Clifford Carter, merupakan karyawan tingkat paling rendah di sebuah perusahaan. Dan tahun ini merupakan tahun keempat dia bekerja di perusahaan itu.
“Tolong cetak beberapa dokumen ini, setiap dokumennya itu dicetak rangkap dua, jangan sampai salah, mengerti?” wajah Roby Putra merendahkannya.
Roby Putra merupakan Supervisor perusahaan, dia sudah bekerja selama tujuh tahun dan telah menduduk posisi Supervisor. Sehingga kemampuan komunikasinya pun tidak tertandingi oleh siapapun itu.
Di dalam perusahaan, satu-satunya yang bisa dia tindas sesuka hati hanyalah Clifford Carter, walaupun Clifford Carter sudah bekerja selama empat tahun, dia tetap saja masih miskin.
Clifford Carter tidak pernah pergi bermain dengan rekan kerjanya, walaupun acara tahunan perusahaan dan kegiatan besar perusahaan, Clifford Carter selalu mengenakan baju yang lusuh.
Dan perlahan-lahan Clifford Carter pun menjadi tempat penindasan dan pelampiasan seluruh orang-orang di kantor itu.
Nicholas sengaja memberikan dokumen-dokumen yang tidak berguna dan menyuruh Clifford Carter untuk mencetaknya, Clifford Carter pun dengan tatapan kesal dan berdiri dengan pasrah.
Bagaimana pun juga itu adalah Supervisornya, jadi harus banyak-banyak bersabar.
“Wah, Tuan Muda Carter kita, kenapa malah mengambil dokumen-dokumen yang salah untuk dicetak?” kata-kata yang dilemparkan kepada Clifford Carter itu pun membuat beberapa rekan kerja tertawa.
Clifford Carter mengepalkan tangannya, dan beribu-ribu kali untuk memperingati dirinya sendiri untuk bersabar.
“Apa yang sedang kalian tertawain?” seseorang dengan gaya yang angkuh berjalan kemari. “Kamu lagi, Clifford Carter, kenapa setiap hari kamu selalu melakukan kesalahan?” tatapan Riska Putri bagaikan tatapan seekor lalat kepadanya.
Riska Putri adalah pacar Clifford Carter, dulunya mereka masuk bekerja di perusahaan di tahun yang sama, kedua orang itu pun jatuh cinta pada pandangan pertama, dan itu juga salah satu alasan mengapa Clifford Carter bisa bertahan di perusahaan ini, tetapi sekarang lebih tepatnya dia sudah menjadi mantan.
Dalam empat tahun ini, Riska Putri pun mengalami perubahan yang begitu besar, yang dulunya dia hanyalah seorang wanita yang polos, sekarang malah menjadi seorang wanita yang gila akan kehormatan, serta gila akan uang dan jabatan.
Hal itu pun membuat Clifford Carter merasa seperti bermimpi.
Clifford Carter selalu mengira sikap Riska Putri hanya untuk sementara waktu saja, dan pada akhirnya akan kembali kepada dirinya. Tetapi setelah melihat Roby Putra yang berjalan ke sebelah Riska Putri, dan meletakkan tangannya di pinggang Riska Putri, Riska Putri pun bukannya melepaskannya, tetapi malah mendekatkan tubuhnya pada Roby Putra, melihat adegan itu membuat Clifford Carter pun menjadi mengerti.
“Wah, jangan marah, tuan muda kita kenapa, masa marah hanya karena hal kecil seperti ini?” Roby Putra pun sengaja mengecohnya.
“Roby Putra, kamu sengaja atau tidak, hanya dirimu sendiri yang tahu.”
“Oh ya benar, tuan muda kita, hari ini Riska Putri berulang tahun, apakah kamu pergi? Jangan-jangan sama seperti tahun lalu, tidak memberi apapun? Hahaha, benar-benar miskin sekali!” setelah berkata seperti itu, Roby Putra pun meludah ke lantai.
Beberapa rekan-rekan kerja yang menonton mereka menjadikannya sebagai bahan candaan.
