NovelToon NovelToon

Seoul In Love

Episode 1

Pagi yang cerah di tengah kota Seoul. Tinggalah seorang gadis asal Indonesia yang bernama Velina Tresha atau nama lengkapnya Velina Ayu Tresha. Dia tinggal di Korea Selatan karena dia kuliah di negeri ginseng. Dia sudah tinggal disana hampir tiga tahun, dia mahasiswi jurusan sastra dan bahasa Korea.

Jam menunjukkan pukul 09.00 waktu setempat.  Velina segera bergegas bersiap-siap untuk segera menuju ke kampus. Dia segera turun dari apartemennya dan menunggu seseorang di depan gedung apartemennya.

“Aduh lama sekali dia, sudah jam segini lagi.” Gerutu Velina.

Lima belas menit kemudian, datanglah mobil penjemput Velina.

“Jemputan datang, ayo berangkat sekarang.” Kata teman dekat Velina yang bernama Park Jin Wo, namun Velina sering memanggilnya jerapah karena saking tingginya.

“Astaga jerapahku kenapa kamu sangat lama.” Gerutu Velina.

“Hahaha maaf, jalanan sangat macet mandu.” Kata Jin Wo, Jin Wo seringkali memanggil Velina dengan sebutan mandu yang artinya pangsit korea karena pipi Velina yang tembem menyerupai makanan mandu.

“Banyak alasan, hari ini kan kelasnya Profesor Lee, kalau telat lima menit saja sudah disuruh keluar. Ayo cepat.” Kata Velina.

“Iya iya.” Kata Jin Wo.

“Oh iya nanti aku tidak bisa datang ke acara kampus.” Kata Velina.

“Kenapa memangnya?” Tanya Jin Wo.

“Aku ada acara keagamaan di masjid, dan aku harus hadir.” Kata Velina.

“Oh begitu, kalau begitu aku juga tidak datang.” Kata Jin Wo.

“Datang saja, aku tidak keberatan kok.” Kata Velina.

“Percuma saja kalau kamu tidak datang, acara tidak akan seru.” Kata Jin Wo.

“Aduh jerapahku kenapa kamu seperti ini sih, aku kan jadi terharu hahaha.” Kata Velina sambil mencubit pipi Jin Wo.

Velina dan Jin Wo adalah pasangan kekasih, hubungan mereka sudah terjalin selama enam bulan, mereka dikenal dengan pasangan yang sangat kocak, kompak lucu namun seringkali bertengkar hanya karena masalah sepele, tapi tidak lama kemudian hubungan mereka kembali membaik. Kedua orang tua Velina tidak mengetahui bahwa Velina menjalin hubungan dengan orang asli Korea, terlebih lagi kedua orang tua Velina juga sangat menentang jika anaknya menjalin hubungan dengan orang asli Korea, sehingga Velina menyembunyikan hubungannya dari orang tuanya.

**

Jin Wo pergi mengantar Velina ke masjid satu-satunya yang ada di kota Seoul.

“Nanti tidak perlu menjemputku, aku bisa pulang sendiri kok.” Kata Velina.

“Lagipula siapa juga yang mau menjemputmu hmmmm.” Kata Jin Wo.

“Oh jadi kamu marah karena aku tidak bisa datang ke acara kampus ya? Hmmmm dasar tukang marah.” Kata Velina.

“Aku tidak marah karena hal itu, aku hanya tidak suka jika kamu terlalu akrab dengan temanmu yang dari Indonesia itu, sepertinya dia menyukaimu dan membenciku.” Kata Jin Wo.

“Mulai lagi kan cemburunya, yang penting aku lebih memilih kamu kan saat ini? Oh iya bukankah besok adalah hari peringatan kematian nenekmu ya, kapan kamu pergi ke kuil untuk mendoakannya?” Tanya Velina.

“Besok aku akan pergi ke kuil, kamu mau ikut juga?” Tanya Jin Wo.

