalah bukan?"
“Kurasa...” pemuda itu sedikit ragu dengan keputusannya tetapi kakinya tetap melangkah menembus dinginnya terpaan hujan dan menyusuri malam yang akan datang.
Hari berganti menjadi malam, jam digital menunjukkan pukul 18:00. Seorang pemuda dengan pakaian seragam sekolah yang cukup kusut tertimpa air hujan tengah berlindung di depan kafe kecil. Tangannya sibuk menggenggam ponsel yang menampilkan peta lokasi, terdapat beberapa titik-titik kecil yang ditempatkan sebagai penanda tetapi dia masih ragu untuk melangkah.
“Aku sudah membandingkan empat lokasi yang berbeda tetapi harganya tidak ada yang cocok. Apakah mereka membentuk aliansi untuk tidak menjatuhkan harga pasar?”
Pemuda ini masih memegang ponselnya dan menikmati kopi hangat untuk mengurangi udara dingin yang menusuk tubuhnya. Tetesan air terjatuh dari rambutnya dan mengenai layar ponselnya membuat pemuda itu mengusapnya hingga secara tidak sengaja layar ponselnya menampilkan sebuah iklan toko rental game yang cukup murah.
“Apa ini? Grand Opening?”
Sebuah promosi menarik yang muncul secara tidak sengaja menjadikan ini sebagai harta karun yang tidak boleh dilewatkan begitu saja, dia bergegas pergi menuju tempat itu.
\=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-
GRAND OPENING OUTNET
New Member:
7 Day : Rp. 30.000,00
14 Day : Rp. 50.000,00
30 Day : Rp. 75.000,00
VIP Member:
7 Day : Rp. 100.000,00
14 Day : Rp. 175.000,00
30 Day : Rp. 225.000,00
VVIP Member:
7 Day : Rp. 375.000,00
14 Day : Rp. 575.000,00
30 Day : Rp. 700.000,00
Bonus: Free Meal and Drink!
\=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-
Pemuda itu meraba sakunya untuk melihat seberapa banyak uang tunai yang dibawa saat ini, memastikan apakah itu sudah cukup untuk membuatnya memainkan game yang saat ini masih membuatnya ragu untuk dimainkan.
Hanya ada satu cara untuk membuatnya keluar dari keraguan itu. Didorong oleh perasaan hatinya untuk mencari uang tambahan untuk membayar biaya tagihan rumah sakit membuat pemuda itu membulatkan tekadnya untuk melangkah maju.
Tidak butuh waktu yang lama untuk mencari tempat yang menjadi tujuannya. Pemuda itu mengenali sebuah antrian panjang tepat disebuah bangunan dengan banner LED bertuliskan OUTNET. Melihat antrian yang memanjang ini tentu saja akan butuh waktu yang lama untuk sampai masuk ke dalamnya. Bahkan untuk membuat sebuah akun membership masih memerlukan waktu yang cukup panjang, itu dapat dibuktikan dengan antrian panjang ini.
Pemuda itu cukup terkejut dengan kondisi ini, rasa senangnya yang menemukan tempat murah tiba-tiba saja dihancurkan. Dia menyadari bukan hanya dirinya saja yang mengincar harga murah untuk memainkan sebuah game.
“Apa boleh buat, sebaiknya aku mencari tempat lain” pemuda itu beranjak pergi.
Rasa kecewanya kembali mendorong kakinya untuk melewati barisan antrian yang memanjang seperti ular. Pandangannya fokus pada layar ponselnya yang menampilkan lokasi toko rental terdekat.
Tiba-tiba saja, saat melewati pintu utama OUTNET dirinya ditabrak oleh seseorang gadis berpenampilan jas hitam setelan laki-laki yang sedang berjalan menyeret seseorang dengan menarik dasi yang melingkar di lehernya.
Beberapa orang yang melihat kejadian ini bertanya-tanya tentang apa yang terjadi di dalam. Kegaduhan ini berlanjut saat laki-laki yang sebelumnya terseret itu tiba-tiba berdiri.
“Apa kau tidak bisa sopan sedikit?” dia mencoba berdiri tegak dan memperbaiki posisi dasinya.
Gadis itu memandanginya dengan tatapan tajam seolah ingin membunuhnya.
Perlahan ekspresi muka laki-laki itu menjadi kaku dan pandangannya beralih ke pemuda yang baru saja tertabrak.
Ekspresi mukanya sedikit terkejut saat melihat pemuda itu.
Dia merangkul pemuda itu dan berbisik kecil, “Kawan.. tolong bantu aku!”
Pemuda itu sama sekali tidak mengenal laki-laki itu tetapi dalam kondisi seperti ini, mau tidak mau dia harus mengikuti arus yang terbawa karena di belakangnya beberapa korban telah berjatuhan karena tatapan tajam gadis itu.
Pemuda itu berbisik balik, “Maaf, kau siapa? Jangan bawa aku dalam masalahmu!” terlihat jelas pemuda itu ingin melarikan diri dalam kondisi ini.
“Oh, Kau tidak tahu siapa aku?” laki-laki itu secara spontan membalas perkataan pemuda itu.
“Apa kita pernah bertemu sebelumnya?” tanya pemuda itu.
“Tentu saja tidak pernah, kurasa ini pertama kalinya kita bertemu tetapi.. apa kau yakin tidak mengenaliku?” laki-laki itu cukup yakin jika dirinya terkenal.
Pemuda itu melepas rangkulannya dan membuka ponselnya lalu mengambil foto laki-laki yang mencoba akrab dengannya.
Dengan bantuan aplikasi image search yang mencari kemiripan gambar, pemuda itu segera mengetahui siapa identitas laki-laki yang ada dihadapannya.
