NovelToon NovelToon

NIKAH MUDA DAN CERITAKU

tingggal bersama nenek

pengenalan tokoh :

sheena anisa rahma gadis yang cantik dengan rambut hitam panjang agak bergelombang yang menambah kesan dewasa, kulit putih ,hidung mungil,bibir tipus dan mempunyai mata yang bulat indah. usia 15 tahun anak pertama dari ayah rahmat dan bunda rahma. tumbuh menjadi gadis yang baik pintar dan ceria , dia mempunyai seorang adik yang bernama alfarezel putra rahmat usianya terpaut 3 tahun dia menjadi adik yang sangat penyayang dan diuisanya yang menginjak remaja dia menjadi anak yang bisa berpikiran dewasa bahkan dia sering memberi nasehat dan masukan untuk kakaknya .

imam putra adi anak yang sangat tampan hidung mancung ,matanya hitam , bibir mungil ,kulit putih dan mempunyai tinggi badan yang diidamkan semua lelaki . usianya 16 tahun duduk dibangku kelas 11 ipa dia sangat pintar dan selalu menjadi idola dimanapun dia berada. anak kedua dari pasangan mama aisyah dan papa adi memiliki seorang kakak yang bernama ikhsan.

happy reading gayssssss

"ayah bunda,, emmm bolehkah aku tinggal bersama nenek dan melanjutkan sekolah disana"ucap cha2 seraya menunduk

ya namaku sheena anisa rahma kerap dipanggil cha2 ,usiaku menginjak 15 tahun. aku anak pertama dari bundaku rahma dan ayahku rahmat . aku memiliki seorang adik yg begitu tampan alfarezel putra rahmat yg saat ini akan memasuki kelas 10 smp usianya terpaut 3 tahun dariku .

hari ini aku membulatkan tekadku untuk meminta izin kepada ayah dan bunda untuk tinggal dan bersekolah didesa dimana nenekku tinggal seorang diri disana. rasa sayangku pada nenek memutuskanku untuk menemani nenek dan melanjutkan sekolahku disana . ya aku akan memasuki dimasa masa Sma , dimana kata orang itu masa-masa yang paling indah .

wanita dan lelaki paruh baya itu saling berpandangan dengan ekspresi yg sulit dibayangkan, tapi tidak dengan adik tampanku yg duduk disampingku dia hanya berekspresi cuek sambil memainkan handphonenya. ya aku sudah berdiskusi dengan adikku satu-satunya ini ,walaupun diawal dia keberatan tidak setuju tapi setelahku beri dia penjelasan akhirnya dia pasrah walaupun aku tau dia tidak setuju-setuju amat .

"apa alasan kamu cha?" ucap tegas ayah

membuat bulu kuduku lagsung berdiri ketika ayahku sudah berbicara tegas dan serius .

"iya cha, kenapa ?" sambung ibuku dengan penasaran

adik tampan nan cuekku menepuk tanganku yg sedang meremas celana yg ku pakai tiga kali . memberi isyarat bahwa semua akan baik-baik saja .aku menghela nafas sebelum berucap ,aku harus bisa meyakinkan ayah dan bundaku.

"cha2 ingin menemani nenek dimasa-masa tuanya yah bun, karena nenek tidak mau tinggal disini dan memilih untuk tetap didesa maka aku ingin ada disamping nenek. aku gak mau nenek tinggal sendirian dan kesepian disana seorang diri setelah kakek tiada yah bun, tolong izinkan cha2 untuk menemani nenek " ucapku tanpa sadar air mataku ikut jatuh ketika teringat kepergian kakek 1 bulan yang lalu

"cha2 tapi disana ada mbak marni yg menemani nenek" ucap bunda seraya memelas

"iya bunda , tapi mbak marni bukan keluarga yg dekat dengan kita bunda. apalagi mbak marni berangkat kerumah nenek pagi dan pulang sore , setelah itu nenek seorang diri dan tak ada yg menjaganya bun"ucapku dengan sesengukan bercampur rasa sedih yg teramat

"huhh"ayahku menghela nafas "baiklah cha , jika itu keinginanmu. ayah akan selalu mendukung apapun yg ingin kamu lakukan asal tujuan dan niatnya baik maka ayah memberi izin " ucap ayah tegas dan ekspresi datar

"tapi yah " ucap bunda yg entah kapan air matanya ikut mengalir seakan tidak mau jauh dari anak gadisnya

"bunda, bunda tau kan kalau segala sesuatu keputusan ayah sudah ayah pertimbangkan" ucap ayah lembut seraya menggengam tangan bunda. bunda mengangguk meng iyakan

"jadi benar yah bun, cha2 boleh tinggal didesa" ucapku seraya berseri

ayah dan bunda mengangguk mengiyakan.

saking senangnya aku memeluk adikku yg berada disampingku dengan erat . tanpa sadar sudah membuat adikku yg tampan itu kesal.