“Bukankah masih terlalu dini jika aku ikut dalam acara keluargamu?” Tanya Velina.

“Yang datang hanya aku dan kakakku saja.” Kata Jin Wo.

“Jadi kamu punya kakak? Kamu tidak pernah bercerita kepadaku kalau kamu punya seorang kakak.” Kata Velina.

“Aku dan dia berbeda ayah, ayahku dan ayah kakakku berbeda. Sejak kecil sampai sekarang aku tidak tinggal satu rumah dengannya. Temani aku besok.” Kata Jin Wo.

“Memangnya orang tuamu tidak datang?” Tanya Velina.

“Mereka tidak bisa datang karena ada urusan di luar kota, mereka datang minggu depannya katanya.” Kata Jin Wo.

“Hubunganmu dengan kakakmu tidak akur ya?” Tanya Velina.

“Aku dan dia sangat jarang bicara, makanya besok temani aku.” Kata Jin Wo.

“Hmmmm baiklah, jam berapa kamu jemput aku?” Tanya Velina.

“Jam 11 aku tunggu di depan apartemenmu.” Kata Jin Wo.

“Baiklah. Aku turun dulu ya, oh iya aku harus memakai kerudung dulu sebelum masuk masjid.” Kata Velina.

“Kenapa tidak dari tadi memakai kerudungnya?” Tanya Jin Wo.

“Aku tidak ingin membuatmu canggung apalagi pasti banyak orang yang akan membicarakanmu kan karena penampilanku. Jangan menjemputku, aku bisa pulang sendiri.” Kata Velina.

“Kamu pulang naik apa?” Tanya Jin Wo.

“Aku naik kereta expres.” Kata Velina lalu menutup pintu mobil Jin Wo.

“Hei hei hei mand, hei pendek.” Teriak Jin Wo.

“Ada apa sih? Kamu sengaja ya memanggilku seperti itu di tempat ramai? Dasar menyebalkan.” Gerutu Velina.

Kemudian Jin Wo turun lalu membetulkan kerudung Velina.

“Rambutmu kelihatan.” Kata Jin Wo.

“Hmmm tapi bisa kan memanggilku dengan namaku saja, dasar jerapah.” Gerutu Velina.

Lalu Velina segera masuk kedalam masjid dan Jin Wo segera kembali pulang.

Episode 2

Jin Wo menelfon Velina.

“Hallo, ayo kita berangkat sekarang. Aku sudah didepan apartemenmu.” Kata Jin Wo.

“Apa? Memangnya sekarang jam berapa? Aku bangun kesiangan ya?” Tanya Velina sambil setengah mengantuk.

“Cepat, tidak banyak waktu. Aku tunggu sepuluh menit, kalau tidak turun juga kita putus.” Ancam Jin Wo lalu langsung menutup telfonnya. Akhirnya Velina segera buru-buru langsung mandi dengan tergesa-gesa, bahkan dia tidak sempat memakai riasan dan tidak menyisir rambutnya.

“Sial, kenapa aku bisa bangun kesiangan sih? Aku tidak sempat memakai riasan lagi, ah bodoh amat nanti saja didalam mobil. Aku harus segera turun karena kalau tidak dia bisa memutuskanku aaaaaa tidak tidak.” Kata Velina, kemudian dia segera berlari untuk turun namun lift nya sedang diperbaiki sehingga dia turun menaiki tangga, dia berlari sambil nafasnya yang tak beraturan dan dia sampai juga di depan apartemennya lalu dia segera membuka pintu mobil Jin Wo.

“Huh huh huh huh oh my God, weekendku benar-benar sial karena bangun kesiangan.” Kata Velina.

“Tepat waktu juga ya manduku satu ini, aku tidak jadi memutuskanmu deh. Ayo kita pergi sekarang.” Kata Jin Wo.

“Padahal aku sudah mengatur alarm ku tapi kenapa aku bisa kesiangan ya.” Kata Velina.

“Memangnya kamu memasang alarm jam berapa sih?” Tanya Jin Wo.

