NovelToon NovelToon

Luka Yang Selalu Dibawa

Awal Cerita

Bukan suatu kebetulan jika masa remaja memiliki seorang pasangan. Bahkan anak SD pun sekarang sudah mengenal apa itu cinta ?

namun berbeda dengan ku. Aku menemui apa itu arti pasangan atau sepasang kekasih ketika aku berumur 18 tahun di awal tahun aku kuliah. Sebelumnya halo perkenalkan nama saya Lida, saya mahasiswa angkatan pertama. Saat ini umur saya 18 tahun. Saya memiliki sedikit teman. Mengapa ? karna saya merupakan tipe orang yang dingin dan cuek dengan yang ada di sekelilingnya. Sampai saat ini saya cuman memiliki satu teman yang sekaligus sahabat saya. Saya anak ke 4 dari 4 saudara. Orangtuaku seorang pembisnis rumah makan kecil kecilan. Aku berasal dari keluarga yang sederhana. Namun walaupun kami keluarga yang sederhana, kami selalu bahagia. Bahagia dengan makanan seadanya dan bahagia dengan sesuatu yang kecil. Namun ketika aku masuk kuliah di tahun pertama ku ceritaku di mulai. Aku harus belajar mandiri untuk tinggal sendiri dan jauh dari orang tua. Tentu saja ini bukanlah hal yang mudah ! namun aku tidak boleh menyerah dengan keadaan ku, aku tidak boleh kalah. Percayakan tuhan selalu ada di saat kau berusaha mengulur tangan meminta bantuannya. Namun jika kau jauh darinya dan tidak meminta bantuan dari dia. Diapun enggan untuk mendekati mu. Itu menurut ku, namun manusia tidak selalu memiliki pendapat yang sama.

"Ceritaku di mulai, hari ini aku berangkat ke luar kota untuk melanjutkan study ku atau kuliahku di tahun pertama. Hal yang tidak perlu aku cemaskan yang pertama adalah tempat tinggal, karna orangtuaku mempunyai apartemen yang di belikan sejak dulu ketika harga gedung itu merosot".

Bruuk bruuk bruukk...

"Aku merebahkan badanku di atas tempat tidur. Ah lelahnya hari ini, rasanya aku terlalu lelah di perjalanan saja. Aku sebaiknya menelpon papa dan mama untuk mengatakan bahwa aku sudah sampai".

Tring tring tring

"Halo ma ? ini Lida. Lida sudah sampai ma. (aku tidak boleh bikin orang tua ku cemas dengan mengatakan bahwa aku terlalu lelah hari ini, walaupun ini hal yang awal bagiku. Aku tidak boleh mengeluh pada papa dan mama ku nanti mereka bisa khawatir" batin Lida berkata ).

"Oh iya nak. Apa kah kau kelelahan ? seringlah hubungi mama dan papa. Jangan pernah ada yang di sembunyikan dari kami. Ingat pesan mama dan papa selalu berhati-hati di manapun kamu berada nak" !

"Tidak ma, ini sama sekali tidak melelahkan. Ini malah mengasikan. Apa mungkin ini pengalaman pertama ku melakukan perjalanan jauh. Rasa nya sangat menyenangkan ma".

"Baguslah nak. Mama hanya khawatir, rasanya hati ini masih belum iklas kau pergi. Rasanya kau masih ada di kamar saat ini. Ma mama rasanya masih belum sanggup untuk berpisah darimu nak". hiks hiks hiks

(suara sayu dari intonasi nada mama yang aku dengar, terdengar jelas kalau mama saat ini sungguh kawatir terhadap aku )

"Ma ? lida baik baik aja disini. Mama jangan kawatir, Lida bakal selalu kabarin mama dan papa. Mama dan papa jaga kesehatan, Lida bakal selalu doain kalian dari sini. Lagian nanti ada libur semster selama 6 bulan sekali kami akan di kasi libur ma. Lida kan bisa pulang nanti. Lida gak bakal kecewakan mama, Lida bakal pulang dengan gelar yang bakal Lida bawa dari kampus ini nanti".

(begitulah percakapan berakhir antara aku dan mama ).