“Clifford Carter, Supervisor Ren kita memesan sebuah ruang pribadi yang sangat besar, dan memberikan 999 bunga mawar. Kamu sebagai mantannya, apa tidak malu? Dan malah putus dengannya?”
“Sudahlah jangan ejek dia lagi, Tuan Muda Carter kita adalah orang yang pintar berhemat, dia selalu tidak tega untuk menghabiskan uangnya untuk membeli makanan dan baju, sampai-sampai uang taksi pun tidak tega, terkadang sudah malam sekali, dia malah masih saja menggunakan bus untuk pulang ke rumah, dan hari itu busnya pun sudah tidak ada, Tuan Muda Carter kita malah pulang dengan jalan kaki, seharusnya kita semua belajar darinya, berhemat dan ramah lingkungan, mengerti kalian?”
Sudah diejek oleh rekan-rekan kerja, malah masih harus menghadapi pengkhianatan dari mantan yang sudah lama berpacaran!
Clifford Carter mengepalkan tangannya, dia mulai memaki kakek yang dia tidak pernah temui, sebenarnya Clifford Carter adalah orang kaya generasi ketiga.
Berkat pertambangan, kakeknya seketika menjadi orang kaya baru, bisa dikatakan seperti seorang sultan.
Tetapi sebelum meninggal, kakeknya memberikan sebuah peraturan melalui ayahnya yang gagal: “Clifford Carter, kamu harus mencari sebuah perusahaan dan menjadi karyawan yang paling rendah di sana selama empat tahun. Di dalam masa muda ini harus merasakan penderitaan kehidupan.”
Huh!
Bagi Clifford Carter, itu adalah hal yang sulit, di usianya yang belum menginjak 20 tahun, walaupun dia tidak makan mewah, tetapi dia tetap dilayani makanan dan minuman yang berkecukupan.
Memikirkan hal itu, Clifford Carter pun menjadi marah, jelas-jelas dia adalah anak orang kaya, tetapi masih saja harus berpura-pura menjadi orang miskin, sampai-sampai ditindas dan diremehkan banyak orang.
Sama seperti hari ini, dalam empat tahun ini, setiap hari dia mendapat perlakuan seperti itu, dan setiap kali saat dia tidak dapat menahan emosinya, dia selalu teringat akan warisan keluarganya, dia hanya perlu bertahan selama empat tahun, setelah itu dia akan menjadi sultan dan akan membalaskannya kepada orang-orang!
Clifford Carter pun menahannya dalam hati.
Setiap kali dia mendapat perlakuan seperti hari ini, Clifford Carter selalu ingin berteriak: “Aku adalah orang kaya, dan aku mempunyai uang.”
Tetapi semua belum waktunya, tinggal beberapa hari lagi waktu empat tahun itu akan habis, dan saat itu pula dia akan memperlihatkan dan membalas mereka.
“Kalian semua makan dan mainlah sepuasnya, Riska Putri, selamat ulang tahun.” Roby Putra sebenarnya ingin menindas Clifford Carter lagi, tetapi Clifford Carter pun tidak meresponnya, bagaimanapun juga sebuah sampah tetaplah sampah, mau bagaimanapun ditindas pasti tidak akan marah.
Riska Putri merasa jijik dengan lelaki miskin seperti dia, dan berharap agar dia tidak pergi supaya tidak memalukan acara ulang tahunnya.
Saat itu hatinya Clifford Carter pun tersenyum dingin, dalam hatinya berkata: “Riska Putri, aku sangat tulus ingin bersama denganmu, tetapi kamu malah mengkhianati aku, dan alasan itu semua karena aku tidak punya uang.”
Di dalam hatinya kembali berkata: “Suatu hari nanti, kamu pasti akan menyesal.”
Sepulang bekerja, mereka semua pun pergi untuk mengganti baju, terutama para wanita, satu persatu dari mereka pergi ke ruang istirahat untuk memperbaiki riasannya.
Sedangkan Clifford Carter pun tidak bersiap-siap untuk pergi, alasan pertama karena dia tidak ingin melihat Riska Putri dan Roby Putra bermesraan di depannya, dan satu lagi alasanya karena sebentar lagi dia sudah akan kembali ke identitasnya semula, biarkan mereka tertawa sepuasnya, dan sampai hari itu, satu persatu di antara mereka pasti akan malu.
