NovelToon NovelToon

Istri Pilihan Anakku

episode 1

Disuatu malam yang bisa dibilang sayang membahagiakan bagi sebuah keluarga kecil. Ya keluarga kecil Harold sedang makan malam di salah satu restoran termewah di kota A. Harold, istri serta putra semata wayang mereka yang bernama Rayhan saat ini sedang menikmati makan malam mereka dengan penuh kebahagiaan dan canda tawa terlebih lagi melihat tingkah Rayhan yang sangat menggemaskan.

"Mas tumben kamu nyetir sendiri dan tumben juga kamu tidak membawa bodyguard? Biasanya kamu selalu posesif terhadap keselamatan ku dan Rayhan". Tanya Hana, istri Harold disela-sela makan malam mereka. Begitu lah Harold, seorang pengusaha sukses yang memiliki banyak pesaing dalam bisnis yang ingin sekali menghancurkan Harold dan mereka mengetahui jika kelemahan Harold adalah istri dan juga anaknya, oleh sebab itu Harold selalu mengerahkan banyak bodyguard untuk menjaga anak dan istri nya kemanapun mereka pergi walaupun itu pergi dengan Harold pasti ada banyak bodyguard yang menjaga mereka. Tapi berbeda dengan malam ini, entah kenapa Harold tidak membawa satupun bodyguard nya.

"Entahlah, malam ini aku hanya ingin menghabiskan waktu dengan kalian tanpa gangguan siapapun". Jawab Harold diakhiri dengan senyum manis nya.

"Aku seneng banget deh mas kaya gini, privasi kita ga ada yang ganggu. Hanya ada aku, kamu dan anak kita. Aku harap kita bisa seperti ini selama nya". Ucap Hana dengan senyum manis nya.

"Aku juga berharap begitu sayang. Aku sangat mencintaimu dan juga anak kita, ohya aku juga tidak sabar untuk memberikan Rayhan adik kecil". ucap Harold sambil senyum menggoda yang sukses membuat pipi sang istri menjadi merah

"Ih kamu ini mas... Sabar doong, Rayhan kan baru 2tahun. Kasihan dia kalau diberikan adik sekarang, aku masih ingin memanjakan nya dan memberikan seluruh cinta dan perhatianku pada nya." Jawab Hana

"baiklah, aku akan mengikuti semua yang istriku inginkan". ucap Harold lagi.

Begitulah Harold yang sangat mencintai sang istri, ia tak ingin memaksakan kehendak nya sendiri. Terlebih lagi tentang memiliki anak kedua, karena Harold sadar bagaimana susah nya perjuangan seorang istri untuk hamil dan melahirkan.

Malam semakin larut. Setelah selesai makan malam mereka memutuskan untuk pulang. Dan karena tidak membawa supir, Harold lah yang menyetir dengan Hana disebelah nya sambil memangku si kecil yang sudah tertidur pulas. Ketika sedang dijalan Harold menyadari ada yang tidak beres pada mobilnya.Ia menyadari jika rem mobil yang ia kendarai tidak berfungsi dengan baik, tetapi karena tidak mau membuat istri nya cemas dia bersikap biasa saja. Sayang nya Hana dapat menyadari jika suami sedang memikirkan sesuatu yang berat dan Hana juga yakin jika kini suami nya telah dilanda kepanikan, sehingga dia pun memutuskan untuk bertanya.

"Kamu kenapa mas??". Tanya Hana sambil menatap Harold.

"Aku baik-baik saja sayang." Selirik ke arah Hana sekilas dan kembali menatap jalanan di depan nya yang terlihat lumayan sepi.

"Kamu jangan bohong mas... Aku tahu kalau kamu sedang memikirkan sesuatu, ada apa??" Tanya Hana yang semakin penasaran.

Harold tidak menjawab apapun, ia hanya tersenyum sembari melirik sekilas istri cantik nya itu. Ia bingung harus menjawab apapun, ia tidak ingin jika istri nya ini menjadi panik. sehingga Hana pun kembali bertanya.

"ada apa mas?? jangan bikin aku penasaran Doong" tanya Hana dengan raut wajah yang sudah mulai panik.

episode 2

Harold menghela nafasnya kasar. Mau tidak mau ia harus berkata jujur tentang keadaan mereka saat ini. Harold mulai menggenggam tangan istrinya, berharap istrinya ini tidak ikut panik.