“Jam 7 pagi.” Jawab Velina sambil memakai riasan didalam mobil Jin Wo.

“Oh, sebentar lagi alarm mu bunyi kok.” Kata Jin Wo sambil menahan tawa.

“Hah? Apa maksudmu? Memangnya sekarang jam berapa?” Tanya Velina, lalu dia segera melihat jam di ponselnya dan ternyata jam menunjukkan pukul 06.57 waktu setempat. Tentu saja Velina sangat marah, dia mengambil nafasnya dalam-dalam lalu dia memukul lengan Jin Wo.

“Aaaaaaaaaaaa jerapah kurang ajar, dasar menyebalkan. Rasakan ini hmmmmm.” Kata Velina sambil memukul lengan Jin Wo berkali-kali bahkan menjambak rambut JIn Wo hingga Jin Wo merasa kesakitan namun Jin Wo justru tertawa terbahak-bahak.

“Hahahahaha ampun ampun sudah sudah lepaskan aku, maafkan aku. Aku ingin mengajakmu sarapan bareng bersama kakakku.” Kata Jin Wo sambil melepaskan tangan Velina yang mencengkeram rambut Jin Wo.

“Lepaskan tanganku, jangan berani menyentuhku.” Kata Velina.

“Hehehehe maaf ya, bantu aku ya.” Kata Jin Wo.

“Males banget.” Jawab Velina.

“Aku tidak bisa dekat dengan kakakku jadi aku butuh bantuanmu agar kamu bisa menyatukanku dengannya, kakakku sangat pendiam tentu saja akan canggung jika hanya berdua denganku saja, apalagi aku orangnya seperti ini.” Kata Jin Wo.

“Semoga saja kakakmu tidak memiliki karakter yang sama sepertimu, menyebalkan aaaaaaargh.” Teriak Velina.

“Hehehehe, aku dan dia berbeda tujuh tahun, selama ini dia tinggal di kota Ulsan, cukup jauh kan dari sini dan dia datang jauh-jauh demi acara peringatan kematian nenekku.” Kata Jin Wo.

“Siapa nama kakakmu?” Tanya Velina.

“Min Hyuk, Hwang Min Hyuk. Tapi jauh lebih tampan aku kok daripada kakakku haha.” Kata Jin Wo.

“Hmmmm kita lihat saja nanti.” Kata Velina.

“Heh jangan coba menggoda kakakku ya, kamu milikku dan aku milikmu, ingat kamu sudah ada yang punya jadi jangan suka menggoda laki-laki lain.” Kata Jin Wo.

“Iya budak cintaku.” Kata Velina.

 

**

Setibanya di restoran.

Jin Wo dan Velina langsung masuk kedalam restoran.

“Restoran apa ini? Menu makanannya apa saja disini? Aku tidak bisa makan sembarang makanan loh.” Kata Velina.

“Disini restoran kalguksu, olahan mie khas korea.” Kata Jin Wo.

“Jin Wo-ya.” Panggil Min Hyuk.

“Ah iya.” Kata Jin Wo. Jin Wo langsung menggandeng tangan Velina dan menuju ke meja yang telah dipesan oleh kakaknya Jin Wo.

“Selamat pagi, perkenalkan nama saya Velina.” Kata Velina sambil menunduk.

“Ah iya selamat pagi, aku Min Hyuk, Hwang Min Hyuk.” Kata Min Hyuk.

“Silahkan duduk.” Kata Min Hyuk.

“Terima kasih.” Jawab Velina.

Min Hyuk langsung berdiri mengambil gelas untuk Jin Wo dan Velina.

“Hei ingat jangan bikin malu.” Bisik Jin Wo.

“Sudah tau aku sering membuatmu malu, masih saja mau mengajakku datang ke acara seperti ini.” Bisik Velina.

“Hei kapan kamu terakhir mencuci rambut? Rambutmu bau apek.” Bisik Jin Wo.