“Kurasa aku tahu siapa dirimu, itu jika kau tidak kebetulan mirip dengan orang ini” pemuda itu membalas perkataan laki-laki itu.
“Ini pertama kalinya ada seseorang yang tidak mengenaliku. Kembali ke bisnis kecil kita kawan. Jadi aku perlu bantuan mu karena aku memiliki masalah di sini tentu saja” laki-laki itu melirik ke gadis disebelahnya yang masih mengamatinya dengan tatapan tajam.
Tubuh pemuda itu menggigil seperti akan ada sesuatu yang merepotkan akan datang.
“Aku akan mempersingkat masalah yang sedang aku alami. Jadi, seharusnya ini adalah hari liburku yang tenang dengan memainkan game yang saat ini sedang ramai diperbincangkan dan entah mengapa Ratu Iblis mengutus salah satu Jenderal Iblisnya mencari mahkluk tak berdosa untuk di jadikan pengorbanan hidup mengurus pekerjaan yang tidak ada habisnya. Maka dari itu kawanku, tolong urus perlengkapan perangku yang berharga!"
Sembari mengatakan hal itu, laki-laki itu mengeluarkan sebuah kartu tipis dan menyelipkannya pada saku pemuda itu dan berbisik, “Aku titipkan benda ini."
“Eh?” pemuda itu diam terpaku dan melihat laki-laki itu terseret kembali memasuki sebuah mobil hitam yang tidak jauh dari pintu masuk OUTNET.
“Sebenarnya apa yang baru saja terjadi?” pemuda itu kebingungan.
“Kurasa, kau baru saja menjadi pelayan hitam untuknya” sebuah suara kecil menjawab pertanyaan pemuda itu.
Pemuda itu memeriksa saku seragamnya dan mendapati sebuah kartu bertuliskan VVIP OUTNET.
“Apa ini? mengapa tiba-tiba saja aku merasakan beban tanggung jawab yang begitu besar?” tubuh pemuda itu menggigil setelah melihat kartu itu.
“Masuklah, tidak baik memamerkan kartu itu dimuka umum."
Pemuda itu memalingkan mukanya dan mendapati seorang laki-laki yang mirip dengan laki-laki sebelumnya.
“Sepertinya tidak sopan untuk menanyakan ini, apa dia itu kakakmu?” tanya pemuda itu.
“Salah, dia itu adikku."
“Ah, walaupun salah tetapi itu menjawab pertanyaan mengapa wajah kalian mirip. Jadi, apa yang bisa dilakukan kartu ini?” pemuda itu kembali memperlihatkan kartu itu.
“Seperti biasa, adikku ingin kabur bermain game dari pekerjaannya yang cukup padat tetapi Ratu Iblis di kantornya mencium baunya hingga mengutus Cerberus untuk mengejarnya. Maaf jika kau terjebak dalam kebodohan kecil ini."
“Kurasa, ada baiknya aku berterima kasih tentang hal ini. Kebetulan yang sangat jarang terjadi disaat aku ingin pergi tetapi menemukan keberuntungan seperti ini” dalam perkataanya ini sang pemuda kembali memandangi antrian panjang yang ada dibelakangnya.
“Em, boleh aku gunakan ini sekarang?” pemuda itu kembali memperlihatkan kartunya.
“Tentu saja, lagi pula kebodohan adik harus ditanggung oleh kakaknya bukan? Aku tidak tahu karakter apa yang dimainkan olehnya tetapi bertahanlah dengan itu.”
“Entah mengapa rasanya kau seperti sedang memaksa diriku."
“Apa tidak boleh?”
Pemuda dan laki-laki yang baru saja ditemui itu secara bersamaan memasuki pintu utama OUTNET melewati pintu otomatis yang terbuka.
Di dalam bangunan yang bernama OUTNET ini ternyata memiliki pegawai dan petugas keamanan yang berdiri di setiap sisi ruangan.
“Sebagai seseorang yang memegang VVIP-Card, aku ucapkan selamat datang di Internet Cafe OUTNET! Tempat teraman dan ternyaman untuk menikmati internet!” ucap laki-laki itu.
Pemuda itu memandangi area di sekitarnya, bangunan ini memiliki tingkat keamanan luar biasa. Itu terlihat dengan adanya kamera pengawas dan petugas keamanan yang membawa senjata kecil di ikat pinggangnya.
“Kurasa akan sedikit sesak di sini mengingat antrian kita yang begitu panjang di depan, sebagai member VVIP OUTNET silakan memasuki lift yang sudah ditujukan untuk member VVIP” tepat setelah laki-laki itu mengatakannya, sebuah pintu lift terbuka lebar lengkap dengan seorang pemandu wanita yang berpakaian sedikit terbuka membungkuk memberikan rasa hormat.
“Ini hanya perasaanku saja tetapi apa semua member VVIP memiliki ketertarikan seperti ini?”
“Well, tujuan utamaku membuat member VVIP hanya untuk memeras uang mereka dengan pelayanan seperti ini, kuharap kau tidak termakan jebakan manis mereka."
“Terima kasih, aku akan mengingat itu."
Mereka melanjutkan perjalanan kecil mereka masuk ke dalam lift sembari menunggu lift itu selesai mengantar mereka, pemuda itu sekali lagi mengamati kartu VVIP yang dititipkan kepada dirinya.
“Jadi, kapan adikmu akan mengambil ini?”
“Entahlah, aku tidak tahu pasti. Pekerjaannya tidak santai seperti diriku yang hanya mengurus kerajaan kecil ini."
