Eriska Putri Birowo
Seorang wanita sosialita yang sangat terkenal di Ibu Kota. Paras yang cantik Dan kaya raya. Seorang wanita karier yang ambisius. Ia adalah pemilik hotel bintang 5 yang sangat terkenal. Wanita yang angkuh Dan memiliki selera yang tinggi.
Wanita cantik yang memiliki tubuh sempurna tinggi semapai ditambah memiliki kulit yang putih Dan berambut panjang. Banyak pria yang mendekati namun semua ditolak olehnya karena keinginannya hanya 1 yaitu SUKSES.
DITO ADITYA
Pria tampan baik hati yang tinggal di desa kerjanya membantu mengurus peternakan sapi Ayahnya. Ia sudah tidak memiliki ibu. Sejak 5 tahun lalu ibu nya meninggal kareka sakit. Dito memiliki sifat yang baik, berilmu Agama baik Dan lelaki yang tanggung jawab. Banyak wanita desa yang mendambakannya. Termasuk Annisa anak kades yang berwajah cantik mengejar cinta Dito. Namun belum ada yang merebut hati Dito. Hingga suatu ketika orangtua nya menjodohkannya dengan teman kecilnya yaitu Eriska Dan Ia jatuh cinta pada Eriska.
Annisa Hapsari.
Anak kepala desa yang cantik Dan santun. Mencintai Dito Dan mencoba merebut hatinya.
Birowo
Papa Eriska yang baik hati Dan dermawan. Ia yang berencana menikah kan Anaknya dengan Anak sahabat lamanya karena usia Eriska yang memginjak kepala 3 namun masih tidak memikirkan untuk menikah. Dan Ia yang memiliki penyakit jantung Dan semakin parah. Sebelum meninggal, Ia ingin ada seseorang yang baik yang bisa menjaga anak satu-satunya. Banyak cara yang Ia lakukan agar Eriska mau menikah dengan Dito.
Yarka Aditya
Adik Dito yang masih ABG, baik hati Dan juga tampan serta periang. sangat dekat dengan Dito. Dia juga yang membantu Dito mengurus peternakan setelah pulang sekolah.
Aditya
Papa Dito. Orang yang baik, ramah Dan dikenal sangat dermawan. Meski tidak terlalu kaya, Tapi Aditya selalu memberikan santunan setiap hari jumat ke banyak tetangganya yang kurang mampu.
Surya
Bodyguard Eriska yang masih muda dengan wajah cukup tampan kulit bersih serta berbadan besar mampu menjaga Eriska kemanapun dimanapun.
Seperti biasa, Eriska selalu pulang subuh dalam keadaan mabuk setelah bersenang-senang dengan kawan-kawannya.
"Ya ampun non, mabuk lagi?". Tanya Bi Inah yang membuka pintu
"Ah berisik. Antar Aku ke kamar". Ujar Eriska marah.
Bi Inah pun membawa Eriska kekamarnya.
"Ampun Ampun, si Non ini kalau gak mabuk kayanya hidupnya ada yang kurang". Ujar Bi Inah menggelengkan kepalanya berjalan menuju kamarnya untuk sholat subuh Dan beres rumah.
Hari ini adalah hari minggu, jadi Eriska bangun begitu siang.
Pukul 11 siang dia bangun. Dia turun dari kamarnya untuk sarapan.
Ia melihat Papa yang sedang duduk di teras belakang dekat ruang makan.
" Pagi Pah ". Ujar Eriska mencium pipi Papanya.
" ini siang sayang". Ujar Birowo sedang membaca Koran
"Bi, sarapan saya mana?". Tanya Eriska
" ini lagi dibuat Non". Ujar Bi Inah
"Gimana sih harus nya sudah siap dimeja". Ujar Eriska marah.
"Maaf Non, Bibi gak tau kapan Nona bangun". Ujar Bi Inah meminta maaf
"Yasudah cepetan bikinin". Ujar Eriska bete.
" Eriska, bisa kan nyuruh gak perlu marah-marah?". Ujar Birowo.
"Bikin sarapan aja lama. Kerjanya makin gak bener aja si Bibi". Ujar Eriska bete
" jangan begitu, Dia sudah melayani kita lama. Dari kamu kecil Dia sudah ikut kita". Ujar Birowo.
"Iya Pah, karena itu Aku gak pecat dia meski kerjanya lelet". Ujar Eriska jutek
"Astagfirullah. Kalau gak inget janji sama nyonya, sudah keluar Aku dari kerjaan ini. Makin hari kok Nona Eriska makin kejam aja". Ujar Bi Inah berbisik.