"Sayang dengarkan aku baik-baik, apapun yang terjadi berjanjilah untuk tidak akan meninggalkan ku, oke?" ucap Harold yang masih menggenggam tangan sang istri.

"aku janji mas, lagi pula aku akan kemana?? aku sangat bahagia disini bersama kalian". ucap Hana sambil tersenyum manis menatap sang suami. Sesungguhnya Hana merasa khawatir mendengar perkataan sang suami tapi dia berusaha agar tetap tenang.

Harold kembali menghela nafasnya kasar, ia masih menggenggam tangan sang istri sambil tangan sebelah nya memegang kemudi. "Maaf sayang, ternyata rem mobil kita blong". Ucap Harold dengan cepat.

"Apa?? Bagaimana bisa mas?? Bukankah tadi baik-baik saja??" Tanya Hana dengan nada terkejut.

"Aku juga tidak tahu kenapa bisa begini. Tapi kamu tenang saja yaa... Semua akan baik-baik saja, percayalah padaku". Ucap Harold sambil tetap menggenggam tangan Hana berharap agar istrinya ini bisa sedikit tenang.

"Aku percaya padamu mas." Ucap Hana sambil tersenyum tipis.

Ketika Harold sedang berusaha mengendalikan mobilnya tiba-tiba saja dari arah yang berlawanan muncullah sebuah truk dengan kecepatan tinggi... Harold berusaha untuk mengklakson truk itu berharap truk itu bisa minggir tapi ternyata...

"Mas awaaaaaasssss..." Teriak Hana sambil melepaskan seat belt nya dan membalikkan badan nya menjadi menghadap kebelakang dengan Rayhan yang masih berada didalam pelukan nya. Hana melakukan itu untuk melindungi putra semata wayangnya agar tidak membentur dasboard depan mobil.

BRAAAAKKK...

Harold membanting stir nya sehingga mobil yang mereka kendarai menabrak sebuah pohon besar dipinggir jalan. Karena tabrakan yang sangat kencang kepala Harold membentur stir yang mengakibatkan kepalanya berdarah dan sangat pusing. Tapi dia berusaha untuk tetap sadar dan langsung menoleh ke arah istri nya, dilihat Hana yang masih memeluk Rayhan yang sedang menangis.

"To-tolong jaga dan besarkan anak kita dengan baik mas, jangan buat dia merasa kurang perhatian dan kasih sayang. TO-tolang apapun kesalahan yang Rayhan lakukan dikemudian hari, nasehatilah dia secara baik-baik. jangan pernah kamu membentak apa lagi memukulnya. Aku sangat mencintaimu dan juga Rayhan." Ucap Hana dengan terbata-bata disisa kesadaran yang ia miliki. Setelah mengucapkan itu Hana langsung menutup matanya perlahan dan tangannya perlahan terlepas dari pelukan Rayhan.

"Tidak sayang tidak... Kau harus bertahan demi aku dan anak kita, tadi kau berjanji untuk tidak meninggalkan ku, ku mohon bertahanlah". Ucap Harold sambil menepuk pipi Hana untuk membangunkannya. Tapi ketika Harold sedang berusaha membangunkan Hana, Harold merasa banyak asap disekitar mereka, lalu ia langsung menoleh kedepan dan betapa kagetnya Harold melihat bahwa mesin mobilnya sudah mengeluarkan banyak sekali asap dan sudah mulai ada percikan api disana yang menandakan bahwa mobil itu akan meledak.

"Oh ****! Aku harus segera mengeluarkan mereka dari sini". Tanpa berpikir panjang Harold langsung mengampil alih putra nya yang sedang didalam pelukan Hana untuk keluar dari mobil, dan mencari tempat yang aman untuk menaruh putra nya. Dengan susah payah Harold keluar dan berlari menjauh dari mobilnya. Setelah menemukan tempat yang aman dan agak jauh dari mobil mereka Harold meminta Rayhan untuk menunggunya sebentar karena ia ingin membawa istrinya keluar dari mobil itu juga.

Tapi ternyata......

episode 3

"Sayang kamu tunggu disini sebentar yaaa... Jangan kemana-mana, Daddy akan menyelamatkan mommy mu sebentar." Ucap Harold yang dijawab anggukan oleh Rayhan.