“Apakahnya semuanya sudah siap? Kita semua berkumpul di Hotel Grand ya, siapa yang ingin ikut dengan kami?” Riska Putri mengenakan sebuah gaun malam yang berwarna putih, lalu berjalan mondar-mandir di sana untuk memamerkannya.
“Tidak perlu nyonya Riska Putri, kami semua ada mobil, anda pergilah dengan Kakak Roby.”
“Tuan Muda Carter, mau pergi tidak? Apakah mau ikut dengan kami?” ejek Roby Putra sambil menatap Clifford Carter.
Clifford Carter berkata dengan senyuman dingin: “Tuan Roby, benar-benar terima kasih kepadamu, aku tidak ikut saja, kamu terlalu baik dengan karyawan-karyawan seperti kami, berhati-hatilah dalam mengendarai mobil!”
“Wah, sejak kapan tuan Muda Carter kita bisa berbicara semanis ini, bagaimana, tidak senang ya?” Roby Putra pun semakin melihat tatapan si miskin itu yang mulai berapi-api.
“Cepatlah pergi Kakak Roby, aku tidak ingin acara ini rusak hanya karena sebuah kotoran tikus. Kita pergi saja.” Setelah Riska Putri berkata seperti itu, dia hanya melihat sekilas ke arah Clifford Carter.
Hati Clifford Carter pun seperti adanya puluhan domba yang berteriak di dalamnya, sama halnya dengan bertahan dalam memakan kotoran.
Masih ada sepuluh hari!!!
Segerombolan orang-orang itu pun bersiap untuk pergi, Revan salah satu karyawan kecil disana, dengan wajah yang seperti teringat sesuatu bertanya: “Kakak Roby, karena semuanya pergi dan hanya tinggal Clifford Carter yang tidak pergi, kalau begitu bagaimana menyuruhnya untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan kita yang belum selesai, tuan Muda Carter yang begitu baiknya pasti akan membantu kita bukan?” setelah berkata seperti itu dia pun menatap Clifford Carter.
“Boleh juga! Clifford Carter, lagipula kamu sedang kosong, tidak ada pesta dan juga tidak ada pacar yang menemani, kalau begitu kamu lembur saja di sini!” belum sempat Clifford Carter merespon, Roby Putra pun sudah menarik tangan Riska Putri untuk pergi.
Sebenarnya dalam hati Clifford Carter sangat keberatan dan tidak bersedia, tetapi mau bagaimana lagi, dia hanya bisa mengingat satu persatu perbuatan mereka kepadanya.
Semakin dipikir semakin kesal, semakin dipikir semakin stres.
Kata-kata Riska Putri selalu bermunculan dalam telinga Clifford Carter: “Aku tidak ingin lagi bekerja bersama denganmu lagi, jika teringat kita dulu, rasanya aku sangat menyesal dan terasa sangat menjijikkan.”
“Kenapa?”
“Masih berani lagi tanya aku kenapa? Hari ini aku beritahu kamu, semuanya karena uang! Karena kamu tidak punya uang, dan di dalam kehidupan ini, uang itu sangat penting, apakah kamu tahu? Kamu boleh membenciku karena aku materialistis, aku gila kehormatan, dan aku adalah wanita yang jahat. Tidak apa-apa, hanya orang bodoh yang percaya hidup ini hanya cukup makan dan minum!”
Memikirkan hal itu, Clifford Carter pun berkata kepada dirinya sendiri: “Dasar jahanam! Hanya tinggal beberapa hari hidup susah, setelah aku berhasil melewati semua ini, aku pasti akan membuat kalian semua menyesal, tidak, membuat kalian memohon padaku!”
Walaupun Clifford Carter berkata demikian, tetapi pekerjaan yang berada di tangannya pun tidak berhenti karena dia tahu, jika dia mau mengembalikan identitasnya, maka dia harus menurut dan sabar dalam waktu ini, dan juga tidak boleh sedikit pun melakukan kesalahan.