“Sepertinya empat hari yang lalu.” Bisik Velina. Kemudian JIn Wo segera menyemprot rambut Velina dengan parfum miliknya.

“Aaaaaaa apa yang kamu lakukan? Bukankah itu parfum untuk badan? Kenapa malah disemprot ke rambutku sih.” Gerutu Velina kesal dengan ulah Jin Wo.

“Daripada kamu membuatku malu, aku menyelamatkan harga dirimu sekaligus harga diriku.” Bisik Jin Wo.

“Apa? Harga diri? Tentu saja hargaku sangat mahal.” Bisik Velina.

“Semahal apa? Pilih mana ipontigabelas atau aku?” Tanya Jin Wo.

“Tentu saja ipontigabelas, hmmmm sepertinya tabunganku cukup untuk membelinya.” Kata Velina.

“Hmmm cukup sih, tapi setelah itu kamu tidak bisa membayar biaya apartemenmu bulan depan hahahahaha.” Kata Jin Wo.

“Hmmmmm aku akan menjual mobilmu.” Kata Velina.

Kemudian Min Hyuk datang.

“Ini gelas kalian, maaf menunggu lama.” Kata Min Hyuk.

“Terima kasih banyak kak, kenapa tidak memanggil pelayannya saja untuk mengambil gelas? Kenapa justru kakak yang repot-repot mengambil gelas untuk kita.” Kata Velina.

“Tidak apa-apa. Oh iya kamu pasti pacarnya Jin Wo ya?” Tanya Min Hyuk.

“Dia menyukaiku kak, dia yang mengejarku terlebih dahulu lalu dia menjebakku sehingga aku terpaksa berpacaran dengannya.” Kata Jin Wo.

“Apa kamu bilang? Bukankah kamu yang meminta nomorku, bahkan kamu meminta nomorku dari orang lain, dasar laki-laki pengecut.” Kata Velina.

“Hahahaha kalian berdua lucu sekali, nah makanan kita sudah datang. Kita makan dulu yuk.” Kata Min Hyuk.

Mereka pun memakan kalguksu bersama-sama.

Episode 3

Mereka bertiga di kuil untuk melakukan doa bersama yang ditujukan kepada mendiang nenek Jin Wo.

“Ayo kita masuk.” Ajak Min Hyuk.

“Kalian berdua saja yang masuk, aku tunggu diluar saja.” Kata Velina.

“Loh kenapa memangnya?” Tanya Min Hyuk.

“Dia tidak suka dengan aroma dupa kak, ayo kita masuk saja.” Ajak Jin Wo.

Velina pun menunggu diluar sambil menghirup udara segar. Tidak lama kemudian, ayah Velina menelfonnya.

“Halo pa?” Kata Velina.

“Kamu sedang apa sekarang? Bagaimana liburan akhir pekanmu disana?” Tanya ayah Velina.

“Aku sangat menikmatinya pa, sekarang aku sedang duduk-duduk dibawah pohon sambil menghirup udara segar.” Kata Velina.

“Papa sekarang sedang ada di Bali bersama mama kamu.” Kata ayah Velina.

“Benarkah? Wah jadi kalian berdua sedang berlibur ya? Sama kak Melisa juga ya?” Tanya Velina.

“Tentu saja, oh iya kakakmu katanya ingin berlibur kesana. Katanya dia sangat merindukanmu.” Kata ayah Velina.

“Sama suaminya juga ya pa? Atau sendiri?” Tanya Velina.

“Ya sama suaminya lah.” Kata ayah Velina.

“Aduh gawat kalau kak Melisa dan suaminya datang kesini lalu tau bahwa aku berpacaran dengan orang Korea pasti bakal rame ini, tapi memangnya salah kalau orang sedang jatuh cinta hmmmmm. Semoga saja kak Melisa tidak lama.” Kata Velina dalam hati.

“Kakakmu dari Bali nanti langsung terbang kesana jadi papa minta tolong kamu untuk menjemput kakakmu ya.” Kata ayah Velina.