..............................

Dan disinilah saat ini aku dimana masih disatu daerah dengan tinggalku cuma bedanya disini lebih sejuk . aku turun dari mobil ayahku seraya berlari kearah nenekku yang diam mematung didepan rumah.

"nenek cha2 rindu" ucapku seraya memeluk erat nenekku

"ndok kamu kok kesini lagi , bukan e minggu kemarin kamu baru dari sini . " ucap nenek bingung

"kakak mau tinggal disini nek, biar dapat jodoh orang desa kaya impiannya" ledek adiku yg sudah berada dibelakangku seraya membawa 2 buah koperku seraya menyalami nenek

"ha?" ucap nenek

"jangan dengerin dia nek, al aja dipercaya percaya sama dia musrik nek hehehehe" timpalku sambil cekikian

"emang gitu nyatanya, apalagi dia ketemu cowok tampan disini 1 bulan yg lalu " ucap alfarezel yg kerap disapa al seraya masuk kedalam

"udah nek al mah ngak usah didengerin, suka ngaco kalo ngomong. masuk aja yuk nek nanti cha2 jelasin " ucapku seraya menuntun nenek kedalam rumah sederhana berlantai dua ini .

kasih sayang dua cucu

"nek , emmm chacha bolehkan tinggal disini nemenin nenek. " ucapku memelas kepada nenekku seraya mengenggam tangan nenek

"boleh dong ndok ,tapi ayah sama bunda apa kasih izin untuk kalian berdua tinggal disini " ucap nenek seraya melihatku dan al bergantian

"nek yang mau tinggal disini nemenin nenek cuma cha2 nek, al mah cucu gak ada akhlak gak mau nemenin nenek tinggal disini " ucapku sambil menahan tawa melihat muka adiku yang melototiku tajam

"gak gitu nek , itu mah udah niat awal al mau tinggal disini dari dulu kan nek . tapi ayah sama bunda gak kasih izin , saking sayangnya sama al mereka gak mau jauh jauh dari al. kalo sama kakak mah langsung dilepas gitu aja soalnya kakak kalo dirumah crewet bikin ayah sama bunda pusing nek" ucap al seraya cengengesan gak jelas bikin aku jadi kesel

"iya ndok lee , nenek mah seneng seneng aja kalo cucu cucu nenek mau nemenin nenek asal dikasih izin sama ayah bunda . tolee al kan juga bisa kesini tiap libur minggu kaya biasanya . ucap nenek

"yowes kalo gitu kalian istirahat dulu aja , nenek mau jalan jalan sore" sambung nenek seraya berdiri

"chacha ikut ya nek"ucapku

"loh emang kamu gak capek po ndok ?"ucap nenek

"enggak nek, sekalian mau cari angin seger sekitar sini"ucapku

"kakak mah bukan cari angin seger nek , tapi cari sesuatu yg bikin mata seger seger" ledek al seraya pergi kekamar yg biasa dia pakai

"ishhhhh apasih gak jelas " ucapku

"udah udah ndok wes ra sah digagas al weee kok . yuk ndok jadi jalan gak?" ucap nenek

"jadi nek " ucapku seraya berjalan menghampiri nenek

"semoga ketemu dia lagi "ucapku dalam hati

aku dan nenek berjalan keliling kampung disini masih banyak pepohonan dan juga tiap rumah didepan bahkan disamping rumah terdapat tanaman hijau , entah itu sayuran bunga buah biji2an dll. kami berjalan beriringan dan sesekali kita menyapa orang yg berada dijalan dan teras rumah tetangga . Aku selalu menebar senyum bahagiaku karna aku benar benar bahagia .

kami memasuki gardu yg bertuliskan "selamat datang didesa s" berarti kita akan memasuki kawasan desa seberang .

"loh nek kok kita sampe keluar desa "tanyaku penasaran

" iya ndok nenek mau ketempat temen lama nenek sekalian katanya lagi sakit" . ucap nenek

aku hanya mengangguk

................... ..

"Assalamualaikum" ucapku dan nenek bebarengan

tok tok tok

"waalaikumsalam" terdengar suara dari dalam sana

ceklek

"ehhh nenek ima, mari masuk nek" ucap seorang lelaki umurnya sekitar sama kaya aku

"monggo silahkan duduk nek , emm mbak monggo " sambungnya pada nenek dan agak bingung juga melihatku

"oh ini tole fathul dia cucu nenek namanya anisa, cha ini fathul cucu temen nenek" jelas nenek

" fathul mbak" ucap lelaki itu yg tak lain fathul lelaki seumuranku tinggi 170 kulit putih rambut coklat hidung mungil dan bibir yg tipis.