Aku Dan Sahabatku

Hari ini, hari pertama aku ke kampus. Aku berada di deretan anak jurusan seni, karna aku mengambil jurusan seni. Teman ? tentu saja aku punya yaitu sahabatku. Kami sama-sama mengambil jurusan seni. Namanya adalah Yeni, Yeni temanku dari SD hingga aku kuliah sekarang. Aku dan dia jauh berbeda, yeni mudah bergaul dengan orang. Berbeda dengan ku, aku susah untuk berbaur dengan orang. Begitupun dengan masalah asmara yeni jauh berpengalaman di bandingkan aku.

Tak tak tak tak...

"Hey Lida ? mari kita tunjukkan semangat pertama mahasiswa baru. Lebih tepatnya semangat untuk ketemu para abang tingkat yang ganteng-ganteng. Aduh aku sungguh menantikan hal ini. Rasa aku tidak sanggup menunggu pagi untuk menunggu hari ini".

"Kau bisa saja yeni. Namun aku tidak penasaran dengan hal seperti itu. Aku lebih penasaran dengan ruangan seni nya. Apakah teksturnya seperti yang aku bayangkan atau jauh dari yang aku bayangkan. Memikirnya saja membutku gila. Ah sudahlah aku bisa gila kalau aku pikir-pikir terus gini".

"Dasar kutu buku. Yang gak pernah berubah gila akan kesenian. Ayolah rilekskan dirimu sejenak hehe. Oh ya aku dengar anak tim renang gateng ganteng tau. Apalagi senior yang Danzig. Dia yang paling terkenal dengan ketampanan dan popularitas nya dalam lomba renang. Tanpa terkecuali dalam hal perempuan juga dong. Aku sungguh tidak sabar ingin melihat otot-otot anak tim renang, termaksud senior Danzig".

"Yeni ? aku rasa kau sudah kehilangan akal sehatmu deh ! apakah kau sehat ? atau kau mau aku bawakan ke dokter" ?

(ya beginilah Yeni, selalu blak blakan kalau soal pria, namun dia orangnya baik lho walaupun kadang-kadang agak gila seperti ini hihi batin Lida berkata).

"Tapi lid, disini ada anak tim balet, mereka menjadi rebutan para anak laki-laki fakultas di kampus ini. Dan aku dengar senior Danzig juga pernah punya pacar sama anak balet yang paling tercantik dan terpopuler di kampus ini, namanya siapa ya ? aku lupa. Sebentar aku pikir dulu".

"Wah wah jaringan informasi mu luas juga ya Yen. Baru masuk saja kau sudah tau semuanya. Dasar ratu gosip".

"Aaa aku ingat lid. Aku ingat sekarang" !

"Apasih bikin kaget aja kau Yen. Apa yang kau ingat" ?

"Namanya Lisa. Iya Lisa namanya.

Dia cantik banget, bahkan pengikutnya di Instagram juga ribuan. Gila ga tu hits nya.. Duh kepengen deh di sebutin dan terkenal. Apa aku harus masuk koran dulu ya baru terkenal dan pengikut Instagram aku bisa banyak".

"Dasar gila ! kenapa juga kau harus sampai masuk koran baru banyak yang kenal. Namun apabila kau masih mau tetap terkenal mau aku bantu gak" ?

"Iya kalau aku bunuh orang pasti masuk berita dong. Bakalan terkenal dong haha. Tidak terimakasih lid. Tiba-tiba aku merinding mendengat kau mau mebantu ku haha".

"Wah parah ya. Emangnya kau kira aku hantu apa sampai merinding. Baiklah kalau gitu kemarilah cucu ku, tolong mandikan nenek hahahhaha".

"Dasar Lida sinting. Serem ah, suka ngeselin bercanda nya. Ih sebel ah".

Begitulah hari berlalu di kampus kami. Namun ini sudah masuk 1 bulan kami di kampus ini. Hari ini semua mahasiswa bakal ngumpul untuk ngadain acara iven di kampus. Iven yang dilakukan berdasarkan jurusan masing-masing fakutas. Yang tujuannya menarik minat pelanggan dan menghasilkan uang.

Pertemuan

Dihari itu, semua mahasiswa sibuk menyiapkan bermacam-macam hal yang menarik di tenda jurusan masing-masing. Aku yang merasa lelah karna acara yang tak kunjung selesai memutuskan untuk pergi ke taman kampus. Saat itu yang aku lihat sunset yang begitu indah dengan warna yang begitu nemawan. Aku merebahkan punggung ku di batang pohon yang terletak di pojok taman sekolah. Temapat ini jarang didatangi orang. karna letak yang jauh dan sepi. Namun aku suka, disini aku bisa menghirup udara segar dan sekaligus tempat penenang ku mencari inspirasi di saat aku lelah. Sruuup sruuup sruuup sesekali bunyi aku menghirup udara.