“Aku sedikit paham mengapa kau membawa diriku masuk, kau ingin mengurungku sebagai tahanan perang sampai adikmu mengambil tahtanya kembali, bukan?”
“Hey, itu sedikit kasar walaupun itu memang benar."
“...”
“...”
“...”
Rasa canggung di antara keduanya membuat suasana lift menjadi hening, suara gesekan lift yang menuruni bangunan ini dapat terdengar jelas bahkan pemandu wanita yang berdiri di sebelah mereka memasang ekspresi kaku karena situasi canggung ini.
“Boleh aku kembalikan sekarang? Aku memiliki firasat buruk tentang ini."
“Kurasa sudah terlambat untuk itu, nikmati saja kurungan tahanan kerajaan kami."
Pintu lift terbuka dan pemandangan yang ada dihadapan pemuda itu membuat pupil matanya membesar bahkan tubuhnya menjerit menandakan adanya bahaya yang akan datang. Mereka melanjutkan perjalanan dengan mengikuti pemandu wanita di depan mereka.
“Sekarang aku paham apa maksudmu dengan memeras member VVIP."
“Setidaknya aku dapat keuntungan besar dengan bisnis ini."
Tepat dihadapan pemuda itu, terdapat sebuah dunia yang jauh berbeda dari dunia yang selama ini dia kenal. Sebuah Kasino yang berdiri di bawah bangunan bernama OUTNET yang hanya bisa dimasuki dengan menjadi member VVIP OUTNET.
Jika bagian atas adalah Internet Cafe OUTNET, bagian bawah mereka lebih cocok dengan sebutan Internet Casino OUTNET.
“Perlu diingat, aku hanya memiliki perizinan minuman keras dan perjudian di luar itu sudah menjadi tanggung jawab setiap individu."
“Apa aku boleh membawa pisau atau sesuatu? Dunia ini sangat berbahaya terlebih untuk anak sekolahan sepertiku."
“Tenang saja, aku sedang mengawal mu. Tidak ada yang berani macam-macam saat Raja berkunjung bukan?”
“Oh, beruntungnya diriku. Anggap saja tidak ada Assassin yang bertugas saat ini” balas pemuda itu dengan nada sinis.
“Kesampingkan hal itu, Sebenarnya ada beberapa alasan mengapa aku membawa mu ke sini.”
“...” pemuda itu terdiam.
“Aku perlu data tambahan bagaimana rakyat jelata menggunakan DDVR versi ULTRA dan aku perlu laporan datanya untuk dikirim ke tim pengembang Isekai Online. Itu sangat susah mengingat tidak ada rakyat jelata yang mau berlangganan VVIP-Card."
“Tentu sajalah! Kau tidak tahu seberapa besar biaya itu bagi mereka."
“Eh? Apa semahal itu?”
“Wahai Rajaku, cobalah sesekali menjadi miskin untuk merasakannya."
“...”
Sekali lagi keheningan menerkam di antara mereka hingga pemandu wanita yang berjalan di depan membuka sebuah pintu dengan flat bernomor 001.
Pemuda dan laki-laki itu memasuki ruangan itu. Tepat dihadapannya berdiri sebuah peralatan canggih yang berbentuk seperti kapsul tidur.
“Jadi ini Deep-Dive Virtual Reality edisi ULTRA?” pemuda itu bertanya sembari mengamati benda di hadapannya.
“Tepat sekali, bagaimana menurut mu?”
“Setidaknya rakyat menengah atas bisa memilikinya dan rakyat jelata akan melakukan gerakan revolusi untuk bisa mencobanya" balas pemuda itu.
“Beruntungnya sekarang ada rakyat jelata yang bisa mencobanya tanpa melakukan gerakan revolusi” pandangan laki-laki itu menatap pemuda di hadapannya.
“...”
“...”
Mereka berdua saling bertatap muka lalu senyuman dan tawa kecil muncul di wajah mereka.
“Sudah lama aku tidak bercanda seperti ini."
“Terlebih diriku, terakhir kali aku bercanda seperti itu tiba-tiba saja musuhku bertambah."
“Kau tahu.. tidak semua orang mengerti sarkas yang kau lemparkan."
“Itu bukan sarkas, hanya candaan yang tidak sengaja terlempar keluar dari mulutku."
Laki-laki itu tersenyum, “Kau tahu.. lupakan permintaan bodoh adikku. Aku akan menyuruh orang lain melakukannya dan gunakan saja ini."
Pemuda itu menerima sebuah kartu lain bertuliskan [Isekai Online (Alpha Tester)].
“Apa ini?” pemuda itu mengamati kartu yang baru saja diterimanya dia menemukan watermark hologram dan sebuah QR-Code.
“Apa kau tahu berapa varian perangkat lain untuk menjalankan game dengan teknologi Deep-Dive Virtual Reality?”
“Ah, aku sempat mencari tahu tentang itu. Harganya sangat berbeda karena adanya fitur tambahan bukan?”
“Tepat sekali, bagaimana reaksi mu jika kau tahu sebenarnya di antara perangkat itu semuanya memiliki fitur yang sama hanya saja fitur itu terkunci?”
“Eh? Yang benar saja. Jangan bilang mereka sengaja mengunci fitur itu untuk mengubah harga pasar perangkat mereka?"
“Well, mereka sudah melakukannya. Itu bukanlah masalah karena mereka berhasil menjualnya."
“Aku tidak menyangka mereka mengambil keuntungan besar dengan trik murahan seperti itu."
“Apa boleh buat, bisnis teknologi harus berkembang seiring waktu. Kita tidak bisa mengenalkan teknologi secara langsung tetapi harus secara perlahan walaupun itu menipu banyak orang."