"anisa , panggil nama aja ngak usah pake mbak kayanya kita seumuran" jawabku

"ohhh iya mb ,, eh maksudnya nisa" ucap fathul seraya menggaruk kepala yg tidak gatal karna salah tingkah dia jadi gugup sendiri

"fat, nenekmu apa sudah sehat? " tanya nenek

"alhamdulillah sudah nek , sekarang lagi didapur biar fathul panggilkan kesini" ucap fathul

nenek mengangguk

aku melihat dia yang berjalan seraya menjauh "tampan tapi bukan dia yang aku maksud tadi"ucapku dalam hati

terlihat seorang wanita seusia nenek berjalan mendekat " ehhh kamu ma" ucap nenek itu

"iya sarah, kamu sudah lebih baikkan?"ucap nenek ima

"alhamdulillah "ucap nenek itu seraya tersenyum dan melihat kearahku

"aduhhh cantik e , ini cucu gadismu ma?" tanya nenek itu seraya tersenyum

"iya ini cucu gadisku cantikkan namaanya anisa , nisa ini nenek sarah " ucap nenek ima seraya merangkul pundakku dengan tersenyum

"halo nenek, saya anisa " sapaku seraya mencium punggung tangan nenek sarah

"halo nisa, cantik pisan kamu" ucap nenek sarah seraya tersenyum lebar

setelah itu kami mengobrol , sesekali aku ikut menimpali obrolan mereka jika aku ditanya. nenek sarah orangnya cukup baik dan ramah dan aku mudah dekat dengannya karna aku juga orangnya crewet jadi kita bersenda gurau hingga tak tau ada yg mengucapkan salam berkali kali . sehingga orang itu membuka pintu kami baru menyadari ada orang .

"Assalamualaikum nek dari tadi aku salam gak dijawab jawab ternyata lagi asyik sama nenek ima ya serasa dunia milik berdua" ucap gurau lelaki itu

Deg

"dia kan"

Bertemu kembali

Lelaki itu menghampiri nenek sarah seraya menyalami tangan dan mencium pipi nenek sarah dan juga melakukan hal yg sama pada nenek ima .

Deg

pandangan kita sama sama bertemu dan entah kenapa seakan waktu berhenti cukup lama . jantungku berdetak kencang persis seperti saat pertama aku melihatnya .

"hai kita bertemu lagi "ucap lelaki itu dengan tersenyum , senyum yang membuatku ingin bertemu kembali dengan dia saat sebulan lalu tak sengaja bertemu dia yang membantuku ketika aku jatuh terserempet motor .

entah mengapa pesonanya malah membuatku terbengong tanpa sadar cukup lama. hingga nenek menyenggol lenganku menyadarkan lamunanku.

" emm , ehh hai mas " sapaku gugup

dia tersenyum seraya mengacak acak rambutku , kesal bercampur tersipu malu membuat wajahku merah bak kepiting rebus .

"kalian sudah saling kenal" ucap nenek sarah dan nenek ima bersamaan

"emm gak sengaja pernah ketemu nek" ucapku cepat seraya gugup takut jika nenek tau aku kesrempet motor otomatis nenek pasti akan ngomel dari sini sampe rumah nenek

lelaki itu tersenyum mengejek yg membuatku langsung melotot dan cemberut kepadanya .

"iya nek gak sengaja ketemu pas imam mau kerumah nenek" ucap lelaki itu seraya duduk disamping nenek sarah .dia yg baru ku ketahui bernama imam lelaki yang membuatku 1 bulan terakhir terus memikirkan siapa namanya? dimana rumahnya ? sudah memiliki kekasih atau belum ya ? dia yg selalu menganggu pikiranku.

"oh ,begitu" ucap nenek sarah

aku tau nenek ima menatapku yang sedari tadi , aku juga tau nenek ingin penjelasan dariku yg terlihat gugup jelas2 nenek tau jika aku menyembunyikan sesuatu darinya.

"nanti chacha jelasin ya nek ," ucapku pelan seraya memelas kepada nenek ima

nenek mengangguk mengiyakan

setelah itu nenek sarah dan nenek ima serta mas imam saling berbincang , aku hanya menunduk sedari tadi memikirkan bagaimana jika nanti al tau jika waktu itu aku kesrrmpet motor pasti aku bakal diaduin sama ayah bunda dan disuruh pulang ,belum lagi nanti nenek menasehatiku ini itu . "huft" aku menghela nafas . mas imam sedari tadi mencuri pandang kepadaku , aku tau tapi aku masih kesal padanya. dia yang membuat masalah ini akan dimulai .