Harold berlari secepat mungkin, namum belum ia sampai di mobil nya...

DUUUUAAAARRRR

Mobil itu meledak dan membuat Harold sedikit terpental. "Tidak... Ini tidak mungkin, Hana kau tidak boleh meninggalkan dengan Rayhan." Pecah sudah tangis Harold. Wanita yang sangat ia cintai telah pergi dengan cara yang mengenaskan. Terbakar didalam mobilnya sendiri.

Melihat sang ayah yang menangis, Rayhan berjalan pelan mendekati sang ayah."Daddy..." Rayhan menepuk pundak Harold yang membuat Harold tersadar bahwa ia tidak sendiri. Harold berbalik dan langsung memeluk putra nya dengan erat, semakin berderai air mata Harold ketika memeluk sang putra. Bagaimana ia dapat membesarkan putra nya seorang diri?? Bagaimana perasaan putranya jika tau mommy yang selama ini selalu merawat nya telah tiada?? Itulah yang ada dipikiran Harold saat ini. Ia tidak dapat membayangkan bagaimana kehidupannya bersama sang putra tunggal tanpa istri yang sangat ia cintai.

"Daddy jangan menangis". Ucap Rayhan sambil mengurai pelukan nya dengan sang ayah, dia juga menghapus air mata Harold dengan jari-jari mungilnya. Harold yang tersadar langsung tersenyum menatap sang putra, lalu ia langsung mengambil ponsel disaku celana nya dan menghubungi anak buahnya untuk mengurus yang sedang terjadi saat ini.

Tidak berselang lama, anak buah Harold datang bersama dengan ambulans dan beberapa mobil pemadam yang langsung berusaha memadamkan api yang sudah semakin besar dan dapat dipastikan jika korban yang ada didalam mobil tersebut sudah hancur terbakar.

"Apa yang terjadi tuan?" Tanya Roki yang tak lain adalah orang kepercayaan Harold. Harold menghela nafas nya panjang lalu menceritakan nya pada Roki.

"Cari tahu siapa yang berani menyabotase mobil ku !!" Perintah nya tegas pada Roki.

"Baik tuan." Setelah mendapatkan perintah itu Roki langsung berjalan kearah mobil tuan nya yang sedang berusaha dipadamkan, Roki harus memastikan keadaan istri majikannya yang masih terperangkap didalam mobil tersebut. Sedangkan Harold kembali memeluk putra semata wayangnya sambil matanya terus memandangi mobil nya yang masih berusahan dipadamkan. Begitu pula dengan Rayhan yang matanya tidak pernah terlepas dari mobil yang terbakar itu. Perlahan bulir bening jatuh dari mata indah Rayhan sambil berkata lirih "mommy....". Hanya itu yang bocah kecil ini ucapkan, betapa sakit hatinya melihat sang ibu tercinta terjebak didalam api.

Keesokan harinya, Hana langsung dimakamkan. Setelah pemakaman itu Harold masih terus memandangi nisan sang istri dengan tatapan nanar, ia tidak pernah menyangka jika istri yang sangat ia cintai pergi meninggalkannya dengan cara yang mengenaskan seperti itu.

Disaat ia tengah asik dengan lamunannya, ada sebuah tangan mungil yang menyentuh pundaknya. "daddy don't cry... aku butuh daddy" Ucap Rayhan dengan wajah yang berderai air mata. Bocah berusia 2tahun ini memanglah bocah yang sangat pintar, ia dapat merasakan apa yang terjadi disekitarnya. Ketika kemarin malam ia melihat ibu yang sangat ia sayangi meninggal dengan cara mengenaskan didepan matanya, bukan berarti bocah itu tidak sedih. Hanya saja ia melihat sang ayah yang sangat terpukul dan ia tidak mau menambah beban sang ayang jika melihatnya bersedih juga.

"mommy semoga kau tenang disana, aku berjanji akan menjaga daddy dengan baik disini. aku mencintaimu mom. terimakasih telah melahirkan dan merawatku dengan penuh kasih sayang." ucap Rayhan didam hatinya sambil memandang batu nisan yang bertuliskan nama sang ibu tercinta disana.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!