“Jadi, apa yang ada di hadapanku ini?”
“Em.. perangkat biasa yang dilengkapi fitur tambahan agar tidak terlihat murahan. Sesuai apa yang aku katakan.. fitur yang terkunci telah dibuka sepenuhnya dan menjadikan perangkat ini menjadi versi ULTRA."
“Jujur sekali dirimu.”
“Setidaknya aku sedikit terbuka dengan memberimu kartu sakti yang mampu membuka semua fitur yang terkunci. Kartu itu hanya diproduksi untuk seratus orang, kurasa kau bisa memanfaatkannya untuk menjelajahi Isekai Online sampai adikku kembali."
“Ah, benar juga.. ini kukembalikan kepadamu” pemuda itu mengambil kartu VVIP yang masih berada di dalam sakunya.
“Tidak! kau simpan itu sendiri dan kembalikan saat adikku kembali” laki-laki itu segera menolak dan berjalan menuju pintu keluar.
“Tunggu, bagaimana caraku mengurus karakter adikmu?”
“Ah, aku akan mengurusnya. Adikku mungkin hanya butuh beberapa item yang bisa didapatkan saat melakukan Boss Raid atau membelinya di forum Isekai Online. Hanya saja, saat ini kita harus menunggu sampai ada seseorang yang menjualnya. Kau bisa mencari tahu Item apa yang dibutuhkannya setelah login dengan karakternya lalu laporkan kepadaku."
“Bagaimana dengan kartu ini?”
“Ah, aku memberinya untuk mu. Tidak perlu dikembalikan. Anggap saja sebagai deposit pertemanan kita."
“Apa kau yakin?”
“Hmm.. apa rakyat jelata tidak terlalu suka menerima tawaran seperti ini?”
“Kau tahu, instingku menangkap hal yang lain seolah kau berkata ingin mendapat sesuatu yang lain."
“Apa itu terlihat jelas?”
“Tentu saja, jujur saja situasiku saat ini sangat aneh dan tiba-tiba terjadi angin badai begitu saja."
“Well, akan kukatakan mengapa aku melakukan hal ini. Apa adik perempuan mu baik-baik saja?”
“!”
Mata pemuda itu terbelalak saat laki-laki itu membawa keadaan adiknya. Dia memiliki perasaan kuat adanya hubungan kejadian ini dengan adiknya hingga dia teringat sesuatu.
“Kebodohan adik harus ditanggung oleh kakaknya, jadi itu maksudmu. Dari awal kau mengetahui siapa diriku?”
Laki-laki itu tersenyum.
“Apa ini tanggung jawab atas apa yang dilakukan adikmu?”
“Tentu saja, tetapi aku yakin ini masih belum cukup tetapi kita akan membahasnya lain kali. Bukankah ada hal yang ingin kau lakukan sekarang?”
“...”
Pemuda itu terdiam.
“Aku hanya teringat diriku yang lama saat adikku terkena masalah yang sama, beruntungnya game itu mampu menghasilkan uang yang cukup hingga saat ini. Tatapan mata dan tekad mu itu menyadarkanku pada diriku yang lama. Harga diri seorang kakak untuk melindungi adiknya. Setidaknya aku akan mencoba menyadarkan kesalahan adikku untuk meminta maaf tentang kejadian yang dialami adikmu."
Laki-laki itu pergi menjauh.
“Oh! Satu hal lagi.. Happy Hunting!”
Setelah mengatakan itu, dia pergi sembari melambaikan tangan dan meninggalkan pemuda itu sendirian.
Pemuda itu terpaku melihat kepergian laki-laki itu. Dia kembali melihat ponselnya dan mencari informasi tentang laki-laki itu. Jika adiknya cukup terkenal maka sudah pasti ada beberapa jejak informasi mengenai dirinya, itulah yang dipikirkannya.
Dia menemukan sebuah halaman website yang berisi informasi tersirat mengenai laki-laki itu.
“Hershel Bayer, seorang pebisnis dan juga seorang dermawan? Kira-kira berapa uang yang dihabiskan untuk membuat kalimat itu?”
Makin lama dia menyelam, makin banyak pula dia menemukan hal lain yang menarik perhatiannya.
“Elliot Felder, seorang manajer dari grup idol internasional bernama Queen Order. Harus kuakui kalau kalian berdua hampir mirip satu sama lain. Setidaknya itu membuktikan kalian memiliki satu garis keturunan yang sama."
Sesaat setelah dia membaca artikel yang berisi informasi yang dibutuhkan, sebuah pesan singkat masuk melalui aplikasi sosial media.
[Kakak, kau di mana?]
Perasaan gelisah mulai menyelimuti pemuda itu, dia tidak tahu harus membalas apa mengingat posisinya sangat susah dijelaskan. Sangat tidak mungkin dia menjelaskan dirinya berada di ruangan bawah tanah di mana bisnis malam berjalan begitu bebas tanpa pengawasan. Itu akan menimbulkan kesalahpahaman yang besar.
[Shift malam.]
Dari semua kemungkinan jawaban yang bisa diperoleh, hanya jawaban itu yang bisa dia kirim. Sebenarnya, pelajar yang bekerja paruh waktu sangat dilarang oleh pemerintah. Karena itu dia harus repot-repot membuat identitas baru demi bisa bekerja paruh waktu. Di antara pekerjaan itu, memainkan akun seseorang dan menyelesaikan objektif yang diberikan merupakan bentuk pekerjaan yang paling mudah.
[Maafkan aku kakak, jika saja aku lebih berhati-hati (╥﹏╥).]
[Its okay, (っ^▿^)💨.]
...
...
...