"ndok kamu ikut imam sana jalan jalan katanya kamu mau jalan sore tadi sana gih " ucap nenek ima

"emm gak usah nek takut ngerepotin" ucapku seraya nyengir kuda aku gak mau jalan sama dia yg udah bikin aku kesel

"ngak ngepotin kok ndok , iyo lee imam" ucap nenek sarah

mas imam mengangguk seraya tersenyum

"yuk dek, mas anterin kemana aja asal sama adek" ucap mas imam mengedipkan mata sebelahnya seraya tersenyum menggoda kepadaku yg tambah membuatku kesal . dan oh ternyata dia pandai menggombal yang membuatku kesal telah menaruh hati padanya , pasti dia seorang play boy cap kadal .

"ya udah nek chacha pamit dulu langsung pulang aja nanti nek gak usah nunggu chacha . tadi aku udah kirim pesen buat al jemput nenek"ucapku seraya mencium tangan nenek

"nenek sarah cha2 pamit ya"ucapku dan melakukan hal yang sama ke nenek

"iya ndok hati hati dijalan ya , mam pulangnya jangan malam malam ya" ucap nenek sarah

"iya nek , imam pamit assalamualaikum " ucapnya seraya menyalami nenek secara bergantian

aku berjalan keluar rumah lebih dulu aku langsung keluar pagar tapi sebelum melangkah jauh ada tangan yg memegang lenganku sudah bisa kupastikan siapa lagi kalo bukan si play boy cap kadal .

"kenapa mas" ucapku sinis cemberut

"tunggu mas, disini kita naik motor mau kan jalan2 kealun alun sini pasti belum pernah kan ?" tanya mas imam

"ya udah" jawabku singkat

sebelum beranjak dia lagi lagi mengacak rambutku asal yang membuatku tak bisa menahan kesal.

"ihhhh apaan sih mas, dari tadi brantakin terus " ucapku kesal

"makanya jangan cemberut, ntar cantiknya hilang" ucapnya seraya tersenyum

"ishhh , apa sih gak jelas banget. jadi jalan gak? kalo ngak aku masuk lagi nih "ucapku kesal

"iya iya gitu aja kok ngambek dek. tunggu mas bentar ya " ucapnya seraya melangkah jauh

lelaki itu mengenakan helm dan jaket yg disampirkan kepundaknya

"pakai jaketnya dek, nanti dingin dijalan kamu kok pakai baju sama celana pendek banget gak takut kegores motor lagi " ejeknya padaku

"apa sih suka suka aku lah"ucapku seraya memakai jaketnya

"pegangan"ucap mas imam setelah aku naik motor

"gak usah modus" dengusku kesal

brummmm

motor sepot itu tiba2 jalan dengan kencang yang membuatku kaget hingga tanpa sadar aku memeluk pinggang mas imam dengan erat .

sipengemudi tersenyum lebar setelah aku memeluknya dengan erat . aku tersadar jika aku memeluknya dengan erat dan membuat tubuhku menempel padanya .

"ishhh apa sih mas , pelan pelan bisa ngak!" ucapku ketus serapa menggeplak lengannya

"auhhh , sakit dek kenceng amat mukulnya" ucapnya seraya meringis kesakitan

"makanya jangan mengambil kesempatan dalam kesempitan"ucapku kesal

"lah kan emang motornya modelnya ssempit dek "ucap mas imam

"tau ahh, pasti kamu sengaja beli motor kaya gini biar bisa modusin cewek cewek dasar play boy cap kadal" ucapku kesal

"gak gitu dek, namanya juga lelaki kalo beli motor yang sesuai selera lah dek. lagian kamu cewek pertama yang naik motor mas"ucapnya seraya tangan kirinya narik tangan aku buat pegangan.

terpaksa aku berpegangan sama baju mas imam dan menjaga jarak supaya tidak menempel padanya nanti dikira cewek apa aku batinku menggerutu kesal

"sini juga gak tau kalo situ bohong" ucapku malas

"ya udah"ucap mas imam datar

selanjutnya sepanjang perjalanan kami saling diam dengan pikiran masing2. aku begitu menikmati perjalanan menuju alun2 sesekali aku merentangkan tangan menghirup udara sore menuju malam . tanpa ku sadari tingkah polahku membuat seorang pengemudi motor ini tersenyum.

"senyummu masih sama dek , meneduhkan. aku rindu padamu sejak pertama kita bertemu satu bulan yang lalu "batin mas imam

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!