Bi Inah membawa sarapan untuk Eriska.
Juice Segar Dan sandwich ditambah omelette.
" Silahkan Non ". Ujar Bi Inah.
" Lama Banget bikin sarapan aja". Ujar Eriska mengambil pisau dan garpu.
"Setelah sarapan, Papa mau bicara denganmu". Ujar birowo berjalan ke ruang keluarga.
" heemmm". Jawab Eriska yang melahap makanannya.
Setelah sarapan, Eriska berjalan menuju ruang keluarga menghampiri Papa nya.
"Ada apa Pah?". Tanya Eriska
" ayo duduk". Ujar Papa.
Eriska pun duduk disamping Papa nya.
"Papa mau bicara denganmu. Kamu kan sudah mau 30 tahun, apa Kamu gak mau menikah?". Tanya Papa
" masih belum kefikiran Pah. Aku masih fokus sama hotel ku yang akan dibangunin di Denpasar". Ujar Eriska.
"Kamu ini sudah dewasa, Papa pengen lihat Kamu menikah sebelum Papa meninggal". Ujar Papa
" Pah, gak perlu bicara seperti itu. Aku mau fokus dulu ke pembangunan hotel". Ujar Eriska
"Papa mau jodohin Kamu dengan Anak sahabat Papa". Ujar Papa
Eriska kaget.
" Apa?? Dijodohkan ?? Jangan bercanda deh Pah". Ujar Eriska mulai emosi
"Papa gak bercanda. Kamu pasti ingat Dito anak Om Aditya. Papa mau Kamu menikah dengannya". Ujar Papa tegas
" Dito ?? Om Aditya ???". Eriska sedang mengingat kedua nama itu.
"Mereka sahabat Papa di kampung Papa. Dito sahabatmu dulu masa Kamu lupa?". Ujar Papa
" oh aku ingat yang punya peternakan sapi ". Ujar Eriska dengan wajah jijik.
" Papa mau Aku nikah sama pengembala sapi? Yang benar aja Pah. Aku ini pemilik hotel bintang 5 terkenal masa nikah sama orang kampung biasa". Ujar Eriska marah.
"Papa gak mau tahu, saat ulang tahunmu yang ke 29, Papa mau Kamu menikah dengan Dito". Ujar Papa
" Aku gak mau ya Pah". Ujar Eriska berdiri Dan pergi ke kamarnya.
"Papa gak perduli, Kamu harus menikah dengan Dito". Ujar Papa berteriak pada Eriska.
" Papa ini apa-apaan coba, dijodohkan dengan orang kampung dan miskin. seperti tidak ada yang lebih baik aja". Ujar Eriska membanting pintu kamarnya.
"Daripada bete, Mending pergi ngegym". Ujar Eriska yang bersiap untuk Gym.
Setelah bersiap, Eriska turun.
" Surya, antar Aku ke tempat Gym". Ujar Eriska
"Baik Non". Jawab Surya.
Surya adalah Bodyguard Eriska. Berwajah cukup tampan Dan memiliki bentuk badan yang proposional serta jago beladiri selalu menemani Eriska kemanapun dan menjaganya.
Sampailah mereka di salah satu hotel milik Eriska. Eriska memiliki tempat gym khusus untuk nya sendiri
"Surya, jangan biarkan siapapun masuk kedalam". Ujar Eriska sebelum masuk kedalam ruang Gym nya. " oh Iya kecuali Jessica. Izinkan dia masuk". Tambah nya
"Baik Nona". Jawab Surya tegas.
Eriska pun masuk kedalam.
" selamat pagi Nona Eriska". Ujar staff.
Eriska hanya berlalu begitu saja.
Sebelum mulai, Eriska pemanasan dulu Dan langsung melakukan treadmill.
Tak lama Jessica datang.
"Pagi Surya, tampan sekali Kamu hari ini". Jessica menggoda surya.
Ia memang sangat menyukai Surya karena Dia cukup tampan Dan memiliki badan yang bagus.
" malam ini kita ke club yuk. Aku yang teraktir deh". Ujar Jessica menarik kerah kemeja Surya.
"Nona sudah menunggu didalam". Ujar Surya tanpa eksprsi.
" dasar robot". Gerutu Jessica.
Jessica pun masuk.