Sebuah keheningan terasa begitu berat, pemuda ini tahu jika adiknya merasa bersalah. Karena kejadian ini adiknya terpaksa menjalani perawatan rumah sakit yang membuat anggaran uang bulanan mereka jauh dari kata sehat.
Pemuda ini berdiri dan mengambil foto perangkat game dihadapannya.
[Mungkin aku akan sedikit sibuk malam ini.]
[Apa itu perangkat game yang terkenal akhir-akhir ini?]
[Ya, begitulah.]
[Hmm.. aku jadi iri. Memangnya pekerjaan apa di dalam game?]
[Farming material.]
[Aku tidak tahu apa itu tetapi semangat kakak! Oh, jangan pulang terlalu malam oke! (✿◠‿◠).]
Percakapan itu selesai setelah adiknya mengirim foto kaki kanannya yang terbungkus gips berisi coretan spidol hitam dan foto makan malam bersama teman-temannya yang berkunjung melihat keadaannya.
“Kurasa, aku akan lebih berusaha di sini” dia memasukan ponselnya ke dalam sakunya.
Pemuda itu berjalan menghampiri kapsul perangkat game. Membuka pintu masuknya dan mendapati sebuah buku kecil berisi petunjuk pengoperasian.
Dia segera mengambil buku itu dan membacanya. Di dalam petunjuk itu terdapat beberapa kesepakatan yang harus diterima seperti pembatasan penggunaan untuk penyakit khusus seperti jantung, pernafasan, dan penyakit mental PTSD. Walaupun ada anjuran untuk bermain ditempat yang aman seperti sebuah toko rental resmi yang memiliki dokter dan pengawas untuk memonitor keadaan. Pemuda itu juga sedikit menghafal Voice Command dalam game untuk konfigurasi menu.
Pemuda itu segera menyetujui kesepakatan dengan memberikan tanda tangannya dan bersiap untuk menggunakan perlengkapan yang telah disediakan. Alat itu pada dasarnya hanyalah sebuah kursi duduk yang dilengkapi alat untuk memindai aktivitas otak.
Pemuda itu mengamati isi kapsul itu, dia melihat adanya sebuah perangkat standar komputer seperti monitor dan motherboard yang dilengkapi air pendingin lalu kursi yang dihubungkan ke motherboard. Dia menyalakan komputer itu dan mendapati layar monitor yang bertuliskan “silakan masukan kartu dan pasangkan perangkat ke kepala sampai benar-benar nyaman lalu posisikan tubuh bersandar secara santai sebelum memasuki permainan."
“Kartu? Maksudnya kartu ini?”
Pemuda itu mencari letak di mana dia bisa meletakkan kartu pemberian dari laki-laki pemilik tempat ini sampai dia menyadari bahwa layar monitor memberinya petunjuk penggunaan.
“Oh, seperti itu."
Menyadari bahwa itu sebenarnya hal yang cukup mudah, dia tertawa melihat betapa konyol dirinya. Pemuda itu segera duduk dan memasukkan kartu yang diberikan pada perangkat game yang dimaksud dan menggenakannya ke kepalanya.
Layaknya sebuah VR-box, dia melihat dengan jelas apa isi kapsul ini setelah penglihatannya beralih ke dalam perangkat.
“Ah, ini cukup lengkap juga” melihat banyaknya layar-layar tipis mengenai pelayanan khusus yang ditawarkan untuk VVIP OUTNET membuat pemuda ini harus terus berhati-hati saat memasuki tempat penuh tipu muslihat ini.
Tanpa berpikir panjang, dia mulai memasuki dunia game. Terdapat sebuah angka yang menghitung mundur. Tepat setelah angka mencapai 0, pandangan pemuda itu segera dialihkan ke dalam dunia game dan mesin-mesin yang sedari tadi tertidur mulai bangkit untuk bekerja.
[Selamat Datang di Isekai Online!]
[Alpha Tester terdeteksi! membuka semua fitur yang terkunci ... ]
[Mencari data Player ... Tidak ditemukan!]
[Memasuki fitur pembuatan karakter ... ]
[Memuat data ras ... ]
[Memuat data senjata ... ]
[Memuat data armor ... ]
[Memuat data skill ... ]
[Memuat data map ... ]
[Pengecekan ulang semua data ... 100% ]
[Memuat karakter default ... ]
[Selamat datang ... Guest177013!]
Pemuda itu membuka matanya, dihadapannya kini berdiri seorang gadis berambut pirang dengan pakaian Maid tengah memandangi dirinya.
“Selamat datang, Master!” gadis itu membungkuk sembari memberi sebuah kertas seperti formulir pendaftaran.
Pemuda itu menerima kertas tersebut dan mengamati isinya.
\=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-
Nickname: Guest177013
Race: -
Class: -
Element: -
Status: -
Title: -
Level: -
HP Healing: -
MP Recovery: -
Buff Absorb: -
Debuff Resistance: -
Fire ATK: -
Water ATK: -
Earth ATK: -
Wind ATK: -
Light ATK: -
Dark ATk: -
Fire Resistance: -
Water Resistance: -
Earth Resistance: -
Wind Resistance: -
Light Resistance: -
Dark Resistance: -
Equipment: -
Active Skill: -
Passive Skill: -
\=-=-=-=-=-=-=-=-=-
Mengamati kertas yang ada dihadapannya, dia sedikit ragu bagaimana mengisinya karena ini pertama kalinya dia bermain game seperti ini.
“Apa ada masalah, Master?”
Pemuda itu menyerahkan kertas yang ada ditangannya.
“Jujur saja, ini adalah pertama kalinya aku bermain game seperti ini” pemuda itu membuka topik pembicaraan.