“Halo, tuan muda, tuan besar Carter mencari anda untuk mengobrol.”
“Si Kakek Carter itu ada urusan apa mencariku? Aku tidak berbuat kesalahankan?” seketika Clifford Carter pun bertanya dengan panik.
“Sepertinya tuan Kakek Carter mau pergi jauh, dan mungkin dia belum bisa kembali untuk sementara waktu, jadi dia ingin mencari tuan muda, untuk membahas perjanjian empat tahun yang lalu itu.”
Mendengar kabar itu, Clifford Carter merasa sangat senang sekali, bagaimana pun juga, dia sudah setiap hari ditindas sebagai orang miskin oleh orang-orang, setelah pontang-panting akhirnya dia bisa mengembalikan identitas dirinya yang sebenarnya, lalu dia segera ingin memberitahukan ke orang-orang, terutama kepada Riska Putri, wanita yang gila kehormatan itu bahwa aku adalah sultan!!!
Clifford Carter segera pergi dan tidak mempedulikan lagi pekerjaan yang diberikan oleh Roby Putri, begitu keluar dari pintu, tangannya pun memberhentikan sebuah taksi, dan sudah lama sekali tidak menikmati hal ini.
Melihat kota yang begitu modern, kelap-kelip lampu pun memenuhi jalanan. Taksi itu mengarah ke sebuah daerah villa yang sangat besar, lingkungan di sini sangatlah hening, yang bisa Clifford Carter dengar pun adalah suara detak jantungnya sendiri.
Sudah empat tahun, empat tahun berkeliaran di luar dan tidak pernah pulang ke rumah, dan kali ini pun akhirnya berhasil.
“Si Kakek Carter itu, ada urusan apa mencariku? Apakah dia mempercepat waktu perjanjianku?” begitu masuk pintu rumah Clifford Carter pun berteriak dengan senang, benar-benar ayah ini, selama empat tahun ini dia selalu menaati peraturan, tetapi tidak pernah sekali pun dia membantunya.
Walaupun itu adalah peraturan yang dibuat oleh kakek, dan ayah dulunya juga seperti itu, tetapi dia masih tidak mengerti dengan kata-kata “Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian”.
“Dasar bocah ini, malah sampai tidak memanggilku ayah.” Tuan Kakek Carter melihat anaknya yang senang dan berkata: “Beberapa tahun ini kamu sudah menderita, tetapi kamu harus merasakan penderitaan dulu, baru bisa merasakan kenikmatan. Besok aku akan pergi ke luar negeri, pacarku memaksaku untuk berlibur, jadi kebetulan sekali batas waktumu sudah mau sampai, dengan begitu perusahaanku dan beberapa bisnis akan kuberikan kepadamu, kamu harus melakukannya dengan benar, jangan tidak bertanggung jawab, dan ingat untuk menjaga diri sendiri!”
Clifford Carter pun merasa sangat senang sekali, akhirnya berhasil!!!
“Anda yang sudah tua begini tenanglah, sudah bertahun-tahun aku menjaga diriku sendiri, kalau mau pergi, pergilah dengan tenang, tetapi kamu harus meninggalkan uang padaku, dan juga ini semua adalah warisan dari jerih payah kakek, aku tidak akan seperti kamu yang menyia-nyiakannya, dan kamu sekarang sudah bertambah tua, jadi jagalah kesehatanmu, perempuan tidak ada satu pun yang baik.”
“Kamu yang masih bocah berani sekali mengajariku, ini adalah VVIP Member Card Klub Sky kota A, kartu ini selain kamu, aku dan kakek juga punya, kamu boleh menggunakan seluruh data-data itu.”
Wajah Clifford Carter pun terkejut dan berkata: “Hebat sekali kamu, sampai-sampai bisa membuat kartu VVIP Card ini. boleh juga kamu.”
Klub Sky adalah tempat yang hanya didatangi oleh orang-orang berada dan orang-orang penting di kota A, pembuatan kartu ini juga sangat ketat, semuanya berdasarkan posisi kamu di kota A dan pemasukannya. Dan kartu ini pun bisa dibuat oleh si tua itu.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!