Tak tak tak tak...

"Sedang apa kau disini" ?

"(Aku terkejut, siapa orang ini ? apakah aku harus melihat kebelakang untuk melihat siapa yang berbicara denganku. Tapi aku takut di saat sore begini. Jangan-jangan dia penjahat, ah tidak mungkin kampus ini kan aman batinku berkata aku pun melihat kebelakang).

Aaa maaf. Saya mahasiswa angkatan baru. Anda siapa ya" ?

"Saya Danzig. Anak tim renang. Sedang apa kau disini ? baru pertama aku melihatmu. Selain itu ini salah satu tempat persembunyian ku di kampus ini".

"(Ah ini yang namanya Danzig, ternyata benar dia begitu tampan. Apakah boleh aku bermimpi memiliki kekasih seperti dia. Ah sadarlah Lida, apa kau sudah gila ? mana mungkin orang sepertinya mau dengan orang sepertiku "batinku berkata").

maaf kak. Saya tidak tau ini tempat persembunyian kakak. Saya juga sering disini. Namun baru pertama ini kita bertemu disini. Saya hanya melepaskan lelah saya sejenak. Kalau gitu saya permisi kak".

"Tunggu. Kau tidak perlu pergi, mari sama-sama duduk disini. Sebelumnya aku tidak disini. Aku mengikuti lomba renang di Korea, maka dari itu kita tidak pernah bertemu disini.

Ini apa ? apakah kau anak jurusan seni ?

lukisan mu sungguh indah".

"Iya kak. Saya anak jurusan seni. Terimakasih kak atas pujiannya. Namun lukisan ini tak seindah yang kak bayangkan".

Sreet sreet sorot mata ku melotot terkejut saat mendengar perkataan gadis itu batin Danzig.

"Apa maksudmu tak seindah di lihat ?

bukankah ini gambar yang begitu indah ?

aku mihat seorang gadis yang begitu bahagia tersenyum melihat bunga yang berguguran".

Hemm seringai senyum kecil dari bibirku.

"Taukah kakak ? di balik keindahan tersimpan hal yang di sembuhkan. Apakah orang tersenyum saat bahagia ? tentu saja iya menurut sebagian orang. Namun ada juga orang yang tersenyum untuk membunyikan keresahan atau luka yang tak ia inginkan orang lain tau".

Sreeet sreeet lagi lagi aku tertegun diam dengan perkataan gadis ini. Dia sungguh berbeda, ada sesuatu didirinya yang tak semua orang miliki. aa aku penasaran dengan gadis ini batin Danzig.

"Aku baru pertama mendengar ini. Kau sungguh orang yang berbeda, hampir saja aku kebingungan mendengar perkataanmu dan bingung harus menjawab apa. Tapi ketahuilah senyum itu hanya untuk kebahagiaan. Apabila ada luka di balik senyum bertahanlah sedikit saja, karna semua akan berlalu dengan ada orang di samping mu".

Sambil berdiri dan memutarkan badan Danzig mengatakan itu kepada Lida.

Deg deg deg ya tuhan apa yang barusan aku dengar. Jantungku rasanya ingin copot mendengar perkataan senior.

Tap tap tap..

Tiba tiba langkah kaki berhenti..

"Oh ya siapa namamu ? aku lupa menanyakan nya ? bukankah tidak sopan saat bicara dengan seseorang tapi tidak mengetahui namanya".

"Na nama saya Lida kak" ?

Rasanya jantungku dan muka ku memerah saat mengatakan itu, ada apa dengan ku.

"Nama yang indah. Sampai ketemu lagi Lida. Jika kita bertemu di pertemuan ke 2. Maka saat itu kita harus mengobrol lebih panjang lagi. Saat ini aku harus segera pergi".

Danzig pun pergi meninggalkan Lida tanpa menoleh kebelakang lagi. Dengan seringai senyum kecil di wajahnya dia berjalan pergi.

Deg deg deg suara jantung Lida dengan muka memerah.

"Apa aku tidak salah dengar tadi dia bilang apa. Uhhh rasanya hari ini terasa panjang. Lelah ku juga terasa agak berkurang. Rasanya tak ingin cepat berlalu. Sudahlah ini saatnya aku pulang".

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!