“Karena itu, ada beberapa pertanyaan yang mungkin bisa kau jawab" nada bicara pemuda itu mulai serius.
“Kurasa aku bisa membantu mencari jawaban mu, Master!" jawab Maid.
“Pertama, apa itu Isekai Online? Ini pertama kalinya aku memainkan game seperti ini. Jadi aku agak penasaran dengan perkembangan game semacam ini."
“Isekai Online merupakan game berbasis Deep-Dive Virtual Reality yang dikembangkan oleh Genius Technopreneurship. Awal mulanya merupakan perangkat pelatihan simulasi militer berdasarkan kemampuan fisik dunia asli namun ada beberapa investor yang membeli salinan perangkat yang digunakan untuk tujuan industri hiburan.”
“Heeh.. jadi awalnya ini perangkat untuk simulasi militer?”
“Benar, Master! Ada beberapa data yang tertinggal seperti lokasi pemetaan, senjata, kendaraan, dan simulasi skenario.”
“Mengapa dari simulasi militer berubah menjadi game dengan tema fantasi? Aku melihat di dalam daftar ini terdapat beberapa aset Role-Playing Game seperti Level, Class, HP, MP, Skill, dan sejenisnya?”
“Untuk pertanyaan itu sepertinya hanya pembuat yang mampu menjawab, jawaban yang tersedia padaku hanya terbatas tentang mekanisme dunia Isekai Online dan penyebab mengapa diciptakan Isekai Online untuk hiburan."
“Eh? Memangnya apa penyebabnya?”
“Karena Isekai Online pada awalnya merupakan mekanisme simulasi militer. Amerika dan Rusia pernah berselisih tentang kekuatan militer mereka. Simulasi militer keduanya saat itu bisa dibilang cukup baik sampai menghancurkan 58% populasi bumi dengan serangan nuklir mereka. Data yang terekam dan taktik pertempuran mereka telah dihapus dan berkembang dengan menciptakan simulasi yang lebih ramah dan tidak menimbulkan rasa takut. Dalam kasus ini, mereka menciptakan Isekai Online untuk mengubur data lama yang mungkin tertinggal."
“...”
“...”
“Oh, satu hal lagi. Mungkin ini terdengar kasar tetapi apa kau manusia atau kecerdasan buatan?” pemuda itu mencoba menganti topik untuk melupakan apa yang baru saja di dengarnya.
“?”
Gadis itu terdiam seperti memproses pertanyaan dan mencari jawaban yang sesuai.
“Ini pertama kalinya ada Player yang menanyakan itu. Kondisi seperti ini sangat sulit dijawab karena tugasku hanyalah mengarahkan Player ke titik penyesuaian dengan karakter yang diciptakan."
“Kau menolak untuk menjawabnya, kukira aku bisa mendapatkan informasi lebih jauh lagi tetapi sepertinya itu sangat mustahil saat ini."
“...”
“...”
Terjadi keheningan di antara mereka berdua hingga pemuda itu sekali lagi membuka topik pembicaraan.
“Jika ini tidak menggangu mu, apa ada sebuah Class karakter yang bisa mendapatkan uang dalam jumlah yang banyak?”
Gadis itu menganalisa perkataan pemuda itu.
“Ada beberapa Class yang memiliki peluang itu namun sangat sedikit Player yang memilihnya.”
“Boleh kutahu Class apa saja itu?” pemuda itu cukup senang mendengar jawaban yang dia cari.
“Ada beberapa macam Class produksi barang seperti Alchemist, Blacksmith, Rune Crafter, Spell Scroller, Enchanter, dan masih ada beberapa lagi."
“Oh, produksi barang kah. Apa tidak ada yang lain?”
“...”
Gadis itu kembali terdiam, namun karena sudah beberapa kali mengalaminya. Pemuda itu tampak terbiasa dan menikmati waktunya untuk menunggu sebuah jawaban.
“...”
“...”
“...”
“...”
“Menurut data yang dikumpulkan, ada satu Class yang sampai saat ini tidak ada satu pun yang memilihnya."
“Apa kau baru saja mencari sesuatu di database mu? Butuh waktu yang lama untuk menunggu jawabanmu."
“Maaf Master, terlalu banyak data yang mengalir dan beberapa data sampah masih tersimpan di dalamnya."
“Jadi Class apa ini? Kau bilang ada satu Class yang mampu menghasilkan uang tetapi tidak ada satu pun Player yang mengambilnya. Bukankah itu terdengar cukup aneh?”
“Memang benar, tetapi itu terjadi karena Class ini secara resmi tidak terdaftar di Isekai Online melainkan Class uji coba dari tim pengembang Isekai Online."
“Class jenis apa itu?” pemuda itu bertanya dengan rasa penasaran.
“Non-Combat Class” jawaban gadis itu terdengar cukup singkat.
“Non-Combat Class???” pemuda itu sedikit kebingungan.
“Walaupun Non-Combat Class tetapi skill dan senjata yang bisa digunakan Class ini mencakup semua Class dan Sub-Class yang saat ini terdaftar ditambah dengan adanya beberapa efek khusus di dalamnya."
“Terdengar cukup kuat tetapi Class apa itu sebenarnya?” tanya pemuda itu.
“Class Detective, Master!”
“Class Detective??” pemuda itu kembali kebingungan. Untuk pertama kalinya dia mendengar ada Class seperti itu di dalam sebuah game daring dengan tema fantasi.
“Apa Master tertarik untuk mencobanya?”
“Jika aku mengambil Class itu, apa keuntungannya?”