“Apa? Jadi kak Melisa jadi datang kesini ya pa?” Tanya Velina.

“Tentu saja sayang, tunggu saja ya.” Kata ayah Velina lalu menutup panggilan tersebut.

**

Jin Wo dan kakaknya selesai berdoa di kuil, mereka pun segera keluar untuk menghampiri Velina.

“Hei mandu.” Panggil Jin Wo.

“Sudah selesai?” Tanya Velina.

“Sudah, ayo kita pulang.” Kata Jin Wo.

“Dimana kakakmu? Aku kan harus berpamitan kepada kakakmu.” Kata Velina.

“Dia ada didalam mobil, aku mau mengantar kakakku dulu ke stasiun.” Kata Jin Wo.

Kemudian mereka menuju ke stasiun. Didalam mobil, Min Hyuk didepan sedangkan Velina duduk di belakang. Namun Jin Wo keluar sebentar untuk mengambil barang miliknya yang tertingal didalam kuil sehingga Velina hanya berdua dengan Min Hyuk.

“Velina kamu asal mana? Sepertinya kamu bukan orang Korea ya?” Tanya Min Hyuk.

“Aku dari Indonesia kak, kebetulan aku kuliah disini ya satu kampus dengan adik kakak yang super menyebalkan.” Kata Velina sambil tertawa.

“Oh begitu ya, hubungan kalian sudah berjalan berapa lama memangnya?” Tanya Min Hyuk.

“Sekitar 6 bulan sepertinya kak.” Kata Velina.

“Jaga adikku ya, dia orang baik kok dan sepertinya dia sangat menyukaimu bahkan sepertinya dia tidak bisa hidup tanpamu, kamu pasti mengurusnya dengan sangat baik ya.” Kata Min Hyuk.

“Ah tidak juga kok kak, bahkan kita seringkali bertengkar hanya karena masalah sepele.” Kata Velina.

“Kalian berdua itu pasangan kekasih yang lucu dan kocak, Jin Wo beruntung bisa bertemu denganmu.” Kata Min hyuk.

“Jangan terlalu berlebihan kak.” Kata Velina.

“Aku tidak berlebihan, menurutmu kenapa orang tua kita tidak datang?” Tanya Min Hyuk.

“Jerapah bilang, maaf maksudku Jin Wo bilang ayah dan ibunya sedang diluar kota jadi mereka tidak bisa datang.” Kata Velina.

“Keluarga kami sedang tidak baik-baik saja, ayah Jin Wo yang juga ayah tiriku sedang menjalani masa hukumannya di penjara sedangkan ibu kami saat ini sedang bekerja keras untuk melunasi hutang ayah kami. Ayah kami terkena kasus korupsi dan kami harus membayar hutang ayah kami.” Kata Min Hyuk.

“Ibu kakak bekerja dimana memangnya? Kenapa tidak tinggal dengan kakak saja atau tinggal dengan Jin Wo?” Tanya Velina.

“Hubungan Jin Wo dan ibuku tidak akur, tapi maaf aku tidak bisa menceritakan masalah ini kepadamu. Apartemen dan mobil yang digunakan oleh Jin Wo saat ini adalah hasil dia bekerja keras selama ini. Dia tidak pernah cerita kepadamu ya?” Tanya Min Hyuk.

“Tidak kak, dia tidak pernah bercerita kepadaku.” Kata Velina.

“Dia menjalani usahanya, dia pernah bilang kalau saat ini dia semangat sekali menekuni bisnis yang dia jalankan, dia bilang kalau pacarnya yang membuatnya selalu semangat menjalani hidup dan menekuni bisnisnya. Makanya aku tadi bilang kepadamu kalau dia beruntung bertemu denganmu, aku minta jaga dia dengan baik ya.” Kata Min Hyuk.

Tiba-tiba Jin Wo datang lalu masuk kedalam mobil.

“Kita berangkat sekarang yuk.” Kata Jin Wo.

“Lets Go.” Kata Velina.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!