"Datang juga kamu". Ujar Eriska
"Kamu seperti tidak tahu Jakarta aja macet ". Jawab Jessica ketus
"Bilang aja telat bangun". Ujar Eriska lebih ketus lagi.
"Ih heran gak kamu gak si Surya kenapa ketus Banget sih. Kalian berdua cocok tuh jadi suami istri". Ujar Jessica
" bukan nya kamu yang suka sama Surya? ". Tanya Eriska
" ya suka sih Tapi Dia kaku Banget kaya kanebo kering". Ujar Jessica
"Coba ajak ke hotel Kali aja mau". Ujar Eriska
" Gila kamu gini-gini Aku cewek baik-baik. Sembarangan ". Jawab Jessica ketus
" lagian tumben Banget Loe ngeGym disini, mesin gym dirumah Loe rusak?". Tanya Jessica
"Gak. Gue lagi males". Jawab Eriska
" kenapa?". Tanya Jessica
"Gue habis debat sama Papa". Jawab Eriska
" kenapa ??? Tumben amat Loe debat sama Om". Tanya Jessica heran
"Papa mau jodohin Gue". Jawab Eriska
" apa??? Dijodohin ??? Sama siapa??? ". Jessica kaget.
"Sama anak sahabatnya". Jawab Eriska dengan wajah yang bete
" kaya gimana orangnya?". Tanya Jessica.
"Gue gak tau terakhir Gue ketemu dia 15 tahun lalu. Dia cuma anak pemilik peternakan sapi di kampung". Ujar Eriska dengan wajah yang bete.
" apa??? Serius ?? Om mau jodohin Loe sama cowok kaya gitu??? Hmmmmmmm kayanya ada yang special dari cowok itu". Ujar Jessica.
"Apanya yang special ??? Ngurus kotoran sapi??? Mandiin sapi ?? EEeuuwww jijik bayanginnya". Jawab Eriska dengan wajah jijik.
" eh Kali aja ganteng sekarang". Ujar Jessica
"Eh Jessy, Gue cari suami bukan yang ganteng aja Tapi punya otak juga. Emang Loe cari yang ganteng doang otak nomer sekian". Jawab Eriska ketus
" mulut Loe ampun deh". Jawab Jessica kesal
"Gue balik ah males ngobrol sama Loe". Ujar Jessica pergi berlalu.
" Jessy tunggu". Eriska berteriak memanggil Jessica namun Jessica mulai kesal dengan Eriska
"Apa liat liat". Ujar Jessica kesal melihat Surya yang menatapnya tanpa ekspresi.
Eriska pun selesai ngeGym nya. Ia pun mandi Dan bersiap untuk makan siang.
Eriska berjalan menuju restaurant hotel nya.
Eriska menjentitkan jarinya memanggil Surya
" pesankan aku steak". Ujar Eriska
"Baik Nona". Surya pun pergi menuju dapur hotel.
" Pak Surya, ada apa datang ke dapur?". Tanya senior chef.
"Nona sedang ada di restaurant ini sekarang, dia ingin makan dengan steak Dan Wine. Persiapkan". Ujar Surya tegas
" Baik Pak. Sayang sendiri yang akan membuat kan nya". Jawab senior chef
"Bagus". Surya kembali menemui Eriska.
Tak lama makanan sampai dibawa oleh senior chef dan 1 pelayan.
" Silahkan Nona". Ujar senior chef.
Pelayan menuangkan wine untuk Eriska.
Eriska memakan steak nya.
Eriska memberi isyarat menggerakkan tangannya bertanda makanannya aman Dan chef boleh pergi.
"Permisi Nona". Ujar senior chef membungkukkan badannya.
Ketika gelas Eriska kosong, pelayan menuangkan kembali wine. Namun, tanpa sengaja wine tertumpah dibaju Eriska.
" Bodoh. Apa Kamu tidak lihat ??". Ujar Eriska marah Dan berdiri
"Ma.. Maafkan saya Nona, saya tidak sengaja". Ujar pelayan membungkukkan badannya merasa bersalah.
"Kenapa orang-orang hari ini sangat menyebalkan semua?? Surya antar aku ke mall". Ujar Eriska berdiri. " Dan pecat dia tanpa pesangon". Tambahnya sambil berjalan menggunakan kaca mata Hitam.
"Ta... tapi Non, maafkan saya. Nona". teriak pelayan
" sudah dengar kan perkataan Nona? sekarang Kamu pergi dari hotel ini". ujar Surya dengan tanpa belas kasih.
pelayan itupun pergi dengan kepala yang menunduk.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!