“Class Detective merupakan Class yang dirancang khusus untuk menjalankan Quest berupa misteri, teka-teki, puzzle, bahkan trigger event. Hadiah dan Exp yang didapat setelah menyelesaikan Quest akan digandakan hingga seratus kali lipat, lebih besar dari Quest normal yang diterima Player lain. Class ini sangat cocok dengan apa yang Master inginkan bukan?”
“Apa aku tidak salah dengar? Kau bilang seratus kali lebih besar dari Quest normal?”
“Benar Master, selain itu terdapat skill dan senjata Exclusive yang hanya bisa digunakan oleh Class Detective. Menurut pandanganku, Class Detective dapat merusak keseimbangan kekuatan di dalam game selain dapat menggunakan skill dan senjata dari semua Class namun masih mendapatkan skill dan senjata Exclusive yang hanya bisa digunakan oleh Class Detective."
“Kurasa aku agak tertarik dengan Class ini, bisa bantu aku membuatnya?”
“Tentu saja Master, apakah Master setuju dengan nickname Guest177013? Jika masih ingin menggunakan nama tersebut tidak apa-apa karena Isekai Online memberikan kesempatan berganti nama satu kali secara gratis di setiap akun baru."
“Aku tidak peduli dengan namaku di dalam game, untuk saat ini biarkan saja nama itu."
“Persetujuan diterima, untuk selanjutnya ras apakah yang anda pilih? Kami memiliki beberapa ras selain manusia seperti-“
“Ah, untuk yang satu ini aku membiarkannya menjadi manusia. Akan sangat aneh jika tubuhku terasa berbeda walaupun itu di dalam game."
“[Race: Human] telah disetujui selanjutnya karena Master memilih Class Detective maka kita bisa melewati konfirmasi ini. Tahap selanjutnya yaitu element apa yang Master inginkan?”
“Element? Bisa tolong beri penjelasan singkat?”
“Element di Isekai Online mencakup enam jenis seperti Fire, Water, Earth, Wind, Light, dan Dark yang masing-masing memiliki kelebihan tersendiri. Selain itu, setiap Element memiliki ketertarikan dan kelemahan masing-masing contohnya element Fire akan lebih kuat jika digabungkan dengan element Wind dan element Fire akan lemah jika berhadapan dengan element Water.”
“Bagaimana dengan Light dan Dark?”
“Kedua element itu saling merusak satu sama lain, namun dari semua element saya hanya bisa menyarankan element Dark karena memiliki resistance terhadap semua element kecuali element Light dan Dark."
“Dark kah? Jika digabungkan dengan Class Detective akan jadi seperti apa?”
“...”
“...”
“...”
“...”
“...”
“Ah, nikmati waktumu...” pemuda itu kembali menunggu.
“Sumber data ditemukan... Class Detective dengan Element Dark memiliki potensi serangan debuff skala besar, counter skill, magic intercept, damage over time, manipulasi magic, dan masih banyak lagi. Itu sangat merusak keseimbangan game karena skill magic Dark Element pada dasarnya mampu melakukan perubahan data game secara langsung. Kurasa lebih cocok jika aku menyebutnya Hacking Skill untuk yang satu ini."
“Em.. rasanya akan sangat berdosa untuk menggunakannya tetapi apa boleh buat. Saat ini aku sangat butuh uang jadi kurasa element Dark bukanlah masalah."
“[Element: Dark] telah disetujui memuat pengenalan status dan title. Status merupakan kondisi Player sesuai dengan interaksi antara Player maupun NPC. Dalam status normal, sesama Player maupun NPC tidak dapat saling menyerang. Dalam status aggressive, seorang Player dapat menyerang Player dengan status normal dan ketika Player dengan status aggressive melakukan Player Killing atau NPC Killing dapat dilaporkan ke sistem, maka secara otomatis Player status aggressive naik menjadi Player dengan status Wanted. Sistem akan secara otomatis membuka Quest Bounty-Hunter yang menargetkan Player dengan status Wanted. Player dengan status Wanted memiliki batas waktu tertentu untuk bertahan dari serangan Bounty-Hunter hingga status Wanted-nya kembali menjadi normal."
“Uwah.. bahkan di dalam game rasanya tidak aman sekali. Apa ada hadiah untuk mengalahkan Player seperti itu?”
“Tentu saja Master, karena Player dengan status Wanted sangat bermasalah jadi hadiah yang ditawarkan sangat bervariasi seperti 1000 Koin Perunggu hingga 50 Koin Perak."
“Eh? Bukankah itu bisa menjadi celah eksploitasi mendapatkan uang dengan menumbalkan sebuah akun?”
“!”
Gadis itu kembali terdiam.
“Master! terima kasih karena telah berpartisipasi melakukan tindakan pencegahan cheating. Saran dan masukan yang Master berikan telah masuk ke tim pengembang. Memang benar potensi seperti itu bisa saja terjadi tetapi karena adanya laporan ini tim pengembang akan berusaha menutup celah seperti itu. Sebagai hadiah, tim pengembang memberikan tiga senjata Exclusive, satu set armor Exclusive, dan 1000 skill poin."
“Hah?” tanpa sadar pemuda itu telah memberikan sebuah celah eksploitasi hingga masuk ke dalam laporan tim pengembang.
“Untuk selanjutnya, title merupakan kemajuan Player di dalam permainan yang telah memenuhi persyaratan tertentu. Ada beberapa title yang memberi tambahan atribut, jadi sangat disarankan untuk setiap Player mencari title yang dibutuhkan."
“Aku tidak tahu seberapa banyak title yang bisa di dapat oleh Class Detective, kurasa aku harus bekerja keras untuk itu."
“Semua data telah selesai, Master!"
"Apakah Master ingin melihatnya?”
Pemuda itu hanya mengangguk dan dalam sekejap terdapat tampilan layar tipis yang mengisi pandangannya.
\=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-
Nickname: Guest177013
Race: Human
Class: Detective
Element: Dark
Status: Normal
Title: -
Level: 0
HP Healing: 10%
MP Recovery: 10%
Buff Absorb: 5%
Debuff Resistance: 5%
Fire ATK: 0%
Water ATK: 0%
Earth ATK: 0%
Wind ATK: 0%
Light ATK: 0%
Dark ATk: 50%
Fire Resistance: 50%
Water Resistance: 50%
Earth Resistance: 50%
Wind Resistance: 50%
Light Resistance: 25%
Dark Resistance: 25%
Equipment: -
Active Skill: -
Passive Skill: -
\=-=-=-=-=-=-=-=-=-
“Tunggu sebentar! ini hanya perasaan ku saja atau aku tidak mendapati adanya statistik seperti INT, STR, VIT, atau semacamnya. Bukankah game ini bertema fantasi?”
“Ah, hal seperti itu hanya berlaku dalam equipment, Master! Isekai Online hanya mengandalkan skill, sihir, dan kemampuan Class secara murni. Walaupun terdapat perbedaan level dan skill namun kemampuan antar Player masih berlaku. Ini menjadi jaminan bahwa walaupun memiliki Level rendah tetapi ada kemungkinan untuk bisa mengalahkan Player Level tinggi. Semua terletak pada kemampuan setiap Player. Tujuan tidak ada statistik tersebut karena tim pengembang game terlalu malas memikirkannya jadi statistik semacam itu hanya berlaku pada NPC, monster, dan equipment Player."
“Apa tidak apa-apa membicarakan tim pengembang game seperti itu?”
“Tenang saja Master, mereka sudah terbiasa mendengar masukan seperti ini."
“Sebenarnya ada satu hal yang membuatku penasaran, kau bilang masih ada data tentang persenjataan militer. Apa itu bisa digunakan?”
Gadis itu tersenyum.
“Tentu saja Master, namun Master harus berhati-hati saat menggunakannya."
“Aku paham tentang risiko betapa curangnya menggunakan senjata di dunia yang hanya dihuni oleh skill pedang dan sihir tetapi apa tidak apa-apa jika menggunakannya?”
“Aku hanya bisa menjamin 20% aman sebelum adanya kegaduhan aduan antar Player. Kusarankan agar Master hanya menggunakan senjata itu secara sembunyi-sembunyi."
“Well, bukankah itu patut dicoba?”
“Senjata apa yang ingin anda gunakan, Master?” gadis itu tersenyum dan memiringkan kepalanya.
“Sesuatu yang terlihat menakutkan, memiliki daya kerusakan tinggi, mudah digunakan, dan jika memungkinkan mampu membunuh Player dalam satu hentakan. Apa ada senjata seperti itu?”
“...”
“...”
“...”
“Data ditemukan... berdasarkan data sampel statistik dari sepuluh Player tingkat atas terdapat dua senjata yang mampu membunuh mereka dalam satu serangan."
“Senjata apa itu?”
“Senapan dengan kaliber 50 BMG sudah cukup tetapi kurasa ada baiknya menggunakan kaliber 20mm untuk memastikan daya rusak yang terjamin."
“Hey, bukankah itu senjata kelas berat yang mendapat jaminan anti-material rifle?”
“Bukankah itu sudah jelas, Master?”
“...” pemuda itu tidak bisa berkata apa-apa.
“Selanjutnya bagaimana dengan tubuh dan armor mu, Master?”
“Aku tidak terlalu yakin dengan seleraku tetapi lebih baik dibuat untuk tidak menarik perhatian banyak orang."
“Dimengerti, ah! Hampir saja kita melewatkan satu hal. Bagaimana dengan senjata cadangan?”
“Kurasa ada baiknya memiliki senjata yang cocok digunakan di segala tempat dan tidak mematikan."
“Umu! Aku sangat menyarankan menggunakan Glock 17 dengan Conversion-kit yang dapat diubah menjadi Personal Defensive Weapon. Kurasa sedikit tambahan Surpressor sangat membantu."
“Hey, bukankah itu terdengar mematikan? Aku ingin senjata yang tidak mematikan!” bantah pemuda itu.
“Oh, satu atau dua tembakan Glock 17 tidak terlalu mematikan. Bagaimana dengan baton lipat untuk berjaga-jaga?”
“Terdengar cukup bagus! Walaupun terdengar cukup sakit untuk menahan satu atau dua peluru. Tetapi itu lebih baik daripada menembak sebuah peluru."
“Baiklah Master, saatnya memastikan karakter yang digunakan. Senjata utama senapan Anzio 20mm, senjata sekunder glock 17 dengan Conversion-kit, dan senjata tersier berupa baton lipat."
“Huh??”
“Dengan ini pembuatan karakter selesai, kurasa Master akan sedikit menikmati senjata-senjata ini tetapi berhati-hatilah untuk tidak menarik banyak perhatian Player."
[Memuat data permainan ... 100%]
“Tunggu sebentar!”
Gadis itu kembali tersenyum, “Oh, Master.. hampir saja kulupakan.. kusarankan untuk mencari quest di [Boot Camp Servere] sepertinya tim pengembang sedang mengadakan persiapan event besar mereka di sana."
[Pengecekan data permainan ... 100%]
“Sampai berjumpa kembali, Master."
[Memasuki permainan ... 100%]
Dalam sekejap sebuah cahaya putih memasuki pandangan pemuda itu. Dirinya kini terbawa masuk ke dalam sebuah game yang menjadi tujuannya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!